Skripsi
Disusun Oleh :
Lutfhi Harisam
14641017
i
RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS BATOK KELAPA
Disusun Oleh :
Luthfi Harisam
14641017
ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
Disusun Oleh :
PERAWATAN
Menyetujui,
Pembimbing I
Hariadi.,MT
NIP. 19640214 199201 1 001
Pembimbing II
Agus Hariyanto,ST,.M.Eng
NIP. 19660928 199003 1 005
iii
Mengetahui,
Ir.H.Ibayasid, M.Sc
NIP. 19590303 198903 1 002
4
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI
Mengetahui,
5
Baso Cante, ST, MT Hasan Basri,ST,.MT
NIP. 19691231 199512 1 001 NIP. 19711101 199702 1 001
6
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : 14641017
Jenjang : Diploma IV
Judul Tugas Akhir : Rancang bangun mesin pengupas batok kelapa dengan
penggerak motor bensin
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik
yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Jika dikemudian hari terbukti
ditemukan unsur plagiarisme dalam Skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7
ABSTRAK
Indonesia kaya akan sumber daya alamnya, termasuk untuk jenis tanaman kelapa, tanaman ini
termasuk jenis tanaman yang mempunyai buah cukup besar. Seluruh bagian dari tanaman kelapa
memiliki manfaat bagi kehidupan manusia. Mesin pengupas batok kelapa ini mempunyai fungsi
utama yaitu untuk mengupas batok kelapa dengan cepat. Mesin ini dibuat sedemikian rupa
untuk mempermudah dalam proses pengupasan. Mesin ini digerakkan oleh sebuah motor
penggerak yang menggunakan mesin bensin 2 tak untuk proses kerjanya. Prinsip kerja mesin ini
adalah mesin yang umumnya digunakan untuk mengupas batok kelapa dengan cepat dan hemat
tenaga dibandingkan dilakukan dengan cara manual. Daya motor penggerak yang digunakan
adalah 5 hp dengan putaran mesin 2600 rpm. Dalam membuat alat ini mencakup beberapa
komponen diantaranya : untuk putaran mata pisaunya 43,325 rpm yang sudah di reduser. Gerbox
dengan perbandingan 1/80, Sabuk yang digunakan adalah A45 dengan panjang sabuk 1137 mm,
diameter pulley besar dan kecil adalah 4 inch dan 3 inch. Rangka mesin menggunakan bahan
besi profil L. Alat ini diharapkan dapat berguna untuk masyarakat khususnya dalam usaha
industri kelapa.
Kata Kunci : Mesin pengupas. Motor penggerak, Kelapa.
8
ABSTRAK
Indonesia kaya akan sumber daya alamnya, termasuk untuk jenis tanaman kelapa, tanaman ini
termasuk jenis tanaman yang mempunyai buah cukup besar. Seluruh bagian dari tanaman kelapa
memiliki manfaat bagi kehidupan manusia. Mesin pengupas batok kelapa ini mempunyai fungsi
utama yaitu untuk mengupas batok kelapa dengan cepat. Mesin ini dibuat sedemikian rupa
untuk mempermudah dalam proses pengupasan. Mesin ini digerakkan oleh sebuah motor
penggerak yang menggunakan mesin bensin 2 tak untuk proses kerjanya. Prinsip kerja mesin ini
adalah mesin yang umumnya digunakan untuk mengupas batok kelapa dengan cepat dan hemat
tenaga dibandingkan dilakukan dengan cara manual. Daya motor penggerak yang digunakan
adalah 5 hp dengan putaran mesin 2600 rpm. Dalam membuat alat ini mencakup beberapa
komponen diantaranya : untuk putaran mata pisaunya 43,325 rpm yang sudah di reduser. Gerbox
dengan perbandingan 1/80, Sabuk yang digunakan adalah A45 dengan panjang sabuk 1137 mm,
diameter pulley besar dan kecil adalah 4 inch dan 3 inch. Rangka mesin menggunakan bahan
besi profil L. Alat ini diharapkan dapat berguna untuk masyarakat khususnya dalam usaha
industri kelapa.
Kata Kunci : Mesin pengupas. Motor penggerak, Kelapa.
9
ABSTRACT
Indonesia is rich source power nature , including for type plant coconut , plants this including
type plants that have fruit enough big . Whole part from plant coconut have benefit for life
human . Machine peeler shell coconut this have function main that is for peel shell coconut with
fast . Machine this made in such a manner likeness for make it easy dala m stripping process.
Machine this moved by a driving motor that uses machine 2 stroke gasoline for the work process
. Principle work machine this is machine that generally used for peel shell coconut with fast and
saving power compared do it with manual way . Power motor used is 5 hp with round machine
2600 rpm. In make tool this covers some component including : for round eye knife 43.325 rpm
s u d ah in reducer. Gerbox with 1/80 comparison, Belts used is A 45 with long belt 1137 mm,
pull e y large diameter and small is 4 inch and 3 inch. Frame machine use ingredients iron L.
profile Tool this expected could useful for the community especially in business industry
coconut .
