Anda di halaman 1dari 18

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020


ISSN : 2548-8112

PERENCANAAN TURN PAD 01 DENGAN FLEXIBLE


PAVEMENT DI BANDAR UDARA KALIMARAU

Agung Dwi Laksono, Bambang Wasito, Cahyaning Setyarini


Program Studi D3 Teknik Bangunan Dan Landasan, Politeknik Penerbangan Surabaya
Jl. Jemur Andayani I/73, Surabaya 60236
Email: agungdwilaksono17@gmail.com

ABSTRAK
Bandar Udara Kalimarau Berau – Kalimantan Timur merupakan Bandar Udara Dibawah naungan Unit
Penyelenggara Bandar Udara yang berada didekat Pusat kota,terletak pada Koordinat ARP Latitude 02 09’00’’ N
Longitude 117 26’ 00’’ E dengan dimensi runway 2250 m x 45 m, Kode Referensi Bandar Udara WAQT dan
memiliki fungsi dalam memberikan penyediaan jasa pelayanan transportasi udara. Oleh karena itu diharuskan pada
penyedia jasa memberikan pelayanan yang prima untuk kelancaran operasi penerbangan, mampu mengakomodir
pesawat Boeing 737-800. Namun ada satu hal yang disayangkan dari runway Bandar Udara Kalimarau
ini,dikarenakan seiring cukup banyaknya pesawat yang beroperasi kerap terjadi hal yang tidak diingiinkan
sehingga sering dilakukan perbaikan bahkan sampai menunda jadwal penerbangan yang ada,hal ini adalah one
wheel lock yang mana pesawat memutar dengan mengunci satu bannya terhadap runway. Hal ini sendiri terjadi
karena belum adanya turn pad di runway Bandar Udara Kalimarau Berau,maka itu tujuan ditulis dari Tugas Akhir
ini adalah untuk merencanakan turn pad di area 01 dengan perkerasan lentur , Metode tebal perkerasan yang
digunakan yaitu International Civil Aviation Organization (ICAO) dan Federal Aviation Administration (FAA)
yang dilakukan dengan perhitungan manual (grafik) dan software FAARFIELD, sedangkan untuk menghitung
PCN menggunakan software COMFAA.
Kata kunci : Turn Pad ,Runway, Perencanaan Turn Pad, Tebal Perkerasan, ICAO, FAA

ABSTRACT
The Kalimarau Berau Airport – East Borneo is an airport which is established under the airport operational unit
located near the city,located ARP Latitude 02 09’00’’ N Longitude 117 26’ 00’’ E with its own dimension runway
2250 m x 45 m.The Kalimarau Berau airport has its own location indicator WAQT and its function is providing
air transportation services.Therefore, it’s important to provide the best service for the flight operation.Especially
able to accommodate the Boeing 737-800. Due to traffic that Kalimarau had, unwanted things often happen. The
refinement of runway often happens which is causing delay on exisisting flight. One wheel lock, which is the
aircraft had to rotate by locking one of its own wheel is the causing of the refinement of the runway. It’s also
happened because of the absence of the turn pad at Kalimarau Berau’s runway. The purpose of this writings is to
make a plan for establishing turn pad area 01 with flexible pavement. The method used for the pavement based
from INternational civil aviation organization (icao) and federal avition administra (faa) which is manualy
calculated (by graphic) and using FAARFIELD. And for the calculation of PCN is using COMFAA.
Keywords : Turn Pad ,Runway, Turn pad planning, Pavement thickness, ICAO, FAA

PENDAHULUAN apalagi Berau terkenal akan wisata alamnya


Kabupaten Berau merupakan kota destinasi yang elok.
wisata bagi daerah Kalimantan Timur yang Maka dari itu moda transportasi
secara otomatis akan mudah menarik merupakan penunjang akses yang penting
wisatawan lokal maupunmancanegara, bagi warga lokal dan mancanegara baik
transportasi darat,maupaun laut juga udara.

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 1


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

Dan jika dilihat dari keadaan alam di


Kalimantan Timur jalur udara merupakan
akses yang sangat baik bagi penunjang
aktifitas. Saat ini daerah Berau Kalimantan
Timur memiliki Bandar Udara Kelas I
bernama Bandar Udara Kaliamrau. Bandar
Udara ini memiliki landas pacu Gambar 1 Gambar turn pad area
menggunakan perkerasan flexible dengan yang belum tersedia (sumber :
panjang dan lebar 2250 m x 45 m dengan googlemaps/Kalimarau)
pesawat terbesar yang beroperasi adalah B Berdasarkan latar belakang yang
737-800. disampaikan, maka penulis membuat tugas
Mengingat peruntukan bandar udara akhir ini dengan judul, “PERENCANAAN
tersebut yaitu dapat melayani penerbangan TURN PAD DENGAN FLEXIBLE
domestic yang cukup padat, maka perihal PAVEMENT DI BANDAR UDARA
keamanan dan keselamatan haruslah KALIMARAU”.
menjadi perhatian yang penting bagi
pengelola bandar udara. Penggunaan turn TINJAUAN PUSTAKA
pad pada landas pacu dapat memberikan Berbagai macam acuan teori mengenai
keamanan bagi pesawat udara yang peraturan terkait turn pad yang akan
melakukan manuver ketika akan take off dijadikan pedoman dalam penulisan tugas
ataupun manuver setelah landing agar akhir yang berkaitan sesuai judul yaitu
pesawat tersebut tidak keluar dari landas “PERENCANAAN TURN PAD DENGAN
pacu apabila turn pad yang tersedia sesuai FLEXIBLE PAVEMENT DI BANDAR
dan mampu melayani pesawat terbesar yang UDARA KALIMARAU”. Kenapa penulis
beroperasi di Bandar Udara Kalimarau mengankat judul tersebut dikarenakan belum
sendiri masih belum tersedia Turn Pad adanya Turn Pad dibandar udara Kalimarau
sesuai dengan peraturan yang ada untuk dan mengapa alasan penulis ingin
melayani pesawat terbesar yang beroperasi. merencakan turnpad diwilayah 01 itu
Perencanaan turning pad dapat menjadi dikarenakan wilyah tersebut sering
jalan keluar untuk memberikan keamanan digunakan pesawat untuk memutar dengan
sekaligus mencegah terjadinya hal seperti cara one wheel lock yang dapat memacu
one wheel lock yang sebelumnya terjadi di kerusakan terlebih lagi untuk tipe runway
landas pacu Bandar Udara Kalimarau. bandar udara Kalimarau sendiri sudah 4 C
Direncanakan untuk pesawat terbesar yang yang sebaiknya telah mempunyai Turn Pad.
beroperasi adalah Boeing 737- 800. Berikut Peraturan Pemerintah
penulis sertakan gambar kondisi turn pad a. Peraturan Direktur Jendral perhubungan
area yang belum tersedia yang ada di Bandar Udara Nomor :
Udara Kalimarau pada gambar 1 berikut ini: KP 326 TAHUN 2019 MOS 139 VOL I
AERODROME tentang Standar Teknis dan
Operasi Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil,Turn Pad adalah daerah
yang ditentukan di bandar udara yang
bersebelahan dengan runway untuk tujuan
melakukan putaran penuh 180 derajat di atas
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 2
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

