DAYA (P) : 97 PS
PUTARAN (n) : 6000 rpm
Disetujui
Oleh :
Kepala Lab.Mengg & EM Dosen Pembimbing
Mengesahkan Oleh :
i
2021
SPESIFIKASI TUGAS
Medan,
………………………….
Dosen Pembimbing
M Rafiq Yanhar.S.T.,M.T
ii
DAFTAR HADIR BIMBINGAN
Medan,
………………………….
Dosen Pembimbing
iii
M Rafiq Yanhar.S.T.,M.T
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
karuniaNya yang telah memberikan kesehatan kepada Saya sehingga dapat
menyelesaikan tugas Rancangan Kopling ini dengan baik.
Dalam menjalankan kurikulum serta memenuhi kewajiban Saya sebagai
Mahasiswa di Prodi Mesin Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara,
maka Saya harus memenuhi tugas yang diberikan untuk merancang ulang kopling
kendaraan “DAYHATSU XENIA” dengan spesifikasi sebagai berikut :
DAYA (P) : 97 PS
PUTARAN (n) : 6000 rpm
Saya menyadari bahwa masih ada beberapa hal yang dapat ditambahkan
untuk melengkapi tugas ini, namun saya terlebih dahulu menerima saran dan
tanggapan dari Dosen Pembimbing yang sifatnya membangun daya pikir demi
kelancaran dan kesempurnaan dari tugas ini.
Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak RAFIQ
YANHAR MT. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan
pemikiran kepada Saya dan tidak lupa Saya mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu namanya yang telah
membantu Saya dalam menyelesaikan Tugas Rancangan ini.
Akhir kata, semoga Tugas ini dapat menjadi pedoman dan perbandingan untuk
tugas-tugas yang sejenisnya.
iv
Ahmad Syarifuddin Nur Pane
v
DAFTAR ISI
SPESIFIKASI TUGAS.................................................................................................i
DAFTAR HADIR BIMBINGAN.................................................................................ii
LEMBARAN PENGESAHAN.....................................................................................iii
KATA PENGHANTAR................................................................................................iv
DAFTAR ISI..................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1. 1 Latar Belakang.......................................................................................................................2
1. 2 Tujuan Tugas Perencanaan...................................................................................................2
1. 3 Manfaat Perencanaan............................................................................................................2
1. 4 Metode Penulisan...................................................................................................................2
vi
BAB IV PERHITUNGAN RODA GIGI.............................................................................................25
4.1 Perhitungan Roda Gigi.......................................................................................................25
4.1.1 Perhitungan clutch gear dan counter shaft drive gear.....................................25
4.1.2 Perhitungan Roda Gigi pada Speed 1................................................................29
4.1.3 Perhitungan Roda Gigi pada Speed 2................................................................32
4.1.4 Perhitungan Roda Gigi pada Speed 3................................................................34
4.1.5 Perhitungan Roda Gigi pada Speed 4................................................................37
4.1.6 Perhitungan Roda Gigi pada Speed 5................................................................40
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................59
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2. Tujuan
Tujuan tugas rancangan roda gigi ini adalah:
1. Agar mahasiswa memahami hal – hal utama yang harus diperhatikan terutama
prinsip kerja dan merancang bagian – bagian dari sistem transmisi roda gigi
lurus.
2.Agar mahasiswa memahami berbagai hubungan karakteristik bahan dan sifat
yang dibutuhkan untuk digunakan dalam merancang suatu sistem transmisi
roda gigi lurus.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2.3.1 Roda Gigi Lurus.
Roda gigi lurus merupakan roda gigi paling dasar dengan jalur gigi yang
sejajar dengan sumbu poros.Jenis roda gigi ini dapat menstransmisikan daya dan
putaran ontara dua poros yang pararel,seperti gambar 2.1 di bawah ini
Ganbar 2.3. (A) Roda Gigi 2.3. (B) Roda Gigi Miring.
Miring(Sularso,1997)
Gambar 2.5.(A) Roda Gigi Miring Ganda 2.5 (B) Roda Gigi
Miring Ganda
(A) (B)
3.1. POROS
Poros sebagai pemindahan daya dan putaran harus di perhatikan jenis
bahan yang digunakan.Sifat terhadap puntiran,mempunyai elastisitas yang
baik,tidak mudah patah.
p
Speed Speed
Ratio
1 3.769
2 2.645
3 1.376
4 1.000
5 0,838
Reverse 4,128
.
Daya rencana dapat dihitung dari persamaan
Dimana : fc = factor keamanan.
= 0,8 1.2 (daya maksimum) table
= 1,1 (yang diambil).
Sehingga : Pd = Fc x P
= 1,1 x 71.295 KW
= 78.4245 KW
T = 9,74 x 10 kg . mm
n
78.4245
5
T = 9,74 x 10 kg . mm
6000
T = 12730.905 kg . mm
Dalam perancangan ini bahan poros yang di ambil dari baja karbon
konstruksi mesin yang disebut bahan S-C yaitu baja steel (S 40 C)dengan
Maka :
2
Τa = σb kg/mm
Sf 1 xSf
2
1
5,1 3
Ds = xK 1 xcbxT
τ a
3
1
Ds = 5, x1,1 x1,7 x12730.905 mm
1
4,365
= 30,086 mm
Tabel 3.4. Diameter poros (Sularso,1997)
Di mana,
n out = putaran poros output
n = putaran poros input
i = Perbandingan poros putaran yang di reduksi, dimana nilai i ≤ 4 untuk
roda gigi lurus
n
n out = i
6000rpm
=
4
= 1500 rpm
Maka : P = 96 Hp . 0,735 kW
= 70,56 kW
Nilai fc = 1,2 - 2.0 (Daya maksimum ), dari tabel 4.1
fc = 1,5 ( diambil )
Maka daya rencana hasil koreksi di dapat :
Pd = P . f
= 7.056 kW x 1,5
= 105,84 kW
= 68725,44 kg.mm
Bahan poros dipilih dari bahan baja karbon kontruksi mesin (JIS G 4501) dan
kekuatan tarik yaitu 55 Kg/mm 2 dengan tegangan geser yang di izinkan dapat
dirumuskan sebagai berikut :
B
a ( kg/mm2)
Sf 1 xSf
2
= 55kg / mm2
6 x2,1,
= 4,365 kg/mm2
out
a
(mm)
Dimana : ds out = diameter poros in put
Cb = Faktor keamanan terhadap beban lentur roda gigi “1,2 – 2,3”
( diambil 1,8 )
Kt = Faktor keamanan standart ASME, jika beban dikenakan dengan
kejutan atau tumbukan besar 1,5-3,0 ( diambil 2,3 )
Tout = Momen torsi poros output 5154.4 kg.mm
1
5, xCbxKtx T 3
= 2
4,364 Kg / mm
= 69,25 mm (di ambil dari tabel 4.3 )
Dari tabel 3.3 dapat dilihat diameter standart poros berdasarkan hasil
perhitungan diameter poros output maka diambil harga yang terdekat dari diameter
standart yaitu 69,25 mm. Maka tegangan geser ( ) yang terjadi pada diameter poros
output. Yaitu :
T
5,1
out
ds out
3
68725,44 2
= 5,1 kg / mm
69,25
3
= 1,054 kg/mm2/
≤ a
1,054 kg/mm2 ≤ 4.365 k g/mm2
3.2. PERHITUNGAN SPLINE.
Spline merupakan suatu elemen mesin yang dipakai untuk memutar roda
gigi.pada perancangan ini ada dua jenis spline yaitu spline yang berada pada
poros counter (counter shaft)dan spline yang berada pada poros output (output
shaft).
W h
rs L
F= T
Ds /
2
Dimana :
T = Momen torsi.
Ds = Diameter poros counter.
F = 12730.905 50 2
kg.mm
= 509,2362 kg
Tekanan permukaan yang diizinkan :
Pa ≥ F
L(t ataut
)
1 2
2
Dimana : Pa = 8 kg/mm ,poros untuk yang berdiameter kecil.
2
Pa = 10 kg/mm ,poros untuk yang berdiameter besar.
6 8 2 2 1,2 1 6 20
8 10 3 3 1,8 1,4 6 36
10 12 4 4 2,5 1,8 8 45
12 17 5 5 3 2,2 10 56
17 22 6 6 3,5 2,8 14 70
22 30 8 7 4 3,3 18 90
30 38 10 8 5 3,3 22 110
38 44 12 8 5 3,3 28 140
44 50 14 9 5,5 3,8 36 160
50 58 16 10 6 4,3 45 180
58 65 18 11 7 4,4 50 200
65 75 20 12 7,5 4,9 56 220
75 85 22 14 9 5,4 63 250
85 95 25 14 9 5,4 70 280
95 110 28 16 10 6,4 80 320
110 130 32 18 11 7,4 90 360
130 150 36 20 12 8,4 100 400
150 170 40 22 13 9,4
170 200 45 25 15 10,4
200 230 50 28 17 11,4
230 260 56 32 20 12,4
260 290 63 32 20 12,4
290 330 70 36 22 14,4
330 380 80 40 25 15,4
380 440 90 45 28 17,4
440 5000 100 50 31 19,4
L≥ F
Paxt 1
L≥ 509,2362kg
= 9,974 mm.
10kg /
mm2 x5mm
τka ≥ F
b.l
Dimana : τka = τb
Direncanakan bahan spline sama dengan poros S 40 C.
2
Dengan kekuatan tarik τb = 55 kg/mm .
Sfk 1 = 6,0
2
Sfk = Beban dikenakan secara berlahan (di ambil 1,3)
2
τka = 55
kg/mm .
6,0 x1,
3
2
= 7,05 kg/mm .
Jumlah spline :
kelilingli ngkaranporo s
n=
lebarspline
. Ds2 3,14 x45m
n= = m
= 19,92 = 20 buah.
b
7,09mm
Maka lebar spline tiap buah adalah :
n
B= = 20 = 2,82 mm.
b 7,09
Τk = F
b.l
= 509,2362kg
7,09mmx9,974mm
2
=71,637 kg/mm .
L = (1,-2,2) x Ds 2
= (Diambil 1,2 x Ds 2
= 1,2 x 55 mm
= 66 mm.
B. Diameter Naff.
Do = 1,5 x Ds 2 + 5
= (1,5 x 55) + 5
= 87,5 mm
C. Tebal Naff.
Δ = 0,44 x Ds 2
= 0,44 x 55
= 24,2 mm.
L = (1,-2,2) x Ds 2
= (Diambil 1,2 x Ds 2
= 1,2 x 50 mm
= 60 mm.
B. Diameter Naff.
Do = 1,5 x Ds 2 + 5
= (1,5 x 50) + 5
= 80 mm.
C. Tebal Naff.
Δ = 0,44 x Ds 2
= 0,44 x 50
= 22 mm.
3.4. BANTALAN (BEARING)
Bantalan merupakan tempat dudukan dari poros.Ukuran-ukuran bantalan
dapat disesuaikan berdasarkan diameter poros.Dalam perancangan ini terdapat
tiga buah bantalan yaitu : Bantalan poros input, Bantalan poros counter dan
Bantalan poros output.
z 1 = 14 Gigi.
n 1 = 6000 rpm.
Cara pemasangan λ
45610 x160,4
Maka M = 3 = 0,33 cm = 3,3 mm.
25 x55 x14 x6000
Seru ke-1 Seri ke-2 Seri ke-3 Seru ke-1 Seri ke-2 Seri ke-3
0,1 0,15 3,5 3,75
0,2 0,25 4 4,5
0,3 0,35 5 5,5
0,4 0,45 6 7
0,5 0,55 8 9
0,6 0,7 0,65 10 11
0,8 0,75 12 14 6,5
1 0,9 16 18
1,25 1,75 20 22
1,5 25 28
2 2,25 32 36
2,5 2,75 40 45
3 3,25 50
Keterangan : Dalam pemilihan utamakan seri ke-1: jika terpaksa baru dipilih
dari seri ke-2 dan ke-
2,65 = z 2
14Gigi
z 2 = 2,645 x 14 Gigi.
z 2 =37.03.
n
1 = z 2
n2
z 1
n 2 = z1 xn1 = 14 x6000
z 2268,43 rpm.
2
37,03
C. Lebar Gigi.
b = x m
2
3,1
4 x3.5 mm
=
2
= 5,495 mm.
t=πxm
= 3,14 x 3.5 mm
=10,99 mm.
a= m( z 1 z 2 )
2
4(14 37)
=
2
= 89,25 mm.
d 1 = z .a
1 i
i= z
2
37
= = 2,6
z
1
14
d 1 = 2 x89,2
5 = 49,58 mm.
1 2,6
d 2 = 2.a.i
1
2 x89,25 x2,
d 2 = 6
1 2,6
=128,91 mm
G. Diameter luar.
dk 1 = (d 1 + 2) . m
= (49,58 + 2) . 3,3
= 170.21 mm.
dk 2 = (d 2 + 2) . m
dd 1 = (d 1 - 2,5) x m
dd 2 = (d 2 - 2,5) x m
i =n 1
z
2
=
n z
2 1
Dimana :
I = Ratio perbandingan gigi pada speed 1
n 1 = Putaran counter.
173,34
3,769 =
n
2
n 2 = 2268,43
3,769
n 2 = 601,81 rpm
A. Diameter Lingkar Jarak Bagi.
d 1= 2.a
1 i
2 x89,26
= mm.
1 3,769 37,42
d 2 = 2.a.i
1 i
2 x89,25 x3,769
= 141,07 mm.
1 3,769
B. Jumlah Gigi.
Berdasarkan persamaan :
m= d
z
Dimana :
m = Modul
d = Diameter Lingkar Jarak bagi.
z = Jumlah Gigi.
d
z1 = m1
37,42
z 1 = = 11,33 = 12 Gigi.
3,3
d 2
z 2 = m
141.07
z 2 = = 42,74= 43 Gigi.
3.3
C. Diameter luar.
dk 1 = (d 1 + 2) . m
= (37 + 2) . 3,3
= 35,7 mm.
dk 2 = (d 2 + 2) . m
= ( 141,07 +2 ) .3,3
= 138,57 mm..3.3
=457,28 mm
D. Diameter Dalam.
dd 1 = (d 1 - 2,5) x m
dd 2 = (d 2 - 2,5) x m
G. Lebar Gigi.
b = x m
2
3,14
= x 3, mm = 5,181 mm.
2 3
t=πxm
= 3,14 x 3.3 mm
= 10,36 mm.
4.1.3. Perhitungan Roda Gigi Pada Speed 2(Second Gear And Second
Sliding Gear),berdasarkan persamaan (2.18)(Sularso,1997),maka i
dapat dihitung
i= n
1
z
2
=
n z
2 1
Dimana :
i = Ratio perbandingan gigi pada speed 3
n 1 = Putaran counter.
Maka :
2268,43
2,645 =
n
2
n 2 = 2268,43
2,645
n 2 = 857,629 rpm
d 2 =
1a
2. i
.i
2 x89,25 x3,769
=
mm.
1 2.645 129,52
B. Jumlah Gigi.
Berdasarkan persamaan :
m= d
z
Dimana :
m = Modul
d = Diameter Lingkar Jarak bagi.
z = Jumlah Gigi.
d
z 1 = m1
48,97
z 1 = = 14,839 = 15 Gigi.
3,3
d 2
z 2 = m
129,52
z 2 = = 39,24= 40 Gigi.
3.3
C. Diameter luar.
dk 1 = (d 1 + 2) . m
= (48,97 + 2) . 3,3
= 45,67 mm.
dk 2 = (d 2 + 2) . m
= ( 129,52 +2 ) .3,3
= 434.01 mm
D. Diameter Dalam.
dd 1 = (d 1 - 2,5) x m
dd 2 = (d 2 - 2,5) x m
3,14
= x 3, mm = 5,181 mm.
2 3
t=πxm
= 3,14 x 3.3 mm
= 10,36 mm.
4.1.4. Perhitungan Roda Gigi Pada Speed 3(Second Gear And Second
Sliding Gear),berdasarkan persamaan (2.18)(Sularso,1997),maka i
dapat dihitung
i= n
1
z
2
=
n z
2 1
Dimana :
i = Ratio perbandingan gigi pada speed
3 n 1 = Putaran counter.
Maka :
1,376 = 2268,43
n
2
n 2 = 2268,43
1,367
n 2 = 1646,56 rpm
d 1=
12.a
i
2 x89,26
= mm.
1 1,367 75,12
d 2 = 2.a.i
1 i
2 x89,25 x3,769
= 103,37 mm.
1 1,367
B. Jumlah Gigi.
Berdasarkan persamaan :
m= d
z
Dimana :
m = Modul
d = Diameter Lingkar Jarak bagi.
z = Jumlah Gigi.
d
z1 = m1
75,12
z 1 = = 25,04 Gigi.
3,3
d 2
z 2 = m
103,37
z 2 = = 34.12 Gigi.
3.3
C. Diameter luar.
dk 1 = (d 1 + 2) . m
= (75,12 + 2) . 3,3
= 254,49 mm.
dk 2 = (d 2 + 2) . m
= ( 103,37 +2 ) .3,3
= 347.72 mm
D. Diameter Dalam.
dd 1 = (d 1 - 2,5) x m
dd 2 = (d 2 - 2,5) x m
3,14
= x 3, mm = 5,181 mm.
2 3
t=πxm
= 3,14 x 3.3 mm
= 10,36 mm.
4.1.5. Perhitungan Roda Gigi Pada Speed 4(Second Gear And Second
Sliding Gear),berdasarkan persamaan (2.18)(Sularso,1997),maka i
dapat dihitung
i= n
1
z
2
=
n z
2 1
Dimana :
i = Ratio perbandingan gigi pada speed
3 n 1 = Putaran counter.
Maka :
2268,43
1,000 =
n
2
n 2 = 2268,43
1,000
n 2 = 2268,43 rpm
d 1= 2.a
1 i
= 2 x89,26
mm.
1 1,000
89.25
d 2 = 2.a.i
1 i
2 x89,25 x3,769
= 89,25 mm.
1 1,000
B. Jumlah Gigi.
Berdasarkan persamaan :
m= d
z
Dimana :
m = Modul
d = Diameter Lingkar Jarak bagi.
z = Jumlah Gigi.
d
z1 = m1
89,25
z 1 = = 27,04 Gigi.
3,3
d 2
z 2 = m
89.25
z 2 = = 27.04 Gigi.
3.3
C. Diameter luar.
dk 1 = (d 1 + 2) . m
= (89,25 + 2) . 3,3
= 301,12 mm.
dk 2 = (d 2 + 2) . m
= ( 89,25 +2 ) .3,3
= 301,12 mm
D. Diameter Dalam.
dd 1 = (d 1 - 2,5) x m
dd 2 = (d 2 - 2,5) x m
3,1
4 x3, mm = 5,181 mm.
=
2 3
t=πxm
= 3,14 x 3.3 mm
= 10,36 mm.
4.1.6. Perhitungan Roda Gigi Pada Speed 5(Second Gear And Second
Sliding Gear),berdasarkan persamaan (2.18)(Sularso,1997),maka i
dapat dihitung.
i= n
1
z
2
=
n z
2 1
Dimana :
Maka :
173,34
0,838 =
n
2
n 2 = 173,34
0,838
n 2 = 2068,42 rpm
d 1= 2.a
1 i
2 x112
= 121,87 mm.
1 0,838
d 2 = 2.a.i
1 i
2 x112 x0,838
= 102,13 mm
1 0,838
B. Jumlah Gigi.
Berdasarkan persamaan :
m= d
z
Dimana :
m = Modul
d = Diameter Lingkar Jarak bagi.
z=
Jumlah
Gigi.
d 1
z 1 = m
121,87
z 1 = = 30,47 = 31 Gigi.
4
d 2
z 2 = m
102,13
z 2 = = 25,53 = 26 Gigi.
4
C. Diameter luar.
dk 1 = d 1 + 2.m
= 121,87 + (2 x 4)
= 129,87 mm.
dk 2 = d 2 + 2.m
= 120,13 – (2 x 4)
= 112,13 mm.
D. Diameter Dalam.
dd 1 = d 1 - 2,5 x m
= 121,87 – (2,5 x 4)
= 111,87 mm.
dd 2 = d 2 - 2,5 x m
= 102,13 – (2,5 x 4)
= 92,13 mm
G. Lebar Gigi.
b = x m
2
3,14
= x 4 mm = 6,283 mm.
2
t=πxm
= 3,14 x 4 mm
= 12,56 mm
BAB V
PERHITUNGAN TEMPERATUR
632. N
T
G
. Ag
Gaya gesek ini merupakan momen torsi yang timbul akibat putaran roda gigi
yang besar yaitu :
NG = Mr .