Keywords: Machine peeler . Motor, Coconut.
ABSTRACT
Indonesia is rich source power nature , including for type plant coconut , plants this including
type plants that have fruit enough big . Whole part from plant coconut have benefit for life
human . Machine peeler shell coconut this have function main that is for peel shell coconut with
fast . Machine this made in such a manner likeness for make it easy dala m stripping process.
Machine this moved by a driving motor that uses machine 2 stroke gasoline for the work process
. Principle work machine this is machine that generally used for peel shell coconut with fast and
saving power compared do it with manual way . Power motor used is 5 hp with round machine
2600 rpm. In make tool this covers some component including : for round eye knife 43.325 rpm
s u d ah in reducer. Gerbox with 1/80 comparison, Belts used is A 45 with long belt 1137 mm,
pull e y large diameter and small is 4 inch and 3 inch. Frame machine use ingredients iron L.
profile Tool this expected could useful for the community especially in business industry
coconut .
Keywords: Machine peeler . Motor, Coconut.
10
Samarinda, Agustus 2018
Lutfhi Harisam
NIM : 14641017
11
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan
kemmudahan bagi penulis sehingga dapat meyelesaikan Skripsi ini dengan baik, sehingga yang
berjudul “Rancang Bangun Mesin Pengupas Batok Kelapa dengan penggerak motor
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan jenjang pendidika
program Diploma IV pada jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Samarinda. Skripsi ini
Dalam penulisan skripsi ini penulis mengalami beberapa kendala, namun berkat bantuan dari
berbagai pihak penulis dapat menyelesaikannya. Dalam kesempatan ini penulis sampaikan rasa
2. Bapak Baso Cante, ST, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.
4. Bapak Hasan Basri, ST, MT selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin Produksi dan
Perawatan.
9. Bapak dan ibu Dosen, Staff Teknik serta administrasi jurusan Teknik Mesin.
12
10. Bapak dan ibu saya yang selalu memberi dukungan baik secara moril dan materi
11. Rekan se-TA saya yang senantiasa saling membantu, kerjasama dan memberikan
12. Rekan-rekan mahasiswa Teknik Mesin Angkatan 2014 yang senantiasa saling
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari Skripsi ini, baik dari materi maupun
teknik penyajiannya yang mengingat masih kurangnya pengetahuan dan pengalaman saya
sebagai penulis skripsi. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan.
Lutfi Harisam
NIM: 14641017
13
DAFTAR ISI
14
2.2 Macam – macam alat bantu pengupas
sabut kelapa dan batok kelapa ............................................................................... 6
2.2.1 LINGGIS / BAJI ........................................................................................ 6
15
3. P ERHITUNGAN POROS ...................................................................... 30
16
4.1 Perhitungan pulley ............................................................................................. 47
17
4.4.2 Menentukan gaya tangensial (F) ................................................................. 53
BAB V PENUTUP.................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
18
Daftar Gambar
19
Daftar Tabel
20
BAB I
PENDAHULUAN
Pohon kelapa merupakan salah satu pohon yang dapat tumbuh dengan baik hampir
di semua tempat terutama yang memiliki iklim tropis khususnya di Indonesia, Pohon kelapa
secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Pohon kelapa berasal
dari pesisir Samudera Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika. Tumbuhan
ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1.000 m dari permukaan laut, namun seiring dengan
terdapat di Kalimantan Timur khususnya daerah handil. Masyarakat daerah Kalimantan Timur
khususnya daerah handil merupakan salah satu daerah yang berhasil mengembangkan potensi
daerahnya dengan baik, buah kelapa yang begitu melimpah dapat dimanfaatkan dengan baik
oleh masyarakat, mulai dari air kelapa, daging buah, sabut kelapa, hingga batok kelapa
Meski pemanfaatannya sudah dilakukan dengan sangat baik, namun hingga saat ini
masyarakat di daerah Kalimantan timur khususnya daerah handil masih memiliki kendala
dalam hal pengupasan batok kelapa yang masih menggunakan alat manual yaitu dengan cara
mengupas menggunakan parang. Mengupas menggunakan parang tidak lah aman karena dapat
mengakibatkan terlukanya tangan pada saat mengupas batok kelapa bahkan dapat terputusnya
jari tangan. Dan juga mengupas batok kelapa menggunakan parang butuh waktu yang cukup
21
lama. Dan juga mengupas menggunakan parang hanya dapat mengupas dalam jumlah yang
Untuk itu dibutuhkan sebuah mesin yang dapat membantu mengupas batok
kelapa sebagai pengganti tenaga manusia, yang nantinya dapat meningkatkan efisiensi
pengupasan batok kelapa, baik dari segi kecepatan, tenaga, jumlah produksi, hingga faktor
kami sebagai penulis akan membuat alat “Rancang bangun Mesin Pengupas Batok Kelapa
Dari latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah yaitu:
bensin.
Ada pun batasan masalah dalam proses perencanaan dan pembuatan mesin pengupas batok
kelapa yaitu :
- Perhitungan pulley, sabuk, poros, dan pasak yang digunakan Pada mesin pengupas
batok kelapa.
