Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI
PT. REJA ATON ENERGI

INSTALASI POMPA AIR TENAGA SURYA JENIS


SUBMERSIBLE PUMP

Oleh :
HANY DWI PAMINTO
1814122006

BIDANG STUDI TEKNIK SISTEM TENAGA


PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI
PT. REJA ATON ENERGI

INSTALASI POMPA AIR TENAGA SURYA JENIS


SUMBERSIBLE PUMP

Disusun Oleh :
Hany Dwi Paminto
1814122006

Telah Disetujui dan Disahkan

Surabaya, Januari 2021


Mengetahui
Koordinator PKL, Pembimbing PKL

Agus Kiswantono, S.T., M.T. Hasti Afianti, S.T,. M.T.


NIDN : 0715087101 NIDN : 0730037402

Menyetujui
Kepala Prodi Teknik Elektro

Dr. Ir. Saidah, MT.


NIDN : 0712066101

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI
PT. REJA ATON ENERGI

INSTALASI POMPA AIR TENAGA SURYA JENIS


SUBMERSIBLE PUMP

Disusun Oleh :

Hany Dwi Paminto


1814122006

Mengetahui

Sidoarjo, Januari 2021


General Manager, Pembimbing Lapangan,

Ardiyanto Indrakusuma M. Fahrizal


KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas kasih


karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan di PT. Reja Aton Energi.
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan salah satu mata
kuliah di semester VII yang dilaksanakan sebagai salah satu persyaratan
akademis. Selain itu, kegiatan ini dilaksanakan agar mahasiswa dapat
menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari bangku perkuliahan mulai dari
semester satu sampai dengan semester enam.
Dalam hal ini, penulis menyusun penjelasan mengenai Solar
Energi terutama Pompa Air Tenaga Surya yang akan dibahas secara lugas
selama di tempat PKL. Penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini dengan baik dikarenakan adanya bantuan dari beberapa pihak.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Ardiyanto Indrakusuma selaku General Manager PT. Reja
Aton Energi.
2. Bapak Rudi Wijaya selaku Manager Sales dan Marketing PT. Reja
Aton Energi.
3. Mas Fahrizal selaku pembimbing lapangan sewaktu penulis
melaksanakan PKL.
4. Mas Ivan selaku teknisi yang membantu penulis selama proyek
luar di NTT.
5. Seluruh staff perusahaan : Mbak Reyna, Mbak Elza, Mbak Karin,
Mbak Dennis, Mas Dedik yang membantu dalam segala hal selama
PKL.
6. Bapak Dr. M Ghozi, S.T,. M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik.
7. Ibu Dr. Ir. Saidah, MT. selaku Kaprodi Teknik Elektro.
8. Ibu Hasti Afianti, S.T,. M.T selaku Dosen Pembimbing PKL.
9. Pak Agus Kiswantono, S.T,. M.T. selaku Koordinator PKL.
10. Pak Heru selaku staff TU TE yang telah membantu penulis
melengkapi administrasi PKL.
11. Dan semua pihak yang telah membantu kelancaran dan
penyelesaian laporan.
Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan dan sangat dimungkinkan masih banyak kekurangan
yang harus diperbaiki. Segala bentuk kritik dan saran akan dengan senang
hati diterima dan diharapkan dapat membantu dalam penulisan laporan
selanjutnya agar lebih baik lagi. Semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan
di PT.Reja Aton Energi menambah wawasan dan pengetahuan bagi
pembaca.

Sidoarjo, 15 Januari 2021

Penulis

Hany Dwi Paminto


DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

Table 1 Perbandingan jenis Solar Module...................................................16


Table 2 Label Parameter PV Module...........................................................17
Table 3 Perbandingan Submersible & Surface............................................20
Table 4 Perbandingan Helicar Rotor dan Centrifugal..................................20
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi ini, setiap individu dituntut untuk dapat
meningkatkan kualitas diri dan berkompeten sehingga mampu menjadi
individu yang siap berkompetisi dan bersaing di berbagai sektor. Khususnya
dalam sektor industri, tuntutan tersebut muncul karena sebagai lulusan
perguruan tinggi harus dapat menjadi seorang problem solver atas segala
permasalahan yang muncul. Agar memenuhi tuntutan tersebut dan untuk
mencapai tujuan pendidikan yang utuh di perguruan tinggi, sangatlah
kurang apabila mahasiswa hanya mengandalkan pengetahuan teoritis yang
diperoleh dari bangku kuliah. Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan
untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat sehingga mahasiswa dapat
melatih aspek-aspek yang dibutuhkan untuk terjun ke dunia industri yang
akan digelutinya nanti secara langsung. Sejalan dengan hal tersebut, pihak
perguruan tinggi mewajibkan mahasiswanya untuk mengikuti mata kuliah
kerja praktek yang dilakukan pada semester ganjil.
Diharapkan dengan kegiatan kerja praktek ini, mahasiswa
mendapatkan gambaran nyata sekaligus penerapan dari ilmu yang telah
diperoleh dari bangku kuliah. Salah satu perwujudan keterlibatan dunia
industri dalam membantu bidang pendidikan adalah memberikan ijin untuk
dapat melaksanakan kerja praktek di lingkungan perusahaan.
Di dalam kerja praktek ini, mahasiswa melakukan pekerjaan yang
diberikan oleh pembimbing dari perusahaan, melakukan analisis sistem di
perusahaan, mengidentifikasi masalah yang ada di perusahaan, menganalisis
kesesuaian praktek lapangan dengan teori, dan membuat usulan dan atau
melakukan penerapan sistem usulan.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan


1.2.1 Tujuan Umum
a) Terciptanya suatu hubungan yang sinergis, jelas dan terarah
antara dunia perguruan tinggi dan dunia kerja sebagai pengguna
outputnya
b) Mengenal dunia industri yang sesungguhnya beserta
permasalahan yang dihadapi, sehingga setelah lulus akan lebih
siap untuk memasuki dunia industri
c) Meningkatkan kepedulian dan partisipasi dunia usaha dalam
memberikan kontribusinya pada sistem pendidikan nasional.
1.2.2 Tujuan Khusus
a) Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang
harus ditempuh sebagai persyaratan akademis di Jurusan
Teknik Elektro Universitas Bhayangkara.
b) Memperdalam pengetahuan mahasiswa dengan mengenal dan
mempelajari secara langsung penerapan konversi energi
terbarukan khususnya solar cell.
c) Mengenal masalah yang terjadi dan usaha pemecahannya
sesuai dengan kendala yang ada.

1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan


1.3.1 Bagi Mahasiswa
a) Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman untuk
nantinya dapat terjun di lingkungan kerja.
b) Memperdalam dan meningkatkan kualitas, keterampilan, dan
kreatifitas pribadi yang sesuai dengan ilmu yang dimiliki.
c) Melatih diri agar tanggap dan peka dalam menghadapi situasi
dan kondisi lingkungan kerja serta mempersiapkan langkah-
langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan di masa yang akan datang.
1.3.2 Bagi Universitas
a) Mencetak calon tenaga kerja yang terampil dan jujur dalam
menjalankan tugas.
b) Sebagai salah satu masukkan untuk mengevaluasi kesesuaian
kurikulum yang sudah diterapkan dengan kebutuhan tenaga
kerja yang terampil di bidangnya.
c) Menjadi sarana pengenalan instansi pendidikan Universitas
Bhayangkara Surabaya khususnya Program Studi Teknik
Elektro kepada instansi ataupun instansi yang membutuhkan
lulusan atau tenaga kerja yang dihasilkan oleh Universitas
Bhayangkara Surabaya.
1.3.3 Bagi Perusahaan
a) Memberi kontribusi dalam pelaksanaan pengembangan dan
peningkatan Sumber daya manusia yang berdaya saing.
b) Menjadi sarana untuk menjembatani hubungan kerja sama
antara instansi dengan Universitas dimasa yang akan datang,
khususnya mengenai rekruitmen tenaga kerja
c) Menjadi sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan yang ada
di Universitas.
1.4 Rumusan Masalah
1.4.1 Bagaimana cara instalasi pompa air tenaga surya berjenis
submersible merk Lorentz.
1.4.2 Bagaimana cara menghitung kebutuhan panel surya untuk pompa
air tenaga surya.
1.4.3 Bagaimana cara menganalisa kebutuhan air untuk suatu desa.

1.5 Batasan Masalah


1.5.1 Penggunaan jenis pompa yang digunakan hanya pompa
Submersible tipe Centrifugal Pump.
1.5.2 Penggunaan sumber daya DC tanpa Inverter karena
menyesuaikan dengan jenis pompa yang digunakan dari PS2
1800 – PS2 4000.

1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan praktek kerja lapangan ini dilaksanakan dalam waktu kurang
lebih 4 bulan terhitung mulai tanggal 7 September 2020 sampai dengan 15
Januari 2021. Kegiatan ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu pengenalan
perusahaan, training materi, implementasi materi di perusahaan, dan
implementasi pada proyek luar. Tempat pelaksanaan praktek kerja lapangan
terbagi menjadi 2 tempat yaitu di perusahaan dan luar perusahan, pada
perusahaan beralamat di Juanda Regency F9 Sedati-Sidoarjo dan luar
perusahaan yaitu di Pulau Lewoleba, Kabupaten Lembata-Nusa Tenggara
Timur.

1.7 Metodologi Penelitian


Metode pelaksanaan pada kegiatan PKL kerja ini meliputi sebagai
berikut:
a) Praktek Kerja
Metode pelaksanaan praktek kerja dilakukan dengan harapan peserta
PKL mampu menerapkan tridharma perguruan tinggi yaitu sesuai dengan
bidang pendidikan, penelitian serta pengabdian. Dalam bidang pendidikan
khususnya bertujuan untuk mempelajari sistem konversi solar energi oleh
PT.Reja Aton Energi ke produk seperti solar water pump ataupun solar
home sistem, sedangkan bidang penelitian dilakukan saat akan mencari
informasi atau data yang dibutuhkan selama PKL. Pengabdian dalam
kegiatan PKL kerja diperoleh dari keaktifan peserta PKL untuk
menyelesaikan kegiatan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh
perusahaan.
b) Wawancara dan Observasi
Metode wawancara dalam kegiatan PKL ini dilakukan untuk
mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden
atau penyampaian materi sesuai dengan topik yang dibahasa dari
pembimbing lapangan selaku fasilitator. Sedangkan observasi adalah
pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti untuk
mengumpulkan data primer yang dibutuhkan sesuai dengan topik yang
dibahas oleh peserta PKL.
c) Pencatatan Data
Data yang dibutuhkan dalam kegiatan PKL yang meliputi tentang Solar
Water Pump yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dan sekunder
merupakan data yang dikumpulkan oleh peserta PKL langsung dari sumber
pertama yang selanjutnya digunakan untuk mendukung pembuatan laporan
akhir kegiatan PKL.

1.8 Sistematika Laporan


Sistematika yang digunakan dalam penyusunan laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut :
 BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini Menguraikan latar belakang, tujuan, manfaat,
permasalahan, batasan masalah, waktu dan tempat pelaksanaan,
metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan yang
digunakan dalam pembuatan laporan ini.
 BAB II : TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini berisi penjelasan mengenai perusahaan tempat
dilaksanakannya praktek kerja lapangan, Sejarah Perusahaan,
Pedoman Perusahaan, Lingkup Pekerjaan Perusahaan, dan Struktur
Organisasi dan Tata kelola . dan lain sebagainya.
 BAB III : DASAR TEORI
Bab in berisi penjelasan mengenai dasar teori, dari materi dan
penugasan yang diterima selama pelaksanaan PKL.
 BAB IV : PEMBAHASAN
Pada bab ini dijelaskan secara detail, mengenai pembahasan dari
materi dan penugasan yang diterima selama pelaksanaan PKL, dan
cara penyelesaian dari penugasan tersebut
 BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi penjelasan mengenai kesimpulan dan saran dari
laporan PKL yang dibuat.
BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Latar Belakang Perusahaan


Suatu perusahaan dengan jiwa dan energi muda yang mendukung dan
mensupport sepenuhnya tentang energi hemat, energi yang ramah
lingkungan serta dengan biaya murah sehingga dapat dimanfaatkan secara
maksimal oleh masyarakat sekitar. PT. Reja Aton Energi berdiri pada
tanggal 6 Desember 2016 di Sidoarjo.

Gambar 1 Logo Perusahaan

Ada dua hal yang mendasari perusahaan berdiri di Jawa Timur. Pertama,
perusahaan ingin bisa lebih dekat ke wilayah Indonesia Timur dan
Indonesia Tengah karena kawasan ini adalah kawasan yang sedang
berkembang cukup pesat serta mendapat dukungan dan perhatian khusus
dari pemerintah untuk energi yang ramah lingkungan. Kedua, perusahaan
ingin menjadi salah satu perusahaan besar di wilayah Jawa Timur yang juga
kota terbesar kedua di Indonesia atau kota Surabaya.
Tujuan dari perusahaan adalah, seperti di awal dibahas, yaitu suatu
perusahan yang didirikan dan bertujuan untuk mendukung Bisnis Energi
Hemat yang ramah lingkungan dan juga dengan harga terjangkau oleh
masyarakat.

2.2 Motto Perusahaan


 Cepat
 Ramah
 Komunikatif

2.3 Spesialisasi Perusahaan


 Solar Water Pump
 SHS (Solar Home Sistem)
 PJU Solar Energi

2.4 Struktur Organisasi dan Tata Kelola

Gambar 2 Struktur Organisasi Perusahaan

 Divisi Marketing
Divisi ini melakukan pekerjaan mulai dari mencari customer,
promosi produk, menerima pesanan dari customer, mendesaian
sistem pesanan dari customer, serta menginfokan pembayaran
pesanan dari customer ke bendahara dan administrasi untuk
membuat SO (Sales Order). Selain itu divisi marketing berhak
melakukan pemantauan pengiriman material hingga ekpedisi.
 Divisi Administrasi dan Bendahara
Divisi ini merupakan gabungan dari 2 bagian yakni administrasi
dan bendahara. Bagian Administrasi mempunyai tugas untuk
membuat sales order yang diterima dari divisi marketing,
pengurusan absensi dan jadwal kerja. Sedangkan bagian Bendahara
mempunyai tugas untuk mengelola keuangan perusahaan,
pengecekan perjalanan dinas yang dilakukan teknisi selama proyek
di luar.
 Divisi Teknisi
Divisi ini mempunyai peran untuk membuat checklist form dari
sales order semua barang yang akan di kirim, merakit sistem
produk dalam hal ini solar water pump maupun produk solar
panel, melakukan instalasi menyangkut kelistrikan dari proyek
solar panel, melakukan service atau maintenance selama 2 Tahun
terhadap proyek yang telah di lakukan, sekaligus penanggung
jawab proyek yang ditangani.
 Divisi Warehouse
Divisi ini melakukan pekerjaan pengiriman barang material produk
hingga ke pihak ekspedisi, melakukan pengadaan barang material
di gudang dan bertanggung jawab akan barang atau tools yang
masuk atau keluar perusahaan.
BAB III

DASAR TEORI

3.1 Solar Energi


3.1.1 Pengertian Solar Energi
Energi Surya merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang tidak
akan pernah habis ketersediannya selama matahari tetap ada. Energi surya
adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari. Energi ini dapat
dimanfaatkan dengan menggunakan serangkaian teknologi seperti pemanas
surya, fotovoltaik surya, listrik panas surya, arsitektur surya, dan
fotosintesis buatan.[1][2]
Teknologi energi surya secara umum dikategorikan menjadi dua
kelompok, yakni teknologi pemanfaatan pasif dan teknologi pemanfaatan
aktif. Pengelompokan ini tergantung pada proses penyerapan, pengubahan,
dan penyaluran energi surya. Contoh pemanfaatan energi surya secara aktif
adalah penggunaan panel fotovoltaik dan panel penyerap panas. Contoh
pemanfaatan energi surya secara pasif meliputi mengarahkan bangunan ke
arah matahari, memilih bangunan dengan massa termal atau kemampuan
dispersi cahaya yang baik, dan merancang ruangan dengan sirkulasi udara
alami.

Gambar 3 Penyaluran Energi Surya Pada Bumi


Bumi menerima 174 petawatt (PW) radiasi surya yang datang (insolasi)
di bagian atas dari atmosfer.[3] Sekitar 30% dipantulkan kembali ke luar
angkasa, sedangkan sisanya diserap oleh awan, lautan, dan daratan. Sel
surya juga mampu beroperasi dengan baik di hampir seluruh belahan bumi
yang tersinari matahari tanpa menghasilkan polusi yang dapat merusak
lingkungan sehingga lebih ramah lingkungan.
3.1.2 Solar Cell
Panel surya atau solar cell adalah alat untuk mengkonversi tenaga
matahari menjadi energi listrik. Panel surya sendiri terdiri dari beberapa
kumpulan sel-sel surya. Setiap sel surya terdiri dari dua lapisan silikon yang
saling menempel, yaitu lapisan silicon tipe-n dan lapisan tipe-p. Lapisan ini
terbentuk dari silikon murni yang disebut dengan semikonduktor yang mana
terdapat struktur atom di dalamnya. Berikut ini adalah struktur dasar dari sel
surya (solar cell).

`
Gambar 4 Struktur Solar Cell

3.1.3 Cara Kerja Solar Cell


Arus listrik timbul karena adanya energi sinar matahari yang terdiri dari
partikel-partikel kecil yang disebut dengan foton. Cahaya matahari atau
foton ini membebaskan elektron-elektron dalam sambungan semikonduktor
tipe N dan tipe P untuk mengalir.
Gambar 5 Proses Kerja Pada Solar Cell

Ketika terkena sinar matahari , Foton tersebut menghantam atom


semikonduktor silikon solar cell sehingga menimbulkan energi yang cukup
besar untuk memisahkan elektron dari struktur atomnya. Elektron yang
terpisah dan bermuatan negative (-) tersebut akan bebas bergerak pada
daerah pita konduksi dari material semikonduktor. Atom yang kehilangan
elektron tersebut akan terjadi kekosongan pada strukturnya, kekosongan
tersebut dinamakan dengan “hole” dengan muatan positif (+). Akibat dari
aliran elektron dan hole ini, terbentuklah medan listrik yang selanjutnya
dimanfaatkan sebagai listik.
3.1.4 Struktur Bentuk Dasar Solar Panel

Gambar 6 Bentuk Dasar Solar Panel


Struktur terkecil dasar dari sistem solar panel merupakan solar cell yang
berfungsi sebagai perangkat dasar pengkonversian energi cahaya matahari
atau foton menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip efek
photovoltaic Cell. Solar Module adalah gabungan dari beberapa solar cell
yang disusun secara parallel atau seri dalam bentuk panel. Sedangkan Solar
Array atau Solar generator merupakan gabungan dari beberapa solar
module yang tersusun secara seri dan atau parallel (string) layaknya sebuah
generator sumber pembangkit.
3.1.5 Bagian-Bagian Solar Panel

Gambar 7 Struktur Bagian Solar Panel

 Frame atau Bingkai. Biasanya terbuat dari aluminium anodized


untuk menghindari korosi. Oleh karena pemasangan bingkai
dilakukan di akhir proses pembuatan, Frame memiliki fungsi untuk
memastikan kekokohan panel.
 Tampered Glass berfungsi untuk melindungi solar cell dari
lingkungan dan memastikan kekokohan panel. Karena fungsinya
tersebut, tampered glass mengambil proporsi tertinggi dari total
berat modul cell.
 Enkapsulasi atau Eva adalah lapisan antara solar cell dan kaca
pelindung. Eva digunakan untuk mencegah kerusakan mekanis
pada solar cell dan mengisolasi tegangan dari solar cell dengan
bagian modul lainnya. Biasanya lembaran Enkapsulasi
menggunakan bahan ethylene-vinyl acetate (EVA).
 Sel Surya atau Solar Cell merupakan komponen utama dari modul
fotovoltaik. Sel ini terbuat dari bahan semikonduktor yang
menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi listrik. Sel-
sel saling terhubung secara seri untuk mendapatkan tegangan total
yang lebih tinggi melalui kawat busbar. Bahan yang digunakan
untuk sel fotovoltaik umumnya adalah silikon, seperti
polycrystalline dan monocrystalline.
 Lembar insulasi (backcover) terbuat dari bahan plastik untuk
melindungi dan secara elektrik mengisolasi sel-sel dari
kelembaban dan cuaca.
 Kotak penghubung (junction box) digunakan sebagai terminal
penghubung antara serangkaian solar cell ke beban atau ke panel
lainnya. Perangkat ini berisi kawat busbar dari rangkaian solar
cell, kabel dan bypass diode. [4]

3.1.6 Jenis-Jenis Solar Panel


Ada 2 jenis panel surya menurut bahan solar solar cellnya : solar cell
bahan silicon dan bahan amorpus. Solar panel berbahan silicon yaitu
monocrystalline, polycrystalline, sedangkan solar panel berbahan amorpus
yaitu thin film.

Gambar 8 Jenis PV Module


Setiap tipe memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing
sesuai dengan kegunaan pada pemasanga. Berikut merupakan table
perbandingan dari ketiganya :
Table 1 Perbandingan jenis Solar Module

Perbandinga Monocrystaline Polycristaline Thin Film


n
efisiensi lebih
Efisiensi efisiensi tinggi efisiensi rendah
rendah
cadmium
Bahan Kristal silikon Fragmen telluride
Pembuatan tunggal silikon (CdTe), silikon
amorf (a-Si),
Temperatur
Rendah Tinggi Rendah
Koefisien
Segi delapan
Mempunyai
(segiempat yang
Persegi, kotak- ketebalan ipis
Bentuk Cell dipotong
kotak dibandingkan
dikeempat
mono dan poly
sisinya)

3.1.7 Parameter Kinerja Pada Modul PV


Parameter label dengan karakteristik solar panel (module) yang harus
diketahui. Umumnya label terpasang pada bagian sisi belakang solar panel
tepat dibawah junction box.

Gambar
Table 2 Label Parameter PV9Module
Label Parameter pada Solar Module

Merek dan jenis Solar Modul Pabrikan dan tipe produk solar module
Jenis Jenis sel (misalnya monocrystalline,
polycrystalline, dll)
Module nominal power, Daya nominal modul PV yang didapat
PMAX [Wp] dari kondisi uji standar (STC, Standard
Test Condition). STC meliputi kondisi
uji dengan radiasi sinar matahari
sebesar 1000 W/m2, suhu modul 25°C,
dan massa udara (AM – air mass)
sebesar 1.5 AM.
Open circuit voltage, VOC Tegangan pada keluaran dari modul PV
[V] ketika tidak ada beban.
Short circuit current, ISC [A] Arus yang melalui modul PV ketika
terjadi hubungan arus pendek.
Maximum power point Tegangan operasional pada daya
voltage [Vmp] maksimum.
Maximum power point current Arus operasional pada daya maksimum
[Imp]
Maximum voltage [Vmax] Tegangan maksimum dimana modul
PV dapat beroperasi
dengan aman.[4]

3.2 Solar Water Pump


3.2.1 Pengertian
Secara umum merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
memindahkan air dari suatu tempat ke tempat lainnya melalui saluran pipa
yang saling terhubung dengan memanfaatkan sumber tenaga sinar matahari
yang dikonversi terlebih dahulu menjadi listrik. Umumnya sistem pompa air
menggunakan energi fosil sebagai sumber listriknya, namun sumber
menggunakan energi fosil kurang cocok sebagai sumber listriknya
dikarenakan menipisnya energi fosil saat ini sehingga solusi alternatif
menggunakan sumber energi matahari. Hal ini dikarenakan sumber energi
matahari yang melimpah melebihi kapasitas air yang ada di bumi dan
pemanfaatan sumber energi matahari saling sejajar dengan kebutuhan
manusia akan air, dimana manusia dominan beraktifitas pada siang hari
dibandingkan pada malam hari.
Gambar 10 Solar Water Pump Lorentz

3.2.2 Key Component


 Pump Unit

Gambar 11 Pump Lorentz


Pompa merupakan sebuah mesin untuk menggerakan air dari tempat
bertekanan rendah ke tempat dengan tekanan yang lebih tinggi. Jenis motor
pompa yang digunakan dalam pompa air tenaga surya ini adalah motor
brushless DC yang mana merupakan jenis motor DC Tipe pompa terbagi
menjadi 2 yaitu : Submersible pump dan Surface pump. Submersible
pump adalah tipe pompa yang didesain untuk head yang tinggi dimana
pompa ini dicelupkan ke air dan tipe pompa ini didesain agar tidak
pengaruh perubahan temperatur.
Gambar 12 Submersible Pump PS
150 C series

Sedangkan Surface pump adalah jenis pompa yang membutuhkan


penanganan khusus saat pemasangan (butuh fondasi) namun sangat mudah
untuk maintenance karena berada di permukaan dan pompa ini sangat
mudah terpengaruh oleh perubahan temperatur.

Gambar 13 Surface Pump Lorentz


Pada masing-masing jenis pompa mempunyai kelebihan dan kelemahan.
Berikut perbandingan :
Table 3 Perbandingan Submersible & Surface

Sumbersible Surface
Digunakan untuk sumur yang Digunakan untuk sumur yang
dalam dangkal
Lebih simple dalam ukuran Membutuhkan banyak
dan pendesaian perhitungan
Tidak mudah terpengaruh Sangat mudah terpengaruh
oleh perubahan temperatur oleh perubahan temperatur
Lebih susah untuk di service Mudah di service
Instalasi mudah dan simple Proses instalaasi lebih rumit

Pompa Submersible dibagi 2 jenis yaitu Centrifugal dan Helical Rotor,


berikut tabel perbandingan dari keduanya :
Table 4 Perbandingan Helicar Rotor dan Centrifugal

Centrifugal Helical Rotor


Komponen terdiri dari Komponen terdiri dari
beberapa stage kipas stator(karet) dan rotor
(stainless)
Butuh RPM minimum Tidak butuh RPM tinggi
Shaftnya berbentuk Splined Shaftnya berbentuk ulir
Bisa ditidurkan tapi harus Dapat ditidurkan
maksimal 30 derajat

Gambar 14 Centrifugal Gambar 15 Helical Rotor


Pump Pump
 Solar Generator
Solar generator merupakan kumpulan dari solar module (panel)
yang disusun array. Solar generator berfungsi sebagai sumber
tenaga untuk mensupllai sistem pompa air ini bekerja.
Gambar 16 Solar Generator

 Controller
Sebuah controller layaknya sebuah otak dari sistem. Setiap
controller membutuhkan rating tegangan supplai minimal dan
maximal yang berbeda-beda.

Gambar 17 Controller Pump


 Water Storage
Merupakan bak penampung air dari pipa sambungan sumber air.
 Water Distribution
Sekelompok sambungan distribusi pipa dari water storage yang
disambungkan atau di distribusikan ke rumah-rumah warga
3.2.3 System Layout and Component of Submersible Pump
Gambar 18 Layout Submersible Pump
Pada gambar 10 diatas merupakan gambar pemasangan sistem dari
pompa submersible Lorentz yang terdiri beberapa komponen yaitu :
 PV generator merupakan kumpulan beberapa solar panel yang
dirangkai seri-paralel. PV generator ini sebagai sumber tenaga
listrik dari sistem pompa air.
 Sun Sensor merupakan sebuah device sensor yang digunakan
untuk mengetahui tingkat irradiansi matahari di lokasi tersebut.
Sun Sensor juga berfungsi sebagai acuan pengatur hidup atau
mati dari sistem pompa air dengan mengatur batas tingkat
iradiansi matahari pada PS2 Controller.
 PV Disconnect merupakan perangkat yang berisi circuit
breaker sebagai pengaman untuk PS2 Controller bila terjadi
kebocoran arus pada PV generator. PV Disconnect juga
berfungsi untuk menyalakan dan mematikan PS2 Controller.
 PS2 Controller merupakan panel sumber kontrol dari semua
sensor dan pompa. PS2 Controller ini berfungsi sebagai saklar
kontrol untuk mengaktifkan dan mematikan secara manual atau
otomatis sistem pompa air bekerja. PS2 Controller ini layaknya
sebuah otak dari beberapa komponen yang saling terhubung
dengan Controller ini. PS2 Controller ini juga dapat terhubung
melalui aplikasi smartphone dengan interkoneksi Bluetooth.
Aplikasi tersebut bernama Pump Scanner

Gambar 20 Tampilan awal Gambar 19 Tampilan Data dari


Pump Scanner Sistem PATS

 Float Switch adalah sebuah kontak switch berupa bola


pelampung yang umumnya berada pada fiber/bak penampung
yang berfungsi sebagai saklar bilamana air telah terisi penuh
pada bak penampung maka ototmatis sistem pompa ini akan
mati.
 Water Meter adalah sebuah alat ukur yang terpasang antar pipa
saluran ke bak penampung untuk mengetahui berapa banyak
kapasitas air yang tersalurkan (m3/h)
 Pressure Sensor adalah sebuah sensor untuk mengetahui
tekanan air yang mengalir (Bar)
 Grounding Rod adalah sebuah stik tembaga yang berfungsi
sebagai material penghantar sebaran arus petir ke dalam tanah.
 Well Probe adalah sensor pengaman bilamana air yang berada
pada sumur atau sumber air berkurang sehingga otomatis akan
mematikan sistem agar pompa yang berada dalam air tidak
rusak atau panas.
 Splicing Kit merupakan sambungan kabel yang terpasang
antara ujung kabel pompa dengan ujung kabel ke Controller.
 Surge Protector adalah sebuah komponen yang didesain
sebagai pengaman peralatan listrik dari tegangan spikes.
3.2.4 Lorentz Compass
Lorentz Compass merupakan sebuah software desain khusus
sistem pompa air tenaga surya dari Lorentz.de Jerman. Software ini dapat
mengukur dan mendesain sistem pompa air dengan memasukkan beberapa
parameter-parameter khususnya parameter utama yaitu : Head, Flow rate,
Lokasi. Selain parameter utama terdapat parameter opsional seperti
Panjang motor cable, ukuran diameter pipa, tilt angle PV, Dirt lose, Water
Temp dll. Semakin banyak parameter yang diinputkan maka semakin detail
efisiensinya seperti Cable losses. Software ini juga memberikan saran atau
data penggunaan pompa yang sesuai dengan parameter yang dimasukkan.

Gambar 21 Lembar Kerja Software Compass

3.2.5 Sizing Layout


S

Gambar 22 Layout ukur


H (Static head) : ketinggian vertical dari titik terendah air sampai ke titik
tertinggi Delivery (bak penampungan)
B (Drawdown) : Penurunan posisi air yang bergantung pada flow rate
dan recovery rate pada sumur.
W ( Dynamic Water Level) : Posisi air dimana sudah di pompa
S (Static Water Level) : Posisi air dimana belum ada drawdown (air
belum di pompa)

BAB IV

BAHASAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1 Pengambilan Parameter


4.1.1 Lokasi
Penentuan lokasi sangat berpengaruh karena untuk mengetahui tingkat
intensitas matahari di lokasi tersebut berapa. Dikarenakan setiap daerah
mempunyai intensitas matahari yang berbeda-beda. Pihak customer akan
memberikan estimasi berapa lama lokasi itu akan disinari matahari. Info di
lokasi Ds. Lewogroma didapatkan 8 jam penyinaran
4.1.2 Static Head
Static head merupakan ketinggian vertical dari dynamic water level
hingga ke titik tertinggi delivery (bak penampung). Data yang dikirim
customer adalah 134 m
4.1.3 Kebutuhan air dalam satu lokasi (flow rate m3/day)
Untuk menghitung flow rate secara manual dibutuhkan data berapa
kepala keluarga (KK) di lokasi desa tersebut. Dengan mengacu pada data
dari WHO tentang kebutuhan air bagi seorang perhari adalah 60 L/hari [5]
maka :
 Jumlah KK dalam 1 Desa = 33 KK
 Jumlah orang dalam 1 KK = ± 4 orang
 Sehingga kebutuhan air dalam 1 KK = 4 x 60 L/hari = 240 L/hari
 Sehingga kebutuhan air dalam 1 desa = 33 x 240L/hari =7920 L/hari

Konversi 7920 L/hari menjadi 7.9 m 3/hari. Kemudian kebutuhan air


perhari itu dibagi dengan durasi penyinaran matahari di lokasi tersebut
salama 8 jam, sehingga didapatkan ±1 m3/hari

4.2 Penentuan Jenis Pompa dan Kebutuhan Solar Panel


Untuk menentukan jenis pompa yang cocok adalah dengan mengetahui
Head yang diberikan oleh customer dengan besar flow rate nya (m 3/hari)
dan budget yang ditawarkan oleh customer. Sehingga dapat di tentukan
jenis pompa yang sesuai yaitu PS2 1800 C-SJ1-25. Kode pompa tersebut
mempunyai arti 1800 merupakan daya yang disupplai 1800 Watt, C-
merupakan kode dari tipe pompa Centrifugal, 1-25 merupakan kode untuk
besar flow rate yang dihasilkan adalah 1 m3/hari dengan jumlah stage 25.
Gambar 23 Pump Unit PS2 1800
C-SJ1-25 dengan Controllernya

[6]Setelah diketahui jenis pompa yang digunakan, kemudian


menghitung kebutuhan solar generatornya. Untuk menghitung kebutuhan
solar generator menggunakan datasheet tipe pompa beserta controllernya
yang digunakan yaitu:
 Spesifikasi Dasar :
Head max. 100 m
Flow rate max. 3,0 m³/h
 Spesifikasi Controller :
Power max. 1,8 kW
Input voltage max. 200 V
Optimum Vmp** > 102 V
Motor current max. 14 A
Efficiency max. 98 %
Ambient temp. -40…50 °C
Enclosure class IP68
 Spesifikasi Motor ECDrive :
Rated power 1,7 kW
Efficiency max. 92 %
Motor speed 900…3.300 rpm
Insulation class F
Enclosure class IP68
Submersion max. 150 m
Sehingga untuk menentukan solar generatornya mengacu pada power
max (1.8kW), Rating antara tegangan optimal sampai tegangan maksimal
(102-200V), dan Maksimal Arus (14A). Ditentukan yaitu Solar panel
Maysun 100 WP sebanyak 21 buah dengan datasheet berikut :

Gambar 24 Datasheet PV module Maysun

Ada cara lain dibandingkan melakukan perhitungan manual seperti


diatas yaitu dengan memasukkan parameter-parameter yang didapat untuk
dimasukkan kedalam Compass Software. Maka secara otomatis data hasil
yang diperlukan dapat diketahui, seperti :
 Output flow rate per bulan (m3/month), flow rate per hari (m3/day),
flow rate per jam (m3/hour) yang mana grafik kurva flow rate
saling tegak lurus dengan Power(daya)
 Data parameter solar panel yang akan dipasang
 Power loss dari motor cable, efisensi sistem pompa, kecepatan
aliran (m/s) dll.
 Wiring diagram solar panel

4.3 Pemasangan Solar Array


Sebelum memasang solar array atau solar generator ini, diperlukan
membuat sebuah desain pemasangan dan penentuan string. Dengan jumlah
panel 21 maka dalam pemasangan ini digunakan desain 7x3 yang mana
artinya terdapat 7 solar panel seri yang dihubungkan sebanyak 3 paralel.
Gambar 25 Desain 7x3 100 WP

Penentuan string 7x3 dibuat dikarenakan juga faktor lokasi. Tujuh buah
solar panel diseri kan sehingga nilai Voc = 157.5V dengan Isc tetap =
5.91A. Tujuh solar panel yang diserikan tadi diparalel kan dengan Tujuh
solar panel lagi sebanyak 2 . sehingga total Voc=157.5V Isc=17.73A.

