Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PENGARUH KERUSAKAN PULLEY TERHADAP


KINERJA TRANSMISI CVT (Continuously Variable
Transmission) HONDA JAZZ

Oleh :

RANDI NUGRAHA
NIM : 216111010

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI D-III PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
SAMARINDA
2024
HALAMAN JUDUL
PENGARUH KERUSAKAN PULLEY TERHADAP
KINERJA TRANSMISI CVT (Continuously Variable
Transmission) HONDA JAZZ

Oleh :

RANDI NUGRAHA
NIM : 216111010

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI D-III PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
SAMARINDA
2024

i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Randi Nugraha

NIM : 216111010

Jurusan : Teknik Mesin

Program Studi : D3 Perawatan dan Perbaikan Mesin

Judul Tugas Akhir : Pengaruh Kerusakan Pulley terhadap kinerja Transmisi


CVT (Continuously Variable Transmission) Honda Jazz

Menyetujui:

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Ir. Anni Fatmawati,ST.,MT.,IPM Dr. Ir. FX. Arif Wahyudianto,ST.,MT.,IPP


NIP. 19630714 198903 2 003 NIP. 19741211 199403 1 001

II
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT penulis mengucapkan karena atas

nikmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir yang

berjudul “Pengaruh Kerusakan Pulley Terhadap Kinerja Transmisi CVT

(Continuously Variable Transmission) Honda Jazz”

Progam Pendidikan Diploma III Progam Studi Teknik Mesin Jurusan

Teknik Mesin Politeknik Negeri Samarinda. Selanjutnya penulis mengucapkan

terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan

proposal tugas akhir ini. Oleh karna itu dengan segala kerendahan hati, sekali lagi

penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Samen Lolongan, S.T.,M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.

2. Ibu Ir. Anni Fatmawati, ST.,MT.,IPM selaku Ketua Program Studi

Perawatan dan perbaikan mesin.

3. Bapak Ir. Wajilan, ST.,MT.,IPM selaku Kepala Laboratorium Teknik

Mesin.

4. Bapak Ir. Agus Hariyanto, ST.,M.Eng.,IPP selaku Kepala Bengkel

Teknik Mesin.

5. Ibu Ir. Anni Fatmawati, ST.,MT.,IPM selaku Pembimbing 1 yang telah

memberikan dukungan, bimbingan, arahan, saran dan bantuan dalam

penyelesaian Seminar Proposal Tugas Akhir.

III
6. Bapak Dr. Ir. FX. Arif Wahyudianto, ST.,MT.,IPP selaku Pembimbing

2 yang telah memberikan dukungan, bimbingan, arahan, saran dan bantuan

dalam penyelesaian Seminar Proposal Tugas Akhir.

7. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Samarinda yang

telah membekali keilmuan dari awal perkuliahan sampai akhir perkuliahan

dengan sabar dan tulus yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

8. Kepada Kedua orang tua, serta segenap keluarga tercinta yang senantiasa

memberikan doa, semangat, perhatian, dukungan dan dorongan baik moral

dan material.

9. Teman-teman Teknik Mesin angkatan 2021 khususnya Kelas A D-III

Program studi Perawatan dan Perbaikan Mesin serta Teman kelompok

Tugas akhir yang senantiasa saling membantu dan memberikan semangat

dalam penyusunan Tugas Akhir.

Mengingat kemampuan penulis sangat terbatas, maka penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun demi mencapai kesempurnaan dalam

penulisan Proposal Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan

semoga Proposal tugas akhir ini dapat diterima dan disetujui.

Samarinda, 05 Januari 2024


Penulis,

Randi Nugraha
NIM. 216111010

IV
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. .ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... .v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah ................................................................................ 3
1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan ........................................................... 3
1.5 Sistematika Penulisan ........................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 6
2.1 Transmisi........................................................................................... 7
2.2 Transmisi CVT Penggerak Roda Depan ............................................. 9
2.3 Keunggulan dan Kelemahan Transmisi CVT ....................................10
2.4 Komponen Utama Pada Transmisi CVT ...........................................12
2.5 Pengaruh Kerusakan Pulley Terhadap Kinerja Transmisi ..................14
2.6 Metode Perawtan Pulley Pada Transmisi CVT ..................................16
BAB III METODELOGI ...................................................................................17
3.1 Metode .............................................................................................17
3.2 Waktu dan Tempat ...........................................................................18
3.3 Alat dan Objek .................................................................................20
3.4 Diagram Alir (FlowChart) ................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................22

V
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rancangan Power Train .................................................................. 8


Gambar 2.2 Primary Pulley ................................................................................10
Gambar 2.3 Driven Pully ...................................................................................11
Gambar 2.4 Sabuk Baja .....................................................................................12
Gambar 2.5 Kerusakan pada pulley ....................................................................13
Gambar 3.1 Simulasi Rancangan Transmisi CV .................................................19
Gambar 3.2 Diagram Alir...................................................................................21

VI
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan.............................................................................18


Tabel 3.2 Peralatan ............................................................................................18
Tabel 3.3 Spesifikasi Teknis Transmisi CVT Honda Jazz ...................................20

VII
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem transmisi adalah bagian dari kendaraan yang berfungsi untuk

mengubah torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan

yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah

kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau

sebaliknya. Sistem transmisi terdiri dari beberapa komponen, tergantung pada jenis

kendaraan dan jenis transmisi yang digunakan. Pada mobil, sistem transmisi terdiri

dari komponen seperti poros input transmisi, kopling, gigi transmisi, poros output

transmisi, dan differential. Terdapat dua jenis sistem transmisi pada mobil, yaitu

transmisi manual dan transmisi otomatis.Transmisi sendiri banyak jenisnya salah

satunya tipe CVT (Continuously Variable Transmission) Transmisi CVT menjadi

lebih populer di zaman sekarang karena beberapa alasan. Jenis transmisi ini

memiliki perpindahan gigi yang halus dan tanpa perpindahan gigi konvensional,

efisiensi yang lebih baik Transmisi CVT memiliki bobot yang lebih ringan dan

kompak dibandingkan transmisi matik konvensional, yang berkontribusi pada

konsumsi bahan bakar mobil yang lebih irit.

Transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) adalah salah satu

jenis transmisi otomatis yang digunakan pada mobil matic. Pada sistem transmisi

CVT, untuk mengubah kecepatan, sistem transmisi hanya memanfaatkan satu set

gigi transmisi saja. Sistem transmisi CVT menggunakan sabuk baja dan dua buah

pulley untuk mengatur rasio gigi. Diameter dari tiap pulley bisa berubah menjadi

1
lebih besar maupun kecil, sehingga mobil dapat menyesuaikan rasio transmisi

secara halus untuk berbagai kecepatan dan kondisi pengempuan. Transmisi CVT

memiliki beberapa kelebihan, seperti penggunaan tenaga yang lebih efisien,

perubahan kecepatan yang lebih halus, dan respons yang lebih baik. Namun,

transmisi CVT juga memiliki beberapa kekurangan, seperti biaya yang lebih tinggi

untuk perawatan dan getaran yang mungkin terjadi. Transmisi CVT bekerja

berdasarkan prinsip perubahan diameter pulley. Terdapat dua pulley satu pada poros

input dari mesin dan satu lagi pada poros output yang terhubung ke roda kendaraan.

Perubahan diameter pulley mengatur rasio transmisi dan memungkinkan mesin

beroperasi pada titik efisiensi tertinggi dalam berbagai kondisi berkendara.

Prinsip kerja transmisi CVT pada mobil menggunakan sabuk baja dan dua

buah pulley untuk mengatur rasio gigi. Diameter dari tiap pulley bisa berubah

menjadi lebih besar maupun kecil. Pada saat mobil berakselerasi, pulley penggerak

akan mengecil dan pulley penerima akan membesar, sehingga rasio gigi menjadi

lebih rendah. Sebaliknya, pada saat mobil melambat, pulley penggerak akan

membesar dan pulley penerima akan mengecil, sehingga rasio gigi menjadi lebih

tinggi. Dengan demikian, transmisi CVT dapat menghasilkan perubahan rasio gigi

yang halus dan kontinu, sehingga mobil dapat menyesuaikan rasio transmisi secara

halus untuk berbagai kecepatan dan kondisi pengempuan. Hal ini membuat

transmisi CVT lebih efisien dalam penggunaan tenaga dan bahan bakar, serta

memberikan respons yang lebih baik.

Adapun Komponen yang berpengaruh terhadap performa transmisi itu

sendiri, contohnya pada pulley kerusakan pulley dapat mempengaruhi daya dan

2
torsi yang diteruskan ke sistem transmisi CVT, yang pada gilirannya dapat

mempengaruhi kinerja mesin dan kenyamanan pengempuan, selain itu kerusakan

yang ditimbulkan pada pulley dapat menyebabkan getaran dan kebisingan yang

tidak normal selama operasi transmisi CVT, yang dapat mengancam kenyamanan

pengempuan dan kinerja mesin

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan tersebut diatas dapat diselesaikan dengan baik dan

memberikan batasan-batasan :

1. Pengaruh apa saja yang menyebabkan hilangnya daya atau torsi pada transmisi
CVT mobil Honda Jazz?
2. Apa saja gejala dan dampak buruk yang terjadi akibat kerusakan pulley
transmisi CVT pada mobil Honda Jazz?
3. Bagaimana Cara Perawatan pulley transmisi CVT pada mobil Honda Jazz?

1.3 Batasan Masalah

Pada penelitian ini akan banyak permasalahan-permasalahan yang akan

muncul oleh karena itu, penulis akan membatasi penelitian ini dengan hanya pada :

1. Bagaimana cara kerja pulley.

2. Metode perbaikan pada kerusakan pulley.

3. Komponen-komponen transmisi CVT

1.4 Tujuan Dan Manfaat Penulisan

Tujuan yang ingin di capai pada Tugas Akhir adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang bagian-bagian

komponen pada system transmisi CVT Honda Jazz.

2. Memahami Kerusakan yang mungkin terjadi serta cara perawatannya.

3
1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mencapai penjelasan yang jelas, ringkas, teratur, dan mudah

dipahami, teks disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, terdapat penjelasan singkat mengenai konteks, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan, manfaat penelitian, metode penulisan, dan struktur

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas tentang teori dasar sistem transmisi CVT serta

BAB III METOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan tentang. Metodologi Penelitian, Sumber Data, Tempat

dan Waktu Pelaksanaan, Perencanaan Langkah-Langkah Penelitian, Alat Yang

Digunakan, Bahan Yang Digunakan, Diagram Alir, Langkah Pengujian.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Pada bab ini penulis membahas tentang bahasan yang meliputi perawatan dan

perbaikan dan hasil penelitian “PENGARUH KERUSAKAN PULLEY

TERHADAP KINERJA TRANSMISI CVT HONDA JAZZ”

4
BAB V PENUTUP

Pada bab ini penulis membahas tentang kesimpulan dan saran-saran yang diperoleh

pada saat penelitian “PENGARUH KERUSAKAN PULLY TERHADAP

KINERJA TRANSMISI CVT HONDA JAZZ”.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan sumber-sumber referensi berupa buku dan dari banyak sumber yang

berkaitan dengan yang penulis bahas pada tugas akhir ini.

LAMPIRAN

Berisikan data-data dan sumber pelengkap sebagai penyempurnaan penelitian tugas

akhir ini.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Transmisi

Transmisi CVT (Continuous Variable Transmission) adalah suatu system

transmisi otomatis yang mengizinkan perubahan perbandingan gigi secara variable

tanpa adanya langkah-langkah peralihan yang terdefinisi dengan jelas. Pada

umumnya, transmisi CVT menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan

pengalaman mengemudi yang lebih mulus dibandingkan dengan transmisi

konvensional dengan langkah-langkah gigi terbatas. Transmisi merupakan elemen

kunci dalam sistem pemindah tenaga yang bertanggung jawab untuk mengatur

perbandingan putaran mesin dengan poros penggerak aksel, sehingga menghasilkan

momen puntir yang diperlukan untuk menggerakkan kendaraan. Sistem pemindah

tenaga berfungsi sebagai saluran untuk mentransfer tenaga dari mesin ke roda

penggerak. Mesin, yang juga disebut sebagai engine, menghasilkan tenaga, dan

poros penggerak aksel merupakan saluran yang menghubungkan mesin dengan

roda penggerak kendaraan.

Momen puntir adalah gaya putar yang dihasilkan oleh mesin. Transmisi

bekerja dengan mengatur rasio transmisi, yaitu perbandingan antara putaran mesin

dan putaran poros penggerak aksel. Rasio transmisi yang lebih tinggi menghasilkan

momen puntir yang lebih besar tetapi dengan putaran poros yang lebih rendah,

sedangkan rasio transmisi yang lebih rendah menghasilkan momen puntir yang

lebih kecil tetapi dengan putaran poros yang lebih tinggi. Fungsi utama transmisi

adalah mengoptimalkan rasio transmisi sesuai dengan kebutuhan tenaga dan

6
kecepatan kendaraan. Saat kendaraan melewati kondisi seperti tanjakan, transmisi

akan menyesuaikan rasio untuk menghasilkan momen puntir yang cukup untuk

mengatasi tantangan menanjak. Sebaliknya, pada jalan menurun, transmisi akan

menyesuaikan rasio untuk mengurangi momen puntir yang dihasilkan. Dengan cara

ini, transmisi memungkinkan kendaraan beroperasi dengan efisien dan optimal

dalam berbagai kondisi jalan, menyediakan tenaga yang dibutuhkan tanpa

mengorbankan efisiensi bahan bakar atau kinerja keseluruhan. Berikut perbedaan

transmisi otomatis (cvt) dan transmisi konvensional :

 Tidak ada pedal kopling pada mobil dengan transmisi otomatis.

 Tidak ada proses perpindahan gigi, yang ada hanya perintah untuk berjalan

Secara otomatis. Perpindahan gigi secara otomatis ini sesuai dengan

besarnya penekanan pada pedal akselerator dan kecepatan kendaraan Berdasarkan

uraian yang telah dibahas mengenai fungsi transmisi otomatis, berikut ini

keuntungan menggunakan transmisi otomatis ( Konvensional atau CVT ) sebagai

Berikut:

1. Mengurangi kelelahan pengemudi karena tidak ada pengoperasian pedal

kopling dan pemindahan gigi.

2. Perpindahan gigi terjadi secara otomatis dan lembut.

3. Mengurangi beban mesin karena mesin dan pemindah daya dihubungkan

melalui fluida secara hidraulis (torque converter).

7
2.2 Transmisi CVT Penggerak Roda Depan

Gambar 2.1 Rancangan Power Train

Transmisi yang dipilih penulis sebagai bahan pnelitian merupakan transmisi

cvt penggerak roda depan pada mobil Honda Jazz Tahun .Transmisi CVT

penggerak roda depan yaitu posisi transmisi otdan penggerak roda (final drive)

berada di depan berkaitan dengan engine dan roda- roda depan.

Jenis transmisi otomatis berdasarkan waktu perpindahan gigi dan waktu

lock up dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

• Full hydraulic

Pada transmisi otomatis full hydraulic, waktu perpindahan gigi dan waktu lock

up diatur sepenuhnya secara hidraulis. Hal ini berarti bahwa perpindahan gigi

dan lock up dilakukan oleh sistem hidrolik tanpa campur tangan dari sistem

elektronik.Transmisi otomatis full hydraulic memiliki karakteristik perpindahan

gigi yang halus dan lembut. Namun, transmisi ini juga memiliki konsumsi bahan

bakar yang lebih tinggi dibandingkan dengan transmisi otomatis jenis lainnya.

• Electronic control transmission (ECT)

Pada transmisi otomatis ECT, waktu perpindahan gigi dan waktu lock up diatur

secara elektronik. Hal ini berarti bahwa sistem elektronik akan mengontrol kerja

8
dari sistem hidrolik untuk mengatur perpindahan gigi dan lock up. Transmisi

otomatis ECT memiliki karakteristik perpindahan gigi yang lebih responsif

dibandingkan dengan transmisi otomatis full hydraulic. Selain itu, transmisi ini

juga memiliki konsumsi bahan bakar yang lebih efisien.

• Dual clutch transmission (DCT)

Transmisi otomatis DCT adalah jenis transmisi otomatis yang paling modern

dan canggih. Transmisi jenis ini menggunakan dua kopling yang bekerja secara

bergantian untuk memindahkan gigi. Transmisi jenis ini memiliki kinerja yang

sangat baik, tetapi harganya juga sangat mahal. Pada transmisi otomatis CVT,

tidak ada gigi yang digunakan untuk mengatur rasio transmisi. Rasio transmisi

diatur secara kontinu dengan menggunakan sabuk atau rantai. Transmisi

otomatis CVT memiliki karakteristik perpindahan gigi yang halus dan lembut.

Selain itu, transmisi ini juga memiliki konsumsi bahan bakar yang paling efisien

dibandingkan dengan transmisi otomatis jenis lainnya.

Pilihan jenis transmisi otomatis yang tepat tergantung pada kebutuhan dan

keinginan pengguna. Jika pengguna menginginkan transmisi otomatis dengan

perpindahan gigi yang halus dan lembut, transmisi otomatis full hydraulic atau ECT

adalah pilihan yang tepat. Jika pengguna menginginkan transmisi otomatis dengan

konsumsi bahan bakar yang paling efisien, transmisi otomatis CVT adalah pilihan

yang tepat.

2.3 Keunggulan dan Kelemahan Transmisi CVT

Adapun keunggulan pada system transmisi CVT :

a. Perpindahan gigi yang halus: Transmisi CVT tidak memiliki gigi tetap,

9
sehingga perpindahan gigi dapat dilakukan secara halus dan tanpa ada rasa

tidak nyaman saat mobil mulai berjalan atau berhenti.

b. Konsumsi bahan bakar yang lebih efisien: Karena perpindahan gigi yang

halus, mobil dengan transmisi CVT memiliki konsumsi bahan bakar yang

lebih efisien dibandingkan dengan mobil dengan transmisi manual atau

otomatis.

Dan kelemahan pada system transmisi CVT, yaitu:

a. Biaya perawatan yang lebih mahal: Transmisi CVT lebih kompleks

dibandingkan dengan jenis transmisi lainnya, sehingga biaya perawatan

dan perbaikan yang diperlukan bisa lebih mahal

b. Tidak cocok untuk kondisi berkendara yang ekstrem: Transmisi CVT

kurang cocok untuk kondisi berkendara yang ekstrem, seperti berkendara

di medan yang terjal atau mengangkut beban yang berat. Hal ini karena

transmisi CVT cenderung lebih cepat panas dibandingkan dengan jenis

transmisi lainnya.

2.4 Komponen Utama Pada Transmisi CVT

Berikut ini merupakan komponen utama pada transmisi CVT.

a. Drive Pulley (Primary pulley)

Gambar 2.2 Primary Pulley

10
Primary pulley, juga dikenal sebagai drive pulley, merupakan salah satu

komponen utama dalam sistem transmisi CVT (Continuously Variable

Transmission). Komponen ini berperan dalam mengubah rasio gigi secara

kontinu dengan menyesuaikan diameter pulley sesuai dengan kebutuhan.

Primary pulley bekerja sama dengan driven pulley dan sabuk baja (drive belt)

untuk mentransfer daya dari mesin ke roda.

b. Driven Pulley (Secondary Pulley)

Gambar 2.3 Driven Pully

Driven pulley pada transmisi CVT (Continuously Variable

Transmission) berperan dalam menerima daya dari drive pulley dan

mengirimkannya ke roda, serta mengatur rasio gigi secara kontinu. Driven

pulley mengatur rasio gigi secara kontinu dalam transmisi CVT, yang

memungkinkan pengendara untuk mengatur kecepatan dan permuatan mesin

sesuai dengan kebutuhan. Driven pulley yang berkualitas dapat memastikan

kinerja transmisi CVT tetap optimal dan menjaga kenyamanan pengemudi

yang tinggi.

11
c. Sabuk Baja (Drive Belt)

Gambar 2.4 Sabuk Baja

Sabuk baja adalah komponen yang menghubungkan puli penggerak dan

puli terbawa pada transmisi otomatis CVT. Sabuk baja terbuat dari baja yang

kuat dan tahan lama, serta memiliki permukaan yang halus. Sabuk baja harus

dapat menahan beban dan gesekan yang dihasilkan dari perubahan diameter

puli penggerak dan puli terbawa.

Sabuk baja pada transmisi CVT memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:

● Menghubungkan puli penggerak dan puli terbawa.

● Menyalurkan tenaga dari mesin ke roda.

● Menahan beban dan gesekan yang dihasilkan dari perubahan diameter

puli penggerak dan puli terbawa.

12
2.5 Pengaruh kerusakan Pulley terhadap kinerja transmisi CVT

Adapun pengaruh kerusakan pulley terhadap kinerja transmisi CVT sebagai

berikut :

Gambar 2.5 Kerusakan pada pulley

a. Terjadi lompatan Gerakan pada saat kendaraan berjalan pelan

Salah satu pengaruh kerusakan pulley adalah pada saat berkendara pelan

atau mulai menjalankan kendaraan, akan terasa lompatan gerak yang tidak

stabil. Hal ini karena adanya ketidakpresisian antara pulley dengan belt.

Jika dibiarkan tentunya akan merusak komponen lain.

b. Adanya getaran yang sangat tinggi

Sistem kerja dalam mekanika CVT sangat komplek, sehingga

membutuhkan komponen – komponen yang berkaitan secara presisi.

Adanya gerusan pada pulley akan menyebabkan getaran yang cukup besar

yang bisa dirasakan dari dalam kabin kendaraan, khususnya pada saat

kendaraan mulai berjalan. Hal ini tentunya sangat tidak nyaman untuk

berkendara.

c. Akselarasi menjadi lebih lambat

Adanya derajat kemiringan yang tidak sesuai pada pulley CVT akan

mengakibatkan akselerasi yang lambat, berat dan kasar. Hal ini

13
diakibatkan karena putaran dari belt dan pulley tidak presisi. Putaran belt

dan pulley tidak mulus sehingga pasti akan merusak komponen lain jika

tidak segera diganti.

d. Putaran mesin mobil tidak stabil

Dengan pulley CVT tergerus, tentunya akan berpengaruh ke putaran

mesin kendaraan Anda. Putaran mesin menjadi tidak stabil dan terasa

berat, karena sistem kerja CVT tidak maksimal. Hal ini tentu membuat

berkendara menjadi tidak nyaman, khususnya untuk perjalanan jauh.

e. Banyak tenaga mesin yang terbuang

Pulley CVT tergerus dan tidak presisi menjadikan kinerja mesin tidak

tersalurkan secara menyeluruh dan banyak yang terbuang. Pada

kendaraan bertransmisi otomatis, pulley ini menjadi penghubung antara

engine dengan roda penggerak. Jika rangkaian CTV ini tidak bekerja

dengan baik maka tenaga mesin akan terbuang.

f. Konsumsi bahan bakar menjadi boros

Sistem kerja CVT yang tidak sempurna berakibat pada terbuangnya bahan

bakar secara percuma karena tenaga yang dihasilkan oleh mesin tidak

tersalurkan dengan baik. Konsumsi bahan bakar menjadi terlalu besar

karena pada pulley yang sudah tergerus pastinya membutuhkan rpm yang

tinggi untuk menjalankan kendaraan.

2.6 Metode perawatan Pulley pada transmisi CVT

Pulley pada transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) adalah

bagian yang kritis dalam mengatur perbandingan roda gigi secara variabel.

14
Perawatan yang tepat pada pulley transmisi CVT dapat memperpanjang umur pakai

dan memastikan kinerja yang optimal. Berikut adalah beberapa bentuk perawatan

pulley transmisi CVT:

1. Pemeriksaan tegangan belt

 Pastikan tegangan belt CVT sesuai dengan spesifikasi pabrikan.

 Belt yang terlalu kendur atau terlalu kencang dapat mempengaruhi kinerja

pulley dan transmisi secara keseluruhan

2. Pembersihan Pulley

 Membersihkan pulley secara berkala untuk menghindari penumpukan debu,

kotoran, atau zat lainnya yang dapat mengganggu gerakan pulley.

 Gunakan sikat atau kain yang lembut untuk membersihkan dengan hati-hati.

3. Pelumasan Pulley

 Pastikan bahwa pulley dan bantalan (bearing) di dalamnya dilumasi dengan

pelumas yang sesuai.

 Perhatikan petunjuk pabrikan terkait jenis dan interval pelumasan yang

dianjurkan.

4. Pemerikaan bunyi dan getaran

 Amati adanya bunyi yang tidak normal atau getaran selama penggunaan.

Bunyi gemeretak atau getaran yang tidak biasa dapat menjadi tanda adanya

masalah pada pulley atau belt.

5. Periksa keseimbangan pulley

 Pastikan pulley dalam keadaan seimbang. Keseimbangan yang buruk dapat

menyebabkan getaran dan memengaruhi kinerja transmisi.

15
6. Pengecekan perpindahan beban

 Perhatikan apakah pulley CVT berpindah beban dengan mulus dan

responsif.

 Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi masalah pada sistem

perpindahan beban CVT.

7. Penggantian fluid Transmisi CVT

 Ikuti jadwal penggantian cairan transmisi CVT sesuai dengan rekomendasi

pabrikan.

 Cairan transmisi yang bersih dan bermutu dapat membantu menjaga kinerja

pulley dan komponen transmisi lainnya.

8. Pemeriksaan system Pendinginan

 Beberapa transmisi CVT dilengkapi dengan sistem pendinginan khusus.

Pastikan sistem pendinginan berfungsi dengan baik untuk mencegah

overheating pada transmisi.

9. Pemeriksaan sensor

 Periksa sensor dan komponen elektronik terkait transmisi CVT untuk

memastikan tidak ada masalah elektronik yang dapat memengaruhi kinerja

pulley.

Perawatan rutin dan pemeriksaan berkala pada pulley transmisi CVT dapat

membantu mencegah masalah dan menjaga kinerja transmisi yang optimal.

Pastikan untuk mengikuti panduan perawatan yang disediakan oleh pabrikan

kendaraan Anda.

16
BAB III

METODELOGI

3.1 Metode

Adapun prosedur yang akan dilakukan dalam proses penelitian dan

pengambilan Data adalah:

1. Melakukan observasi atau meninjau langsung ke unit untuk mengetahui

secara langsung apa yang akan dikerjakan.

2. Melakukan Identifikasi dengan mencatat kerusakan pada komponen dan

mengumpulkan data atau informasi.

3. Berdiskusi dengan mentor atau orang-orang yang ahli Transmisi terkait

dengan masalah pada komponen Transmisi tersebut

4. Memulai pengerjaan berdasarkan panduan yang diberikan oleh mentor

yang ahli system Transmisi.

5. Melakukan dokumentasi.

6. Melakukan perhitungan putaran dari mesin ke transmisi.

7. Mengelolah data dan konsultasi.

8. Melakukan uji coba hasil pekerjaan dengan mendata hasilnya.

9. Membuat laporan.

3.2 Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai dari persetujuan judul yang

diberikan Oleh pembimbing, mempersiapkan alat dan bahan, mengidentifikasi

kerusakan, melakukan perbaikan, pengambilan data hingga mengelolah data

dinyatakan selesai.

17
Uraian Kegiatan Dimulai pada
No. Bulan Jan Feb Mart Apr Mei Jun
1. Pengajuan Judul
2. Penyiapan Alat
dan bahan
3. Proses
Pengerjaan
4. Mengambil Data
Pengujian
5. Penyelesaian
Tugas Akhir
Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan

Adapun tempat pelaksanaan Proyek Tugas Akhir, bertempatan di Workshop

Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Samarinda , Jl. Cipto Mangun Kusumo,

Sungai Keledang, Kec. Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur

75242. Pengerjaan akan di Lakukan awal Februari 2024 dengan Kurun waktu

Sekitar 4 - 5 Bulan.

3.3 Alat dan Objek

a. Alat

No Nama Alat Jumlah


1 Wrenches and Sockets 1 set
2 Torque Wrench 1 buah
3 Pulley Puller an Installer 1 buah
4 Bearing Puller and Installer 1 buah
5 Torx and Allen Wrench set 1 set
Pelumas dan Cairan
6 1 buah
Pembersih
7 Multimeter 1 buah
8 Gauge atau Mikrometer 1 buah
9 Manual Servis 1 buah
10 Penyemprot Angin

18
11 Tachometer 1 Buah
Tabel 3.2 Peralatan

b. Objek

Gambar 3.1 Simulasi Rancangan Transmisi CVT

Objek yang akan digunakan sebagai bahan penelitian adalah


Transmisi CVT pada unit Honda Jazz Tahun 2010 dengan kode K13B.
Adapun Fitur dan karakteristik pada transmisi CVT sebaagai berikut :

 Menggunakan teknologi Earth Dreams Technology yang bertujuan


untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan performa mesin.

 Memiliki rasio gigi yang variable, sehingga dapat memberikan


perpindahan gigi yang halus dan responsif.

19
 Memiliki fitur paddle shift yang memungkinkan pengemudi
memindahkan transmisi secara manual melalui tombol pada lingkar
kemudi.

Spesifikasi Teknis Transmisi CVT Honda Jazz 2010

CVT (Continuously Variabel


Tipe
Transmission)

Kode K13B

Rasio Gigi Variable

Kapasitas Oli 3,7 Ltr

Jenis Oli ATF-Z1

Tabel 3.3 Spesifikasi Teknis Transmisi CVT

20
3.4 Diagram Alir (FlowChart)

Gambar 3.2 Diagram Alir

21
DAFTAR PUSTAKA

Herdianto, R. (2022, Mei 5). Tips Beli Mobil Bekas, Pulley CVT Tergerus Akan

MemicuGejalaIni.Gridoto.https://www.gridoto.com/amp/read/223250002/ti

ps-beli-mobil-bekas-pulley-cvt-tergerus-akan-memicu-gejala-ini.

Ibid Astra. (2022, Oktober 9). Transmisi CVT Mobil Rusak: Penyebab, Gejala, dan

PerkiraanBiayaPerbaikannya.https://blog.ibid.astra.co.id/otomotif/penyebab

-dan-gejala-transmisi-cvt-mobil-rusak.

Autofun. (2023, Agustus 7). 3 Momok Menakutkan yang Bisa Terjadi pada

Transmisi Matic CVT, Waspadai Kilometer Gondrong.

https://www.autofun.co.id/berita/71801/amp.

22

Anda mungkin juga menyukai