SKRIPSI
OLEH:
MUAMAR ILHAM
NIM. 111210301
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2016
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Persembahan
Untuk kedua orang tua dan adik-adik ku yang telah menjadi motivasi dan
tiada henti memberikan dukungan dan do’a.
Untuk Kedua Orang Tua tercinta, saudara dan seluruh keluarga besar
yang menjadi dasar motivasi dan tiada henti memberikan dukungan dan
do’a.
Terimakasih yang tak terhingga untuk dosen – dosen ku, terutama
pembimbing yang tak pernah lelah dan sabar memberikan bimbingan.
Untuk teman – teman angkatanku teknik mesin angkatan 2010 yang telah
membantu memberikan motivasi, berbagi keceriaan dan melewati setiap
suka dan duka selama kuliah.
iii
ABSTRAK
Saat ini kendaraan umum seperti sepeda motor menggunakan beberapa
pilihan jenis bahan bakar pertamina untuk motor bensin antara lain premium dan
pertalite. Performa mesin motor dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah jenis bahan bakar yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan performa motor terhadap penggunaan bahan bakar bakar
pertalite dan premium dengan melakukan pengujian torsi, daya, dan kemudian
menganalisa konsumsi bahan bakar spesifik. Pengujian masing-masing jenis
bahan bakar diuji pada mesin motor yamaha jupiter z-cw tahun 2010 dengan
menggunakan dynotest, yang terhubung dengan komputer. pada komputer akan
mencatat grafik hasil perubahan daya dan torsi dari masing-masing jenis
pengujian bahan bakar. Hasil penelitian menunjukkan torsi maksimum pada
pertalite sebesar 9,11 N.m pada putaran mesin 5128 rpm. Sedangkan torsi
tertinggi yang dihasilkan pada premium sebesar 8,59 N.m pada putaran mesin
4928 rpm. Sedangkan daya maksimum yang dihasilkan oleh pertalite dan
premium sebesar 8,3 HP pada putaran yang bebeda, pertalite pada putaran 7567
rpm dan premium pada putaran 7642 rpm. Untuk konsumsi bahan bakar spesifik
mengunakan bahan bakar pertalite terendah adalah 0,0170 kg/HP-jam pada
putaran 10000 rpm, tertinggi pada 0,0652 kg/HP-jam pada putaran 4000 rpm,
diikuti premium nilai spesifik terendah adalah 0,0171 kg/HP-jam pada putaran
10000 rpm, tertinggi pada 0,1061 kg/HP-jam pada putaran 4000 rpm.
Kata kunci : Torsi, Daya, Konsumsi Bahan Bakar Spesifik, premium, pertalite.
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah segala puji dan syukur kepada Allah SWT, penulis dapat
diberikan kepada penulis, oleh karena itu penulis banyak mengucapkan terima
Ahir ini.
3. Kedua Orang Tua tercinta, saudara dan seluruh keluarga besar yang
sekali dukungan yang telah diberikan kepada penulis baik secara moril
maupun materi.
penelitian di Yogyakarta.
tim penguji
v
6. Seluruh Dosen Fakultas Teknik dan tenaga Dosen yang pernah mengajar
hingga sekarang.
suka duka yang telah dilalui semasa perkuliahan hingga sampai penulis
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
1.2.Rumusan Masalah............................................................................. 2
vii
BAB III METODE PENELITIAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Diagram P-v mesin otto aktual dan ideal ................................. 14
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR SIMBOL
T = Torsi (Nm)
F = Gaya (N)
s = Jarak (m)
mm = Milimeter
kg = Kilogram
t = Waktu (detik)
W = Daya (kW)
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Motor bakar adalah mesin atau pesawat tenaga yang merupakan mesin
dengan merubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas
thermal tersebut dari hasil proses pembakaran bahan bakar didalam mesin
itu sendiri.
energi panas maksimum yang dibebaskan oleh suatu bahan bakar melalui
tersebut.
Saat ini banyak sekali masalah yang timbul diakibatkan oleh cadangan
bahan bakar minyak yang terbatas dan harganya yang semakin melambung.
bawah 92 namun tidak lebih rendah dari 88. BUMN energi ini meluncurkan
1
2
Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 313 Tahun 2013 tentang
spesifikasi BBM RON 90. Saat ini BBM dengan kadar RON 90 belum ada.
adalah agar masyarakat mendapatkan pilihan jenis bensin yang lebih baik,
tapi tidak terlalu membebani dari sisi harga dan ramah lingkuangan.
Oleh karena itu saya tertarik untuk meneliti tentang penggunaan bahan
1.4. Tujuan
1.5. Manfaat
BAB I : Pendahuluan
sistematika penulisan.
metode.
penelitian.
BAB V : Penutup
LANDASAN TEORI
Unjuk Kerja Mesin Pada Sepeda Motor Suzuki Thunder Tipe EN-125.
Mesin mobil maupun sepeda motor memerlukan jenis bahan bakar yang
sesuai dengan desain mesin itu sendiri. Anggapan umum yang beredar
premium. Pada motor bakar, unjuk kerja mesin sangat dipengaruhi oleh
sendiri. Parameter prestasi mesin yang dipakai dalam penelitian ini adalah
hasil pengujian dihasilkan torsi tertinggi 10,21 kgf.m pada putaran 6000
rpm pada jenis bahan bakar premium dan daya tertinggi untuk premiun dan
5
6
pertamax menunjukan hasil yang sama yaitu: 10,85 HP pada putaran yang
sama yaitu 10000 rpm. Pada hasil pengujian SFC pada putaran mesin 5000
rpm – 8000 rpm premium menunjukan nilai SFC yang lebih kecil sedangkan
untuk putaran mesin 9000 rpm ke atas menunjukan SFC premium sedikit
bahan bakar premium yang ada saat ini kendaraan yang mereka miliki sudah
bisa berjalan. Akan tetapi dalam penelitian ini penulis ingin mengajak
masyarakat untuk lebih memahami situasi yang terjadi pada satu atau dua
campuran bahan bakar bensin dan etanol terhadap unjuk kerja motor bakar
menjadi tiga tahap, yaitu: Pengujian nilai kalor bahan bakar; Pengujian
pencampuran bensin dan bioetanol (0%, 5%, 15%, 25% etanol). Hasil
pengujian nilai kalor bahan bakar diperoleh nilai kalor premium 11.414,453
35,87 detik. Hasil pengujian emisi gas buang diperoleh nilai CO terendah
ada pada campuran 25% etanol yaitu 0,85% volume udara; nilai CO2
tertinggi ada pada campuran 25% etanol yaitu 10,6% volume udara.
alat trasportasi terus meningkat setiap harinya. Dimana bahan bakar yang
digunakan berasal dari bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui,
untuk itu diharapkan ada solusi mengatasi dari permasalah yang timbul
akibat dari persediaan minyak bumi yang semakin lama semakin menipis.
Salah satu solusi yang dapat diberikan adalah dengan menggunakan spiritus
sebagai bahan bakar pengganti dari bahan bakar fosil. Penggunaan spiritus
sebagai bahan bakar merupakan salah satu bahan bakar yang dapat
dengan pembebanan yang diberikan menggunakan lampu pijar dari 100 watt
sampai 700 watt dengan interval 100 watt. Dari penelitian didapatkan,
kerja dan gas buang yang baik. Perbaikan yang diperoleh pada unjuk kerja
8
Bakar Premium dan Pertamax Terhadap Unjuk Kerja Motor Bakar Bensin.
Kendaraan umum seperti sepeda motor saat ini bisa menggunakan beberapa
pilihan jenis bahan bakar Pertamina untuk motor bensin antara lain
angka oktan yang berbeda. Unjuk kerja motor banyak dipengaruhi oleh
beberapa faktor, di antaranya jenis bahan bakar yang digunakan. Tujuan dari
bahan bakar bensin terhadap unjuk kerja torsi, daya, dan kemudian
percobaan ini diuji unjuk kerja motor mengenai torsi, daya, dan kemudian
produksi Pertamina yang biasa digunakan, antara lain bensin premium dan
pertamax. Masing-masing jenis bensin diuji pada motor Honda jenis Beat
terhadap kenaikan putaran mesin dari 500 rpm hingga 9500 rpm. Sedangkan
9
dalam menghabiskan setiap bahan bakar yang diuji. Penelitian ini dilakukan
Nm pada putaran 2000 rpm, diikuti campuran antara 50% pertamax dan
50% premium 99.93 Nm pada putaran 2500 rpm, dan bensin premium 67,53
Nm pada 2500 rpm. Sedangkan daya maksimum juga pada bensin pertamax
sebesar 6,6 HP pada 4000 rpm dan 4500 rpm, diikuti bensin campuran 6,5
HP pada putaran 3500 rpm sampai 4500 rpm dan putaran 5500 rpm, lalu
premium sebesar 6,4 HP pada putaran 5500 rpm. Untuk konsumsi bahan
bakar spesifik minimal dimiliki pertamax sebesar 0,41 kg/kwh pada putaran
3500 rpm sampai 5500 rpm, diikuti bensin premium sebesar 0,48 kg/kwh
pada 5500 rpm, kemudian bensin campuran sebesar 0,53 kg/kWh pada
termal untuk melakukan kerja mekanik yaitu dengan cara menngubah energi
kimia dari bahan bakar menjadi energi panas dan menggunakan energi
mesin itu sendiri, panas dari bahan bakar sendiri tidak diubah menjadi
bakarnya terjadi didalam mesin itu sendiri sehingga panas dari hasil
kelompok ini terdapat motor bakar piston dan sistem turbin gas. Proses
Parameter mekanik yang termasuk dalam subbab ini adalah torsi, daya,
tergantung pada putaran mesin dan momen putar itu sendiri, semakin
cepat putaran mesin, rpm yang dihasilkan semakin besar sehingga daya
yang dihasilkan juga semakin besar, begitu juga momen putar motornya,
semakin banyak jumlah gigi pada roda giginya semakin besar torsi yang
putar atau torsi mempengaruhi daya motor yang dihasilkan oleh sebuah
motor.
Dimana :
W = Daya (kW)
12
T = Torsi (Nm)
jadi torsi adalah suatu energi. Torsi dapat diperoleh dari hasil kali antara
Dimana :
T = torsi (Nm)
s = jarak (m)
silinder pejal sebagai beban. Pada silinder ini terdapat sensor yang
pada komputer.
daya dalam waktu tertentu. Jika daya dalam satuan HP dan berat bahan
13
bakar dalam satu jam ( kg) maka konsumsi bahan bakar spesifik dapat
dirumuskan :
SFC = (kg/jam.HP)
P = Daya (HP)
hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan sendirinya
panas, pada saat kombinasi antara jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan
temperatur dalam kondisi tepat maka campuran udara dan bakar tersebut
Keterangan Gambar :
P = Tekanan (atm)
Keterangan Gambar :
T = Temperatur (K)
S = Entropi (kJ/kg.K)
15
Keterangan siklus :
Pada mesin bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur
sebelum masuk keruang bakar, sebagian kecil mesin motor bensin modern
termasuk mesin bensin 2 langkah untuk mendapatkan emisi gas buang yang
injeksi bahan bakar dimotor bensin terjadi diluar silinder, tujuannya untuk
disebut EFI.
sangat sedikit dikarenakan emisi gas buang yang relatif lebih besar
piston. Langkah buang dan langkah isap terjadi pada saat torak berada
disekitar TMB. Lubang isap dan lubang buang pada dinding silinder
dibuka dan ditutup oleh torak itu sendiri, berikut dijelaskan 2 istilah
disini gas buang didesak keluar dari dalam silinder melalui lubang buang
oleh udara dan campuran bahan bakar dan udara yang dimasukkan dalam
silinder. Sudah barang tentu sebagian udara atau campuran bahan bakar
dan udara segar ikut keluar dari dalam silinder bersama-sama dengan gas
buang.
17
pada ruang bilas yang berada diruang piston, pada lubang linier
terdapat lubang dari inlangkahe dan exhaust. Pada saat piston bergerak
melewati lubang exhaust, gas yang ada pada ruang bakar akan keluar
inlangkahe maka gas yang berada di ruang bilas yang ikut terpompa
oleh piston akan masuk kedalam ruang bakar, dan saat ini sedang
terus berlanjut gas dari sisa pembakaran akan terdorong keluar melalui
exhaust.
pada ruang bakar. Piston akan terus menekan hingga tepat di posisi
dapat tekanan dari piston akan terbakar oleh api yang dihasilkan
oleh sebuah busi, setelah itu terjadi pada uang bakar maka akan
yang dalam satu siklus pembakaran terjadi empat langkah piston. Empat
poros engkol (crankshaft) per satu siklus pada mesin motor bensin.
1. Langkah Hisap
tertutup. Waktu torak bergerak dari titk mati atas (TMA) ke titik mati
2. Langkah Kompresi
naik dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA), campuran
percikan api dari busi terjadi. Poros engkol berputar satu kali ketika
3. Langkah Usaha
gerak translasi piston diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol
titik mati atas (TMA) pada saat langkah kompresi, busi memberikan
loncatan bunga api pada campuran udara dan bahan bakar yang telah
4. Langkah Buang
mati atas (TMA), mendorong gas bekas keluar dari silinder. Pada
saat akhir langkah buang dan awal langkah hisap kedua katup akan
terjadinya satu siklus kerja dari motor. Proses kerja ini terjadi berurutan
dan berulang-ulang. Piston motor bergerak bolak balik dari titik mati atas
22
(TMA) ke titik mati bawah (TMB) dan dari titik mati bawah (TMB) ke
langkah piston.
Empat langkah piston berarti sama dengan dua kali putaran poros
mendapatkan satu kali langkah usaha hanya diperlukan dua kali langkah
piston. Motor dua langkah yang paling sederhana, pintu masuk atau
23
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi
akan melepaskan panas setelah reaksi eksoteramal dan reaksi nuklir ( seperti
Fisi nuklir atau Fusi nuklir). Berdasarkan bentuk atau wujudnya bahan bakar
bara.
B 5600-6200
C 4940-5600
D 4200-4940
E 3360-4200
F 2400-3360
G 1300-2400
25
Bahan bakar cair adalah bahan bakar yang berbentuk cair, bahan
bakar cair yang paling populer adalah bahan bakar minyak atau BBM.
BBM seperti bensin dan solar adalah bahan bakar cair yang biasa
a. Densitas
b. Specific grafity
minyak bakar terhadap berat air untuk volum yang sama pada suhu
tertentu.
c. Viskositas
d. Titik nyala
terbakar.
26
e. Panas jenis
ºC.
f. Nilai kalor
Nilai kalor adalah ukuran panas atau energi yang dihasilkan dan
ukuran sebagai nilai kalor kotor ( gross colorrific value ) atau nilai
g. Residu karbon
Bahan bakar gas ada dua jenis, yakni compressed natural gas
(CNG) dan liquid petroleum gas (LPG). CNG pada dasarnya terdiri
dan bahan kimia lainnya. LPG yang digunakan untuk kompor rumah
tangga, sama bahannya dengan bahan bakar gas yang biasa digunakan
a. Gas alam
b. Propan
c. Butan
dari atom karbon (C) dan atom hidrogen (H), sampai saat ini terdapat
atom karbon.
1) Premium
pada 15°C adalah antara 715-780 kg/ , mempunyai nilai kalor 42,098
Cal.
2) Pertalite
ppm.
Sedimen 1 mg/liter.
ppm.
Berwarna hijau.
RON 90, yakni aditif yang dicampur harus kompatibel dengan minyak
forming).
3. Electricity
- Lampu Depan : 12 Volt, 32 W / 32 W (2 bh)
- Lampu Sein Depan : 12 Volt, 10 W x 2 buah
- Lampu Sein Belakang : 12 Volt, 10 W x 2 buah
- Lampu Rem : 12 Volt, 5 W / 21 W x 1 buah
- Beterai : GM5Z – 3B / YB 5L-B 12 Volt 5,0 Ah
- Busi : NGK C6-HSA / DENSO U 20 FS-U
- Sistem Pengapian : DC CDI
4. Dimension
- Panjang X Lebar X Tinggi : 1.910 x 680 x 1.045 mm
- Tinggi Tempat Duduk : 760 mm
- Jarak Antar Roda : 1.230 mm
- Jarak Ke Tanah : 140 mm
- Kapasitas Tangki : 4,2 Liter
BAB III
METODE PENELITIAN
sebagai berikut:
4. Dynotest
5. Speedometer
6. Stop watch
7. Burret
32
33
1. Variabel Bebes
2. Variabel Terikat
dalam penelitian ini yaitu berupa daya dan emisi yang dihasilkan dari
kendaraan bermotor dengan RPM yang ditentukan yaitu 4000 > 10000
kendaraan bermotor dengan RPM yang ditentukan yaitu 4000 > 10000
Proses penelitian juga ditulis dalam bentuk flowchart yaitu sebagai berikut :
Mulai
Tidak
Analisis Data Torsi, Daya, dan Konsumsi Bahan Bakar
Premium
Ya
Tidak
Analisis Data Torsi, Daya, dan Konsumsi Bahan Bakar
Pertalite
Ya
Kesimpulan
Selesai
bahan bakar (pertalite dan premium) dilakukan uji jalan dengan RPM yang
telah ditentukan yaitu 4000 RPM, 6000 RPM, 8000 dan 10000 RPM.
Tabel 4.1 Hasil pengujian torsi pada penggunaan bahan bakar pertalite
dan premium.
Tabel 4.2. Hasil pengujian torsi pada penggunaan bahan bakar pertalite
dan premium.
(RPM) (detik)
Premium Pertalite
(RPM) (kg/HP-jam)
premium pertalite
HASIL PENELITIAN
c. Nyalakan mesin
mesin, atur putaran mesin 4000 - 10000 pada pengujian dikedua jenis
42
43
c. Lepas saluran bahan bakar dari vacum dan tutup saluran vacum,
d. Isi gelas ukur dengan bahan bakar (premium pada pengujian pertama
e. Nyalakan mesin.
1. Torsi
Tabel 4.1 Hasil pengujian torsi pada penggunaan bahan bakar pertalite
dan premium.
10
9
8
7
Torsi (N.m)
6
5
4
3
2 Pertalite
1
Premium
0
5000
7000
8750
4000
4250
4500
4750
4928
5128
5250
5500
5750
6000
6250
6500
6750
7250
7500
7567
7642
7750
8000
8250
8500
9000
9250
9500
9750
10000
Putaran Mesin (Rpm)
Dari tabel dan grafik diatas kita dapat melihat torsi awal yaitu pada
putaran 4000 rpm dari penggunaan bahan bakar pertalite lebih tinggi dari
tahun 2010 yang mengacu pada penggunaan bahan bakar pertalite yaitu
9,16 N.m pada putaran mesin 5128 rpm. Sedangkan torsi maksimum
dengan bahan bakar premium yaitu 8,59 N.m pada putaran mesin 4928
rpm.
47
pula torsi yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan yang lebih tinggi.
Ada beberapa cara untuk meningkatkan nilai torsi dari sebuah mesin
volume ruang bakar, namun hal ini akan sangat mempengaruhi efisiensi
dilihat bahwa torsi hasil pengukuran bahan bakar pertalite lebih besar
dari pada premium. Hal ini terjadi karena pada penggunaan bahan bakar
oleh tekanan kompresi dan juga saat pengapian yang tepat sehingga torsi
mudah terbakar pada tekanan kompresi yang rendah dan juga saat
2. Daya
Tabel 4.2. Hasil pengujian daya pada penggunaan bahan bakar pertalite
dan premium.
W= = = 4,4535 kW = 5,97 HP
= 6,0 HP
W= = = 5,9869 kW = 8,02 HP
= 8,1 HP
W= = = 4,7675 kW = 6,39 HP
= 6,4 HP
W= = = 5,8697 kW = 7,87 HP
= 7,9 HP
51
10
9
8
7
6
Daya (HP)
5
4
3
Pertalite
2
1 Premium
0
4000
4250
4500
4750
4928
5000
5128
5250
5500
5750
6000
6250
6500
6750
7000
7250
7500
7567
7642
7750
8000
8250
8500
8750
9000
9250
9500
9750
10000
Putaran Mesin (Rpm)
Dari tabel dan grafik diatas daya tertinggi yang dihasilkan oleh
pertalite dan premium besarnya sama, yaitu : 8,3 HP namun pada putaran
mesin yang berbeda. Pertalite pada putaran 7567 dan premium pada
putaran 7642. Ini berarti penggunaan jenis bahan bakar pertalite dan
Dilihat dari hasil daya tertinggi sama dan tidak berbeda jauh, maka
hal ini berarti bahwa penggunaan jenis bahan bakar pertalite dan
daya tertinggi dari kedua bahan bakar pertalite dan premium, bahan bakar
52
bakar premium.
Besar kecil daya mesin tergantung pada besar kecil torsi yang
didapat. Didalam mesin panjang langkah piston adalah dua kali jarak
pusat crankshaft ke big end (crant pin), ledakan menghasilkan gaya tekan
Oleh karenanya torsi pada mesin akan berubah sesuai dengan besarnya
putaran torsi maksimum maka gaya gerak roda belakang juga berputar
maksimum.
53
(RPM) (detik)
Premium Pertalite
bersangkutan.
detiknya:
jamnya:
detiknya:
jamnya:
detiknya:
jamnya:
57
detiknya:
58
jamnya:
detiknya:
jamnya:
detiknya:
jamnya:
detiknya:
jamnya:
detiknya:
jamnya:
63
0.0900
0.0800
0.0700 Pertalite
0.0600 Premium
0.0500
0.0400
0.0300
0.0200
0.0100
0.0000
4000 6000 8000 10000
Putaran Mesin
mengenai konsumsi bahan bakar spesifik untuk bahan bakar pertalite dan
lebih tinggi dari pada pemakaian bahan bakar pertalite pada berbagai
variasi putaran mesin, ini berarti pemakaian bahan bakar premium pada
lebih tinggi, sehingga pemasukan campuran bahan bakar dan udara pada
mesin yang lebih tinggi pula, hal ini juga menyebabkan konsumsi bahan
perbandingan udara dan bahan bakar. Ini disebabkan karena pada putaran
dan beban maksimal terjadi proses pembakaran yang sangat cepat dimana
semakin cepat dan jumlah bahan bakar yang semakin kaya, oleh karena
desain mesin itu sendiri agar dapat bekerja dengan baik dan
88, pertalite ber-oktan 90, pertamax ber-oktan 92 dan pertamax plus ber-
oktan 95.
boros.
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Torsi tertinggi pada penggunaan jenis bahan bakar pertalite yaitu 9,11
N.m, pada putaran mesin 5128 rpm. Sedangkan torsi tertinggi yang
N.m, pada putaran mesin 4928 rpm. Hal ini berarti bahwa torsi tertinggi
yang dihasilkan oleh bahan bakar pertalite lebih besar dari pada yang
dihasilkan oleh bahan bakar premium. Jadi, torsi bahan bakar pertalite
sama, yaitu : 8,3 namun pada putaran mesin yang berbeda. Pertalite pada
putaran 7567 dan premium pada putaran 7642. Dilihat dari hasil daya
tertinggi sama dan tidak berbeda jauh, maka hal ini berarti bahwa
tidak memberikan daya yang signifikan. Jika dilihat pada tabel 4.2. hasil
pengujian daya bahan bakar pertalite dan premium, pada RPM 4000
sampai dengan 7000 pertalite lebih unggul atau lebih tinggi dari pada
68
69
3. daya pada premium. Sedangkan pada RPM 7750 sampai dengan 10000
RPM daya bahan bakar premium lebih unggul atau lebih tinggi dari pada
4. Konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) mesin motor dengan bahan bakar
pertalite dan premium. Nilai konsumsi bahan bakar spesifik pada mesin
tertinggi pada 0,1061 kg/HP-jam pada putaran 4000 rpm. Terlihat bahwa
bakar premium, karena nilai spesifik bahan bakar pertalite lebih rendah di
bandingkan premium.
5. Dari kesimpulan diatas dapat dilihat bahwa bahan bakar pertalite dan
Bahan bakar pertalite lebih unggul dari segi konsumsi bahan bakar
spesifik dan torsi, sedangkan premium lebih unggul dari segi daya mesin
5.2 Saran
bahan bakar yang mempunyai spesifikasi RON yang lebih tinggi dari
Toyota Kijang Seri 4k”. Jurnal Sains dan Teknologi Vol.2 No.2 ISSN :
1979-6870.
Kristanto, P. (2015). “Motor Bakar Torak Teori dan Aplikasi”. Andi Offset.
Martinus, 2014, Uji Perpormansi Mesin Motor Bakar Satu Silinder Dengan Bahan
Bakar Pertamax Plus Dan Premium, Tugas Akhir, Program Studi Teknik
Motor Bakar Bensin” Jurnal Teknologi Terpadu No. 1 Vol. 2 Issn 2338 –
6649.
Susilo, Bambang. Dkk. (2013). “Uji Performansi Motor Bakar Bensin (On
194-203.
Winarto, Joko. (2011) “Studi Eksperimental Pengaruh Penambahan Bioetanol
Pada Bahan Bakar Pertamax Terhadap Unjuk Kerja Motor Bensin” jurnal