Anda di halaman 1dari 28

Dasar Konversi Energi

Dadan Hermawan, MT

11/22/2019 1
Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA)
adalah salahsatu pembangkit yang memanfaatkan aliran air
untuk diubah menjadi energi listrik Pembangkit listrik ini
bekerja dengan cara merubah energi air yang mengalir (dari
bendungan atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan
bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi
listrik (dengan bantuan generator). Kemudian energi listrik
tersebut dialirkan melalui jaringan-jaringan yang telah dibuat,
hingga akhirnya energi listrik tersebut sampai ke rumah kita.

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 2


BAGIAN BAGIAN PLTA

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 3


No.
Nama Alat Keterangan
Petunjuk

1 Waduk Tempat menampung air sungai

2 Main Gate Pintu air utama

3 Bendungan Penahan laju sungai

4 Penstock Pipa yang menyalurkan air dari waduk menuju sungai

5 Katup Utama Katup buka-tutup

6 Turbin Baling-baling yang digerakkan oleh air

7 Generator Pengubah energi mekanik menjadi energi listrik

8 Draftube Penampung air sebelum dibuang

9 Trailrace Pembuangan air

10 Transformator Pengubah listrik

11 Switch yard Pengatur listrik

12 Kabel Transmisi Distributor listrik

13 Spillways Tempat keluarnya lebihan air waduk

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 4


PLTA
Pembangkitan tenaga air adalah
suatu bentuk perubahan tenaga
dari tenaga air dengan ketinggian
dan debit tertentu menjadi tenaga H
listrik, dengan menggunakan turbin
air dan generator. Daya yang
dihasilkan dihitung berdasarkan
persamaan:

P = 9.8 H Q (kW)
Dimana : P = Tenaga yang dikeluarkan secara teoritis
H = Tinggi jatuh air efektif (m)
Q = Debit air (m3/s)
11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 5
Daya

Daya Teoritis P = 9.8 H Q (kW)


Daya Turbin P = 9.8 T H Q (kW)
Daya generator P = 9.8 T G H Q (kW)
(T = Efisiensi Turbin )
(G = Efisiensi Generator )
(TG = T G = Efisiensi Keseluruhan )

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 6


PRINSIP KERJA
• Air yang berada pada ketinggian tertentu senantiasa
mengalirkan air dengan masa tertentu setiap menit. Seperti
masa air yang berada pada suatu ketinggian memiliki energi
potensial gravitasi. Ketika masa air turun ke bawah energy
potensialnya berkurang karna sebagian energi potensialnya
dirubah menjadi enrgi kinetik.
• Sesuai dengan hukum kekekalan energi mekanik, semakin ke
bawah energi kinetik semakin besar. Ek air yang cukup besar
akan mengenai sudu-sudu turbin yang dipasang didasar air
terjun dan akan memutarkan poros turbin yang seporos dengan
poros generator Kemudian generator berputar dan
menghasilkan energy listrik.
11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 7
PRINSIP KERJA
• Dengan energi potensial yang tinggi maka laju aliran air di ujung pipa akan
tinggi pula. Apabila diameter pipa tidak berubah (semua pipa diameternya
sama) maka kita dapat menentukan laju aliran air tersebut menggunakan rumus
dibawah:
• Ek = Ep
• mv² = mgh
Keterangan:
Ek = energy kinetik (J)
Ep = energy potensial (J)
m = massa air (kg)
v = kecepatan air (m/s)
g = gravitasi 9.8 (m/s²)
h = ketinggian air (m)

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 8


PRINSIP KERJA
Dengan demikian kita juga dapat menentukan debit airnya:
• Q = Av
Keterangan:
A= luas penampang
Q = debit air (m3/s)
Besarnya daya listrik sebelum masuk ke turbin secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut:
Pin turbin = ρhQg
Sedangkan besar daya output turbin adalah sebagai berikut :
Pout turbin = ρ . h . Q . g . ηturbin
Sehingga secara matematis daya real yang dihasilkan dari pembangkit adalah
sebagai berikut :
Preal = ρ . h . Q. g . ηturbin . ηgenerator . ηtm
𝐖𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐚𝐧
ηgenerator= x 100%
𝐖𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤𝐚𝐧

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 9


PRINSIP KERJA
Keterangan :

Pin= daya masukan ke turbin (watt)


Pout = daya keluaran dari turbin (watt)
Preal = daya sebenarnya yang dihasilkan (watt)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
Q = debit air (m3/s)
h = ketinggian efektif (m)
g = gaya gravitasi (m/s²)
W = usaha (j)

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 10


PRINSIP KERJA
Daya yang keluar dari generator dapat diperoleh dari perkalian efisiensi turbin dan
generator dengan daya yang keluar secara teoritis. Sebagaimana dapat dipahami
dari rumus tersebut di atas, daya yang dihasilkan adalah hasil kali dari tinggi jatuh
dan debit air, oleh karena itu berhasilnya pembangkitan tenaga air tergantung
daripada usaha untuk mendapatkan tinggi jatuh air dan debit yang besar secara
efektif dan ekonomis.
Namun, tidak semua energi potensial dari air diubah menjadi energi listrik. Oleh
karena itu kita mengenal konsep efisiensi:
𝐨𝐮𝐭𝐩𝐮𝐭
η= x 100%
𝐢𝐧𝐩𝐮𝐭
Dengan demikian daya listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air
adalah:
Pdihasilkan = ηPhitung
Pdihasilkan = ηρhQ

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 11


PRINSIP KERJA
Untuk menghitug beda potensial yang dihasilkan, kita menggunakan
rumus GGL induksi yang dikenal dalam Hukum induksi Faraday yang bunyinya
“Gaya gerak listrik (GGL) induksi pada sebuah rangkaian sama dengan kecepatan
perubahan fluks yang melalui rangkaian tersebut”. Rumus yang digunakannya
adalah:
ε = N B A ω sin ωt
ω = 2πf, terdapat pada rumus gerak melingkar (kecepatan berputar magnet)
Keterangan:

ε = ggl induksi sesaat (volt)


N = banyak lilitan kumparan
B = besar induksi magnetic (Wb/m²=T)
A = luas penampang/loop (m²)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
t = lama kumparan telah berputar (s)
f = frekuensi
11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 12

Tangki Gelombang

Fungsi Tangki Gelombang:


Melindungi sistem saluran tekanan rendah terhadap tekanan
tinggi yang bersifat intern. Bilamana tiba-tiba terjadi penolakan
muatan oleh sistem tenaga, turbin akan berputar dengan
kecepatan tinggi. Tangki gelombang adalah untuk menghalangi
dan meredakan gelombang tekanan tinggi.

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 13


Kecepatan Liar (Run Away Speed)

Terdapat kemungkinan bahwa waktu turbin bekerja,


karena suatu gangguan (governor tidak bekerja),
bebannya terpaksa dihentikan tiba-tiba. Dalam
keadaan ini, maka turbin akan berputar dengan
sangat cepat. Kecepatan ini dinamakan kecepatan liar
(run away speed). Oleh karena itu kekuatan turbin
harus diperhitungkan terhadap kecepatan liarnya
untuk mencegah kerusakan turbin atau generator.

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 14


Kavitasi

Kavitasi adalah suatu peristiwa terjadinya gelembung-


gelembung uap didalam cairan (air) yang mengalir
apabila tekanan di tempat tersebut sama dengan
tekanan uapnya.
Gelembung tersebut akan terbawa arus, apabila
gelembung tersebut kemudian di suatu daerah di
mana tekanannya melebihi tekanan uapnya, maka
gelembung tersebut akan pecah dengan tiba-tiba.
Pecahnya gelembung-gelembung tersebut tidak hanya
menimbulkan bunyi berisik dan getaran, tetapi dapat
menyebabkan lubang-lubang kikisan pada permukaan
dinding saluran atau bagian-bagian dari turbin.
11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 15
KELEBIHAN PLTA
Ada beberapa keunggulan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang
dapat dirangkum secara garis besar sebagai berikut :
• Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan kebutuhan
beban. Sehingga pembangkit listrik ini sangat cocok digunakan
sebagai pembangkit listrik tipe peak untuk kondisi beban puncak
maupun saat terjadi gangguan di jaringan.
• Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan dengan
pembangkit energi terbarukan lainnya dan teknologinya bisa dikuasai
dengan baik oleh Indonesia.
• PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.
• Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan untuk
kegiatan lain, seperti irigasi atau sebagai cadangan air dan pariwisata.
• Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga
bagi lingkungan.

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 16


Turbin Air
Jenis-jenis utama turbin air yang dipergunakan dalam tenik
hidrolistrik pada saat ini adalah

Ref: MM Dandekkar, Pembangkit


Listrik Tenaga Air, 1991

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 17


Turbin-Turbin Air
Penggolongan Berdasarkan Arah Aliran
Ketiga arah ortogonal pada aliran dalam
turbin dapat diuraikan sebagai aliran:
-Radial
-Aksial
-dan Tangensial.
Bila tidak ada yang sejajar dan tegak lurus
poros disebut arah diagonal

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 18


Turbin Francis

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 19


Turbin Pelton

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 20


Turbin Kaplan (Baling-
Baling)

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 21


Turbin Deriaz

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 22


Penggolongan Berdasarkan
Tinggi Tekan

Perbedaan Kemiringan (elevasi) dari muka air antara hulu dan hilir dari turbin
adalah tinggi tekan (head). Pemilihan turbin berdasarkan ketinggian air:
-Tinggi tekan rendah 2-15 m biasanya digunakan turbin Kaplan
-Tinggi tekan sedang 16-70 m Kaplan atau Francis
-Tinggi tekan Tinggi 71-500m Francis atau Pelton
-Tinggi tekan sangat tinggi > 500 m Pelton

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 23


Penggolongan Berdasarkan
Tenaga
Besar tenaga kuda P yang dihasilkan oleh sebuah turbin
dapat dinyatakan sebagai berikut :

Dimana:
o = efisiensi turbin,
Q = debit (m3/s),
h = tinggi tekan efektif (m),
w = satuan berat air
( dlm keadaan normal 1000 kg/m3)

Tenaga yang dikeluarkan tergantung dari Q dan h


-Satu unit turbin Pelton > 330.000 tk
-Turbin Kaplan > 150.000 tk
-Turbin Francis > 820.000 tk

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 24


Penggolongan Berdasarkan
Kecepatan Tertentu
Besarnya kecepatan tertentu Ns, dari turbin dinyatakan :

Tabel dibawah menunjukkan penggolongan turbin-turbin


atas dasar kecepatan khusus :

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 25


Contoh Soal
Misalnya, diketahui data di suatu lokasi
adalah sebagai berikut:
Q = 300 m3/s,
H = 12 m dan
 = 0.5.
Berapakah, besarnya potensi daya (P)
adalah:

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 26


Contoh Soal
Pusat tenaga Koyna dilengkapi dengan 4 unit turbin-turbin dengan
batang tegak disatukan dengan 70.000 kVA, 3 fase, 50Hz.
Generator‐generator dilengkapi dengan 10 pasang kutub‐ kutub. Tinggi
tekan perencanaan kotor adalah 505 m dan dayaguna transmisi dari
terowongan tekan (head-race tunnel) dan batang pipa bersama-sama
dapat menjadi 94%.

Keempat unit secara bersama-sama akan menghasilkan suatu tenaga


dari 348.000 tk pada suatu jaminan dayaguna dari 91%.

Carilah debit perencanaan dari turbin dan kecepatan spesifiknya.

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 27


Referensi
-MM Dandekkar, Pembangkit Listrik Tenaga Air, 1991
-W. Arismunandar, Penggerak Mula Turbin
-A. Arismunandar, Teknik Tenaga Listrik Jilid 1, Pembangkitan
Dengan Tenaga Air

11/22/2019 PS S1 Teknik Elektro 28

Anda mungkin juga menyukai