DAYA : 92 Ps
OLEH :
NPM: 18013015
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ASAHAN
KISARAN
2020
LEMBAR BIMBINGAN KOPLING
NPM : 18013015
Daya : 92 PS
Kisaran ,…,..…………,2019
Diketahui Diketahui
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi dan syukur saya panjatkan kehadiran kepada Allah SWT
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun
sebagai berikut:
Daya maksimum : 92 PS
oleh setiap mahasiswa padaprodi teknik mesin yang bertujuan untuk memahami
dan memperdalam pengetahuan tentang mata kuliah elemen mesin dan tugas ini
Penulis menyadari bahwa di dalam rancangan ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk iu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
1. Kepada kedua orang tua penulis, atas semua nasehat dan pengorbanan
i
2. Bapak Rahmadsyah, MT selaku Ketua Prodi Teknik Mesin Universitas
3. Ibu Moraida Hasanah, S.Si, M.Si selaku sektaris Prodi Teknik Mesin
Universitas Asahan.
6. Dan tidak lupa pula Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang tidak dapat disebut satu-persatu namanya yang telah membantu Saya
Akhir kata penulis berharap semoga tugas rancangan ini bisa bermanfaat bagi
NPM 18013015
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
3.8 Bantalan....................................................................................................22
iii
4.1 Perhitungan Poros......................................................................................23
5.1 Kesimpulan................................................................................................47
5.2 Saran.........................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................51
LAMPIRAN..............................................................................................................
GAMBAR.................................................................................................................
iv
GAMBAR ASSEMBLING KOPLING
KETERANGAN GAMBAR :
2.Plat gesek
4.Plat pembawa
5.Bantalan radial
8.Plat penekan
10.Pegas kejut
11.Plat pembawa
12.Bantalan aksial
v
13.Poros
14.Naaf
15.Pegas matahari
vi
BAB I
PENDAHULUAN
terjai hentakan atau getaran pada saat pemindahan gigi transmisi, sehingga gerak
awal jalannya kendaraan dapat berlangsung dengan lembut dan nyaman. Bisa
selip atau gigi pada transmisi susah masuk. Hal ini akan menyebabkan kerusakan
berhenti secara tiba-tiba, ini terjadi suatu gejala yang tidak normal padaa kopling,
maka keamanan kendaraan pada saat dikemudikan akan terganggu. Oleh karena
itu, perwatan dan perbaikan harus dilakukan secara berkala untuk mendapatkan
A. Sistem Kopling
1
Akan tetapi yang akan dibahas dalm dalam hal ini adalah sistem kopling, jadi
pengertian kopling adalah suatu elemen mesin yang befungsi sebagai alat
penyambungan dan pemutusan daya dan putaran yang berasal dari poros
Hal seperti ini dapat diperhatikan pada semua jenis kendaraan bermotor
dengan menggunakan kopling daya dan putaran dapat diditransmisikan dari poros
dahulu.
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
dan komponen-komponennya.
2
Pada sistem kopling ini putaran dan daya dihubungkan melalui
poros output yang dioperasikan tanpa mematikan mesin atau putaran poros
input dan tidak ada selip yang dapat merugikan atau mengurangi daya
mesin.
Pada perencanaan ini yang dibahas adalah desain suatu kopling kendaraan
putaran dan daya antara poros input dan poros output dengan daya dan putaran
sebagai berikut :
Daya : 92 PS
Dalam hal ini akan dihitung ukuran dari pada komponen kopling tersebut
yakni meliputi : poros, plat gesek, spline, naaf, pegas matahari, baut, paku keling
dan bantalan.
kopling
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
putaran dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi
slip), dimana kedudukan kedua poros tersebut terletak pada suatu garis sumbu
berputar.
digerakkan.
poros yang digerakkan atau dari suatu poros ke poros yang lain.
Cara kerja kopling plat tunggal ini dapat ditinjau dari dua keadaaan,yaitu:
Daya dan putaran iniditeruskan ke plat gesek yang ditekan oleh plat
penekan karena adanya tekanan dari pegas matahari . Akibat putaran dari
4
2. Kopling Dalam Keadaan Tidak Terhubung ( Pedal Kopling Ditekan)
Berdasarkan fungsi dan cara kerja dapat dibagi atas dua jenis yaitu :
1. Kopling tetap
1. Kopling Tetap
Kopling tetap adalah penerusan daya dan putaran yang dapat dilakukan
pada saat kopling bekerja denan baut pengikat, pemindahan daya putaran kopling
ini adalah secara pasti atau tidak dan terjadi slip dan kedua sumbunya harus
segaris. Kopling tetap mencakup kopling kaku yang tidak mengizinkan sedikit
ketidak lurusan sumbu poros dan kopling universal digunakan bila kedua poros
b) Pemutusan dan penyambungan kedua poros dapat pada saat kedua poros
tidak bekerja
5
a. Kopling Kaku
Contoh :
Kopling bus
Kopling tumpu
b. Kopling Luwes
Bentuk rumah kopling ini sama dengan flens kaku, tetapi pemasangan
poros tidak dapat menonjol ke rumah yang satu lagi. Pada baut pengikat tidak
Contoh :
6
Kopling karet ban
Kopling rotary
c. Kopling Universal
Pada kopling ini penghubung poros kopling ini digunakan kopling silang.
Contoh :
7
2. Kopling Tidak Tetap
yang digerakkan dengan poros penggerak dengan poros penggerak dan putaran
yang sama, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam
a. Kopling Cakar
Kopling cakar ini dapat meneruskan momen dengan kontak positif (tanpa
dan kopling cakar persegi ini dapat meneruskan momen dalam dua arah tetap,
Baik dalam satu putaran saja karena timbulnya yang besar jika
8
hanya dilakukan jika poros penggerak mempunyai putaran kurang dari 50 rpm,
b. Kopling Plat
Kopling plat adalah suatu kopling yang digunakan satu plat lebih yang
Lapisan plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari paduan
bahan asbes dan logam. Paduan ini dibuat dengan tujuan agar plat kopling dapat
a) Tahan terhadap panas. Panas dalam hal ini terjadi karena terjadi gesekan
9
dilengkapi dengan alur yang berfungsi untuk ventilasi dan menampung
penahan kejutan baik dalam bentuk pegas ataupun karet. Alat ini dipasang
10
Menurut cara kerjanya dan pelayanannya :
o Cara elektromagnetik
o Kopling basah apabila dia bekerja dalam keadaan basah atau dilumasi
o Kopling kering yaitu apabila plat-plat bekerja dalam keadaan kering dan
ini semua dipilih tergantung pada tujuan kondisi kerja lingkungan dan
sebagainya.
A. Kopling Kerucut
dan mempunyai keuntungan dimana dengan gaya akial yang kecil dapat
ditransmisikan momen yang besar. Kopling ini tidak banyak lagi dipakai karena
daya yang sederhana, meskipun dalam keadaan diam bentuk plat tidak
komponen horizontal. Dari gaya tekan normal Q (kg) dan komponen horizontal
11
B. Kopling Freewheel
dengan sendirinya bila poros mulai berputar dengan lambat atau denngan arah
(bagian dalam) berputar searah jarum ja, maka gesekan yang ditimbulkan akan
menyebabkan rol-rol atau bola-bola akan terjepit diantara poros penggerak dengan
cincin luar bersama poros yang digunakan akan berputar meneruskan daya.
