Abstrak : Permukaan landas pacu yang dalam keadaan kurang baik dalam keadaanya
licin dikarenakan material tergerus oleh lalu lintas pesawat (polished
aggregate), permukaan yang licin karena bekas karet ban pesawat yang
tertempal pada permukaan landas pacu ketika melakukan aktifitas landing
(contaminants), permukaan licin dikarenakan adanya rubber deposit pada
daerah toucdown dan jika tarafnya berat maka harus dihilangkan, karena
mengakibatkan kegagalan pengereman terutama pada saat landas pacu basah.
Dengan adanya akumulasi Rubber Deposit yang tinggi maka nilai koefisien
friksinya akan menurun.
Dalam proses perencanaaan, metodologi yang digunakan metode observasi,
metode studi kepustakaan, metode diskusi dan metode perhitungan. Data
kualitatif yang diperoleh dalam penelitian diolah sedemikian rupa menjadi
data kuantitatif dengan mengklasifikasikan data - data tersebut, pendekatan ini
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden. untuk
keperluan analisis.
Hasil penelitian dapat di pakai sebagai bahan acuan oleh manajemen
pengelolaan Bandar Udara International Juwata Tarakan guna menjamin
keselamatan penerbangan dengan menempuh langkah penanganan secara tepat
dan cepat sebagai solusi dalam mengatasi rubber deposit pada landas pacu
(runway), serta saran dan pendapat yang bermanfaat untuk pemecahan
masalah serta untuk bahan pemikiran dan pembelajaran lembaga yang terkait
yaitu Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia dan Bandar Udara Radin Inten II
Lampung.
maka direkomendasikan suatu test area yang dilakukan untuk menetapkan kestabilan
perjalanan suatu pesawat udara. Perkerasan landas pacu disaat melaksanakan aktifitas landing
maka rubber deposit berada dalam zone landas pacu, yang mangakibat tire pesawat tidak bisa
langsung menyentuh permukaan landas pacu dengan sempurna apalagi pada saat kondisi
basah.
Frekuensi pergerakan pesawat salah satu yang menentukan ketebalan rubber deposit pada
landas pacu. Semakin banyak pergerakan pesawat dalam suatu bandar udara maka semakin
tebal rubber deposit yang akan dihasilkan. Degan hal tersebut untuk pembersihan rubber
dposit ditentukan oleh pergerakan pesawat setiap harinya. Adapun frekuensi pesawat per hari
di landas pacu maka pembersihanya sudah ditentukan SKEP 77 /VI / 2005 dan begitu juga
cara pembersihanya.
Bahan kimia yang baik digunakan untuk removal of rubber deposit yang terdapat dalam
beton asphaltic sebagai landas pacu, sebagian dari bahan kimia ini mempunyai bahan dasar
cresylic acid (suatu derifative cairan pengawet kayu) dan suatu campuran benzene, dengan
synthetic detergent untuk memisahkan air dari removal rubber pada landas pacu beton. Dan
untuk removal of rubber pada landas pacu aspal digunakan bahan kimia yang bersifat alkaline
Teknik pengompresan angin panas dapat digunakan pada semua perkerasan semen dan landas
pacu beton asphaltic. Teknik menggunakan gas temperatur tinggi untuk membakar habis
rubber deposit yang ditinggalkan dari ban pesawat.
2. Rubber Deposit pada Landas Pacu Bandar Udara Landas pacu adalah suatu bidang
persegi panjang tertentu didalam lokasi Bandar Udara yang dipergunakan untuk
melaksanakan aktifitas pendaratan dan lepas landas pesawat udara. Landas pacu
sebagaimana yang di maksud di atas adalah harus memenuhi ketentuan teknis, yang
diantaranya adalah:
3. Panjang landas pacu.
4. Lebar landas pacu.
5. Kemiringan landas pacu.
6. Jarak tampak landas pacu. Kemiringan landas pacu meliputi :
Arah melintang.
Arah memanjang.
Arah memanjang untuk tiap bagian.
Unruk 4 bagian pertama dan terakhir dari panjang
e. Perubahan arah memanjang untuk sudut
berurutan. f. Jari —jari peralihan minimun.
£L »
Gambar 1: Kondisi Landas Pacu di Bandar Udara Radin Inten II Lampung
Gambar 2: Kondisi Landas Pacu yang di Inginkan
Perkerasan adalah struktur yang terjadi dari beberapa lapisan dengan perkerasan dan daya
dukung yang berlainan. Ada 2 jenis perkerasan yang digunakan pada landasan pesawat udara
yaitu :
1) Perkerasan Rigid yaitu perkerasan yang dibuat dari beton (cement). Perkerasan
berfungsi sebagai tumpukan rata — rata pesawat, permukaan yang rata membuat
perjalanan pesawat pada permukaan menjadi aman, lancar dan
Jurnal Aviasi Langit Biru
59
Volume 9, Nomor 18 Oktober 2014
nyaman. Maka berdasarkan fungsi tersebut harus menjamin tiap — tiap lapisan dari atas ke
bawah cukup perkerasan dan ketebalannya sehingga tidak mengalami perubahan struktur.
2) Flexibel yaitu perkerasan yang di buat dari campuran aspal yang di atas suatau
permukaan dengan mutu tinggi.
Dalam struktur landas pacu ada yang dinamakan Grooving yang berfungsi untuk megurangi
resiko hydroplaning dan memberi koefisien yang baik pada saat pergerakan pesawat ketika
malaksanakan pengereman, maka perkerasan landas pacu diberi grooving. Grooving ini akan
menampung air permukaan pada tiap lekukan bagian bawah dan lekukan atas sebagai tempat
roda pendaratan pesawat.
Tidak ada standar ukuran grooving, tapi di
anjurkan kedalamannya 6 mm dan jarak tiap
lekukan adalah 2.54 cm batas yang di
butuhkan adalah khusus di daerah
touchdown yang dibuat dengan arah
Gambar 3: Bagian dari Sisi Luar Ban Pesawat Dari bagian ban tersebut maka yang termasuk
kepada bagian utama dari aircreaf tire adalah :
melintang - Tread and side wall - Casing /Chord body TIRE (ban) ialah bagian dari roda
NSodalan pengereman Haa
pendarat yang pertama bersentuhan
langsung dengan runway atau landas pacu,
diberi atau berisikan udara yang membantu
menyerap getaran dan guncangan sewaktu
melaksanakan Takeoff dan landing. Tire ini .
Mendarat dan Ketika” melaksanakan yang bergerik dengan keeepatan yang
smnsartana saia Kiko Terndioe a Telu tertentu sehingga pesawat bisa berhenti. aa Pe PE 2 n
Adapun Faktor - faktor terbesar untuk
menghentikan pesawat, maka kondisi tyre- runway surface adalah sangat penting ini
tergantung pada gaya gesek yang terjadi antara tire dan runway. a. Faktor gesekan
1) Texture permukaan.
a) Micro texture, berdasarkan skala halus dan kekerasan yang diberikan — dari —
ketajaman partikel — partikel yang terkumpul pada permukaan landas pacu. Tonjolan
ini tidak kelihatan dengan mata tapi
dijelaskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pesawat berhenti
Bagaiman energi yang dibutuhkan sehingga pesawat dapat berhenti adalah dengan berupa air
resistance pada pesawat
Aircreaf fire construction, merupakan sebuah tire yang dibuat untuk dapat menahan beban
dan harus dapat bertahan pada waktu berkecepatan tinggi dan terhadap beban statik serta
dinamik yang besar.
dapat dirasakan dengan sentuhan.
b) Macro texture, berdasarkan kekerasan yang pada
permukaanya landas pacu secara keseluruhan. 2) Kontaminasi.
Jurnal Aviasi Langit Biru 60 Volume 9, Nomor 18 Oktober 2014
Kontaminasi suatu permukaan landas pacu, seperti : pasir, oli, rubber deposit, air akan
menurunkan gesekan.
Permukaan landas pacu dapat terkontaminasi dengan rubber deposit, oil/ gress dan kotoran —
kotoran lain, yang akan mambahayakan operasianal pesawat jika kontaminasi tersebut” tidak
segera dibersihkan dibersihkan. Petugas yang bertanggung jawab dengan hal tersebut adalah
devisi teknik bandar udara.
Kotoran — kotoran tersebut akan mengurangi umur tire dan menimbulkan tire pesawat rusak
sebelum waktunya. Berikut ini akan dibahas mengenai kontaminasi landasan dengan rubber
deposit dalam kondisi basah.
Rubber deposit yang terdapat pada grooving membuat aliran air yang seharusnya mengalir
melalai groving tersebut jadi dikarenakan rubber deposit mengalir di luar grooving ( pada
permukaan landas pacu ). Hal ini menyebabkan tire tidak berada pada track yang seharusnya.
Begitu juga dengan kondisi landas pacu yang basah akan mengakibatkan tire kehilangan
kontak terhadap permukaan Rubber deposit terjadi pada touchdown landas pacu rubber
deposit menyebabkan texture landasan berkurang (grooving tertutup), sehingga menyebabkan
pengereman pesawat susah dicontrol. Terutama pada saat kondisi basah pada permukaan
landas pacu.
Terkait masalah rubber deposit untuk mengetahui persentase rubber deposit yang menutupi
pavement texture ada beberapa cara yang bisa di lakukan salah Satunya yaitu dengan cara
menekan permukaan landas pacu dengan tangan pada beberapa lokasi khususnya daerah
touch down zone. Hal ini dilakukan untuk memprediksi kerusakan dan umur treatmen.
Sedangkan yang kedua dilakukan dengan cara pengetesan alat Sand Patch Tes yang sesuai
dengan sistem Operasi prosedur (SOP) Bandar Udara Radin Inten II Lampung tentang
persyaratan teknik tentang ketebalan rubber deposit di rumus kan sebagai berikut :
, Hs - V 4x 3.14 x D
Keterangan :
Hs — kekesatan permukaan
V 5 volume tabung silinder — 243.71 11cm3 D - diameter lingkaran yang terbentuk dari
sebaran pasir.
3. Metode Pembersihan Rubber Deposit di
Landas Pacu Dengan adanya rubber deposit
pada permukaan landas pacu yang bertaraf berat maka harus segera dihilangkan, karena
mengakibatkan tergelincinya pesawat udara atau terjadi kegagalan pengeremen. Adapun
pembersihan rubber deposit ada 4 (empat) cara yang dilakukan untuk membersihkan rubber
deposit pada permukaan landas pacu yaitu:
1. Chemical Solvent Magnus 758 Yang ini terdiri dari bahan cairan kimia yang bisa
membahayakan kesehatan dan membuat pencemaran air pada drainase bandar udara.
2. Hot Compressed Air System
Pembersihan Yang ini terdiri dari campuran gas dengan memiliki temperatur dan kecepatan
tinggi dijalankan di atas permukaan landas pacu sehingga bereaksi untuk membakar rubber
deposit yang tertempel pada permukaan landas pacu.
3. Tekanan Air
Dengan semburan air dengan kecepatan tinggi melalui nosel yang disusun berderet dibawah
suatu mesin dengan sudut tertentu, remah karet akan tercungkil keluar satu persatu dari pori-
pori landas pacu, kemudian dibersihkan dan disapu dengan runway sweeper.
Jurnal Aviasi Langit Biru
61
Volume 9, Nomor 18 Oktober 2014
4. Sikat Kawat pemeliharaan fasilitas landasan, tata
Selanjutnya dengan lingkungan bandar udara. menggunakan cara manual yaitu 10. Perawatan
bangunan baik kantor Dengan menyikat atau menguras bandar udara maupun bangunan
langsung rubber deposit dengan terminal. alat sikat kawat sehingga karet 11. Merencanakan
pembabatan rumput yang ada pada landas pacu sedikit dan semak belukar di sekitar demi
sedikit teruras bersih runway/ shoulder, sehingga kemudian lalu disapu dan memberikan
kenyamanan dan tidak dibersihkan.
ada halangan bagi pesawat
5. Pelayanan Teknik Bangunan dan
Langaran Dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2001 dijelaskan pada Bab I Pasal 1-3, bahwa:
1) Keamanan dan keselamatan penerbangan adalah suatu kondisi untuk mewujudkan
penerbangan dilaksanakan secara aman dan selamat sesuai dengan rencana penerbangan.
2) Keamanan penerbangan adalah keadaan yang terwujud dari penyelenggaraan
5 , enerbangan yang bebas dari gangguan operasional dan terminal secara — tindakan yaver
melawan Imkum. priodik / berkala agar bangunan dalam selily Kombi baik. 3) Keselamatan
penerbangan adalah keadaan
2. Memeriksa kondisi dan fungsi yang terwujud dari penyelengggaraan penerbangan yang
lancar sesuai dengan prosedur — operasi dan persyaratan kelayakan teknis terhadap
sarana dan
Dalam pelayanan unit teknik bangunan dan landasan dimana mempunyai tugas tugas pokok
yang sesuai dengan, yang telah ditetapkan oleh ICAO annex 14 tentang perawatan landas
pacu antara lain 1. Membuat jadwal / rencana
perbaikan atau pemeliharaan landas pacu serta gedung bangunan
fasilitas sisi udara meliputi landasan pacu, taxiway dan apron serta
fasilitas penunjannya. 3. Memeriksa kondisi, fungsi dan prasarana penerbangan beserta
mengawasi pengoperasian dan PenunjanEnyA. pemeliharaan peralatan fasilitas bandara
seperti traktor. 4. Menyiapkan dan mengoperasikan METODOLOGI fasilitas bandar udara.
Metode
5. Mengolah dan memutakhirkan data fasilitas dan peralatan bandar udara.
6. Mengawasi pelaksanaan pemotongan objek-objek yang diidentifikasi obstacle di sekitar
Pemilihan metode deskriptif didasari oleh maksud untuk menganalisis pengaruh rubber
deposit pada landas pacu terhadap keselamatan penerbangan di Bandar Udara Radin Inten II
bandar udara. Lampung. 7. Memelihara dan menilai fasilitas . infrastruktur bandar udara.
Lokasi dan Waktu 8. i lak: Menyiapkan, Dela Kana, Penelitian dilakukan di Bandar Udara
mengendalikan dan melaporkan . . kegiatan pembangunan dan Radin Inten II Lampung.
Proses dari pengolahan
data dilakukan di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Proses penelitian dilaksanakan
sampai menyelesaikan laporan penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2013 - April 2014.
pemeliharaan fasilitas bangunan untuk operasi penerbangan dan operasi bandar udara.
9. Menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan kegiatan pembangunan
dan
Jurnal Aviasi Langit Biru 62 Volume 9, Nomor 18 Oktober 2014
penerbangan dapat diupayakan dengan benar melihat kondisi terkini dilandas pacu. Artinya
maitenance landas pacu dilakukan berdasarkan atas ketebalan Rubber deposit di lapangan.
Tindakan perawatan atau
maintenance dimaksud dengan melakukan serangkaian usaha sebagai berikut:
a. Perawatan berencana adalah pemeliharaan yang diatur dan dilaksanakan dengan
dipikirkan dahulu, dikendalikan dan dicatat pelaksanaanya.
b. Perawatan kerusakan adalah pekerjaan yang dilaksanakan setelah terjadinya kegagalan,
tetapi sebelumnya telah dipersiapkan terlebih dahulu dalam bentuk penyediaan suku
cadang dan alat — alat yang dibutuhkan.
C. Perawatan sambil barjalan adalah pekerjaan yang dapat dilaksanakan sementara fasilitas
yang dimaksud sedang beroperasi.
d. Perawatan selama berhenti adalah perawatan yang dilaksanakan pada waktu fasilitas
yang dimaksud sedang atau memang sengaja
diberhentikan.
€. Preventive maintenance yaitu perawatan yang lebih mengutamakan pencegahan sebelum
terjadinya hal yang tidak diinginkan.
f. Corrective maintenance yaitu pekerjaan yang dilaksanakan untuk memulihkan kembali
suatu fasilitas pada standar yang dapat diterima.
g. Upaya ini dapat dilakukan dengan melakukan forecasting dari jumlah pergerakan
penerbangan yang menggunakan landas pacu sehingga dapat disusun estimasi ketebalan
/volume rubber deposit dan dapat disusun bagaimana maintenannya yang sebenarnya.
Sebaiknya dilakuakan kajian lebih lanjut yang lebih serius antara unit teknisi bangunan dan
landasan untuk melakukan maintenance di landas pacu tersebut dan unit lain dalam hal
melakukan inspeksi runway sehingga dapat dihasilkan suatu mekanisme
upaya antisipasi kecelakaan penerbangan terkait dengan pengaruh rubber deposit pada landas
pacu. Upaya ini dapat diharapkan menjalin system konrdinasi yang lebih terarah dalam hal
manajemen penanganan rubber deposit pada permukaan landas
pacu
KESIMPULAN A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pembahasan
maka ditarik suatu kesimpulan bahwa rubber deposit pada landas pacu sangat berpengaruh
terhadap keselamatan penerbangan di Bandar Udara Radin Inten II Lampung sebagaimana
yang dijelaskan pada pembahasan di antaranya:
Dengan adanya akumulasi rubber deposit yang tinggi pada daerah toucdown maka itu
mengakibatkan permukaan landas pacu licin sehingga menyebabkan pesawat tergelincir.
Pengaruh rubber deposit pada lIandas pacu terhadap kelompok teknik bangunan landasan di
Bandar Udara Radin Inten II Lampung berhubungan sangat erat yang di tandai dengan
semakin banyak aktifitas pesawat dalam suatu bandara maka semakin besar volume rubber
deposit pada landas pacu dan sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan pada operasi
penerbangan khususnya — tergelincirnya — pesawat terbang yang berarti keselamatan
penerbangan yang belum terjamin.
B. Saran
Sebaiknya teknik maintenance landas pacu terhadap “rubber deposit menggunakan metode
Chemical solvent magnus 7158 diganti dengan menggunakan metode Hot compressed system
karena metode ini lebih efisiensi dan ramah lingkungan.
Sebaiknya dalam penyusunan maintenance landas pacu terdahap rubber deposit sehingga
dapat diupayakan berdasarkan kondisi terkini, artinya maintenance dilakukan setiap saat di
landas pacu dimana rubber deposit
Jurnal Aviasi Langit Biru 70
Volume 9, Nomor 18 Oktober 2014