PAUJI
NIM 191010100106
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
PERANCANGAN PANEL
PAUJI
NIM 191010100106
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
i
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Pauji
NIM : 191010100106
Menyetujui,
ii
KATA PENGANTAR
1. Bapak Syaiful Bakhri, S.T., M.Eng., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Pamulang.
2. Bapak Seflahir Dinata, S.T., M.Pd.T. selaku Sekretaris Program Studi Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Pamulang.
3. Bapak Nurkahfi Irwansyah, S.T, M.T sebagai Dosen Pembimbing Program
Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Pamulang.
4. Bapak Prasojo, S.T sebagai Pembimbing Instansi/Perusahaan yang dengan
penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan dan saran
selama dalam melakukan kegiatan dan penulisan Laporan Kerja Praktik.
5. Pimpinan dan seluruh staff karyawan PT. Prina Duta Rekayasa. Terimakasih
atas dukungan terhadap saya. Semoga menjadi semakin sukses dan maju.
6. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan sampai laporan ini dapat terselesaikan.
iii
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Semoga Allah Tuhan Yang Maha
Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu
pelaksanaan dan penyelesaian laporan Kerja Praktik.
Pauji
iv
DAFTAR ISI
v
3.1 Pengertian Panel Listrik ................................................................. 10
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 42
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 8 Relay........................................................................................... 27
Gambar 3. 13 Busbar....................................................................................... 32
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR SINGKATAN
CT = Current Transformator
MK = Magnetic Kontraktor
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Proses pembuatan panel listrik merupakan proses yang kompleks dan tidak
sembarangan, banyak hal yang perlu diperhatikan mulai dari proses penerimaan
gambar dari customer, proses gambar design maupun proses produksi panel itu sendiri.
Perusahaan pembuatan panel listrik harus mampu menawarkan produk panel yang baik
PT. Prina Duta Rekayasa merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun
2018 untuk menjawab kebutuhan pelanggan dalam integrator sistem kelistrikan dan
kontrol sistem. Pengalaman, dedikasi, dan rekam jejak para pendiri memberi
Prina Duta Rekayasa menangani jasa instalasi listrik baru/exsisting yang akan
diperbarui dan jasa instalasi listrik pada system control di berbagai industri
BUMN/SWASTA. Salah satu jenis jasanya ialah perancangan Panel MCC (Motor
Central Control).
Untuk dapat terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa harus
memiliki kesiapan dalam menghadapi pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang
digeluti. Banyak hambatan bagi seseorang yang belum banyak pengetahuan kerja untuk
terjun ke dunia pekerjan, seperti halnya ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus
bersifat statis (pada kenyataan masih kurang adaptif atau kaku terhadap kegiatan-
1
2
kegiatan dalam hidup kerja yang nyata), teori yang diperoleh belum tentu sama dengan
praktik kerja di lapangan, dan keterbatasan waktu dan ruang yang mengakibatkan ilmu
mahasiswa untuk menyiapkan diri untuk menghadapinya. Tidak hanya berupa teori
semata tetapi juga aplikasinya dalam dunia kerja secara nyata. Pengetahuan yang
didapat dalam dunia pendidikan akan menjadi kurang bermanfaat jika tidak disertai
mahasiswa tentang dunia kerja secara nyata juga penerapan ilmu dan teknologi dalam
mahasiswa memperoleh ilmu pengetahuan yang tidak diberikan oleh kampus. Pada
umumnya kegiatan kerja praktik yang dilakukan pada salah satu perusahaan (berkaitan
dengan desain interior) itu meliputi keterkaitan antara gagasan desain dengan
pelaksaan, keterampilan teknis yang memadai, dan tata laksana proses dalam desain.
Praktik kerja lapangan menjadi salah satu mata kuliah praktik wajib pada studi Teknik
system control yang semakin canggih sehingga campur tangan manusia dalam system
material batubara dengan menggunakan belt conveyor. Diperlukan optimasi baik dari
kinerja dan hasil produksinya sehingga diperoleh efisiensi kerja yang maksimal.
membutuhkan system untuk on atau off dan pengontrolan proses pergerakannya. System
dirancang programnya dan komponen lainnya seperti MCB, kontaktor, relay, dan
inverter yang kemudian dirakit menjadi satu dalam panel control. Dalam perakitan
panel control tersebut dibutuhkan ketelitian yang tinggi. Maka dari itu penting dibuat
gambar rancangan terlebih dahulu sebelum dilakukan perakitan panel control. Dalam
komponen apa saja yang digunakan dan ketelitian yang tinggi agar memudahkan dalam
berikut:
MCC ?
maupun pelebaran pokok masalah agar laporan kerja praktek ini lebih terarah dan
memudahakan dalam pembahasan. Batasan masalah dalam laporan kerja praktik ini
Tujuan umum setelah mahasiswa melakukan kerja praktik dan menulis laporan
ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah kerja praktik di
Adapun tujuan khusus setelah mahasiswa melaksanakan kerja praktik dan menulis
Didalam penyusunan kerja praktik ini metode-metode yang penulis gunakan untuk
1. Studi Literatur
Metode studi literatur ini dilakukan dengan mempelajari dan membaca
gambar
2. Pengamatan langsung ke lapangan
Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, tujuan, manfaat penelitian, ruang
lingkup penelitian, lokasi dan waktu penelitian serta sistematika penulisan laporan.
Pada bab ini akan dibahas profil dari instansi terkait dan sejarah singkat dari instansi
terkait juga.
Pada bab ini yang akan di bahas adalah teori-teori yang mendukung dalam pembuatan
laporan.
Pada bab IV akan dibahas mengenai hasil kerja praktik mahasiswa, serta data hasil
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh selama kerja praktik dan saran
Email : info@prinaduta.com
1.2.1 Visi
Menjadi perusahaan terkemuka dalam solusi dan layanan teknik elektro dan
dikenal karena dedikasi dan komitmennya.
1.2.2 Misi
7
8
pelanggan.
kebutuhan pelanggan.
PT. Prina Duta Rekayasa dibentuk pada tahun 2018 untuk menjawab
dedikasi, dan rekam jejak para pendiri memberi kepercayaan lebih kepada
pelanggan untuk dapat bekerjasama dengan perusahaan. Pada tahun 2022 ini sudah
lebih dari 20 (dua puluh) pekerjaan yang sudah ditangani oleh PT. Prina Duta
Rekayasa yang mana pelanggan yang bekerjasama adalah perusahaan BUMN dan
swasta.
Direktur
M. Abhizar
Komisaris
Zulfan
Site Engineer
1. Attila Taraz Bulba
2. Kevin Jogi
TINJAUAN PUSTAKA
konsumen/pemakai. Komponen panel listrik yang pertama ialah box panel listrik.
Kegunaan box panel ialah untuk menempatkan semua alat yang digunakan dalam
jaringan listrik. Sebagian box panel disertasi dengan proteksi terhadap air (IP) dan
debu. Biasanya dalam box tersebut tertulis proteksi kekuatan mekanik (IK), Kode
listrik, sebagai pusat pengontrolan harus mampu mengontrol operasi motor secara
motornya inverter VSD (Variable Speed Drive) starter DOL (Direct On Line), dll.
tersebut dalam satu panel-panel yang terintegrasi. Pada panel (MCC) ini
10
11
maintenance conveyor.
Conveyor merupakan alat yang dapat dipakai pada proses produksi, pabrik,
dan pertambangan. Pada kondisi ini dapat dipergunakan karena mempercepat daya
produksi dan cukup ekonomis dengan di banding dengan transportasi alat berat
seperti dump truck. Conveyor yang digunakan adalah conveyor dengan jenis belt
conveyor. Belt conveyor memiliki daya dengan beban yang tinggi dan panjang jalur
pengangkutan yang besar, desain yang sederhana, serta perawatan yang mudah, dan
keandalan operasi yang tinggi. Conveyor juga dapat mengangkut beban ataupun
material dengan jumlah yang cukup banyak untuk pengangkutan dari suatu tempat
menuju ketempat lain. Perpindahan pada beben ataupun material tersebut harus
Speed Drive (VSD) atau Variable Frequency Drive (VFD). Prinsip Kerja inverter
adalah mengubah input motor (listrik AC) menjadi DC dan kemudian dijadikan AC
lagi dengan frekuensi yang dikehendaki sehingga motor dapat dikontrol sesuai
kecepatan motor-motor listrik/servo. Atau bisa juga disebut converter drive. Untuk
servo lebih dikenal dengan istilah `servo drive. Kecepatannya bisa diubah-ubah atau
disetting sesuai dengan kebutuhan. Pada panel ini VSD yang digunakan adalah
13
minimal. Dapat dibayangkan MC adalah relay dengan kapasitas arus yang lebih
besar. Umumnya MC terdiri dari 3pole kontak utama (main contact) dasn kontak
utama terdiri dari kontak tiga NO dan kontak bantu terdiri dari kontak NO dan NC.
