Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-undang Republik Indonesi no.1 tahun 2009 pada pasal

1 ayat 33 menyebutkan bahwa:

Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-


batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat
dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan
tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas
pokok dan fasilitas penunjang lainnya.

Dalam Peraturam Pemerintah No.70 tahun 2001 Tentang Kebandar-

udaraan pasal 2 dan 3 menjelaskan bahwa:

Bandar udara sebagai salah satu unsur dalam penyelenggaraan


penerbangan merupakan tempat untuk menyelenggarakan pelayanan jasa
kebandar-udaraan, pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan kegiatan
ekonomi lainnya, ditata secara terpadu guna mewujudkan penyediaan
jasa kebandar-udaraan sesuai dengan tingkat kebutuhan. Bandar udara
ditata dalam satu kesatuan tatanan kebandar-udaraan nasional guna
mewujudkan penyelenggaraan penerbangan yang andal dan
berkemampuan tinggi dalam rangka menunjang pembangunan nasional
dan daerah, maka dalam penyusunan tatanan kebandar-udaraan perlu
memperhatikan rencana tata ruang, pertumbuhan ekonomi kelestarian
lingkungan, keamanan dan keselamatan penerbangan.

Sejalan dengan tatanan kebandar-udaraaan dalam peningkatan keamanan

dan keselamatan penerbangan diperlukan adanya jalan inspeksi dalam

melakukan pengawasan ataupun pemantauan disekitar bandar udara sebagai

pendukung operasional penerbangan. Dengan demikian tugas inspeksi di

1
2

suatu bandar udara pada fasilitas sisi udara menjadi suatu kegiatan yang

sangat di butuhkan.

Jalan inspeksi (Inspection Road) selain untuk meminimalisir pergerakan

yang menggunakan area runway juga bertujuan menjadi akses dalam

melaksanakan pengecekan daerah sekililing runway seperti pemerikasaan

pagar bandar udara, drainage bandar udara, dan aliran pompa air.

Bandar udara dabo yang memiliki luas kurang lebih 72 Ha dengan tidak

adanya fasilitas jalan inspeksi menyebabkan kurangnya pemantauan di

sekeliling Bandar udara Dabo dan terganggunya kegiatan operasional

penerbangan pada saat inspeksi rutin dan pembersihan di sekitar bandar udara

maka perlunya diadakan pembuatan jalan inspeksi di Bandar udara Dabo

untuk mengurangi pergerakan di sekitar area runway yang dapat

mengganggu kegiatan operasional penerbangan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka akan di identifikasi masalah

sebagai berikut?

1. Apakah jalan inspeksi tersebut sangat diperlukan?

2. Apakah sudah ada jalan inspeksi di sekeliling Bandar udara Dabo?

3. Bagaimana pengaruh jalan inspeksi terhadap kegiatan operasioanal

penerbangan?

4. Berapakah panjang jalan inspeksi yang akan dibangun di Bandar udara

Dabo?
3

5. Bagaimana metode yang akan digunakan dalam menentukan tebal

perkerasan?

6. Bagaimana perhitungan tebal perkerasan yang akan direncanakan?

C. Pembatasan Masalah

Melihat banyaknya bagian-bagian yang harus dilakukan dalam

pembangunan jalan inspeksi, maka masalah yang dibahas dibatasi pada:

1. Pengaruh jalan inspeksi terhadap kegiatan operasional penerbangan di

Bandar udara Dabo.

2. Panjang jalan inspeksi yang akan direncanakan.

3. Metode yang akan digunakan dalam menentukan tebal perkerasan.

4. Perhitungan tebal perkerasan yang akan direncanakan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah, maka di rumuskan dengan judul berikut:“PERENCANAAN

JALAN INSPEKSI BANDAR UDARA DABO DI SINGKEP

KEPULAUAN RIAU.”

E. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Untuk merencanakan pembuatan jalan inspeksi agar meningkatkan

keamanan dan keselamatan operasi penerbangan di Bandar Udara Dabo

Singkep.
4

2. Tujuan

a. Mengetahui pengaruh jalan inspeksi terhadap kegiatan operasional

penerbangan serta peran dan fungsi jalan inspeksi di Bandar Udara

Dabo.

b. Mengetahui Panjang Jalan Inspeksi Yang akan direncanakan di

Bandar udara Dabo.

c. Mengetahui metode yang digunakan dalam menentukan tebal

perkerasan untuk mendapatkan material yang akan digunakan dalam

perkerasan di Bandar Udara Dabo.

d. Mengetahui perhitungan tebal perkerasan yang di rencanakan pada

setiap lapisan perkerasan untuk mendapatkan struktur perkerasan

tiap lapis pondasi.

Anda mungkin juga menyukai