4.4 Pemasangan dan Instalasi


4.4.1 Instalasi Kelistrikan dan Kontroller

Gambar 26 PV Disconnect Gambar 27 Controller


tampak luar
Gambar 28 Controller
tampak dalam
Input PV disconnect berasal dari PV generator dan output dari PV
disconnect akan dihubungkan ke controller. Berikut wiring diagram di
dalam controller :

Gambar 29 Wiring
Didalam sebuah controller terminal
terdapat controller
beberapa socket terminal seperti
Solar IN, Terminal 1-17, dan Pump. Socket Solar IN merupakan Terminal +
- dari PV Disconnect. Terminal 1-17 merupakan terminal yang dihubungan
dengan aksesoris sensor mulai dari well probe, remote switch, water meter,
dan sen sensor. Yang terakhir socket terminal Pumps merupakan terminal
yang dihubungkan dengan kabel dari motor pompa.
4.4.2 Instalasi Pompa
Instalasi pompa sendiri menghubungkan kabel sambungan dari
controller ke kabel pompa sendiri dengan ketentuan warna kabel : L1
Hitam, L2 Merah, L3 Kuning, dan Hijau GND. Grounding dari motor
pompa dihubungkan dengan terminal grounding di controller dimana
terminal itu disambungkan dengan grounding rot yang ditancapkan ke tanah
Gambar 31 Sambungan kabel Pompa Gambar 30 Motor Pompa

Pompa yang telah disambung dapat dicelupkan kedalam sumber


air(fiber). Dan Sistem siap dijalankan.

4.5 Pengujian Pompa Air Tenaga Surya


Langkah pertama pengujian yaitu mengecek Kembali wiring dan
instalasi pada PV Disconnect dan Controller. Jika sudah ukur tegangan
terlebih dahulu dengan mengaktifkan PV Disconnect tanpa menghidupkan
sistem pompa air.

Gambar 32 Pompa yang siap


dicelupkan
Gambar 33 Tegangan Solar Generator
tanpa Beban

Setelah semua pengecekan normal, hidupkan sistem pompa air dengan


menarik saklar kecil dibawah controller. Setelah sistem pompa air ini
bekerja koneksikan pump scanner dengan sistem ini untuk memonitoring
sistem. Pump scanner ini bekerja dengan mengaktifkan koneksi Bluetooth
dan menghubungkan ke controller. Setelah tersambung maka akan muncul
tampilan login. Setelah berhasil login pilih actual data maka secara
otomatis tampilan monitoring akan muncul

Gambar 34 Tampilan monitoring sistem


dengan pump scanner
Pada tampilan fisik controller terdapat Led status di depan awal sebagai
indicator sistem pompa air ini. Berikut gambarnya :

Gambar 35 Led Status pada Controller


BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil Praktek Kerja Lapangan penulis di PT. Reja Aton Energi
dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
a) Sebelum membangun sebuah sistem pompa air tenaga surya harus
memiliki parameter data yang harus dipenuhi yaitu Lokasi, Head,
Kebutuhan air (flow rate)
b) Untuk menentukan kebutuhan solar generator, terlebih dahulu
menentukan jenis dan tipe pompa yang digunakan agar dapat
memaksimalkan kinerja pomp itu sendiri
c) Pengaruh intensitas penyinaran matahari pada suatu daerah
sangatlah penting untuk mengetahui berapa lama intensitas
penyinaran itu berlangsung agar dapat mendesaian sistem pompa
air tenaga surya
d) Performa solar panel dapat dipengaruhi oleh suhu, shading, dan
iradiansi

5.2 Saran
Diperlukan perawatan pada permukaan solar panel secara berkala, hal
ini untuk meminimalisir efek ketidak maksimalan dari solar panel karena
permukaan kotor, terkena shading yang menutupi sebagaian permukaan
solar panel. Diperlukan pemahaman terhadap warga sekitar mengenai cara
menjalankan dan mengatasi kerusakan kecil pada sistem ini.
Dibuat sebuah sistem monitoring yang dapat menjangkau lebih luas, hal
ini lantaran koneksi Bluetooth yang dibuat untuk sistem ini hanya sampai
15m.
DAFTAR PUSTAKA

[1] N. J. Wald, C. Rodeck, A. K. Hackshaw, J. Walters, L.


Chitty, and A. M. Mackinson, “Executive summary,” J. Med.
Screen., vol. 10, no. 2, pp. 56–57, 2003, doi:
10.1258/096914103321824133.
[2] “Solar Fuels and Artificial Photosynthesis. Royal Society of
Chemistry 2012 www.rsc.org.”
https://www.rsc.org/campaigning-outreach/global-
challenges/energy/.
[3] Smil (1991), hal.240. .
[4] D. G. für I. Z. (GIZ) GmbH and E. D. (EnDev) Indonesia,
Buku Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) -
DO _ DON’T. .
[5] World Health Organization and WEDC, “How much water is
needed in emergencies,” Tech. Notes Drink. Sanit. Hyg.
Emergencies., no. 9, pp. 1–4, 2013.
[6] Atonergi, “www.atonergi.com.”
Lampiran-lampiran

Anda mungkin juga menyukai