Kontak utamanya mempunyai luas bidang kontak lebih luas dan tebal sedang
kontak bantu lebih kecil dan tipis. Kontak uatam digunakan untuk mengalirkan arus
14
utama untuk aliran 3 phasa, misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan
sebagainya sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu
arus kontrol dan sinyal yang diperlukan untuk rangkain utama. Kontak Normally
dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin. Kontrol program dari
mengatur keadaan output sesuai dengan keinginan pemakai. Keadaan input Plc
deprogram pada keadaan inputnya. Peralatan input dapat berupa sensor photo
elektrik, push button pada panel kontrol. Limit switch atau peralatan lainnya dimana
dapat menghasilkan suatu sinyal yang dapat masuk ke dalam PLC (Programmable
Logic Controller). Peralatan output dapat berupa switch yang menyalakan lampu
indicator, relay yang menggerakkan motor atau peralatan lain yang dapat
aritmetika yang dapat mengendalikan suatu mesin atau proses melalui modul -
modul I/O baik analog maupun digital. PLC (Programmable Logic Controller)
memonitor keadaan dari peralatan input untuk kemudian dianalisa sesuai dengan
Sinyal input diberikan kedalam input card . ada 2 jenis input card, yaitu :
Controller) juga dipersiapkan internal input dan output unutk proses dalam PLC
16
internal input dan output ini hanya sebagai flag dalam proses. Didalam PLC
dalam konfigurasi on delay, off delay , on timer, off timer dan lain-lain sesuai
di dalam memori. Selain itu CPU juga memproses dan menghitung waktu,
perantara yang berisi logika dan waktu yang dibutuhkan untuk komunikasi data
dengan program.
2. Memori
(Programmable Read Only Memory. RAM mempunyai waktu akses yang cepat
padam tersebut maka diberi supply cadangan daya listrik berupa baterai yang
disimpan pada RAM. Seringkali CMOS RAM dipilih untuk pemakaian power
yang rendah. Baterai ini mempunyai jangka waktu kira-kira 5 (lima) tahun
3. Input / Output
mengontrol sebuah proses atau operasi mesin, maka peran modul input/output
sengatlah penting karena modul ini merupakan suatu perantara antara perangkat
memory ini dinamakan input bit. Ada juga output bit didalam memory dimana
diberikan oleh output poin pada unit, sinyal output dikirim ke peralatan output.
Setiap input / output memiliki alamat dan nomor urutan khusus yang digunakan
selama membuat program untuk memonitor satu persatu aktivitas input dan
output di dalam program. Indikasi urutan status dari input output ditandai Light
Emiting Diode (LED) pada PLC atau Modul input/output, hal inidi maksudka n
18
sendiri.
4. Power Supply
PLC tidak akan beroperasi bila tidak ada supply daya listrik. Power supply
merubah tegangan input menjadi tegangan listrik yang dibutuhkan oleh PLC.
Dengan kata lain sebuah supply daya listrik mengkonversikan supply daya PLC
pemadam busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan rendah dan
tegangan menengah. Udara pada tekanan ruang ruang atmosfer digunakan sebagai
busur api yang timbul akibat proses switching maupun gangguan. Di dalam ACB
19
Bila UVT diisi tegangan maka coil akan bekerja menarik toggle
mekaniknya sehingga ACB/MCCB bisa bekerja secara Normal Close (ON) Open
(OFF) tanpa ada hambatan. Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan
sehingga ACB akan trip (bila posisi sebelum ON) atau akan mengunci system
mekanik ACB/MCCB sehingga tidak bisa di operasikan ON/OFF baik secara auto
ACB sehingga ACB akan Close/ON (Pemasangan parallel dengan tombol mekanik
ON), setelah ACB/MCCB ON/Close maka Closing Release coil harus dilepas
tegangannya agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci system
OFF/Open, ini biasa dilakukan dengan cara interlock salat satu cable control yang
menuju ke coil melalui Auxiliary contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu
ACB sudah Close/ON, system ke coil terputus dan XF tidak bekerja lagi.
macam, hanya sedikit perbedaanya adalah terletak pada fungsi dan letak
pemasangannya, fungsi MX adalah untuk membuka ACB, pada saat di isi tegangan
20
coil akan mendorong toggle mekanik yang menekan system mekanik Off pada
ACB, sehingga ACB akan Off/Open. Pemasangan biasanya parallel dengan tombol
mekanik Off pada ACB. Karena system kerja hanya sesaat maka wiring kabel harus
dilewatkan dulu melalui auxiliary contact Normally Open (NO), dan harus kontak
SDE = Auxiliary Trip System operasi pada prinsipnya sama hanya saja Auxiliary
jenis ini hanya akan bekerja /posisi switch berubah akibat terjadinya Trip Overload/
proteksi tambahan agar bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACB/MCCB,
MN,MX,XF akan secara automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara
Berupa system mekanik dan motor dan berfungsi untuk menyiapkan spring
mekanik dalam keadaan siap untuk dioperasikan on (close) atau off (open),
Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan bila kondisi motor
Pada panel ini ACB yang digunakan adalah Siemens dengan Type ACB 4P
UVT, Geared Motor dan Closing coil yang bekerja di tegangan 220VAC dengan
frequensi 50 Hz.
Gambar 3. 5 MCCB
Sumber : (Dokumen Pribadi)
pengaman yang dalam proses operasinya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai
pengaman dan sebagai alat unutuk penghubung. Jika dilihat dari segi pengaman,
maka MCCB dapat berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan
arus beban lebih. Pada jenis tertentu pengaman ini, mempunyai kemampua n
Cara Kerja MCCB : MCCB harus benar-benar sesuai dengan Standar IEC
bagian dan kontaknya harus terbuat dari bahan moulded berinsulasi yang kuat
secara mekanis dan tidak mudah tergores. Mekanisme tripnya harus dikalibrasi
22
berdasarkan standar IEC atau British Standar di pabrik tersebut dan breaker tersebut
trip/off secara otomatis maupun manual seperti yang dipersyaratkan. Jenis alat
Unit trip ini untuk tiap pole harus memberi invers time delay dalam kondisi beban
perlindungan terhadap peristiwa hubung singkat. Unit-unit trip dalam semua circuit
breaker harus dapat ditukar-tukar. Perlindungan terhadap erath fault harus diberikan
bilamana diperlukan dan tertera dalam spesifikasi dan gambar MCCB harus
didisain sedemikian rupa sehingga ketika pada kondisi trip, circuit breaker tidak
memindahkan saklar ke posisi off dahulu. Kondisi pengoperasian (seperti on, off
atau trip) cicuit breaker tersebut harus terlihat dengan jelas. MCCB mempunyai
beberapa jenis, yaitu; single pole,double pole atau triple pole atau four pole seperti
harus sedimikian rupa hingga jika fault muncul, semua pole-pole circuit breaker
secara efisien dan aman tanpa resiko terhadap operator atau instalasi. Ada beberapa
3VA1180-4EE36-0AA0.
23
Gambar 3. 6 MCB
Sumber : (Dokumen Pribadi)
elektromekanis yang berfungsi sebagai pelindung rangkain instalasi listrik dari arus
lebih over current. Terjadinya arus lebih ini, mungkin disebabkan oleh beberapa
gejala , seperti : hubung singkat short circuit dan beban lebih overload. MCB
sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan sekring fuse, yaitu akan memutus
aliran arus listrik circuit ketiak terjadi gangguan arus lebih . Yang membedakan
keduanya adalah saat terjadi gangguan . MCB akan trip dan ketika rangkai normal
, MCB bisa di on-kan lagi reset secara manual , sedangkan fuse terputus dan tidak
bisa digunakan lagi. MCB biasa diaplikasikan atau digunakan pada instalasi rumah
tinggal , pada instalasi penerangan , pada instalasi motor listrik di industry dan lain
sebagainya.
24
Cara Kerja MCB ialah ketika ada arus lebih maka arus lebih tersebut akan
menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan melengkung
sehingga memutuskan kontak MCB trip, selain beimetal, pada MCB biasanya juga
terdapat solenoid yang akan mematikan MCB ketika terjadi grounding atau hubung
singkat short cicuit. Namun penting juga untuk di ingat, bahwa MCB juga bisa trip
instalasi, seperti ukuran kabel yang terlalu kecil untuk digunakan dalam arus yang
bimetal dan mentripkan MCB oleh karena itu penggunaan kabel instalasi juga harus
memperhatikan standar maksimum arus (A) kabel yang akan di gunakan, dan arus
kabel tersebut tidak boleh lebih kecil dari arus maksimum rangkaian/circuit.
1. MCB type b, adalah type MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 2
2. MCB type c, adalah type MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 5
sampai 10 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip mcb type ini akan
menguntugkan bila digunakan pada peralatan listrik dengan arus yang lebih
3. MCB type d, adalah type MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 8
sampai 12 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB type d merupakan
karakteristik trip yang biasa digunakan pada peralatan listrik yang dapat
Pada panel ini MCB yang digunakan adalah siemens dan spesifikasi MCB
3.2.2.7 Timer
Gambar 3. 7 Timer
Sumber : (Dokumen Pribadi)
Timer adalah sebuah komponen listrik penghitung waktu. Ketika waktu
yang telah ditentukan tercapai, maka output kontaknya akan bekerja. Output kontak
timer biasanya berupa kontak NO (Normally Open) dan NC (Normali Close). Sinyal
timer didapat dari supply arus listrik pada koil timer yang akan membuat timer on
respon terhadap sinyal tersebut, dapat diatur sesuai dengan fungsi timer itu sendiri,
Pada rangkain kontrol timer digunakan untuk menunda waktu on air circuit
breaker, selain itu timer juga sering digunakan pada rangkaian motor listrik seperti
rangkaian bintang segitiga hal ini difungsikan untuk menghindari lonjakan arus
yang besar pada saat start awal motor listrik. Timer yang digunakan pada panel ini
adalah Omron H3CR-A8 dengan tegangan kerja 220VAC, datasheet dapat dilihat
3.2.2.8 Relay
Gambar 3. 8 Relay
yang kecil dapat menghantarkan listrik bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh,
seperti kontrol kendali ACB, rangkaian DOL (Direct On Line) yaitu rangkaian
kendali motor-motor yang ada dalam dunia industri. Relay juga biasa digunakan
pada rangkaian BAS (Building Automatic Sistem) yaitu rangkaian kontrol jarak jauh
28
yang menggunakan system PLC. Relay yang digunakan pada panel ini adalah Idex
dengan rating arus 15A type RU4S-C-A220 yang bekerja ditegangan 220V,
Trafo arus atau Current transformator (CT) adalah peralatan pada system
tenaga listrik yang berupa trafo yang digunakan untuk pengukuran arus yang
besarnya hinggar ratusan ampere dan arus yang mengalir pada jaringan tegangan
tinggi. Disamping untuk pengukuran arus, trafo arus juga digunakan untuk
pengukuran daya dan energi , pengukuran jarak jauh, dan relay proteksi . Kumparan
primer trafo dihubungkan seri dengan rangkaian atau jaringan yang akan diukur
relay proteksi. Trafo arus yang digunakan pada panel ini adalah SEG dengan
29
spesifikasi CT 1500/5 dengan Type S-80a, datasheet dapat dilihat pada lampiran
13.
tombola tau tuas putar untuk memilih satu dari dua atau lebih posisi. Ada yang
berlaku seperti toggle switch dimana. Selector dapat berhenti pada satu posisi, dan
ada yang berlaku seperti push button, dimana setelah melakukan pemilihan maka
selector akan kembali ke posisi semula atau posisi netral. Selector switch yang
digunakan pada panel ini adalah K&N dengan Type CA10, datasheet dapat dilihst
rangkaian bekerja dengan normal, bisa juga sebagai tanda peringatan bahwa terjadi
sesuatu pada rangkaian panel tenaga listrik, misalnya saat suatu breaker atau suatu
rangkaian sedang on jika lampu indicator tidak menyala maka breaker tersebut
dinyatakan off, warna lampu indicator juga memiliki arti tersendiri, yaitu
3.2.2.12Push Button
listrik dengan system kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock
disini berarti saklar akan bekerja sebagai alat penghubung atau pemutus aliran arus
listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar
akan kembali pada kondisi normal. Sebagai alat penghubung atau pemutus, push
button switch hanya memiliki 2 kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan
Off ini menjadi sangat penting karena semua perangkat listrik yang memerlukan
Push button yang digunakan pada panel ini adalah IDEC dengan tegangan
3.2.2.13 Busbar
Gambar 3. 5 Busbar
dan tegangan listrik kapasitas besar. Busbar memang sudah tidak lazim dipakai
untuk perakitan panel, busbar sendiri terbusat dari tembaga karena tembaga
memiliki tingkat korosi yang sangat kecil atau bahkan 0% korosi akan tetapi ada
yang lebih baik dari tembaga yakni emas, Emas merupakan penghantar yang paling
bagus karena memiliki tingkat karat yang lebih rendah atau sama sekali tidak
memiliki tingkat karat, namun sangat jarang sekali digunakan sebagai media
penghantar listrik karena akan memakan biaya yang besar terlebih lagi jika
Sebenarnya door switch merupakan salah satu jenis saklar seperti pada
umumnya yang membedakan door switch ini dengan saklar biasa adalah door
34
switch ini memiliki bagian ujung seperti roda yang ketika pintu panel tertutup
bagian ujung door switch in akan tertekan ke dalam, door switch memiliki dua
kontak yaitu NO dan NC, prinsip kerjanya jika saat NO dan didorong oleh pintu
maka kontak akan berubah menjadi NC, kontak NC inilah yang akan
menerangi panel pada saat pintu paneldibuka ataupun pada saat terdapat masalah
pada panel tersebut, karena biasanya sumber lampu ini terpisah sehingga lampu
akan tetap menyala walaupun panel tersebut mati atau sedang bermasalah
Door switch yang digunakan pada panel ini adalah TMAZTZ dan lampu Panasonic
35
36
2022
No Tahapan Kegiatan
September Oktober November Desember
1 Pemilihan Tempat Kerja
2 Persiapan Kerja Praktek
3 Pengajuan Judul Kerja Praktek
4 Penulisan Judul Laporan Kerja Praktek
Acc Judul Kerja Praktek Oleh Dosen
5 Pembimbing
6 Pelaksaan Kerja Praktek
7 Pengumpulan Data Kerja Praktek
8 Penyusunan Laporan Kerja Praktek
9 Kesimpulan Dan Saran
10 Sidang KP
Tabel 4. 1 Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek
d. Proses bending
h. Pengetesan panel
setting dan juga troubleshooting bilan terjadi maslah pada pengendalian proses serta
INCOMING ( CEL 1)
5.1 Kesimpulan
Dari hasil kerja praktek yang telah dilakukan di PT. Prina Duta Rekayasa,
jenis motornya inverter VSD (Variable Speed Drive) starter DOL (Direct On
Line), dll.
motor yang ada disekitarnya dan melalui local control panel (LCP) yang ada
pada setiap conveyor agar distribusi listrik pada gedung tersebut berjalan
Breaker (MCB), Timer, Relay, Trafo Arus (CT), Selector Switch, Lampu
proses potong dan proses puch sesuai ukuran kemudian periksa, proses
42
43
bending, proses pengecatan box panel, pengerjaan assembly box total, proses
5. Untuk membuat design Panel MCC tersebut harus mengikuti sistem atau tata
kerja yang telah di tetapkan oleh pemilik pekerjaan sebagai pemberi tugas
5.2 Saran
dapat melakukan review produk standar Box panel secara berkala setiap
3 bulan sekali oleh tim khusus agar apabila ada masalah yang timbul dapat
saat ini proses pembuatan panel tersebut dilakukan pada tempat terpisah
Tukiman, T., & Karyanta, E. (2017). Rancangan Bus Bar Perangkat Hubung
Bagi (Phb) Listrik Bangunan Iradiator Gamma Kapasitas 200 kci-PRFN. PRIMA-
Aplikasi dan Rekayasa dalam Bidang Iptek Nuklir, 13(2), 12-18.
44
LAMPIRAN 1
GA PANEL MCC
LAMPIRAN 2