n
75
Dimana : n = Putaran
Mr = Momen torsi pada roda gigi
= Fb . Fk . Rm
Fb = 958,41
Fk = Koefisien gerak kinetis
Rm = Radius bidang gesek
D0 D I
=
4
Dimana : D 0 = Diameter luar roda gigi D
I
= Diameter dalam roda gigi
Untuk pasangan roda gigi :
Luas penampang gesek :
Ag 1
( Do 2 12 ) (2.b .h .Z )
1 Ds 1 1 1
4
Ag 1
(170,21 155,362 ) (2.20,724.7,425.14)
4 2
2
9144,019mm
170,21 155,36
=
4
= 81,39mm
= 155,26 Dk
Kecepatan rata-rata :
2. .n. Rm
V 1 ....................................................................................................................................... ( 6.5 )
60
2. .6000.0,018
60
50,86m / s
2
V m/s
(kkal/m C)
°
0 4,5
5 24
10 46
15 57
20 62
25 72
35 90
40 102
50 120
55 125
60 130
α =125− {55−50,86
55−50 }
x ( 125−144 )
2
115,89kkal / m 0C
Dari tabel diatas di peroleh harga yang mendekati dengan harga V 1 115,89kkal /
m
π
Agc1= ( Do 2−ds 2 ) + ( 2. b1 . h1 . Zc 1 )
4
π
Agc1= ( 170.212−155.362 ) + (2.20 .742 .7 .24 .43 )
4
¿ 14192.42 mm2
91,4 1419,224
2
1510,64cm
95,280 C
= 38 + 95,28
0
133,28 C
Temperatur yang di izinkan pada metal of Surface Friction antara kerja dengan baja
Tk
( izin Tk 2500 C 0
C 133,28 C )
0
6434,74mm2
153,35 419,16
4
143,12mm
Daya gesek yang terjadi :
Fk . Fb. Rm.n / 60
Ng ..................................................................................................................................... ( 6.12 )
75
0,02.29,67.143,12.6000 / 60
75
113,23 Dk
3
2. .6000..143,12x10
60
89,87m / s
169
1 69 158
90 85
168,71kkal / m20C
2
Agc2 2
( Do2 ds2 ) (2.b2 .h2 ................................( 6.14 )
4
.Zc2 )
(434,102
4
) (2.20,742.7,25.39)
419,162
6100,57mm2
A tot
...............................................( 6.15 )
Ag 2 Agc2
6434,74 6100,57
2
12535,311mm
= 198,39 c
= 38 + 198,38
0
= 236,39 C
Tk
( 2izi
n
Tk
izin
236,390 C C 250 C
0
)
0
Ag 3 2
( ds ) (2.b3 .h3 .....................................( 6.18 )
Do3 4 2
.Z 3 )
2 239,642 ) (2.20,724.7,25.25)
(245,49
4
2
11657,47mm
60
94,51m / s
2 2
Agc3
( Do3 ds3 ) (2.b3 .h3 ...................................( 6.22 )
4 .Zc3 )
4 (347,72 ) (2.20,724.7,25.31)
2 332,872
15252,77
mm2
254,49 347,72
2
150,55mm
= 38+ 114,39
0
= 153,39 C
Tk
( 3izi
n
Tk
izin
153,390 C C 250 C )
0
2 2
Ag 4
( Do4 ds4 ) (2.b4 .h4 ...................................( 6.26 )
4
.Z 4 )
(301,122
4 286,272 ) (2.20,724.7,425.27)
2
1337,14mm
0,02.116,57.150,55..6000 / 60
75
467,36 Dk
Maka 36,168m / s , sehingga harga dapat di cari dengan cara interpolasi :
V4
40 36,168
96 x(104 96)
49
35
20
89,868kkal / m C
Luas permukaan roda gigi counter shaft IV :
2
Agc4 ( Do42 ds4 ) (2.b4 .h4 ................................( 6.29 )
4 .Zc4 )
(2.12.4,5.24)
(301,122 286,272
4 )
13370,14mm2
Atot
...............................................( 6.30 )
Ag 3 Agc3
133,70,133,70
2
105,6cm
= 38 + 89,868
0
= 127,86 C
Tk
( 3izi
n
Tk
izin
127,860 C 2500 C )
BAB VI
SISTEM PELUMASAN
6.1. Pelumasan
Pelumasan berguna untuk mengurangi panas yang timbul dan memperkecil
keausan serta mengurangi suasana berisik pada elemen mesin yang mengalami gesekan.
Setiap pelumasan yang baik serta pemakaian pelumas yang tepat akan menentukan
umurnya,baik panjang maupun pendek umur mesin tersebut. Untuk
mendapatkan minyak pelumasan yang tepat dapat dicari besarnya kerja rata-rata yaitu :
133,28 150,92 153,9 173,03
4
152,620 C
9 / 5(152,762 32)
332,370 F
180
Z=
0,794 X 0,22 X 33 33
=1,433 CP
Maka SAE
4−2,5 log50−log
log= 4 − 0 =log50−log20
( )
Log SAE = (log 50 –0 ,375) x 0,176
SAE = 42,95
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan dalam perancangan ulang roda gigi lurus ini dapat
di ambil kesimpula-kesimpulan sebagai berikut:
» Modul (M) : 4 mm
7.2 SARAN
Adapun saran yang dapat penulis utarakan kepada para pembaca yang
sifatnya membangun yaitu: