Anda di halaman 1dari 5

.

Proses Menghantarkan Energi Listrik

Globalisasi berpengaruh pada kemajuan teknologi yang ditandai dengan banyaknya penemuan.
Sebagian besar penemuan zaman sekarang, memerlukan energi listrik untuk membuatnya
bekerja.

 Energi listrik adalah energi yang timbul karena adanya arus listrik yang mengalir melalui
hantaran.
 Sumber utama energi listrik adalah pembangkit listrik, seperti PLTA (tenaga air), PLTB,
(tenaga bayu), PLTS (tenaga surya), PLTU (tenaga uap). Contoh PLTA: PLTA Jatiluhur, PLTA
Singkarak di Sumatera Barat, dan PLTA Musi di Bengkulu. Pada pusat pembangkit listrik di
waduk-waduk besar, energi listrik yang dihasilkan sangat besar hingga dapat memenuhi
kebutuhan listrik warga di banyak wilayah.
 Komponen utama pada semua pembangkit listrik adalah turbin dan
generator/dinamo. Turbin terhubungan dengan generator. Dengan bantuan aliran air, angin,
atau uap, turbin akan bergerak hingga menghasilkan energi gerak yang kemudian diubah
menjadi energi listrik oleh generator/dinamo. Listrik tersebut kemudian disalurkan ke rumah-
rumah melalui proses transmisi listrik.
 Pembangkit listrik mikrohidro: pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber energi
alternatif dari aliran air yang ada di lingkungan sekitar. Contoh: di daerah pedesaan yang belum
terjangkau aliran listrik dari pemerintah, warga terkadang membuat pembangkit listrik secara
mandiri dengan memanfaatkan aliran air sungai/air terjun di daerahnya. Aliran air akan
memutarkan kincir air. Kincir air akan menggerakkan turbin, hingga menghasilkan listrik.
Pembangkit listrik ini hanya cukup memenuhi kebutuhan listrik untuk warga di sekitar sungai/air
terjun saja.

Skema Cara Kerja PLTA


Keterangan Skema:

 Sungai/kolam tandon, sebagai penampungan air.


 Pintu masuk air,dari sungai/waduk/tandon.
 Katup pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur masuknya air.
 Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock.
 Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin
serta untuk mendapatkan tekanan energi yang besar.
 Tangki pengaman air, berfungsi sebagai pengaman tekanan air, jika tiba-tiba
air naik saat katup pengatur ditutup.
 Main stop valce, berfungsi sebagai katup pengatur tubin.
 Turbin, mengubah energi potensial air menjadi energi gerak kinetik.
 Generator, menghasilkan energi listrik dari energi gerak.
 Transformer, untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan induksi
elektromagnetik
 Saluran transmisi, penyalur energi listrik ke konsumen.

Cara Kerja PLTA:

 Aliran air sungai/air terjun/waduk (no. 1) sebagai sumber energi listrik akan
masuk ke pipa no. 2, no. 4, dan no. 5 hingga sampai ke turbin (no. 8) dan
menggerakkan turbin. Perubahan yang terjadi adalah perubahan dari energi
potensial gerak menjadi energi kinetik.
 Gerakan kincir angin pada turbin (no. 8), akan menggerakkan
dinamo/generator (no.9) yang kemudian akan membangkitkan listrik. Kecepatan
turbin berputar disesuaikan dengan kecepatan aliran air (diatur oleh katup pengaman
no. 3). Semakin cepat aliran airnya, maka turbin akan berputar semakin cepat
sehingga energi listrik yang dihasilkan akan semakin besar).
 Terjadi perubahan energi gerak (yang dihasilkan oleh turbin) menjadi energi
listrik (setalah diubah oleh dinamo/generator), yang kemudian disalurkan ke rumah-
rumah melalui proses transmisi listrik (lihat gambar no. 10 dan no. 11).

. Proses Menyalurkan Energi Listrik

Listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik biasanya disalurkan hingga ke rumah-rumah,
gedung perkantoran, dan pabrik. Besarnya jumlah energi listrik yang dihasilkan berbeda-beda
sesuaidenganjumlahkebutuhan.

Perhatikan skema penyaluran energi listrik berikut beserta keterangannya!