runway. Standar besaran turning area Catatan 1. - Turn pad mungkin juga
tergantung pada ukuran pesawat yang berguna apabila disediakan di beberapa area
dilayaninya. sepanjang runway untuk mengurangi waktu
b. Aerodrome Design Manual (Doc 9157) taxiing dan jarak tempuh pesawat yang tidak
bagian 1 dan Annex 14. Desain turn pad memerlukan keseluruhan runway.
untuk code letter C
Turn Pad
Daerah yang ditentukan di bandar udara
yang bersebelahan dengan runway untuk
tujuan melakukan putaran penuh 180 derajat Tabel 1 Radius putar dan Jarak aman
di atas runway. Pesawat beroperasi
karakteristik suatu pesawat yang akan Daftar Jarak Aman dan Radius Putar
beroperasi di bandar udara. Gambar landas Jenis Pesawat OMGWS Wheel Base Radius Putar Clearance
pacu tampak atas tertera pada Gambar 2.1. B 737 - 800 7m 15,6 m 7m 3m
B 737 - 500 6,4 m 11,1 m 6,4 m 3m
ATR 72 4,1 m 8m 4,1 m 3m
CRJ - 1000 5,1 m 18,8 m 5,1 m 4,5 m
Runway turn pad dapat diletakkan di sisi kiri
atau sisi kanan runway dan pada kedua ujung
runway dan juga di beberapa lokasi di antara
Gambar 2 Tampak atas unsur-unsur kedua ujung runway jika dianggap perlu.
landas pacu (Horonjeff dan McKelvey, Catatan. – Permulaan putaran difasilitasi
1988) dengan menempatkan turn pad di sisi kiri
runway, karena kursi kiri merupakan posisi
Ketika diujung runway tidak terdapat normal pilot yang bertugas. Sudut
taxiway atau putaran taxiway dan ketika persimpangan antara runway turn pad
huruf kodenya adalah D, E atau F, maka dengan runway tidak melebihi 30 derajat.
runway turn pad harus disediakan untuk Sudut perputaran roda kemudi depan yang
memfasilitasi perputaran pesawat 180 digunakan dalam mendesain runway turn
derajat. pad tidak melebihi 45 derajat. Desain
runway turn pad harus sedemikian rupa,
ketika kokpit pesawat terbang tetap berada
di atas marka turn pad, jarak aman antara
roda pendaratan pesawat dan tepi turn pad
harus tidak kurang dari yang tercantum
Gambar 3 Layout turn pad tipikal dalam tabel berikut ini:
Tabel 2 Jarak Aman Antara Roda
Pendaratan Pesawat dan Tepi Turn pad
Ketika di ujung runway tidak terdapat Outer Main gear Wheel Span (OMGWS
OMGWS < 4,5 m 4,5 m ≤ OMGWS < 6 6 m ≤ OMGWS < 9 9 m ≤ OMGWS < 15
taxiway atau putaran taxiway dan ketika
Clearance 1,5 m 2,25 m 3 ma atau 4 mb 4m
huruf kodenya adalah A, B atau C, maka a: jika turn pad dimaksudkan untuk digunakan oleh pesawat dengan wheel base < 18 m
runway turn pad dapat disediakan untuk b: jika turn pad dimaksudkan untuk digunakan oleh pesawat dengan wheel base ≥ 18 m

memfasilitasi perputaran pesawat 180


derajat.

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 3


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

Catatan. - Wheel base adalah jarak antara C 3 m jika turn pad ditujukan
roda depan/nose gear dengan pusat geometri untuk pesawat dengan wheel
roda pendaratan utama/main gear. base kurang dari 18 m
Perencanaan Turn Pads 4,5 m jika turn pad
Untuk memfasilitasi pesawat udara masuk ditujukan untuk pesawat
ke daerah turn pad runway, sudut dengan wheel base sama
perpotongan dari turn pad tidak boleh lebih atau lebih dari 18 m
dari 30 derajat. Lebar keseluruhan turn pad D 4,5 m
dan runway harus sedemikian rupa sehingga E 4,5 m
sudut roda depan pengendali (nose wheel F 4,5 m
steering) pesawat udara yang akan berputar
di turn pad tidak akan melebihi 45 derajat. (Sumber : KP 326 tahun 2019)
Berikut adalah tata letak umum turn pad
yang ditunjukkan pada Gambar 2
Aircraft Classification Number (ACN)
ACN merupakan suatu nilai yang
menunjukkan efek relatif sebuah pesawat
udara di atas pavement untuk kategori sub-
grade standar yang ditentukan. ACN dapat
dihitung melalui permodelan matematika
baik untuk perkerasan kaku (rigid pavement)
maupun perkerasan lentur (flexible
pavement). Nilai ACN dipublikasikan dalam
2 (dua) kategori perkerasan yaitu lentur dan
kaku pada kategori daya dukung lapisan
subgrade tertentu . serta kondisi beban
Gambar 4 tata letak umum turn pad
maksimum dan beban minimum pesawat.
(Sumber : Aerodrome Design Manual (Doc
Pada umumnya, nilai ACN untuk semua
9157) bagian 1)
jenis pesawat (pesawat sipil) diterbitkan oleh
Internasional Civil Aviation Organization
Desain turn pad area haruslah
(ICAO) atau pabrik pembuat pesawat itu
sedemikian rupa, ketika kokpit pesawat yang
sendiri (Sumber : KP 326 tahun 2019).
diperuntukkan untuk dilayani oleh turn pad
Berikut adalah tabel ACN Boeing series
area ini tetap berada di atas marka turn pad,
tertera pada Tabel 2.2
jarak aman antara roda pendaratan pesawat
dan tepi turn pad area harus tidak kurang Tabel 4 ACN Boeing Series
dari apa yang ada pada tabel 2.1 dibawah ini.

Tabel 3 Jarak aman / clearance pada


turn pad (Sumber : KP 326 tahun 2019)
Huruf Jarak Aman / Clearance
kode Pavement Classification Number (PCN)
A 1,5 m PCN merupakan suatu angka yang
B 2,25 m menjelaskan daya dukung perkerasan untuk
operasi tak terbatas pesawat udara dengan
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 4
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

nilai ACN kurang dari atau sama dengan N Katego Nilai K Interval Ko
nilai PCN. Jika nilai ACN dan tekanan roda o ri Permuka Nilai K de
pesawat lebih besar dari nilai PCN dari Subgra an Permuka
kategori subgrade tertentu yang de Subgrad an
dipublikasikan, maka operasi pesawat udara e Subgrade
tidak dapat diberikan ijin beroperasi kecuali (MN/m3 Pci
dengan mengurangi beban operasi. Pada ) (MN/m3)
keadaan tertentu, pengoperasian kondisi 1 High 555.6 K>442 A
overload dapat diberikan. (Sumber : KP 93 (150) (>120)
tahun 2015) 2 Mediu 294.7 221<K<4 B
Komponen PCN m (80) 42
(60<K<1
Terdiri dari 5 unsur yaitu nilai
20)
numerik kekuatan perkerasan, jenis
3 Low 147.4 92<K<22 C
perkerasan, kategori kekuatan subgrade,
(40) 1
kategori tekanan roda dan metode
(25<K<6
pelaksanaan evaluasi. Adapun ketentuan
0)
penulisan nilai PCN adalah sebagai berikut :
1. Nilai numerik kekuatan perkerasan terdiri 4 Ultra 73.7 K<92(<2 D
dari angka 1 sampai tak hingga Low (20) 5)
2. Jenis perkerasan terdiri dari perkerasan Tabel 6 Kategori Daya Dukung Subgrade
kaku dengan simbol huruf R dan Konstruksi Perkerasan Lentur
perkerasan fleksibel dengan simbol huruf N Kategor Nilai Interval Kod
F O i CBR Nilai e
3. Kategori subgrade dibagi menjadi empat Subgrad Subgrad CBR
kategori baik untuk perkerasan kaku e e% Subgrad
maupun perkerasan lentur yaitu kategori e%
A, B, C atau D. (Lihat tabel 2.3 dan tabel 1 High 15 CBR ≥ A
2.4) 13
4. Tekanan ijin roda terdiri dari empat 2 Mediu 10 8< B
kategori yaitu W, X, Y dan Z. (Lihat tabel m CBR <
2.5) 13
5. Metode evaluasi terdiri dari pengujian 3 Low 6 4< C
langsung dengan pesawat analog CBR <
ditunjukkan dengan huruf U dan dengan 8
perhitungan analitis ditunjukkan dengan 4 Ultra 3 CBR ≤ D
huruf T. Low 4
Tabel 5 Kategori Daya Dukung Subgrade
Konstruksi Perkerasan Kaku (Sumber : KP 93 tahun 2015)

Tabel 7 Kategori Tekanan Ijin Roda


Pesawat

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 5


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

(Sumber : KP 93 tahun 2015) NO Kategori Tekanan Kode


Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) Ijin
Perkerasan didefinisikan sebagai (Mpa/Psi)
struktur yang terdiri dari satu atau lebih 1 High Tidak W
lapisan perkerasan yang dibuat dari bahan Terbatas
terpilih. Perkerasan dapat berupa agregat 2 Medium 1.5/218 X
bermutu tinggi yang diikat dengan aspal
yang disebut dengan perkerasan lentur 3 Low 1.0/145 Y
(flexible pavement). Perkerasan lentur terdiri
4 Ultra Low 0.5/73 Z
dari campuran aspal panas yang berada pada
lapisan permukaan dari lapis perkerasan atas
itu laposan pondasi ini mempunyai
dan jika diperlukan dapat berada di
peranan untuk pendistribusian beban
permukaan tanah dasar dengan kondisi tanah
dari lapisan permukaan (surface course)
dasar dapat syaratkan sebagai lapis
menuju ke lapisan bawahnya. Kualitas
perkerasan bawah. (Sumber: FAA, 2009).
dari material pondasi ini harus terjamin
Gambar tipe struktur permukaan tertera pada
baik dan memenuhi syarat sebab untuk
Gambar 2.4
mencegah kerusakan atau kegagalan
pada pondasi surface course.

