Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PERAWATAN DAN PEMANTAUAN INSTALASI PENGOLAH AIR


LIMBAH PT. MESIN ISUZU DI KOTA BEKASI

Laporan PKL ini disusun untuk memenuhi ketentuan kurikulum Jurusan Teknik
Mesin Politeknik Negeri Malang

Oleh:

AHMAD NAUFAL ASYRAFI


NIM. 1941230045

D IV TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN JURUSAN


TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG TAHUN
2022
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT. MESIN ISUZU
INDONESIA KOTA BEKASI JAWA BARAT
TENTANG PERAWATAN DAN PEMANTAUAN INSTALASI
PENGOLAH AIR LIMBAH PT. MESIN ISUZU INDONESIA DI KOTA
BEKASI

Disusun Oleh :

Nama : Ahmad Naufal Asyrafi


NIM 1941230045
Jurusan : Teknik Mesin
Judul : Perawatan dan Pemantauan Instalasi
Pengolahan Air Limbah
Konsentrasi : Produksi dan Perawatan

Bekasi, 30 november 2022


Mengesahkan, Menyetujui,
General Manager GA-EHS, Pembimbing Prakerin,

Dra. H. Rochmad Yuwono Tanti Maryati


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT. MESIN ISUZU
INDONESIA KOTA BEKASI JAWA BARAT
TENTANG PERAWATAN & PEMANTAUAN INSTALAS PENGOLAH
AIR LIMBAH PT MESIN ISUZU DI KOTA BEKASI

Disusun Oleh :

Nama : Ahmad Naufal Asyrafi


NIM 1941230045
Jurusan : Teknik Mesin
Program Studi : D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
Judul : Perawatan dan pemantauan instalasi pengolah
air limbah Sistem Waste Water Treatment

Menyetujui, Malang, 30 November 2022


Dosen Pembimbing, Mahasiswa,

Ir. Syamsul Hadi, M.T., Ph.D Ahmad Naufal Asyrafi


NIP. 19691127 199403 1 001 NIM. 1941230045

Mengesahkan, Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin KPS D-IV TMPP,

Ir. Pipit Wahyu Nugroho, M.T. Dr. Drs. Moh. Hartono, M.T
NIP. 19700520 200212 1 002 NIP. 19691127 199403 1 001
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan
rahmat, karunia dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan
Laporan Praktik Kerja Lapangan di PT. Mesin Isuzu Indonesia (MII).
Praktik Kerja Lapangan ini merupakan salah satu bentuk aplikasi
dari teori yang telah didapatkan di bangku kuliah yang selanjutnya
diharapkan dapat menjadi bekal ilmu yang bermanfaat di dunia kerja.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun sebagai salah satu syarat mata
kuliah Pada Semester 7 di Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini tidak lepas dari
bantuan, bimbingan, dan motivasi yang kuat dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa.

2. Orang tua saya yang senantiasa tiada henti memberikan dukungan


baik moral maupun finansial selama mengikuti kegiatan Praktik
Kerja Lapangan ini.

3. Bapak ir. Syamsul Hadi, M,T.,ph.D. selaku Dosen Pembimbing


Praktik Kerja Lapangan.
4. Bapak Dra.H. Rochmad Yuwono, selaku General Manager EHS PT
Mesin Isuzu Indonesia Kota Bekasi.
5. Ibu Tanti Maryati, SKM. dan bayu septyana selaku Pembimbing
Lapangan yang memberikan masukan selama kerja praktek di
PT.Mesin Isuzu Indonesia
6. Ahmad Erland Farras dan Syahrul Nur Ilmi yang sebagai rekan saya
selama Praktik Kerja Lapangan.

Akhir kata, semoga dengan adanya Laporan Praktik Kerja


Lapangan ini bisa memberikan manfaat kepada pembaca dan khususnya
penulis. Penulis menyadari dalam laporan ini masih banyak kekurangan,
penulis mengharapkan kritik yang membangun demi kesempurnaan
penulis laporan berikutnya.

Malang, 30 November 2022

Ahmad Naufal Asyrafi


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat dan rumah
tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta buangan
lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran
umum. Sedangkan pada kegiatan industri, jenis dan sumber limbah yang
dihasilkan oleh industri sebagai berikut. Industri makanan diantaranya industri
pengalengan, permen, bir, susu dan keju, pemrosesan produk pertanian,
pemrosesan daging limbahnya merupakan senyawa organik dalam bentuk
suspensi, koloid dan larutan. Industri logam dan pertambangan volume limbahnya
besar dan mengandung banyak padatan tersuspensi. Industri pemrosesan bahan
bakar, seperti oil refinery, gas reforming limbahnya bersifat toksik. Industri kimia,
seperti industri pupuk, logam berat, pestisida dan farmasi limbahnya bersifat
toksik. Industri elektroplating dan engineering works.

Pengolahan air limbah industri bertujuan untuk mengurangi dampak negatif


terhadap lingkungan dilakukan dengan mengurangi jumlah dan kekuatan air
limbah industri sebelum dibuang ke perairan penerima. Tingkat pengurangan yang
diperlukan dapat diperkirakan berdasarkan data karakteristik air limbah dan
persyaratan baku mutu lingkungan yang berlaku. Peraturan Pemerintah RI No : 82
tahun 2001, baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar
yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas
ke dalam sumber air dari suatu usaha atau kegiatan.
Akibat penanganan tidak sempurna, limbah padat menimbulkan polusi udara.
Selain itu limbah cair pabrik juga mencemari sungai. Kondisi itu sangat, terasa
ketika musim kemarau. Karena pada saat bersamaan, warga memergunakan air
sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Sungai yang berada di kawasan industri harus
sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5
tahun 2014 Tentang baku Mutu Air Limbah adanya industri gula yaitu usaha dan
atau kegiatan di bidang pengolahan tebu menjadi gula dan turunnnya yang
digunakan untuk konsumsi manusia atau pakan.

Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengatasi permasalahan tersebut


karena kesadaran masyarakat menjadi peran penting. Peran serta masyarakat
adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan
permasalahan-permasalahan masyarakat tersebut. Partisipasi masyarakat di bidang
kesehatan berarti keikutsertaan seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan
setiap permasalahan. Di dalam hal ini masyarakat sendirilah yang aktif
memikirkan, merencanakan, melaksanakan, melaksanakan dan mengevaluasikan
program-program kesehatan masyarakatnya. Lembaga atas wadah yang ada di
masyarakat hanya dapat memotivasi, mendukung dan membimbingnya. Oleh
karena itu diperlukannya penanganan yang dilihat dari segi peran serta masyarakat
dalam mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah industri
pabrik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang kamu ketahui tentang perawatan sistem pengolahan air limbah di
PT. Mesin Isuzu Indonesia?
2. Apakah hasil limbah cair PT. Mesin Isuzu Indonesia memiliki jenis-jenis
limbah yang berbeda ?
3. Apakah Proses Pengolahan Limbah Cair di PT. Mesin Isuzu Indonesia sudah
sesuai peraturan baku mutu air yang sudah di tetap kan?
1.3 Tujuan dan Manfaat praktek kerja
Tujuan dalam praktek kerja ini adalah:
1.3.1 Tujuan Umum :
1. Mahasiswa mengetahui gambaran umum Perusahaan Daerah
Pengelolaan Air Limbah
2. Mahasiswa mengetahui dan mempelajari dua sistem yang
ditangani oleh PT Mesin Isuzu Indonesia yakni, Perawatan
dan Pemantauan

3. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu selama perkuliahan dan


mengaplikasikan dalam dunia kerja praktek secara langsung.

4. Mengetahui perkembangan teknologi yang diaplikasikan


dalam instansi perusahaan.

1.3.2 Tujuan Khusus :

1. Untuk mengetahui prinsip kerja pada mesin pengolahan air


limbah di PT Mesin Isuzu Indonesia.

2. Untuk mengetahui kualitas air liimbah Produksi


berdasarkan parameter PH,BOD,COD,TSS

Manfaat dari praktek kerja ini adalah:


1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mendapat gambaran nyata dunia kerja di
perusahaan daerah terutama bidang yang berkaitan dengan
Program Studi Teknik Lingkungan dan terlibat secara
langsung pada perusahaan terkait serta mengetahui
pengelolaan air limbah di PT. Mesin Isuzu Indonesia serta
temuan di lapangan.

2. Bagi Perusahaan
Perusahaaan memberdayakan mahasiswa untuk memperoleh
masukan mengenai permasalahan yang berkaitan dengan
pengelolaan air limbah dan kondisi yang terjadi di lapangan
serta perusahaan menjalin hubungan baik dengan Politeknik.

3. Bagi Politeknik
Universitas dapat menambah koleksi berupa laporan kerja
praktik yang bermanfaat baik itu bagi mahasiswa maupun
mahasiswi yang belum mengetahui gambaran nyata dunia
kerja
1.4 Tempat dan waktu

Sumber : Company Profile isuzu


Tempat : PT Mesin Isuzu Indonesia
Alamat : Jl. Raya Kaliabang No.1, RT.003/RW.007, Pejuang,
Kecamatan Medan Satria, Kota Bks, Jawa Barat 17132
Waktu Pelaksanaan : Senin, 01 Agustus 2022 - Kamis, 30 November
2022
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat
PT. Mesin Isuzu Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang
bergerak dibidang perakitan mesin dan pembuatan komponen otomotif
yang selalu mengembangkan teknologi terkini. PT. Mesin Isuzu
Indonesia berperan sebagai agen tunggal pemegang merek dan produsen
kendaraan Isuzu yang melakukan kegiatan produksi mesin dan
komponennya di Indonesia. IAMI merupakan perusahaan ventura
bersama antara PT Arya Kharisma (anak perusahaan PT Astra
International Tbk) dengan Isuzu Motors Limited. IAMI juga berperan
sebagai distributor kendaraan kategori Commercial Vehicle (CV)
dengan dukungan dari Isuzu Sales Operation (ISO) untuk distribusi
kendaraan kategori Light Commercial Vehicle (LCV). Produk dan Jasa
Kendaraan Isuzu dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan komersial
yang bervariasi di berbagai jenis sektor industri di Indonesia.

Isuzu memiliki sejarah panjang dalam setiap milestone kesuksesan


pebisnis di seluruh dunia. Inovasi yang dilakukan Isuzu untuk selalu
mengembangkan mesin diesel yang andal, efisien, & ramah lingkungan
membuatnya dipercaya oleh para pebisnis cerdas untuk dijadikan
sebagai partner menuju sukses.

Dari Jepang Untuk Dunia


Isuzu dikembangkan pertama kali dengan memproduksi mesin diesel
berpendingin pertama di Jepang pada tahun 1937. Mesin ini
menorehkan sejarah pengembangan mesin diesel di negeri Sakura.

Sudah lebih dari 80 tahun Isuzu memproduksi kendaraan komersial


tingkat dunia dan menjadi nomor 1 di 34 negara. Itu semua
membuktikan bahwa Isuzu unggul dalam inovasi dan menjadi terdepan
di industri otomotif abad 21.

Tidak hanya sebagai produsen kendaraan komersial, Isuzu juga dikenal


sebagai produsen mesin diesel terkemuka di dunia. Banyak perusahaan
di seluruh dunia memilih mesin diesel Isuzu sebagai mitra mereka,
karena mereka percaya mesin diesel Isuzu merupakan kombinasi dari
kekuatan, kinerja, dan keandalan. Konsumen juga mengakui teknologi
mesin diesel Isuzu yang terus ditingkatkan standarnya sehingga menjadi
lebih baik dari segi tingkat kebisingan dan rendah polusi. Hal ini
menjadikan Isuzu menjadi andalan konsumen untuk mengembangkan
bisnis mereka.

Hadirnya Sang Partner Sejati di Indonesia, Isuzu mulai dipercaya


kehandalannya oleh konsumen Indonesia sejak kehadirannya di tahun
1960 dengan produk yang paling dikenal yaitu Isuzu Bison. Pada
tanggal 3 Mei 1974 didirikanlah PT. Pantja Motor oleh PT Pantja Niaga
bersama Ir Rustam Darwis di Jakarta. Pada tahun 1988 PT Unitrans
Pertama membeli 68% saham PT Pantja Motor, dan pada tahun 1991 PT
Astra International Tbk menjadi pemiliki mayoritas PT Pantja Motor
yang dibeli melalui PT Aryaloka Sentana dari PT Unitrans Pertama. Di
saat yang sama diluncurkanlah Isuzu Panther TBR 52, 2.300 cc Diesel
Direct Injection, sebagai pelopor pengguna mesin diesel untuk
kendaraan niaga serba guna di Indonesia.

Pada tahun 1995, hadir Isuzu ELF, 2.800 cc Diesel Direct injection
sebagai langkah pertama Isuzu di segmen komersial dan juga Isuzu
Borneo, truk kelas medium. Di tahun yang sama masuknya investor
Isuzu Motors Ltd dan Itochu Corporation. Untuk membuktikan
kehandalan mesin dieselnya, tahun 1995 Isuzu mengadakan Laga
Pantura I yaitu sebuah kegiatan mengendarai Isuzu Panther dari Jakarta
sampai Bali yang membubuhkan hasil 1 liter solar untuk jarak 31 km.
Kesuksesan ini dilanjutkan pada tahun 2002 dengan Laga Pantura II
dengan 1 liter solar untuk 33,87 km. Pada tahun berikutnya Isuzu
menyelenggarakan Isuzu Laga Wisata Jakarta, dengan memecahkan
rekor Muri dengan konvoi kendaraan Isuzu Panther terpanjang sebanyak
863 unit. Dilanjutkan dengan Laga Wisata Surabaya dengan jumlah
peserta 1.022 kendaraan Isuzu Panther.

Dari sisi ekspor, Pada tahun 1997 Isuzu melakukan mengekspor Isuzu
Panther ke negara Filipina, Taiwan, dan pada tahun 2005 menambah ke
negara Vietnam dan India. Pada tahun 2008, dengan penanda tanganan
DTS (Deed of Transfer of Shares) Isuzu di Indonesia berubah nama dari
PT Pantja Motor menjadi PT Isuzu Astra Motor Indonesia. Dan mulai
tahun 2019, Isuzu Indonesia kembali melakukan ekspor perdana Isuzu
Traga ke Filipina. Haluan bisnis Isuzu Indonesia juga mengalami
perubahan, segment pasar Isuzu berkembang bukan hanya pada segment
MPV namun juga pada segment komersial dengan produk Isuzu ELF,
Isuzu Giga, dan Isuzu Traga. Isuzu Indonesia juga masuk pada segment
SUV dan Double Cabin dengan Isuzu MU-X dan Isuzu D-max.

ISUZU REAL PARTNER. REAL JOURNEY.


Dengan variasi segmen yang cukup beragam, serta perkembangan
zaman dan kebutuhan masyarakat akan kendaraan yang dapat memenuhi
kebutuhan saat ini, maka di tahun 2019 Isuzu Indonesia hadir dengan
tagline baru yaitu Isuzu Real Partner, Real Journey. Tagline ini memiliki
arti bahwa Isuzu adalah partner sejati dalam setiap langkah konsumen
menuju kesuksesan.

Isuzu selalu hadir mendampingi konsumen, meraih setiap peluang untuk


menjadikannya penuh makna, dan membuat setiap hari penuh arti. Isuzu
yakin pada yang ada di saat ini dan di sini, bukan hanya pada esok dan
nanti. Tak pernah diam, tak pernah puas – Isuzu hanya memberikan
kualitas terbaik. Isuzu sadar meraih yang terbaik adalah sebuah
perjalanan tanpa henti. Mulai dari pionir mobil pertama di Jepang,
hingga menjadi produsen truk nomor 1 di 34 negara, setiap langkah
Isuzu menciptakan perbedaan bermakna. Isuzu memberi keunggulan
nyata, yang membua percaya diri menghadapi tantangan setiap hari.
Siapapun Anda, wirausahawan, family-man, penggemar hobby, ataupun
pengemudi professional – Isuzu selalu hadir, di setiap langkah dalam
perjalanan Anda menuju sukses.

Jadi, jangan lagi sekadar menghitung hari. Mulai jadikanlah setiap hari
lebih berarti. Janganlah hanya menghitung langkah yang telah dijalani.
Jadikanlah setiap langkah penuh makna. Hari inilah yang terbaik, untuk
menjadi lebih baik.
2.2 Tujuan Perusahaan
Tujuan pada PT. Mesin Isuzu Indonesia menjadi supplier penting pada
produksi mesin alat transporatasi di Perusahaan ISUZU. Di perusahaan
ini fokus mengerjakan di bidang Produksi mesin ISUZU. Di perusahaan
Mesin Isuzu Indonesia dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian
assembly(Perakitan mesin) dan bagian machining(Pembuatan part
mesin). untuk di bagian assembly berfungsi untuk mengerjakan
perakitan pada mesin isuzu. Untuk di bagian machining berfungsi untuk
mengerjakan bagian mesin seperti Cylinder Block, Cylinder Head,
chamshaft dan TG/case. Ada juga bagian transmission yaitu case,
intermediate plate & rear cover. Sedangkan dibagian Axle parts seperti
Hub Front dan Bearing Holder.

2.3 Visi dan Misi Perusahaan


Perusahaan selalu memiliki visi dan misi untuk mencapai keadaan yang
diinginkan pada masa akhir periode sserta upaya upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi dan misi yang dimiliki oleh PT
Mesin Isuzu Indonesia adalah
Visi
“Menjadikan Mitra manufaktur kelas dunia”.
Misi
“untuk mendukung bisnis isuzu melalui peningkatan kualitas
pengiriman produk, dan prosesnya serta efisiensi biaya.”

2.3.1 Core Value Perusahaan


Pada perusahaan PT. Mesin Isuzu Indonesia memiliki core value yang
bisa didterapkan bagi para pekerja yang ada di PT Mesin Isuzu
Indonesia.
- Strive for the best (Berusaha mencapai yang terbaik)
Memliki makna yaitu selalu melakukan upaya maksimal untuk
mencapai hasil yang melebihi target.
Tingkah laku yang disarankan(DO):
1. Proaktif
2. Memberikan energi yang optimal untuk mencapai hasil terbaik
3. Menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas
- Operation Exellence (Operasional yang unggul)
Memiliki makna yaitu berkomitmen untuk menghasilkan produk
berkualitas tinggi sesuai standar.
Tingkah laku yang disarankan(DO):
1. “HO-REN-SO”,Lapor - Informasi-Konsultasikan
2. Bekerja sesuai dnegan standar & prosedur
3. Fokus pada “apa”, bukan “siapa”
- Never give up ( Pantang menyerah)
Memiliki makna yaitu konsisten,optimis, dan selalu memiliki motivasi
tinggi untuk mencapai tujuan.
Tingkah laku yang disarankan(DO):
1. Memiliki rasa percaya diri
2. Mengembangkan kompetensi diri untuk menghadapi perubahan
3. Beradaptasi terhadap budaya teknologi,dan inovasi

- Generate Improvement (Selalu melakukan Kaizen)


Memiliki makna yaitu mendorong ide ide perbaikan
1. Meluangkan waktu untuk melakukan perbaikan
2. Berpikir melakukan hal yang tidak biasa(out of the box)
3. Berbagi pergetahuan
2.4 Struktur Organisasi PT. Mesin Isuzu Indonesia
Struktur Organisasi PT. Mesin Isuzu Indonesia akan dijelaskan Gambar 2.4.1
dibawah berikut:

Gambar 2.4.1 Stuktur Organisasi PT.Mesin Isuzu Indonesia


(Sumber : Dokumen Company Profile Isuzu)
Gambar diatas merupakan Struktur Organisasi PT. Mesin Isuzu Indonesia
secara umum Setiap divisi atau bidang memiliki penjelasan sebagai berikut :
1. Presiden direktur
President direkturr memiliki tugas sebagai berikut :
- Menandatangani permintaan pengeluaran kas yang jumlahnya besar dan
sifatnya sangat penting.
President director memiliki wewenang sebagai berikut :
- Pemegang saham.
- Mengambil keputusan-keputusan dan atau strategi bagi
perusahaan.
- Menetapkan tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap manager untuk
bertanggung jawab kepadanya dan setiap bawahan lain yang menjadi
bawahannya.
President director memiliki tanggung jawab sebagai berikut :
- Bertanggung jawab penuh atas jalannya kegiatan perusahaan.
- Bertanggung jawab atas maju mundurnya perusahaan.
- Menyusun visi dan misi perusahaan.
2. Plant manager
Plant Manager adalah orang yang memiliki tanggung jawab penuh
dalam berjalannya proses operasi dipabrik. Tugas Plant Manager secara garis
besar adalah merencanakan, memimpin, mengontrol, dan mengawasi
keseluruhan kegiatan atau operasi di pabrik serta bertanggung jawab untuk
semua kegiatan di pabrik. Dalam melaksanakan suatu kegiatan baik di pabrik
maupun di luar lingkungan pabrik harus berdasarkan izin dari seorang plant
manager. Plant manager biasanya membawahi dari berbagai departemen
diantaranya produksi, Engineering, HSE, Gudang, HR & GA, dan lain
sebagainya tergantung lingkup dan besar kecilnya perusahaan tersebut.
3. Operation division
secara umum adalah sebagai berikut: Menjalankan dan menghentikan
permesinan / unit produksi. Memastikan permesinan / unit produksi berjalan
sesuai standar. Mempersiapkan permesinan / unit produksi yang akan dilakukan
perawatan oleh teknisi.
4. Technical division
Suatu divisi yang diberikan oleh suatu perusahaan untuk membantu
mengatsi masalah client dala penerapan dan pemakaian. Divisi ini bergerak
pada bidang engineering, maitenance, quality control.
5. FA Division
Menjembatani hubungan antara perusahaan dengan pihak eksternal
dalam cakupan Finance & General Affair seperti konsultan pajak, klien, dkk
Bertanggung jawab dalam proses pengadaan barang yang dibutuhkan oleh
kantor/tim Membantu dalam proses day-to-day GA lainnya, baik secara
administratif maupun proses. Memiliki pengalaman di bidang akuntasi dan/atau
pajak Tekun dan memiliki komitmen untuk melakukan pekerjaan administratif,
terutama yang terkait dengan keuangan
6. Administration division
Membantu dalam proses maupun administrasi pelaporan keuangan
perusahaan Membuat dokumen atau surat-surat yang dibutuhkan oleh
perusahaan seperti invoice, surat keterangan, dkk.
- Memahami peran General Affair (Pengadaan barang, layanan karyawan, dll).
- Memiliki pengetahuan terhadap manajemen kontrak.
- Memiliki keterampilan komunikasi yang baik secara verbal maupun tertulis.
- Terorganisir dengan baik dan disiplin.
- Atensi tinggi terhadap detail.
BAB III
SISTEM PERAWATAN
2.1 Sistem Perawatan
Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) adalah serangkaian aktivitas untuk
menjaga fasilitas dan peralatan agar senantiasa dalam keadaan siap pakai untuk
melaksanakan produksi secara efektif dan efisien sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan dan berdasarkan standar (fungsional dan kualitas).

Istilah pemeliharaan berasal dari bahasa Yunani yaitu terein yang artinya
merawat, menjaga, dan memelihara. Pemeliharaan merupakan sistem yang terdiri
dari beberapa elemen berupa fasilitas (machine), penggantian komponen atau
sparepart (material), biaya pemeliharaan (money), perencanaan kegiatan
pemeliharaan (method) dan eksekutor pemeliharaan (man).

Berikut definisi dan pengertian pemeliharaan atau perawatan dari beberapa


sumber buku:

 Menurut Kurniawan (2013), pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari


berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau
memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. 
 Menurut Sehrawat dan Narang (2001), pemeliharaan adalah sebuah
pekerjaan yang dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau
memperbaiki fasilitas yang ada sehingga sesuai dengan standar (fungsional
dan kualitas).
 Menurut Assauri (2008), perawatan adalah kegiatan untuk memelihara
atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan
atau penyesuaian atau penggantian yang diperlukan guna terdapat suatu
keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang
direncanakan.
 Menurut Harsanto (2013), pemeliharaan adalah serangkaian aktivitas
untuk menjaga agar fasilitas atau peralatan senantiasa dalam keadaan siap
pakai.
 Menurut Heizer dan Render (2011), pemeliharaan adalah mencakup semua
aktivitas yang berkaitan dengan menjaga semua peralatan sistem agar
dapat tetap bekerja.
 Menurut Manzini (2010), perawatan adalah fungsi yang memonitor dan
memelihara fasilitas pabrik, peralatan, dan fasilitas kerja dengan
merancang, mengatur, menangani, dan memeriksa pekerjaan untuk
menjamin fungsi dari unit selama waktu operasi (uptime) dan
meminimisasi selang waktu berhenti (downtime) yang diakibatkan oleh
adanya kerusakan maupun perbaikan.
2.1.1 Tujuan Perawatan
Perawatan merupakan sebuah langkah pencegahan yang bertujuan untuk
mengurangi atau bahkan menghindari kerusakan dari peralatan dengan
memastikan tingkat keandalan dan kesiapan serta meminimalkan biaya
perawatan. Menurut Assauri (2008), tujuan perawatan atau pemeliharaan adalah
sebagai berikut:
1.Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana
produksi. 
2.Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi tidak terganggu.
3.Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar
batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu
yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai investasi
tersebut. 
4.Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan
melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien keseluruhannya. 
5.Menghindari kegiatan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja. 
6.Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya
dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan,
yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dan
total biaya yang rendah.
2.1.2 Jenis - Jenis Perawatan
Pentingnya Maintenance dan Jenis-jenis Maintenance Peralatan-peralatan yang
digunakan dalam operasional sebuah usaha bisnis tentunya memerlukan
perawatan atau maintenance. Peralatan ini sudah bekerja dari sekian waktu.
Perusahaan harus mementingkan perawatan dan pemeliharaan peralatan.
Maintenance peralatan diadakan juga tentu untuk kepentingan perusahaan.
Perusahaan tentu menginginkan produktivitas yang lebih.
Jika peralatan tidak mendapat maintenance yang baik, nantinya alat-alat
tersebut mengalami kerusakan dan justru akan menghambat produktivitas
perusahaan:
a. Planned maintenance (perawatan yang terencana) 
Planned maintenance adalah kegiatan perawatan yang dilaksanakan berdasarkan
perencanaan terlebih dahulu. Pemeliharaan perencanaan ini mengacu pada
rangkaian proses produksi. Planned maintenance terdiri dari:
1. Preventive maintenance (perawatan pencegahan).
Preventive maintenance adalah pemeliharaan yang dilaksanakan dalam periode
waktu yang tetap atau dengan kriteria tertentu pada berbagai tahap proses
produksi. Tujuannya agar produk yang dihasilkan sesuai dengan rencana, baik
mutu, biaya, maupun ketepatan waktunya. 

2. Scheduled maintenance (perawatan terjadwal).


Scheduled Maintenance adalah perawatan yang bertujuan mencegah terjadinya
kerusakan dan perawatannya dilakukan secara periodik dalam rentang waktu
tertentu. Rentang waktu perawatan ditentukan berdasarkan pengalaman, data
masa lalu atau rekomendasi dari pabrik pembuat mesin yang bersangkutan. 

3. Predictive maintenance (perawatan prediktif).


Predictive maintenance adalah strategi perawatan di mana pelaksanaanya
didasarkan kondisi mesin itu sendiri. Perawatan prediktif disebut juga
perawatan berdasarkan kondisi (condition based maintenance) atau juga disebut
monitoring kondisi mesin (machinery condition monitoring), yang artinya
sebagai penentuan kondisi mesin dengan cara memeriksa mesin secara rutin,
sehingga dapat diketahui keandalan mesin serta keselamatan kerja terjamin. 

b. Unplanned maintenance (perawatan tidak terencana) 


Unplanned maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan karena adanya
indikasi atau petunjuk bahwa adanya tahap kegiatan proses produksi yang tiba-
tiba memberikan hasil yang tidak layak. Dalam hal ini perlu dilakukan kegiatan
pemeliharaan atas mesin secara tidak berencana.
Unplanned maintenance terdiri dari:
1. Emergency maintenance (perawatan darurat). Emergency maintenance
adalah kegiatan perawatan mesin yang memerlukan penanggulangan yang
bersifat darurat agar tidak menimbulkan akibat yang lebih parah. 

2.Breakdown maintenance (perawatan kerusakan). Breakdown maintenance


adalah pemeliharaan yang bersifat perbaikan yang terjadi ketika peralatan
mengalami kegagalan dan menuntut perbaikan darurat atau berdasarkan
prioritas.

2. Corrective maintenance (perawatan penangkal). Corrective maintenance


adalah pemeliharaan yang dilaksanakan karena adanya hasil produk (setengah
jadi maupun barang jadi) tidak sesuai dengan rencana, baik mutu, biaya,
maupun ketepatan waktunya. Misalnya: terjadi kekeliruan dalam mutu/bentuk
barang, maka perlu diamati tahap kegiatan proses produksi yang perlu
diperbaiki (koreksi).

3.1.3 Perawatan Instalasi Pengolah Air limbah


Air limbah sebelum dilepas ke pembuangan akhir harus menjalani
pengolahan terlebih dahulu. Untuk dapat melaksanakan pengolahan air
limbah yang efektif diperlukan rencana pengelolaan yang baik. Adapun
tujuan dari pengelolaan air limbah itu sendiri, antara lain :
1. Mencegah pencemaran pada sumber air rumah tangga.
2. Melindungi hewan dan tanaman yang hidup di dalam air.
3. Menghindari pencemaran tanah permukaan.
4. Menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vektor penyakit.
Sementara itu, sistem pengelolaan air limbah yang diterapkan harus
memenuhi persyaratkan berikut:
1. Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air minum.
2. Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan.
3. Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air
di dalam penggunaannya sehari-hari.
4. Tidak dihinggapi oleh vektor atau serangga yang menyebabkan penyakit.
5. Tidak terbuka dan harus tertutup.
6. Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap.
4.1.2 Prinsip Kerja pada Instalasi Pengolahan Air Limbah

Prinsip kerja pengolahan air limbah yaitu membersihkan zat kotor pada
air sehingga bisa dikonsumsi ke alam. Instalasi ini akan menyaring padatan dan
menguraikan bahan organik serta mengembalikan lagi kandungan oksigen dari
air yang diproses.
Tujuan utama pengolahan air limbah Produksi adalah untuk mengurai
kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan
tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Bila dilihat dari tingkat perlakuan
pengolahan air limbah maka sistem pengolahan limbah cair dikalisifikasikan
menjadi 4 tahapan yaitu:
1. Pre-Treatment
Pada tahap ini instalasi akan di lakukan proses pengendapan dari bahan
limbah padatan, penetralan pH dan penetralan debit. Dalam instalasi ini juga
dilengkapi pompa dan blower agar bisa terpisah dengan sludge dan air.
2. Primary Treatment
merupakan pengolahan pertama yang bertujuan untuk memisahkan zat padat
dan zat cair dengan menggunakan filter (saringan) dan bak sedimentasi.
Beberapa alat yang digunakan adalah saringan pasir lambat, saringan pasir
cepat, saringan multimedia, percoal filter, mikrostaining, dan vacum filter.

3. Secondary Treatment
merupakan pengolahan kedua, bertujuan untuk mengkoagulasikan,
menghilangkan koloid, dan menstabilisasikan zat organik dalam limbah.
Pengolahan limbah rumah tangga bertujuan untuk mengurangi kandungan
bahan organik, nutrisi nitrogen, dan fosfor. Penguraian bahan organik ini
dilakukan oleh makhluk hidup secara aerobik (menggunakan oksigen) dan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara aerobik, penguraian bahan organik dilakukan
mikroorganisme dengan bantuan oksigen sebagai electon acceptor dalam air
limbah. Selain itu, aktivitas aerobik ini dilakukan dengan bantuan lumpur aktif
(activated sludge) yang banyak mengandung bakteri pengurai. Hasil akhir
aktivitas aerobik sempurna adalah CO2, uap air, dan excess sludge. Secara
anaerobik, penguraian bahan organik dilakukan tanpa menggunakan oksigen.
Hasil akhir aktivitas anaerobik adalah biogas, uap air, dan excess sludge.

4. Sludge Treatment
Adalah fase pengolahan lumpur aktif terpisahkan dari tahap primary treatment
kemudian akan difilter press menggunakan sistem press hidrolik sehingga
padatan akan tersaring hingga kering kemudian padatan yang kering akan di
tempat pembuangan limbah B3 dan air hasil dari filter press disalurkan ke
proses awal.
2.1.3 Komponen/Alat Pengolahan Air limbah Produksi
a. Komponen Pengolah Air Limbah PT.Mesin Isuzu Indonesia
1. Collecting Tank
Collecting Tank Adalah penampungan limbah sementara dari sumber limbah
yang mana di perusahaan mesin isuzu indonesia (MII) ini memiliki limbah yang
mengandung B3 setelah level air limbah tercapai maka pompa akan berfungsi
dan mengalirkan limbah ke bak equalisasi. Untuk debit diatur diantara 0,100-
0.200 L/s (360 L/Jam-900 L/jam). pada pengaturan debit dilakukan melalui
bukaan return valve pada collecting tank. Pengecekan debit dapat dilihat
melalui monitor flow meter magnetic.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

2. Equalisasi
Equalisasi adalah proses pengendapan,perataan debit, pH serta suhu pada
limbah.pada equalisasi berfungsi untuk mengendalikan fluktuasi aliran limbah
cair baik kuantitas maupun kualitas yang berbeda dan menghomogenkan
konsentrasi limbah cair.limbah cair yang ada diequalisasi akan mengalami
Sumber : Dokumentasi Pribadi
proses pengendapan awal.selain itu secara otomatis ada penambahan larutan
kimia pH untuk menaikkan pH limbah.agar proses di bak equalisasi berjalan
optimal maka harus dipastikan debit limbah yang masuk dengan sesuai.

3. Chemical Storage Area


a. pH
PH adalah derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan, menyatakan logaritma
negative konsentrasi ion H dengan bilangan pokok 10. Larutan netral
mempunyai PH 7, asam lebih kecil dari 7, basa lebih besar dari 7.Di perairan
yang tidak tercemar PH di control oleh ion CO2, Carbonate dan Bicarbonate.
PH berfungsi sebagai menaikkan pH pada air limbah agar proses koagulasi dan
flokulasi dapat berjalan optimal.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

b. Koagulan
Senyawa koagulan adalah senyawa yang mempunyai kemampuan
mendestabilisasi koloid dengan cara menetralkan muatan listrik pada
permukaan koloid sehingga koloid
dapat bergabung satu sama lain membentuk flok dengan ukuran yang lebih
besar sehingga
mudah mengendap. Penambahan dosis koagulan yang lebih tinggi tidak selalu
menghasilkan kekeruhan yang lebih rendah. Koagulan dapat berupa garam-
garam logam (anorganik) atau polimer (organik). Polimer adalah senyawa-
senyawa organik sintetis yang disusun dari rantai panjang molekul-molekul
yang lebih kecil. Koagulan polimer ada yang kationik (bermuatan positif),
anionik (bermuatan negatif), atau nonionik (bermuatan netral). Sedangkan
koagulan anorganik mencakup bahan-bahan kimia umum berbasis aluminium
atau besi. Ketika ditambahkan ke dalam contoh air, koagulan anorganik akan
mengurangi alkalinitasnya sehingga pH air akan turun. Koagulan organik pada
umumnya tidak mempengaruhi alkalinitas dan pH air. Koagulan anorganik akan
meningkatkan konsentrasi padatan terlarut pada air yang diolah.
Sumber : Dokumentasi Pribadi

c. Flokulan
Flokulasi berasal dari bahasa latin flokulare yang artinya membentuk suatu flok
yang secara visual menyerupai suatu tumpukan dari wol atau struktur pori-pori
yang banyak seratnya. Mekanisme flokulan dengan polielektrolit adalah dengan
cara adsorpsi dan jembatan antar partikel. Flokulan yang bergantung pada
keberadaan senyawa yang bertindak sebagai jembatan di antara partikel-pertikel
koloid yang menyatukan partikel-pertikel tersebut dalam suatu massa yang
lebih besar yang disebut jaringan flok. Sedangkan flokulan adalah suatu zat atau
senyawa yang dapat ditambahkan untuk terjadinya flokulasi. Flokulan biasanya
merupakan polimer dengan berat molekul yang tinggi dan membentuk rantai
yang cukup panjang untuk mengurangi gaya tolak-menolak di antara partikel-
partikel koloid.

Bila molekul polimer bersentuhan dengan partikel koloid maka beberapa


gugusnya akan teradsorpsi pada permukaan partikel dan sisanya tetap berada
dalam partikel. Bila partikel kedua ini terikat pula pada bagian lain dari rantai
polimer tersebut maka terjadi kompleks partikel dengan polimernya yang
berfungsi sebagai jembatan. Proses flokulasi terdiri dari tiga
langkah yaitu :
1) Pelarutan reagen melalui pengadukan cepat (1 menit : 100 rpm)
2) Pengadukan lambat untuk membentuk flok-flok (15 menit : 20 rpm)
3) Penghapusan flok-flok dengan koloid yang terkurung dari larutan melalui
sedimentasi (15 – 20 menit : 0 rpm)

Sumber : Dokumentasi Pribadi

4. DAF
Adalah tempat dimana pengolahan minyak dan endapan hasil koagulan dan
flokulan dengan air limbah terpisah. Pada bak ini memilik motor penggerak
yang digunakan memisahkan 3 jenis cairan yaitu coolant,lumpur(sludge) dan
air. Equalisasi jika level ketinggian limbah telah mencapai pompa akan aktif
dan limbah akan dialirkan menuju unit DAF.pastikan DAF limbah akan
ditambahkan larutan kimia koagulan dan flokulan agar tercipta flok dari
pengotor pada limbah, sehingga mudah mengendap dan dipisahkan. Pada unit
DAF pastikan kompressor, scrapper dan pompa saturasi telah berfungsi.
Pastikan pada pressure gauge antara 5 sampai 6 Mpa, dan tekan pada rotameter
antara angka 2 sampai 6. Pada valve drain yang ada di DAF saat pagi setting
bukaan di 1 jaam selama 4 detik. Untuk valve drain pada DAF saat malam
setting bukkaan di 5 jam selama 4 detik. Pengatur bukaan valve drain melalui
timer pada panel DAF.

5. Aerasi
Teknik Pengolahan air limbah banyak ragamnya. Salah satu dari teknik
Air limbah adalah proses lumpur aktif dengan aerasi oksigen murni.
Pengolahan ini termasuk pengolahan biologi, karena menggunakan
bantuan mikroorganisma pada proses pengolahannya. Cara Kerja alat
ini adalah sebagai berikut : Air limbah setelah dilakukan penyaringan
dan equalisasi dimasukkan kedalam bak pengendap awal untuk
menurunkan suspended solid. Air limpasan dari bak pengendap awal
dialirkan ke kolam aerasi melalui satu pipa dan dihembus dengan udara
sehingga mikroorganisma bekerja menguraikan bahan organik yang ada
di air limbah. Dari bak bak aerasi air limbah dialirkan ke bak pengendap
akhir, lumpur diendapkan, sebagian lumpur dikembalikan ke kolam
aerasi.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Keuntungannya : 
 Daya larut oksigen dalam air limbah lebih besar.
 Efisiensi proses lebih tinggi.
 Dan cocok untuk pengolahan air limbah dengan debit kecil untuk
polutan organik yang susah terdegradasi.

6. Buffer Tank
Penampungan cairan yang dipompakan dan untuk mengkondisikan agar
tekanan cairan dari pompa dapat dikurangi/ diperkecil. Penampungan hasil
olahan dari sistem aerasi sebelum menuju ke media filter dan penyetaraan PH.
Kapasitas nya bisa mencapai 550 liter. Apabila pelampung sudah menaik maka
tampungan Air dialirkan proses selanjutnya yaitu Multi Media Filter.
Sumber : Dokumentasi Pribadi

7. Filter Press
frame filter press terdiri dari plate dan frame yang tergabung menjadi satu
dengan kain saring pada tiap sisi plate. Plate memiliki saluran sehingga filtrat
jernih dapat melewati tiap plate. Slurry dipompa menuju plate dan frame dan
mengalir melalui saluran pada frame sehingga slurry memenuhi frame. Filtrat
mengalir melalui kain saring dan padatan menumpuk dalam bentuk cake pada
kain filtrat mengalir antara kain saring dan plate melalui saluran keluar. Filtrasi
terus dilakukan hingga frame dipenuhi padatan. Kebanyakan filter memiliki
saluran pengeluaran yang terpisah untuk tiap frame sehingga dapat dilihat
apakah filtrat jernih atau tidak. Bila filtrat tidak jernih, mungkin disebabkan
kain saring rusak atau sebab lainnya. Ketika frame sudah benar – benar terpisah
plate dan frame dipisahkan dan cake dihilangkan, lalu filter dipasang lagi dan
digunakan. Teknik ini mulanya digunakan untuk residu hasil industri, namun
kini digunakan juga untuk dewatering lumpur dari WTP. Residu dari WTP akan
dipompa diantara dua piringan dengan tekanan yang tinggi. Filtrat air tersebut
akan memiliki kandungan padatan tersuspensi kurang dari 10 mg/L Teknik ini
memerlukan biaya operasi dan perawatan yang tinggi bila dibandingkan dengan
sistem mekanikal dewatering lainnya
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Pada filtrasi dengan pres filter horizontal, suspensi masuk pada bagian kepala
melalui saluran yang terbentuk oleh lubang - lubang di bagian atas plat. Pada
press filter bingkai, suspensi mengalir melalui bingkai - bingkai, sedangkan
pada press filter kamar, suspensi mengalir di antara plat - plat yang masuk ke
dalam ruang filtrasi yang sesungguhnya. Filtrat menerobos kedua sisi kain
filter, kemudian mengalir ke belakang kain filter sepanjang alur -alur plat turun
ke dalam saluran. Saluran ini terbentuk dari lubang - lubang pada plat. Pada
sistem tertutup filtrat keluar di bagian kepala, sedangkan pada sistem terbuka
filtrat mengalir dari masing - masing plat melalui sebuah kran atau selang ke
dalam saluran terbuka yang terletak di luar alat press.

8. Media filter
Multimedia filter digunakan untuk mengurangi tingkat TSS dalam air umpan
atau air baku yang masuk. Padatan tersuspensi terdiri dari partikel kecil seperti
lumpur dan mikroorganisme lainnya. Limbah dari aerasi akan ditampung pada
buffer tank. Jika level ketinggian limbah pada buffer tank telah tercapai pompa
akan aktif dan mengalirkan limbah melewati unit media filter yang terdiri dari
sand carbon dan bag filter. Kemudian air akan menuju control pond sebagai bak
penampung akhir.
Kemudian untuk unit sand dan carbon filter lakukan backwash dengan air
bersih setiap 3 hari sekali dan untuk bag filter, cuci dengan air bersih setiap
seminggu sekali.
Sumber : Dokumentasi Pribadi

9. Sludge Tank
Sludge tank adalah wadah penampungan lumpur dari hasil proses DAF sebelum
diteruskan ke bagian filterpress. Sludge tank ini mampu memuat kapasitas 550
Liter.

Sumber : Dokumentasi Pribadi

10. Fish Pond


Berfungsi penampungan hasil akhir pengolahan limbah sebelum diteruskan ke
badan air.pada fish pond ini diisi oleh ikan supaya faktor terjadinya normal dan
abnormal yang pada pengolahan limbah sesuai baku mutu air.
Sumber : Dokumentasi Pribadi

b. Komponen Mechanical/Electrical
1. Pompa
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu
cairan dari satu tempet ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan
tersebut, kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi
hambatan-hambatan pengaliran, hambatan-hambatan pengaliran itu dapat
berupa perbedaan tekanan dan perbedaan ketinggian. Pompa yang digunakan
ada 4 yaitu sebagai berikut:
a. pompa diafragma.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


Pompa Diafragma adalah sebuah jenis pompa perpindahan positif yang
menggunakan kombinasi antara perlakukan reciprocating dari karet.
Sehingga sangat cocok untuk penggunaan di katup searah guna
memompa fluida dan sering disebut sebagai pompa membrane.

Salah satu komponen utama dari pompa ini yaitu membrane yang lebih
fleksibel untuk elemen pemindahan positif. Biasanya membran tersebut
bisa bergerak serta berhubungan secara langsung dengan plunger untuk
penerus dayanya.
Sebenarnya cara kerja pompa diafragma air ini hampir sama seperti cara
kerja jantung atau mirip juga seperti cara kerja pompa torak. Namun
pada umumnya, cara kerjanya yaitu reciprocating, yang mana diafragma
akan bergerak mundur agar bisa menciptakan daya hisap air.

Pada saat itulah, maka katup akan masuk dan atau inlet valve akan
terbuka dan air bisa terhisap masuk untuk memenuhi ruang dalam
pompa. Pada waktu yang bersamaan, maka katup akan keluar dan outlet
valve pun akan tertutup guna mencegah air di saluran keluar tak kembali
masuk ke dalam pompa.

Begitu juga sebaliknya, ketika diafragma bergerak maju, maka saat daya
dorong air keluar sudah terjadi, maka katup keluar akan terbuka.
Dengan demikian, maka air pun akan langsung keluar dari arah ruang
pompa ke saluran keluarnya.

Selain itu katup masuk pun juga akan kembali tertutup lagi guna
mencegah air di ruangan pompa tak kembali lagi ke saluran sumber air
sebelumnya. Sementara komponen utama pompa diafragma ini yaitu
membran yang elastis dan terbuat dari bahan karet sehingga kedap air.

Selain itu membran tersebut akan terhubung bersama komponen


lainnya, misalnya seperti plunger yang bisa menciptakan daya pompa
fluida. karena pompa ump merupakan pompa perpindahan positif, maka
membran itu bisa bergerak secara bolak-balik.
b. Dosing Pump

Sumber: Dokumentasi Pribadi


Pompa Dosing Kimia atau Dosing Pump adalah pompa yang dirancang untuk
memompa laju aliran bahan kimia ke dalam aliran air. Pompa Dosing Kimia
akan menghasilkan laju aliran kimia dengan sejumlah metode yang berbeda-
beda, tetapi umumnya melakukan penarikan sejumlah bahan kimia di dalam
tangki kimia dan kemudian menyuntikkan sejumlah volume kimia tertentu ke
dalam pipa atau tangki yang diberi dosis. Dosing Pump digunakan dalam
berbagai aplikasi mulai dari pertanian, industri, manufaktur hingga obat-obatan.
Chemical Dosing Pump ini umumnya ditenagai oleh motor listrik kecil atau
penggerak udara. Pompa ini dikontrol oleh sistem kontrol eksternal atau lebih
umum pengontrol pompa internal yang dapat mengubah laju aliran, fungsi
on/off dan juga hal-hal seperti alarm dll.
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa harus ditempatkan agar chemical
dapat bercampur dengan baik dan tidak mempengaruhi bagian pipa lainnya,
yaitu jika ditempatkan sebelum katup atau meter air, maka bagian-bagian ini
dapat terkorosi secara permanen dan tidak terhalang oleh lumpur atau kotoran
lainnya. Idealnya pompa ditempatkan di sebelah daya atau udara tekan untuk
membuatnya bekerja, umumnya di sebelah atau di bawah titik dosis untuk
mencegah tersedotnya dan terlindung dari kerusakan air, debu, matahari atau
panas.
c. RAS (Return Actived Sludge) Pump
Proses lumpur aktif mengacu pada unit reaktor multi-ruang yang
memanfaatkan mikroorganisme dengan konsentrasi tinggi untuk
mendegradasi organik dan menghilangkan nutrisi dari air limbah untuk
menghasilkan limbah berkualitas tinggi. Untuk menjaga kondisi aerobik
dan untuk menjaga agar lumpur aktif tersuspensi, diperlukan pasokan
oksigen yang berkesinambungan dan tepat waktu.
Proses lumpur aktif:

Merupakan bentuk pengolahan biologis aerobik untuk mereduksi BOD


terlarut (dissolved organic)
urusan)

Melibatkan suspensi mikroorganisme dalam air limbah dalam reaktor


(aerasi)
tangki atau baskom) — Proses pertumbuhan tersuspensi
Lumpur aktif terdiri dari flok bakteri, yang disuspensikan dan dicampur
dengan air limbah dalam tangki aerasi. Bakteri menggunakan polutan
organik untuk tumbuh dan mengubahnya menjadi energi, air, CO2 dan
materi sel baru. Sistem lumpur aktif adalah jenis pertumbuhan
tersuspensi dan digunakan di instalasi pengolahan air limbah
konvensional berteknologi tinggi untuk mengolah hampir setiap influen
air limbah asalkan dapat terurai secara hayati. Unit pra-perawatan fisik,
unit pasca-pengendapan (penjernih) dari mana lumpur aktif
disirkulasikan kembali ke tangki aerasi, dan pengolahan lumpur
berlebih, adalah wajib untuk perawatan yang tepat. Proses ini sangat
mekanis dan dengan demikian terutama disesuaikan untuk sistem
terpusat di mana energi, suku cadang mekanik dan tenaga kerja terampil
tersedia. Asalkan reaktor dioperasikan dengan baik, penghilangan
organik dan padatan tersuspensi yang sangat baik dapat dicapai,
meskipun penghilangan patogen rendah.
d. Transfer Pump

Sumber : Dokumentasi Pribadi.

Pompa Transfer merupakan pompa yang digunakan untuk memindahkan


air dari satu titik ke titik yang lain. Pompa air ini memiliki daya hisap
dan daya dorong yang ekstra kuat. Pompa biasa kita gunakan untuk
menghisap atau menyedot air dari dalam sumur, bisa juga kita sebut
sebagai pompa utama. Sementara itu, Pompa pendorong atau booster
pump kita gunakan sebagai pompa untuk menambah tekanan air agar
keluarannya lebih deras pada keran.

2. Panel Kontrol
Panel listrik adalah sebuah peralatan atau perangkat yang terdiri dari
beberapa komponen listrik yang diatur dan disusun sedemikian rupa guna
mendistribusikan dan menyalurkan tenaga listrik dari sumber tenaga listrik
kepada konsumen atau penggunaannya. Panel disini dibagi menjadi 3 bagian
yaitu
A. Panel Filter Press
Sumber : Dokumentasi Pribadi

B. Panel DAF

Sumber : Dokumentasi Pribadi


C. Panel Center Area WWT

3. Motor Penggerak
Motor listrik adalah mesin listrik yang berfungsi untuk mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik, dimana energi mekanik tersebut berupa putaran
dari motor. Pada pengolahan limbah ini motor listrik digunakan untuk mixing
atau pencampuran chemical yang ada di bak dan menjalankan scrapper di DAF.
Sumber : Dokumentasi Pribadi

4. Roots Blower
Roots Blower adalah salah satu pilihan teknologi dari low pressure
blower yang tersedia dipasaran. Air Blower bekerja sebagai kipas yang
mengeluarkan banyak udara secara terus menerus dari satu lokasi ke lokasi lain,
dengan kecepatan lebih cepat daripada kipas rumah biasa. Digunakan untuk
pemanasan, pendinginan, ventilasi, dan pengangkutan, blower menghasilkan
banyak udara untuk menghasilkan aliran udara tambahan, tetapi pada tekanan
yang relatif rendah dibandingkan dengan kompresor udara.
untuk di equalisasi menjalankan proses pengenceran supaya limbah yang masuk
dapat terikat sedangkan aerasi berguna untuk mengaktifkan bakteri supaya sisa
sludge dari DAF tidak masuk dan terurai ke proses selanjunya (Buffer tank)
Blower juga berfungsi untuk pengisapan udara atau gas tertentu. Blower ada
dua spesifikasi dan tugas yang sama, bergantian secara otomatis setiap 2 jam
sekali.

5. Kompressor
Kompresor merupakan mesin fluida yang menambahkan energi ke
fluida kompresibel yang berfungsi untuk menaikkan tekanan.
Kompresor biasanya bekerja dengan perbedaan tekanan antara tekanan atmosfir
dan didalam kompresor dimana tekanan didalam kompresor lebih rendah dari
tekanan atmosfer.
Sumber: Dokumentasi Pribadi

6. Scrapper
Scrapper merupakan alat sebagai penyapu lumpur yang mengendap pada
bak sedimentasi. Dengan perputaran Output RPM yang sangat rendah ini akan
menyapu pelan- pelan agar lumpur yang sudah mengendap naik ke permukaan.
Berfungsi untuk membawa sludge yang berada di permukaan DAF menuju
pembuangan saluran sludge tank. Scrapper ini juga dapat merawat pengolahan
DAF agar sludge tidak terbawa ke proses aerasi tank.

Sumber : Dokumentasi Pribadi


3.2 Tata Letak dan Utilitas
Tata letak perawatan dan pemantauan instalasi pengolahan air limbah berada
didalam kawasan PT Mesin Isuzu Indonesia
Kapasitas : 8M3/day
Titik Koordinat Outlet Instalasi pengolahan air limbah :
S : 06°15'28"
E: 106°58'51

Utilitas sendiri merupakan bagian aset yang dimliki perusahaan yang memiliki
nilai untuk menunjang kebutuhan kegiatan pekerjaan didalam area perusahaan
dimana dengan adanya utilitas ini bertujuan agar memberikan kelancaran dan
kemudahan untuk memenuhi kebutuhan kerja dalam melakukan pekerjaan.
3.1 Sistem Keselamatan Kerja
Sistem keselamatan dan kesehatan kerja (PP No.50 Tahun 2012)
Merupakan Pelaksanaan dari pasar 87 UU No.13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan SMK3 wajib dilaksanakan oleh perusahaan yang
memperkerjakan minimal 100 tenaga kerja atau perusahaan yang memiliki
tingkat potensi kecelakaan kerja yang lebih tinggi akibat karakteristik proses.
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi keselamtan dan kesehatan kerja dan penyakit akibat
kerja. Perusahaan atau organisasi yang akan ataupun telah menerapkan SMK3
diharapkan dapat meningkatkan efektivitas perlindungan keselamatan dan
kesehatan kerja yang terencana,terukur, terstruktur dan terintregasi.kemudian
dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen dan pekerja dan juga perusahaan dapat
menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong
produktivitas.

3.3.1 Tujuan Keselamatan dan kesehatan Kerja


Tujuan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja yaitu :
1. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselematan dan kesehatan kerja yang
terencana,terukur, terstruktur dan terintegrasi.
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
dengan melibatkan unsur manajemnen,pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh.
3. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong
produktivitas.
4. Memberikan image baik kepada perusahaan dari pandangan pihak eksternal
seperti masyarakat, pemerintah, klien dll,
5. Sebagai bentuk pemenuhan persyaratan bisnis dari pihak klien.

3.3.2 Alat Perlindungan Diri


APD adalah suatu yang memiliki kemampuan untuk melindungi
seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi
bahaya ditempat kerja. Tiap Perusahaan wajib menyediakan APD bagi para
pekerja/buruh dengan kualitas sesuai dengan label Standar Nasional Indonesia
(SNI) atau standar yang berlaku dan wajib diberikan oleh setiap perusahaan.
Alat Pelindung diri (APD) yang di maksud adalah:
1. Pelindung Kepala.
2. Pelindung mata dan muka.
3. Pelindung telinga.
4. Pelindung penapasan beserta perlengkapannya.
5. Pelindung tangan.
6. Pelindung kaki.
Hal ini diumumkan secara tertulis dan memasang rambu rambu mengenai
kewajiban memakai APD di tempat kerja agar dapat memenuhi ketentuan dan
persyaratan K3.
Sangat penting menjaga keselamatan pada saat melakukan pekerjaan di
PT.Mesin Isuzu Indonesia dimana baik pekerjaan produksi atau perawatan
sangat diwajibkan memakai APD karena keselamatan dan kesehatan kerja
adalah yang paling utama, pada setiap perusahaan tidak ingin ada insident.
maka langkah terdepan pada perusahaan ini yaitu departement EHS.

Berikut adalah jenis jenis Alat Perlindungan Diri (APD) umum yang wajib
digunakan oleh karyawan ataupun tamu saat memasuki jalur produksi di PT.
Mesin Isuzu Indonesia :
1. Helm Safety
Sumber: Dokumentasi Pribadi
2. Sepatu Safety

Sumber: Dokumentasi Pribadi.


3. Masker

Sumber: Google Chrome

4. Ear plug
Sumber: Google Chrome

5. Sarung tangan

Sumber: Dokumentasi Pribadi


6. Kacamata safety

Sumber: Dokumentasi Pribadi

3.3.3 Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3


Kegiatannya melaui pemeriksaan, pengujian,pengukuran dan audit internal
SMK3 dilakukan oleh SDM yang kompeten, jika tidak memilki SDM yang
kompeten dapat menggunakan jasa pihak lain. Hasil pemantauan dan evalusi
kinerja K3 dilaporakan perusahaan dan digunakan untuk melakukan tindakan
perbaikan yang dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan.
3.3.4 Peninjauan dan peningkatan Kinerja K3
Fungsinya untuk menjamin efektifitas penerapan K3 yang dilakukan terhadap
kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi untuk
melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja dalam hal :
1. Terjadi perubahan peraturan perundang-undangan.
2. Adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan pemasaran.
3. Adanya perubahan produk dan kegiatan perusahaan.
4. Terjadi perubahan struktur organisasi.
5. Adanya perkembangan IPTEK, termasuk epidemiologi.
6. Adanya hasil kajian kecelakaan di tempat kerja.
7. Adanya pelaporan.
8. Adanya masukan dari pekerja.
3.4 Baku Mutu Air Limbah Produksi.
3.4.1 Sumber Limbah Cair
Air limbah dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain :
Limbah cair industri Limbah cair produksi adalah buangan hasil proses/sisa
dari suatu kegiatan/usaha yang berwujud cair dimana kehadirannya pada suatu
saat dan tempat tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai
nilai ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang. Limbah produksi lebih sulit
pengolahannya karena mengandung pelarut mineral, logam berat, dan zat-zat
organik lain yang bersifat toxic.
Contoh :
 Limbah air dari Engine Test
 Hasil Coolant dari Proses EC (ElectroCoagulant)
 Limbah oli dari Engine Test

3.4.3 Tujuan uji air limbah produksi


suatu perairan memiliki tiga tujuan utama sebagai berikut:
A) Enviromental surveillance yakni tujuan untuk mendeteksi dan mengukur
pengaruh yang ditimbulkan oleh suatu pencemar terhadap kualitas lingkungan
dan mengetahui perbaikan kualitas lingkungan setelah pencemar tersebut
dihilangkan.
B) Establishing water-quality criteria yakni tujuan untuk mengetahui hubungan
sebab akibat antara perubahan variabel-variabel ekologi perairan dengan
parameter fisika dan kimia, untuk mendapatkan baku mutu kualitas air.
C) Appraisal of resources yakni tujuan untuk mengetahui gambaran kualitas air
pada suatu tempat secara umum.

3.4.3 Pemantauan Kualitas Air


Peraturan pemerintah No.20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi
beberapa golongan menurut peruntukannya. Adapun penggolongan air menurut
peruntukannya adalah sebagai berikut :
a. Golongan A , yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
b. Golongan B , yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum.
c. Golongan C , yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.
d. Golongan D , yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian,
usaha di perkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air.

Pe
mantauan kualitas air pada saluran pembuangan limbah industri dan badan air
penerima limbah industri pada dasarnya memiliki tujuan sebagai berikut :
a) Mengetahui karakteristik kualitas limbah cair yang dihasilkan
b) Membandingkan kualitas limbah cair dengan baku mutu kualitas limbah
industri, dan menentukan beban pencemaran menurut
Kep.No.51/MEN-LH/10/1995.
c) Menilai efektivitas instalasi pengolahan limbah industri yang dioperasikan
d) Memprediksi pengaruh yang mungkin ditimbulkan oleh limbah cair tersebut
terhadap komponen lingkungan lainnya.

Sumber air yang digunakan pada kegiatan Industri Motor Bahan Bakar
Bensin/Diesel dan Komponen Kendaraan Bermotor Roda Empat berasal dari
PDAM kota Bekasi. Air dari PDAM digunakan untuk kegiatan utilitas pegawai
mulai dari kantin sampai penggunaan untuk kamar mandi. Pengujian kualitas air
dilakukan dengan mengambil sampel air sebanyak satu titik yaitu dari keran yang
beada di kantin (S 06°11’26.07" dan E 106°58'48,28"). Hasil analisis kualitas air
dapat dilihat pada tabel Hasil Uji Kualitas Air.
Hasil Uji Kualitas Air

No. Parameter Uji Baku Mutu Hasil Uji Satuan

Parameter Wajib
A. Fisika
1 Kekeruhan   25 <0,76 NTU
2 Warna   50 6 Pt-Co
3 Jumlah zat padat terlarut (TDS)   1.000 556 mg/L
4 Suhu (Insitu)*)   Udara ±3°C 27,5 °C
5 Rasa   Tdk. Berasa Tdk. Berasa -
6 Bau (insitu)   Tdk. Berbau Tdk. Berbau -
B. Kimia
1 pH ( Insitu)*)   6,5 - 8,5 6,50 -
2 Besi (Fe)   1 < 0,001 mg/L
3 Fluorida (F) *)   1,5 0,28 mg/L
4 Kasadahan total (CaCO3)   500 307 mg/L
5 Mangan (Mn) *)   0.5 0,04 mg/L

Baku Mutu
No. Parameter Uji Hasil Uji Satuan
Gol 1 Gol II
A. Fisika
1 Suhu (Insitu)*) 38 49 27,0 °C
2 Zat padat terlarut (TDS) 2.000 4.000 304 mg/L
3 Zat padat tersuspensi (TSS) 200 400 7 mg/L
Kimia
1 pH ( Insitu) 6,0 - 9,0 6,0 - 9,0 6,7 -
2 Besi Terlarut (Fe)   5 10 < 0,001 mg/L
3 Mangan Terlarut (Mn)   2 5 < 0,001 mg/L
4 Barium (Ba) 2 3 0,01
5 Tembaga (Cu) 2 3 < 0,001
6 Seng (Zn)   5 10 < 0,001 mg/L
7 Khromium (VI) (Cr ⁶)   0,1 0,5 < 0,01 mg/L
8 Khromium Total (Cr ⁶)   0,5 1 < 0,001 mg/L
9 Kadmium (Cd)   0,05 0,1 < 0,001 mg/L
10 Air Raksa (Hg)   0,002 0,005 < 0,0002 mg/L
11 Timbal (Pb)   0.1 1 < 0,006 mg/L
12 Stanum (Sn) 2 3 <0,4
13 Arsen (As)   0,1 0,05 < 0,005 mg/L
14 Selenium (Se)   0,05 0,5 < 0,002 mg/L
15 Nikel (Ni) 0,2 0,5 <0,005
16 Kobalt (Co) 0,4 0,6 <0,003
17 Sianida (CN)   0.05 0,5 < 0,001 mg/L
18 Sulfida (H2S) 0,5 1 <0,006
19 Fluorida (F)   2 3 0,5 mg/L
20 Khlorin Bebas (Cl2) 1 2 <0,01
21 Amonia Nitrogen (NH3N) 5 10 0,05
22 Nitrat (NO₃-N)   20 30 0,5 mg/L
23 Nitrit (NO₂-N)   1 3 0,01 mg/L
24 Total Nitrogen 30 60 3
25 BOD5 50 150 11
26 COD 100 300 36
27 Senyawa aktif biru metilen 5 10 0,2
28 Fenol 0,5 1 <0,0001
29 Minyak dan Lemak 10 20 <0,2
B. Mikrobiologi
1 Total Koliform   10.000 120 MPN/100ml
Sumber : Hasil Uji Laboratorium, PT. Adhikari Lab Indonesia bulan juli 2022
Baku Mutu : PERMEN LHK RI No. 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah
Bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang Belum Memiliki Baku Mutu Air
Limbah yang Ditetapkan)

Kualitas air limbah pada kegiatan Industri Motor Bahan Bakar


Bensin/Diesel dan Komponen Kendaraan Bermotor Roda Empat diperoleh
melalui pengukuran langsung dan pengujian oleh laboratorium
terakreditasi. Parameter pengujian kualitas air limbah mengacu pada
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No.5 Tahun 2014
Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang Belum
Memiliki Baku Mutu Air Limbah yang Ditetapkan.
BAB IV
TUGAS KHUSUS
4.1 Tugas Khusus 1 (Perawatan Instalasi Pengolahan Air Limbah)
1. Membuat Checksheet Preventive Maintenance

2. Membuat Checksheet Breakdown Maintenance

Frequency
NO Maintenance point Metode/Alat Pemeriksaan Perbaikan Keterangan
Daily Weekly Monthly
1 Collecting tank
pengecekan flow meter 〇 Visual
Periksa Tekanan valve 〇 Visual
Pengurasan Collecting Tank 〇 Manual
2 Chemical Storage Area
pH : Soda ASH (5kg/100L) 〇 Manual
Flokulan : Polymer (5 mg/100L) 〇 Manual
Koagulan : PAC German (5kg/100L) 〇 Manual
3 Equalisasi
Pengecekan pH 〇 Visual
Periksa Tekanan valve 〇 Visual
Periksa Pompa Udara 〇 Visual
4 DAF
Pengurasan DAF 〇 Manual
Membersihkan Scrapper 〇 Manual
Periksa pressure gauge pada pompa 〇 Visual
Periksa Aliran Pipa 〇 Visual
Periksa pH 〇 Visual
Periksa Karet Scrapper 〇 Visual
Periksa motor diverter 〇 Visual
Periksa Panel Control 〇 Visual
5 Aerasi
pemberian bakteri (bio Waste Nutrient) 〇 Manual
Pengurasan aerasi 〇 Manual
6 Buffer Tank
pastikan pelampung pompa berfungsi 〇 Visual
Pastikan Volume air 〇 Visual
7 M.M.F
Cek pressure gauge pada pompa 〇 Visual
Backwash pada M.M.F 〇 Manual
Pencucian bag filter 〇 Manual
8 Filter Press
Pembersihan Kain Filter Press dari sludge (Min 5x/Shift) 〇 Manual
Pencucian Kain Filter Press 〇 Visual
Periksa Hydraulic Press 〇 Visual
Periksa Panel Filter Press 〇 Visual
penggantian kain filter press 〇 Visual
lakukan Penyetingan Sesuai Standar 〇 Manual
9 Fish Pond
membersihkan kotoran yang diatas permukaan air 〇 Manual
Pemberian makan ikan 〇 Manual
Periksa uji Sampling air (5x Sehari) 〇
Pengurasan Fish Pond 〇 Manual
Penggantian Filter air 〇 Manual
Periksa Pompa Air 〇 Visual
Frequency
Setiap 250 setiap 1000 setiap
No. Komponen Rekomendasi perbaikan jam jam 3000 jam Keterangan
setiap 1 setiap 4 setiap 12
bulan bulan bulan
1 Kompressor
kencangkan sepenuhnya dengan kunci atau
baut,sekrup dan mur yang kendor 〇
obeng biasa
gantilah sabuk yang rusak.
sabuk yang rusak atau molor 〇
geserlah motor jika sabuk molor

Gantilah jika terlalu


saringan isap kotor atau tersumbat bersihkan dengan sikat atau cara lain 〇
kotor atau rusak

gantilah minyak dan bersihkan ruang engkol dan


pengukur permukaan minyak. (jika kompressor
dipakai untuk pertama kali atau jika beberapa
penggantian minyak pelumas 〇
bagian diganti, keluarkan minyak dari ruang
engkol setelah 100 jam atau 2 minggu, bersihkan
dan istilah dengan minyak pelumas yang baru).
biarkan katup sebagaimana adanya selama 30
menit pada tekanan maksimum, dan amatilah
apakah tekanan akan mengalami penurunan
kebocoran pada katup 〇
tidak lebih baik dari 10% dari tekanan
maksimum (atau 15% untuk komperesor dengan
pembebas beban otomatik).

periksa katup udara


membersihkan lapisan arang dari pipa bersihkan arang dan kotoran lainnya dari bagian
〇 jika tekanan turun
keluar dan dudukan pipa dalam pipa dengan sikat
lebih dari 10%

gantilah bila perlu


bersihkan arang dan kotoran lainnya dari katup
periksa juga katup
membersihkan arang dari katup udara udara dengan sikat tanpa menimbulkan 〇
udara jika jumlah
kerusakan
arang sangat banyak

gantilah perangkat
gantilah jika ada ada beberapa goresan atau bila
goresan dan keausan pada cincin dan katup jika arang
permukaan luar cincin sudah tidak mempunyai 〇
silinder terlalu banyak atau
kemiringan lagi
katup pecah

gantilah ketiga cincin


membersihkan tangki udara bukalah tutup dan bersihkan 〇
sekaligus
2 Pompa
Ganti dengan bantalan(bearing)yang baru dan gantilah apabila
bantalan (bearing) 〇
lakukan pemasangan sesuai standar sudah aus
rumah bantalan lakukan metal spray pada rumah bantalan 〇
gantilah apabila
poros (Shaft) ganti dengan poros (shaft) dengan yang baru 〇
sudah tidak layak
Impeller ganti impeller dengan yang baru 〇

kopling pergantian grease kopling dan lakukan alignment 〇

bersihkan oil seal


seal oil ganti oil seal dengan yang baru 〇
yang lama

motor melakukan pergantian pelumas(grease) bearing 〇


sistem instalasi pipa aliran masuk penambahan strainer di instalasi pipa aliran 〇

4.2 Tugas Khusus 2 (Pemantauan Pengolahan Air Limbah)


Pada pemantauan di area pengolahan air limbah diperlukan pemantauan secara
intensif dengan cara pemberian chemical pada pengolahan limbah dan tes hasil
uji sample pada air limbah setiap hari harus dicek secara berkala yaitu pada
pukul 08.00,10.00,12.45,14.00 dan 16.15 guna bisa mengetahui hasil akhir
produksi pengolahan air limbah yang memenuhi standar baku mutu.

Pemantauan kualitas air pada saluran pembuangan limbah industri dan badan air
penerima limbah industri pada dasarnya memiliki tujuan sebagai berikut :
A. Mengetahui karakteristik kualitas limbah cair yang dihasilkan
B. Membandingkan kualitas limbah cair dengan baku mutu kualitas limbah
industri, dan menentukan beban pencemaran menurut
Kep.No.51/MEN-LH/10/1995
C. Menilai efektivitas instalasi pengolahan limbah industri yang dioperasikan
D. Memprediksi pengaruh yang mungkin ditimbulkan oleh limbah cair tersebut
terhadap komponen lingkungan lainnya.

Tugas pada pemantauan air limbah yaitu sebagai berikut:


1) Daily Check Monitoring Area Pengolahan Air Limbah (IPAL)
- Hasil Pemantauan Bulan Agustus
Agustus
TSS COD BOD pH Suhu Flow Inlet/Day
1/8/22 80 250 81 7.66 33 10.36
2/8/22 85 240 113 7.66 33 10.87
3/8/22 29 44 13 7.75 30 9.35
4/8/22 37 230 90 7.72 29 11.0
5/8/22 122 156 51 7.7 29 11.0
6/8/22 45 119 75 7.1 25 11.0
7/8/22
8/8/22 61 176 57 7.2 25 8.38
9/8/22 58 142 46 7.2 25 7.20
10/8/22 52 66 22 7.1 25 7.39
11/8/22 17 62 20 7.2 25 7.15
12/8/22 52 51 16 7.18 30 11.28
13/8/22 17 37 16 7.30 30 11.28
14/8/22
15/8/22 29 40 18 7.10 330 8.86
16/8/22 20 28 9 7.00 28 7.61
17/8/22
18/8/22 30 60 19 7.00 30 7.09
19/8/22 51 19 20 7.10 28 11.41
20/8/22 21 37 12 7.00 29 9.38
21/8/22
22/8/22 33 48 15 7.68 32 9.08
23/8/22 33 33.5 10.9 7.00 30 9.30
24/8/22 14 31 10 7.00 30 8.9
25/8/22 24 18 30 7.00 29 15
26/8/22 28 32 15 7.00 30 10.94
27/8/22
28/8/22 81 42 20 6.90 29 7.69
29/8/22 18 28 9 7.50 30 9.47
30/8/22 15 30 16 7.5 28 9.78
31/8/22 109 139 46 7.65 30 9.78

- Hasil Pemantauan Bulan September


September
TSS COD BOD pH Suhu Flow
Inlet/day
1/9/22 9 17 5 7.10 30 8.55
2/9/22 15 50 11 7.10 30 8.38
3/9/22 75 24 52 7.1 30 7.69
4/9/22
5/9/22 11 14 65 7.0 30 8.42
6/9/22 13 17 5 7.3 30 13.75
7/9/22 69 196 63 7 30 13.75
8/9/22 99 266 87 7.1 30 16.23
9/9/22 26 47 15 7.6 30 16.25
10/9/22
11/922 68 102 62 7 30 5.81
12/9/22 19 20 17 7.74 30 9.07
13/9/22 9 61 18 7.79 33 16.1
14/9/22 21 61 18 7.79 33 13.78
15/9/22 102 280 91 7.78 33 17.17
16/9/22 52 166 57 7.3 28 18.53
17/9/22
18/9/22 55 184 72 7.1 31 9.35
19/9/22 117 60.5 28.6 7.75 34 16.14
20/9/22 15 120 16 7.3 30 9.27
21/9/22 15 35 40 7.0 33 5.10
22/9/22 15 17 12 74 8.6 8.60
23/9/22 93 48 22 7.81 30 10.89
24/9/22
25/9/22 43 19 65 7.2 33 7.33
26/9/22 109 139 46 7.75 34 12.49
27/9/22 89 78 56 7.5 33 10.53
28/9/22 27 176 102 7.1 33 10.53
29/9/22 60 25 15 7.3 30 13.17
30/9/22 16 33 5.4 7.8 32 14.9

- Hasil Pemantauan Bulan Oktober


Oktober
TSS COD BOD pH Suhu Flow
Inlet/Day

1/10/22
2/10/22 36 51 20 7.81 30 9.85
3/10/22 49 70.5 16.2 7.70 33 8.91
4/10/22 48 192 70 7.57 30 12.5
5/10/22 103 98 27 7.8 31 19.31
6/10/22 94 76.5 24.6 7.83 33 10.68
7/10/22 86 92 23.4 7.66 30 9.56
8/10/22 72 100 54 75 33 3.11
9/10/22
10/10/22 152 194 64 7.83 30 5.75
11/10/22 15 9 25 7.63 33 5.31
12/10/22 35 28 19 8 33 5.83
13/10/22 111 141 4.6 7.71 31 6.58
14/10/22 75 112 59 7.79 31 12.59
15/10/22
16/10/22
17/10/22
18/10/22 40 74 24 7.81 33 8.05
19/10/22 60 228 73 7.8 32 13.07
20/10/22 44 56 127 7.77 31 17.0
21/10/22 <5 17 5 7.95 31 11.89
22/10/22 29 52 48 7.65 33 12.52
23/10/22
24/10/22 17 10 19 7.42 30 7.75
25/10/22 131 168 54 7.64 30 10.46
26/1-/22 7.00 9 25 7.7 33 9.94
27/10/22 6.00 16 5 7.59 33 12.2
28/10/22 55.00 160 52 7.57 33 12.01
29/10/22 49.00 150 25 7.69 32 12.17
30/10/22
31/10/22 120 1544 51 7.58 33 4.61

- Hasil Pemantauan Bulan November


TSS COD BOD pH Suhu Flow
Inlet/Day
1/10/22 27 79 25 7.63 33 11.41
2/10/22 17 68 22 7.70 32 12.63
3/10/22 5 22 7 7.63 33 14.21
4/10/22 10 24 7 7.64 33 10.98
5/10/22
6/10/22 <5 150 42 7.56 32 9.91
7/10/22 5 12 <5 7.45 32 6.84
8/10/22 <5 21 7 7.53 32 10.83
9/10/22 15 77 25 7.68 32 14.25
10/10/22 13 67 21 7.57 32 14.73
11/10/22 27 127 41 7.74 32 9.74
12/10/22 16 52 30 7.56 33 11.11
13/10/22
14/10/22 8 59 19 7.7 31 5.06
15/10/22 39 125 40 7.56 33 12.26
16/10/22 75 174 56 7.43 34 15.71
17/10/22 59 170 57 7.35 30 10.1
18/10/22 44 180 61 7.51 32 12.21
19/10/22 34 98 52 7.6 33 10.91
20/10/22
21/10/22
22/10/22
23/10/22
24/10/22
25/10/22
26/1-/22
27/10/22
28/10/22
29/10/22
30/10/22

3. Weekly Safety Inspection area WWT (Waste Water Treatment)

NO POKOK BAHASAN Temuan KETERANGAN


Ad Tidak
a
1 KETENTUAN APD
Pekerja menggunakan APD sesuai
standar
Dilakukan Pemeriksaan APD
2 PENERAPAN SAFETY SIGN
Safety sign mudah dilihat oleh
petugas dan orang lain
3 Fire Protection
Pemeriksaan APAR
PENANGANAN SAKIT DAN
4
KECELAKAAN
Kotak P3K tersedia Sesuai standard
Pemeriksaan P3K
5 IZIN PEKERJAAN
Izin kerja telah sesuai dengan jenis
pekerjaan
izin kerja masih berlaku
Izin kerja telah di approve oleh HRD
KEBERSIHAN DAN
6
KERAPIHAN
bahan dan peralatan ditata secara
teratur
IPAL dalam kondisi baik/tidak bocor
Tidak ada sampah berserakan
dilokasi kerja
7 KESELAMATAN LISTRIK
terdapat tanda bahaya pada area tsb
tidak ada kabel yang terkelupas
grounding terpasang dengan baik
8 PENERAPAN SOP
peralatan IPAL memiliki SOP
KESELAMATAN PERKAKAS
9
TANGAN
Pemeriksaan perkakas
Safey device terpasang pada
peralatan
KESELAMATAN TERHADAP
10
PAPARAN MATERIAL
Seluruh material memiliki MSDS
PROSEDUR KEADAAAN
11
DARURAT
Safety Talk
Jalur Evakuasi telah tersedia dan
Jelas
12 PELAPORAN
Penerapan JSA
Penyelesaian tindak lanjut temuan
Report Mingguan
Report Inspeksi Mingguan
Report tool box
Incident/accident reporting

4.3 Hambatan selama pelaksanaan PKL


a. Over sludge
Terjadi akibat limbah yang masuk lebih banyak dari chemical yang
ditentukan. Sehingga sludge tersebut menumpuk di sludge tank.over sludge ini
dapat merusak sistem filter press karena sisa sludge/lumpur akan ikut mengikuti
air dan tidak dapat dinyatakan sistem filtrasi
b. Over Capacity
Terjadi akibat limbah yang masuk ke WWT tidak sesuai dengan konsep
awal,hal ini mengakibatkan sistem pengolahan air limbah menjadi rusak karena
terlalu dipaksa dengan kapasitas yang melebihi standar.
c. Coolant masuk ke pengolahan air limbah
Terjadi akibat coolant langsung masuk ke collecting tank tanpa melalui
proses pre-treatment.hal ini menyebabkan pemberian chemical yang ditentukan
akan susah melakukan pengenceran.
e. Filter Press rusak
Terjadi akibat pompa diafragma tidak berfungsi sehingga sludge yang
ditampung sludge tank tidak bisa menjalankan proses selanjutnya ke
filter press
e. Dosing Pump bocor
Terjadi akibat dosing pump menyumbat sehingga valve tidak berjalan
dengan lancar. Apabila tidak di periksa tiap proses maka akan terus menyumbat
dan seluruh chemical storage area tidak bisa melakukan pengenceran ke
equalisasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Peralatan yang ada di instalasi pengolahan air limbah belum memenuhi
standar.
2. Perawatan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah masih melakukan secara
manual dan belum terjadwal
3. Kendala yang dihadapi pada Instalasi Pengolahan Air Limbah di PT Mesin
Isuzu Indonesia dalam melaksanakan kewajiban untuk mengelola limbah B3
sebagai bentuk upaya pengendalian pencemaran lingkungan di kota bekasi.
4. mengetahui mekanisme tata cara pengelolaan limbah B3 yang membuat
adanya indikasi patuh dalam peraturan yang ditentukan.

5.2 Saran
1. penanganan limbah jangan dijadikan masalah yang sepele, namun hal
tersebut tentunya dapat menjadi perhatian kita bersama, bukan hanaya
pemerintah tetapi untuk kita semua dan apabila dampak dari limbah telah
menyebar maka akan berpengaruh terhadap orang banyak termasuk diri kita
sendiri.
2. Evaluasi mengenai instalasai pengolahan air limbah PT Mesin Isuzu
Indonesia, Kota bekasi, Jawa barat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.winstonengineering.com/id/id/events/39_pompa-diafragma.html
https://www.deltapuro.com/2019/09/pompa-dosing-kimia-dan-cara-
kerjanya.html
http://www.bktasia.com/product-equipment/ras-pump-return-activated-sludge-
pump/
Lampiran
Lampiran 1 : NIlai dari Perusahaan
DAFTAR NILAI
KOMPETENSI SKILL PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
PS D-IV TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN
JURUSAN TEKNIK MESIN
Nama : Ahmad Naufal Asyrafi
NIM : 1941230045
Tempat PKL : PT. Mesin Isuzu Indonesia
Waktu PKL : 01 Agustus 2022 - 30 November 2022

A. ASPEK NON TEKNIS

Nilai
No Aspek Yang Dinilai Keterangan
(dengan angka )
1 Penguasaan Dasar
2 Kerajinan Disiplin Dan Tanggung Jawab
3 Sikap Dan Perilaku
4 Hubungan Kerja
5 Inisiatif
6 Keahlian Berkomunikasi
7 Penguasaan masalah
8 Laporan

B. ASPEK TEKNIS

Nilai
No Aspek Yang Dinilai Keterangan
(dengan angka )
1 Penguasaan K3 sesuai di perusahaan
2 Penguasaan Sistem Manajemen Mutu Sesuai di Peru
3 Penguasaan Sistem Produksi sesuai di perusahaan
4 Penguasaan Sistem Perawatan Mesin di perusahaan
5 Penguasaan Trouuble shooting di perusahaan

Nila Rata-rata (Aspek Non Teknis & Teknis)

Catatan :

Aspek Non Teknis pada No.6 dan Aspek pada NO.1-5 akan dikonversikan menjadi nilai pada mata
kuliah semester 7 (jika durasi PKL 4-6)

Komentar:
...............................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................................
Surabaya,30 November 2022
Skala Penilaian: Pebimbing Lapangan
80<N<100 : Sangat baik (A)
73<N<80 : Lebih dari baik (B+)
65<N<73 : Baik (B)
60<N<65 : Lebih dari cukup (C+)
50<N<60 : Cukup (C) Tanti Maryati
39<N<50 : Kurang (D)

*) Catatan: Form nilai sebaiknya menggunakan kop perusahaan,tetapi jika perusahaan tidak menyediakan, maka
menggunakan kop polinema dan distempel perusahaan
Lampiran 2 : Kegiatan harian
Lampiran 3 : Surat Penerimaan/Balasan PKL

Anda mungkin juga menyukai