Adapun tujuan penelitian mesin pengupas batok kelapa dengan menggunakan mesin
bensin
22
1. Tersedianya mesin produksi pegupas batok kelapa untuk keperluan masyarakat.
2. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam membuat mesin pegupas batok kelapa.
1. Bab 1 Pendahuluan : dalam bab ini dibahas tentang latar belakang, rumusan
2. Bab 2 Landasan teori : dalam bab ini meninjau kembali berbagai literatur -
Literature yang terkait dengan penelitian ini, serta memberikan penjelasan mengenai konsep
dan teori – teori yang digunakan untuk merencanakan dan membuat mesin/alat pengupas
batok kelapa.
data lapangan diantaranya yaitu : alat dan bahan yang digunakan, data bahan, waktu
5. Bab 5 Penutup : berisi tentang kesimpulan dan saran – saran untuk pengembangan alat
nantinya
23
BAB II
LANDASAN TEORI
Sabut kelapa (mesocarm) merupakan bagian yang terbesar dari buah kelapa, yaitu sekitar
35 persen dari bobot buah kelapa. Secara tradisional serat sabut kelapa hanya dimanfaatkan
untuk bahan pembuat sapu , keset ,tali dan alat – alat rumah tangga lain.Perkembangan
teknologi, sifat fisika – kimia serat dan kesadaran konsumen untuk kembali ke bahan
alami,membuat serat sabut kelapa dimanfaatkan menjadi bahan baku industri karpet, jok dan
dash board kendaraan, kasur, bantal dan hardboard. Serat sabut kelapa juga dimanfaatkan untuk
pengendalian erosi. Serat sabut kelapa diproses untuk dijadikan coir fiber sheet yang digunakan
Batok kelapa adalah salah satu bagian kulit kelapa setelah sabut yang dikenal dengan
nama endocarm. Batok kelapa merupakan bagian kulit kelapa yang mempunyai peluang bisnis
yang menjanjikan untuk kedepannya. Kenapa menjanjikan karena batok kelapa bisa kita gunakan
untuk membuat kerajinan. Kerajinan yang dapat di hasilkan dari batok kelapa ini seperti tas, alat
masak rumah tangga seperti sutil, asbak dll. Masyarakat yang tidak mengetahui manfaat dari
batok kelapa ini biasanya hanya di biarkan begitu saja sampai mengering kemudian di gunakan
2.2 MACAM – MACAM ALAT BANTU PENGUPAS SABUT KELAPA DAN BATOK KELAPA
24
Adapun macam - macam alat bantu pengupas sabut kelapa dan batok kelapa yang terdapat di
seorang pengupas yang berpengalaman dapat mengupas sebanyak 300-500 buah kelapa
sehari. Adapun alat yang digunakan untuk mengupas sabut kelapa biasanya berupa linggis yang
terbuat dari besi yang dipasang vertikal dengan mata yang lancip mengarah ke atas, setinggi 80
cm di atas tanah. Pengupasan dilakukan dengan cara sebagai berikut : buah kelapa diangkat
dengan kedua tangan, dengan bagian tangkai menghadap kedepan; dengan keras buah kelapa
ditancapkan ke mata linggis, hingga linggis menembus sabut sampai batas tempurung atau batok
kelapa; tangan yang memegang kelapa tersebut lalu menarik kelapa tersebut hingga sabut kelapa
menggunakan besi seperti gunting besar seperti gambar dibawah,sangat sesuai untuk
wanita karena cara kerjanya yang mudah,ringan dan aman walau pun pengerjaannya agak
lambat. Kelapa diletakkan di atas tanah dalam kedudukan menegak ke atas dan masukkan mata
gunting ketengah sabut.Buka pemegang keluar dan sabut kelapa akan terbuka di tengah –
tengahnya dan ulangi sekali lagi ( jika perlu ) untuk bagian bawah buah kelapa tersebut. Apabila
sabut sudah terpisah maka keluarkan biji kelapa bulat dengan tangan secara manual
Parang merupakan suatu alat yang tajam yang juga bisa digunakan untuk mengupas batok
kelapa, parang sering di gunakan untuk proses pengupasan batok kelapa secara tradisional.
25
Mesin ini digerakan oleh sebuah motor bensin sebagai sumber penggerak nya. Kemudian
diteruskan ke gearbox melalui sabuk sebagai penerus daya motor sehingga dapat memutar atau
menggerakkan mata pengupas batok kelapa. Dengan menggukan mesin ini dapat lebih cepat
untuk memisahkan batok kelapa dengan buahnya dari pada harus dengan menggunakan cara
manual.
Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin kalor yang banyak dipakai saat ini.
Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan energi panas untuk melakukan kerja
mekanis atau mengubah tenaga panas menjadi tenaga mekanis. Energi atau tenaga panas tersebut
diperoleh dari hasil pembakaran.Ditinjau dari cara memperoleh tenaga panas, mesin kalor dapat
dibedakan menjadi dua yaitu mesin dengan pembakaran dalam dan mesin dengan pembakaran
luar.
Mesin pembakaran dalam adalah mesin yang melakukan proses pembakaran bahan bakar di
dalam mesin tersebut dan gas pembakaran yang terjadi berfungsi sebagai fluida kerja. Mesin
pembakaran dalam umumnya disebut motor bakar. Jadi motor bakar adalah mesin kalor yang
menggunakan gas panas hasil pembakaran bahan bakar di dalam mesin untuk melakukan kerja
mekanis.
Mesin pembakaran luar adalah mesin di mana proses pembakaran bahan bakar terjadi di luar
mesin dan energi panas dari gas pembakaran dipindahkan ke fluida mesin melalui beberapa
26
Mesin bensin merupakan salah satu jenis motor bakar dalam yang menggunakan bahan
Prinsip kerja motor bensin, secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut: campuran
udara dan bensin dari karburator diisap masuk ke dalam silinder, dimampatkan oleh gerak naik
torak, dibakar untuk memperoleh tenaga panas, dan dengan terbakarnya gas-gas akan
2.4.2 Pulley
1. Pengertian pulley
Pully adalah sebuah mekanisme yang terdiri dari roda pada sebuah poros atau
batang yang memiliki alur diantara dua pinggiran di sekelilingnya. Sebuah tali,
kabel, atau sabuk biasanya digunakan pada alur pulley buntuk memindahkan daya.
A. FUNGSI PULLEY
27
Mentransmisikan daya dari penggerak menuju komponen yang digerakkan.
Mereduksi putaran.
Mempercepat putaran.
Memperbesar torsi.
Memperkecil torsi.
B. MACAM-MACAM PULLEY
Saat ini ada berbagai macam pulley yang telah dikembangkan. Berikut
Pulley V (V-pulley).
Pulley poly-V.
C. MATERIAL PULLEY
Selain jenisnya yang beragam, material yang digunakan pada pulley juga
Baja (steels).
Aluminium (aluminum).
Plastik, dll.
28
Gambar 2.2 pulley
2. Perhitungan pulley
poros motor, maka besarnya putaran pulley sama dengan pada poros motor,
yaitu:
N1 = 2.600 rpm.
pd = fc .p ..................................................................................................... (2.1)
Dimana :
Fc = factor koreksi
P = daya rencana ( kw )
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,17,Tahun 1991)
d1 . n1 = d2 . n2................................................................................................. (2.2)
n2 =
dimana :
29
c. menentukan tebal pulley ( B )
Dimana :
b = Lebar pulli ( mm )
Dimana :
Pd = Daya rencana ( kw )
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,170,tahun 1991)
Dimana :
Pd = Daya rencana ( Kw )
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,170,tahun 1991)
30
2.4.3 Sabuk
1. Pengertian Sabuk
Sabuk atau v-belt merupakan bahan yang terbuat dari karet dan mempunyai penampung
trapezium. Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa
tarikan yang besar. Sabuk V dibelitkan pada alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang
membelit akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar.
satu ke poros yang lainnya melalui pulley yang berputar dengan kecepatan sama
atau berbeda. Pulley V-belt merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi
untuk mentransmisikan daya seperti halnya sproket rantai dan roda gigi.
sabuk (v-belt) mempunyai kelebihan daripada penggunakan rantai dan sproket. Berikut ini
31
Mampu digunakan untuk putaran tinggi.
Dari segi harga sabuk (v-belt) relatif lebih murah dibanding dengan element transmisi yang
lain.
Sisitem Operasi menggunakan sabuk (v-belt) tidak berisik (noise kecil) dibandingkan dengan
chain
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,hal 165,Tahun
1991 )
32
Gambar 2.4 ukuran penampang sabuk-v
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,hal 164,Tahun
1991)
1991 )
V-belt terdiri dari beberapa tipe yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. Tipe yang tesedia
33
Pada contoh gambar 2.6 adalah contoh bahan dari 2 tipe V-Belt yang
berbeda (Tipe Conventional dan Tipe Cog). Walaupun berbeda tipe tapi kedua jenis
V-Belt Tersebut sama bahan-bahannya dan cuma beda di alur saja. Bahan dari V-Belt
karet.
- Rubber (Karet) berfungsi sebagai Elastisitas dari V-belt dan menjaga agar V-belt
tidak Slip.
- Cord (Kawat Pengikat) berfungsi penguat agar V-Belt Tidak Gampang Putus.
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,hal 187,tahun
1991)
34
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen
mesin,167,tahun1991)
35
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,hal
168,Tahun1991 )
36
\
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,hal 174,Tahun
1991)
Tabel 2.5 kapasitas daya yang ditransmisikan untuk satu tunggal sabuk Po( kw )
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,hal 172,Tahun
1991 )
37
Gambar 2.7 Ilustrasi dimensi jarak antara pulley
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,hal 168,Tahun
1991 )
6. Perhitungan Sabuk
L = ( r1 + r2 ) 2 . x ( ............................................................... (2.6)
Dimana :
√
C= b+ ............................................................................... (2.8)
Dimana :
b = faktor koreksi
38
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,170,Tahun 1991)
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,170,Tahun 1991)
Dimana :
= sudut kontak ( )
V = ............................................................................................... (2.10)
Dimana :
39
n1 = Jumlah putaran pada pulley penggerak ( mm )
(Sumber : Sumber :R.S khurmi J.K.gubta, machine design... hal 667,Tahun 1994)
A = b . t .......................................................................................................... (2.11)
Dimana :
b = Lebar sabuk ( mm )
t = Tinggi sabuk ( mm )
(Sumber : Sularso, Kiyosuga Suga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin
w = a . L . p ................................................................................................... (2.12)
Dimana :
A = luas penampang ( mm )
L = panjang sabuk ( mm )
P = massa jenis
(Sumber : Sularso, Kiyosuga Suga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin
T = ................................................................................................................ (2.13)
Dimana :
40
F = Tekanan sisi kencang sabuk ( kg.mm )
Dimana :
g = Gravitasi ( m/s )
v = Kecepatan ( m/s )
N= ......................................................................................................... (2.15)
Dimana :
Pd = Daya rencana ( Kw )
= Faktor koreksi
(Sumber : Sularso, Kiyosuga Suga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin
,hal 173,1991 )
d1 . n1 = d2 . n2 ................................................................................ (2.16)
41
n2 =
n3 = . n2
Dimana :
2.4.4 POROS
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana
terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan
elemen pemindah lainnya. Poros bias menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau
beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya. Poros
dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga melalui putaran mesin. Setiap elemen
mesin yang berputar, seperti cakra tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda
jalan, dan roda gigi,dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang tetap pada
poros dukung yang berputar. Contoh sebuah poros dukung yang berputar, yaitu poros roda kereta
- Poros transmisi
Poros transmisi mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur yang akan meneruskan
daya ke poros melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau sproket rantau, dan lain-lain
42
- Spindle
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, di mana beban
utamanya berupa puntiran, disebut spindle. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah
- Gandar
Poros seperti yang dipasang di antara roda-roda kereta barang, dimana tidak mendapat beban
punter, bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar, disebut gandar, gandar ini hanya dapat
beban lentur, kecuali jika digerakan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban punter
juga.
Menurut bentuknya, poros dapat digolongkan atas poros lurus umum, poros engkol sebagsi
poros utama dari mesin totak dll. Poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan
mesin.
- Kekuatan poros
Sangat penting dalam menentukan dan merancang poros yang baik serta aman digunakan.
Dengan melihat pembebanan yang terjadi pada poros seperti beban puntir, beban lentur, beban
tarik kita dapat menentukan kekuatan poros yang sesuai. Selain itu kita harus
memperhatikan faktor lainnya seperti kelelahan (fatigue), tumbukan, dan konsentrasi tegangan.
- Kekakuan Poros
Kekakuan poros erat kaitannya dengan defleksi yang akan terjadi pada poros. Defleksi
yang besar akan menyebabkan getaran serta suara bising yang dapat berakibat kegagalan pada
43
poros. Untuk itu kita harus menyesuaikan kekakuan pada poros dengan spesifikasi kerja yang
kita inginkan
Poros harus dirancang sedemikian rupa sehingga putaran kerja yang dibutuhkan
harus menjauhi putaran kritis dari poros itu sendiri. Poros dapatdibuat bekerja di bawah
putaran kritisnya ataupun di atas putaran kritisnya untuk menhindari kegagalan. Karena jika
berputar pada putaran (rpm) kritisnya maka akan sangat membahayakan komponen poros
- Bahan Poros
Dari sisi teknis pemilihan bahan untuk pembuatan poros harus memerhatikan
Poros yang berasal dari bahan yang langka di daerahkita serta membutuhkan pekerjaan yang
khusus akan menaikan harga produksi oleh karena itu perhatikan ketersediaan bahan poros di
daerah kalian serta perhatikan kemampuan dalam pembuataannya baik dari mesin -
- Faktor Korosi
poros. Oleh karena itu perhatikan penempatan poros agar factor korosi dapat
dikurangi. Misal poros digunakan pada mesin pompa air laut maka poros
tersebut harus lebih tahan korosi jika dibandingkan dengan poros pada pompa air tawar.
44
Gambar 2.9 Poros
2.6 Tabel Baja karbon untuk konstruksi mesin dan baja batang yang difinisi dingin untuk poros.
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,hal 3,Tahun
1991)
Tabel 2.7 Jenis – jenis factor koreksi berdasarkan data yang akan ditransmisikan, fc
45
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,hal 3,Tahun
1991)
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,hal 9,Tahun
1991)
46
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,hal 3,Tahun
1991)
3. P ERHITUNGAN POROS
Dimana :
a= ............................................................................................... (2.18)
Dimana :
47
a = Tegangan geser ijin poros ( ⁄ )
= Faktor keamanan
Dimana :
Kt , Cb = Faktor koreksi
(Sumber : Sularso,1997 Dasar perencanaan dan pemilihanelemen mesin, hal 22,Tahun 1991)
2.4.5. Pasak
1. Pengertian pasak
Pasak atau spie merupakan elemen mesin yang digunakan untuk menetapkan atau
mengunci bagian-bagian mesin seperti : roda gigi, puli, kopling dan sprocket pada poros,
Untuk bahan pasak sengaja dipilih bahan yang lemah dari poros dan naf agar mudah untuk
menggantinya. Pasak yang digunakan untuk menetapkan pulley adalah benam berpenampang
segi empat. Pasak ini digunakan untuk menetapkan pulley pada poros.
48
Dalam desain pasak harus dicari panjang pasak berdasarkan tegangan geser yang terjadi
(shearing stress) dan tegangan crushing (crushing stress) kemudian diambil panjang terbesarnya.
Pasak memanjang sering disebut juga sebagai spie merupakan pasak yang pada
adalah pasak persegi panjang, pasak tirus, pasak setengah lingkaran (pasak wood ruff) dan
(pasak lurus) dipasang pada alur pasak (key way) yang berbentuk persegi panjang pula yang
tetdapat pada permukaan poros dan pada lubang hub (lubang poros) dari komponen mesin yang
diikatnya. Ada juga pasak persegi panjang yang kedua ujung berbentuk setengah lingkaran
- Pasak woodruff
dipasang pada alur pasak yang berbentuk setengah lingkaran yang terdapat pada permukaan
poros dan alur yang berbentuk persegi panjang yang terdapat pada lubang poros atau lubang hub
memiliki dua bentuk, yaitu pasak tirus tanpa kepala dan pasak tirus dengan kepala. Pasak tirus
berkepala dimaksudkan agar pemasangan dan pelepasan pasak dapat dilakukan dengan lebih
mudah.
mempunyai bentuk yang agak berbeda dengan pasak lainnya. Pasak poros bintang yang sering
juga disebut sebagai spline memiliki bentuk gerigi atau alur-alur pada permukaan porosnya.
49
Pasak poros bintang dipasang dengan roda gigi atau elemen mesin lainnya yang mempunyai
alur-alur pada permukaan lubang porosnya. Dengan demikian poros pasak bintang dan elemen
Pada beberapa pasak poros bintang, pasaknya memiliki suaian longgar, sehingga elemen
mesin pasangannya dapat meluncur dengan bebas sepanjang porosnya ketika dalam keadaan
diam maupun dalam keadaan berputar. Alur atau gerigi dari pasak poros bintang ini ada yang
3. Perhitungan pasak
F= ......................................................................................................... (2.20)
Dimana:
(Sumber : Sularso, Kiyosuga Suga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin
Tk = .......................................................................................... (2.21)
Dimana:
50
F = Gaya tangensial ( kg )
B = Lebar basak ( mm )
L = panjang pasak ( mm )
(Sumber : Sularso, Kiyosuga Suga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin
a = .................................................................................................. (2.22)
Dimana :
(Sumber : Sularso, Kiyosuga Suga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin
Dimana :
b = Lebar pasak ( mm )
L = Panjang pasak ( mm )
51
ds = Diameter poros ( mm )
(Sumber : Sularso, Kiyosuga Suga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin
Dengan mendorong batok kelapa pada mata pisau yang sejajar satu sama lain yang sedang
berputar dan terjadi gesekan. kemudian mata pisau membuka batok kelapa dan menngupas
2.4.7 Rangka
Pada alat/mesin pengupas batok kelapa ini rangka merupakan suatu komponen yang sangat
mendukung semua komponen-komponen dari alat/mesin pengupas batok kelapa. Hal ini di
karenakan rangka merupakan penompang semua komponen-komponen lain yang ada pada
alat/mesin pengupas batok kelapa, sehingga beban yang akan di terima rangka relatif besar di
bandingkan komponen yang lain. Kontruksi pada rangka juga harus di perhatikan, untuk
mendapatkan rangka yang kuat maka dalam mendesain bentuk dari rangka haruslah benar dan
baik. Rangka yang kokoh akan membuat umur alat/mesin menjadi lebih panjang atau awet.
52
Selain itu, rangka merupakan bagian/komponen yang vital dalam merancang alat/mesin
pengupas batok kelapa. Pemilihan bahan dasar rangka juga sangat berpengaruh terhadap hasil
pembuatan alat/mesin pengupas batok kelapa.Memilih bahan dasar yang kokoh dan baik
merupakan hal utama yang harus di perhatikan.selain konstruksi rangka yang baik dan kokoh,
bahan dasar rangka juga harus kuat dan mampu di kerjakan fabrikasi dan pemesinan.
2.4.8 GearBox
1. Pengertian GearBox
Dalam beberapa unit mesin memiliki sistem pemindah tenaga yaitu gearbox yang
berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya mesin ke salah satu bagian mesin lainnya,
sehingga unit tersebut dapat bergerak menghasilkan sebuah pergerakan baik putaran maupun
pergeseran. Gearbox merupakan suatu alat khusus yang diperlukan untuk menyesuaikan daya
untuk menyesuaikan daya atau torsi (momen/daya) dari motor yang berputar, dan gearbox juga
adalah alat pengubah daya dari motor yang berputar menjadi tenaga yang lebih besar
2. Fungsi GearBox
Gearbox atau transmisi adalah salah satu komponen utama motor yang disebut sebagai
sistem pemindah tenaga, transmisi berfungsi untuk memindahkan dan mengubah tenaga
dari motor yang berputar, yang digunakan untuk memutar spindel mesin maupun melakukan
gerakan feeding. Transmisi juga berfungsi untuk mengatur kecepatan gerak dan torsi serta
berbalik putaran, sehingga dapat bergerak maju dan mundur. Transmisi manual atau lebih
53
- Menghasilkan putaran mesin tanpa selip
Putaran dari motor diteruskan ke input shaft (poros input) melalui hubungan antara clutch/
kopling, kemudian putaran diteruskan ke main shaft (poros utama), torsi/ momen yang ada
di mainshaft diteruskan ke spindel mesin, karena adanya perbedaan rasio dan bentuk dari gigi-
gigi tersebut sehingga rpm atau putaran spindel yang di keluarkan berbeda, tergantung dari rpm
yang di inginkan. Berikut penjelasan beberapa part yang terdapat dalam gearbox.
Input shaft adalah komponen yang menerima momen output dari unit kopling, poros input
juga befungsi untuk meneruskan putaran dari clutch kopling ke mainshaft (poros utama),
sehingga putaran bisa di teruskan ke gear-gear. Input shaft juga sebagai poros dudukan
bearing dan piston ring, selain itu berfungsi juga sebagai saluran oli untuk melumasi bagian dari
54
Gear shift housing adalah housing dari pada lever pemindah gigi yang berfungsi untuk
mengatur ketepatan perpindahan gigi, apabila gigi sudah dipindahkan maka lever akan terkunci
sehingga lever tidak bisa berpindah sendiri pada saat spindel sedang berputar.
Mainshaft yang berfungsi sebagai tempat dudukan gear, sinchromest, bearing dan komponen-
komponen lainnya. Main shaft juga berfungsi sebagai poros penerus putaran dari input
shaft sehingga putaran dapat di teruskan ke spindel, main shaft juga berfungsi sebagai saluran
Planetary adalah alat pengubah rpm di suatu range tertentu dimana rpm dapat di ubah sesuai
dengan kebutuhan proses pengerjaan dan dapat pula mengubah arah putaran spindel.
Oil pump berfungsi untuk memompa dan memindahkan oli dari transmisi case (rumah
- Clucth housing
Clutch housing adalah rumah dari clucth kopling yang berfungsi sebagai pelindung clutch
kopling, clutch housing juga berfungsi sebagai tempat dudukan dari pada oil pump dan input
shaft.
55
Transmisi gear atau roda gigi transmisi berfungsi untuk mengubah input dari motor
menjadi output gaya torsi yang meninggalkan transmisi sesuai dengan kebutuhan mesin.
- Bearing
Bearing berfungsi untuk menjaga kerenggangan dari pada shaft (poros), agar pada saat unit
mulai bekerja komponen yang ada di dalam transmisi tidak terjadi kejutan, sehingga transmisi
Piston ring berfungsi sebagai penyekat agar tidak terjadi kebocoran pada sistem
pelumasan, piston ring juga berfungsi sebagai pengencang input shaft agar input shaft tidak
Sun gear berfungsi untuk meneruskan putaran ke planetary gear section. Sun
gear berhubungan langsung dengan gear yang ada pada unit planetary yang berfungsi sebagai
Oil filter adalah komponen yang berfungsi untuk menyaring oli dari kotoran. Oli harus di
saring, agar komponen transmisi tidak cepat aus yang disebabkan karena terjadinya gesekan
antara komponen yang dapat menimbulkan geram-geram. Sehingga oli yang masuk ke sistem
Oil pipe adalah pipa oli tipe batang, yang berfungsi sebagai saluran oli untuk menyalurkan oli
dari transmisi case ke planetary gear section untuk dilakukan pelumasan terhadap unit planetary.
56
57
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.1 Tempat
Bengkel jln.suryanata yang mempunyai fasilitas pendukung seperti mesin las dan tool-tool
Waktu pelaksanaan pembuatan alat pengupas batok kelapa dimulai dari penyusunan
Sistem perencanaan dan pembuatan alat pengupas batok kelapa, dikerjakan dengan sistem
perkelompok berdasarkan komponen-komponen dalam suatu unit tersebut. Ini dimaksud agar
Alat yang digunakan untuk pembuatan mesin pengupas batok kelapa sebagai berikut :
3.3.1 Alat
- Mesin Las
Untuk pengelasan
- Mesin Bor
- Kunci Ring
58
Untuk mengencangkan baut dan mur
- Mistar baja
- Roll meter
- Penggores
Sebagai penanda
- Gerinda
- Jangka sorong
- Apron
- Topeng las
- Palu
- Elektroda
59
Data perencanaan diperlukan sebagai penjelasan klasifikasi alat, sebagai data perencanaan
Model : EY 20-3
Berat : 15 kg
b. Data sabuk
Tipe sabuk : V
Jumlah sabuk : 1
c. Data plat
Lebar plat : 37 cm
d. Data kerangka
Lebar rangka : 55 cm
60
e. Data pulley
f. Data gearbox
Rasio : 1:80
g. Data roda
Jumlah roda : 4
h. Data poros
61
3.4 Konstruksi mesin pengupas batok kelapa
A. Bagian-bagian mesin
5. Rangka
6. V-belt
62
3.5 Diagram Alir
Mulai
Referensi
Pemilihan
komponen atau
bahan
Perhitungan
bahan
Perakitan
alat
Hasil dan
Pembuatan laporan
Selesai
63
64
BAB IV
PEMBAHASAN
Pd = 1,2 . 3.7 kw
= 4,44 kw
persamaan ( 2.2)
N2 =
= 3.466,6 rpm
B = 12,5 . 1.2
= 15 ( mm )
65
4.1.4 Mementukan momen puntir pada pulley penggerak ( )
rumus ( 2.4 )
= 9,74 . 105 .