Jika poros penggerak berputar melawan arah jarum jam atau jika poros
digerakkan berputar lebihbcepat maka bola-bola atau rol-rol akan lepas dari
jepitan sehingga tidak terjadi meneruskan momen lagi. Kopling ini sangat banyak
Gambar 2.9.koplingFreewheel
12
BAB III
PERENCANAAN KOPLING
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.Hampir
dalam transmisi seperti itu di pegang oleh poros.secara istilah poros adalah
Beban yang di dukung oleh poros pada umumnya adalah roda gigi,
roda daya (fly wheel), roda ban (pulley), roda gesek, dan lain lain. poros
hampir terdapat pada setiap konstruksi mesin dengan fungsi yang berbeda
2. Poros transmisi : misalnya poros motor listrik, poros gigi transmisi pada
gear box
3. Gabungan antara dukung dan transmisi : misalnya poros pada roda mobil
perencanaan poros mengacu pada kekuatan bahan poros. untuk bahan yang
13
liat (ductile material), ukuran poros dihitung dengan menggunakan teori
bila tegangan utama maksimum pada setiap titik mencapai nilai sama
tegangan puntir saja, bengkok saja, atau gabungan puntir dan bengkok.
tegangan bengkok ijin sebesar 400-800 kg/cm persegi, tegangan geser ijin
sebesar 420 kg/cm persegi untuk yang berpasak dan 560 kg/cm persegi
yang tanpa pasak. yang tergolong machinery steels yaitu high carbon steel
1. Spline
bagian dari poros, atau dengan kata lain menyatu dengan poros, sedangkan
pasak terpisah dari poros dan untuk pemasangannya diperlukan alur pada
poros. Selain itu jumlah spline untuk tiap poros adalah tertentu pada
14
konstruksi yang diambil berdasarkan standard SAE, sedangkan jumlah
karena spline lebih kuat dan akan mengalami beban puntir yang merata
pada seluruh bagian poros. Sedangkan pada pasak yang akan mengalami
Pasak jenis ini memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding dengan
aksial.Dengan :
1. Spline fleauble : dimana bagia yang dihubungkan dengan poros dapat bergeser
scara aksial.
15
Jenis spline dibedakan berdasarkan bentuk yaitu :
a. Spline Persegi Jenis ini membuat alur dan gigi berbentuk persegi. Poros
b. Seplain Involut, Jenis ini mempunyai gigi (Spline) yang berbentuk sudut-
sudut tertentu
16
2. Naaf
sangat kecil antara spline dan naaf. Walaupun perbedaannya adalah kecil
Plat gesek adalah suatu plat yang digunakan sebagai medium gesekan
antar plat penekan dan flywheel dalam meneruskan putaran dan daya pada mekanisme
kopling.
17
3.4 Hal –hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perencanaan Plat Gesek
Bahan plat gesek harus tahan arus dan terhadap suhu yang tinggi.
Tabel 3.3harga koefisien gesek (μ) dan tekanan rata rata (Pa)
Bahan Permukaan μ
Kontak Pa(kg/mm2)
Kerin Dilumasi
g
Besi Cor 0,10 – 0,08- 0,09 -0,17
dan besi 0,20 0,12 0,05 -0,08
cor 0,10 0,10 0,007 -0,07
Besi cor -0,20 -0,20 0,005
dan 0,35 - -0,003
perunggu -0, 65 0,05 – 0,02 – 0,03
Besi cor 0,05 0,10
dan asbes -0,10 0,10
Besi cor - -0,35
dan serat
Besi cor
dan kayu
Pegas adalah suatu elemen yang dapat meredam getaran dan tumbukan
1. Pegas kejut
18
Gambar 3.3 Pegas
Keterangan Gambar :
19
8. baja karbon, kawat bertemper dengan minyak, kelas B
20
Tabel 3.4 Harga Modulus Geser
2. Pegas matahari
Pegas matahari adalah pegas yang berfungsi untuk menarik plat penekan
dalam arah menajauhi plat gesek untuk pemutusan hubungan . Hal ini akan
menyebabkan plat gesek dalam keadaan bebas , diantara plat penekan dan
Keterangan :
L1= 45 mm
L2 = 20
L2 = 20 mm
21
F1 = gaya tekan yang dikerjakan oleh bantalan pembebas (kg)
(Da) sama dengan diameter luar plat gesek, jadi Da = 210 mm.
dua buah plat atau lebih. Dari perhitungan sebelumnya momen puntir (T) =
12,074 kg, bahan yang digunakan untuk paku keling pada perencanaan ini adalah
untuk mengikat flywheel terhadap poros penggerak dan pengikat tutup kopling
dengan flywheel.
22
3.8 Bantalan
baik.
23
BAB IV
PERHITUNGAN KOPLING
Daya (P) : 92 PS
Untuk mencari daya yang ditransmisi kan (Pd) di gunakan rumus sebagai berikut:
Pd =f × P
c
P = Daya nominal
Jika daya masih dalam satuan daya kuda (Ps),maka harus dikalikan dengan 0,735
Jadi, P = 92 x 0,735
P = 67,62
Jadi, P = 67,62 kW
fc =1,1
Pd = 1,1× 67,62 kW
Pd = 74,38 kW
Bila suatu poros berputar maka poros tersebut akan mengalami momen puntir.
Pd
Momen puntir T = 9,74× 105×
n
T = 12.069,4833 (kg.mm)
24
Jika bahan poros yang di pakai adalah batang baja JIS G 4501 dengan lambang
σb
τ a=
sf 1 × sf 2
Dimana :
denganharga =6,0
66 kg . mm2
Jadi, τ a= = 5,5 kg/mm2
6,0 ×2,0
Diameter poros
5,1
ds=
[ K C T
τa t b ]
1/3
Dimana :
Maka dipilih :
Kt = 2,0
Cb =1,5
Sehingga,
5,1
ds=[ 5,5
×2,0 ×1,5 ×12074 ]
1/3
ds= (33,5876727)1/3
ds = 32,2 mm
25
Maka diameter poros nya yaitu 32 mm
h = tinggi spline
w = lebar spline
L = panjang spline
n :16
w : 0,098
h : 0,095 D
d : 0,810 D
26
- Diameter spline (D) = ds/0,81 mm
D =32/0,81 mm
D = 39,5 mm
= 0,098 . 16
= 1,6 mm
h = 0.095 . 39,5
h = 3,7 mm
D+ d s 39,5+32
- Radius rata rata (Rm) = = = 47,5 mm
4 4
hn =h=tinggi spline
σ o = τ = tegangan geser
n = jumlah spline
T
Maka ; τ=
L.h.n
12074
T=
40 . 3,7.16
12074 kg
T=
2368 mm2
T =¿ 5,09 kg/mm2
27
Dari perhitungan diatas tegangan geser sudah diproleh, karerna bahan yang sama
dengan spline, maka tegangan geser bpun yang sama yaitu 5,5 kg/mm2
Plat gesek adalah plat yang digunakan sebagai sedia gesekan antara
kopling.
Bahan plat gesek yang direncanakan adalah dibuat dari asbes (ditenun)
yang bergesek dengan besi cor. Sesuai dengan literatur 5, halaman 63,table 3.1
28
bahwakoefisien gesek dan tekanan yang diijinkan untuk bahan asbes dan besi cor
dinyatakan dalam D.
fc × P
T = 9,74× 105
n
1,0 ×74,38
T = 9,74× 100.000 ×
6000
T =974,000 × 0,012
T = 12,074 kg. mm
(ditenun) yang bergesek dengan besi cor. Sesuai dengan tabel 4.1
koefesien gesek dan tekanan yang diijinkan untuk bahan asbes dan besi
π
Maka : F= (D22 – D12 )Pa
4
29
( D 1+ D 2 )
rm=
4
( 0,7+1 ) D 2
=
4
= 0,425 D2
T = . F. rm
=0,6×0,00094 D22×0,425 D2
12,074
D2 =
√
3
0,0002397
= 673,30 mm
D1 = 0,7× D2
= 0,7× 673,30
= 471,31 mm
π
A= (D22 – D12 )
4
=181,49 mm
F = A × Pa
=0,72596 kg
30
4.4 Perhitungan Paku Keling
Paku keling sebagai pengikat sambungan tetap dari dua buah palat atau
Keterangan :
τb
τt =
sf 1 × sf 2
58
=
6,0× 2,0
= 4,83 kg/mm2
τ g = 0,18× τ t
= 0,18× 4,83
=39,5094 kg/mm2
31
Tabel 5.1 jumlah paku dan baris paku keling
R = 94 mm
T =P × r
T
Maka: P =
r
12,07
=
94
= 132,68 kg
P
P1 =
n pk
132,68
= kg
16
= 8,2925 kg
P1 × 4
D1 =
√ π × τg
8,2925 kg × 4
=
√ 3,14 × 39,5094 kg /mm 2
32
= 0,51 mm
a. Baris pertama(1)
R = 94 mm
33
Gaya tekan paku keling dihitung yaitu :
T =P × r
T
Maka: P =
r
12,07
=
94
= 132,68 kg
P
P1 =
n pk
132,68
= kg
16
= 8,2925 kg
P1 × 4
D1 =
√ π × τg
8,2925 kg × 4
=
√ 3,14 × 39,5094 kg /mm 2
= 0,51 mm
R = 80mm
34
35
Gaya tekan paku keling dihitung yaitu :
T =P × r
T
Maka: P =
r
12,07
=
80
= 150,925 kg
P
P2 =
n pk
150,925
= kg
16
= 9,432875 kg
P2 × 4
D2 =
√ π × τg
9,432875 kg × 4
=
√ 3,14 × 39,5094 kg /mm 2
= 0,30 mm
R = 65 mm
36
T =P × r
T
Maka: P =
r
12,07
=
65
= 185,753846 kg
P
P3 =
n pk
185,753846
= kg
16
= 11,609,615,4 kg
P3 × 4
D3 =
√ π × τg
11,609,615,4 kg × 4
=
√ 3,14 × 39,5094 kg /mm 2
= 0,37 mm
R = 42 mm
T =P × r
37
T
Maka: P =
r
12,07
= = 287,47619 kg
42
P
P4 =
n pk
287,47619
= kg
16
= 17,9672619 kg
P4× 4
D4 =
√ π × τg
17,9672619 kg × 4
=
√ 3,14 × 39,5094 kg /mm 2
= 0,57 mm
untukmeredam kejutan.
Dimensi perancangan
38
Diameter luar pegas (D2) : 20 mm
π
F = (D22 – D12) P
4
= 726,03
Bila jumlah pegas (n1)adalah 4 buah maka didapat gaya tekan untuk masing –
masing pegas
F
Wl =
n1
726,03
=
4
= 181,50
τg = 0,8 x τ g
= 5200 kg/mm2
39
4.7−1 0,65
K = +
4.7−4 7
27 0,615
= +
24 7
=1,21
8 W1
d2 = K . C
π τg
8 W1
d= k
√ τ1
.c.
τg
8 181,5075
√
d = 1,21
3,14
.7 .
5200 kg/ cm 2
d = 0,82 cm = 8,2 cm
D/d =6
D =6 x 8,2
8 x 4 ( 49,2 ) 3 x 181,5075
δ=
( 8,2 ) 4 x 8 .103 kg /mm 2
=19,1 mm
= 1,91 cm
G. d 4
K=
8 .n 3 .D 3
40
= 9,4 mm= 0,94 cm
Panjang Lilitan Peas (H) dihitung dengan persamaan untuk pembagiaan umum
Maka ; H/D ≤4
H/D ≤2
H ≤ 2D
≤ 2 × 49,2
H ≤ 988,4 mm
Pegas matahari
Pegas matahari adalah pegas yang berfungsi untuk menarik plat penekan
dalam arah menajauhi plat gesek untuk pemutusan hubungan . Hal ini akan
41
menyebabkan plat gesek dalam keadaan bebas , diantara plat penekan dan
Keterangan :
L1= 45 mm
L2 = 20
L2 = 20 mm
(Da) sama dengan diameter luar plat gesek, jadi Da = 210 mm.
Besar gaya yang pada setiap daun pegas matahari (F2) : Dari
F
F2 =
n
353,8 kg
F2 =
12
F2 = 29,48 kg
42
(F1 ∙ 45 mm) – (353,8 kg ∙ 20 mm) ≥ 0
F1 ∙ 45 mm ≥ 7076 kgmm
7076 kgmm
F1 ≥
45 mm
F1 ≥ 157,24 kg
- Tipe baut : M8
- Panjang baut : 21 mm
2w
D≥
√ σa
..................................................
