Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PERENCANAAN PERAWATAN DAN


STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE
(SOP) MESIN GENERATOR SET 110 KVA
PADA UPT. BANDARA ABDULRACHMAN
SALEH MALANG

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun untuk memenuhi


ketentuan kurikulum Jurusan Teknik Mesin
PSDKU Politeknik Negeri Malang di Kota Kediri

Oleh:
Fajar Dwi Antoro
NIM.1931240029

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN


PSDKU POLITEKNIK NEGERI MALANG
DI KOTA KEDIRI
2022
PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI UPT. BANDARA ABDULRACHMAN
SALEH MALANG
TENTANG PERAWATAN DAN STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE
(SOP) MESIN GENERATOR SET 110 KVA

Disusun Oleh :
Nama : Fajar Dwi Antoro
NIM : 1931240029
Jurusan : Teknik Mesin
Program Studi : D-III Teknik Mesin,Kediri
Judul : Perawatan dan Standard Operasional Procedure
(SOP) Mesin Generator Set 110 Kva

Menyetujui, Kediri, 03 Maret 2022


Dosen Pembimbing, Mahasiswa,

Alvalo Toto Wibowo Fajar Dwi Antoro


NIDN. NIM. 1931240029

Mengesahkan, Mengetahui,
Koordinator Ketua Program Studi
PSDKU Polinema di Kota Kediri

Dandung Novianto, S.T.,M.T. Ir. Maskuri, S.T.M.T.


NIP. 196411051990031003 NIP. 1957052319840310
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya sampaikan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas limpahan berkah-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan
Praktik Kerja Lapangan ini dengan baik dan lancar. Laporan Praktik Kerja
Lapangan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi ketentuan Kurikulum
Program Studi D-III Teknik Mesin – PSDKU Politeknik Negeri Malang di Kota
Kediri.
Dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, saya banyak
mendapatkan bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Saya menyampaikan
rasa hormat dan terimakasih kepada:

1. Allah SWT Sang Maha Pencipta yang telah memberikan limpahan anugrah
dan lindungan pada hamba-Nya

2. Bapak Ir. Suharno, MT.selaku Kepala UPT Pelayanan Jasa


Kebandarudaraan Abdulrachman Saleh Malang

3. Bapak Holili, SH. selaku Sub Bagian Tata Usaha Bandar Udara
Abdulrachman Saleh Malang

4. Bapak P Cahyo W, SE, MM selaku Kasi Keamanan Penerbangan dan


Pelayanan Darurat

5. Ibu Dian Tunjungsari I W, S.Sos, M.M. selaku kepala seksi teknik pelayanan
jasa Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang

6. Bapak Masrum Galih Salendra, A.Md., Andy Setyawan, A.Md., Loka

Nanta, A.Md. dan Rendra Irawan, A.Md. selaku teknisi di Bandar Udara
Abdulrachman Saleh yang telah membimbing dan mengarahkan penulis
untuk menyelesaikan laporan OJT ini
7. Bapak Maskuri, S.T., M.T. Selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin – Politeknik
Negeri Malang PSDKU Kediri.
8. Bapak Saiful Arif, S.Pd.,M.Pd. Selaku koordinator Praktek Kerja Lapangan di
kampus Politeknik Negeri Malang PSDKU Kediri.

iii
9. Bapak Hadi Rahmat, S.Pd.,M.T. Selaku Dosen pembimbing Praktek Kerja Lapangan
di kampus Politeknik Negeri Malang PSDKU Kediri.
10. Orang tua yang telah memberikan Ridho ,Restu , Do’a dan bantuan serta
dukungan kepada penulis sehingga dapat melaksanakan kegiatan praktek
kerja lapangan ini dengan lancar serta menyelesaikan laporan dengan baik.
11. Rekan-rekan satu lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah
membantu saya dalam menyusun laporan dari Politeknik Penerbangan
Makasar.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah
membantu hingga dapat terselesaikannya laporan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menerima
kritik dan saran yang positif sehingga dapat melengkapi dan menyempurnakan
laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.

Malang, 03 Maret 2022

Fajar Dwi Antoro

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................ i
PENGESAHAN...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................................ 3
1.4 Manfaat.......................................................................................................... 3
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan...................................................................4
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN......................................................................5
2.1 Sejarah........................................................................................................... 5
2.2 Visi dan Misi................................................................................................. 6
2.2.1 Visi................................................................................................... 6
2.2.2 Misi...................................................................................................6
2.3 Tujuan Perusahaan........................................................................................6
2.4 Struktur Organisasi........................................................................................6
BAB III : TINJAUAN TEORI............................................................................12
3.1 Mesin Generator Set....................................................................................12
3.1.1 Pengertian Mesin Generator Set.....................................................12
3.1.2 Spesifikasi Mesin/Peralatan...........................................................13
3.1.3 Prinsip Kerja Mesin........................................................................14
3.1.4 Bagian Bagian Mesin Generator Set..............................................16
BAB IV : PEMBAHASAN..................................................................................22
4.1 SOP Cara Mematikan Dan Menyalakan Mesin Genset..............................22
4.2 Perawatan Mesin Generator Set..................................................................24
BAB V : PENUTUP............................................................................................. 28

v
5.1 Kesimpulan..................................................................................................28
5.2 Saran............................................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 29
LAMPIRAN

vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 UPT Bandara Abdulrachman Saleh Malang........................................5
Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPT Bandara........................................................7
Gambar 3.1 Bagian Dalam Generator......................................................................15
Gambar 3.2 Cara kerja Generator............................................................................15
Gambar 3.3 Sistem Pelumasan...............................................................................16
Gambar 3.4 Sistem Bahan Bakar...........................................................................17
Gambar 3.5 Sistem pendingin................................................................................27
Gambar 3.6 Sistem kontruksi generator.................................................................27
Gambar 4.1 Panel Generator Set 110 Kva Novol..................................................22
Gambar 4.2 Mesin Generator Set 110 Kva Novol.................................................24

vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu kegiatan akademik yang


berfokus pada kemampuan untuk mengembangkan dan menempa ilmu yang telah
dipelajari selama menjalani perkuliahan dalam praktiknya. Kegiatan ini dapat
menambah pengalaman mahasiswa khususnya di Prodi D-III Teknik Mesin
PSDKU Politeknik Negeri Malang di Kota Kediri dan menambah wawasan
mendalam terkait Teknik Mesin di dunia industri. Oleh karena itu, untuk bersaing
di dunia kerja yang semakin modern mahasiswa dituntut mempersiapkan diri baik
dari segi pengetahuan maupun pengalaman atau skill yang dilakukan pada
kegiatan PKL tersebut. Diharapkan mahasiswa mampu mengatasi berbagai
permasalahan yang ada didunia kerja dengan pengetahuan yang didapat selama
masa perkuliahan terlebih pengalaman pada saat melaksanakan PKL.
Dengan adanya pemikiran tersebut,maka kami memilih melakukan Praktik
Kerja Lapangan di UPT. Bandara Abdulrachman Saleh Malang sebagai tempat
untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dengan pertimbangan perusahaan ini
merupakan salah satu perusahaan / Maskapai penerbangan yang berada di
Malang, memfasilitasi masyarakat yang ingin menggunakan transportasi udara,
dengan di lengkapi 3 maskapai yaitu Garuda Indonesia, Citilink dan Batik Air
dengan menyediakan satu tujuan rute sekarang dari Malang ke Jakarta .

1
Pada Upt Bandara Abdulrachman Saleh terdapat macam-macam fasilitas
elektrikal dan mekanikal salah satunya generator set 110 kva tipe Novol dimana
mesin tersebut digunakan untuk menggantikan aliran listrik PLN jika terjadi
pemadaman. Dengan jarang digunakannya mesin, hanya digunakan pada kondisi
pemadaman dari PLN. Oleh karena itu, Mesin Generator set 110 Kva tipe Novol
membutuhkan perencanaan perawatan dan Standart Operasional Procedure
(SOP) pada dikarenakan sebelumnya perawatan hanya dilakukan saat mesin
terjadi kerusakan dan tidak sesuai dengan Standard Operasional Procedure
(SOP) yang berlaku maka diperlukan adanya perawatan yang terjadwal.
Diharapkan setelah dilakukannya Praktik Kerja Lapangan, mahasiswa
mampu mengembangkan pola pikirnya pada saat menghadapi masalah dan lebih
siap untuk memasuki dunia kerja khususnya dunia kerja industry, serta dapat
membantu perusahaan untuk menganalisa jenis kerusakan dan perawatan mesin
yang ada.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam laporan ini rumusan masalah yang diambil yaitu tentang
“Bagaimana Perencanaan Perawatan dan Standard Operasional Prosedure (SOP)
Mesin Generator Set 110 Kva Novol yang akan dilakukan pada UPT. Bandara
Abdulrachman Saleh Malang.”

2
1.3 Tujuan
Tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan ini untuk mengetahui
bagaimana cara perencanaan perawatan dan Standar Operasional Prosedur
(SOP) Mesin Generator Set 110 kva Lovol yang akan dilakukan pada UPT.
Bandara Abdulrachman Saleh Malang.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa
1) Sebagai latihan bagi mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja.
2) Membentuk pribadi yang mandiri dan mampu mengaktualisasikan diri
dalam sejumlah aktivitasnya dengan dunia kerja.
3) Mengembangkan pola pikir yang progresif dan berkualitas dalam
mengambil setiap keputusan yang menyangkut dalam menyelesaikan
masalah.
4) Membentuk diri sendiri untuk menjadi seorang pemimpin yang dapat
bertanggung jawab dan bijak dalam menanggapi suatu permasalahan.
1.4.2 Manfaat Bagi Perusahaan
1) Memperoleh sejumlah pengalaman dalam menggali berbagai potensi
di bidang perindustrian sehingga terjamin kelanjutan upaya
pengembangan dan pembangunan perindustrian.
2) Dapat memanfaatkan bantuan tenaga mahasiswa yang sedang
menjalankan Praktik Kerja Lapangan.
3) Memperoleh potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas
bagi perusahaan.
4) Memperkenalkan perusahaan pada masyarakat umum melalui kerja
sama dengan perguruan-perguruan tinggi.
5) Merupakan perwujudan nyata perusahaan dalam mengembangkan
pendidikan.
1.4.3 Manfaat bagi PSDKU Politeknik Negeri Malang di Kota Kediri
1) Sebagai bahan masukan dalam mengevaluasi kurikulum yang telah
diterapkan sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan.
2) Sebagai sarana pengenalan Institusi Pendidikan PSDKU Politeknik

3
Negeri Malang di Kota Kediri khususnya Jurusan Teknik Mesin
kepada bagian usaha perusahaan yang membutuhkan lulusan atau
tenaga kerja yang dihasilkan oleh PSDKU Politeknik Negeri Malang
di Kota Kediri.

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Adapun untuk waktu dan tempat pelaksanaan dari Praktek Kerja Lapangan
ini yaitu:
Waktu : 03 Januari 2022-03 Maret 2022
Tempat : Upt. Bandara Abdulrachman Saleh Malang
Jl. Lentu Udara Soeto Kecamatan Pakis Kabupaten Malang –
Jawa Timur.

4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah UPT. Bandara Abdulrachman Saleh Malang

Gambar 2.1 UPT. Bandara Abdulrachman Saleh Malang


Sumber : UPT. Bandara Abdulrachman Saleh Malang

UPT. Abdulrachman Saleh Malang merupakan pangkalan udaran(Lanud)


Bugis yang dibangun oleh pemerintahan Belanda pada tahun 1937 – 1940. Jadi
nama bandara atau landasan udara ini dulunya bukanlah Abdul Rachman Saleh.
Namanya udara (lanud) Bugis. Pada tahun 17 Agustus 1952 dengan perjuangan
Prof. Dr. Abdul Rahman Saleh yang berusaha ingin mengembangkan AURI atau
Angkatan Udara Republik Indonesia. Menetapkan Bahwa nama pangkalan udara
(lanud) Bugis diganti dengan nama Bandara Abdul Rachman Saleh. Mengapa
ditetapkan dengan nama Abdulrachman Saleh? Karena, beliau merupakan pahlawan
yang ikut berjuang mengalahkan tantara belanda.

5
2.2 Visi dan Misi
2.2.1 Visi dan misi kantor UPT
1. Meningkatkan pemerataan pelayanan, dengan prioritas pada wilayah
kepulauan dan masyarakat berpenghasilan rendah
2. Menungkatkan pelayanan yang murah, mudah, aman, nyaman, dan cepat
3. Meningkatkan peranan bidang transportasi dalam percepatan dan pemerataan
proses pembangunan daerah
4. Mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam mrningkatkan
pelayanan perhubungan.

2.3 Tujuan Perusahaan


Menjadi perusahaan yang memberikan pelayanan transportasi udara kepada
masyarakat denga naman nyaman mudah dan cepat.
.

2.4 Struktur Organisasi UPT. Bandara Abdulrachman Saleh Malang


Adanya struktur organisasi dalam sebuah perusahaan akan memudahkan pimpinan
untuk mendistribusikan jabatan pada seseorang yang tepat sehingga tepat daya
guna dan hasil guna dapat terwujud dan untuk mengetahui fungsi dan peran masing-
masing jabatan serta untuk menjaga keterkaitan antar bagian agar dapat
meningkatkan kerjasama yang baik. Berikut adalah struktur organisasi yang ada di
Lokasi Perusahaan Upt Bandara Abdulrachman Saleh malang

6
Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPT Bandara
Sumber : Kantor UPT Bandara Abdulrachman Saleh Malang

7
Berikut fungsi dari tiap-tiap bagannya berdasarkan PerGub No. 54 tahun
2008 :

1. KEPALA UPT

Kepala UPT memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Menyusun kegiatan bagian organisasi berdasarkan hasil evaluasi kerja,


sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;
b. Mengumpulkan bahan penyusunan pedoman, petunjuk teknis, pembinaan
Ketatalaksanaan yang meliputi tata kerja, metode kerja dan prosedur
kerja dan pelaksanaan standarisasi jabatan dan pengembangan aparatur;
c. Mengumpulkan bahan penyusunan pedoman, petunjuk teknis, bimbingan
dan penataan organisasi serta tugas pokok dan fungsinya.
2. SUB BAGIAN TATA USAHA

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas yaitu sebagai berikut :

a. Melaksanakan pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;


b. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
d. Melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan dan peralatan kantor;
e. Melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat;
f. Melaksanakan pengelolaan urusan rumah tangga;
g. Melaksanakan pengelolaan penyusunan program, anggaran dan perundang-
undangan;
h. Melaksanakan pengelolaan kearsipan UPT;
i. melaksanakan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.

8
Berikut adalah pejabat dari Sub bagian Tata Usaha :

1) Kasubag TU

2) Bendahara

3) Pengadministrasi Keuangan

4) Pengelola Barang

5) Pengadministrasi Kepegawaian

6) Pengadministrasi Umum

3. SEKSI KEAMANAN PENERBANGAN DAN PELAYANAN


DARURAT

Bagian Seksi Keamanan Penerbangan dan Pelayanan Darurat


mempunyai tugas sebagai berikut :

a. menyusun perencanaan kegiatan Seksi Keamanan Penerbangan dan


Pelayanan Darurat;

b. melaksanakan pelayanan pengaturan pergerakan pesawat udara (AMC);


c. melaksanakan penyusunan jadwal penerbangan (slot time);
d. melaksanakan pengamanan pelayanan pengangkutan penumpang, awak
pesawat udara, barang, jinjingan, pos dan kargo serta barang berbahaya
dan senjata;
e. melaksanakan pengawasan, pengendalian keamanan dan ketertiban di
DLKr;
f. melaksanakan pengoperasian fasilitas keamanan penerbangan dan
pelayanan darurat bandar udara;
g. menyusun Program Keamanan Bandar Udara (ASP), Program
Penanggulangan Keadaan Darurat (AEP) dan Contingency
Plan;
h. melaksanakan monitong, evaluasi dan pelaporan; dan
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.

Berikut adalah pejabat dari Seksi Keamanan Penerbangan dan


Pelayanan Darurat :
9
1) Kepala Seksi keamanan dan keselamatan penerbangan

2) Teknisi Penerbangan Pelaksana Lanjutan Petugas Basic Keamanan


Penerbangan

3) Pengawas Transportasi

4) Pranata Standar Keselamatan (PKP-PK)

5) Pemeriksa Lalu Lintas Udara

6) Pengelola Data

7) Pengadministrasi Perizinan

8) Aviation Security (AVSEC)

4. SEKSI TEKNIK DAN PELAYANAN JASA

Bagian seksi Teknik dan Pelayanan Jasa mempunyai tugas yaitu sebagai
berikut :

a. menyusun perencanaan kegiatan Seksi Teknik dan Pelayanan Jasa;


b. melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas keselamatan,
sisi udara, sisi darat, alat-alat besar bandar udara dan fasilitas penunjang
bandar udara;
c. melaksanakan pemeliharaan fasilitas keamanan penerbangan dan
pelayanan darurat;
d. menyiapkan bahan pertimbangan teknis RIB;
e. melaksanakan penyusunan AM, PMS;
f. melaksanakan pengelolaan dan pengendalian hygiene dan sanitasi;
g. melaksanakan pelayanan informasi penerbangan;
h. melaksanakan pengembangan usaha jasa kebandarudaraan dan jasa terkait
Bandar udara;
i. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan
j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.

10
Berikut adalah pejabat dari Seksi Teknik dan Pelayanan Jasa :

1) Kepala Seksi dan Pelayanan Jasa

2) Analis Penerbangan

3) Pemeriksa Sanitasi

4) Teknisi Listrik dan Jaringan

5) Pengelola Terminal

6) Pengadministrasi Perizinan

7) Pengelola Sistem Informas i

8) Pengelola Retribusi Terminal

11
BAB III

TINJAUAN TEORI

3.1 Mesin Generator Set


3.1.1 Pengertian
Generator listrik pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun
1831. Generator listrik pertama saat itu dibuat dalam bentuk kawat besi berbentuk
“U” yang dililitkan dengan gulungan kawat. Generator tersebut dikenal dengan
nama Generator Cakram Faraday. Dengan menggunakan induksi elektromagnetik,
generator listrik tersebut bekerja dengan memutar kumparan dalam medan magnet
sehingga muncul energi induksi.

Terdapat 2 komponen utama pada generator listrik, yaitu: sator (bagian yang
diam) dan rotor (bagian yang bergerak). Rotor akan berhubungan dengan poros
generator listrik yang berputar pada pusat stator. Kemudian poros generator listrik
tersebut biasanya diputar dengan menggunakan usaha yang berasal dari luar, seperti
yang berasal dari turbin air maupun turbin uap.

Berdasarkan jenis arus listrik yang dihasilkan, generator listrik dibedakan


menjadi 2 macam, yaitu Generator Listrik Alternator (AC) dan Generator Listrik
Dinamo (DC).

1. GENERATOR LISTRIK AC
Pada genset listrik AC ini, kutub - kutub magnet yang berlawanan saling
dihadapkan sehingga diantara kedua kutub magnet tersebut dihasilkan medan
magnet. Di alam medan magnet tersebut terdapat kumparan yang mudah berputar
pada porosnya. Karena kumparan selalu berputar, maka jumlah gaya magnet yang
masuk ke dalam kumparan juga selalu berubah - ubah. Sifat dari arus listrik yang
dihasilkan oleh generator listrik AC ini  berjenis bolak-balik dengan bentuk seperti
gelombang. Amplitudonya bergantung pada kuat medan magnet, jumlah lilitan
kawat, dan luas penampang kumparan, serta frekuensi gelombangnya sama dengan
frekuensi putaran kumparan. 

2. GENERATOR LISTRIK DC
Cara kerja genset listrik DC mirip dengan cara kerja generator listrik AC. Yang
membedakan hanya pada generator listrik DC ini, menggunakan sebuah cincin
belah atau yang biasa disebut dengan komutator di bagian output-nya. Komutator
ini memungkinkan arus listrik induksi yang dialirkan ke rangkaian listrik berupa
arus listrik DC, meskipun kumparan yang berada di dalamnya menghasilkan arus
listrik AC.

12
3.1.2 Spesifikasi Mesin / Peralatan
- Serial Number : X09153057
- Frame / Core : UC1274C14
- KVA Base rate (BR) : 110
- KW Base rate (BR) : 88
- Frequency : 50 Hz
- Rpm : 1500
- Volt : 400 / 220
- Phase :3
- Amperes Base rate (BR) : 158,8
- Power Factor : 0,8
- Rating : Standby
- Ex. Volts : 48,5
- Ex. Amperes : 2,2
- Ambient Temp ºC : 27
- Enclosure : IP 22
- Insulation Class : Class H
- Stator WDG : 311
- Stator Conn : S Star
- AVR : SX 440

13
3.1.3 Prinsip Kerja Mesin

Prinsip kerja genset adalah sebuah mesin pembakaran (mesin diesel atau
mesin bensin) yang bergerak dengan mengubah energi bahan bakar fosil
menjadi energi mekanik, kemudian energi mekanik tersebut dikonversi oleh
generator sehingga menghasilkan daya listrik. Maka dari itu Genset ini dapat di
golongkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan skala
yang kecil.

Genset (generator set) biasanya digunakan untuk menghasilkan daya


listrik alternatif atau pengganti sementara, seperti ketika pasokan daya listrik
dari industri pembangkit listrik (PLN) padam/off, atau saat keadaan dimana di
daerah tersebut tidak ada pasokan listrik, atau bisa juga digunakan pada saat
diperlukannya daya listrik tambahan.

Generator atau Generator Listrik adalah alat yang merubah


energi mekanik menjadi energi listrik dengan menggunakan proses
induksi elektromagnetik. Proses ini biasanya disebut dengan proses
pembangkitan listrik, yang mana pada dasarnya generator listrik dan motor
listrik menggunakan proses induksi elektromagnetik yang sama, yang
membedakan adalah motor listrik mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik/energi gerak, sedangkan generator listrik mengubah energi
mekanik/energi gerak menjadi energi listrik.

Generator bisa menghasilkan listrik yaitu dengan cara memutar sebuah


kumparan yang berada didalam medan magnet sehingga timbulah GGL induksi.
Generator memiliki dua komponen utama, yaitu bagian yang tetap/diam atau
biasa disebut stator, dan bagian yang bergerak memutar atau biasa disebut rotor.
Rotor adalah bagian poros generator yang berputar di pusat stator, poros
generator ini biasanya digerakkan menggunakan tenaga dari luar yang dapat
dari turbin air, turbin uap, putaran kincir angin, atau putaran dari mesin diesel
yang selanjutnya diproses untuk menghasilkan arus listrik.

14
Gambar 3.1 Bagian Dalam Generator
Sumber: http://repository.untag-sby.ac.id

Generator sangat berhubungan dengan hukum faraday yang berbunyi “Jika sepotong
kawat penghantar listrik berada dalam suatu medan magnet yang berubah-ubah, maka
dalam kawat tersebut akan terbentuk Gaya Gerak Listrik ”. Dari hal tersebut, jika kita
membuat kumparan kawat penghantar dan menggerakkanya dengan cara memutar
didalam sebuah medan magnet, atau jika kita membuat medan magnet yang bergerak
melewati kawat penghantar, maka kawat penghantar itu akan menimbulkan gaya
garak listrik. Dengan kata lain kawat penghantar itu akan menghasilkan listrik yang
dapat kita manfaatkan.

Gambar 3.2 Cara Kerja Generator


Sumber: http://repository.untag-sby.ac.id

15
3.1.4 Bagian bagian mesin genset
Dalam pengoperasiannya, suatu instalasi GenSet memerlukan sistem
pendukung agar dapat bekerja dengan baik dan tanpa mengalami gangguan. Secara
umum sistem-sistem pendukung tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: 
1. Sistem Pelumasan 
2. Sistem Bahan Bakar 
3. Sistem Pendinginan 
 
1. Sistem Pelumasan
Untuk mengurangi getaran antara bagian-bagian yang bergerak dan untuk
membuang panas, maka semua bearing dan dinding dalam dari tabung-tabung
silinder diberi minyak pelumas. 

Cara Kerja Sistem Pelumasan


Minyak tersebut dihisap dari bak minyak 1 oleh pompa minyak 2 dan
disalurkan dengan tekanan ke saluran-saluran pembagi setelah terlebih dahulu
melewati sistem pendingin dan saringan minyak pelumas. Dari saluran-saluran
pembagi ini, minyak pelumas tersebut disalurkan sampai pada tempat kedudukan
bearing-bearing dari poros engkol, poros jungkat dan ayunan-ayunan. Saluran yang
lain memberi minyak pelumas kepada sprayer atau nozzle penyemperot yang
menyemprotkannya ke dinding dalam dari piston sebagai pendingin. Minyak
pelumas yang memercik dari bearing utama dan bearing ujung besar (bearing putar)
melumasi dinding dalam dari tabung- tabung silinder.
Minyak pelumas yang mengalir dari tempat-tempat pelumasan kemudian
kembali kedalam bak minyak lagi melalui saluran kembali dan kemudian dihisap
oleh pompa minyak untuk disalurkan kembali dan begitu seterusnya.

Gambar 3.3 Sistem Pelumasan


Sumber: http://repository.untag-sby.ac.id

1. Bak minyak
2. Pompa pelumas
3. Pompa minyak pendingin
4. Pipa hisap
5. Pendingin minyak pelumas
6. Bypass-untuk pendingin
16
7. Saringan minyak pelumas
8. Katup by-pass untuk saringan
9. Pipa pembagi
10.Bearing poros engkol (lager duduk)
11.Bearing ujung besar (lager putar)
12.Bearing poros-bubungan
13.Sprayer atau nozzle penyemprot untuk pendinginan piston
14.Piston
15.Pengetuk tangkai
16.Tangkai penolak
17.Ayunan
18.Pemadat udara (sistem Turbine gas)
19.Pipa ke pipa penyemprot
20.Saluran pengembalian

2. Sistem Bahan Bakar


Mesin dapat berputar karena sekali tiap dua putaran disemprotkan bahan
bakar ke dalam ruang silinder, sesaat sebelum, piston mencapai titik mati atasnya
(T.M.A.). Untuk itu oleh pompa penyemperot bahan bakar 1 ditekankan sejumlah
bahan bakar yang sebelumnya telah dibersihkan oleh saringan-bahan bakar 5,
pada alat pemasok bahan bakar atau injektor 7 yang terpasang dikepala silinder.
Karena melewati injektor tersebut maka bahan bakar masuk kedalam ruang
silinder dalam keadaan terbagi dengan bagian-bagian yang sangat kecil (biasa
juga disebut dengan proses pengkabutan)
Didalam udara yang panas akibat pemadatan itu bahan bakar yang sudah
dalam keadaan bintik-bintik halus (kabut) tersebut segera terbakar. Pompa bahan
bakar 2 mengantar bahan bakar dari tangki harian 8 ke pompa penyemprot bahan
bakar. Bahan bakar yang kelebihan yang keluar dari injektor dan pompa
penyemperot dikembalikan kepada tanki harian melalui pipa pengembalian bahan
bakar.

Gambar 3.4 Sistem bahan bakar


Sumber: http://repository.untag-sby.ac.id

1. Pompa penyemperot bahan bakar


2. Pompa bahan bakar
3. Pompa tangan untuk bahan bakar
4. Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan
17
5. Saringan bahan bakar/penyaringan akhir
6. Penutup bahan bakar otomatis
7. Injektor
8. Tanki
9. Pipa pengembalian bahan bakar
10. Pipa bahan bakar tekanan tinggi
11. Pipa peluap.

3. Sistem Pendinginan
Hanya sebagian dari energi yang terkandung dalam bahan bakar yang
diberikan pada mesin dapat diubah menjadi tenaga mekanik sedang sebagian
lagi tersisa sebagai panas. Panas yang tersisa tersebut akan diserap oleh bahan
pendingin yang ada pada dinding-dinding bagian tabung silinder yang
membentuk ruang pembakaran, demikian pula bagian-bagian dari kepala silinder
didinginkan dengan air. Sedangkan untuk piston didinginkan dengan minyak
pelumas dan panas yang diresap oleh minyak pendingin itu kemudian disalurkan
melewati alat pendingin minyak, dimana panas tersebut diresap oleh bahan
pendingin.
Pada mesin diesel dengan pemadat udara tekanan tinggi, udara yang telah
dipadatken oleh turbocharger tersebut kemudian didinginkan oleh air didalam
pendingin udara (intercooler), Pendinginan sirkulasi dengan radiator bersirip dan
kipas (pendinginan dengan sirkuit).

Cara Kerja Sistem Pendingin


Pompa-pompa air 1 dan 2 memompa air kebagian-bagian mesin yarg
memerlukan pendinginan dan kealat pendingin udara (intercooler) 3. Dari situ
air pendingin kemudian melewati radiator dan kembali kepada pompa-pompa 1
dan 2. Didalam radiator terjadi pemindahan panas dari air pendingin ke udara
yang melewati celah-celah radiator oleh dorongan kipas angin. Pada saat Genset
baru dijalankan dan suhu dari bahan pendingin masih terlalu rendah, maka oleh
thermostat 5, air pendingin tersebut dipaksa melalui jalan potong atau bypass 6
kembali kepompa. Dengan demikian maka air akan lebih cepat mencapai suhu
yang diperlukan untuk operasi. Bila suhu tersebut telah tercapai maka air
pendingin akan melalui jalan sirkulasi yang sebenarnya secara otomatis.

18
Gambar 3.5 Sistem Pendingin
Sumber: http://repository.untag-sby.ac.id

1. Pompa air untuk pendingin mesin


2. Pompa air untuk pendinginan intercooler
3. Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan)
4. Radiator
5. Thermostat
6. Bypass (jalan potong)
7. Saluran pengembalian lewat radiator
8. Kipas.

19
Susunan Konstruksi Pada Generator

Gambar 3.6 Sistem konstruksi Generator


Sumber: http://repository.untag-sby.ac.id
1. Stator 
2. Rotor 
3. Exciter Rotor 
4. Exciter Stator 
5. N.D.E. Bracket 
6. Cover N.D.E 
7. Bearing ‘O’ Ring N.D.E 
8. Bearing N.D.E 
9. Bearing Circlip N.D.E 
10. D.E.Bracket?Engine Adaptor 
11. D.E.Screen 
12. Coupling Disc 
13. Coupling Bolt 
14. Foot 
15. Frame Cover Bottom 
16. Frame Cover Top 
17. Air Inlert Cover 
18. Terminal Box Lid 
19. Endpanel D.E 
20. Endpanel N.D.E 
21. AVR 
22. Side Panel 
23. AVR Mounting Bracket 
24. Main Rectifier Assembly – Forward 
25. Main Rectifier Assembly – Reverse 
26. Varistor 
27. Dioda Forward Polarity 
28. Dioda Reverse Polarity 
20
29. Lifting Lug D.E 
30. Lifting Lug N.D.E 
31. Frame to Endbracket Adaptor Ring 
32. Main Terminal Panel 
33. Terminal Link 
34. Edging Strip 
35. Fan 
36. Foot Mounting Spacer 
37. Cap Screw 
38. AVR Access Cover 
39. AVR Anti Vibration Mounting Assembly 
40. Auxiliary Terminal Assembly

21
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. SOP Cara Mematikan dan Menyalakan Mesin Genset

Gambar 4.1 Panel Generator Set 110 kva Novol


Sumber : Dokumen Pribadi Penulis
Setiap mesin beroperasi dengan prosedur yang ada untuk berjalan dengan
baik dan aman. Hal tersebut juga berlaku pada mesin genset yang digunakan
ketika listrik yang bersumber dari PLN mengalami pemadaman. Dengan
mengikuti prosedur yang benar, mesin genset dapat digunakan dengan aman dan
dalam waktu yang sangat lama.

Dalam hal pengoperasian genset, lebih baik jika Anda mengikuti SOP
(Standard Operating Procedure). Sebelum mengetahui cara menyalakan genset
yang benar, sebaiknya Anda memperhatikan dan mengetahui cara sebelum
menyalakan genset sesuai SOP seperti berikut.

Prosedur Menghidupkan dan mematikan genset sesuai standart procedure


procedure (SOP)

1. Periksa terlebih dahulu bahan bakar dengan posisi kran pada daily


tank pada kondisi on atau tetap terbuka.
2. Lalu periksalah air radiator pada genset. Jika air radiator sudah terletak di
bawah takaran yang seharusnya maka segera tambahkan.
3. Periksa juga air ACCU dan tambahkan jika sudah berkurang.
4. Periksa oli mesin apakah masih dalam takaran atau sudah dibawah takaran
yang ada.
5. Jangan lupa untuk memeriksa kabel R-S-T-N apakah sudah terpasang
dengan benar.
6. Pasang kabel ACCU dengan benar dan pastikan sudah terpasang dengan
kuat dengan warna merak adalah positif (+) dan warna hitam adalah (-).
7. Pastikan Anda telah mematikan saklar utama sebelum Anda
menghidupkan mesin.
8. Setelah itu buka box panel, kemudian naikkan semua MCB.

22
Setelah Anda melakukan langkah-langkah di atas sebelum menyalakan
mesin genset, maka Anda bisa melakukan langkah selanjutnya yaitu
menyalakan genset seperti berikut.
 Cara menyalakan genset yang benar yaitu dengan menghidupkan mesin
tanpa beban atau warming up kurang lebih selama 10 menit. Tekan atau
putar tuas kunci secara perlahan-lahan untuk memastikan accu
elektrik starter masih dapat digunakan, kemudian putar secara penuh dan
tahan sampai genset benar-benar menyala. Jangan mengalirkan listrik
langsung dari genset ke dalam instalansi, sebaiknya tunggu hingga
kondisi mesin lebih stabil.
 Saat beroperasi, tetap lakukan pemeriksaan pada oil meter, baterry
charge, water temperature, volt meter AC, frequency meter, dan hour
counter meter) apakah sudah dalam keadaan baik ketika mesin genset
dalam keadaan menyala.

Setelah mengetahui cara menyalakan genset dan usai digunakan untuk


pekerjaan Anda, ketahui juga cara mematikan mesin genset berikut ini.
 Turunkan breaker atau matikan beban terlebih dahulu dan tunggu
sekitar 5 menit untuk pendinginan mesin (cooling down), setelah itu
matikan mesin.

23
23
4.2. Perawatan mesin generator set

Gambar 4.1 Mesin Generator Set 110 kva LOVOL


Sumber : Dokumen Pribadi Penulis

Oleh karena itu, sebagai daya tambah sekaligus cadangan manakala listrik dari
pembangkit listri mati, genset menjadi pilihan. Namun demikian, apajadinya
bila genset cadangan tidak bisa beroperasi dengan prima manakala dibutuhkan?
Oleh karena itu, perlu dilakukan perawatan berkala agar genset tetap prima.

1. Tempatkan genset di lokasi yang aman dan kering

Agar genset bisa tetap bekerja dengan optimal tanpa gangguan.


Tempatkan genset di lokasi yang kering. Jika mesin genset diletakan di
sembarangan tempat maka air, terik matahari, dan lainnya dapat
membuat genset cepat rusak, bahkan bisa mendatangkan sengatan listrik.

2. Jaga kebersihan genset

Bersihkan debu, kotoran, minyak, air yang menempel pada genset terutama di


bagian radiator Genset ini secara teratur. Sehingga genset tak mudah rusak.

3. Operasikan genset dengan benar

Bacalah buku petunjuk mengenai cara penggunaannya. Sehingga Anda dapat


memastikan bahwa Anda telah menggunakan genset dengan benar.

4. Cepat matikan genset ketika ada hal yang janggal

Saat terjadi sesuatu yang jagngal misalkan suara yang terlalu keras, getar yang
sangat kuat, sebaiknya langsung matikan genset. Cek ulang kondisi genset bila
terjadi hal yang tidak seperti biasanya. Tanyakan pada teknisi yang lebih paham
mengenai genset.

24
24

5. Ganti spare part yang usang 

Jika telah digunakan dalam jangka waktu yang lama, genset akan termakan usia
sehingga menyebabkan genset tidak bisa bekerja dengan optimal.

Untuk mengetahui Komponen komponen Genset apa saja dan kapan waktu yang
tepat untuk memeriksa atau mengganti Bagian tersebut, maka anda dapat
mengetahuinya dengan membaca buku panduan yang tersedia ketika membeli
Genset tersebut.

6. Operasikan genset di ruangan dengan sirkulasi udara yang baik

Pengoperasian genset di dalam ruangan haruslah memperhatikan sirkulasi udara


pada ruangan tersebut. Hal tersebut bertujuan agar gas buang dari sisa
pembakaran genset yang keluar dari knalpot dapat terbuang dengan baik. Selain
demi kesehatan pengguna, juga untuk mencegah mesin genset agar tidak cepat
panas.

7. Cek kabel-kabel instrument secara berkala

Kabel-kabel instrument yang terdapat pada genset harus selalu diperhatikan


secara berkala. Perawatannya harus terus dijaga karena merupakan bagian dari
perlengkapan penting pada mesin genset Anda.

8. Periksa oli mesin pada genset secara berkala

Oli mesin pada genset merupakan perlengkapan yang sangat penting untuk


diperhatikan. Oleh sebab itu, harus dilakukan pemeriksaan secara berkala untuk
memastikan oli genset tidak berkurang atau terisi dalam jumlah yang sesuai
dengan pemakaian yang benar. Ganti oli genset Anda jika sudah terlihat hitam
(keruh), atau bila oli sudah berkurang dari kadar normalnya. Biasanya,
penggantian oli pada mesin genset dilakukan setiap 6 bulan sekali, atau jika
kondisi oli sudah tidak normal.

9. Periksa bahan bakar

Yah, bahan bakar merupakan hal penting yang patut di perhatikan sebelum
menggunakan Mesin Genset itu sendiri, karena dengan bahan bakar yang tidak
mencukupi / tidak tepat, maka genset mudah rusak karena mengalami
kekeringan.

25
25

10. Lakukan pemeriksaan Distilled Water pada bagian Battery

Pada battery tersedia distilled yang harus di isi ulang dalam kurun waktu
tertentu, biasanya 2 hingga 3 tahun para pemilik di wajibkan untuk mengisi
ulang Battery tersebut, jika tidak maka akan berpegaruh pada kinerja genset itu
sendiri.

11. Periksa sistem kontrol

Pemeriksaan sistem kontrol bermanfaat untuk melancarkan penyaluran beban.


Lakukan pemeriksaan secara teratur dan pastikan log data yang benar selama
pemanasan mesin. Jangan lupa juga untuk mengembalikan sistem kontrol
kembali ke normal automactic stand by (AUTO).

12. Periksa indikator mesin

Pemeriksaan indikator mesin dapat dilakukan dengan memeriksa tekanan oli dan
suhu radiator. Tidak hanya itu, jangan lupa juga untuk memeriksa “performa”
mesin saat bekerja dengan mendengarkan bunyi mesin. Jika ada masalah pada
mesin biasanya ada peringatan dini. Tetap waspada  jika terjadi kegagalan
pembakaran (misfires), getaran, asap knalpot yang berlebihan, penurunan
kekuatan, dan peningkatan konsumsi oli atau bahan bakar.

13. Periksa sistem pembuangan

Pemeriksaan sistem pembuangan dapat dilakukan dengan memeriksa knalpot 


dan asap yang dikeluarkan tidak terlalu berlebihan. Jika asap yang dikeluarkan
berlebih maka dikhawatirkan ada masalah dari kualitas bahan bakar yang kotor
atau kualitas udara sehingga perlu perbaikan secepat mungkin.

14. Rawat sistem pendingin

Perawatan sistem pendingin harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari


kerusakan sirip-sirip pendingin (radiator fin). Gunakanlah kompresi udara
tekanan rendah atau aliran air ke arah yang berlawanan dari aliran udara normal
radiator untuk membersihkan radiator. Perawatan sistem pendingin juga dapat
dilakukan dengan memeriksa level cairan pendingin (coolant) dalam keadaan
mesin tidak menyala.
26
26

15. Panaskan genset secara rutin

Sama halnya dengan mesin sepeda motor atau mobil, mesin genset harus


dipanaskan secara rutin meski tidak sedang digunakan. Mesin dan perangkat
elektronik yang terdapat dalam genset dapat berkurang kinerjanya
apabila genset tidak secara rutin dinyalakan. Setidaknya, genset perlu
dipanaskan selama 5 sampai 10 menit setiap 3 hari sekali agar sirkulasi
pelumasan oli mesin dapat berlangsung dengan optimal.

27
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Mesin generator set adalah mesin yang sangat penting di saat PLN
mengalami Pemadaman, dalam pemadaman Generator set memiliki peranan
penting yaitu menggantikan sumber listrik yang menyupai area bandara.
Tanpa adanya sumber listrik, kegiatan Bandara akan mati total. Dengan itu
SOP sangat penting dan Perawatan mesin genset untuk tetap optimas saat di
butuhkan dan dengan perawatan rutin membuat mesin umur Panjang. Dengan
perawatan yang benar dan rutin bisa memhambat kerusakan fatal yang bisa
menyebabkan mesin genset tidak bisa di gunakan.

5.2. SARAN

Selama melaksanakan OJT peneliti mengharapakan operasional


secara teknis maintenance di Bandar Udara abdulrachman Saleh malang
agar tetap dijaga untuk meperpanjang usia peralatan dan mengurangi
kerusakan yang terjadi tiba-tiba

28
DAFTAR PUSTAKA

1. Data fasilitas Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang

2. Tentang Penerbangan, Undang Undang No.1 Tahun 2009.

3. https://www.abcpowergenset.com/wajib-disimak-cara-menyalakan-dan-mematikan-
mesin-genset-yang-tepat

4. https://sewatama.com/id/15-cara-merawat-genset-lebih-mudah-dan-hemat/

5. http://repository.untag-sby.ac.id/1047/3/BAB%20II.pdf

29
30
31
32

Anda mungkin juga menyukai