DENGAN SPESIFIKASI :
• Daya : 104 PS
• Putaran : 6000 RPM
Disusun oleh:
T. ALDI GUNALDI
NIM. 1604102010057
Diperiksa oleh:
Disahkan/disetujui, oleh:
Dr. Muhammad Rizal, S.T, M.Sc Prof. Dr. Ir. Husaini, MT., IPU.
NIP : 19791019 200604 1 003 NIP : 19610808 198811 1 001
Mengetahui/Menyetujui,
Koordinator Program Studi Teknik Mesin,
DARUSSALAM, 14 – 12 – 2020
Dosen pembimbing,
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia, atas terselesaikannya Tugas Rancangan Elemen Mesin ini
walaupun masih jauh dari tarap kesempurnaan.
Penulis hendak mengucapkan banyak terimkasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir.
Husaini, MT., IPU. selaku pembimbing tugas dalam perencanaan ini, yang telah
banyak membimbing dalam penyusunan Tugas Rancangan Elemen Mesin ini. Serta
kepada rekan-rekan mahasiswa jurusan teknik mesin Universitas Syiah Kuala
angkatan 2016.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Banda Aceh,
T. Aldi Gunaldi
NIM. 1604102010057
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bila anggota mesin yang semula diam diberi kecepatan, slip harus terjadi pada
klos sampai anggota yang digerakkan tersebut mempunyai kecepatan yang sama
dengan penggeraknya. Energi kinetis diserap selama pergesekan pada klos ataupun
pada rem, dan energi ini muncul berupa panas. [1]
1
1.2 Tujuan
Perencanaan ulang kopling plat tunggal pada mobil Toyota Avanza ini terdapat
beberapa tujuan, antara lain :
Daya : 104 PS
Putaran : 6000 rpm
Torsi maksimum : 13.9 Kgm
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu kedua poros
tersebut terletak pada satu garis lurus atau dapat sedikit berbeda sumbunya. Berbeda
dengan kopling tak tetap yang dapat dilepaskan dan dihubungkan bila diperlukan,
maka kopling tetap selalu dalam keadaan terhubung.[3]
4
1. Kopling Plat
Kopling ini meneruskan momen dengan perantara gesekan. Dengan demikian
pembebanan yang berlebihan pada poros penggerak pada waktu di hubungkan,
dapat dihindarkan.[3]
a. Jenis-jenis Kopling Plat
Ditinjau dari jumlah piringan/ plat yang digunakan kopling dibedakan
menjadi 2 yaitu :
5
2.3 Bagian-Bagian Kopling Plat
Dalam perencanaan ulang perncangan elemen mesin kopling plat ini, maka
akan di pilih kopling gesek plat tunggal, yang bagian-bagiannya adalah:
POTONGAN A-A
6
2. Plat Penekan ( Pressure plate )
Unit ini yang berfungsi untuk menekan/menjepit kampas kopling hingga terjadi
perpindahan tenaga dari mesin keporos transmisi.untuk kemampuan
menjepitnya, plat tekan didukung oleh pegas kopling. Pegas kopling paling tidak
ada dua macam, yaitu dalam bentuk pegas coil dan diafragma atau orang umum
menyebutnya sebagai pegas matahari.[5]
a. b.
Gambar 2.7.a Pegas Matahari.[6] Gambar 2.7.b Pegas Koil.[6]
3. Naaf
Naaf berfungsi untuk menghubungkan plat gesek dengan spline pada poros yang
digerakkan. Pada saat kopling terhubung maka daya putaran akan diteruskan dari
plat gesek ke poros yang digerakkan melalui naaf.[5]
7
4. Spline
Spline adalah gigi luar yang terdapat pada permukaan poros yang berpasangan
dengan gigi dalam yang terdapat pada naaf. Spline berfungsi untuk meneruskan
momen puntir dari plat gesek ke poros melalui perantaraan naaf.[5]
5. Poros
Poros seperti pada gambar 2.10 merupakan salah satu bagian yang terpenting
dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama
dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi sepert itu dipegang oleh
poros.[3]
(a) (b)
8
6. Bantalan pembebas (release bearing)
Bantalan seperti pada Gambar 2.11 dapat digerakkan maju-mundur dengan
menekan pedal kopling. Fungsinya adalah untuk meneruskan tekanan pada pedal
kopling ke pegas matahari yang selanjutnya akan melepas hubungan kopling.[3]
(a) (b)
9
BAB III
PERENCANAAN BAGIAN-BAGIAN KOPLING
Dalam perencanaan ulang perncangan elemen mesin kopling plat ini, maka akan di
pilih kopling gesek plat tunggal, yang bagian-bagiannya adalah:
POTONGAN A-A
10
3.2 Dasar-Dasar Perencanaan
Dalam perencanaan suatu kopling pada umumnya harus diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a) Kopling harus ringan
b) Membuat getaran sekecil mungkin
c) Perawatan yang mudah
d) Pemasangan yang mudah dan cepat
e) Aman pada putaran tinggi
f) Tidak ada sedikit mungkin bagian yang menjorok (menonjol)
g) Dapat mencegah pembebanan lebih
h) Terdapat sedikit kemungkinan gerakan aksial pada poros sekiranya
terjadi pemuaian
Dalam perencanaan kopling Toyota Avanza dipilih kopling plat gesek karena
kontruksi kopling ini cukup sederhana dan dapat dihubungkan dan dilepaskan
dalam keadaan berputar.[1]
11
a. Diameter luar dan dalam kopling plat
Dengan menggunakan bahan asbes pada plat gesek sesuai dengan tabel.[4]
Tabel 3.1 Bahan yang digunakan untuk plat gesek.[4]
Torsi yang dibutuhkan untuk daya 104 PS = 76491.9 Watt pada putaran
6000 rpm adalah:
𝑃 𝑃 𝑥 60
𝑇=⍵= ……………………………..………(1).[9]
2𝜋𝑁
𝑃 76491.9 𝑥 60
𝑇=⍵= = 121.80 Nm
2𝜋6000
Gaya aksial dapat mengintegrasikan gaya diferensial pada plat kopling dan
disubstitusikan untuk tekanan, diperoleh torsi dengan substitusi yang sama:
Keterangan:
µ = Koefisien gesek
P = Intensitas tekanan (𝑁/𝑚2 )
𝑟𝑜 = Jari-jari luar plat kopling (m)
𝑟𝑖 = Jari-jari dalam plat kopling (m)
Dari torsi maksimum untuk setiap radius jari-jari luar plat akan diperoleh
persamaan dengan jari-jari.[9].
12
1
𝑟𝑖 = √3𝑟 = 0.577𝑟𝑜 …………………………..(3).[9]
𝑜
1
= 𝜋µ(0.577)𝑟𝑜 𝑃max (𝑟𝑜2 − 𝑟𝑜 )
3
𝑇 = 0,3849𝑟𝑜3 𝜋𝜇𝑃𝑚𝑎𝑥
13
Dalam perhitungan pegas spiral kita harus mengetahui terlebih dahulu
tekanan aksial dari permukaan gesek plat kopling dengan persamaan
𝑊 = 2𝜋 𝑥 𝑃𝑚𝑎𝑥 𝑥 𝑅 𝑥 𝑏………………………..(4).[4]
Dimana :
𝑟𝑜 +𝑟𝑖 0.112+0.064
𝑅= = = 0.088 m
2 2
14
Tabel 3.2 Values of allowable shear stress, Modulus of elasticity and Modulus of
rigidity for various spring materials
𝐷 15
𝑇 = 𝑊1 × 2 = 2072.4 × = 15543 Nmm ≈ 15543000 Nm
2
𝜋
𝑇= × 𝜏 × 𝑑 3 ..………………….....................................................(5)
16
𝜋
15543000 = × 1,96 × 108 × 𝑑 3
16
d3 = 10,943
d = 0,0047 m
15
Dan dari tabel standart wire gauge pada, maka diameter kawat pegas mendekati
SWG 4 [4].
Dan defleksi dari pegas dihitung dengan Persamaan (9) [4] adalah :
8 𝑊1 𝐷3 𝑛
𝛿 = ……………..........................................................(6)
𝑑4 𝐺
8 × 2072,4 × 0,0253 × 6
𝛿 =
0,010164 × 44000
= 0,003315 m
16
Untuk total jumlah lilitan dapat dihitung dengan Persamaan (7) [4] adalah:
n’ = n + 2 ………………………………………………............(7)
n’ = 6 + 2
=8
Untuk panjang pegas tanpa beban dapat dihitung dengan Persamaan (8) [4]
adalah :
Lf = n'.d + δ + 0.15 δ ………………………………........(8)
= (8 × 0,01016) + 0,003315 + (0,15 × 0,003315)
= 0,085 m
Untuk pitch kawat pegas dapat dihitung dengan Persamaan (9) [4] adalah:
𝑓𝐿
𝑝 = 𝑛′ −1 ………….……............................................................(9)
0,085
= = 0,00121 m
8−1
17
Dimana bahan yang akan kita gunakan adalah 45 C 8.
Daya yang ditransmisikan = 76491,9 Watt
Putaran = 6000 rpm
Panjang poros = 0.24 m
Diameter kopling = 0,224 m
a. Momen Puntir
Rumus untuk momen puntir sama dengan torsi yang dihasilkan dapat dihitung
dengan persamaan (1) [4].
𝑃 𝑃 ×60
𝑇=𝜔= ……...……………………………………(1)
2𝜋𝑁
𝑃 76491.9 𝑥 60
𝑇=⍵= = 121.80 Nm
2𝜋6000
b. Momen Lentur
Asumsikan letak kopling seperti pada gambar 3.5 [4]
18
- Diagram benda bebas
Gaya berat pada kopling (WBv) dapat dihitung dengan persamaan (13) [4].
2𝑇
𝑊𝐵𝑣 = ………………………………………….………(13)
𝐷
2 (121.80)𝑁𝑚
= = 1087,5 N
0,224 𝑚
Reaksi gaya – gaya vertical pada poros dapat dihitung dengan persamaan (14) [4].
∑ 𝐹𝑣 = 0………………………………………………......…………………...(14)
Reaksi gaya-gaya horizontal pada poros dapat dihitung dengan persamaan (15) [4].
∑ 𝐹ℎ = 0 …………...…………………………………......…………………...(15)
Reaksi momen pada titik A dapat dihitung dengan persamaan (16) [4].
∑ 𝑀𝐴 = 0 …..…………………………………………......……………………(16)
19
WBv (0,02) + RCv (0,24) = 0
1087,5 (0,02) + 0,24 RCv = 0
21,75
RCv = = 90,625 N
0,24
RAv + RCv = N
RAv + 90,625 N = 1087,5 N
RAv = 996,875 N
Untuk menentukan momen lentur pada poros asumsikan bahwa momen
pada titik A & C sama dengan nol [4].
∑ 𝑀𝐴 = ∑ 𝑀𝑐 = 0
20
Maka digunakan salah satu persamaan (17) untuk mendapatkan tegangan geser
diizinkan.
Selanjutnya menentukan diameter poros dapat dihitung dengan persamaan (18) [1].
5.1
𝑑 = { 𝜏 [(𝐶𝑚 𝑀)2 + (𝐶𝑡 𝑇)2 ]1/2 }1/3…………………………...(18)
𝑝
Tabel 3.6 Harga – harga faktor momen lentur Cm dan momen puntir Ct
Dipilih Cm = 1,5 untuk beban diberi mendadak, kejutan kecil dan Ct = 1,0 untuk
beban diberi mendadak, kejutan kecil [1].
5.1
𝑑={ [(1,5 × 19,93)2 + (1,0 × 121,80)2 ]1/2 }1/3
11,79 x 107
𝑑 = 0,0237 𝑚 ≈ 0,025 m
21
Sesuai dengan standar diameter poros pada tabel 3.7[3], maka diameter poros
dipilih:
𝑑 = 0,0237 𝑚 ≈ 0,025 𝑚
3.3.4 Diameter Spline dan Naaf
Spline dan Naaf adalah komponen elemen mesin yang berfungsi sebagai
pernghubung putaran. Perencanaan ini menggunakan SAE standard yaitu
SAEJ498c. [11] dan menggunakan bahan sama dengan poros , yaitu 45C 8 [4].
22
a. b.
Gambar 3.7 (a) Spline. (b). Naaf [6]
a. Perencanaan Spline
Pada perencanaan spline ada dimensi yang dihitung dapat dilihat pada tabel 3.8[11].
Tabel 3.8 SAE J498c Spline dimension
23
L = panjang spline
n = jumlah spline
𝐷+𝑑
- Radius rata – rata (Rm) =
4
0,03 + 0,025
= = 0,013 𝑚
4
24
b. perencanaan Naaf
Jumlah naaf yang direncanakan sama dengan jumlah spline yaitu n = 16.
Perhitungan naaf dan spline diperoleh dengan dimensi yang sama, bahan naaf sama
dengan spline yaitu 45 C 8.
= 0,051 m
c.
Pemeriksaan keamanan spline & Naaf terhadap tegangan geser yang dizinkan
dengan persamaan (20) [11].
𝑇 = 557,81 N/m
Setelah mendapatkan nilai torsi pada spline, masukkan nilai torsi kepersamaan
(21) untuk mendapatkan tegangan geser nya [9] :
𝐷
𝑇 = 𝐿 × 𝑤 × 𝜏 × 2 ……………....………….…………………..…..(21)
25
Maka
𝐷 0,043
𝐿×𝑤× 0,02 ×0,0037 ×
𝜏= 2
= 2
= 2,9 x 10-9 N/m2
𝑇 557,81
Syarat aman adalah 𝜏𝑝 > 𝜏 , Sehingga 11,79 x 107 > 1,63 x 10-8
Maka spline & Naaf dapat dinyatakan aman.
26
Diketahui standar nilai untuk bantalan kopling pada poros transmisi pada table
(3.9)[11] adalah :
Absolut viskositas (Z) = 0,06 kg/m.s
c/d = 0,001
ZN/ p =7
Tabel 3.9 standar nilai bantalan
0,06(6000) 0,02 2
( ) = 7,0 × 106
𝑝 0,00002
𝑝 = 36 × 107 / 7 × 106 = 25,2 N/m2
Diketahi tekanan bantalan p = 25,2 N/m2 maka dapat dipilih material untuk bantalan
adalah paduan alumunium HRC45-50 dengan maksimum tekanan (pmax) 27,45
N/m2, karena p < pmax.dapat dilihat pada tabel (3.10)[4].
27
Tabel 3.10 sifat sifat bahan bantalan
Diketahu beban yang aman untuk bantalan dengan persamaan (23) [9] adalah :
28
Keterangan : Do = Diameter luar pegas
Di = Diameter dalam pegas
h = Ketinggian kemiringan pegas
t = Ketebalan pegas
Pada perencanaan pegas matahari ini, diameter luar pegas matahari (Do) sama
dengan diameter luar plat gesek, jadi (Do) = 0,224 m. pada pegas gaya konstan
rasio h/t adalah 1,414 dan gaya yang ditekan oleh pegas adalah sama dengan
tekanan aksial pada plat gesek (F) = 6631.68 N, asumsikan rasio diameter (Rd) =
4 dan jumlah daun pegas 12, material yang digunakan Baja Pegas Karbon 50HRC
dengan Kekuatan tekanan maksimum (Sut) = 16,961 x 108 N/m2 , Modulus Young
(E)= 2,07 x 1011 N/m2 , poissons’s rasio (v )= 0,30 dapat dilihat pada table 3.11.
