Oleh :
RANDI NUGRAHA
NIM : 216111010
Oleh :
RANDI NUGRAHA
NIM : 216111010
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
NIM : 216111010
Menyetujui:
II
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah SWT penulis mengucapkan karena atas
nikmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir yang
proposal tugas akhir ini. Oleh karna itu dengan segala kerendahan hati, sekali lagi
Mesin.
Teknik Mesin.
III
6. Bapak Dr. Ir. FX. Arif Wahyudianto, ST.,MT.,IPP selaku Pembimbing
dengan sabar dan tulus yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
8. Kepada Kedua orang tua, serta segenap keluarga tercinta yang senantiasa
dan material.
kritik dan saran yang bersifat membangun demi mencapai kesempurnaan dalam
penulisan Proposal Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan
Randi Nugraha
NIM. 216111010
IV
DAFTAR ISI
V
DAFTAR GAMBAR
VI
DAFTAR TABEL
VII
BAB I
PENDAHULUAN
mengubah torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan
kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau
sebaliknya. Sistem transmisi terdiri dari beberapa komponen, tergantung pada jenis
kendaraan dan jenis transmisi yang digunakan. Pada mobil, sistem transmisi terdiri
dari komponen seperti poros input transmisi, kopling, gigi transmisi, poros output
transmisi, dan differential. Terdapat dua jenis sistem transmisi pada mobil, yaitu
lebih populer di zaman sekarang karena beberapa alasan. Jenis transmisi ini
memiliki perpindahan gigi yang halus dan tanpa perpindahan gigi konvensional,
efisiensi yang lebih baik Transmisi CVT memiliki bobot yang lebih ringan dan
jenis transmisi otomatis yang digunakan pada mobil matic. Pada sistem transmisi
CVT, untuk mengubah kecepatan, sistem transmisi hanya memanfaatkan satu set
gigi transmisi saja. Sistem transmisi CVT menggunakan sabuk baja dan dua buah
pulley untuk mengatur rasio gigi. Diameter dari tiap pulley bisa berubah menjadi
1
lebih besar maupun kecil, sehingga mobil dapat menyesuaikan rasio transmisi
secara halus untuk berbagai kecepatan dan kondisi pengempuan. Transmisi CVT
perubahan kecepatan yang lebih halus, dan respons yang lebih baik. Namun,
transmisi CVT juga memiliki beberapa kekurangan, seperti biaya yang lebih tinggi
untuk perawatan dan getaran yang mungkin terjadi. Transmisi CVT bekerja
berdasarkan prinsip perubahan diameter pulley. Terdapat dua pulley satu pada poros
input dari mesin dan satu lagi pada poros output yang terhubung ke roda kendaraan.
Prinsip kerja transmisi CVT pada mobil menggunakan sabuk baja dan dua
buah pulley untuk mengatur rasio gigi. Diameter dari tiap pulley bisa berubah
menjadi lebih besar maupun kecil. Pada saat mobil berakselerasi, pulley penggerak
akan mengecil dan pulley penerima akan membesar, sehingga rasio gigi menjadi
lebih rendah. Sebaliknya, pada saat mobil melambat, pulley penggerak akan
membesar dan pulley penerima akan mengecil, sehingga rasio gigi menjadi lebih
tinggi. Dengan demikian, transmisi CVT dapat menghasilkan perubahan rasio gigi
yang halus dan kontinu, sehingga mobil dapat menyesuaikan rasio transmisi secara
halus untuk berbagai kecepatan dan kondisi pengempuan. Hal ini membuat
transmisi CVT lebih efisien dalam penggunaan tenaga dan bahan bakar, serta
sendiri, contohnya pada pulley kerusakan pulley dapat mempengaruhi daya dan
2
torsi yang diteruskan ke sistem transmisi CVT, yang pada gilirannya dapat
yang ditimbulkan pada pulley dapat menyebabkan getaran dan kebisingan yang
tidak normal selama operasi transmisi CVT, yang dapat mengancam kenyamanan
memberikan batasan-batasan :
1. Pengaruh apa saja yang menyebabkan hilangnya daya atau torsi pada transmisi
CVT mobil Honda Jazz?
2. Apa saja gejala dan dampak buruk yang terjadi akibat kerusakan pulley
transmisi CVT pada mobil Honda Jazz?
3. Bagaimana Cara Perawatan pulley transmisi CVT pada mobil Honda Jazz?
muncul oleh karena itu, penulis akan membatasi penelitian ini dengan hanya pada :
Tujuan yang ingin di capai pada Tugas Akhir adalah sebagai berikut:
3
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini, terdapat penjelasan singkat mengenai konteks, perumusan masalah,
penulisan.
Pada bab ini membahas tentang teori dasar sistem transmisi CVT serta
Pada bab ini menjelaskan tentang. Metodologi Penelitian, Sumber Data, Tempat
Pada bab ini penulis membahas tentang bahasan yang meliputi perawatan dan
4
BAB V PENUTUP
Pada bab ini penulis membahas tentang kesimpulan dan saran-saran yang diperoleh
DAFTAR PUSTAKA
Berisikan sumber-sumber referensi berupa buku dan dari banyak sumber yang
LAMPIRAN
akhir ini.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Transmisi
umumnya, transmisi CVT menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan
kunci dalam sistem pemindah tenaga yang bertanggung jawab untuk mengatur
tenaga berfungsi sebagai saluran untuk mentransfer tenaga dari mesin ke roda
penggerak. Mesin, yang juga disebut sebagai engine, menghasilkan tenaga, dan
Momen puntir adalah gaya putar yang dihasilkan oleh mesin. Transmisi
bekerja dengan mengatur rasio transmisi, yaitu perbandingan antara putaran mesin
dan putaran poros penggerak aksel. Rasio transmisi yang lebih tinggi menghasilkan
momen puntir yang lebih besar tetapi dengan putaran poros yang lebih rendah,
sedangkan rasio transmisi yang lebih rendah menghasilkan momen puntir yang
lebih kecil tetapi dengan putaran poros yang lebih tinggi. Fungsi utama transmisi
6
kecepatan kendaraan. Saat kendaraan melewati kondisi seperti tanjakan, transmisi
akan menyesuaikan rasio untuk menghasilkan momen puntir yang cukup untuk
menyesuaikan rasio untuk mengurangi momen puntir yang dihasilkan. Dengan cara
Tidak ada proses perpindahan gigi, yang ada hanya perintah untuk berjalan
uraian yang telah dibahas mengenai fungsi transmisi otomatis, berikut ini
Berikut:
7
2.2 Transmisi CVT Penggerak Roda Depan
cvt penggerak roda depan pada mobil Honda Jazz Tahun .Transmisi CVT
penggerak roda depan yaitu posisi transmisi otdan penggerak roda (final drive)
• Full hydraulic
Pada transmisi otomatis full hydraulic, waktu perpindahan gigi dan waktu lock
up diatur sepenuhnya secara hidraulis. Hal ini berarti bahwa perpindahan gigi
dan lock up dilakukan oleh sistem hidrolik tanpa campur tangan dari sistem
gigi yang halus dan lembut. Namun, transmisi ini juga memiliki konsumsi bahan
bakar yang lebih tinggi dibandingkan dengan transmisi otomatis jenis lainnya.
Pada transmisi otomatis ECT, waktu perpindahan gigi dan waktu lock up diatur
secara elektronik. Hal ini berarti bahwa sistem elektronik akan mengontrol kerja
8
dari sistem hidrolik untuk mengatur perpindahan gigi dan lock up. Transmisi
dibandingkan dengan transmisi otomatis full hydraulic. Selain itu, transmisi ini
Transmisi otomatis DCT adalah jenis transmisi otomatis yang paling modern
dan canggih. Transmisi jenis ini menggunakan dua kopling yang bekerja secara
bergantian untuk memindahkan gigi. Transmisi jenis ini memiliki kinerja yang
sangat baik, tetapi harganya juga sangat mahal. Pada transmisi otomatis CVT,
tidak ada gigi yang digunakan untuk mengatur rasio transmisi. Rasio transmisi
otomatis CVT memiliki karakteristik perpindahan gigi yang halus dan lembut.
Selain itu, transmisi ini juga memiliki konsumsi bahan bakar yang paling efisien
Pilihan jenis transmisi otomatis yang tepat tergantung pada kebutuhan dan
perpindahan gigi yang halus dan lembut, transmisi otomatis full hydraulic atau ECT
adalah pilihan yang tepat. Jika pengguna menginginkan transmisi otomatis dengan
konsumsi bahan bakar yang paling efisien, transmisi otomatis CVT adalah pilihan
yang tepat.
a. Perpindahan gigi yang halus: Transmisi CVT tidak memiliki gigi tetap,
9
sehingga perpindahan gigi dapat dilakukan secara halus dan tanpa ada rasa
b. Konsumsi bahan bakar yang lebih efisien: Karena perpindahan gigi yang
halus, mobil dengan transmisi CVT memiliki konsumsi bahan bakar yang
otomatis.
di medan yang terjal atau mengangkut beban yang berat. Hal ini karena
transmisi lainnya.
10
Primary pulley, juga dikenal sebagai drive pulley, merupakan salah satu
Primary pulley bekerja sama dengan driven pulley dan sabuk baja (drive belt)
pulley mengatur rasio gigi secara kontinu dalam transmisi CVT, yang
yang tinggi.
11
c. Sabuk Baja (Drive Belt)
puli terbawa pada transmisi otomatis CVT. Sabuk baja terbuat dari baja yang
kuat dan tahan lama, serta memiliki permukaan yang halus. Sabuk baja harus
dapat menahan beban dan gesekan yang dihasilkan dari perubahan diameter
Sabuk baja pada transmisi CVT memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:
12
2.5 Pengaruh kerusakan Pulley terhadap kinerja transmisi CVT
berikut :
Salah satu pengaruh kerusakan pulley adalah pada saat berkendara pelan
atau mulai menjalankan kendaraan, akan terasa lompatan gerak yang tidak
stabil. Hal ini karena adanya ketidakpresisian antara pulley dengan belt.
Adanya gerusan pada pulley akan menyebabkan getaran yang cukup besar
yang bisa dirasakan dari dalam kabin kendaraan, khususnya pada saat
kendaraan mulai berjalan. Hal ini tentunya sangat tidak nyaman untuk
berkendara.
Adanya derajat kemiringan yang tidak sesuai pada pulley CVT akan
13
diakibatkan karena putaran dari belt dan pulley tidak presisi. Putaran belt
dan pulley tidak mulus sehingga pasti akan merusak komponen lain jika
mesin kendaraan Anda. Putaran mesin menjadi tidak stabil dan terasa
berat, karena sistem kerja CVT tidak maksimal. Hal ini tentu membuat
Pulley CVT tergerus dan tidak presisi menjadikan kinerja mesin tidak
engine dengan roda penggerak. Jika rangkaian CTV ini tidak bekerja
Sistem kerja CVT yang tidak sempurna berakibat pada terbuangnya bahan
bakar secara percuma karena tenaga yang dihasilkan oleh mesin tidak
karena pada pulley yang sudah tergerus pastinya membutuhkan rpm yang
bagian yang kritis dalam mengatur perbandingan roda gigi secara variabel.
14
Perawatan yang tepat pada pulley transmisi CVT dapat memperpanjang umur pakai
dan memastikan kinerja yang optimal. Berikut adalah beberapa bentuk perawatan
Belt yang terlalu kendur atau terlalu kencang dapat mempengaruhi kinerja
2. Pembersihan Pulley
Gunakan sikat atau kain yang lembut untuk membersihkan dengan hati-hati.
3. Pelumasan Pulley
dianjurkan.
Amati adanya bunyi yang tidak normal atau getaran selama penggunaan.
Bunyi gemeretak atau getaran yang tidak biasa dapat menjadi tanda adanya
15
6. Pengecekan perpindahan beban
responsif.
pabrikan.
Cairan transmisi yang bersih dan bermutu dapat membantu menjaga kinerja
9. Pemeriksaan sensor
pulley.
Perawatan rutin dan pemeriksaan berkala pada pulley transmisi CVT dapat
kendaraan Anda.
16
BAB III
METODELOGI
3.1 Metode
5. Melakukan dokumentasi.
9. Membuat laporan.
dinyatakan selesai.
17
Uraian Kegiatan Dimulai pada
No. Bulan Jan Feb Mart Apr Mei Jun
1. Pengajuan Judul
2. Penyiapan Alat
dan bahan
3. Proses
Pengerjaan
4. Mengambil Data
Pengujian
5. Penyelesaian
Tugas Akhir
Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Samarinda , Jl. Cipto Mangun Kusumo,
75242. Pengerjaan akan di Lakukan awal Februari 2024 dengan Kurun waktu
Sekitar 4 - 5 Bulan.
a. Alat
18
11 Tachometer 1 Buah
Tabel 3.2 Peralatan
b. Objek
19
Memiliki fitur paddle shift yang memungkinkan pengemudi
memindahkan transmisi secara manual melalui tombol pada lingkar
kemudi.
Kode K13B
20
3.4 Diagram Alir (FlowChart)
21
DAFTAR PUSTAKA
Herdianto, R. (2022, Mei 5). Tips Beli Mobil Bekas, Pulley CVT Tergerus Akan
MemicuGejalaIni.Gridoto.https://www.gridoto.com/amp/read/223250002/ti
ps-beli-mobil-bekas-pulley-cvt-tergerus-akan-memicu-gejala-ini.
Ibid Astra. (2022, Oktober 9). Transmisi CVT Mobil Rusak: Penyebab, Gejala, dan
PerkiraanBiayaPerbaikannya.https://blog.ibid.astra.co.id/otomotif/penyebab
-dan-gejala-transmisi-cvt-mobil-rusak.
Autofun. (2023, Agustus 7). 3 Momok Menakutkan yang Bisa Terjadi pada
https://www.autofun.co.id/berita/71801/amp.
22