DISUSUN OLEH :
Kegunaan penelitian ialah untuk menyelidiki keadaan dari, alasan untuk, dan konsekuensi
terhadap suatu set keadaan khusus. Keadaan tersebut bisa saja dikontrol melalui percobaan
(eksperimen) ataupun berdasarkan observasi tanpa kontrol. Penelitian memegang peranan yang
amat penting dalam memberikan fondasi terhadap tindak serta keputusan dalam segala aspek
pembangunan. Adalah snagat sulit, bahkan tidak mungkin sama sekali, untuk memperoleh data
yang terpercaya yang dapat digunakan dalam perencanaan pembangunan, jika penelitian tidak
pernah diadakan, serta kenyataan-kenyataan tidak pernah diuji lebih dahulu melalui penelitian.
Tidak ada suatu negara sudah maju dan berhasil dalam pembangunan, tanpa melibatkan banyak
daya dan dana dalam bidang penelitian.
Tabel 2.1
Persentase Pengeluaran untuk Penelitian Pertanian Menurut
Kelompok Pendapatan Perkapita, 1951-1974.
Kelompok Persentase pengeluaran untuk penelitian pertanian
pendapatan terhadap nilai produk pertanian
perkapita
1951 (%) 1959 1965 1971(%) 1974(%)
(US$) (%) (%)
Sumber: J.K. Boyce and R.E. Evenson, Agricultural Research and Extension Programs.A/D/C,
New York, 1975, Tabel 1.7,p.11.
Banyak studi menyimpulkan konstibusi dari penelitian mempunyai nilai yang lebih tinggi
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan tersebut. Ada dua cara untuk
menilai benefit (keuntungan) dari penelitian. Pertama, menggunakan teknik internal rate of
return to investment dan kedua menghitung nilai marginal dari output perdolar modal yang
ditanamkan dalam penelitian.
Hasil penelitian tidak dapat dengan segera dinikmati,tetapi biasanya mempunyai lag waktu
(time lag) dan mempunyai bentuk grafik sebagai berikut.
M --------------------------------------------------------
2. JENIS-JENIS PENELITIAN
Secara umum, penelitian dapat dibagi atas dua jenis, yaitu penelitian dasar (basic
research) dan penelitian terapan (applied research).
Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada
perhatian dan keingintahuan terhapat hasil suatu aktivitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa
memikirkan ujung praktis dan titik terapan. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan
umum dan pengertian-pengertian tentang alam serta hukum-hukumnya. Pengetahuan umum ini
merupakan alat untuk memecahkan masalah-masalah praktika, walaupun ia tidak memberikan
jawaban yang menyeluruh untuk tiap masalah tersebut. Tugas penelitian terapanlah yang akan
menjawab masalah-maslah praktis tersebut.
b. Penelitian Terapan
Penelitian terapan (applied research, practical research) adalah penyelidikan yang hati-
hati, sistematik dan terus-menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan
dengan segera untuk keperluan tertentu. Hasil penelitian tidak perlu sebagai satu penemuan baru,
tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada. Peneliti yang mengerjakan
penelitian dasar atau murni tidak mengharapkan hasil penelitiannya digunakan secara praktika.
Peneliti-peneliti terapanlah yang akan memerinci penemuan penelitian dasar untuk keperluan
praktis dalam bidang-bidang tertentu.
Ilmu-ilmu sosial, seperti halnya dengan ilmu-ilmu natura merupakan suatu pengetahuan
yang bersifat umum, sistematik, dalam mana disimpulkan dalil-dalil tertentu dalam hubungan
manusia yang bersifat umum. Penelitian dalam ilmu sosial, seperti halnya dengan semua
penelitian pada umumnya, merupakan suatu proses yang terus-menerus kritis dan terorganisasi
untuk mengadakan analisis dan memberikan interpretasi terhadap fenomena sosial yang
mempunyai hubungan yang kait-mengait. Ilmu sosial, seperti hanya dengan ilmu natura, selalu
dimulai dari satu premis, bahwa semua gejala maupun keadaan, yang bagaimanapun sulitnya
akan dapat dipecahkan dan diterangkan. Penelitian ilmu sosial juga berpijak kepada metode
ilmiah, tetapi beberapa ciri khas dari ilmu sosial itu sendiri membuat sipeneliti harus mempunyai
keterampilam yang khas dan harus didukung oleh kerangka analitik dan teori yang agak berbeda
dalam menganalisis sebab-musababnya dibandingkan dengan penelitian dalam ilmu eksakta. Ini
dikarenakan oleh sangat rumitnya interelasi antarfenomena dalam ilmu sosial itu sendiri.
Penelitian mempunyai beberapa ciri khas. Oleh Crawford (1928) telah diberikan sembilan
buah kriteria penting dari penelitian. Sebenarnya ciri-ciri penelitian dari Crawford ini tidak lain
dari suatu kesimpulan tentang ilmu dan pemikiran reflektif.
Apakah semua pekerjaan untuk memecahkan suatu permasalahan dapat kita golongkan
sebagai penelitian? Hal ini sukar dijawab, walaupun sudah diberikan definisi serta kriteria-
kriteria penelitian. Perumusan-perumusan kriteria serta sifat-sifat penelitian telah dikembangkan
dengan melihat aktifitas-aktifitas ilmuwan dalam mengerjakan penelitiannya. Hal yang juga
sukar dijawab adalah sebagai berikut.
6. SYARAT UTAMA UNTUK BERHASILNYA PENELITIAN
Penelitian yang efektif tidak dapat terjadi seenaknya saja, tetapi harus didukung oleh
faktor-faktor serta penunjang serta sarana dan prasarana yang cukup. Disamping samping faktor
peneliti sendiri maka faktor lingkungan sangat penting artinya dalam menunjang keberhasilan
penelitian. Kita lihat misalnya, penelitian yang direncanakan oleh Fakultas Pertanian Universitas
Filipina di Los Banos. Sejak tahun 1940-1942, dan 1947-1959 telah dikerjakan 163 buah
penelitian. Akan tetapi, antara 1942-1947 tidak ada satu penelitian pun yang dikerjakan oleh
fakultas tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain sebagai berikut.
Somers (1959) memberikan beberapa syarat agar pelaksanaan penelitian dapat berjalan
lancar. Syarat tersebut adalah sebagai berikut.
1. Adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya penelitian untuk suatu negara ataupun
daerah.
2. Harus ada sarana dan pembiayaan yang cukup.
3. Hasil penelitian harus dengan segera diterapkan
4. Harus ada kebebasan dalam melakukan penelitian
5. Peneliti harus mempunyai kualifikasi yang diperlukan
Penerapan hasil penelitian dengan segera merupakan suatu perangsang bagi si peneliti.
Banyak kejadian, hasil hasil penelitian tidak dengan segera diterapkan, tetapi penemuan tersebut
hanya tinggal dalam laporan saja dan di simpan dalam arsip institut, tanpa diketahui oleh
masyarakat apa kiranya hasil penelitian tersebut. Adalah suatu kehormatan dan kebanggaan bagi
si peneliti, jika hasil penelitiannya diterima dan dipakai untuk kebaikan umat. Biasanya, jika
penemuan terus disebarkan oleh penyuluh dan diterima oleh masyarakat, maka tidak lama
sesudah itu, akan menyusul hasil penelitian lain dari si peneliti tersebut.
Penelitian akan berhasil baik, jika dalam meneliti terdapat kebebasan, walaupun kebebasan
ini tetap berada dalam batas-batas moral yang diterima masyarakat. Tiap peneliti harus bebas
memilih masalah serta bebas melapor hasil penelitiannya, tanpa ada tangan-tangan halus yang
akan menjurus atau mendikte penemuan tersebut untuk memuaskan keinginan sekelompok orang
saja.
Faktor lain yang harus diperhatikan untuk mensukseskan penelitian adalah faktor si peneliti
sendiri sebagai the man behind the gun. Peneliti harus benar-benar ilmuwan yang berbobot.
Seorang peneliti harus menguasai ilmu dalam bidangnya dan harus mempunyai devosi dan
pengabdian yang tinggi dalam mengejar ilmu pengetahua. Seorang peneliti harus mempunyai
kejujuran intelektual, integritas, rajin dan berkemauan keras. Seorang peneliti harus mempunyai
sifat bertanggung jawab.
Tingkat efisiensi serta efektifitas dari penelitian tentu tidak sama. Efisiensi penelitian sangat
bergantung dari beberapa hal, antara lain : keterampilan peneliti dan teknisian; organisasi
penelitian serta kepemimpinan dan hubungan antar unit dalam meneliti; orientasi kegiatan
penelitian terhadap masalah ekonomi yang dihadapi.