Keterangan:

*) Tahap I: Di Pembangkit Listrik

Di pusat pembangkit listrik, terjadi proses perubahan energi gerak menjadi energi listrik. Turbin dan
generator merupakan komponen utama dalam beberapa jenis pembangkit listrik. Contohnya di PLTA.
Energi kinetik yang dihasilkan oleh aliran air diubah menjadi energi listrik oleh generator.

*) Tahap 2: Di Transformator Penaik Tegangan

Setelah energi listrik dihasilkan, energi disalurkan ke transformator penaik tegangan melalui saluran
penghantar. Di sini energi listrik dinaikkan tegangannya hingga 500 kV oleh generator. Hal ini diperlukan
agar arus listrik yang mengalir di saluran tidak terlalu tinggi. Dengan demikian perpindahan arus listrik
berlangsung secara efektif dan efisien.

*) Tahap 3: Di Gardu Induk

Melalui SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi), listrik dialirkan ke Gardu Induk. Di sini tegangan
listrik diturunkan menjadi tegangan menengah 20 kV oleh transformator penurun tegangan. Manfaat
SUTET adalah untuk menyalurkan energi listri dari pusat-pusat pembangkit listrik yang jaraknya jauh
menuju ke pusat-pusat distribusi sehingga energi listrik dapat disalurkan dengan efisien.

*) Tahap 4: Di Gardu Distribusi (Penurun Tegangan)

Gardu distribusi terdiri dari tiang-tiang listrik yang akan mengalirkan listrik ke rumah-rumah penduduk
melalui kabel listrik. Di sini, energi listrik kembali diturunkan lagi tegangannya menjadi tegangan rendah
220 Volt. Tegangan listrik sebesar ini sudah sesuai dengan kebutuhan di rumah. Setelah itu, energi listrik
dialirkan ke rumah-rumah dan industri melalui jaringan distribusi.

*) Tahap 5: Di Rumah
Nah, energi listrik sudah sampai di rumahmu. Kamu dapat memanfaatkannya untuk menonton TV,
mendinginkan lemari es, menyeterika, penerang ruangan, dan lain-lain. Perjalanan yang panjang, dan
tentunya membutuhkan biaya yang juga besar. Itulah mengapa, kalian harus bijak dan hemat dalam
pemakaian listrik.

. Rangkuman Proses Menyalurkan Energi Listrik ke


Pabrik dan ke Rumah.

Keterangan:

 Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA siap untuk disalurkan ke pabrik,
gedung-gesung perkantoran, sekolah, dan rumah-rumah penduduk.
 Energi listrik disalurkan terlebih dahulu melalui kabel-kabel besar yang
terpasang di menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Hal ini
dikarenakan energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA memiliki tegangan cukup tinggi.
 Energi listrik kemudian masuk ke transformator (trafo). Trafo merupakan alat
listrik yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan. Pada tahap ini,
energi listrik dinaikkan tegangannya.
 Energi listrik disalurkan ke dalam pabrik-pabrik terlebih dahulu karena pabrik
biasanya membutuhkan energi listrik yang besar untuk keperluan produksi.
 Energi listrik kemudian masuk kembali ke dalam transformator (trafo). Namun,
trafo yang ini bertugas untuk menurunkan tegangan listrik. Tujuannya agar tidak
terjadi kelebihan energi listrik saat akan disalurkan ke gedung perkantoran dan
rumah-rumah penduduk.
 Energi listrik dari transformator penurun tegangan diterima oleh gedung
perkantoran dan rumah-rumah penduduk.
Dalam menyalurkan energi listrik, terkadang terjadi gangguan, yang mengakibatkan terputusnya
penyaluran listrik ke tempat-tempat yang membutuhkan. Hal ini tentu akan mengganggu aktivitas
di dalam pabrik, perkantoran, dan rumah-rumah.

Penyebab terganggunya proses penyaluran listrik dapat disebabkan oleh peristiwa alam,
seperti tersambar atau gempa bumi yang mengakibatkan rusaknya salah satu komponen alat
yang berhubungan dengan penyaluran listrik. Oleh karena itu, antisipasi yang dilakukan oleh
tempat-tempat yang memerlukan energi listrik dalam jumlah besar (seperti pabrik dan rumah
sakir) adalah dengan memasang pembangkit listrik cadangan yang khusus hanya bisa
digunakan untuk kebutuhan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai