Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

OPTIMALISASI MAINTENANCE UNIT DI


PT. WANATIARA PERSADA

Pelaksanaan: 02 Agustus 2023 s.d. 02 Desember 2023

Oleh:

GILANG PANDAWA LUKMANA


NIM: 20031019

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MANADO
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN
PERAWATAN
2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

OPTIMALISASI MAINTENANCE UNIT DI


PT. WANATIARA PERSADA
Oleh :
Gilang Pandawa Lukmana
20031019

Program Studi D4 Teknik Mesin Produksi dan Perawatan


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Manado

Pembimbing Lapangan Pembimbing PKL

Bayu Satria Buwana Paul M. Rumagit, ST,.MT


Maintenance Planer NIP. 19640315 199512 1 001

Ketua Panitia PKL 2023 Ketua Jurusan Teknik Mesin

Paul M. Rumagit, ST,.MT Nico Pinangkaan, ST,. MT


NIP. 19640315 199512 1 001 NIP. 19621123 198803 1 003
LEMBAR PERNYATAAN PENULIS LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN

OPTIMALISASI MAINTENANCE UNIT DI PT.


WANATIARA PERSADA

“ Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan


Praktik Kerja Lapangan ini adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada
pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan ini tidak/belum pernah


disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas akhir/laporan kerja
praktik lapangan lain kecuali saya, yang menyatakan dengan jelas bahwa saya
menggunakannya.

Saya memahami bahwa Laporan Praktik Kerja Lapangan yang saya


kumpulkan ini dapat diperbanyak atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi
adanya plagiarism.”

Halmahera Selatan, ….. 2023

Yang Menyatakan

Gilang Pandawa Lukmana


NIM : 20031019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Allah SWT yang begitu besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan judul
“OPTIMALISASI MAINTENANCE UNIT DI PT. WANATIARA
PERSADA”. Dapat terlaksana dengan baik.
Tak lupa pula saya mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa
pihak yang telah membantu dalam penulisan, yaitu kepada :
1. Ibu Dra. Maryeke Alelo, MBA selaku Direktur Politeknik Negeri Manado
yang sudah membanatu dalam hal kerjasama antar pihak industry dan
instansi sehingga kami bisa melaksanakan PKL dengan baik.
2. Ibu Dr. Tineke Saroinsong, SST.,M.Eng selaku Wakil Direktur Bidang
Akademik.
3. Bapak Nico Pinangkaan, S.T,.M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Manado
4. Ibu Dr. Winda S. Slat, SST,.M.Eng selaku Kepala Program Studi Produksi
dan Perawatan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Manado
5. Bapak Paul M. Rumagit, ST,.MT sebagai ketua panitia pelaksana Praktik
Kerja Lapangan
6. Bapak Paul M. Rumagit, ST,.MT sebagai dosen pembimbing yang telah
banyak membantu penulis dalam pengerjaan laporan ini hingga selesai
7. Bapak Bayu Satria Buwana selaku pembimbing lapangan yang telah
banyak membantu dalam proses selama Praktik Kerja Lapangan
berlangsung
8. Seluruh mekanik di PT. Wanatiara Persada yang dengan senang hati
membimbing dan mengajarkan hal-hal terkait
maintenance,overhaul,troubleshooting,electric.
9. Kedua orang tua yang selalu memberikan support dan doa serta dukungan
dan semangat sehingga penulis bisa menyelesaikan Praktik Kerja
Lapangan dengan baik.
10. Kepada seluruh saudara seangkatan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin
Program Studi Diploma IV Produksi dan Perawatan Politeknik Negeri
Manado angkatan 2020, terlebih khusus kawan seperjuangan dalam
kegiatan PKL di PT. Wanatiara Persada.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, penyusun berharap
kritik dan saran yang membangun dari pembaca, agar dapat menjadi acuan
untuk menyusun laporan kegiatan yang sejenis.

Halmahera Selatan, Desember 2023


Penulis

Gilang Pandawa Lukmana


NIM. 20031019

DAFTAR ISI

BAB I................................................................................................................................7
PENDAHULUAN.............................................................................................................7
1.1. Latar Belakang......................................................................................................7
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................8
1.3 Tujuan.....................................................................................................................8
1.4 Manfaat...................................................................................................................8
1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan..........................................................................9
BAB II.............................................................................................................................10
TINJAUAN UMUM OBJEK PKL...............................................................................10
2.1 Sejarah Perusahaan.............................................................................................10
2.2 Visi dan Misi Perusahaan....................................................................................11
2.3 Sistem Kerja.........................................................................................................13
BAB III...........................................................................................................................14
HASIL PELAKSANAAN PKL.....................................................................................14
3.1 Analisis Masalah...................................................................................................14
3.1.1 Wheel Loader XCMG LW500KN...................................................................16
3.2 Penyebab...............................................................................................................19
3.3 Perbaikan Pada Boom Cylinder..........................................................................22
BAB IV............................................................................................................................25
PENUTUP.......................................................................................................................25
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................25
4.2 Saran.....................................................................................................................25
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan Maintenance (perawatan) secara garis besar dilakukan untuk
mencegah kerusakan mesin/peralatan yang digunakan untuk kegiatan produksi
terlalu cepat, selain itu kegiatan perawatan haruslah memiliki kriteria efektif,
efisien, serta berbiaya rendah.

Istilah pemeliharaan berasal dari bahasa Yunani yaitu terein yang artinya
merawat, menjaga, dan memelihara. Pemeliharaan merupakan sistem yang terdiri
dari beberapa elemen berupa fasilitas (machine), penggantian komponen atau
sparepart (material), biaya pemeliharaan (money), perencanaan kegiatan
pemeliharaan (method) dan eksekutor pemeliharaan (man).

Secara umum jenis perawatan terbagi atas dua yaitu preventive


maintenance dan corrective maintenance. Preventive maintenance adalah
perawatan yang dilakukan sebelum kegagalan atau kerusakan terjadi sedangkan
corrective maintenance dilakukan setelah terjadinya kegagalan atau kerusakan
pada sebuah sistem. Ketidak teraturan terhadap perawatan mesin atau peralatan
dapat mengakibatkan kerusakaan dan tidak sesuai dengan apa yang di inginkan.
Pemeliharaan atau maintenance menjadi hal penting dalam proses produksi suatu
perusahaan sehingga menjadi bagian paling penting dari proses bisnis perusahaan
dan memainkan peran penting dalam keberhasilan suatu perusahaan atau
organisasi.

Beberapa fungsi maintenance bagi perusahaan adalah :

 Dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang


 Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan akan lebih berjalan
dengan lancar
 Dapat menghindarkan diri atau meminimalisir kemungkinan
terjadinya kerusakan berat dari mesin selama proses produksi
berjalan
 Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik
 Upaya dalam menghindari kerusakan-kerusakan total dari mesin
dan peralatan produksi yang digunakan
 Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka
penyerapan bahan baku dapat berjalan normal pula.

Dampak dari tidak adanya maintenance pada suatu perusahaan anatara lain
aktifitas produksi menjadi terganggu atau malah berhenti mendadak,waktu
produksi mulai terhambat, keterlambatan pengiriman barang sehingga dapat
menimbulkan kerugian yang cukup besar, penurunan standar layanan, kerugian
mengganti total perangkat dan tidak produktif.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah yang diambil untuk


pembahasan laporan ini yaitu :

1. Apakah perawatan unit di PT.Wanatiara Persada sudah sesuai


dengan standar yang seharusnya?

2. Bagaimana cara meningkatakan perawatan agar lebih efisien?


1.3 Tujuan

Dalam rangka meningkatkan efisiensi operasional, penulis bertujuan

Untuk :

 Meningkatkan pemahaman pekerja tentang perawatan unit agar lebih


efektif dan efisien

 Memperpanjang umur pakai unit dengan menghindari kerusakan


berlebihan atau keausan prematur


1.4 Manfaat

Standar perawatan dapat membantu mengidentifikasi dan mengurangi


risiko kecelakaan atau insiden yang berpotensi membahayakan pekerja dan
lingkungan, Serta unit yang di gunakan dapat meningkatkan produktifitas
produksi atau operasi.

Selain itu Praktik Kerja Lapangan juga bermanfaat antara lain :

a. Bagi Mahasiswa

1. Mengetahui dunia kerja yang sesungguhnya, dan beradaptasi dalam


lingkup dunia industri

2. Meningkatkan rasa tanggung jawab dan kedisiplinan dalam


melaksanakan suatu pekerjaan

3. Mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama berkuliah di


dunia kerja yang nyata.

b. Bagi Politeknik Negeri Manado

1. Membangun hubungan kemitraan yang baik antara perusahaan


tempat melakukan PKL dengan Politeknik Negeri Manado terlebih
khusus jurusan Teknik mesin

2. Terjadinya kerjasama bilateral antara Institut dan instansi. Institut


dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman
praktik

c. Bagi Perusahaan

1. Sebagai masukan untuk selanjutnya agar dapat menjadwalkan


perawatan mesin-mesin dan meningkatkan kembali kualitas mesin-
mesin untuk meningkatkan proses produksi.
1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

1. Tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Tempat pelaksanaan Praktik ini dilakasanakan di PT. Wanatiara Persada
dengan alamat Site Haul Sagu, Kecamatan Pulau Obi, Kabupaten
Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara
2. Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Lama pelaksanaan : 4 (Empat) Bulan
Periode : 02 Agustus 2023 s/d 02 Desember 2023
Hari Kerja : Senin s/d Sabtu
Jam Kerja : 07.15 s/d 17.30

Minggu : Libur
BAB II

TINJAUAN UMUM OBJEK PKL

2.1 Sejarah Perusahaan

PT. Wanatiara Persada adalah Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA)


yang sahamnya dimiliki oleh Jinchuan Group-China dan PT. Wanatiara Persada-
Indonesia. pemegang Izin Usaha Pertambangan dengan status IUP Operasi
Produksi (IUP-OP) yang bergerak dibidang pertambangan nikel terintegrasi
dengan operasi smelter, berlokasi di daerah Haul Sagu, Kecamatan Pulau Obi,
Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

 Visi
Menjadi Perusahaan penghasil feronikel berskala global serta menciptakan
nilai tambah berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan
 Misi
Beroperasi dengan efisien sekaligus memperhatikan keselamatan dan
kesehatan kerja serta lingkunga, Miningkatkan kompetensi dan
kesejahteraan karyawan serta menciptakan budaya organisasi yang
beretika dan berkinerja tinggi,
Peduli dan melaksanakan tanggung jawab sosial terutama untuk
masyarakat di sekitar lokasi operasi Perusahaan.

2.3 Sistem Kerja


Di PT. Wanatiara Persada terdapat sistem kerja yaitu :
Hari Kerja : Senin s/d Sabtu
Jam Kerja : 07.15 s/d 17.30

Minggu : Libur
2.4 Area Unit Kerja PKL
Praktek kerja lapangan dilakukan di sub area kerja Workshop PT.
Wanatiara Persada. Workshop merupakan sub divisi dibawah naungan Divisi
Production Support yang mempunyai fungsi menunjang produksi smelter agar
produksi fero nikel berjalan sesuai dengan baik. Workshop sendiri memiliki
beberapa section seperti Maintenance, Troubleshooting, Overhaul, Electrical,
Welder, Tyre man, untuk memperbaiki unit yang menjadi sarana operasional
perusahaan. Jenis unit yang beroperasi diantaranya, Wheel Loader, Excavator,
Bulldozzer, Forklift, Dump Truck, Mobil Crane, Light Vehicle, dan lain-lain.
Dengan adanya workshop ini tentu sangat membantu perkembangan produk dan
dapat meningkatkan efisiensi operasional serta meminimalkan downtime.
.
BAB III

LANDASAN TEORI

Optimalisasi maintenance perawatan unit adalah suatu proses strategis yang


bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, ketersediaan, dan kinerja peralatan atau
unit dalam suatu organisasi dengan cara yang paling efektif dan efisien mungkin.

Tujuannya adalah untuk menjaga peralatan tetap dalam kondisi yang baik,
menghindari kerusakan yang tidak terduga, serta mengoptimalkan penggunaan
sumber daya seperti waktu, tenaga kerja, suku cadang, dan biaya perawatan.
Melalui optimalisasi maintenance perawatan unit, organisasi berusaha untuk
mencapai keseimbangan antara kinerja operasional yang optimal dan biaya
perawatan yang terkendali.

Perawatan Maintenance pertama kali dipopulerkan dijepang pada tahun


1950 dengan menggunakan sistem PM (Preventif Maintenance). Menurut Jr.
Patton (1995,p23) pengertian maintenance secara umum yaitu serangkaian
aktivitas (baik bersifat teknis dan administrative) yang diperlukan
mempertahankan dan menjaga suatu produk atau sistem tetap berada pada dalam
kondisi aman, ekonomis, efisien dan pengoperasian optimal. Aktivitas perawatan
sangat diperlukan karena :

 Setiap peralatan punya umur penggunaan (useful life). Suatu saat


dapat mengalami kegagalan dan kerusakan

 Kita dapat mengetahui dengan tepat kapan peralatan akan


mengalami kerusakan

 Manusia selalu berusaha untuk meningkatkan umur penggunaan


dengan melakukan perawatan (maintenace).

Yang menjadi musuh utama bagian perawatan adalah breakdown, deterioration,


dan konsekuensi dari semua tipe kejadian yang tidak terencana.
Maintenance sangat berperan penting dalam kegiatan produksi dari suatu
perusahaan yang menyangkut kelancaran dan kemacetan produksi, volume
produksi serta agar produk dapat diproduksi dan di terima konsumen tepat pada
waktunya dan menjaga agar tidak ada sumber daya yang menganggur karena
kerusakan (downtime) pada mesin sewaktu proses produksi sehingga dapat
meminimalkan biaya kehilangan produksi.

Jenis-jenis Maintenance :

Kegiatan pemeliharaan atau maintenance dibagi menjadi lima jenis yaitu


preventive maintenance, corrective maintenance, breakdown maintenance,
scheduled maintenance, dan predictive maintenance. Biar nggak bingung, simak
penjelasannya di bawah ini.

1. Preventive Maintenance

Menurut Ebeling (1997), preventive maintenance atau pemeliharaan


pencegahan adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terstruktur. Pada
umumnya pemeliharaan dilakukan secara periodik, di mana sejumlah kegiatan
seperti inspeksi dan perbaikan, penggantian, pembersihan, pelumasan,
penyesuaian, dan dilakukan penyamaan agar sama.

2. Corrective Maintenance

Menurut Patrick (2001), corrective maintenance adalah kegiatan


perawatan yang dilakukan setelah mesin atau fasilitas produksi mengalami
kerusakan atau gangguan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Dalam hal
ini, corrective maintenance sering disebut dengan kegiatan reparasi atau
perbaikan.

3. Breakdown Maintenance

Dilansir e-Jurnal Universitas Muhammadiyah Malang, breakdown


maintenance adalah suatu kebijakan perawatan dengan cara menggunakan
mesin/alat secara terus-menerus hingga rusak sampai tidak bisa dipakai, kemudian
setelah itu baru diperbaiki atau diganti dengan yang baru. Sayangnya, kebijakan
maintenance ini kurang baik karena dapat menimbulkan biaya yang besar.
4. Scheduled Maintenance

Perawatan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan atau


perawatannya dilakukan secara periodik dalam kurun waktu tertentu. Rentang
waktu perawatan dapat ditentukan berdasarkan pengalaman, data-data yang telah
disimpan, dan rekomendasi dari pabrik pembuat alat/mesin yang bersangkutan.

5. Predictive Maintenance

Jenis maintenance yang terakhir adalah predictive maintenance, di mana


perawatan ini dapat diartikan sebagai strategi perawatan pencegahan. Artinya,
perawatan dilakukan secara rutin untuk mengetahui adanya kendala pada
alat/mesin, sehingga keselamatan kerja dapat terjamin lebih baik.
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Obyek Penelitian


Melakukan penelitian pada PT. Wanatiara Persada berfokus meneliti
kegiatan maintenance unit alat berat maupun alat ringan di workshop untuk
mengidentifikasi serta menganalisa terhadap kinerja maintenace guna
mendapatkan permasalahan pada sistem kerja maintenance di workshop PT.
Wanatiara Persada sehingga mendapatkan solusi menanggulanginya.

4.2 Jenis Data


Penelitian ini menggunakan data sekunder yang akan diambil dalam
penelitian ini diantaranya data umum perusahaan, data mengenai maintenance
yang dilakukan, dan buku yang terkait dengan penelitian ini.

4.3 Pengumpulan Data


Adapun proses pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi dalam tiga
metode yaitu studi pustaka, observasi dan wawancara.
BAB V

PEMBAHASAN

4.1 Analisa Masalah


Dalam penelitian ini, Penggunaan berlebihan pada unit yang melebihi
kapasitas atau jangka waktu yang direkomendasikan dapat menyebabkan keausan
dan kerusakan. Kurangnya perawatan yang tidak teratur dapat menyebabkan
kinerja menurun dan akhirnya kerusakan pada unit. Debu, kotoran, atau
kelembaban yang menumpuk tanpa dibersihkan secara rutin bisa menyebabkan
masalah. Setiap unit memiliki jadwal untuk melakukan perawatan akan tetapi ada
beberapa operator yang mengabaikan jadwal tersebut.
Dan saat ini peneliti melakukan analisa dan observasi langsung di bagian
maintenance, ada beberapa contoh permasalahan yang ada seperti belum
maksimalnya melakukan perawatan (sesuai dengan standar yang seharusnya),
Oleh karena itu penulis mengangkat suatu permasalahan tentang cara untuk
meningkatkan perawatan yang efektif dan efisien.

4.2 Penyebab Terjadinya Masalah


a. Kesalahan yang dilakukan staff
 Kurangnya pemahaman mekanik tentang perawatan unit
 Mekanik tidak melakukan service secara maksimal
 Tidak adanya manual book pada mekanik yang melakukan perawatan
 Miss comunication antar mekanik maintenance
b. Kesalahan Operator

 Operator tidak membawa unit untuk melakukan perawatan pada jadwal


yang sudah ditentukan

 Operator tidak melakukan Pengecekan Pemeliharaan Harian (P2H)


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.unisbank.ac.id/id/eprint/6446/3/BAB%20I-converted.pdf
https://nusantaratraisser.co.id/responsiveweb/blog/2020/12/23/pentingnya-
maintenance-perawatan/
https://www.testindo.com/article/512/inilah-kerugian-jika-mesin-produksi-tidak-di-
maintenance-dengan-baik
https://www.linkedin.com/pulse/ini-dia-dampak-mengabaikan-maintenance-bisa-
merugikan-indo-utama/?trk=articles_directory&originalSubdomain=id

Anda mungkin juga menyukai