2
w d σa
√2
43
untuk baja liat yang mempunyai kadar karbon (0,2 – 0,3), σ a = 6 kg/mm2 bila
2w
d1 ≥
√ σa
44
2w
6,6 mm =
√ 6 kg/ m m2
2w
(6,6 mm)2 =
6 kg /mm 2
2w
43,6 mm2 =
6 kg /mm 2
26,1 kg
W =
2
W = 130,8 kg
w
w
σg = = n
a
4 1
d 2 ()
192 kg
σ g = 3,14
( )
4
¿¿
192 kg
σg =
34,68 mm 2
= 5,53 kg/mm2
T=F.R.n
T
F=
R. N
8775 kg mm
F=
133 mm .8
45
4.7 . Perhitungan bantalan
1. Bantalan aksial
terbuka, dan nomor 6007 , diperoleh dari tabel 7.1. Dari tabel diperoleh:
Beban ekivalen:
Pa= x’Fr + Y ’ Fa
46
Dimana:
X = faktor radial, untuk bantalan bola radial beralur bola radial dalam
V= faktor putaran, untuk kondisi cincin dalam berputar besar nya 1,0
Y= faktor aksial, untuk bantalan bola radial beralur dalam baris tunggal
Fa= gaya aksial, untuk bantalan pendukung poros ini besar nya adalah
nol
Fa 157,24 kg
sehingga, = = 0,17
Co 915 kg
33,3
Fn =
√
3
47
33,3
fn =
√
3
8000
fn = 0,21
C
fn = f n .
Pa
1250 kg
fn = 0,21 .
157,24 kg
fn = 1,67
Lh = 500 (fh)3
2. Bantalan radial
Untuk bantalan radial kita pilih diameter yang paling kecil dari bantalan
aksial yang telah dihitung sebelumnya karena menumpu beban yang cukup kecil.
Beban ekivalen:
Pa = x . v . Fr + Y . F a
48
Dimana: x = faktor radial : 0,56
V = faktor rotasi :1
Y = faktor aksial : 0
Fa = beban aksial : 0
Maka:
Pa = x . v . Fr + Y . F a
Pa = 0,56 . 1 . 6 kg + 0 . 0
Pa = 3,36 kg
33,3
fn =
√
3
33,3
fn =
√
3
5600
fn = 0,21
c
fn = f n .
pa
735 kg
fn = 0,21 .
3,36 kg
fn = 45,93
Lh = 500 (fn)3
49
BAB V
5.1 Kesimpulan
Daya(N) : 92 PS
Hasilperhitunganpadaporos
o Bahanporos : S55C
50
51
Hasilperhitunganpada plat gesek
Hasilperhitunganpadapakukeling
o Bahanpakukeling : S 40 C
o Tegangantarikizin ( σ K)
: 4,83 kg/mm2
Hasilperhitunganpadapegas
52
53
Hasilperhitunganpadabaut
o Tipe baut : M8
o Jumlahbaut(n ) : 8 buah
Hasilperhitunganpadabantalan :
o Bantalan Radial
Bahan : SUP4
tebal bantalan : 14 mm
o Bantalan Radial
Bahan : SUP4
54
Setelah hasil perhitungan tersebut diatas diperoleh, maka dilakukan
5.2 Saran
yang direncanakan.
diperoleh.
55
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta
Erlangga, Jakarta
Erlangga, Jakarta
York 1992
10. G.. West Wijin Asral dan Abbar,1952. “Pengetahuan Dasar Tentang Ilmu-
56
11. Moot, Robert L, 2004, Machine Element in Mechanical Design,Edisi Ke
Kopling”. Medan.
13.
