Anda di halaman 1dari 3

Merangkum Bahan Ajar

Nama : Rifqi Raza Bunahri


Absen : 22
NIT : 23418022
Course: DIV TLB 20 Alpha

Transformator adalah suatu alat yang digunakan untuk mentransfer energi antara
2 rangkaian melalui sebuah induksi elektromagnetik yang mungkinkan untuk
dipakai sebagai perubahan tegangan. Dengan cara mengubah tegangan sebuah arus
bolak balik dari satu tingkat tegangan ke tingkat tegangan lainnya dari input satu
ke input alat tertentu lainya.

Untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari sebuah tingkatan arus sebagai
sumber arus cadangan. Atau dapat juga dipakai untuk mencocokkan impedansi
antara rangkaian elektrik yang tidak sinkron untuk memaksimalkan pertukaran
antara 2 rangkaian tersebut.

Transformator atau trafo terdiri dari dua buah kumparan induksi yang secara listrik
terpisah namun secara magnet terhubung oleh sebuah path yang memiliki
relaktansi rendah. Apabila salah satu dari kumparan terhubung dengan sumber
tegangan bolak-balik, fluks bolak-balik akan muncul pada inti besi yang terhubung
dengan kumparan yang lainnya dan menimbulkan atau menyebabkan sebuah GGL
(Gaya Gerak Listrik).

Induksi (sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum faraday. Jika arus
bolak-balik mengalir pada induktor, maka akan muncul Gaya Gerak Listrik (GGL)
Transmisi (penyaluran) adalah suatu penyaluran energi listrik dari satu tempat ke
tempat lainya sehingga memiliki aliran listrik, antara lain dari:

1. Pembangkit Listrik :
Pada pusat pembangkit listrik, akan terjadi proses perubahan energi menjadi energi
listrik. Generator dan Turbin merupakan sebuah komponen utama dalam beberapa
jenis pembangkit listrik.

2. Transformator Penaik Tegangan


Di sini energi listrik dinaikkan tegangannya sampai 500 kV oleh sebuah generator.
Hal ini dibutuhkan agar arus listrik yang mengalir pada saluran tidak terlalu tinggi.
Dengan begitu perpindahan arus listrik akan berlangsung secara lebih efektif dan
lebih efisien.

3. Gardu Induk
Melalui SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi), aliran listrik akan
dialirkan ke Gardu Induk. Sampai disini tegangan listrik diturunkan menjadi
tegangan menengah yaitu 20 kV oleh transformator penurun tegangan.

4. Gardu Distribusi
Kemudian disini energi listrik kembali diturunkan lagi sampai tegangannya
menjadi tegangan rendah yaitu sebesar 220 Volt. Tegangan listrik yang sebesar ini
sudah cukup sesuai dengan kebutuhan perumahan. Setelah itu, energi listrik akan
dialirkan ke rumah-rumah kita dan juga pada industri melalui jaringan distribusi.

5. Sampai Dirumah Kita


Energi listrik sudah sampai pada rumah kita. dan kita bisa memanfaatkannya untuk
kebutuhan sehari-hari seperti: Menonton TV, menyerika, mendinginkan lemari es,
Lampu atau penerang ruangan, dan alat yang membutuhkan listrik lainya.
Perjalanan yang cukup panjang, dan tentunya membutuhkan biaya yang juga
sangat besar. Itulah mengapa, kita harus bisa lebih bijak dan hemat dalam
pemakaian energi listrik.

Saluran Transmisi Tenaga Listrik


Penyaluran tenaga listrik pada transmisi menggunakan arus bolak-balik (AC)
ataupun juga dengan arus searah (DC). Penggunaan arus bolak-balik yaitu dengan
sistem tiga-fasa atau dengan empat-fasa. Bisa lewat udara, ground, dan isolasi gas.
Ditinjau dari klasifikasi tegangannya, transmisi listrik dibagi menjadi :
1. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200kV-500kV
2. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30kV-150kV
3. Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30kV-150kV

Komponen Saluran Transmisi Tenaga Listrik:


1. Konduktor
2. Isolator
3. Infrastruktur tiang penyangga

Jenis-jenis Menara/Tower Listrik:


1. Lattice tower
2. Tubular Steel Pole
3. Concrete pole
4. Wooden pole

Masalah-masalah yang timbul pada saluran transmisi:


1. Pengaruh Perubahan Frekuensi Sistem: menyebabkan nilai impedansi
berubah
2. Pengaruh Dari Ayunan Daya Pada Sistem: bisa memutuskan aliran arus
3. Pengaruh gangguan pada sistem transmisi: menyebabkan terputusnya
kontinuitas listrik ke beban
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik:
1. Gangguan karena kesalahan manusia (kelalaian)
2. Gangguan dari dalam sistem, misalnya karena faktor ketuaan, arus lebih,
tegangan lebih sehingga merusak isolasi peralatan.
3. Gangguan dari luar, biasanya karena faktor alam. Contohnya cuaca, gempa,
petir, banjir, binatang, pohon dan lain-lain.
Jenis – Jenis Gangguan Tenaga Listrik:
1. Beban lebih, ini disebabkan karena memang keadaan pembangkit yang
kurang dari kebutuhan bebannya.
2. Hubung singkat, jika kualitas isolasi tidak memenuhi syarat, yang mungkin
disebabkan faktor umur, mekanis, dan daya isolasi bahan isolator tersebut.
3. Tegangan lebih, yang membahayakan isolasi peralatan di gardu.
4. Gangguan stabilitas, karena hubung singkat yang terlalu lama.

Anda mungkin juga menyukai