Anda di halaman 1dari 19

Power House dan Switch Yard

Rumah Sentral Listrik dan Gardu Induk pada Bangunan PLTA


Anggota kelompok
 Ade Supriyanto
 Ajat Sudrajat
 Arif Triana
Power House

 Power house : bangunan dimana semua mesin dan


peralatan pembangkit tenaga listrik berada di dalamnya.
 Tenaga air (tenaga potensial) diubah menjadi tenaga
gerak (tenaga kinetic) melalui turbin, dan tenaga gerak ini
diubah menjadi tenaga listrik melalui generator.
 Komponen-komponen utama  turbine, generator, beserta
panel-panel listrik dan system kontrol.
 Setelah memutar turbin, atau setelah air diambil tenaganya
 air dikembalikan lagi ke sungai melalui tail race.
 Power house didesain untuk melindungi mesin
pembangkit dan peralatan lainnya dari perubahan
cuaca.

 Dalam pembangunan Power House harus diperhatikan


kekuatan fondasi, terutama fondasi turbin yang akan
menahan gaya potensial dan kinetik dari air yang
mengalir melalui pipa pesat dan turbin.

 Standar minimal bangunan Power house harus dilengkapi


dengan ruang mesin, ruang operator, kantor dan kamar
mandi.
Contoh spesifikasi teknik power house

No. Uraian Spesifikasi


1. Fondasi Batu kali 1 : 2
2. Fondasi turbin Beton bertulang
3. Dinding Pasangan bata merah 1 : 4
4. Rangka Besi
5. Kusen Kayu
6. Lantai Keramik
7. Atap Genting
8. Pintu Kayu profil
9. Jendela Kayu profil dan kaca
Dimensi Power House

 Dimensi power house harus memperhitungkan


persyaratan-persyaratan teknis, serta keselamatan kerja
dan lingkungan yang ada.

 Rumah pembangkit sangat penting sekali karena semua


kegiatan pembangkit terpusat disini. Sebagai contoh,
Rumah pembangkit PLTA Ketenger memiliki 4 lantai (dua
lantai diatas tanah dan dua lantai dibawah tanah).
Posisi Power House pada PLTA Terjun Tinggi

 1. PLTA dengan rumah sentral bawah tanah


 2. PLTA dengan rumah sentral bawah bendungan
 3. PLTA dengan rumah sentral terpisah dari bendungan
Gardu Induk (Switch Yard)
Gardu Induk (Switch Yard)

 Switch yard : Trafo pengubah tegangan yang terletak di


halaman (yard). Karena jala-jala transmisi PLN tegangan tinggi
berkisar Antara 20 kV, 150 kV atau 250 kV, maka keluaran dari
generator ini harus dinaikkan dulu menjadi sesuai dengan
kondisi yang ada di lokasi milik PLN.

 Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu


induk mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya
tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi)
secara keseluruhan.
Fungsi Gardu Induk

 Mentransformasikan daya listrik

 Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi


(500 KV  150 KV).
 Dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah
(150 KV  70 KV).
 Dari tegangan tinggi ke tegangan menengah
(150 KV  20 KV atau 70 KV  20 KV).
Dengan frequensi tetap (di Indonesia 50 Hertz).
Jenis Gardu Induk
 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275 KV, 500 KV.
 Gardu Induk Tegangan Tinggi (GI) 150 KV dan 70 KV.

 Pada GITET, transformator daya yang digunakan berupa 3


buah tranformator daya masing – masing 1 phasa (bank
tranformer) dan dilengkapi peralatan rekator yang berfungsi
mengkompensasikan daya rekatif jaringan.
 Sedangkan pada GI (150 KV, 70 KV) menggunakan
Transformator daya 3 phasa dan tidak ada peralatan reaktor.

Anda mungkin juga menyukai