29
Untuk ketebalan pegas dapat di hitung dengan persamaan (24) [9] adalah :
2
𝐷𝑂
1 4 𝐹
𝑡= √ ……………………………………(24)
10 132,4 ℎ/𝑡
1 4 6631,68 0,3322
𝑡= √ = 0,0036 m
10 132,4 1,414
6 (4−1)2
𝐾1 = 𝜋ln(4) [ ] = 0,774
42
6 𝑑 𝑅 −1
𝐾2 = 𝜋𝑙𝑛𝑅 ( 𝑙𝑛𝑅 − 1).………..………………….....(29)
𝑑 𝑑
6 (4)−1
𝐾2 = 𝜋ln(4) ( 𝑙𝑛(4) − 1) = 1,603
6 𝑅𝑑 −1
𝐾3 = 𝜋𝑙𝑛𝑅 ( ) ………………………………..(30)
𝑑 2
6 𝑅𝑑 −1
𝐾3 = 𝜋𝑙𝑛𝑅 ( ) = 2,066
𝑑 2
30
Untuk mendapatkan tegangan terbesar (σc) yang terjadi pada keliling pegas
matahari digunakan persamaan (31) [10] adalah :
4𝐸𝑦 𝑦
𝜎𝑐 = − 𝐾 2 2
[𝐾2 (ℎ − 2) + 𝐾3 𝑡]……………….(31)
1 𝐷𝑂 (1−𝑣 )
Diketahui Kekuatan tekanan maksimum (Sut) = 16,961 x 108 N/m2 untuk material
yang digunakan , dapat kita tentukan faktor keamanan beban statis (Ns) dihitung
dengan kelebihan beban sebesar 120% maka persamaan (32) [9] adalah:
1,2𝑆𝑢𝑡
𝑁𝑠 = …………………………………(32)
𝜎𝑐
Faktor keamanan bernilai 2,8 dinyatakan aman tidak melebihi 3 nilai batas faktor
keamanan [9].
31
3.4 Hasil Perencanaan Setiap Elemen pada Kopling
32
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Kopling plat gesek adalah salah satu kopling yang sering digunakan dalam
industri otomotif. Kopling ini dipakai di dunia industri karena kemampuannya
meneruskan daya yang baik. Berbagai macam elemen yang terdapat dalam
perencanaan elemen mesin kopling adalah:
1. Plat gesek
2. Pegas tekan
3. Poros
4. Spline dan naaf
5. Bantalan
6. Pegas matahari
Ada beberapa bahan yang digunakan pada masing – masing komponen
perancangn kopling. Bahan yang sesuai dengan elemen – elemen dari kopling
tersebut adalah :
1. Asbes tekan adalah bahan yang digunakan pada plat gesek
2. Monel adalah bahan yang digunakan pada pegas tekan dengan 𝜏 = 1,96 x
108 N/m2 dan G = 44000 N/m2,
3. Poros, Spline dan naaf mengunakan material yang sama yaitu 45 C 8.
4. Bantalan menggunakan paduan almunium HRC45-50
5. Pegas matahari menggunakan baja pegas karbon 50HRC
Dari semua hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa nilai keamaan
yang dalam perhitungan nilai tegangan geser adalah 𝜏𝑝 > 𝜏, Sehingga 11,79 x 107
> 1,63 x 10-8, sehingga memenuhi syarat aman untuk digunakan. dan bahan yang
digunakan dapat dijadikan dasar untuk membuat kopling plat tunggal pada mobil
Toyota Avanza.
33
4.2 Saran
Semoga penulis dapat banyak pembelajaran dari perencanaan ini dan juga
berguna bagi mahasiswa yang membutuhkan referensi untuk merancang kopling
kedepannya.
34
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Shigley, J. E. 1983. Perencanaan Teknik Mesin. Jilid II. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
[2]. Firdausi. A. 2013. Mekanika Teknik dan Elemen Mesin II. Malang:
Kemedikbud
[3]. Sularso. 1978. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta:
Pradnya Paramita
[4]. Khurmi. R. S. 2005. A text book of machine design. New Delhi: Eurasia
35