= 1663,29 (kg.mm)
= 9,74 . 105 .
= 1254,7 (kg.mm)
Jadi, momen puntir pada pulley yang digerakan adalah 1254,7 (kg.mm)
Untuk menentukan sabuk dapat dilihat dalam table 2.8 Dari data tersebut data yang ada daya
perencanaannya 5 Hp atau 3,7 kw dan putaran motor penggerak 2600 rpm, maka sabuk yang
akan diambil atau dipilih dalam perencanaan pemilihan sabuk adalah sabuk V type A adalah :
66
Gambar 3.20 Ukuran penampang sabuk –V
b : 12,5 mm
L : 9 mm
( 2.6 )
= 272,86 + 864,36
= 1.137,22 mm
Setelah didapatkan sabuk melalui perhitungan di atas, maka dengan berdasarkan pada tabel
2.9 kita mendapatkan sabuk v standar dengan ukuran panjang 1137 atau = 45 inch = penampang
A45
dan (2.8)
= 1.727,708 mm
√
C =
= 240 mm
Jadi, jarak sumbu sebenarnya antara pulley gearbox dan pulley motor
67
4.2.3 Menentukan sudut kontak pada pulley penggerak ( )
= 180 - 57
= 180 - 6,61
= 176,63
= 176,63 .
= 0,98 rad
V=
V = 13,82 (m/s)
maksimumnya sampai 25 m/s. melalui perhitungan diatas kecepatan sabuk diperoleh 13,82 m/s <
A = 12.5 . 9
68
= 225 mm2
= 0,25 ( kg )
T =
= 0.05( kg.mm )
rumus (2,14)
Tc = . 13,822
= 4,86 ( kg )
69
(2.15)
N =
n2 =
= 3.466,6 rpm
N3 = . 3446,6 (rpm)
(2.17)
T = 9,74 . .
= 99.816,7 ( kg.mm )
70
Untuk menentukan tegangan lentur yang diizinkan digunakan persamaan
rumus (2.18)
a =
= 6,66 ( kg/mm2 )
ds = [ ]1/3
= 30,57 mm
Dari hasil perhitungan diatas nilai ds yang saya pakai dinyatakan aman karena diameter poros
yang saya gunakan lebih besar dari nilai ds dapat dilihat pada tabel 2.7 dimana di situ tercantum
31,5 mm.
4.4.1 Syarat untuk menentukan panjang pasak adalah 0,75 sampai 1,5 . Jadi
L = 1,1 . 31,5
= 34,65 (mm)
71
F =
= 1576,88( kg2 )
rumus (2.21 )
Tk =
= 4,50 ( kg/mm )
(2.22)
a =
= 6,66 ( kg/mm )
72
= 0,25 - 0,35 syarat baik
b = 10
ds = 32
L = 33,6
73
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan rancang bangun pengupas batok kelapa dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. Pulley
Tebal pulley = 15 mm
2. Sabuk
Bahan = Karet
Tipe sabuk =V
3. Poros
4. Pasak
Lebar pasak = 10 mm
74
Tinggi pasak = 5 mm
5.2 Saran
2. Apabila ingin mengupas batok kelapa dengan menggunakan mesin ini sebaiknya
3. Bagi yang ingin menggunakan mesin ini harus dalam keadaan sehat.
pemakaian mesin
75
Daftar Pustaka
Herman, A.S, Paradiyato, M.S. dan Sukawi F.X, (1997) Pemisahan Minyak dan
Protein dari daging Kelap Cara Churning, Komunikasi No.186 BPK, Bogor.
Sularso, Kyokatsu Suga. 1987. Dasar Perecanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta :
Pradnya Paramitha.
76
LAMPIRAN
77
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,hal 165,Tahun
1991 )
78
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen
mesin,167,tahun1991)
79
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,hal
168,Tahun1991 )
80
\
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,hal 174,Tahun
1991)
Tabel 2.5 kapasitas daya yang ditransmisikan untuk satu tunggal sabuk Po( kw )
(Sumber : Sularso, Kiyosuga. Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin,hal 172,Tahun
1991 )
81
82