Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

NAMA : ABD. MUTALIB


MATA KULIAH : PERANCANGAN BANDAR UDARA
HARI/TANGGAL : SELASA / 22 DESEMBER 2020
KELAS : C3
DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT

JAWABAN

1. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN DAN PENENTUAN


LOKASI LAPANGAN TERBANG

a) Tipe pengembangan lingkungan sekitar


b) Kondisi atmosfir
c) Kemudahan untuk mendapatkan transportasi darat
d) Tersedianya lahan untuk pengembangan
e) Adanya lapangan terbang lain
f) Halangan sekeliling (surrounding obstruction)
g) Pertimbangan ekonomis
h) Tersedianya utilitas (PLN, PAM, Telepon, Depo BBM dll)

2. 3 KEADAAN YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN PESAWAT

a) CUACA
Kondisi cuaca yang berubah-ubah atau fenomena alam yang tak menentu menjadi salah
satu alasan pesawat dapat tergelincir (overrun) saat berada di landasan. Misalnya saja
akibat hujan deras dan petir yang membuat landasan pacu pesawat menjadi basah dan
licin. Akibatnya, pilot kesulitan untuk mengemudikan kendali pesawat. Hal inilah yang
terjadi pada Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia saat hendak mendarat di Bandara
Adi Soetjipto, Yogykarta pada Minggu (25/11).
Contoh kasus :
Pesawat Garuda bernomor GA210 dengan rute penerbangan Cengkareng-Yogyakarta itu
tergelincir lantaran runway terlalu basah akibat guyuran hujan. Selain hujan lebat,
kondisi angin yang terlalu kuat akan mempersulit pilot untuk mengendalikan pesawat.

Secara tidak langsung, cuaca buruk juga bisa mempengaruhi lambatnya pembaruan
perangkat cuaca yang diberikan Air Traffic Controller (ATC) pada pilot, sehingga data
yang diterima menjadi tidak akurat. Kesalahan seperti ini, akan membuat pilot salah
menghitung teknik pendaratan mereka saat hendak mencapai runway.
b) KESALAHAN PILOT
Jika cuaca menjadi salah satu faktor yang tidak bisa diinterupsi kehadirannya, maka
berbeda dengan pilot error (kesalahan pilot). Pilot error dapat diminimalisir atau
dihindari jika pilot yang bertugas telah memiliki jam terbang yang tinggi, atau mampu
berkoordinasi secara baik dengan pihak-pihak terkait. Ada berbagai bentuk kesalahan
yang dilakukan pilot yang dapat mengakibatkan overrun. Misalnya saja salah menilai
kondisi cuaca atau landasan yang akan digunakan, sehingga menyebabkan pesawat
mendarat atau terbang terlalu cepat atau terlalu lama saat berada di landasan.
Kesalahan lainnya yaitu melakukan teknik dan gaya pengereman yang tidak tepat,
sehingga membuat pesawat tidak dapat berhenti tepat waktu atau tidak seimbang saat
pendaratan.
Overrun juga dapat disebabkan oleh pola pikir 'Missionitis' yang dialami pilot. Pola pikir
ini membuat pilot ingin menyelesaikan misi pendaratan pesawat, bahkan dalam kondisi
cuaca buruk atau situasi yang kurang memadai, ketimbang melakukan pengalihan rute
agar lebih aman.

c) GANGGUAN TEKNIS DALAM MESIN PESAWAT


Sebagai salah satu komponen dalam melakukan penerbangan, kondisi mesin pesawat
memang memegang peranan penting. Untuk itu, teknisi yang bertugas mesti memastikan
dengan benar bahwa kondisi mesin aman untuk melakukan perjalanan. Sebab, pesawat
yang tergelincir dapat juga disebabkan oleh kerusakan rem yang dimiliki oleh pesawat.
Hal ini menyebabkan badan pesawat tidak dapat berhenti dengan baik saat berada di
runway.
Kerusakan sistem anti slip dan hydroplanning juga bisa menjadi penyebab terjadinya
pendaratan yang tidak mulus dari pesawat. Karena kedua kondisi ini akan mengurangi
kemampuan pesawat untuk merespon kondisi yang terjadi antara roda pesawat dan
runway.

3. ASPEK YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PERENCANAAN TERMINAL


PADA BANDAR UDARA / LAPNGAN TERBANG

1. Jumlah penumpang pengguna jasa transportasi udara. Hal ini berpengaruh pada kapasitas
penerimaan dan pelayanan penumpang pada terminal bandar udara, seperti perkiraan
kebutuhan ruangan pelayanan pada terminal bandar udara (ruang tunggu keberangkatan,
front-counteruntuk pemesanan tiket, fasilitas pelayanan barang (baggage claim) dan
koridor terminal.
2. Processing, yaitu suatu fasilitas pada terminal bandar udara yang melayani pemesanan
tiket, pengurusan barang-barang penumpang (baggage claim) dan pemeriksaan
administratif dokumen kepabeanan (paspor, visa dsb)
3. Flight interface, yaitu suatu fasilitas pada terminal bandar udara yang mengatur
penumpang menuju ke pesawat terbang sesuai dengan tujuan penerbangan maupun untuk
proses kedatangan penumpang. Fasilitas yang terdapat pada bagian ini adalah gate (pintu
penghubung untuk penumpang menuju ke pesawat terbang yang dilengkapi dengan
passengers nose).
Ada 2 macam konsep dalam perencanaan terminal pada bandar udara, yaitu:
Konsep Distribusi Horisontal (Single Level Terminal)
Merupakan konsep pelayanan pada terminal bandar udara dengan pengaturan dan
pendistribusian kegiatan proses keberangkatan dan kedatangan penumpang melalui satu
tingkat terminal
Konsep distribusi ini terdiri atas:
Konsep Distribusi Linear
Konsep ini merupakan cara konvensional dalam pengaturan letak pesawat terbang di
terminal, yakni posisi pesawat terbang berbaris memanjang dengan arah ke dalam (nose-
in) Konsep ini digunakan untuk pelayanan penumpang pesawat terbang sejumlah 200.000
per tahun

4. APA YANG DI MAKSUD DENGAN :


• LOD (Lift-Off Distance)
Limit deteksi (LOD) merupakan parameter uji batas terkecil yang dimiliki oleh suatu
alat/instrument untuk mengukur sejumlah analit tertentu
• TOD
Konsep Transit Oriented Development (TOD) merupakan konsep pengembangan
kawasan transit yang bersinergi dengan lingkungan, dimana lebih
mengedepankan konsep ramah lingkungan dengan memaksimalkan pedestrian dan
mengurangi penggunaan kendaraan
• KONFIGURASI LAPNGAN TERBANG
Konfigurasi bandar udara adalah jumlah dan arah dari landasan serta penempatan
bangunan terminal termasuk lapangan parkir, taxiway, apron, dan jalan masuk yang
terkait dengan landasan itu. udara. Standart – standart oleh FAA ( Amerika ) maupun
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional
• CLEAR AWAY
adalah panjang landasan tambahan pada ujung runway yang memungkinkan pesawat
dapat lepas landas pada ketinggian tertentu tanpa mendapat gangguan.
• MAXIMUM RAMP WEIGHT
adalah beban maksimum untuk melakukan gerakan, atau berjalan dari parkir pesawat ke
pangkal landas pacu. Selama melakukan gerakan ini, maka akan terjadi pembakaran
bahan bakar sehingga pesawat akan kehilangan berat.
• ACCELERATE STOP DISTANCE
adalah panjang landas pacu yang tersedia untuk dipergunakan pesawat udara saat lepas
landas, ditambah dengan panjang stopway jika tersedia.

5. APA YANG DI MAKSUD DENGAN :

Diketahui data sebagai berikut :


• ESWL (P) : 25.000 Kg
• Tek.Roda (S) : 2 Mpa
• CBR subgrade : 5%
• Beban Repetisi : 120.000
• Faktor Pembanding AC/CSB :3
• Faktor Pembanding CTB/CSB : 1,65

Ditanyakan Tebal perkerasan runaway dengan metode CBR?

Anda mungkin juga menyukai