Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aldela Ayu Titi Nurhawani

NIT : 16072010004

Prodi : D.IV LLU 27

Peran ATFM (Air Traffic Flow Management) terhadap Utilitas Kapasitas Ruang Udara

Layanan ATFM (Air Traffic Flow Management) didirikan untuk berkontribusi pada
kelancaran operasi, ketertiban dan keselamatan lalu lintas udara dengan memastikan pemanfaatan
maksimum kapasitas ATC dan arus lalu lintas pada kapasitas yang ditentukan oleh otoritas ATS
yang kompeten selaras. Tujuan dari ATFM adalah untuk memastikan arus lalu lintas yang optimal
ketika permintaan yang diharapkan melebihi kapasitas yang tersedia dari sistem ATC. Kegiatan
ini meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pengaturan dan penyelenggaraan lalu lintas secara
aman, tertib, lancar dan dalam batas kemampuannya.

Kapasitas ATC mencerminkan kemampuan sistem dan dinyatakan dengan jumlah pesawat
yang memasuki wilayah udara tertentu pada waktu tertentu. ATFM membantu ATC mencapai
tujuan utamanya dan mencapai penggunaan ruang udara dan kapasitas bandara yang paling
efisien.Agar efektif, diperlukan kerja sama dan koordinasi dengan entitas ATC dan pengguna
wilayah udara. Aliran lalu lintas udara yang optimal disebabkan oleh berbagai batasan seperti mis.
B. kebutuhan pengguna yang bertentangan, keterbatasan sistem navigasi penerbangan dan kondisi
cuaca yang tidak dapat diprediksi tidak selalu memungkinkan. Oleh karena itu, langkah-langkah
mitigasi seperti kontrol lalu lintas udara harus dipertimbangkan, terutama ketika sistem ATC tidak
dapat lagi menangani volume lalu lintas secara penuh.

Perkembangan ATFM membawa dampak yang sangat besar terhadap ATM dan sistem
operasi. Hal ini disebabkan ATFM menjadi instrument penting untuk menjaga delay pesawat yang
ada di udara dalam tingkatan yang dapat dikendalikan, untuk mengurangi biaya operasi airlines
dan penggunaan airspace lainnya, dan untuk meningkatkan pemakaian bandar udara dan sumber
daya ATM dengan lebih baik. Selain itu, ATFM juga dapat meningkatkan keselamatan dengan
mengatur arus pergerakan pesawat terbang ke dalam bagian yang ramai dalam airspace dan dengan
mengurangi kemungkinan pesawat terbang mengalami delay yang berlebihan di udara.

ATFM bertujuan untuk meningkatkan kapasitas airspace untuk memenuhi Batasan kapasitas
dari ATC. ATFM juga dapat menurunkan efek kepadatan dan beban berlebih, namun tingkat
kontribusinya tersebut memiliki beberapa keterbatasan yang sudah menjadi sifatnya. Keterbatasan
tersebut dapat berupa intervensi ATFM pada sector enroute dan intervensi akibat kapasitas bandar
udara yang tidak mencukupi. Pada beberapa kasus, ATFM dapat menghasilkan kapasitas yang
tidak akan tersedia jika tidak menggunakan ATFM dan hal ini dapat mengurangi delay pada
operator penerbangan.

Peran ATFM dalam meningkatkan kapasitas ruang udara dapat dilakukan dengan beberapa cara
dan inovasi, sebagai berikut :

1. By introducing reduced separation minima. Dengan menerapkan reduced


separationminima, maka separasi antar pesawat udara dapat diperkecil. Jarak aman antar
pesawatudara dapat lebih dekat dan ruang udara menjadi lebih luas. Ruang udara
yanglebihluas dapat menampung jumlah pesawat udara lebih banyak.
2. By introducing Performance Based Navigation (PBN). PBN adalah salah
satusistemnavigasi penerbangan dengan mengandalkan satelit luar angkasa. Dengan
PBNini,memungkinkan adanya jalur-jalur penerbangan yang lebih efektif dan efisien
daripada jalursebelumnya yang masih konvensional. Pesawat udara yang pada awalnya
akanterbang darisatunavigation aid menujunavigation aid lain, kini dapat diubah menjadi
lebih efektif dengan adanya waypoint dengan sistem PBN. Sehingga penerbangandapat
lebih cepat danmeningkatkan kapasitas ruang udara yang ada.
3. By introducing Flexible Use of Airspace(FUA). FUA merupakan pemanfaatan
ruangudaratertentu untuk tujuan dan keperluan lain, seperti ruang udara militer
atautrainingarea. Dengan berkoordinasi dan melakukan CDM (Collaborative Decision
Making)dengan unit tertentu,ruang udara dapat dimanfaatkan secara lebih fleksibel.
Misalnyaruang udara militer dapatdilewati oleh penerbangan sipil saat tidak digunakan
atau training area yang boleh digunakanoleh penerbangan sipil saat tidak ada pesawat
yangsedang melakukantraining. Dengan flexible airspace tersebut, ruang udara dapat lebih
luas dan termanfaatkan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai