Anda di halaman 1dari 3

Nama : Abdullah Ahmad Badawi Dalimunthe

Prodi : LLU 27
NIT :16072010001
Mata Kuliah : Collaborative Decision Making (CDM)
Dosen : Ari Satria Saputra, S.E., M.M.

Peran Air Traffic Flow Management (ATFM) dalamMeningkatkan Utilitas Kapasitas


Ruang Udara
Rabu, 3 Mei 2023

Air Traffic Flow Management atau yang biasa disingkat ATFM merupakan
suatu peraturan dari lalu lintas udara atau air traffic yang dibutuhkan demi kelancaran lalu lint
as udara dan menjaga agar kepadatan lalu lintas udara tersebut tidak melebihi kapasitas
dari bandar udara atau air traffic control dalam menangani lalu lintas penerbangan. Air Traffic
Flow Management (ATFM) dapat dianalogikan dalam suatu konsep keran airyang
mengalirkan air ke bak-bak penampungan air. Keran air diibaratkan sebagai bandar
udarakeberangkatan bak penampungan air sebagai sektor ATC, ukuran bak penampungan air
sebagaikapasitas bandara, dan jumlah air yang mengalir sebagai volume lalu lintas
penerbangan. Apabilasuatu hari secara tiba-tiba, jumlah air yang mengalir dari keran
meningkat, sehingga menyebabkanair meluap dari bak penampungan air karena tidak mampu
menampung air lebih banyak lagi. Maka perlu adanya pengaturan kembali dalam sistem
pengairan tersebut sehingga air dapat terusmengalir tanpa terbuang karena meluap dari bak
penampungan. Nah, disini hadirlah ATFM yangakan membantu mengatur aliran air dari keran
ke bak penampungan. ATFM memiliki cara yang disebut sebagai ATFMTechnique/ Measures.
ATFMTechnique/ Measures berperan denganmengalirkan air menuju bak penampungan baru,
memperkecil arus aliran yang mengalir, atau memperbesar kapasitas bak penampungan air
yang ada, sehingga air dapat terus mengalir tanpa meluap.
Air Traffic Flow Management (ATFM) menjadi suatu media untuk mengelola
kapasitasruang udara dimana ATFM akan mengoptimalkan dan meningkatkan kapasitas suatu
ruang udara. Namun dalam proses penerapannya, ATFM tidak berjalan secara instan dengan
langsung meningkatkan kapasitas ruang udara. Terdapat berbagai variable dan faktor lain yang
harusdipertimbangkan, diantaranya yaitu CNS Capability; Separation Minima;Performance
Based Navigation (PBN);Flexible Useable Airspace (FUA); ATS Interfacility Data
Communication (AIDC); Airspace Design; ATM System Capability; dan ATC
Procedure.ATFM ini akan sangat berguna dan membantu dalam menghadapi hal-hal yang tidak
terduga seperti penutupan landasan pacu/runway blocked dan perubahan kondisi cuaca yang
signifikan, yang dapat menyebabkan ketidak lancaran arus lalu lintas penerbangan. ATFM juga
dapat dimaknai dalam suatu keseimbangan antara permintaan (demand )dengan kapasitas
(capacity). Prinsipnya yaitu permintaan maksimal tidak boleh melebihi daribkapasitas yang
ada. Dalam penerapan ATFM yang ideal, kapasitas yang ada hanya akan digunakansebesar
80% dari total seluruh kapasitas untuk memenuhi permintaan. Hal ini bertujuan
untukmemberikan ruang apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti emergency atau
abnormal situation. Namun, apabila kondisi yang ada di lapangan tidak memungkinkan untuk
penggunaankapasitas secara ideal sebesar 80%. Maka diperbolehkan untuk menggunakan
kapasitas keseluruhan dengan pertimbangan adanya peningkatan kapasitas (enhance capacity)
di masa kemudian karena permintaan yang semakin meningkat.
Peran ATFM dalam meningkatkan kapasitas ruang udara dapat dilakukan dengan
beberapacara dan inovasi, sebagai berikut :
1. By introducing reduced separation minima. Dengan menerapkanreduced
separationminima, maka separasi antar pesawat udara dapat diperkecil. Jarak aman antar
pesawatudara dapat lebih dekat dan ruang udara menjadi lebih luas. Ruang udara yang
lebihluas dapat menampung jumlah pesawat udara lebih banyak.
2. By introducing Performance Based Navigation(PBN). PBN adalah salah satu
sistemnavigasi penerbangan dengan mengandalkan satelit luar angkasa. Dengan PBN
ini,memungkinkan adanya jalur-jalur penerbangan yang lebih efektif dan efisien daripada jalur
sebelumnya yang masih konvensional. Pesawat udara yang pada awalnya akanterbang dari
satunavigation aid menujunavigation aid lain, kini dapat diubah menjadilebih efektif dengan
adanyawaypoint dengan sistem PBN. Sehingga penerbangandapat lebih cepat dan
meningkatkan kapasitas ruang udara yang ada.
3. By introducingFlexible Use of Airspace(FUA). FUA merupakan pemanfaatan ruangudara
tertentu untuk tujuan dan keperluan lain, seperti ruang udara militer atautrainingarea. Dengan
berkoordinasi dan melakukan CDM (Collaborative Decision Making)dengan unit tertentu,
ruang udara dapat dimanfaatkan secara lebih fleksibel. Misalnyaruang udara militer dapat
dilewati oleh penerbangan sipil saat tidak digunakan atautraining area yang boleh digunakan
oleh penerbangan sipil saat tidak ada pesawat yangsedang melakukantraining. Dengan flexible
airspace tersebut, ruang udara dapat lebihluas dan termanfaatkan dengan baik.

ATFM dapat memberikan banyak manfaat dan keuntungan dalam operasi


penerbangan,diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan keselamatan dalam sistem manajemen lalu lintas udara
b. Meningkatkan effisiensi dan prediktabilitas dalam operasional penerbangan
c. Meningkatkan efektivitas dalam manajemen kapasitas dan permintaan yang ada
d. Meningkatkansituasional awarenessdaristakeholder penerbangan
e. Menurunkan konsumsi bahan bakar dalam operasi penerbangan yang dapatmenghasilkan
gas sisa efek rumah kaca
f. Menurunkan biaya operasional dan meningkatkan keuntungan penghasilan
g. Meningkatkan efektivitas dari manajemen operasi penerbangan tidak terjadwal
Namun, ATFM juga mempunyai kelemahan antara lain karena ketidak efisiennyayang
dapat memperlambat operasi air traffic dan memperburuk, bukan mengurangi,
delay.Kelemahan – kelemahan tersebut bagaimanapun juga dapat diperbaiki secara
bertahapmelalui peningkatan keahlian, teknologi pendukung, dan decision-making processes.

Anda mungkin juga menyukai