Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Teknik Tegangan Tinggi
Dosen Pengampu : Dr. Hasbullah, S.pd., MT.

Oleh :

Siti Mulia Sirroh (1404378)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2017
1. Jelaskan mengapa Tegangan Tinggi Merupakan keharusan dalam STL di
Indonesia.
Jawab :

Alasannya karena, penyaluran tenaga listrik di Indonesia dilakukan


dari pulau ke pulau membentang sepanjang pulau dengan jarak yang jauh,
sehingga akan timbulk rugi-rugi daya yang sangat besar dan juga timbul
panas pada penghantar.
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan
penaikan teganga karena, menurut hukum Ohm jika tegangannya besar
maka arusnya kecil dan nilai rugi-rugi daya (Plosses) adalah sebagai berikut:

𝐏𝐥𝐨𝐬𝐬𝐞𝐬 = 𝐈 𝟐 𝐑

Maka dapat disimpulkan jika arusnya kecil maka rugi-rugi dayanya pun
akan kecil. oleh karena itu tegangan tinggi harus diterapkan pada STL di
Indonesia.

2. Jelaskan komponen – komponen utama Saluran Transmisi beserta jenis dan


fungsinya.
Jawab :

 Isolator
berfungsi untuk mencegah terjadinya aliran arus dari konduktor
phasa ke bumi.

Menurut penggunaan dan konstruksinya, isolator diklasifikasikan


menjadi:
 isolator jenis pasak,
 isolator jenis pos-saluran, dan
 isolator jenis gantung.

 Kawat Tanah
berfungsi untuk melindungi kawat phasa dari sambaran petir.

 Kawat penghantar atau konduktor


berfungsi untuk menghantarkan atau menyalurkan arus dari
pembangkit sampai gardu induk (GI).
Jenis kawat penghantar, antara lain:
 tembaga dengan konduktivitas 100% (Cu 100%),
 tembaga dengan konduktivitas 97,5% (Cu 97,5%),
 aluminium dengan konduktivitas 61% (Al 61%).
 Menara atau Tiang
berfungsi untuk menopang saluran transmisi
Jenis Tiang:
Menurut fungsinya, menara / tower listrik dibagi atas 7 macam
yaitu:
1. Dead end tower, yaitu tiang akhir yang berlokasi di dekat
Gardu induk, tower ini hampir sepenuhnya menanggung
gaya tarik.
2. Section tower, yaitu tiang penyekat antara sejumlah tower
penyangga dengan sejumlah tower penyangga lainnya
karena alasan kemudahan saat pembangunan (penarikan
kawat), umumnya mempunyai sudut belokan yang kecil.
3. Suspension tower, yaitu tower penyangga, tower ini hampir
sepenuhnya menanggung gaya berat, umumnya tidak
mempunyai sudut belokan.
4. Tension tower, yaitu tower penegang, tower ini
menanggung gaya tarik yang lebih besar daripada gaya
berat, umumnya mempunyai sudut belokan.
5. Transposision tower, yaitu tower tension yang digunakan
sebagai tempat melakukan perubahan posisi kawat fasa
guna memperbaiki impendansi transmisi.
6. Gantry tower, yaitu tower berbentuk portal digunakan pada
persilangan antara dua Saluran transmisi. Tiang ini
dibangun di bawah Saluran transmisi existing.
7. Combined tower, yaitu tower yang digunakan oleh dua
buah saluran transmisi yang berbeda tegangan operasinya.

Menurut susunan / konfigurasi kawat fasa, menara / tower listrik


dikelompokkan atas:
1. Jenis delta, digunakan pada konfigurasi horizontal /
mendatar.
2. Jenis piramida, digunakan pada konfigurasi vertikal / tegak.
3. Jenis Zig-zag, yaitu kawat fasa tidak berada pada satu sisi
lengan tower.

3. Jelaskan Perbedaan antara Saluran Transmisi AC dan DC serta SUTT dan


SKTT.
Jawab :

 Saluran AC
Tegangannya dapat dinaikkan atau diturunkan menggunakan
transformator.
Keuntungan menggunakan saluran AC:
 daya disalurkan menjadi besar,
 nilai sesaatnya konstan,
 mempunyai medan magnet putar.

Sedangkan kerugian menggunakan saluran AC, yaitu:


 frekuensi dan tegangannya tidak stabil,
 isolasinya mahal, karen harus menyediakan isolasi yang aman
dan kuat.

 Saluran DC
Daya guna atau efisiensinya tinggi karen memiliki faktor kerja=1,
kemudian tidak akan memiliki masalah stabilitas pada sistem, sehingga
dapat melakukan penyaluran tenaga listrik jarak jauh.

 SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi)


Saluran tenaga listrik yang disalurkan melalui penghantar yang
dibentangkan di udara dengan penopang tiang dan digantung di isolator.
Keuntungan dari SUTT, yaitu:
 lebih murah dalam pengadaan komponennya,
 lebih mudah dalam perawatan komponen,
 mudah dalam mengetahui letak gangguan,
 mudah memperbaiki komponen.

Kerugian dari SUTT, yaitu:


 karena berada di luar, sehingga memungkinkan terjadinya
gangguan alam dan dipengaruhi oleh cuaca.
 dari segi estetika kurang indah.

 Saluran SKTT (Saluran Kabel Tegangan Tinggi)


Saluran transmisi yang menyalurkan tenaga listirk melalui bawah
tanah.
Keuntungan SKTT, yaitu:
 karena berada di bawah tanah, sehingga tidak menganggu
keindahan kota,
 tidak mudah mengalami gangguan.

Kerugian SKTT, yaitu:


 mahalnya biaya investasi
 sulit mengetahui letak gangguan.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan STL dan bagaimana membuat system
tersebut menjadi handal.
Jawab :

Sistem tenaga listrik (STL) adalah sistem penyediaan tenga listrik yang
terdiri dari beberapa pembangkit yang saling terhubung satu sama lain
melalui jaringan transmisi dengan pusat beban atau jaringan distribusi.

Cara membuat system tersebut menjadi handal adalah dengan melihat


parameter dibawah ini :
 frekuensi yang stabil,
 tegangan yang stabil,
 tanggap terhadap gangguan,
 fasilitasnya dapat mencukupi kebutuhan sistem.
Ketika sudah sesuai dengan parameter maka system tersebut dapat
dikatakan handal.

5. Jelaskan mengapa pengembangan SUTET menjadi keharusan dalam STL di


Indonesia.
Jawab :

Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), merupakan saluran


transmisi yang tegangannya dinaikkan sebesar 500 KV (standar di Indonesia).
SUTET dengan tegangan yang dinaikkan ini bertujuan untuk mengurangi
losses atau daya yang hilang saat penyaluran berlangsung karena, penyaluran
tenaga listrik di Indonesia dilakukan dari pulau ke pulau, membentang
sepanjang pulau dengan jarak yang jauh, yaitu mencapai 100 km sampai
dengan 500 km, yang menimbulkan arus membesar dan panas pada
penghantar jika tegangannya kecil. Serta saluran udara yang menjaga kabel
kabel transmisi dari segala macam gangguan, walaupun agak beresiko dengan
gangguan cuaca tetapi saluran udara dinilai lebih ekonomis ketimbang saluran
dalam tanah (underground), dan menilai juga dari kontur tanah dan medan di
Indonesia yang lebih aman menggunkan saluran udara. Maka dari itu,
diperlukan adanya pembangunan SUTET di Indonesia untuk mengatasi
masalah yang terjadi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai