Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK

PT. PG GORONTALO

PERAKITAN MOTOR CONTROL CENTER (MCC)


DI PT.PG GORONTALO

Oleh

AMRAN SYAHNI PUTRA RAHDA


NIM. 521 411 035

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2017
LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN

Laporan kerja praktek ini telah diseminarkan dan memenuhi persyaratan


penyelesaian mata kuliah Kerja Praktek pada jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Gorontalo.

Gorontalo, Oktober 2017

Mengetahui :

Ketua Jurusan Dosen Pembimbing

Ervan Hasan Harun, ST., MT Ade Irawati Tolago,ST.,MT


NIP. 19741126 2001121 002 NIP. 19750214 200112 2 004
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan
KerjaPraktek ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun laporan
KerjaPraktek ini mengambil judul “PERAKITAN MOTOR CONTROL CENTER
(MCC) DI PT.PG GORONTALO “

Laporan kerja praktek ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menempuh jenjang S1 Teknik Elektro yang ditetapkan oleh Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Gorontalo serta sebagai salah satu syarat
untuk dapat menyelesaikan rangkaian kegiatan kerja praktek di PT. PG
Gorontalo.
Dalam pelaksanaan dan pembuatan laporan Kerja Praktek ini banyak
meneriman bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan
ini tanpa mengurangi rasa hormat diucapkan banyak terima kasih kepada pihak –
pihak yang telah membantu antara lain :

1. Bapak Ervan Hasan Harun, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Gorontalo.
2. Bapak Amirudin Y. Dako, ST., M.Eng. selaku Ketua Program Studi S1 Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo
3. Ibu Ade Irawati Tolago,ST.,MT selaku dosen pembimbing yang telah banyak
membantu dan meluangkan waktu selama proses penyelesaian laporan ini.
4. Staff dosen pengajar Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Negeri Gorontalo.
5. Bapak Mbantu karo-karo selaku General manager PT. PG Gorontalo.
6. Bapak Dahrudin Hala selaku pimpinan/Kepala Elektrical engineering PT. PG
Gorontalo.
7. Bapak Nurdin Pakaya selaku Survisor dan sekaligus pembimbing Kerja
Praktek di PT. PG gorontalo.
8. Pimpinan, karyawan dan karyawati PT.PG Gorontalo, yang senantiasa
memberikan bimbingan dan bantuan selama kegiatan kerja praktek ini
berlangsung.
9. Rekan Kerja Praktek yang telah memberi bantuan sekaligus menjadi tim
selama pelaksanaan Kerja Praktek

demi kesempurnaan laporan Kerja Praktek ini Sangatlah disadari


sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini masih banyak
kekurangannya, mengingat kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang
terbatas, untuk itu diharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun.
Dengan segala kerendahan hati dan keterbatasan yang ada dalam
penyusunan laporan Kerja Praktek ini, diharapkan semoga laporan Kerja Praktek
ini dapat bermanfaat bagi rekan – rekan mahasiswa pada khusunya dan pembaca
pada umumnya.

Gorontalo, Mei 2017

Penyusun

Amran syahni Putra Rahda


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN.................................................................................i


KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
BAB I...........................................................................................................................i
PENDAHULUAN ...........................................................................................................i
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................ i
1.2 Tujuan Kerja Praktek ....................................................................................... i
1.2.1 Tujuan Umum ............................................................................................ i
1.2.2 Tujuan Khusus ........................................................................................... i
1.3 Manfaat kerja Praktek ..................................................................................... ii
1.4 Lokasi Kerja Praktek ....................................................................................... ii
1.5 Waktu dan Jadwal Pelaksanaan ...................................................................... ii
1.6 Jadwal Pelaksanaan .......................................................................................... ii
BAB II .................................................................................................................................. iii
PROFIL PERUSAHAAN......................................................................................................... iii
1.1 Sejarah Berdirinya PT.PG Gorontalo ........................................................... iii
1.2 VISI, MISI DAN TUJUAN PT.PG GORONTALO ......................................iv
1.2.1 VISI PT.PG GORONTALO ....................................................................iv
1.3 Profil PT.PG Gorontalo....................................................................................iv
BAB III .................................................................................................................................. v
LANDASAN TEORI ................................................................................................................ v
3.1 MOTOR CONTROL CENTER (MCC) ......................................................... v
3.2 JENIS-JENIS MCC .......................................................................................... v
7. Lampu indicator................................................................................................ x
BAB IV ...............................................................................................................................xi
PEMBAHASAN ................................................................................................................xi
4.1 kegiatan selama kerja praktek.........................................................................xi
4.2.1 Alat .............................................................................................................xi
4.3 Rangakaian panel MCC ........................................................................................ xii
4.4 Prinsip Kerja panel MCC di PT. PGGorontalo ........................................... xiii
3. Blok ke tiga ....................................................................................................... xv
PENUTUP ........................................................................................................................... xvi
5.1 kesimpulan ............................................................................................................. xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Falling film evaporator merupakan alat yang dirancang untuk mengurangi kadar
air suatu liquida yang sensitif terhadap panas.falllng film evaporator sendiri
memiliki 6 buah pompa yang berperan dalam proses evaporasi.kebutuhan daya
suatu motor listrik disuplai oleh suatu peralatan yang disebut motor control centrer
(MCC). selain dari itu motor control centrer (MCC) juga merupakan pusat
pengontrolan operasi motor.
Dalam dunia industri penggunaan MCC sudah sangat sering kita jumpai.suatu
MCC yang sudah beroperasi lama pasti akan mengalami keusangan pada
komponen-komponenya dan perlu diganti dengan yang baru.
PT.PG Gorontalo yang beralamatkan di kec.tolangohula kab.Gorontalo,
memiliki Falling film evaporator terbaru yang memiliki 6 buah pompa yang
menggunakan MCC rakitan sendiri maka dari itu saya mengambil judul laporan.
‘PERAKITAN MOTOR CONTROL CENTER (MCC) DI PT.PG GORONTALO’’.

1.2 Tujuan Kerja Praktek


1.2.1 Tujuan Umum

Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa dalam rangka


menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama perkuliahan atau
praktek dengan tempat kerja praktek, dan memepelajari perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEKS) di tempat Kerja Praktek untuk memperluas
pengetahuan dan keterampilan Mahasiswa.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui tentang pengontrolan motor listrik dan cara kerjanya Mengetahui
tentang komponen penyusun suatu MCC
1.3 Manfaat kerja Praktek
Adapun manfaat yang didapat setelah melakukan kerja praktek sebagai
berikut

1. Menambah pengetahuan lebih banyak dalam bidang pengontrolan motor


listrik.
2. Memberikan pengalaman pada kita tentang dunia kerja dan bagaimana
berdaptasi dengan lingkungan kerja .

1.4 Lokasi Kerja Praktek


Lokasi pelaksanaan Kerja Praktek dilaksanakan di PT.PG Gorontalo

1.5 Waktu dan Jadwal Pelaksanaan


Untuk waktu pelaksanaan Kerja Praktek ini dilaksanakan selama 2 (dua)
bulan yang dimulai dari tanggal 31 Januari sampai dengan 1 april 2017.

1.6 Jadwal Pelaksanaan


Adapun jadwal pelaksanaan Kerja Praktek ini sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan atau menyesuaikan dengan jam kerja pada PT.PG Gorontalo.
Sesuai dengan jam masuk kantor yang berlaku, maka Kerja Praktek
dilaksanakan dari hari Senin sampai dengan hari Sabtu, adapun waktu kerja
dimulai dari jam 07.00 WITA dan selesai pada jam 16.00 WITA.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
1.1 Sejarah Berdirinya PT.PG Gorontalo
PT.PG Gorontalo , mempunyai sejarah yaitu berawal dari pabrik gula Naga
manis Plantation yang merupakan salah satu pabrik gula yang termuda diantara
pabrik-pabrik gula yang ada di Indonesia, yang baru diresmikan oleh presiden
Soeharto pada tanggal 24 Desember 1992.
Pendirian PT.Naga manis Plantation adalah dengan akta notaris sudarso NO.28
November 1998 dan dengan perubahan terakhirnya yaitu No. 40 tanggal 15 maret
1990. Persetujuan PMDN dari keetua PKPN tanggal 25 september 1989. Serta
persetujuan prinsip usaha perkebunan tebu dari menteri pertanian RI tanggal 18
Desember 1990. PT.Naga manis Plantation memulai usahanya pada bulam maret
1991, dengan menerjunkan direksi, staf dan karyawan yang berpengalaman dalam
agrobisnis tebu. Dengan dimulainya penggilingan tebu perdana atau mulai
berproduksi pada tanggal 19 oktober 1992.

PT.Naga manis Plantation berada di desa Lakeya kecamatan tolangohula


kabupaten Gorontalo.pabrik gula dibangun dengan rencana kapasitas 4000 TCD
dan ditingkatkan menjadi 8000 TCD (penggilingan 8000 ton/hari). Pada tahun 1997
PT.Naga manis Plantation kepemilikanya diambil alih oleh BUMN (PT.Rajawali
Nusantara Indonesia) kemudian dengan danya program pemerintah
mengawastarisasi perusahaan- perusahaan milik negara (BUMN) maka
PT.Rajawali Nusantara Indonesia diambil alih oleh management yang baru dengan
menamakan PT.PG Gorontalo,sampai dengan sekarang.
1.2 VISI, MISI DAN TUJUAN PT.PG GORONTALO
1.2.1 VISI PT.PG GORONTALO
Menjadi pabrik gula dengan produksi gula yang tinggi produktivitas gula
per hektar yang tinggi.

1.2.2 MISI
 Perusahaan yang bermanfaat bagi semua pihak
 Memberi keuntungan bagi pemegang saham
 Meningkatkan kesejateraan karyawan

1.2.3 TUJUAN
 Menunjang program pembangunan daerah
 Konstribusi gula nasional dan daerah
 Lapangan kerja, meningkatkan kesejateraan karyawan dan masyarakat
 Memelihara keletarian suberdaya alam dan lingkungan
 Pelayanan pada pelanggan
 Meningkatkan mutu produk dengan pengolahan yang efisien dan efektif

1.3 Profil PT.PG Gorontalo


1.4 Struktur organisasi PT.PG Gorontalo,Departemen factory,Divisi
electrical engineering
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 MOTOR CONTROL CENTER (MCC)


Motor control center (MCC) merupakan pusat pengontrolan operasi motor listrik.
sebagai pusat pengontrolan, artinya suatu MCC mampu mengontrol operasi beberapa
motor secara bersamaan. Yang di maksud motor control center (MCC) adalah
kumpulan beberapa komponen yaitu motor starter,bus bar dan peralatan kontrol,yang
kesemuanya berfungsi untuk melakukan pengontrolan operasi motor listrik dan
menempatkan komponen-komponen tersebut di dalam suatu panel-panel yang
terintegrasi yang terbuat dari lempengan campuran besi metal dan besi carbon.satu unit
motor starter akan diletakan di dalam satu unit panel.
3.2 JENIS-JENIS MCC
Motor control center (MCC) di tinjau dari tegangan yang menyuplainya dan
berdasarkan jenis-jenis pengoperasianya motor dapat di bagi sebagai berikut :
a. Berdasarkan tegangan yang di suplai :
1. Motor control center (MCC) tegangan rendah, tegangan maksimum yang
di suplai adalah 600V.
2. Motor control center (MCC) tegangan menengah, tegangan maksimum
yang di suplai adalah 7.2kV.
b. Berdasarkan jenis pengoperasian :
1. Gabungan beberapa komponen (Motor combination starter).
Dalam proses pengontrolan motor jenis ini di dukung oleh beberapa
peralatan utama yaitu moulded case circuit breaker (MCCB) atau motor
circuit protector (MCP), kontaktor magnetik, relai pengaman gangguan
lebih (overload relai), trafo kontrol. Pada umumnya jenis ini di gunakan
dalam proses pengontrolan motor dengan daya kuda maksimum 200HP atau
150KW dengan sistem tegangan rendah, keuntungan jenis ini adalah hanya
membutuhkan ruangan yang lebih kecil, hal ini disebabkan karena
komponen dan peralatan pendukungnya diletakan dalam satu panel,
keuntungan lainnya adalah waktu yang di butuhkan penyambungan secara
draw in dan pencabutan secara draw out antara unit starter dan busbar jauh
lebih cepat, hal ini sangat bermanfaat bagi kelangsungan jalannya operasi
karena akan mempermudah petugas pemelihara jika unit tersebut
mengalami gangguan.
2. Pengoperasian secara manual.
Pada jenis ini umumnya di gunakan untuk mengontrol motor yang
mempunyai daya kuda atau HP maksimum sebesar 10HP. Pengoperasian
manual starter hanya berupa on-off sakar yang dioperasikan secara manual
dimana alat tersebut sekaligus berfungsi sebagai alat pengaman gangguan
beban lebih, keuntungan dari tipe ini adalah pada saat sumber tegangan
hilang karena saklar masih posisi on sehingga pada saat tegangan sumber
kembali normal motor akan kembali bekerja secara otomatis, hal tersebut
disebabkan karena tidak dilengkapi dengan alat pengaman terhadap
gangguan berupa turunnya tegangan sumber, alat ini mempunyai
kekurangan yakni sistem motor yang otomatis dapat membahayakan
petugas maupun peralatan itu sendiri, selain itu dengan tidak dilengkapi
dengan sistem pengaman terhadap gangguan berupa hilang atau turunya
tegangan sumber.
3. Pengaturan kecepatan kontrol (Adjusttable speed controller).
Ada beberapa jenis motor yang aplikasinya membutuhkan perubahan
kecepatan putar dalam melayani beban, sistem ini memungkinkan
kecepatan putar operasi motor dapat berubah sesuai dengan keinginan
proses operasi motor dengan cara merubah frekuensi tegangan pada sisi
motor, selain itu sistem ini juga dapat diaplikasikan sebagai alat soft starter
suatu motor, dimana soft starter ini berfungsi untuk meminimalkan tegangan
drop pada saat proses star motor.
4. Motor starter.
Pada jenis ini umunya digunakan untuk mengontrol operasi motor yang
bersistem tegangan menegah, motor starter jenis ini mempunyai peralatan
pendukung berupa no-load breakwitch dan fuse atau circuit breaker, vacuum
kontaktor dan pengaman terhadap gangguan beban lebih.

3.3 Komponen Penyusun Motor Control Center (MCC) Tegangan Rendah


Terdapat beberapa komponen utama penyusun motor control center (MCC)
yaitu :

1. Miniature Circuit Breaker ( MCB )


Miniature Circuit Breaker ( MCB ) atau pemutus tenaga berfungsi untuk
memutuskan suatu rangkaian apabila ada arus yang mengalir dalam rangkaian
atau beban listrik yang melebihi kemampuan. Misalnya adanya konsleting dan
lainnya. Pemutus tenaga yang digunakan untuk perakitan panel mcc kali ini
adalah mcb 1 phase.

Gambar 3.3.1 MCB 1 fasa

2. Magnetic Contactor
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open
(NO) dan beberapa Normally Close (NC). Pada saat satu kontaktor normal,
NO akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup.
Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal
kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan
membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi
magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau
bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah
satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk
penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip
kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.3.2 kontaktor magnetik

3. Thermal Overload Relay (TOR)


Fungsi dari Overload relay adalah untuk proteksi motor listrik dari
beban lebih. Seperti halnya sekring (fuse) pengaman beban lebih ada yang
bekerja cepat dan ada yang lambat. Sebab waktu motor start arus dapat
mencapai 6 kali nominal, sehingga apabila digunakan pengaman yang
bekerja cepat, maka pengamannya akan putus setiap motor dijalankan.

Gambar 3.3.3 Thermal Overload Relay (TOR)


4. Time Delay Relay ( TDR)
Time delay relay atau relay penunda batas waktu banyak digunakan
dalam instalasi motor listrik terutama instalasi yang membutuhkan
pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan kontrol ini dapat
dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan MC
(Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay, dan lain-lain.

Gambar 3.3.4 Time Delay Relay ( TDR)

5. Transformator Arus ( Current Transformer )


Current Transformer ( transformator arus ) merupakan
transformator yang mensuplai instrumen dengan arus kecil yaitu sebanding
dengan arus utama. Transformator arus juga digunakan sehubungan arus
yang lebih besar dan peralatan beban lebih. Tegangan yang tinggi dapat
mengakibatkan kejut listrik yang fatal, dapat ditambah pada kumparan
sekunder jika terbuka. Ujung sekunder harus dihubungkan dengan ampere
meter atau dihubung singkat.
Gambar 3.3.5 Transformator Arus ( Current Transformer )

6. Voltmeter
Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda
potensial listrik. Voltmeter biasanya disusun secara parallel (sejajar) dengan
sumber tegangan atau peralatan listrik. Cara memasang voltmeter adalah
dengan menghubungkan ujung sumber tegangan yang memiliki potensial
lebih tinggi (kutub positif) harus dihubungkan ke terminal positif voltmeter,
dan ujung sumber tegangan yang memiliki potensial lebih rendah (kutub
negatif) harus dihubungkan ke terminal negatif voltmeter.

Gambar 3.3.6 Transformator Arus ( Current Transformer ) Voltmeter

7. Lampu indicator

Lampu indicator atau lampu tanda merupakan sebuah tanda yang


menggambarkan bahwasanya aliran arus listrik pada panel dalam keadaan
bekerja atau mengalir.Biasanya terdiri dari tiga warna lampu yaitu warna
merah (fase R), kuning (fase S), dan hijau (fase T) yang dipasang padapintu
panel MCC.
Gambar 3.3.7 Lampu Indikator
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 kegiatan selama kerja praktek


selama saya kerja praktek di PT. PG Gorontalo banyak hal yang saya
ketahui misalnya Perbaikan motoran,mengatasi gangguan-gangguan pada
instalasi panel mcc, intalasi listrik gedung, pebuatan panel MCC dan yang
lainya yang tidak lepas dari maintenance Pabrik.
Pada saat saya melaksanakan kerja praktek,terjadi pula revisi besar-
besaran pada PT.PG Gorontalo yang mana kebanyakan saya di bimbing pada
perakitan panel kontrol motor. Dari hal ini saya mengambil judul perakitan
MCC.

4.2 alat dan bahan


4.2.1 Alat
1. tang potong
2. tang ujung/tang kombinasi
3. tespen
4. obeng bunga
5. kunci pas
6. Bor listrik
7. Besi pembengkok kabel
8. Cutter

4.2.2 Bahan
1. 6 buah NFB 500 A
2. 10 buah Kontaktor 220 V schneider 80 A
3. 4 buah timer ac 1 A
4. 6 buah Mcb 1 phasa
5. 5 buah mcx
6. 6 buah selector switch
7. 10 buah push button stop
8. 10 buah push button start
9. 2 buah EOCR
10. 4 buah Termal overload relay
11. 6 buah lampu indicator
12. Kabel kontrol 200 m
13. Socket dan kabel jumper
14. 3 buah alat ukur Ampere meter
15. Scun kabel
16. Rel Component
17. Kabel Ties

4.3 Rangakaian panel MCC


Dalam perancangan panel MCC di PT.PG Gorontalo.berikut dibawah ini
gambarnya.

Gambar 4.3.1 Gambar rangkaian dol panel mcc


Gambar 4.3.2 Rangkaian start delta panel mcc

4.4 Prinsip Kerja panel MCC di PT. PGGorontalo


Dalam panel MCC ini mempunyai Tiga blok yang memiliki fungsi dan
tugas masing-masing.
1. Blok pertama
Blok pertama adalah breaker utama yang berukaran besar, breaker
ini berfungsi pemutus dan penyambung aliran suplai daya pada panel.
Gambar 4.4.1 Breaker utama
2. Blok kedua

Blok kedua berupa komponen penyusun rangkaian star delta (Y∆) yang
berjumlah dua rangkaian. Dua rangkaian ini berguna untuk mengontrol motor
dengan kapasitas 110 Kw. Prinsip kerja dari rangkaian star delta ini sangat
sederhana. Pada saat tombol start ditekan, maka posisi star akan aktif untuk
beberapa saat, lalu berpindah ke posisi delta. Sedangkan jeda waktu perpindahan
dari star ke delta diatur oleh timer. Dalam rangkaian tersebut terdapat tombol stop
yang berfungsi memutus aliran arus listrik.
Gambar 4.4.2 Blok kedua panel MCC

3. Blok ke tiga

Blok ketiga berupa komponen yang menyusun rangkaian dol dan star delta,berupa
dua buah rangkaian dol dan dua buah rangkaian dol. Pengontrolan motor dengan
DOL (direct on line) Apabila tersedia tegangan untuk rangkaian daya dan
rangkaian kontrol, tekan tombol ON, kontaktor K akan bekerja, lampu H1 akan
menyala dan motor akan bekerja. Setelah tekanan ke tombol ON dilepas, tombol
ON kembali keposisi NO, rangkaian kontrol tetap bekerja, karena fungsi Tombol
ON diambil alih oleh kontak NO nomor 53 –54 kontaktor K (saklar
pengunci).Prinsip kerja dari rangkaian star delta ini ialah Pada saat tombol start
ditekan, maka posisi star akan aktif untuk beberapa saat, lalu berpindah ke posisi
delta. Sedangkan jeda waktu perpindahan dari star ke delta diatur oleh timer. Dalam
rangkaian tersebut terdapat tombol stop yang berfungsi me Gambar 4.4.2 Blok
kedua panel MCC mutus aliran arus listrik..
Gambar 4.4.3 Blok ketiga panel MCC

PENUTUP

5.1 kesimpulan
Dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini saya mengakat judul perakitan panel
MCC (motor control centre) di PT.PG Gorontalo dapat diambil kesimpulan:
1. Penggunaan panel MCC sangat penting pada dunia industri
2. Penggunaan panel MCC memudahkan teknisi untuk mengontrol motoran
3. Pengunaan kontrol dua arah berguna untuk pengontrolan diluar dari panel
MCC

4. Mempermudah bagi maintenance untuk mengawasi kondisi motoran

Anda mungkin juga menyukai