Lapisan Permukaan
Lapisan permukaan (surface course) terdiri
dari campuran aspal panas dan batu pecah
(hotmix) yang digunakan untuk menahan
resapan air dari permukaan menuju lapisan
Gambar 5 Tipe Struktur Perkerasan berikutnya. Penggunaan lapisan aspal
(Sumber : AC 150/5320-6F, Airport digunakan dikarenakan bersifat kedap air,
Pavement Desain and Evaluation) lalu bahan aspal sendiri yang bersifat lentur
(flexible) mempertinggi daya dukung lapisan
Lapisan Pondasi terhadap beban yang diberikan oleh roda
pesawat yang take off maupun landing.
1. Subbase Course
Pemilihan bahan untuk lapisan permukaan
Subbase course merupakan lapisan
sangat perlu dipertimbangkan kegunaannya,
yang mempunyai fungsi sebagai
agar umur rencana dan manfaat yang
pondasi bawah perkerasan. Subbase
direncanakan tercapai dengan baik.
course memikul beban lebih kecil
daripada base course, dikarenakan
Perencanaan Tebal Perkerasan
beban sudah lebih terdistribusi di
Perhitungan tebal perkerasan didasarkan
lapisan base course.
pada grafik-grafik yang dibuat FAA,
2. Base Course
berdasarkan pengalaman dari Corps of
Base course merupakan lapisan pondasi
Enginners dalam menggunakan metode
atas dari perkerasan lentur. Maka dari
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 6
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

CBR. Perhitungan ini dapat diuji sampai (Sumber : Heru Basuki, 1984)
jangka waktu 20 tahun dan untuk mentukan
tebal perkerasan ada beberapa variable yang b. Mengitung Equivalent Annual
harus diketahui : Departute
a. Nilai CBR subgrade dan nilai CBR Equialvalent Annual Departure
subbase course terhadap pesawat rencana dihitung
b. Berat maksimum take off pesawat dengan rumus :
(MTOW) 1
c. Jumlah keberangkatan tahunan (Annual 𝑊2 2
LogR1=(LogR2)*(𝑊1)
Departure)
Dimana :
d. Type roda pendaratan tiap pesawat
R1 = Equivalent annual departure
pesawat rencana
Langkah-langkah penggunaan metode FAA
R2 = Equivalent annual departure,
adalah sbb :
(Annual departure* Faktor
a. Menentukan pesawat rencana
konversi)
Dalam pelaksanaannya, landasan pacu
W2 = Beban Roda Pesawat Rencana
harus melayani beragam tipe pesawat
W1 = MTOW*95%*1/n
dengan tipe roda pendaratan dan berat
n = Jumlah roda pesawat pada
yang berbeda-beda, dengan demikian
main gear
diperlukan konversi ke pesawat
c. Menghitung tebal perkerasan total
rencana. Berikut adalah tabel konversi
Tebal perkerasan total dihitung dengan
tipe roda pesawat tertera pada Tabel 2.8
memplotkan data CBR subgrade yang
Tabel 8 Konversi Tipe Roda
diperoleh dari FAA, Advisory Circular
Pesawat
150/5335-5, MTOW (Maximum Take
Konversi Ke Faktor
Off Weight) pesawat rencana, dan nilai
dari Pengali
Equivalent Annual Departure ke dalam
Singel Dual 0.8 Gambar 6
Wheel Wheel 0.5
Singel Dual 0.6
Wheel Tandem 1.0
Dual Dual 2.0
Wheel Tandem 1.7
Dual Dual 1.3
Tandem Tandem 1.7
Dual Singel
Tandem Wheel
Dual Dual
Tandem Whell
Dual Singel
Whell Wheel
Double Dual
Dual Tandem
Tandem

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 7


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

surface langsung dilihat dari gambar


Gambar 2.6 yang berupa tebal surface
untuk daerah kritis dan non kritis.

Gambar 6 Grafik Dual Wheel


Gear (Sumber : FAA AC
Gambar 7 Grafik base course minimum
150/5320-6D)
(Sumber : FAA AC 150/5320-6D)

d. Menghitung tebal perkerasan


a. Menghitung tebal perkerasan Base
Subbase
Course
Dengan nilai CBR subbase yang
Tebal Base Course sama dengan
ditentukan, MTOW, dan Equivalent
tebal lapisan diatas Subbase Course
Annual Departure maka dari grafik
dikurangi tebal lapisan permukaan
yang sama didapat harga yang
(Surface Course). Hasil ini harus dicek
merupakan tebal lapisan diatas subbase,
dengan membandingkannya terhadap
yaitu lapisan surface dan lapisan base.
tebal Base Course minimum dari grafik.
Maka, tebal subbase sama dengan tebal
Apabila tebal Base Course minimum
perkerasan total dikurangi tebal lapisan
lebih besar dari tebal Base Coarse hasil
diatas subbase.
perhitungan, maka selisihnya diambil
e. Menghitung tebal perkerasan
dari lapisan Subbase Course, sehingga
permukaan (Surface)
tebal Subbase Course-pun berubah.
Lapis permukaan campuran aspal
Metode ini adalah metode yang paling
panas berfungsi untuk mencegah
umum digunakan dalam perencanaan
penetrasi air dari permukaan menuju
lapangan terbang yang diikembangkan
struktur lapis perkerasan, dan menahan
oleh badan penerbangan federal
tekanan geser yang disebabkan oleh
Amerika.
roda pesawat saat menyentuh landasan
pacu dan memiliki tekstur permukaan
Aplikasi COMFAA
yang agak kasar tetapi tidak
Penentuan nilai PCN dapat diketahui
menyebabkan keausan pada roda
menggunakan program COMFAA 3.0 yang
pesawat. (Sumber : FAA, 2009). Tebal
merupakan software ciptaan dari FAA.
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 8
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

Perhitungan PCN merupakan salah satu d. Pilih “life/compaction”, untuk


bagian dalam evaluasi sistem perkerasan mengetahui umur sisa dan
landas pacu, landas hubung dan apron kebutuhan pemadatan
bandar udara. Untuk nilai PCN dari turn pad e. Pilih “design” untuk kebutuhan
area yang akan direncanakan kurang lebih tebal perkerasan
nilainya sama dengan nilai PCN yang ada f. Kembali ke startup dan lihat report
pada runway eksisting. Penggunaan program hasil analisis
COMFAA nantinya yang akan membantu
Rencana Anggran Biaya
untuk dapat menentukan nilai
PCN dari turn pad area yang direncanakan Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)
yang dalam penggunaannya aplikasi ini artinya membuat perkiraan biaya yang akan
dikeluarkan untuk melaksanakan proyek.
didukung juga oleh perangkat tambahan
berupa Ms. Excel Spreadsheet untuk
METODE PENILITIAN
penentuan tebal ekivalen dari perkerasan
rencana tersebut. Berikut adalah tampilan A. Bagan Alur Penelitian
utama dari COMFAA terdapat pada Gambar Untuk mempermudah tahapan pelaksanaan
penelitian,berikut penulis sampaikan bagan
2.7
alur penelitian :

Gambar 8 Tampilan utama jendela


COMFAA
Aplikasi FAARFIELD

Untuk menggunakan aplikasi tersebut


berikut langkah-langkah dasar dalam
Gambar 9 Bagan Alur Penelitian
menggunakan program FAARFIELD adalah
sebagai berikut : HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Dari menu Startup, pilih “create a new
job” Gambaran Perencanaan
b. Modifikasi jenis struktur dan ketebalan Perencanaan turn pad sendiri dilakukan di
lapis perkerasan Bandar Udara Kalimarau untuk
c. Dari tab “airplane”, pilih jenis mengevaluasi kejadian one wheel lock yang
pesawat dan bebannya mengakibatkan rusaknya perkerasan runway
dan mengingat spesifikasi dari runway itu

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 9


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

sendiri yang sebaiknya diadakan turn pad Jarak bebas antara roda pendaratan pesawat
pada ujung sisi runway khususnya di area dengan tepi runway turn pad harus tidak
01,mengingat sering terjadinya one wheel kurang dari yang ditetapkan dalam berikut :
lock yang dapat merusak permukaan runway
juga menghindari hal yang tidak diinginkan Clearance distance
seperti kecelakaan maupun pengeluaran dan Tabel 9 Clearance Distance
berlebih apabila terjadi kerusakan serta Huruf Kode Clearance
mengutamakan kenyamanan bagi pengguna
jasa penerbangan,dan perencanaan ini A 1.5 m
dimaksudkan untuk mengakomodir
beroperasinya pesawat terbesar yaitu Boeing B 2.25 m
737 -800 3 m jika turn pad area
dimaksudkan untuk
Tahapan Perencanaan Turn Pad Area digunakan oleh pesawat
Dimensi Turn Pad Area udara dengan wheel
base kurang dari 18 m
Dimensi Turn Pad yang direncanakan
mengacu kepada peraturan yang ada yaitu
ICAO (International Civil Aviation
Organization) dimana ketentuan – ketetuan
mengenai turn pad area dijelaskan dalam
C
MOS 139 - KP 326 tahun 2019 tentang 4.5 m if the turn pad
Bidang Perputaran Runway dan Aerodrome area is intended to be
Design Manual Doc. 9157 part 1 tentang used by aeroplanes with
Runway. Untuk ukuran dimensi dipengaruhi a wheel base equal to or
dengan adanya pesawat terbesar yang greater than 18 m.
beroperasi di bandar udara Kalimarau Berau
tersebut yakni Boeing 737- 800 yang
mempunyai code letter C yang dalam hal ini
secara keseluruhan ukuran sudah diatur oleh
Aerodrome Design Manual Doc. 9157 part
D 4.5 m
1 dan dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut :
E 4.5 m

F 4.5 m

Menurut dari karakteristik pesawat


udara terbesar yakni Boeing 737- 800 yang
tertera pada Airplane Characteristic for
Airport Planning 737, wheel base yang
dimiliki oleh pesawat Boeing 737- 800
adalah 51,18 feet atau 15,6 m. Maka untuk
Gambar 10 Dimensi turn pad area
clearance distance yang sesuai untuk

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 10


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

pesawat tersebut mengacu pada tabel 4.1 L = (( 100 + 50 ) x 15 ) : 2 =


sebelumnya adalah kode C L = (150 x 15 ) : 2 =
L = 2250 : 2
Melihat dari kebutuhan di lapangan, L = 1125 m2
kebutuhan perencanaan turn pad Sehingga luas area yang dibutuhkan untuk
dilaksanakan pada ujung landas pacu 01 dilakukan perluasan turn pad area adalah
pada sisi utara. Berikut gambar eksisting dari seluas 1125 m2
turn pad area pada gambar berikut :
Desain Perkerasan Turn Pad Area
Tabel 10 Perkerasan turn Pad Area
Menghitung Tebal Perkerasan
Pelaksanaan perhitungan MTOW
(Maximum Take off Weight) dari jenis
pesawat yang beroperasi dengan data
dukung yang ada pada tabel 4.2 dibawah ini.

Gambar 11 eksisting
Tabel 10 annual departure dan MTOW

Dilaksanakannya penyesuaian ulang untuk


Wheel Load = 0,95 x MTOW x 1/jumblah
dimensi dan penambahan marka sesuai
roda pendaratan pertama
dengan peraturan yang sudah ada sehingga
• B 737 - 800 : wheel load = 0,95 x
didapatkan gambar rencana dari turn pad
79.016x1/4 = 18.766,3 kg
area pada gambar berikut.
• B 737 – 500 : wheel load = 0,95 x
60.555x1/4 = 14.381,8 kg
• CRJ – 1000 : wheel load = 0,95 x
40.824x1/4 = 9.695,7 kg
• ATR – 72 : wheel load = 0,95 x
22.800x1/4 = 5.415 kg

Jumlah Keberangkatan Tahunan

Gambar 12 rencana turn pad area Semua keberangkatan tahunan pesawat


udara yang beroperasi di Bandar Udara
Gambar Gambar rencana turn pad area Kalimara Berau dikonversi kedalam jenis
Area dengan bentuk seperti trapesium adalah roda pendaratan yang sama yaitu kedalam
area yang akan dilaksanakan perluasan turn roda pendaratan kritis, hal ini dilakukan
pad area Perhitungan luas daerah tersebut seakan-akan hanya terdapat satu jenis
adalah sebagai berikut : pesawat di Bandar Udara Kalimarau Berau.
Perhitungan keberangkatan tahunan
A = 100 ekivalen ini perlu untuk proyeksi didalam
B = 50 grafik ketebalan ekivalen perkerasan nanti.
t =15 Berikut pada tabel 4.3 perhitungan
L Turn Pad : ((A + B) x t) : 2 ) keberangkatan tahunan ekivalen (R1)

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 11


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

berdasarkan AC 150/5230 6D untuk pesawat dimana konfigurasi roda utama pesawat


yang beroperasi. adalah dual wheel, sehingga grafik yang
akan digunakan adalah grafik untuk dual
wheel. Nilai subgrade yang digunakan
Tabel 11 Perhitungan Keberangkatan adalah 6%. Nilai subbase yang digunakan
Tahunan Ekivalen R1 adalah 25% dikarenakan merujuk pada SE 7
tahun 2014 Bab III tentang Konstruksi
Perkerasan, terdapat ketentuan untuk
An Depart Wheel Load Equivalent
Jenis pesawat
Gear Type Annual
MTOW Konversi
Wheel Load
Pesawat Peswat
minimal CBR untuk subbase adalah minimal
departures
Dari Ke Konversi R2 W2 W1 R1
B 737 - 800 Dual Wheel Dual Wheel 1 365 79.016 365 18.766 18766,3 365
atau lebih besar dari 25%. Plotting grafik
B 737-500 Dual Wheel Dual Wheel 1 730 60.555 730 14.381,80 18766,3 321,08 tebal perkerasan untuk dual wheel dapat
ATR- 72 Dual Wheel Dual Wheel 1 1825 22.800 1825 5.415 18766,3 56,47
CRJ - 1000 Dual Wheel Dual Wheel 1 730 40.824 730 9.695 18766,3 114,30 dilihat pada gambar 4.5 berikut ini. Data
TOTAL 3650 856,9
W2 wheel load dihitung dengan menganggap 95% ditumpu oleh roda pendaratan utama, dual wheel mempunyai 4 roda yang diperlukan dalam perencanaan metode
W1 Wheel load pesawat kritis/terbesar
FAA dengan cara manual adalah sebagai
R1 berikut:
antilog(log R2x (W2/W1)0,5)
Nilai CBR subgrade :6 %

Nilai CBR subbase : 25 %


Equivalent Annual Departure :
Annual 892,19
Pesawat Tipe MTO
Departur MTOW B 737-800 : 79.016 kg
Udara Roda W
e /174.230.29 lbs
B 737 - Dual
800 Wheel 365 79.016
B 737- Dual
500 Wheel 730 60.555
Dual
ATR- 72 Wheel 1825 22.800
CRJ - Dual
1000 Wheel 730 40.824
18766,3 0.5
𝐿𝑜𝑔 365×( )
B737 - 800 𝑅1 = 10 18766,3 =
365
14381,8 0.5
𝐿𝑜𝑔 730×( )
B.737-500 𝑅1 = 10 18766,3 =
321,08
5,415 0.5
𝐿𝑜𝑔 1825×( )
ATR 72 𝑅1 = 10 18766,3 =
56,47
9,695 0.5
𝐿𝑜𝑔 730×( )
CRJ-1000 𝑅1 = 10 18766,3 =
114,3

Plotting grafik tebal perkerasan Gambar 13 Grafik Tebal Perkerasan


Dalam perhitungan ini telah ditentukan Keterangan :
pesawat rencana adalah Boeing 737 - 800
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 12
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

= Garis untuk tebal perkerasan total (CBR 6 Tabel 12 Tebal Perkerasan Lapisan
%) Tebal Perkerasan (cm) Tebal Perkerasan (inch)

Permukaan ( surfaces) 10 4
= Garis untuk tebal perkerasan subbase Pondasi Atas ( Base Course) 20,32 8
Pondasi Bawah (Subbase Course) 50,8 20
(CBR 25 %) Total 81,12 32

Hasil tebal perkerasan didapat dari plot


grafik diatas : 1. Perhitungan PCN dengan metode
Dari grafik di atas, dengan menarik plot pada manual
CBR subgrade 6 % didapat tebal perkerasan
PCN (Pavement Classification Number)
total = 32 inch ≈ 81,28 cm (a), angka ini
adalah nilai yang menyatakan kekuatan
berarti didapat tebal perkerasan yaitu 81,28
suatu perkerasan sehingga dalam
cm.
perencanaan landas pacu hal ini perlu
1) Dari plot grafik diatas, dengan menarik
dipublikasikan. Dengan menyatakan nilai
plot grafik CBR Subbase di dapat tebal
PCN maka dapat mengetahui jenis pesawat
lapisan 12 inch ≈ 30,48 cm, angka ini
yang dapat beroperasi. Perhitungan PCN
berarti ketebalan surface dan base course
secara manual adalah sebagai berikut :
( c + d ) di atas lapisan subbase yaitu 12
PCN = (Te²/(878/CBR –
inch ≈ 30,48 cm.
12,49))…………(2.2)
2) Tebal Lapisan Subbase ( b )
PCN = (81,12²/(878/6 – 12,49)) = 49,16
Dari hasil plotting didapat tebal total ( a )
yaitu 32 inch ≈ 81,28 cm dan tebal base Program FAARFIELD v 1.42
course + surface ( c + d ) = 12 inch ≈ 30,48
Program FAARFIELD merupakan program
cm, maka tebal lapisan subbase adalah: ( b )
yang digunakan untuk merancang struktur
=(a)–(c+d)
perkerasan fasilitas sisi udara bandar udara
= 32 inch – 12 inch
berdasarkan peraturan-peratuean yang
= 20 inch ≈ 50,8 cm
terdapat dalam FAA (Federal Aviation
Administration) AC – 150 / 5320 – 6F.
3) Tebal Lapisan Surface ( d )
Dari grafik di atas tertulis bahwa tebal Langkah-langkah dalam menggunakan
lapisan surface untuk daerah kritis = 4 program FAARFIELD adalah sebagai
inch ≈ 10 cm, sedangkan untuk daerah berikut :
non kritis = 3 inch ≈ 7,5 cm, karena 1. Dari Menu Starup, pilih “create a job”
landas pacu termasuk daerah kritis maka Modifikasi jenis struktur dan ketebalan lapis
diambil untuk tebal surface yaitu 4 inch ≈ perkerasan yang akan dianalisis.
10 cm. Memodifikasi ketebalan tiap layernya ini
perpedoman pada minimum tebal
4) Tebal Lapisan Base Course ( c )
perkerasan lentur yang sudah di standarkan
Setelah mendapatkan tebal lapisan oleh FAA (Federal Aviation Administration)
surface, maka langkah berikutnya yaitu: (Advisory Circular AC 150 / 5320 – 6F).
c+d = 12 inch
c + 4 inch = 12 inch
c = 12 – 4 = 8 inch ≈ 20,32 cm

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 13


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

Tabel 13 Maximum Layer Type

Maximum Airplae
Gross Weight
Operating on
FAA Pavement, lbs (kg)
Laye
Spesific
r
ation <12,5 <100, >100,
Type
Item 00 000 000
(5,67 (45,3 (45,3
0) 60) 60)
Gambar 14 Input tebal minimum
P-401,
4 in perkerasan lentur
HMA Hot Mix 3 in 4 in
Surfa Asphalt (75 (100 (100
ce Paveme mm) mm) mm)
nts
P-401 5 in
Stabil Not Not
or P- (125
ized Requ Requi
403; P- mm)
Base ired red
306
Crush P209,
ed Crushed 3 in 6 in 6 in
Agreg Agregat (75 (150 (150
ate e Base mm) mm) mm)
Base Course
P-208, Gambar 15 Hasil evaluasi tebal perkerasan
Agreg 3 in Not
Agregat Not
ate (75 Used
e Base Used
Base mm)
Course
4 in 4 in
(100 (100
P-154, 4 in
Subba mm) mm)
Subbase (100 (If
se (If
Course mm)
requir requir
ed) ed)

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 14


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

ini pada gambar 4.10 adalah tampilan utama


Tabel Report Hasil Analisis dari program COMFAA.

Tebal Tebal
Layer Perkerasan Perkerasan
( inch ) ( cm )
Surface
Course ( P
401 /P – 5 12,7
403 HMA
Surface )
Stabilized
Base ( P –
401 / P – 5 12,7
403 HMA Gambar 16 Tampilan awal program
St ) COMFAA
Crushed
Aggregate
6 15,24
Base ( P –
209 )
Aggregate
Base ( P – 10,88 27,63
154 )
Total 26,88 68,27

Program COMFAA
Struktur perkerasan dinilai mampu melayani Gambar 17 Hasil Kalkulasi Nilai PCN -
beban akibat lalu lintas udara apabila nilai Table 1
PCN (Pavement Code Number) lebih besar
dari nilai ACN (Aircraft Code Number) tiap • Table 2 seperti pada gambar Berikut ini
pesawat yang beroperasi di bandar udara berisi informasi mengenai nilai PCN
tersebut. Program COMFAA ini digunakan tiap pesawat yang dihitung berdasarkan
untuk menentukan nilai PCN dengan
mengikuti prinsip dan prosedur yang secara Tebal
rinci tertera dalam standar terbaru yang Perkerasan
diterbitkan oleh FAA yaitu Advisory Hasil Evaluasi
Circular AC 150 / 5335 – 5 C. Informasi Metode Ms. Excel
mengenai nilai PCN selanjutnya dapat Spreadsheet
memberikan gambaran mengenai kondisi COMFAA
struktur perkerasan serta digunakan oleh Inch Cm
operator bandar udara untuk menentukan Grafik 32 81,28
strategi dan kebijakan dalam usaha FAARFIELD 31,6 80,26
pemeliharaan struktur perkerasan. Dibawah
POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 15
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

konsep CDF (Cumulative Damage


Factor).

Gambar 20 Hasil Perbandingan Ketebalan


Perkerasan Dan Berat Pesawat
Gambar 18 Hasil Kalkulasi Nilai ACN -
Table 2
Pada gambar menujukkan grafik
Berisi informasi data yang berfungsi perbandingan antara nilai ACN dan nilai
memberikan ilustrasi kondisi PCN secara PCN. Terlihat bahwa seluruh nilai PCN >
grafis. ACN yang menandakan kondisi struktur
perkerasan yang baik. Pada grafik tersebut
terlihat pula garis yang menunjukkan jumlah
keberangkatan tahunan tiap pesawat.
Apabila nilai PCN tertinggi memiliki nilai
keberangkatan yang terlalu kecil maka nilai
PCN yang lebih rendah dengan tingkat
Gambar 19 Hasil Kalkulasi Nilai PCN - jumlah keberangkatan yang lebih
Table 4 proporsional bisa dijadikan nilai PCN.

Berikut adalah tabel perbandingan antara


perhitungan menggunakan cara manual FAA
dan menggunakan aplikasi FAARFIELD dan
juga data eksisting yang ada di lapangan
yang telah dilakukan yang tercantum pada
tabel dibawah ini.

Tabel 14 perbandingan

Gambar 21 Hasil Perbandingan ACN Dan


PCN

Rancangan Anggaran Biaya

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 16


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

Dengan dilaksanakannya perancangan Advisory Circular AC 150/5320-6F


turn pad area ini, disertakan juga rancangan Airport Pavement Design and Evaluation
anggaran biaya (RAB) sesuai dengan didapatkan total tebal perkerasan sebesar
volume maupun luasan yang telah diketahui 26,88 in (68.27 cm).
pada pembahasan diatas. Hasil penyusunan 3. Dari hasil perhitungan struktur turnpad
RAB dapat dilihat pada lampiran terlampir. pada 01 Bandar udara Kalimarau Berau
Rab Faarfield dengan perkerasan lentur dibutuhkan
Tabel 15 RAB Faarfield anggaran biaya sebesar Rp.
NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME STN HARGA SATUAN JUMBLAH HARGA 1.869.043.000 atau terbilang sebesar
1 2 3 4 5 6
A PEKERJAAN PERSIAPAN Satu Miliar Delapan Ratus Enam puluh
1 PEKERJAAN PENGUKURAN 1125 m2 Rp 7.767 Rp 8.737.875
1 PEKERJAAN PEMBERSIHAN 1125 m2 Rp 24.010 Rp 27.011.250 Sembilan Juta Empat Puluh Tiga Ribu
B PEKERJAAN TANAH Rupiah dari hasil RAB yang sudah
1 Pekerjaan tanah biasa sedalam > 1-2 m (m3) 731,25 m3 Rp 166.126 Rp 121.479.638
2 Pekerjaan Buangan Tanah dan Perataan 731,25 m3 Rp 81.187 Rp 59.367.994 diolah
C PEKERJAAN STRUKTUR
1 Pekerjaan Lapis Sirtu / m3 290,25 m3 Rp 555.095 Rp 161.116.324
2 Pekerjaan Pemadatan Tanah Tiap 20 cm (m3) 1687,5 m3 Rp 16.377 Rp 27.636.188 b. Saran
3 Pekerjaan Lapis Batu Pecah / m3 675 m3 Rp 555.095 Rp 374.689.125
Meninjau keadaan Runway Bandar
D PEKERJAAN ASPAL
1 Pekerjaan Prime Coat / M2 1125 m2 Rp 8.702 Rp 9.789.750 Udara Kalimarau Berau dengan dimensi
2 Pekerjaan Tack Coat 1 Kg / M2 1125 m2 Rp 13.066 Rp 14.699.250
3
4
Pekerjaan Asphalt Treated Base (ATB) / Ton
Pekerjaan Pengaspalan AC-BC / Ton
328,61
328,61
ton
ton
Rp
Rp
1.303.050
1.419.333
Rp 428.195.261
Rp 466.407.017
2250 m x 45 m tipe C yang belum
Jumblah
PPN 10%
Rp 1.699.129.670
Rp 169.912.967
mempunyai turn pad dan seringnya
Total Jumblah
Dibulatkan
Rp 1.869.042.637
Rp 1.869.043.000
terjadi one wheel lock terhadap runway
Terbilang : Satu Miliar Delapan Ratus Enam puluh Sembilan Juta Empat Puluh Tiga Ribu Rupiah
maka direncanakannya pembuatan turn
pad diarea 01 untuk menghindari
kerusakan akibat one wheel lock.
PENUTUP Dengan adanya perencanaan ini dapat
a. Kesimpulan memberikan kemudahan bagi pilot
Berdasarkan dari data yang telah untuk bermanuver di area tersebut
dianalisa dan sesuai dengan perhitungan dikarenakan adanya perencanaan turn
makadapat disimpulkan bahwa : pad area yang sebelumnya tidak ada dan
1. Dengan mengacu pada Aerodrome juga mencegah terjadinya tergelincir
Design Manual Doc. 9157 part 1 dan untuk pesawat yang melintas di area
MOS - KP 326 tahun 2019 maka di tersebut dikarenakan untuk pesawat
dapatkan dimensi untuk turn pad area terbesar yakni B 737-800 bidang
yang direncanakan dengan luasan 1125 clearance distance-nya sudah terpenuhi.
m2,dengan pesawat terbesar yang 1. Untuk menghindari kerusakan yang
beroperasi adalah Boeing 737- 800 diakibatkan one wheel lock maka
runway tipe C dimensi 2250 m x 45 m. disarankan kepada peyelnggara
2. Dengan menggunakan metode Bandar Udara Kalimarau untuk
FAA(Federal Aviation Administration) membuat Turn Pad
merupakan lembaga regulator 2. Untuk penulis berikutnya
penerbangan sipil di Amerika Serikat disarankan untuk melengkapi data
,didapatkan total tebal perkerasan sebesar dan menjadikan tugas akhir ini
32 inch ≈ 81,28 cm. Dengan sebagai referensi,karena dalam
menggunakan program FAARFIELD tugas akhir ini penulis masih

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 17


PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI TEKNOLOGI PENERBANGAN (SNITP) TAHUN 2020
ISSN : 2548-8112

menggunakan keterbatasan data


yang didapat.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Federal Aviation Administration.
1995, Advisory Circular AC
150/5320-6D Airport Pavement
Design and Evaluation.
[2] Federal Aviation Administration.
1995, Advisory Circular AC
150/5320-6F Airport Pavement
Design and Evaluation.
[3] Federal Aviation Administration.
2014, Advisory Circular/AC
150/5335-5C Airport Pavement
Design and Evaluation.
[4] Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara. 2019, KP 326 Tahun 2019
Tentang Standar Teknis Dan
Operasional Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 139
(Manual Of Standard CASR – Part)
Volume I Bandar Udara
(Aerodrome). Jakarta: Kementerian
Perhubungan
[5] ICAO. 2009, Annex 14, Volume 1 for
Aerodrome Design and Operations.
Montreal: International Civil
Aviation Organization.
[6] International Civil Aviation
Organization. 2005. Doc 9157-
AN/901 Aerodrome Design Manual
Part Aerodrome Design Manual
(Doc 9157) bagian 1 dan Annex 14.
Desain turn pad untuk code letter C

POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA 18

Anda mungkin juga menyukai