Anda di halaman 1dari 80

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KELAPA SAWIT

DENGAN MENGGUNAKAN METODE Q


(STUDI KASUS : PT BERKAT SAWIT SUKAMAJU )

Laporan Kerja Praktek


Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Strata-1
Program Studi Teknik Industri

Oleh :
FAIZAL ARIFIN
161730044

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BINA DARMA
PALEMBANG
2019
UNIVERSITAS BINA PARMA
PALEMBANG FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
Jln. Jendral A. Yani Nomor 12 Seberang Ulu I Kota Palembang
Provinsi Sumatera Selatan 30264 Telp. (071 I )515679

HALAMAN PERNYATAAN

Saya mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang yang bertanda tangan


dibawah ini:

Nama : Faizal Arifin

Nim : 161730044

Prodi : Teknik Industri

Menyatakan bahwa Laporan Kerja Praktek ini merupakan hasil karya


sendiri dan bukan duplikasi dari pihak lain. Apabila dikemudian hari bahwa
pernyataan ini tidak benar adanya, maka saya bersedia menanggung sanksi yang
diberikan secara pribadi tanpa melibatkan pihak-pihak lain.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Palembang, Januari 2021

Faizal Arifin

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah–Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini yang berjudul
Persediaan Bahan Baku Kelapa Sawit Menggunakan Metode Q pada PT.Berkat
Sawit Sukamaju . Shalawat beriring salam penulis haturkan kepada junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat yang InsyaAllah akan
tetap istiqamah hingga akhir zaman. Amin.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat Akademis sesuai kurikulum yang telah ditetapkan oleh Program Studi
Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Bina Darma Palembang, yang
mewajibkan seluruh mahasiwa yang telah memenuhi persyaratan Akademik untuk
melaksanakan Kerja Praktek pada Industri Pemerintahan atau Swasta sesuai
dengan bidangnya.
Dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini penulis banyak
mendapatkan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang selalu meridhoi jalan penulis setiap saat.
2. Kedua Orang Tua saya yang selalu memberi dukungan dan do’a.
3. Dr. Sunda Ariana, M.Pd., M.M. selaku Rektor Universitas Bina Darma
Palembang.
4. Dr. Firdaus, S.T., M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Bina
Darma Palembang.
5. Christofora Desi Kusmindari, ST., MT. selaku Ketua Program Studi Teknik
Industri sekaligus Dosen Pembimbing Kerja Praktek
6. Semua Dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Bina Darma.
7. Dedek Saputra selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan
bimbingan, motivasi, dan arahan kepada penulis.
8. Mahasiswa Mahasiswi Teknik Industri Universitas Bina Darma Palembang.

iv
9. Semua pihak yang telah ikut membantu dan menyelesaikan dalam penulisan
laporan kerja praktek ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak untuk kesempurnaan laporan ini dikemudian hari. Akhirnya, hanya kepada
Allah SWT penulis berserah diri dan semoga laporan kerja praktek ini berguna
dan bermanfaat bagi para pembaca dan terutama bagi penulis sendiri. Amin.

Palembang, Januari 2021

Penulis

iv
PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU
KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE Q DI
PT.BERKAT SAWIT SUKAMAJU

FAIZAL ARIFIN1, CH. Desi Kusmindari,

ST.,MT.2 Mahasiswa Universitas BinaDarma1 , Dosen

Universitas Bina Darma2 . Jalan Jendral Ahmad Yani

No 3,Palembang Abstrak

PT Berkat Sawit Sukamaju adalah Perusahaan Perseroan PT


Berkat Sawit Sukamaju mengelola satu jenis komuditi yaitu Pabrik
Pengolahan Kelapa sawit, yang mengolah TBS milik perusahaan
maupun masyarakat kelapa sawit seluas 6.200 ha, mengelola TBS
menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan Kernel/Inti. yang berada di Jl.
Lintas Palembang - Jambi Km. 102 Desa Sukamaju Kec.Babat Supat,
Kab.Musi Banyuasin Prov. Sumatera Selatan. Kode Pos : 30762.
Persediaan Bahan Baku merupakan bagian dari Produksi manufktur
kelapa sawit yang dapat mempengaruhi penentuan volume
produksi.Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap
persediaan bahan baku kelapa sawit pada PT.Berkat Sawit
Sukamaju,dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ; Tingkat
persediaan yang paling ekonomis untuk persediaan bahan baku pada
setiaap pembelian adalah 1.190.337 dalam frekuensi 14 kali per 12
bulan ,Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode
Qmaka besarnya Saety Stock adalah sebesar 14.310.892 kg per
12bulan dan untuk melakukan Reorder point dengan menggunakan
metode Q ditentukan sebesar 20.000.000 kg

Kata Kunci : TBS, EOQ, Safety Stock,ROP, CPO.

v
Abstrack
PT Berkat Sawit Sukamaju is a company owned by PT Berkat Sawit
Sukamaju that manages one type of commodity, namely the Palm Oil
Processing Plant, which processes TBS owned by the company and the
palm oil community covering an area of 6,200 ha, manages TBS into
Crude Palm Oil (CPO) and Kernel / Inti. which is on Jl. Lintas Palembang
- Jambi Km. 102 Sukamaju Village, Babat Supat District, Musi Banyuasin
Regency. South Sumatra. Postal Code: 30762. Raw material inventory is a
part of palm oil manufacturing which can affect the production volume
determination. From the results of the research that has been done on the
supply of palm oil raw materials at PT. Blessed Sawit Sukamaju, the
following conclusions can be drawn; The most economical inventory level
for raw material inventory for each purchase is 1.190.337 in a frequency of
14 times per 12 months. 20,000, 000 kg

Keywords: TBS, EOQ, Safety Stock,ROP, CPO.

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
ABSTRAK..............................................................................................................iv
ABSTRACT...............................................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Umum Perusahaan...........................................................1
1.2 Lokasi Perusahaan........................................................................2
1.3 Waktu Kerja..................................................................................2
1.4 Visi dan Misi Perusahaan..............................................................3
1.5 StrukturOrganisasi........................................................................4
1.6 Organisasi Perusahaan..................................................................5
1.7 Bentuk-Bentuk Organisasi............................................................5
1.8 Pembagian tugas dan ruangan.......................................................5
1.9 Bahan Baku Serta Utilitas.............................................................6
1.10 Tahapan Dari Produksi.................................................................8
1.11 Alur Proses Pengolahan..............................................................15
BAB II KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
2.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)...................16
2.2 Tujuan Penerapan Kesehatan dan Keselematan Kerja................17
2.3 Alat-Alat Proteksi Diri................................................................17
2.4 Penerapan Di Perusahaan...........................................................18
2.5 Alat-Alat Proteksi Diri Di Perusahaan........................................19
BAB III TUGAS KHUSUS
3.1 Latar Belakang............................................................................23
3.2 Rumusan Masalah.......................................................................24
vii
3.3 Tujuan Penelitian........................................................................24
3.3.1 Tujuan Umum....................................................................24
3.3.2 Tujuan Penelitian...............................................................24
3.4 Manfaat Kerja Praktek................................................................24
3.4.1 Bagi Perusahaan.................................................................24
3.4.2 Bagi Instuti Pendidikan......................................................24
3.4.3 Bagi Peneliti.......................................................................24
3.5 Ruang Lingkup............................................................................25
3.6 Sistematika Laporan....................................................................25
BAB IV LANDASAN TEORI
4.1 Pengertian Fubgsi serta alasan diadakannya persediaan.............27
4.1.1 Pengertian Persediaan........................................................27
4.1.2 Alasan Diadakan Persediaan..............................................28
4.1.3 Fungsi persediaan...............................................................29
4.2.1 Pengertian Pengendalian....................................................30
4.2.2 Tujuan pengedalian............................................................30
4.2.3 Model Pengendalian...........................................................31
BAB V METODE KERJA PRAKTEK
5.1 Tempat dan Waktu Kerja Praktek...............................................34
5.2 Pengumpulan Data......................................................................35
5.3 Sumber Data................................................................................35
5.4 Metode Pengumpulan Data.........................................................35
5.5 Unit Analisis................................................................................36
5.6 Teknik Analisis Data...................................................................36
5.7 Bagan Alir...................................................................................36
BAB VI PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
6.1 Pengumpulan Data......................................................................38
6.2 Pengolahan Data.........................................................................39
6.2.1 Perhitungan Persediaan..............................................................40
6.2.2 Perhitungan Peramalan...............................................................40
6.2.2.1 Peramalan metode Moving Average.........................................41
6.2.2.2 Peramalan metode Regresi Linear............................................42
vii
6.2.3 Perhitungan Persediaan menggunakan Metode Q.............45
6.2.4 Menentukan Jumlah Safety Stock......................................46
6.2.5 Menentukan Reorder Point................................................46
BAB VII ANALISIS HASIL
7.1 Analisis Hasil Pengolahan Data..................................................47
7.1.1 Analisis Menentukan Kebutuhan Bahan Baku...........................47
7.1.2 Analisis Persediaan Pengaman (safety stock).............................47
7.1.3 Analisis Reorder Point................................................................48
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan................................................................................49
8.2 Saran...........................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................50
LAMPIRAN...........................................................................................................51

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi Perusahaan PT.Berkat Sawit Sukamaju ............................ 2


Gambar 1.2 Area Jembatan Timbangan ............................................................ 8
Gambar 1.3 Area Sortasi ................................................................................... 9
Gambar 1.4 Area Sterilizer ................................................................................ 9
Gambar 1.5 Area Hoisting Crane ..................................................................... 10
Gambar 1.6 Area Autofeeder ............................................................................ 11
Gambar 1.7 Area Digester ................................................................................ 11
Gambar 1.8 Area Mesin Press .......................................................................... 12
Gambar 1.9 Area Depericarper ............................ 12
Gambar 1.10 Area Stasiun Klarifikasi...................................................................13
Gambar 1.11 Area Sludge Separator.....................................................................13
Gambar 1.12 Area Pengolahan..............................................................................14
Gambar 1.13 Alur Proses Pengolahan...................................................................15
Gambar 2.1 Sepatu Safety......................................................................................19
Gambar 2.2 Helm Safety........................................................................................20
Gambar 2.3 Sarung Tangan Safety.........................................................................20
Gambar 2.4 Kacamata Safety.................................................................................21
Gambar 2.5 Ear Plug Safety..................................................................................21
Gambar 2.6 Masker Safety.....................................................................................22
Gambar 2.7 Alat Pemadam Api.............................................................................22
Gambar 5.1 Diagram Alir Penelitian.....................................................................37

x
DAFTAR TABEL

Tabel 6.1 Data TBS Tahun 2019..........................................................................38


Tabel 6.2 Biaya Pembelian Bahan Baku...............................................................39
Tabel 6.3 Biaya Pemesanan Bahan Baku.............................................................39
Tabel 6.4 Biaya Penyimpanan Bahan Baku..........................................................39
Tabel 6.5 Perhitungan Persediaan 12 Periode 2020.............................................40
Tabel 6.6 Hasil Peramalan Moving Average........................................................41
Tabel 6.7 Hasil Peramalan Regresi Linear...........................................................42
Tabel 6.8 Kesalahan Peramalan............................................................................43
Tabel 6.9 Perhitungan Peta Moving Range..........................................................44

xi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Umum Perusahaan


PT. Berkat Sawit Sukamaju merupakan perusahaan yang bergerak di
sektor perkebunan dan produksi Crude palm oil (CPO) kelapa sawit .
PT.Berkat Sawit Sukamaju memulai produksi CPO pada tahun 2017 ,dalam
memenuhi kebutuhan produksinya PT.Berkat Sawit Sukamaju mengambil
bahan baku Tandan Buah Segar (TBS) dari kebun sendiri serta membeli TBS
dari perkebunan milik masyarakat sekitar wilayah pabrik Berkat Sawit
Sukamaju.
PT.Berkat Sawit Sukamaju didirikan dengan maksud untuk turut serta dalam
melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan program pemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya serta subsektor
perkebunan pada khususnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan
prinsip-prinsip perusahaan yang sehat. PT.Berkat Sawit Sukamaju hanya
mengelola satu jenis komuditi yaitu Pabrik Pengolahan Kelapa sawit, yang
mengolah perkebunan Plasma kelapa sawit seluas 6.200 ha . PT.Berkat Sawit
Sukamaju hanya memiliki 1 (satu) pabrik Kelapa Sawit Yang berkapasitas 30
TON TBS/JM , yang mana mengelola TBS menjadi Crude Palm Oil (CPO)
dan Kernel/Inti,yang mana inti/kernel ini langsung dijual baik untuk kebutuhan
dalam negeri maupun dijual ke luar negeri.
Hingga saat ini PT.Berkat Sawit Sukamaju terus melakukan perubahan
dan peningkatan produktivitas dan kualitas untuk menjadi perusahaan
agrobisnis dan agroindustri yang tangguh dan berkarakter global. Oleh karena
itu, kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) PT. Berkat Sawit Sukamaju harus
senantiasa di tingkatkan agar dapat meningkatkan prestasi dan mampu bersaing
dengan perusahaan lainnya.

1
2

1.2 Lokasi Perusahaan, Lokasi Pabrik / Industri / Perusahaan dan Luas


Lahan

PT. Berkat Sawit Sukamaju yang berlokasi di Desa Sukamaju Kecamatan


Babat Supat Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Dengan luas
HGU adalah 6.210 Ha yang mana dilakukan penanaman oleh petani plasma seluas
3.105 Ha.

(Peta lokasi perusahaan PT. Berkat Sawit Sukamaju)

1.3 Waktu Kerja


Ada beberapa jenis sistem jam kerja yang diterapkan oleh
PT.Berkat Sawit Sukamaju, yaitu sistem kerja shift dan sistem kerja non
shift. Sistem kerja shift biasanya diperuntukkan karyawan yang bekerja di
bagian produksi seperti QC, operator-operator mesin, dan lain lain. Sistem
ini diterapkan karena mengingat waktu produksi yang cukup panjang.
3

Sehingga jam kerja terbagi menjadi shift pagi, shift siang, dan shift malam.
Shift pagi mulai dari jam 07.00-15.00, shift siang mulai pukul 15.00-
23.00. Sedangkan untuk yang non shift, jam kerja 7 jam sehari dan 40 jam
1 minggu.
a. kantor palembang
Hari senin sampai dengan hari jum’at mulai dari jam 08.00 – 17.00 dan
istirahat jam 12.00 – 14.00
Hari sabtu mulai jam 08.00 – 13.00
b. Kebun atau Lapangan diatur oleh manajemen perusahaan, sesuai
ketentuan dan aturan yang berlaku.
Waktu kerja standar yang ditetapkan oleh Departemen Tenaga Kerja
adalah 40 jam kerja dalam seminggu. (PT.Berkat Sawit Sukamaju)

1.4 Visi dan Misi Perusahaan


VISI
Menjadi perusahaan agribisnis dan agroindustri yang tangguh dan berkarakter
global.
Misi Perusahaan
1. Menjalankan usaha agribisnis perkebunan dengan komoditas kelapa sawit
2. Mengembangkan usaha berbasis bisnis inti yang mengarah ke integrasi
vertikal.
3. Menggunakan teknologi budidaya dan proses yang efisien dan akrab
dengan lingkungan untuk menghasilkan produk berstandar, baik untuk
pasar domestik maupun internasional.
4. Memperhatikan kepentingan shareholders dan stakeholders, khususnya,
pekerja, mitra petani, pemasok, dan mitra usaha untuk bersama-sama
mewujudkan daya saing guna menumbuhkembangkan perusahaan .
(PT.Berkat Sawit Sukamaju)
1.5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan kerja antara tiap
bagian dan posisi yang ada pada suatu organisasi dalam menjalankan
4

kegiatan operasional untuk mencapai tujuan, struktur organisasi


menggambarkan dengan jelas pemisah kegiatan pekerja antara satu dengan
yang lain dan bagaimana hubungan aktifitas dan fungsi dibatasi.
Struktur dibentuk dalam sebuah organisasi dengan tujuan agar posisi setiap
anggota organisasi dapat di pertanggung jawabkan, mengenai hak dan
kewajiban nya.Struktur di bentuk agar organisasi berjalan rapi, karena
terdapat perintah, siapa yang diberi wewenang tanggung jawab dan siapa
yang berwenang bertanggung jawab.
5

STRUKTUR ORGANISASI
PT.BERKAT SAWIT SUKAMAJU

MANAJER

ASISTEN KEPALA TEKNIK PENGOLAHAN

ASISTEN SDM & UMUMASISTEN TEKNIKASISTEN


ASISTEN KEUANGAN
PENGOLAH

Krani
Krani Kepala keuangan danKepala,
KepalaParamedis
Gudang dan Mandor
kepala Besar Pengolahan
satpam Kepala Laboratoriu m
Mandor Besar Teknik

-Krani -Mandor -Mandor -Krani


Krani
-Waka. Satpam -krani -Krani -Waka Lab

Satpam Petugas paramubhakti


Petugas Gudang Mekanik Tukang Juru Analis Juru Petugas
Operator Juru petugas

Gambar 1.1 Struktur Organisasi

Sumber : PT. Berkat Sawit Sukamaju


6

1.6 Organisasi Perusahaan


Struktur dibentuk dalam sebuah organisasi dengan tujuan agar posisi
setiap anggota organisasi dapat dipertanggung jawabkan, mengenai hak dan
kewajibannya.Struktur di bentuk agar organisasi berjalan rapi, karena terdapat
struktur komando, siapa yang berwenang dan siapa yang diberi wewenang dalam
hal ini.

1.7 Bentuk-Bentuk Organisasi


Organisasi P2K3 (Panitia Pelaksana Keselamatan Kesehatan Kerja)
organisasi ini sudah terdapat di PT.Berkat Sawit Sukamaju Organisasi ini
merupakan organisasi yang bergerak di bidang panitia pelaksana
keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatur dan mengkordinir
karyawan lain agar bisa menjalankan keselamatan dan kesehatan kerja
agar dalam menjalankan atau melaksanakan pekerjaan tidak terjadi hal –
hal yang tidak dinginkan atau kecelakan dalam bekerja, dan kalaupun
terjadi kecelakan tersebut bisa cepat di tangani agar tidak menimbulkan
korban jiwa akibat kecelakan kerja tersebut.

1.8 Pembagian tugas dan ruangan


Pembagian pekerjaan pada PT.Berkat Sawit Sukamaju. dibagi
menurut Fungsi yang telah ditetapkan. Setiap departemen diberikan tugas
dan tanggung jawab sesuai dengan dasar kualifikasinya. Setiap depatemen
juga di berikan target agar setiap pekerjaan yang di berikan akan dilakukan
secara maksimal dan mampu mendongrak keuntungan bagi perusahaan.
Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang di PT.Berkat Sawit
Sukamaju, Sejati sebagai berikut :

1. Executive Director
a. Memerintah (to govern) organisasi dengan menetapkan
kebijakan-kebijakan dan tujuan-tujuan luas dari perusahaan
tersebut.
7

b. Memilih, mengangkat, mendukung, dan menilai kinerja


dewan eksekutif.
c. Memastikan keberadaan dan kecukupan sumber keuangan.
d. Mengesahkan anggaran tahunan.
e. Bertanggung jawab atas kinerja perusahaan kepada para
anggota pemegang saham.
f. Menentukan gaji dan kompensasi mereka sendiri.
2. General Manager
a. Melaksanakan Peraturan Perusahaan sesuai arahan dari
Pimpinan Perusahaan.
b. Menyusun laporan kegitatan Perusaan dalam semua bidang
secara rutin.
c. Menemtukan kriteria produk yang baik untuk tiap tiap tahapan
yang disesuaikan dengan objektif Perusahaan.
3. Manager Kebun
a. Melaksanakan Peraturan Perusahaan sesuai arahan dari General
Manager.
b. Bertanggung jawab terhadap teknis kerja operasional Askep
dan Asistant.
c. Menentukan kerja operasional berdasarkan program kerja yang
disususn sebelum mengikuti budget tahunan.
d. Melakukan pengawasan kerja atau operasional Askep dan
Asistant.
4. ASKEP (Asistant Kepala )
a. Membantu Manager menyusun perencanaan kerja, melakukan
evaluasi, analisa, mengorganisasikan, mengendalikan,
mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi kegiatan
operasional sehingga dapat menghasilkan produksi dengan
kwalitas dan kwantitas yang bagus dan pembinaan secara
efesien dan efektif sesuai dengan objektivitas perusahaan.
5. Asistant Kebun
8

1. Mengatur dan mengawasi kegiatan operasional perkebunan,


sehingga dapat menghasilkan produk dengan kwalitas,
kwantitas dan pembiayaan yang efesien dan efektif sesuai
dengan objektif kebijaksanaan manejemen. (PT.Berkat Sawit
Sukamaju)

1.9 Bahan Baku Serta utilitas


Setiap bahan baku yang akan digunakan dipersiapkan secara cermat.
Mulai dari proses tanam, panen, hingga proses pengolahan dan
penyimpanan. Bahan baku tersebut harus mengikuti prosedur pengawasan
mutu dan tingkat higienis berdasarkan standar yang berlaku seperti SOP
(Standard Operation Procedurs ), GMP (Good Manufacturing Practises).

1. Bahan Baku
Bahan baku utama yang digunakan dalam proses pembuatan CPO
(Crude Palm Oil) adalah:
a. Kelapa Sawit.
Kelapa Sawit merupakan bahan utama dalam pembuatan CPO
(Crude Palm Oil).CPO tidak akan jadi jika tidak ada kelapa sawit
oleh karena itu kelapa sawit menjadi bahan baku utama dalam
pembuatan CPO.
b. Air
Fungsi air disini merupakan satu tahap ketika kelapa sawit
tersebut dimasuk dalam proses perebusan
2 . Utilitas
Selain mesin dan peralatan yang digunakan dalam melakukan
kegiatan proses produksi sehari-hari, digunakan juga sarana
pendukung operasi pabrik (utilitas) yaitu : segala kelengkapan
yang berhubugan dengan jalannya produksi dan kebutuhan yang
diperlukan.
9

Unit-unit pendukung pada PT.Berkat Sawit Sukamaju, dapat


dikategorikan sebagai berikut :
a. Pembangkit listrik, yang diperoleh dari jaringan PLN dan Set
Generator bertenaga Turbin tenaga listrik ini digunakan sebagai :
1. Penerangan lingkungan pabrik
2. Penggerak mesin dan peralatan produksi.
b. Mesin air, yang digunakan untuk memompa air dari sungai ke
dalam tangki penampungan air. Kebutuhan air ini digunakan
sebagai :
1. Keperluan service peralatan dan karyawan di pabrik
2. Keperluan seluruh bagian-bagian pabrik
c. Bengkel (Work Shop), digunakan untuk membantu kelancaran
proses produksi.fungsi Bengkel (Work Shop) digunakan untuk
mendukung dan membantu kelancaran proses produksi : Bengkel
(Work Shop) dipergunakan sebagai :
a. Untuk memperbaiki mesin atau peralatan yang rusak
b. Tempat penyimpanan mesin dan peralatan yang baru (stock)
dan yang rusak untuk diperbaiki.
d. Tempat istirahat karyawan, yang dipergunakan sebagai : tempat
pelayanan oleh perusahaan untuk memungkinkan para karyawan
diransang untuk produktif, yang meliputi :
1. Ruang istirahat karyawan
2. Ruang makan
3. Musholla
4. Koperasi
1.10 Tahapan Dari Produksi
Dalam proses produksi CPO PT.Berkat Sawit Sukamaju Sejati ada
beberapa tahap yang di kerjakan sebelum dimulai proses produksi, agar
produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang bermutu baik sempurna
:
1

a. Jembatan timbangan
Alat ini berfungsi untuk menimbang TBS dari afdeling yang diangkut
truk. Untuk memperoleh Netto TBS, ditimbang terlebih dahulu berat brutto
nya, yaitu berat truk dengan berat TBS. Kemudian TBS dikeluarkan dari truk
dan dituangkan di loading ramp. Setelah itu truk kosong ditimbang untuk
mengetahui berat tarra setelah itu berat netto dari TBS yaitu selisih antara
berat brutto dengan berat tarra.

Gambar 1.2 Jembatan timbangan

b. Sortasi dan Loading Ramp

Sortasi dan loading ramp adalah tempat penampungan Tandan Buah


Segar (TBS), dan pengisian TBS ke lori-lori,disamping itu juga sebagai
tempat untuk menyortir TBS yang diterima apakah sesuai dengan yang
telah ditentukan,serta berfungsi untuk mengurangi kotoran-kotoran
seperti sampah,kelopak, dan lain-lain agar jangan terikut ke dalam lori. Lori
adalah merupakan Keranjang untuk tempat TBS yang akan direbus dan
sesudah direbus
1

Gambar 1.3 Kreteria Sortasi TBS

c. Proses perebusan (strelizer)


Adapun Tujuan dari perebusan ini adalah untuk mematikan enzim-
enzim yang terdapat dalam buah dan untuk mempermudah proses
selanjutnya. Sedangkan lama proses perebusan ini berlangsung berkisar 85-
2
90 menit dengan system 3 (tiga) puncak (triplepeak) dan tekanan 3Kg/cm .
2
Puncak pertama tekanan sampai 1,5 Kg/cm , puncak kedua tekanan sampai
2 2
2,0 Kg/cm dan puncak ketiga tekanan sampai 2,8– 3,0 Kg/cm

Gambar 1.4Strelizer (Perebusan)

d. Hoisting Crane (alat angkat)


1

Proses selanjutnya setelah perebusan maka lori-lori yang berisi Tandan


Buah Segar (TBS) dikeluarkan dari dalam tempat perebusan dengan
mempergunakan Cap stand, lalu lori yang berisi buah rebus tersebut diangkat
dengan menggunakan Hoisting Crane kemudian dituangkan kedalam Stasiun
Penebah dan di proses ke fruit hopper

Gambar 1.5 Alat Angkat ( Hoisting crane )

e. Autofeeder (stasiun penebah)


Proses selanjutnya adalah Buah rebusan yang dituangkan kemudian
dimasukan kedalam Striper Drum untuk dibanting.Proses yang berlangsung
didalam Stripper Drum yang dengan 23-25 rpm. Didalam proses
pembantingan, berondolan akan terlepas dari tandan,melalui kisi-kisi yang
ditampung oleh ulir pengantar dan diteruskan ke Fruit Elevator,Distributing
Conveyor.Tandan kosong akan keluar dari ujung Drum dan ditampung oleh
Empty Bunch Conveyor untuk diantarke Incenerator yang selanjutnya akan
dibakar untuk dijadikan sebagai pupuk atau langsung diangkut dengan
menggunakan truk yang selanjutnya akan diambil untuk pupuk tanaman.
1

Gambar 1.6 Autofeeder (Stasiun Penebah)


f. Digester (pelumat buah)
Adapun proses berikut nya setelah proses pemisahan tandan dengan
berondolan atau daging buah,selanjutnya adalah berondolan yang masuk ke
dalam digester diaduk sedemikian rupa untuk dilumatkan sehingga sebagian
besar daging buah akan terlepas dari biji.Proses pengadukan dan pelumatan
berondolan dapat berlangsung dengan baik apabila Disgester berisi penuh atau
1
minimal /4 dari volume digester. Dalam proses pelumatan brondolan ini juga
diperlukan temperature digester yang harus stabil,yaitu harus selalu lebih dari
o
90 Celcius.

g. Mesin press

Gambar 1.7 Digester (pelumat buah)


1

Alat ini berfungsi untuk mengekstraksi minyak dari buah. Buah diaduk
oleh digester dengan cara menekan atau memeras buah, dalam hal ini perlu
juga diperhatikan bahwa nut pecah perlu di minimalkan supaya proses kernel
bisa di tekan. Hidraulik press bekerja pada tekanan 40-60 Bar, tapi yang umum
dipakai 50 Bar, untuk ampere screw press di pertahankan 35 A, putaran screw
1

press 10 – 12 rpm. Kapasitas olah terpasang screw press 12,5 namun actual
biasanya berkisar 80 % dari kapasitas terpasang yaitu 10 ton/jam. As pada
screw press digerakan oleh motor dengan daya 30 Hp, tegangan 380/415 volt,
arus 37 A dan putaran 1420 RPM (merek Elektrim). Screw press dapat dilihat
seperti gambar 2.b.8 diatas

Gambar: 1.8 Mesin press

h. Depericarper (PemisahAmpas danBiji)


Proses ini dilakukan di depericarper. Depericarper adalah alat untuk
memisahkan ampas dengan biji, serabut ampas masuk kedalam
Fibre Cyclone, selanjutnya diteruskan ke Boiler dengan alat pengantar yang
disebut Fibre Shell Conveyor untuk dijadikan sebagai bahan bakar Boiler.
Sedangkan biji masuk ke drum pemoles yang disebut Polishing Drum untuk
membersihkan sisa- sisa serabut yang masih melekat pada biji.
1

Gambar 1.9 Depericarper (Pemisah Ampas dan Biji)


i. Stasiun Klarifikasi
Minyak yang ditampung di Crude Oil Tank dipompa ke dalam klarifikasi
yang selanjutnya akan dimasukan kedalam Vertical Continous Tank (VCT)
guna untuk memisahkan Sludge dengan minyak. Temperatur VCT berkisar

o o
antara 90 C s/d 1000 C, Minyak akan berada pada lapisan atas, selanjutnya
akan dialirkan ke Oil Tank, sedangkan Sludge yang masih mengandung
minyak lanjut ketahap selanjutnya.

Gambar 1.10 Stasiun Klarifikasi

j. Sludge Sepator
Sludge yang berasal dari Sludge Tank masih mengandung minyak,
dalam hal ini Sludge Sepator berfungsi mengutip minyak,air dan kotoran,maka
minyak yang biji nya lebih kecil akan terlemparke dalam Bowl dan selanjutnya
dialirkan ke Clude Oil Tank,dan dialirkan ulangke VCT. Cairan yang berat
jenisnya lebih besar dari minyak terdorong ke bagian dinding Bowl dan keluar
melalui Nozzle dan dialirkan ke Sludge Pit.
1

Gambar 1.11 Sludge Sepator

k. Pengolahan Biji/Inti sawit


Nut yang berasal dari Drum jatuh dan ditampung oleh Nut Conveyor
untuk diteruskanke nut hopper. Selanjutnya nut masukke Ripple dan di Ripple
Millini Nut dipecah. Biji dan nut yang dipecah yang masih bercampur
ditampung dalam Cracked Mixtere Conveyordandi teruskan ke Cake Mixture
Elevator untuk dibawa ke Sparting Coloum Idan II ( LDTS I dan LTDS
II).LTDS I berfungsi memisahkan abu-abu serabut halus serta cangkang dan
batuan yang ikut terolah,sedangkan di LTDS II produksi diambil dari pangkal
bawah kolom.Inti pecah dan cangkang kasar yang dikeluarkan dari cabang
tengah kolom diteruskan ke Clay Bath.Inti yang dihasilkan tadi diteruskan ke
Kernel Silo untuk dikeringkan dan cangkang digunakan sebagai bahan bakar
Boiler.
1

1.11 Alur Proses Pengolahan kelapa sawit

TIMBANGAN

SORTASI DAN LOADING RAMP

STERLIZER

HOISTING CRANE

FRUIT HOPPER - TANDAN KOSONG


AUTOEEDER

DIGESTER BOILER

PRESS

DEPERICARPER CLARIFIER

NUT FIBRE SEPERATOR CPO

KERNEL

Gambar 1.12 flowchart Tahapan produksi


1

BAB II
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

2.1 Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Menurut Mangkunegara kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan
makmur.
Menurut Suma’mur keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk
menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang
bekerja diperusahaan yang bersangkutan.
Menurut Simanjuntak keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang
bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang
mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan,
dan kondisi pekerja.
Mathias dan Jackson menyatakan bahwa keselamatan kerja adalah
merujujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap
cidera terkait dengan , pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi
umum fisik, mental dan stabilitas, emosi secara umum.
Menurut Ridley, Jhon yang dikutip oleh Boby shiantosia mengartikan
kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu kondisi maupun bagi
masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
Jackson menjelaskan bahwa keselamatan kerja menunjukan kepada
kondisi fisiologis, fisikal, dan pisikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh
lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
Menurut Mangkunegara bahwa indikator penyebab keselamatan dan
kesehatan kerja :
a. Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi :
2

1. Penyusunan dan penyimpanan barang barang yang berbahaya bagi


orang atau benda sekitarnya yang kurang diperhitungkan keamanan
nya.
2. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
3. Pembuang kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.

b. Pemakaian peralatan kerja yang meliputi :


1. Pengaman peralatan kerja yang sudah using atau rusak.
2. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik
pengaturan penerangan.

2.2 Tujuan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Secara umum, kecelakaan kerja selalu diartikan sebagai kejadian
yang tidak dapat diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang
tidak membawa keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat.
Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi
tidak selamat yang dapat mengakitbatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi
kecelakaan kerja lahir nya keselamatan dan kesehatan kerja yang
mengatakan bahwa cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan
meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan
yang ketat.
Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasar nya mencari dan
mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan kelemahan yang
memungkinkan terjadi nya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu mengungkapkan sebab akibat suatu kecelakaan yang meneliti
apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak.
Menurut Mangkunegara bahwa tujuan dan kesehatan dan keselamatan
kerja adalah
1. Agar setiap pegawainya mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan
kerja baik secara fisik, social, dan pisikologis.
2

2. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik baik nya
selektif mungkin.
3. Agar semua hasil produksi deipelihara keamanan nya.
4. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi
pegawai.
5. Agar meningkatkan kegairahan pegawai, keserasian kerja, dan partisipasi
kerja.
6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan
atau kondisi kerja.
7. Agar setiap pegawai merasa aman, nyaman, dan terlindungi dalam bekerja.

2.3 Alat-Alat Proteksi Diri


Untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja, maka para pekerja
perlu dilengkapi dengan alat-alat perlindungan diri. Hal ini sesuai dengan
peraturan perundang-undangan nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan dan
kesehatan kerja yang mewajibkan kepada pemimpin perusahaan untuk
menyediakan secara cuma-cuma semua alat perlindungan diri pada tenaga
kerja yang berada dibawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang
lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan pentujuk-petunjuk
yang diperlukan menurut ketentuan pegawai pengawas.
Beberapa alat proteksi diri yang bisa digunakan antara lain alat pemadam
kebakaran yang diletakan disetiap sudut-sudut ruangan yang berpotensi
sangat mudah terbakar, membuat pintu darurat disetiap tempat untuk
menyelamatkan diri pada saat terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan
contohnya kebakaran atau lain-lain serta pakaian safety bagi karyawan yang
bekerja dibagian lapangan atau gudang, meyediakan kotak P3K apabila
terjadi sesuatu hal pada pegawai yang mengalami kecelakaan kerja serta
menyediakan asuransi jiwa atau jaminan kesehatan kepada seluruh pegawai.
2

2.5 Penerapan Di perusahaan


Keselamatan dan kesehatan kerja sangat di butuhkan dan
diperlukan oleh PT.Berkat Sawit Sukamaju. Untuk itu dilakukan usaha-
usaha dan disediakan fasilitas untuk karyawan yang dapat menjamin
keselamatan dan kesehatan kerja serta mengurangi resiko kecelakaan atau
pun penyakit-penyakit akibat kerja bagi karyawan.

PT Berkat Sawit Sukamaju Sejati telah melakukan usaha-usaha


keselamatan dan kesehatan kerja sebagai berikut :
1. Menyediakan alat-alat proteksi untuk mengurangi resiko terjadinya
kecelakaan kerja.
2. Mengikut sertakan seluruh karyawannya untuk mengikuti pelatihan K3.
3. Menyiapkan alat-alat P3K atau sebagainya bila mana jika karyawan
membutuhkan pertolongan pertama.
4. Menyediakan karyawan tempat beristirahat atau menghilangkan rasa letih
pada saat jam istirahat.
5. Menyediakan alat pemadam kebakaran berupa tabung kebakaran atau pun
semacamnya.
6. Serta menjaga kebersihan dilingkungan area kerja.
Dari uraian sebelumnya, dapat dikatakan bahwa untuk masalah
keselamatan dan kesehatan kerja di PT Berkat Sawit Sukamaju Sejati tidak
ada masalah dan sangat menjamin para karyawan bila mana ada
kecelakaan saat sedang bekerja. Aspek-aspek perlindungan diri dan
jaminan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja bagi seluruh karyawan
sudah terpenuhi.
2

2.6 Alat-Alat Proteksi Diri Di Perusahaan

1. Sepatu Safety

Gambar 2.1 Sepatu Safety

(Keterangan : Berfungsi untuk melindungi kaki dari hantaman benda-benda keras)

2. Helm Safety

Gambar 2.2 Helm Safety

(Keterangan : Berfungsi untuk melindungi kepala dari hantaman benda-benda


keras)
2

3. Sarung Tangan Safety

Gambar 2.3 Sarung Tangan Safety

(Keterangan : Melindungi tangan dari gesekan benda-benda tajam dan


sebagainya).

4. Kaca Mata Safety

Gambar 2.4 Kaca Mata Safety

(Keterangan : Melindungi mata dari gram-gram yang memungkinkan dapat


terkena mata)
2

5. Ear Plug Safety

Gambar 2.5 Air Plug Safety

(Keterangan : Melindungi telinga dari suara bising di lokasi kerja)

6. Masker Safety

Gambar 2.6 Masker Safety


2

7. Alat Pemadam Api

Gambar 2.7 Alat Pemadam Kebakaran

(Keterangan : Sebagai alat pemadam kebakaran pada saat terjadi nya kebakaran
di lingkungan kerja, yang diakibatkan kelalaian pegawai atau pun akibat
kesalahan teknis).
2

BAB III
TUGAS KHUSUS

3.1 Latar Belakang Masalah


Perusahaan pada umumnya adalah suatu bentuk badan usaha yang
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, adapun
cara yang digunakan antara lain yaitu dengan menekankan biaya produksi
yang seminimal mungkin. Upaya yang dilakukan perusahaan untuk
meminimalisirkan biaya pengeluaran tersebut adalah dengan cara
mengalokasikan biaya-biaya produksi dengan tepat dan mampu
meminimalkan biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu untuk dikeluarkan.
Untuk mencapai tujuan tersebut di diperlukan rencana produksi (planning
production) yang benar-benar baik guna untuk meminimasi biaya-biaya
pengeluaran yang tidak penting. Yaitu dengan cara pengendalian persediaan
bahan baku, barang jadi ataupun barang setengah jadi. Persediaan bahan
baku merupakan masalah yang sangat sering dialami oleh perusahaan
khususnya di dalam bidang produksi yang seringkali mengakibatkan
beberapa kerugian seperti kekurangan bahan baku saat proses produksi
sedang berjalan yang dapat mengakibatkan terhentinya proses produksi yang
sedang berlangsung hal ini pun pastinya berdampak pada kerugian
perusahaan tersebut karena terhambatnya produk yang akan dikirim
kepasaran. Selain itu kelebihan persediaan bahan baku juga dapat
berdampak pada pemborosan biaya seperti meningkatnya biaya simpan,
otomatis pula modal yang ditanamkan akan semakin besar, dan juga dapat
berdampak pada kerusakan barang karena mungkin lamanya waktu
penyimpanan. Efek yang dapat timbul bisa juga berdampak pada penilaian
konsumen, hilangnya kepercayaan konsumen terhadap perusahaan, karena
tidak dapat memenuhi permintaan konsumen yang berarti hilang pula
kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.
PT. Berkat Sawit Sukamaju Sejati adalah perusahaan yang bergerak
dibidang produksi, khususnya dalam produksi CPO ( Crude Palm Oil )
2

untuk kebutuhan rumah tangga ataupun kebutuhan perindustrian lain-nya.


Bahan baku yang dipergunakan untuk proses pengolahan produksi CPO
tersebut diperoleh dengan cara panen dikebun milik perusahaan sendiri
ataupun dari perkebunan milik masyarakat sekita area pabrik.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis menarik judul penelitian :
Perencanaan Penyediaan Bahan Baku Kelapa Sawit dengan Menggunakan
Metode “Q” bertujuan untuk memperlancar dan merencanakan persediaan
bahan baku yang tepat dan juga untuk meminimalisir pengeluaran yang
kurang penting yang dapat berdampak pada pemborosan
dalam suatu perusahaan.
3.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada diatas tersebut, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah , Bagaimana menentukan jumlah
ekonomis pemesanan bahan baku, menentukan Safety Stock, dan titik
Reorder Point Pemesanan bahan baku?
3.1 Tujuan Kerja Praktik
Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktik tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Tujuan umum ;
Kegiatan Kerja praktik lapangan ini dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan
dan ingin mengetahui suatu mekanisme alur proses .
2. Tujuan Khusus
a. Menentukan jumlah bahan baku yang paling ekonomis (Lot Order Economic)
dengan Metode Q
b. Menentukan jumlah Safety Stock.
c. Menentukan tingkat Reodrer Point
3.4 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Agar pembahasan yang dilakukan lebih ter-arah dan sesuai dengan yang
diharapkan, maka perlu adanya pembatasan terhadap permasalahan yaitu
hanya pada bagian perencanaan persediaan bahan baku, dan agar pemecahan
masalah dalam penelitian ini menjadi mudah serta tidak mengalami
2

penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan maka diperlukan batasan-


batasan serta asumsi seperti dibawah ini :
1. Penelitian khususnya dilakukan di PT. Berkat Sawit Sukamaju.
2. Pengamatan dilakukan pada persediaan bahan baku.
3. Metode yang digunakan dalam pengendalian persediaan ini adalah dengan
menggunakan metode Q.
4. Perhitungan meliputi tahap penentuan besarnya jumlah/kuantitas bahan
utama, penentuan safety stock dan reorder point.

Adapun asumsi-asumsi yang digunakan antara lain:


1. Setiap pemesanan yang diminta oleh pabrik kebun selalu menyediakan.
2. Biaya-biaya yang digunakan diasumsikan tetap selama periode penelitian
antara lain :
Biaya operasional.
3. Tingkat pelayanan diperusahaan 95%
4. Sarana dan fasilitas yang ada diperusahaan dianggap cukup mampu untuk
melaksanakan system perencanaan dan pengendalian bahan baku yang
diusulkan.

3.5 Sistematika Penulisan Laporan


Bertujuan untuk mempermudah pembuatan dan penyusunan serta
mempermudah bagi si pembaca laporan ini, maka penulis menyusunnya
dalam sistematika dengan format tertentu.
Penulisan laporan ini yang berjudul “Perencanaan Persediaan Bahan baku
Kelapa Sawit dengan Metode Q (Studi Kasus : PT.Berkat Sawit
Sukamaju)
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai sejarah singkat perusahaan, visi,
misi dan makna perusahaan, tata nilai, lokasi dan gambaran perusahaan,
sumber daya manusia (tenaga kerja), struktur organisasi dan manajemen
perusahaan serta proses produksi.
3

BAB II KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


Bab ini menguraikan mengenai pengertian keselamatan dan
kesehatan kerja (K3), identifikasi bahaya dan penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) pada PT.Berkat Sawit Sukamaju.

BAB III TUGAS KHUSUS


Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan kerja praktik, metode penulisan dan sistematika
penulisan.

BAB IV TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berhubungan
langsung dengan topik masalah dalam penelitian landasan teori diuraikan
juga tentang teknik atau metode yang digunakan dalam pemecahan
masalah.

BAB V METODE KERJA PRAKTIK


Metode kerja praktik berupa langkah-langkah pemecahan masalah
yang diterapkan dalam kerja praktik bentuk metode disesuaikan dengan
topik masalah kerja praktik yang dibahas dan teknik pemecahan masalah
yang digunakan.

BAB VI PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA


Bab ini menguraikan tentang data-data yang digunakan dalam
penelitian dan hasil pengolahan data dilakukan dan ditampilkan hasil-hasil
pengujian yang dilakukan agar validasi hasil penelitian dapat diterima.
3

BAB VII ANALISIS HASIL


Bab ini analisis penelitian dilakukan dengan membandingkan hasil
penelitian dengan kondisi aktual dari masalah yang ada atau dengan hasil-
hasil penelitian sebelumnya dan melibatkan analisis sensitivitas atau
analisis hasil skenario.

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN


8.1 Simpulan
Simpulan berisi pokok hasil kerja praktik dan uraian singkat hasil analisis
yang dilakukan.
8.2 Saran
Saran berisi tentang tindak lanjut penerapan dari hasil kerja praktik
diuraikan juga kemungkinan hal-hal yang diperlukan disiapkan dalam
implementasi hasil kerja praktik dalam saran diuraikan juga kemungkinan hal-hal
yang perlu dikembangkan dalam kerja praktik lebih lanjut.
3

BAB IV
LANDASAN TEORI

4.1 Pengertian, Fungsi, Serta Alasan Diadakannya Persediaan.


Pada bab kali ini penulis ingin memberikan pengertian,fungsi,serta
alasan diadakan penelitian tentang persediaan bahan baku kelapa sawit
pada PT.Berkat Sawit Sukamaju.
4.1.1 Pengertian Persediaan
Persediaan (Inventory), merupakan aktiva perusahaan yang
menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu
perusahaan dagang maupun perusahaan industri (manufaktur), apalagi
perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi, hampir 50% dana
perusahaan akan tertanam dalam Persediaan yaitu untuk membeli bahan-
bahan bangunan.
Persediaan secara umum adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang
akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual.
Persediaan (Inventory) dalam konteks produksi dapat diartikan sebagai
sumber daya menganggur (idle resource). Sumber daya menganggur ini
belum digunakan karena menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud
dalam proses lebih lanjut adalah berupa kegiatan pada sistem manufaktur,
kegiatan pemasaran pada sistem distribusi atau kegiatan konsumsi seperti
pada sistem rumah tangga.( Ginting. 2007. Manajemen Produksi dan
Operasi. Edisi revisi. Jakarta).
Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan produksi pasti
memerlukan Persediaan bahan baku baik itu perusahaan besar maupun
perusahaan kecil sekalipun. Dengan tersedianya bahan baku maka
diharapkan proses produksi yang berjalan akan terus memasok Persediaan
yang sebelum nya telah di gunakan dig anti dengan Persediaan yang baru
digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen dalam
waktu yang cukup panjang sekalipun dengan adanya Persediaan bahan
3

baku yang cukup digudang dapat mengurangi kekurangan bahan baku


yang apabila suatu saat dibutuhkan ataupun dalam kondisi yang mendesak
karena tersedianya bahan baku yang cukup hal inilah dapat memperlancar
kegiatan produksi di suatu perusahaan. Keterlambatan jadwal pemenuhan
produk yang dipesan konsumen dapat merugikan perusahaan.
Beberapa pendapat mengenai pengertian dari Persediaan adalah :
a. Persediaan adalah bagian utama dari modal kerja, merupakan aktiva yang
pada setiap saat mengalami perubahan.( Gitosudarmo. 2002. Pengantar
Teknik Industri Edisi 2)
b. Persediaan adalah segala sesuatu atau sumber daya-sumber daya
organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan
permintaan baik internal maupun eksternal.( Handoko, 2008.Pengendalian
Persediaan Bahan Baku,Jurnal Kalibrasi.)
c. Inventory atau peresediaan barang sebagai elemen utama dari modal kerja
merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara
terus-menerus mengalami perubahan.(Bambang Riyanto, 2001.Pengantar
Teknik Industri Edisi 2.)

4.1.2 Alasan Diadakannya Persediaan


Semua perusahaan yang melaksanakan proses produksi pada
prinsipnya akan menyelenggarakan persediaan bahan baku untuk
kelangsungan proses produksi dalam perusahaan tersebut. Beberapa hal
yang menyebabkan suatu perusahaan harus menyelengarakan Persediaan
bahan baku, adalah: (Agud Ahyari, 2003.Perencanaan dan Pengendalian
bahan baku.)
Pada dasarnya diadakan-nya Persediaan dimaksudkan untuk membantu
kelancaran proses produksi, melayani kebutuhan perusahaan akan bahan-
bahan atau barang jadi dari waktu ke waktu.
a. Bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan proses produksi
perusahaan tersebut tidak dapat dibeli atau didatangkan secara satu persatu
melainkan dalam jumlah per unit atau jumlah yang cukup banyak sesuai
3

dengan yang diperlukan oleh perusahaan serta pada saat barang tersebut
akan dipergunakan untuk proses produksi perusahaan tersebut. Bahan baku
tersebut umumnya akan dibeli dalam jumlah tertentu, dimana jumlah
tertentu ini akan dipergunakan untuk melancarkan proses produksi
Persediaan dalam waktu yang terbatas atau kata lain waktu yang telah
ditetapkan karena setelah bahan baku dalam Persediaan habis kemudian
akan digantikan dengan Persediaan bahan baku yang baru hal ini akan
terus menerus dilakukan oleh setiap perusahaan guna untuk mencegah
terjadinya kekurangan pemasokan apabila permintaan konsumen yang
melonjak. Dan dengan keadaan semacam ini bahan baku yang sudah di
beli oleh perusahaan tetapi belum dipergunakan untuk proses produksi
akan masuk sebagai Persediaan bahan baku dalam perusahaan tersebut.
b. Dan bila perusahaan tidak mempunyai Persediaan bahan baku otomatis
untuk melakukan proses produksi akan menjadi terhambat faktor-faktor
yang juga mempengaruhi tidak tersedianya bahan baku ini mungkin
dikarenakan dengan keterlambatan pengiriman bahan yang di minta oleh
perusahaan dan sulitnya bahan baku yang didapat dan naiknya harga bahan
baku membuat perusahaan berfikir untuk menentukan berapa unit bahan
yang akan mereka pesan dan yang membuat proses produksi perusahaan
menjadi terganggu. Ketiadaan bahan baku tersebut akan berdampak pada
terhentinya plaksanaan proses produksi pengadaan bahan baku, dengan
cara ersebut akan berdampak konsekuensi bertambah tingginya harga beli
bahan baku yang dipergunakan oleh perusahaan. keadaan tersebut
pastinya akan berdampak pada pendapatan perusahaan yang berkurang dan
kerugian.
c. Untuk menghindari kekurangan bahan baku tersebut, suatu perusahaan
haruslah dapat menyediakan bahan baku dengan dalam Stock maupun
jumlah yang besar perusahaan harus mengambil cara tersebut meskipun
menyediakan Persediaan bahan baku dalam jumlah yang cukup banyak
dapat berdampak terjadinya biaya Persediaan bahan yang semakin
meningkat. Besarnya Persediaan biaya bahan baku yang semakin besar
3

berarti akan mengurangi keuntungan perusahaan. disamping itu, resiko


kerusakan bahan baku yang terjadi karena lamanya waktu menunggu
(Lead Time) akan membuat bahan baku bisa menjadi kurang baik dan
rusak kualitas nya pun akan menurun.

4.1.3 Fungsi Persediaan


Fungsi Persediaan menurut Handoko, antara lain :
a. Fungsi Decoupling
Persediaan decoupling ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi
permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier.
b. Fungsi Economic Lot Sizing
Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan Persediaan agar perusahaan
dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada
dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya
perunit produk.
c. Fungsi Antisipasi
Perusahaan sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman
dan permintaan akan barang barang selama periode pemesanan kembali,
sehingga memerlukan kuantitas Persediaan ekstra. Persediaan antisipasi ini
penting agar proses produksi tidak terganggu. Sehubungan dengan hal
tersebut perusahaan sebaiknya mengadakan seaseonal inventory
(Persediaan musiman).
Fungsi utama Persediaan yaitu sebagai penyangga, penghubung
antara proses produksi dan distribusi untuk memperoleh efisiensi. Fungsi
lain Persediaan yaitu sebagai stabilisator harga terhadap flaktuasi
permintaan. (Ginting ,2007. Manajemen Produksi dan Operasi Edisi revisi
Jakarta.)

4.2.1 Pengertian Pengendalian Persediaan


Pengendalian Persediaan adalah merupakan usaha-usaha yang
dilakukan oleh suatu perusahaan termasuk keputusan-keputusan yang
3

diambil sehingga kebutuhan akan bahan untuk keperluan proses produksi


dapat terpenuhi secara optimal dengan resiko yang sekecil mungkin.
Persediaan yang terlalu besar (over stock) merupakan pemborosan karena
menyebabkan terlalu tingginya beban-beban biaya guna penyimpanan dan
pemeliharaan selama penyimpanan di gudang. Disamping itu juga
Persediaan yang terlalu besar berarti terlalu besar juga barang modal yang
menganggur dan tidak berputar. Begitu juga sebaliknya kekurangan
Persediaan (out of stock) dapat menganggu kelancaran proses produksi
sehingga ketepatan waktu pengiriman sebagaimana telah ditetapkan oleh
pelanggan tidak terpenuhi yang ada sehingga pelanggan lari ke perusahaan
lain. Singkatnya pengendalian Persediaan merupakan usaha-usaha
Persediaan bahan-bahan yang diperlukan untuk proses produksi sehingga
dapat berjalan lancar tidak terjadi kekurangan bahan serta dapat diperoleh
biaya Persediaan yang sekecil-kecilnya.
Pengendalian Persediaan merupakan fungsi managerial yang sangat
penting bagi perusahaan, karena perusahaan fisik pada perusahaan akan
melibatkan inventasi yang sangat besar pada pos aktiva lancar.
Pelaksanaan fungsi ini akan berhubungan dengan seluruh bagian yang
bertujuan agar usaha penjualan dapat intensif serta produk dan penggunaan
sumber daya dapat maksimal. (Arman Hakim Nasution & Yudha
Prastyawan, 2008. Manajemen Produksi dan Operasi Edisi revisi jakarta.)
4.2.2 Tujuan Pengendalian Persediaan
Pengendalian Persediaan pada divisi yang berbeda memiliki tujuan yang
berbeda pula. Adapun tujuan pengendalian Persediaan adalah Pada dasarnya
pengendalian Persediaan dimaksudkan untuk membantu kelancaran proses
produksi, melayani kebutuhan perusahaan akan bahan-bahan atau barang jadi dari
waktu ke waktu. Sedangkan tujuan dari pengendalian Persediaan adalah sebagai
berikut:
a. Menjaga agar jangan sampai perusahaan kehabisan bahan-bahan sehingga
menyebabkan terhenti atau terganggunya proses produksi.
3

b. Menjaga agar keadaan Persediaan tidak terlalu besar atau berlebihan


sehingga biaya-biaya yang timbul dari Persediaan tidak besar pula.
c. Selain untuk memenuhi permintaan pelanggan, Persediaan juga diperlukan
apabila biaya untuk mencari barang/bahan penggantian atau biaya kehabisan
bahan atau barang (stock out) relatif besar.
d. Pemasaran ingin melayani konsumen secepat mungkin sehingga
mengingatkan Persediaan dalam jumlah banyak.
e. Produksi ingin beroperasi secara efisien, hal ini mengimplikasikan order
produksi yang tinggi akan menghasilkan Persediaan yang besar (untuk
mengurangi setup mesin). Di samping itu juga produk menginginkan Persediaan
bahan baku, setengah jadi atau komponen yang cukup sehingga proses produksi
tidak terganggu karena kurangnya bahan.
f. Pembelian (Purchasing), dalam rangka efisiensi, juga menginginkan
persamaan produksi yang besar dalam jumlah sedikit daripada pesanan yang kecil
dalam jumlah yang banyak. Pembelian juga ingin ada Persediaan sebagai
pembatas kenaikan harga dan kekurangan produk.
g. Keuangan (Finance) menginginkan minimisasi semua bentuk investasi
Persediaan karena biaya investasi dan efek negative yang terjadi pada perhitungan
pengembalian asset (return of asset) perusahaan.
h. Personalia (Personel and industrial relationship) menginginkan
adanya Persediaan untuk mengantisipasi flaktuasi kebutuhan tenaga kerja.
i. Rekayasa (Egineering) menginginkan Persediaan minimal untuk mengantisipasi
jika terjadi perubahan rekayasa/engineering (Ginting,2007. Perencanaan dan
Pengendalian bahan baku)

4.2.3 Model Pengendalian Persediaan

Untuk menentukan kebijaksanaan Persediaan yg optimum, dibutuhkan


informasi parameter-parameter berikut : (Arman Hakim Nasution & Yudha
Prastyawan, 2008. Manajemen Produksi dan Operasi Edisi revisi Jakarta)
a.Kebutuhan
3

b.Biaya-biaya Persediaan
c.Lead time
Dalam model Persediaan deterministik parameter-parameter yang
berpengaruh terhadap system Persediaan dapat diketahui dengan pasti. Rata-rata
kebutuhan dan biaya-biaya Persediaan diasumsi diketahui dengan pasti. Lamanya
lead time juga diasumsikan selalu tetap. Karena semua parameter bersifat
deterministic maka tidak dimungkinkan adanya kekurangan Persediaan. Dalam
dunia nyata, akan sangat jarang ditemukan situasi dimana seluruh parameter dapat
diketahui dengan pasti. Karena itu, akan lebih masuk akal jika digunakan model-
model probabilistik yang mempertimbangkan ketidakpastian pada parameter-
parameternya. Namun, model deterministik terkadang merupakan pendekatan
yang sangat baik, atau paling tidak merupakan lamgkah awal yang baik untuk
menggambarkan fenomena Persediaan.
Model Q ini merupakan dasar dari berbagai pengembangan metode-
metode Persediaan. Pada metode ini pula Persediaan dengan jumlah pemesanan
tetap dan jarak waktu pemesanan selalu berubah-ubah. Pada metode ini
pemesanan kembali dilakukan pada saat dimana Persediaan mencapai suatu titik
pemesanan kembali (reorder point) dengan memperhitungkan kebutuhan yang
berfluktuasi selama waktu ancang-ancang (lead time), Persediaan untuk meredam
fluktuasi selama lead time disebut Persediaan keamanan (safety stock).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada metode model Q ini adalah :
(Agus Ahyari, 2003. Perencanaan dan Persediaan Bahan Baku)
a. Lot Order Economic adalah jumlah pembelian yang ekonomis untuk
dilaksanakan pada setiap kali pesan. Dapat diformulasikan dengan rumus
dibawah ini :

Q= ………………………………………....................(4.1)
Keterangan :
Q: Lot Order Economic
S: Biaya Setup
D: Permintaan per periode (Demand)
3

H: Biaya Penyimpanan
b. Setelah mendapatkan Lot Order Economic maka dilanjutkan untuk
mengetahui frekuensi pengirimannya dengan rumus yang telah ditetapkan.

Fn =
......................................................................................(4.2)
Fn = Frekuensi pemesanan/12 Bulan
c. Persediaan keamanan (safety stock) adalah jumlah bahan sebagai
Persediaan cadangan jika perusahaan berproduksi melebihi rencana yang
telah ditetapkan.

Dengan rumus :
Ss = (pemakaian maksimum – pemakaian rata-rata) Lead time…..(4.3)
d. Menentukan saat pemesanan kembali (reorder point) dengan rumus :

ROP = (demand bulanan x lead time) + SS....................................(4.4)


4

BAB V
METODE KERJA PRAKTIK

5.1 Rencana kerja praktik,Tempat dan Waktu kerja


Kerja praktik yang dilakukan oleh penulis merupakan kerja praktik
yang bersifat deskriftif, yaitu kerja praktik yang memberikan suatu gambaran
secara detail maupun terperinci khususnya pada para pembaca dan
mengungkapkan keadaan lokasi yang sebenar-benarnya secara mendasar
mengenai system perencanaan persediaan bahan baku yang ada di suatu
perusahaan tersebut. Tempat dan waktu kerja praktik dilaksanakan di PT
Berkat Sawit Sukamaju yang di laksanakan dari tanggal 08 September – 08
Oktober 2019,di Desa Sukamaju Kecamatan Babat Supat Kabupaten Musi
Banyuasin Sumatra Selatan.
Berikut merupakan Bar Chart rencana kegiatan yang akan dilakukan selama
melaksanakan kegiatan kerja praktek di lingkungan PT. Berkat Sawit
Sukamaju.:

No Aktivitas Kerja Praktek Minggu ke-


I II III IV
1 Pengenalandan Perusahaan
dan Karyawan
Melaksanakan Kerja praktek
2 dan pengambilan data dari
perusahaan

3 Pengolahan data

4 Penyusunan dan Penyelesaian


Laporan Kerja Praktik

Sumber :Pengolahan data 2019


4

5.2 Pengumpulan Data


Jenis dan sumber data dalam penelitian adalah sumber subjek
darimana data dapat diperoleh.Adapunjenis-jenis data yang dikumpulkan
merupakan data yang bersifat kuantitatif dan data yang dikumpulkan
merupakan data yang berasal dari internal,yakni data yang berasal dari suatu
perusahaan yang bersangkutan dan merupakan gambaran dari suatu
perusahaan tersebut.
5.3 Sumber Data
Sumber data yang berasal dari sumber internal sebagai berikut
a. Data Primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil
wawancara dengan pihak-pihak yang bersangkutan dalam perusahaan
tersebut atau pun data-data terkait adalah, data bahan baku produksi , hasil
dari produksi , lead time , pemakaian , pemakaian maksimun , deman
harian , deman , biaya penyimpanan , dan juga meliputi biaya setup yang
merupakan biaya yang dikeluarkan saat ingin memesan bahan kau seperti
biaya telpon ,akses internet, dll.
b. Data Skunder, merupakan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
menunjang.Yaitu meliputi sejarah dari perusahaan, lokasi perusahaan,
tenaga kerja, dan juga wilayah pemasaran yang dipasarkan oleh
perusahaan.

5.4 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dilakukan dengan terjun langsung ketempat
penelitian penulis yaitu merupakan data primer yang diperoleh dari
pengamatan dan penelitian dengan pengamatan secara langsung yang
dilakukan dilapangan , yaitu bahan baku kelapa sawit . Data skunder adalah
data yang diperoler dari literatur-literatur dan juga berupa referensi yang
berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas ini , yaitu teori-teori yang
berkaitan tentang metode Q. Data yang dikumpulkan selama melakukan kerja
praktek dan penelitian di PT Berkat Sawit Sukamaju merupakan data input
bahan baku utama yaitu : Adapun data yang didapat penulis sebagai berikut:
4

1. Tahap pengamatan input yaitu saat bahan baku kelapa sawit masuk di
PT.Berkat Sawit Sukamaju . mencatat hasil-hasil apa yang sudah didapat
dari pengamatan.
2. Mengolah hasil data pengamatan.
3. Menyimpulkan hasil dari pengamatan

5.5 Unit Analisis


Yang menjadi unit analisis penulis adalah bagaimana proses persediaan
bahan baku utama kelapa sawit yang ada di PT.Berkat Sawit Sukamaju.
5.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang dilakukan oleh penulis ,merupakan system analisis :
1. Melakukan survey pengamatan secara langsung mengenai bagaimana
proses persediaan bahan baku yanga ada di PT.Berkat Sawit Sukamaju.
2. Mengidentifikasi jumlah bahan baku yang masuk ke perusaan.
3. Mengidentifikasi adanya kesalahan dalam perencanaan persediaan bahan
baku yang akan dilakukan.
4. Menganalisa persediaan bahan baku utama pada PT.Berkat Sawit
Sukamaju dengan menggunakan metode Q.

5.7 BaganAlir (flow chart) MetodekerjaPraktik


Gambar di bawah ini merupakan petunjuk alur flow chart berkaitan
tentang metodologi kerja praktek, yaitu bagan yang mendescripsikan langkah-
langkah atau alur peneitian dari awal hingga akhir.
4

Mulai

Studi Pendahuluan

Identifikasi dan perumusan masalah

Tujuan Kerja Praktek

Pengumpulan Data
Data-Data yang dikumpulkan adalah :
Data Bahan Baku
Hasil Produksi
Lead Time
Pemakaian maksimum
Demand Harian
Demand
Biaya Penyimpanan
Biaya setup

Pengolahan Data :
Menghitung berat TBS masuk
Menghitung jumlah safety stock
Menghitung jumlah recorder

Analisa Data

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar : 5.1 bagianAlir (flow chart) metode kerja Praktik


4

BAB VI
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

6.1 Pengumpulan Data


Pengumpulan data merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan data-data yang dibutuhkan untuk suatu penelitian. Data ini akan
menjadi input pada tahap pengolahan data. Pengumpulan data merupakan proses
yang di ambil dari kegiatan seperti, observasi pengamatan, wawancara kepada
pihak-pihak yang bersangkutan, serta dokumentasi dari suatu perusahaan yang
bersangkutan.
Adapun data-data yang diperlukan adalah tinjauan umum yang sudah
dilakukan oleh peneliti di PT Berkat Sawit Sukamaju Sejatinya sampel data yang
diambil itu merupakan data-data seperti, Bahan Baku, proses produksi, lead time,
demand harian, demand, data biaya penyimpanan dan juga data biaya setup.
Data Bahan Baku Dan Produksi di PT Berkat Sawit Sukamaju dari bulan
Januari sampai Desember 2019.
Tabel 6.1 Data Tandan Buah Segar Tahun 2019
Tahun 2019
Bulan Bahan Baku Permintaan
(kg) (kg)
Januari 1.266.988 1.200.000
Ferbruari 929.673 250.000
Maret 1.072.748 1.654.600
April 944.176 850.000
Mei 1.409.188 5.000.000
Juni 1.790.421 508.750
Juli 1.063.966 0
Agustus 1.856.048 999.800
September 1.639.518 2.054.200
Oktober 1.798.748 1.850.000
November 1.695.513 1.550.000
Desember 1.645.557 1.149.985
Total 17.112.544 17.067.335
4

Sumber : PT Berkat Sawit Sukamaju


Adapun rincian harga dan ongkos pesan dari item PT Berkat Sawit
Sukamaju sebagai berikut.
Tabel 6.2 Biaya Pembelian Bahan Baku
No. Bahan Baku Permintaan Harga/kg Total
(kg) (Rp) (Rp)
1 TBS 17.067.335 2.250 38.401.503.750
Sumber : PT.BSS

Tabel 6.3 Biaya Pemesanan Bahan Baku


No. Biaya Pemesanan Biaya (Rp)/perbulan
1 Biaya Komunikasi 720.000
2 Biaya Penerimaan 300.000

Total 1.020.000
Sumber : PT.BSS

1000
800
600
400
200
0

b.komunikasi b. penerimaan
Kurva table 6.3 biaya pemesanan bahan baku
4

Tabel 6.4 Biaya Penyimpanan Bahan Baku


Biaya Penyimpanan Biaya (%)
1 Bunga bank 12
2 Asuransi 0.05
3 Biaya pengamanan 0.02
4 Administrasi gudang 0.22
5 Biaya listrik 0.27
Total 13
Sumber : PT.BSS

12
0.27
2
0.2
5
0.02
0
0.0

B.bank Asuransi B.pengamanan Admin.gudang B.listrik


Kurva table 6.4 Biaya Penyimpanan Bahan Baku

6.2 Pengolahan Data


Pengolahan data ini kelanjutan dari pengumpulan data yang kemudian
dilakukan pengolahan data. Data yang dianggap atau masih mentah perlu ditindak
lanjuti dan dilakukan pengolahan sehingga menjadi informasi yang kemudian agar
dapat digunakan menjawab tujuan dari penelitian atau kerja praktik yang
dilakukan.
4

6.2.1 Perhitungan Persediaan Selama Tahun 2020


Perhitungan persediaan ini dilakukan dengan cara stok akhir ditambah
dengan pemakaian di bulan selanjutnya kemudian dijumlahkan dan
didaptkan nilai rata-rata.
Adapun hasil persediaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ;
Tabel 6.5 Perhitungan Persediaan Selama 12 Periode 2020
Tahun 2020
Bulan Permintaan (kg)
Januari 1.200.000
Ferbruari 250.000
Maret 1.654.600
April 850.000
Mei 5.000.000
Juni 508.750
Juli 0
Agustus 999.800
September 2.054.200
Oktober 1.850.000
November 1.550.000
Desember 1.149.985

Sumber : Pengolahan Data

Permintaan
3.000.000
2.000.000
1.000.000
Permintaan
sept
okt
jul
jan

mei
mar

agst

nov
feb

jun
apr

des

Sumber : Pengolahan Data


Gambar 6.1 Grafik Persediaan Selama 12 Periode
4

6.2.2 Perhitungan Peramalan


Menentukan perkiraan permintaan selama 12 periode ke depan dengan
menggunakan metode Moving Average, Regresi Linear.

6.2.2.1 Peramalan Dengan Metode Moving Average


Tabel 6.7 Hasil Peramalan
Bulan X MA Selisih
(permintaan) (Hasil Peramalan)
Januari 1.200.000
Ferbruari 250.000
Maret 1.654.600
April 850.000 1.034.866 -184.866
Mei 5.000.000 918.200 4.081.800
Lanjutan hasil peramalan
Bulan X MA Selisih
(Permintaan) (Hasil Peramalan)
Juni 508.750 2.501.533 -1.992.783
Juli 0 2.119.583 -2.119.583
Agustus 999.800 1.836.250 -836.450
September 2.054.200 502.850 1.551.350
Oktober 1.850.000 1.018.000 832.000
November 1.550.000 1.634.666 -84.666
Desember 1.149.985 1.818.066 -668.081
Total 17.067.335 13.384.014 3.818.247
Sumber : Pengolahan Data
Perhitungan peramalan dengan megunakan metode moving average dimana hasil
peramalan di bulan april didapat dari jumlah keseleruruhan perhitungan bulan 1
sampai 3 kemudian dibagi 3.
4

Bulan April .
X1 = 1.200.000 kg
X2 = 250.000 kg
X3 = 1.654.600 kg
t=3
Jadi hasil peramalan Moving Average untuk bulan ke-4 adalah :
MA = (X1+X2+X3):3=1.034.866 kg. Dan begitu seterusnya.

Kesalahan peramalan dengan metode Moving Average dapat dilihat


sebagai berikut :
1. Mean Absolute Deviation (MAD)

MAD =
=
= 424.249
Nilai MAD didapat dari jumlah keseluruhan selisih dari bulan april sampai
desember dikurang priode 9 bulan.
Adapun nilai selisih didapat dari data bahan baku yang diambil dari PT.BSS
kemudia dikurang dengan data hasil peramalan .

6.2.2.2 Peramalan Dengan Metode Regresi Linear


Tabel 6.8 Hasil Peramalan
Bulan Y X X2 X.Y Peramalan Selisih
(Permintaan) (Periode) priode ke 13-24
Januari 1.200.000 1 1 1.200.000 3.621.318 -2.421.318
Ferbruari 250.000 2 4 500.000 3.790.475 -3.540.475
Maret 1.654.600 3 9 4.963.800 3.959.632 -2.305.032
April 850.000 4 16 3.400.000 4.128.789 -3.278.789
Mei 5.000.000 5 25 25.000.000 4.297.946 702.054
Juni 508.750 6 36 3.052.500 4.467.108 -3.958.358
Juli 0 7 49 0 4.636.260 -4.636.260
Agustus 999.800 8 64 7.998.400 4.805.417 -3.805.617
September 2.054.200 9 81 14.487.800 4.974.574 -2.920.374
Oktober 1.850.000 10 100 18.500.000 5.134.731 -3.284.731
5

November 1.550.000 11 121 17.050.000 5.312.888 -3.762.888


Desember 1.149.985 12 144 13.799.820 5.482.045 -4.332.060
Total 17.067.335 78 650 109.952.320 54.620.183 30.283.836
Sumber : Pengolahan Data
Perhitungan peramalan dengan menggunakan metode Regresi Linear
dimana hasil peramalan didapat dengan menggunakan rumus Y = a+b x .
Dimana :
Ʃ X2 = 650 Didapat dari jumlah keseluruhan priode 12 bulan.
ƩY = 17.067.335 Didapat dari jumlah keseluruhan permintaan
Ʃ XY = 109.952.320 didapat dari jumlah keselurahan nilai X dikali dengan Y
N = 12 didapat dari priode 12 bulan.
Jadi peramalan Regresi Linear adalah:

b ( )

a= =

Y = a+bx
Untuk peramalan di ttahun selanjutnya , maka :
Y13 =1.422.277 + 169.157 (13) = 3.621.318 kg , untuk peramalan di bulan
januari ,dan begitupun seterusnya.

Kesalahan peramalan dengan metode Regresi Linear dapat dilihat sebagai


berikut :
1. Mean Absolute Deviation (MAD)

MAD =
=
= 2.523.653
Peramalan yang digunakan untuk 12 bulan kedepan adalah dengan
menggunakan 2 metode yaitu Moving Average dan Regresi Linear. Maka didapat
beberapa kesalahan-kesalahan peramalan sebagai berikut :
5

Tabel 6.9 Kesalahan Peramalan


No. Metode Peramalan MAD
1 Moving Average 424.249
2 Regresi Linear 2.523.653
Sumber : Pengolahan Data
Dari ke 2 metode yang digunakan, metode Moving Average merupakan
hasil peramalan terbaik, karena nilai kesalahannya paling kecil dari metode
Regresi linear. Metode yang digunakan untuk menghitung nilai kesalahan adalah
Mean Absolute Deviation (MAD
Tabel 6.10 Perhitungan Peta Moving Range Untuk Pemeriksaan Peramalan
Bulan Periode (Peramalan)y, Permintaan y y, - y MR

Moving Range

Januari 1 3.621.318 1.200.000 2.421.318


Ferbruari 2 3.790.475 250.000 3.540.475 1.119.157
Maret 3 3.959.632 1.654.600 2.305.032 1.235.443
April 4 4.128.789 850.000 3.278.789 973.757
Mei 5 4.297.946 5.000.000 702.054 2.576.735
Juni 6 4.467.108 508.750 3.958.358 3.256.304
Juli 7 4.636.260 0 4.636.260 677.902
Agustus 8 4.805.417 999.800 3.805.617 830.643
September 9 4.974.574 2.054.200 2.920.374 885.243
Oktober 10 5.134.731 1.850.000 3.284.731 364.357
November 11 5.312.888 1.550.000 3.762.888 478.157
Desember 12 5.482.045 1.149.985 4.332.060 569.172

Total 54.620.183 17.067.335 30.283.836 12.966.870

Sumber : Pengolahan Data.


Untuk mendapatkan hasil moving range pada bulan februari , maka dilakukan
perhitungan seperti pada rumus dibawah ini :
MR = |( ) ( )|
Untuk mendapatkan hasil moving range secara keseluruhan maka dilakukan
dengan rumus berikut :
5

̅
̅̅
̅ ̅ | | = = 1.178.806

Jumlah keseluruhan moving range dari bulan februari sampai desember


dijumlahkan kemudia dibagi 11 maka didapatkan hasil 1.178.806.
Kemudian untuk mengontrol agar tidak terjadi penyimpangan maka dilakukan
pengendalian dengan meggunakan Batas Kendali Atas dan Batas Kendali
Bawah seperti pada rumus berikut :
BKA = +2,66 ̅
̅̅
̅ ̅ = +2,66 (1.178.806) = 3.356.249

BKB = -2,66 ̅

Peta Kendali Kontrol


4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
0
-1.000.000 1234567891011
MR
BKA BKB

-2.000.000
-3.000.000
-4.000.000

̅̅
̅ ̅ = - 2,66 (1.178.806) = -3.356.249
Sumber : Pengolahan Data
Gambar 6.2 Grafik Peta Kendali Kontrol
Dari hasil peta kendali diatas maka di dapatkan hasil bahwah tidak terjadi
penyimpangan pada peta kendali kontrol tersebut .

6.2.3 Perhitungan Persediaan dengan Menggunakan Pendekatan Q


Setelah didapatkan ramalan permintaan 12 bulan kedepan, selanjutnya
dilakukan perhitungan jumlah pemesanan yang optimal untuk Bahan Baku.
Adapun perhitungan menentukan jumlah pesanan ekonomis yang optimal dapat
dilihat pada uraian berikut.

EOQ = √
5
5

Keterangan
:
Q: Lot Order Economic
S: Biaya Setup
D: Permintaan per periode (Demand)
H: Biaya Penyimpanan

( )( ) = 1.190.337
Q=√ ( )( )

Jadi, jumlah pesanan ekonomis adalah 1.190.337


()
f= = 14,337 = 14 kali pemesanan

Dari hasil perhitungan frekuensi pemesanan maka dapat ditentukan jumlah


pemesanan adalah 14 kali dan lead time adalah 4 hari sekali pesan.

6.2.4 Menentukan Jumlah Safety Stock (SS)


Safety stock (SS) digunakan untuk mengetahui jumlah cadangan
keamanan bahan baku dikarenakan penambahan produksi, maka dapat
dihitung dengan cara dan rumus berikut;
Keterangan:
Pemakaian Maksimum = Jumlah Permintaan Terbesar
Pemakaian Rata-Rata = Jumlah demand/hari
SS = (Pemakaian Maksimum – Pemakaian Rata-Rata) Lead Time
SS = (5.000.000 – 1.422.277 ) 4 = 14.310.892 kg
Untuk menghindari terjadinya kekurangan bahan baku maka safety stock
atau stok cadangan yang harus dimiliki PT.Berkat Sawit Sukamaju adalah
sebesar 14.310.892 kg.
6.2.5 Menentukan Reorder Point (ROP)

Setelah mendapatkan hasil dari safety stock maka ditentukan saat


pemesanan kembali atau reroder point (ROP) dengan cara ;
ROP = (Demand/bulan x Lead Time) + SS
5

ROP = (1.422.277 /bulan x 4 hari ) + 14.310.892 kg


= (5.689.108 ) + 14.310.892 = 20.000.000 kg.
Setelah melakukan perhitungan seperti diatas maka perusahaan
seharusnya melakukan pemesanan kembali apabila stock bahan baku
sudah mencapai 20.000.000 kg.
5

BAB VII
ANALISIS HASIL

7.1 Analisis Hasil Pengolahan Data


Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan selama pengamatan
beserta observasi yang di ambil untuk di analisis pada bab sebelumnya maka
penulis dapat menganalisis hasil yang telah dilakukan selama melaksanakan
kerja praktik di PT. Berkat Sawit Sukamaju sebagai berikut;

7.1.1 Analisis Menentukan Kebutuhan Permintaan


Salah satu cara bagi perusahaan untuk menjamin dan melancarkan
proses produksi yaitu dengan mengadakan persediaan bahan baku dan
menentukan seberapa banyak bahan baku yang akan digunakan dengan
jangka waktu yang telah ditetapkan. Setiap perusahaan yang bergerak
dibidang industri pastinya akan selalu mempunyai stok persediaan bahan
baku untuk mengantisipasi apabila ada kekurangan dalam proses produksi
serta untuk menjamin agar proses produksi tetap berjalan lancar.
Namun persediaan bahan baku yang terlalu besar dapat merugikan
perusahaan karena ini berkaitan dengan efisiensi karena pastinya modal
yang tertanam akan lebih otomatis pengeluaran akan meningkat. Sebaliknya
apabila persediaan bahan baku yang terbilang minim, juga tidak
menguntungkan dan ini sangat merugikan perusahaan karena tidak dapat
menjamin proses produksi akan berjalan dengan lancar karena distribusi
perusahaan yang terganggu.
Untuk menentukan jumlah pemesanan atau pembelian yang optimal tiap kali
pemesanan perlu ada perhitungan kuantitas pembelian yang ekonomis, maka
dari itu ditentukan kebutuhan ekonomis terhadap setiap pembelian.
Dari hasil pengolahan data di dapat bahwa jumlah pesanan ekonomis
produksi adalah sebesar 1.190.337 kg.
5

7.1.2 Analisis Persediaan Pengaman (Safety Stock)


Untuk menghadapi permintaan yang tidak pasti, perusahaan
biasanya mempunyai tingkat persediaan yang ditentukan sebagai
pengamanan (safety stock). Dari perhitungan dengan menggunakan metode
Q terhadap perbedaan antara perhitungan secara teoritis dengan kenyataan.
Dengan demikian tujuan diadakannya persediaan pengaman adalah
meminimasi nilai harapan shortage cost dan holding safety stock. Dengan
kebutuhan ekonomis yang telah diperhitungkan maka dapat ditentukan
bahwa pengamanan cadangan sebesar 14.310.892.

7.1.3 Analisis Reorder Point (ROP)


Reorder Point (ROP) adalah saat waktu tertentu perusahaan harus
mengadakan pemesanan bahan baku kembali, sehingga datang nya
pemesanan tersebut tepat dengan habisnya bahan baku yang dibeli. Setelah
melakukan perhitungan maka perusahaan seharusnya melakukan pemesanan
kembali apabila stock bahan baku sudah mencapai 20.000.000 kg.
5

BAB VIII
SIMPULAN DAN SARAN

8.1 Simpulan
Dari hasil pengamatan serta pembahasan yang telah dilakukan
terhadap persediaan bahan baku kelapa sawit pada PT Berkat Sawit
Sukamaju, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Tingkat persediaan yang paling ekonomis untuk persediaan bahan baku
pada setiap pembelian adalah = 1.190.337 dalam frekuensi 14 kali per 12
bulan.
2. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode Q maka besarnya
Safety Stock adalah sebesar 14.310.892 kg per 12 bulan.
3. Dan untuk melakukan Reorder Point maka dengan metode Q ditentukan
sebesar 20.000.000 Kg.

8.2 Saran
Adapun saran yang dapat diajukan oleh penulis kepada pihak
perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Untuk dapat meminimumkan total biaya persediaan, perusahaan
disarankan untuk menggunakan metode Q dalam hal penentuan volume
produksi.
2. Untuk merencanakan produksi pada berikutnya, perusahaan hendak nya
mengacu pada hasil peramalan yang telah dilakukan, sehingga dapat
terhindar dari kerugian akibat pemborosan dalam proses produksi.
3. Melakukan perencanaan secara berkala untuk menentukan persediaan yang
tepat untuk menutupi persediaan yang dibutuhkan karena permintaan
semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

Mangkunegara . 2002 . Pengertian dan definisi K3 menurut para ahli. Diakses


dari https://isokonsultindo.com/smk3

Suma’mur . 2001 . Pengertian dan definisi K3 menurut para ahli . Diakses dari
https://isokonsultindo.com/smk3

Mathis . Jackson . 2002 . Pengertian dan definisi K3 menurut para ahli . Diakses
dari https://isokonsultindo.com/smk3

Buku Arsip Perusahaan PT. Berkat Sawit Sukamaju Babat Supat , Musi
Banyuasin tahun 2017

Ginting . 2007 . Manajemen Produksi dan Operasi . Yogyakarta : Graha Ilmu.

Gitosudarno . 2002 . Pengantar Teknik Industri Edisi 2

Handoko, T.Hani, 2008. Manajemen Personalia Sumber daya Manusia , Edisi


kedua, Yogyakarta:BPFE.

Riyanto, Bambang. 2001. Pengantar Teknik Industri Edisi 2

Ahyari, Agus. 2003. Manajemen Bahan-Bahan: Efisiensi Persediaan Bahan.


Yogyakarta: BPFE

Arman Hakim Nasution, Yudha Prasetyawan. 2008. Perencanaan dan Persediaan


Produksi, Yogyakarta: Graha Ilmu.

57
LAMPIRAN

Gambar 1.1 Jembatan timbangan

Gambar 1.2 Area Sortasi

Gambar 1.3 Strelizer (Perebusan)

58
Gambar 1.4 Alat Angkat ( Hoisting crane )

Gambar 1.5 Autofeeder (Stasiun Penebah)

Gambar: 1.6 Mesin press

59
Gambar 1.8 Depericarper (Pemisah Ampas dan Biji)

Gambar 1.9 Stasiun Klarifikasi Gambar 1.10 Sludge Sepator

Gambar 1.11 Pengolahan biji / inti sawit

60
u›uvensrras aiNA DARBA PALEMBANG
FAKULTA9 TEKNlff
PROGRAM 9TUDI TEKM}f. tNDUSTRt
Jln. Jendral A. *ani Norrior 12 Seberpng Ulu I Kota Palembang Proyinsi Sumetera Selatan 302

ItONSULTASl XERJA PRAKTEK


:FAI2AL ARIFIN

.dt JL :Paraediañnbahan baku kalapa sawit Menggunakan Metode Q


JI.LIntas Palembang - Jambi Km, 102 Dea8 SukafTlmu
Xec. Babat Supat, Kab. Muai Banyuasin Prov. 80I
gelatan Kods Pos: 30782

Anda mungkin juga menyukai