57
LAMPIRAN 1
58
LAMPIRAN 2
59
LAMPIRAN 3
Tabel harga koefisien gesek (μ) dan tekanan rata rata (Pa)
Bahan Permukaan μ
Kontak Pa(kg/mm2)
Kerin Dilumasi
g
Besi Cor 0,10 – 0,08- 0,09 -0,17
dan besi 0,20 0,12 0,05 -0,08
cor 0,10 0,10 0,007 -0,07
Besi cor -0,20 -0,20 0,005
dan 0,35 - -0,003
perunggu -0, 65 0,05 – 0,02 – 0,03
Besi cor 0,05 0,10
dan asbes -0,10 0,10
Besi cor - -0,35
dan serat
Besi cor
dan kayu
Table baja karbon untuk konstruksi mesin dan baja batang yang difinis dingin
untuk poros
Standart dan lambang Perlakuan Kekuatan Keterangan
macam panas tarik
(kg/mm2)
S30C Penormalan 48
S35C “ 42
Baja karbon S40C “ 55
konstruksi S45C “ 58
mesin (JIS S50C “ 62
45011) S55C “ 66
Batangan S35C-D - 53 Ditarik,dingin,digerin
baja yang S45C-D - 60 da,dibubut,ataubgabu
difinis dingin S55C-D - 72 ngan antara hal-hal
tersebut.
60
LAMPIRAN 4
Tabel NomordanUkuranBantalan
Kapasitas
Kapasitas
nominal
Nominal
dina-
Nomorbantalan Ukuranluar ( mm) sta- tis
misspesifi
spesifik
k
Co (kg)
C (kg)
Duasik Duasikatd
Jenister
at antanpakk d D B R
buka
ontak
10
6001ZZ 12
02 15
ZZ 17
6000 26 8 0.5 360 196
6003 20
6001 6001 VV 28 8 0,5 400 229
ZZ 25
6002 02 VV 32 9 0,5 440 263
04 30
6003 6003 VV 35 10 0,5 470 296
ZZ 35
6004 04 VV 42 12 1 735 465
05 ZZ 40
6005 05 VV 47 12 1 790 530
6006 45
6006 6006 VV 55 13 1,5 1030 740
ZZ 50
6007 07 VV 62 14 1,5 1250 915
07 ZZ
6008 08 VV 68 15 1,5 1310 1010
08
6009 6009 VV 75 16 1,5 1640 1320
ZZ
6010 10 VV 80 16 1,5 1710 1430
6009
ZZ
10
ZZ
6200
ZZ
6200 01 ZZ 6200 VV 10 30 9 1 400 236
6201 02 ZZ 01 VV 12 32 10 1 535 305
6202 6203 02 VV 15 35 11 1 600 360
6203 ZZ 6203 VV 17 40 12 1 750 460
6204 04 ZZ 04 VV 20 47 14 1,5 1000 635
6205 05 ZZ 05 VV 25 52 15 1,5 1100 730
6206 6206 6206 VV 30 62 16 1,5 1530 1050
6207 ZZ 07 VV 35 72 17 2 2010 1430
6208 07 ZZ 08 VV 40 80 18 2 2380 1650
6209 08 ZZ 6209 VV 45 85 19 2 2570 1880
6210 6209 10 VV 50 90 20 2 2750 2100
ZZ
10 ZZ
61
6300 10
ZZ 12
01 15
ZZ 17
02 20
35
ZZ 25
6300 6300 VV 37 11 1 635 365
6303 30
6301 01 VV 42 12 1,5 760 450
ZZ 35
6302 02 VV 47 13 1,5 895 545
04 40
6303 6303 VV 52 14 1,5 1070 660
ZZ 45
6304 04 VV 62 15 2 1250 785
05 50
6305 05 VV 72 17 2 1610 1080
ZZ
6306 6306 VV 80 19 2 2090 1440
6306
6307 07 VV 90 20 2,5 2620 1840
ZZ
6308 08 VV 10 23 2,5 3200 2300
07
6309 6309 VV 0 25 2,5 4150 3100
ZZ
6310 10 VV 11 27 3 4850 3650
08
0
ZZ
6309
ZZ
10
ZZ
62