Oleh :
RANDI NUGRAHA
NIM : 216111010
SAMARINDA
2024
PROPOSAL TUGAS AKHIR
PENGARUH KERUSAKAN PULLEY TERHADAP KINERJA TRANSMISI CVT
HONDA JAZZ
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Diploma III
Oleh :
RANDI NUGRAHA
NIM : 216111010
SAMARINDA
2024
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : 216111010
Dengan ini menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah hasil karya dan semua sumber baik yang
dikutip dan dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Jika di kemudian hari ditemukan unsur plagiarisme dalam laporan tugas akhir ini, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Randi Nugraha
216111010
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
NIM : 216111010
Judul Tugas Akhir : Pengaruh Kerusakan Pulley terhadap kinerja transmisi CVT Honda Jazz
Menyetujui:
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH KERUSAKAN PULLEY TERHADAP KINERJA TRANSMISI CVT
HONDA JAZZ
Oleh:
RANDI NUGRAHA
216111010
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Kami dengan sebenarnya menyatakan bahwa, kami telah membaca keseluruhan dari Tugas Akhir
ini, dan kami berpendapat bahwa tugas akhir ini layak dan memenuhi syarat untuk memperoleh
gelar Ahli Madya.
Tanggal Pengujian :
Tanggal Pengujian :
Tanggal Pengujian :
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Allah SWT penulis mengucapkan karena atas nikmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir yang berjudul “Pengaruh
Kerusakan Pulley Terhadap Kinerja Transmisi CVT Honda Jazz”
Progam Pendidikan Diploma III Progam Studi Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Samarinda. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu menyelesaikan penyusunan proposal tugas akhir ini. Oleh karna itu dengan
segala kerendahan hati, sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
vi
Mengingat kemampuan penulis sangat terbatas, maka penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi mencapai kesempurnaan dalam penulisan Proposal Tugas Akhir
ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga Proposal tugas akhir ini dapat diterima
dan disetujui.
Randi Nugraha
NIM. 216111010
vii
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem transmisi adalah bagian dari kendaraan yang berfungsi untuk mengubah torsi dan
kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk
diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi
lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya. Sistem transmisi terdiri dari beberapa
komponen, tergantung pada jenis kendaraan dan jenis transmisi yang digunakan. Pada mobil,
sistem transmisi terdiri dari komponen seperti poros input transmisi, kopling, gigi transmisi,
poros output transmisi, dan differential. Terdapat dua jenis sistem transmisi pada mobil, yaitu
transmisi manual dan transmisi otomatis.Transmisi sendiri banyak jenisnya salah satunya tipe
CVT (Continuously Variable Transmission) Transmisi CVT menjadi lebih populer di zaman
sekarang karena beberapa alasan. Jenis transmisi ini memiliki perpindahan gigi yang halus dan
tanpa perpindahan gigi konvensional, efisiensi yang lebih baik Transmisi CVT memiliki bobot
yang lebih ringan dan kompak dibandingkan transmisi matik konvensional, yang berkontribusi
pada konsumsi bahan bakar mobil yang lebih irit.
Transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) adalah salah satu jenis transmisi
otomatis yang digunakan pada mobil matic. Pada sistem transmisi CVT, untuk mengubah
kecepatan, sistem transmisi hanya memanfaatkan satu set gigi transmisi saja. Sistem transmisi
CVT menggunakan sabuk baja dan dua buah pulley untuk mengatur rasio gigi. Diameter dari
tiap pulley bisa berubah menjadi lebih besar maupun kecil, sehingga mobil dapat menyesuaikan
rasio transmisi secara halus untuk berbagai kecepatan dan kondisi pengempuan. Transmisi CVT
memiliki beberapa kelebihan, seperti penggunaan tenaga yang lebih efisien, perubahan
kecepatan yang lebih halus, dan respons yang lebih baik. Namun, transmisi CVT juga memiliki
beberapa kekurangan, seperti biaya yang lebih tinggi untuk perawatan dan getaran yang
mungkin terjadi. Transmisi CVT bekerja berdasarkan prinsip perubahan diameter pulley.
Terdapat dua pulley satu pada poros input dari mesin dan satu lagi pada poros output yang
terhubung ke roda kendaraan. Perubahan diameter pulley mengatur rasio transmisi dan
memungkinkan mesin beroperasi pada titik efisiensi tertinggi dalam berbagai kondisi
berkendara.
Prinsip kerja transmisi CVT pada mobil menggunakan sabuk baja dan dua buah pulley untuk
mengatur rasio gigi. Diameter dari tiap pulley bisa berubah menjadi lebih besar maupun kecil.
1
Pada saat mobil berakselerasi, pulley penggerak akan mengecil dan pulley penerima akan
membesar, sehingga rasio gigi menjadi lebih rendah. Sebaliknya, pada saat mobil melambat,
pulley penggerak akan membesar dan pulley penerima akan mengecil, sehingga rasio gigi
menjadi lebih tinggi. Dengan demikian, transmisi CVT dapat menghasilkan perubahan rasio
gigi yang halus dan kontinu, sehingga mobil dapat menyesuaikan rasio transmisi secara halus
untuk berbagai kecepatan dan kondisi pengempuan. Hal ini membuat transmisi CVT lebih
efisien dalam penggunaan tenaga dan bahan bakar, serta memberikan respons yang lebih baik.
Adapun Komponen yang berpengaruh terhadap performa transmisi itu sendiri, contohnya
pada pulley kerusakan pulley dapat mempengaruhi daya dan torsi yang diteruskan ke sistem
transmisi CVT, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kinerja mesin dan kenyamanan
pengempuan, selain itu kerusakan yang ditimbulkan pada pulley dapat menyebabkan getaran
dan kebisingan yang tidak normal selama operasi transmisi CVT, yang dapat mengancam
kenyamanan pengempuan dan kinerja mesin
Adapun permasalahan tersebut diatas dapat diselesaikan dengan baik dan memberikan
batasan-batasan :
1. Pengaruh apa saja yang menyebabkan hilangnya daya atau torsi pada transmisi CVT
mobil Honda Jazz?
2. Apa saja gejala dan dampak buruk yang terjadi akibat kerusakan pulley transmisi CVT
pada mobil Honda Jazz?
3. Bagaimana Cara Perawatan pulley variabel transmisi CVT pada mobil Honda Jazz?
Pada penelitian ini akan banyak permasalahan-permasalahan yang akan muncul oleh karena
itu, penulis akan membatasi penelitian ini dengan hanya pada :
2
1.4 Tujuan Dan Manfaat Penulisan
Tujuan yang ingin di capai pada Tugas Akhir adalah sebagai berikut:
Untuk mencapai penjelasan yang jelas, ringkas, teratur, dan mudah dipahami,teks disusun
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini, terdapat penjelasan singkat mengenai konteks, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan, manfaat penelitian, metode penulisan, dan struktur penulisan.
Pada bab ini membahas tentang teori dasar sistem transmisi CVT serta
Pada bab ini menjelaskan tentang. Metodologi Penelitian, Sumber Data, Tempat dan Waktu
Pelaksanaan, Perencanaan Langkah-Langkah Penelitian, Alat Yang Digunakan, Bahan Yang
Digunakan, Diagram Alir, Langkah Pengujian.
Pada bab ini penulis membahas tentang bahasan yang meliputi perawatan dan perbaikan dan
hasil penelitian “PENGARUH KERUSAKAN PULLEY TERHADAP KINERJA
TRANSMISI CVT HONDA JAZZ”
BAB V PENUTUP
Pada bab ini penulis membahas tentang kesimpulan dan saran-saran yang diperoleh pada saat
penelitian “PENGARUH KERUSAKAN PULLY TERHADAP KINERJA TRANSMISI CVT
HONDA JAZZ”
3
DAFTAR PUSTAKA
Berisikan sumber-sumber referensi berupa buku dan dari banyak sumber yang berkaitan
dengan yang penulis bahas pada tugas akhir ini.
LAMPIRAN
Berisikan data-data dan sumber pelengkap sebagai penyempurnaan penelitian tugas akhir ini
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Transmisi
5
mengenai fungsi transmisi otomatis, berikut ini keuntungan menggunakan transmisi otomatis (
Konvensional atau CVT ) sebagai Berikut:
1. Mengurangi kelelahan pengemudi karena tidak ada pengoperasian pedal kopling dan
pemindahan gigi.
2. Perpindahan gigi terjadi secara otomatis dan lembut.
3. Mengurangi beban mesin karena mesin dan pemindah daya dihubungkan melalui
fluida secara hidraulis (torque converter).
Transmisi yang dipilih penulis sebagai bahan pnelitian merupakan transmisi cvt penggerak
roda depan pada mobil Honda Jazz Tahun .Transmisi CVT penggerak roda depan yaitu posisi
transmisi otdan penggerak roda (final drive) berada di depan berkaitan dengan engine dan roda-
roda depan.
Jenis transmisi otomatis berdasarkan waktu perpindahan gigi dan waktu lock up dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu:
• Full hydraulic
Pada transmisi otomatis full hydraulic, waktu perpindahan gigi dan waktu
lock up diatur sepenuhnya secara hidraulis. Hal ini berarti bahwa perpindahan gigi
dan lock up dilakukan oleh sistem hidrolik tanpa campur tangan dari sistem
elektronik.Transmisi otomatis full hydraulic memiliki karakteristik perpindahan gigi
yang halus dan lembut. Namun, transmisi ini juga memiliki konsumsi bahan bakar
yang lebih tinggi dibandingkan dengan transmisi otomatis jenis lainnya.
6
Pada transmisi otomatis ECT, waktu perpindahan gigi dan waktu lock up
diatur secara elektronik. Hal ini berarti bahwa sistem elektronik akan mengontrol
kerja dari sistem hidrolik untuk mengatur perpindahan gigi dan lock up. Transmisi
otomatis ECT memiliki karakteristik perpindahan gigi yang lebih responsif
dibandingkan dengan transmisi otomatis full hydraulic. Selain itu, transmisi ini juga
memiliki konsumsi bahan bakar yang lebih efisien.
Transmisi otomatis DCT adalah jenis transmisi otomatis yang paling modern
dan canggih. Transmisi jenis ini menggunakan dua kopling yang bekerja secara
bergantian untuk memindahkan gigi (Firmansyah dan Sutantra, 2019). Transmisi
jenis ini memiliki kinerja yang sangat baik, tetapi harganya juga sangat mahal. Pada
transmisi otomatis CVT, tidak ada gigi yang digunakan untuk mengatur rasio
transmisi. Rasio transmisi diatur secara kontinu dengan menggunakan sabuk atau
rantai. Transmisi otomatis CVT memiliki karakteristik perpindahan gigi yang halus
dan lembut. Selain itu, transmisi ini juga memiliki konsumsi bahan bakar yang
paling efisien dibandingkan dengan transmisi otomatis jenis lainnya.
Pilihan jenis transmisi otomatis yang tepat tergantung pada kebutuhan dan
keinginan pengguna. Jika pengguna menginginkan transmisi otomatis dengan
perpindahan gigi yang halus dan lembut, transmisi otomatis full hydraulic atau ECT
adalah pilihan yang tepat. Jika pengguna menginginkan transmisi otomatis dengan
konsumsi bahan bakar yang paling efisien, transmisi otomatis CVT adalah pilihan
yang tepat.
7
a. Biaya perawatan yang lebih mahal: Transmisi CVT lebih kompleks
dibandingkan dengan jenis transmisi lainnya, sehingga biaya perawatan dan
perbaikan yang diperlukan bisa lebih mahal
b. Tidak cocok untuk kondisi berkendara yang ekstrem: Transmisi CVT kurang
cocok untuk kondisi berkendara yang ekstrem, seperti berkendara di medan
yang terjal atau mengangkut beban yang berat. Hal ini karena transmisi CVT
cenderung lebih cepat panas dibandingkan dengan jenis transmisi lainnya.
Primary pulley, juga dikenal sebagai drive pulley, merupakan salah satu
komponen utama dalam sistem transmisi CVT (Continuously Variable
Transmission). Komponen ini berperan dalam mengubah rasio gigi secara kontinu
dengan menyesuaikan diameter pulley sesuai dengan kebutuhan. Primary pulley
bekerja sama dengan driven pulley dan sabuk baja (drive belt) untuk mentransfer
daya dari mesin ke roda.
8
b. Driven Pulley (Secondary Pulley)
Sabuk baja adalah komponen yang menghubungkan puli penggerak dan puli
terbawa pada transmisi otomatis CVT. Sabuk baja terbuat dari baja yang kuat dan
9
tahan lama, serta memiliki permukaan yang halus. Sabuk baja harus dapat menahan
beban dan gesekan yang dihasilkan dari perubahan diameter puli penggerak dan puli
terbawa.
Sabuk baja pada transmisi CVT memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:
Adapun pengaruh kerusakan pulley terhadap kinerja transmisi CVT sebagai berikut :
10
Adanya derajat kemiringan yang tidak sesuai pada pulley CVT akan
mengakibatkan akselerasi yang lambat, berat dan kasar. Hal ini diakibatkan karena
putaran dari belt dan pulley tidak presisi. Putaran belt dan pulley tidak mulus
sehingga pasti akan merusak komponen lain jika tidak segera diganti.
d. Putaran mesin mobil tidak stabil
Dengan pulley CVT tergerus, tentunya akan berpengaruh ke putaran mesin
kendaraan Anda. Putaran mesin menjadi tidak stabil dan terasa berat, karena sistem
kerja CVT tidak maksimal. Hal ini tentu membuat berkendara menjadi tidak
nyaman, khususnya untuk perjalanan jauh.
e. Banyak tenaga mesin yang terbuang
Pulley CVT tergerus dan tidak presisi menjadikan kinerja mesin tidak tersalurkan
secara menyeluruh dan banyak yang terbuang. Pada kendaraan bertransmisi
otomatis, pulley ini menjadi penghubung antara engine dengan roda penggerak. Jika
rangkaian CTV ini tidak bekerja dengan baik maka tenaga mesin akan terbuang.
f. Konsumsi bahan bakar menjadi boros
Sistem kerja CVT yang tidak sempurna berakibat pada terbuangnya bahan bakar
secara percuma karena tenaga yang dihasilkan oleh mesin tidak tersalurkan dengan
baik. Konsumsi bahan bakar menjadi terlalu besar karena pada pulley yang sudah
tergerus pastinya membutuhkan rpm yang tinggi untuk menjalankan kendaraan.
Pulley pada transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) adalah bagian yang kritis
dalam mengatur perbandingan roda gigi secara variabel. Perawatan yang tepat pada pulley
transmisi CVT dapat memperpanjang umur pakai dan memastikan kinerja yang optimal.
Berikut adalah beberapa bentuk perawatan pulley transmisi CVT:
1. Pemeriksaan tegangan belt
Pastikan tegangan belt CVT sesuai dengan spesifikasi pabrikan.
Belt yang terlalu kendur atau terlalu kencang dapat mempengaruhi kinerja pulley
dan transmisi secara keseluruhan
2. Pembersihan Pulley
Membersihkan pulley secara berkala untuk menghindari penumpukan debu,
kotoran, atau zat lainnya yang dapat mengganggu gerakan pulley.
Gunakan sikat atau kain yang lembut untuk membersihkan dengan hati-hati.
11
3. Pelumasan Pulley
Pastikan bahwa pulley dan bantalan (bearing) di dalamnya dilumasi dengan
pelumas yang sesuai.
Perhatikan petunjuk pabrikan terkait jenis dan interval pelumasan yang dianjurkan.
4. Pemerikaan bunyi dan getaran
Amati adanya bunyi yang tidak normal atau getaran selama penggunaan. Bunyi
gemeretak atau getaran yang tidak biasa dapat menjadi tanda adanya masalah pada
pulley atau belt.
5. Periksa keseimbangan pulley
Pastikan pulley dalam keadaan seimbang. Keseimbangan yang buruk dapat
menyebabkan getaran dan memengaruhi kinerja transmisi.
6. Pengecekan perpindahan beban
Perhatikan apakah pulley CVT berpindah beban dengan mulus dan responsif.
Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi masalah pada sistem perpindahan
beban CVT.
7. Penggantian fluid Transmisi CVT
Ikuti jadwal penggantian cairan transmisi CVT sesuai dengan rekomendasi
pabrikan.
Cairan transmisi yang bersih dan bermutu dapat membantu menjaga kinerja pulley
dan komponen transmisi lainnya.
8. Pemeriksaan system Pendinginan
Beberapa transmisi CVT dilengkapi dengan sistem pendinginan khusus. Pastikan
sistem pendinginan berfungsi dengan baik untuk mencegah overheating pada
transmisi.
9. Pemeriksaan sensor
Periksa sensor dan komponen elektronik terkait transmisi CVT untuk memastikan
tidak ada masalah elektronik yang dapat memengaruhi kinerja pulley.
Perawatan rutin dan pemeriksaan berkala pada pulley transmisi CVT dapat membantu
mencegah masalah dan menjaga kinerja transmisi yang optimal. Pastikan untuk mengikuti
panduan perawatan yang disediakan oleh pabrikan kendaraan Anda.
12
BAB III
METODELOGI
3.1 Metode
Adapun prosedur yang akan dilakukan dalam proses penelitian dan pengambilan Data
adalah:
1. Melakukan observasi atau meninjau langsung ke unit untuk mengetahui secara
langsung apa yang akan dikerjakan.
2. Melakukan Identifikasi dengan mencatat kerusakan pada komponen dan
mengumpulkan data atau informasi.
3. Berdiskusi dengan mentor atau orang-orang yang ahli Transmisi terkait dengan masalah
pada komponen Transmisi tersebut
4. Memulai pengerjaan berdasarkan panduan yang diberikan oleh mentor yang ahli system
Transmisi.
5. Melakukan dokumentasi.
6. Mengelolah data dan konsultasi.
7. Melakukan uji coba hasil pekerjaan dengan mendata hasilnya.
8. Membuat laporan.
Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai dari persetujuan judul yang diberikan Oleh
pembimbing, mempersiapkan alat dan bahan, mengidentifikasi kerusakan, melakukan
perbaikan, pengambilan data hingga mengelolah data dinyatakan selesai.
13
Adapun tempat pelaksanaan Proyek Tugas Akhir, bertempatan di Workshop Jurusan Teknik
Mesin Politeknik Negeri Samarinda , Jl. Cipto Mangun Kusumo, Sungai Keledang, Kec.
Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75242. Pengerjaan akan di Lakukan
awal Februari 2024 dengan Kurun waktu Sekitar 4 - 5 Bulan.
a. Alat
b. Objek
Objek yang akan digunakan adalah Honda Jazz 2010, dengan spesifikasi sebagai
Berikut:
14
MESIN HONDA JAZZ 2010
15
3.4 Diagram Alir (FlowChart)
Mulai
Studi Pustaka
Mengumpulkan data
Apakah
Tidak sesuai?
Tidak
y
Melakukan
Ya
Pergantian atau
perbaikan pada
Pulley Variabel
Keseimpulan Selesai
16
DAFTAR PUSTAKA
Gusniar, I. N., & Dirja, I. (2023). The Effect of Continuous Variable Transmission Spring Variation
on 110 CC 4 Stroke Fuel Motor. Jurnal Mesin Nusantara, 6(1).
Selan, R. N., Maliwemu, E. U., & Boimau, K. (2021). Perancangan Sistem Transmisi Mesin
Pencacah Sampah Plastik dengan Putaran Mesin 2800 RPM. AL JAZARI: JURNAL ILMIAH
TEKNIK MESIN, 6(1).
Firmansyah, B., & Sutantra, I. N. (2019). Analisis Karakteristik Traksi Serta Redesign Rasio
Transmisi Articulated Bus Transjakarta. Jurnal Teknik ITS, 8(1), E60-E66.
17