TINJAUAN PROYEK
Berikut gambar plang Proyek Pembangunana Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Pekanbaru yang dapat dilihat pada gambar 3.1
Gambar 3.1 Papan Plang Proyek
Lokasi Proyek Pembangunan Rumah Sakit Daerah Kota Pekanbaru dapat diakses
melalui jalan Garuda Sakti, Pekanbaru. Lokasi dan Situasi proyek ini
Pemilik Proyek
PT. Pekanbaru Permai Propertindo
PROJECT MANAGER
BUDI HARTONO
SAFETY SUPERVISOR
AHMAD NAWAWI
3. ARISMAN S
Gambar 3.5 Struktur organisasi PT. PP Proyek Pembangunan Rumah Sakit
Daerah Kota Pekanbaru
Pengawas di lapangan terbagi atas 2 (dua) bagian yaitu pengawas sipil dan
pengawas baja. Tugas dan tanggung jawab pengawas lapangan antara lain :
Adapun tugas – tugas dan tanggung jawab Juru Gambar (Drafter) adalah
antara lain:
Pemilik Proyek adalah pihak yang memiliki proyek tersebut, dengan kata
lain sebagai pihak yang berhak memberikan perintah atau komando kepada
konsultan perencana, konsultan pengawas, dan pemborong untuk melaksanakan
proyek yang dimilikinya.
2. Konsultan Perencana
3. Konsultan Pengawas
Konsultan Pengawas bertugas membantu pengelolahan proyek dan
melaksanakan pengawasan pada tahap konstruksi fisik serta bertanggung jawab
secara aktual kepada pemilik proyek.
4. Kontraktor Pelaksana
Untuk pengadaan material pada proyek ini telah diatur dalam beberapa
metode pengadaan terdiri dari :
Papan nama proyek dibuat dengan ukuran 1x2 m, dan dipasang dilokasi
proyek, 1 (satu) minggu setelah kontraktor menerima surat perintah mulai kerja,
serta dijaga keberadaanya selama proyek berlangsung.
Mobilitas adalah pengerahan bahan, alat-alat kerja, tenaga kerja, dan lain-
lain. Pekerjaan ini meliputi penyedian, pengangkutan, peralatan, kendaraan serta
pendatangan bahan atau material. Keterlambatan dari salah satu tersebut diatas
akan sangat berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga perlu
diupayakan pengkoordinasian yang baik.
Air merupakan sarana yang sangat penting dalam pelaksanaan proyek Baik
sebagai bahan pencampur beton maupun sebagai pembersih. Kontraktor harus
menyediakan air bersih untuk proyek, pengadaan air bersih tersebut dapat dari
PAM bilamana mungkin atau dengan membuat sumur gali atau sumur bor atau
dari sumber lain yang berdekatan dengan syarat air tersebut harus memenuhi
persyaratan untuk pembangunan seperti persyaratan yang tercantum dalam SK.
SNI. S-04-1989-F.
1. Pamasangan bouwplank
Bouwplank adalah papan ukur, untuk menentukan as, titik duga dan
lain-lain sebagainya. bouwplank dibuat dari papan dan kayu dengan
ukuran 5/7 (untuk tiang). Beberapa ketentuan lain berkaitan dengan
pemasangan bouwplank adalah :
a. Harus dipasang pada patok-patok yang tertancap kuat kedalam
tanah dan tidak dapat digerakkan/digeser.
b. Titik-titik as bangunan harus dijaga kebenarannya jangan sampai
berubah letaknya.
c. Pemasangan bouwplank harus keliling bangunan dengan jarak 1.5
m.
2. Katinggian balok
Pengkuran ini dilakukan dengan alat ukur meteran, dengan cara
menarik garis vertikal dari posisi as dan elevasi lantai yang
bersangkutan.
3. Kerataan plat lantai dasar
Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan alat waterpass.
Pengukuran ini dilakukan setelah selesai pembuatan plat lantai dasar.
4. Posisi vertikal pada kolom dan balok
Pelaksanaan pada pengukuran dengan alat meteran dan unting-unting.
Setelah terlebih dahulu as kolom diluruskan dengan bantuan meteran.
3.9 Pekerjaan Struktur Bawah
Pekerjaan struktur bawah yaitu pekerjaan yang berada dibawah lantai dasar
meliputi :
3. Bekisting Kolom
1. Pekerjaan Persiapan
Sebelum pengecoran acuan harus bersih dari segala kotoran, pasir,
bekas serutan, sisa potongan-potongan kayu dan reruntuhan lainnya
yang dapat melekat atau mengotori beton.
Sebelum pengecoran, cetakan harus diteliti untuk memastikan
kebenaran letaknya, kekuatannya agar tidak terjadi penurunan dan
pengembangan pada saat beton dituang.
Pekerjaan peralatan, alat bantu dan alat-alat yang sesuai dengan
kebutuhan seperti vibrator, concrete mixer, concrete pump dan lainnya.
Pengecoran hanya boleh dilakukan apabila acuan telah dinyatakan baik
dan disetujui oleh panasehat teknis.
2. Pengadukan Beton
3. Pengangkutan
Pengangkutan dari pabrik beton ke lokasi proyek dapat memakai truck mixer dan
isinya 5-7 m3.
4. Pengecoran
Pengisian acuan dengan beton harus dikerjakan dalam waktu yang singkat,
karena hal ini merupakan suatu pekerjaan yang kritis. Ketika pengecoran harus
dilakukan maka perlu penjagaan yang cukup, karena apabila terjadi suatu
kesalahan maka tindakan biaya perbaikannya sangat tinggi dan besar, serta
kualitas pekerjaan beton juga sangat mengecewakan. Penuangan spesi beton ke
lokasi bangunan menggunkan alat concrete bucket atau concrete pump.
5. Pemadatan Beton
Pada daerah pembesian yang penuh (padat) harus digetarkan dengan alat
penggetar (vibrator) agar terjamin pengisian beton dan pemadatan yang baik.
Penggetaran beton harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang ahli dan terlatih.
6. Pembongkaran Bekisting
1. Pekerjaan Plesteran
2. Pekerjaan Pengecatan
3. Pekerjaan Pembersihan.
3.14 Time Schedule
Selama pelaksanaan kerja praktek dalam proyek ini, penulis mengamati bahwa
dalam pelaksanaan proyek ini terdapat beberapa hal yang bagi penulis merupakan
suatu masalah.
Masih ada cara pengecoran kolom saat pengecoran kolom yang salah yaitu
jarak bucket beserta corong tambahan terhadap area pengecoran melebihi 1 meter
yang mengakibatkan agregat jatuh terlebih dahulu dari pada adonan beton tersebut
dan hasil beton tersebut buruk.
Masih ada kesalahan pada pemasangan bekisting balok yang tidak rapat dan
rapi sehingga saat pengecoran beton tumpah dan sedikit mengalami kehilangan
volume.