TINJAUAN PUSTAKA
5
EVALUASI STUDI KELAYAKAN LOKASI PADA PEMBANGUNAN BANDAR UDARA BARU
DI KABUPATEN MAMUJU UTARA PROVINSI SULAWESI BARAT-RAHEL EKTANTI TAMBUNAN, 2023
6
Bandar udara adalah suatu area yang didalamnya terdapat fasilitas arus lalu
lintas penumpang pesawat terbang yang diantaranya terdapat landas pacu (runway),
apron atau tempat parkir pesawat, Air Traffic Controller atau menara pemantau
yang dilengkapi radio control dan radar, serta terminal yang dipergunakan sebagai
tempat menunggu penumpang.
Di dalam menilai lokasi alternatif yang potensial untuk bandar udara baru,
beberapa hal pokok yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan alternatif lokasi
adalah sebagai berikut:
operasi penerbangan. Oleh karena itu, keberadaan bukit dan gunung di daerah
approach dan take-off serta di kawasan KKOP yang lain, perlu dikontrol tinggi dan
jaraknya terhadap ujung landasan atau as landasan, untuk mengetahui apakah
melebihi persyaratan permukaan batas rintangan. Pada kawasan Keselamatan
Operasi Penerbangan (KKOP) tidak dibenarkan adanya bangunan atau benda
tumbuh lebih tinggi dari batas ketinggian yang diperkenankan sesuai dengan
Aerodrome Reference Code dan Runway Clasification dari suatu bandar udara.
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan di sekitar bandara terdiri dari :
kawasan pendekatan dan lepas landas, kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan,
kawasan dibawah permukaan transisi, kawasan dibawah permukaan horizontal
dalam, kawasan dibawah permukaan kerucut, dan kawasan sekitar penempatan alat
bantu navigasi penerbangan.
dengan pemasangan alat bantu navigasi ataupun komunikasi yang biayanya rata-
rata lebih tinggi. Arah angin, kecepatan, dan frekuensinya mempengaruhi orientasi
arah landasan dengan tujuan tercapainya wind coverage (Usability Factor) yang
dipersyaratkan.
2.6.5 Infrastruktur
Infrastruktur merupakan ketersediaan utilitas meliputi sarana listrik, air
bersih, dan jaringan telepon.
Kawasan ini dibatasi oleh tepi dalam yang berhimpit dengan ujung-ujung
permukaan utama berjarak 60 m dari ujung landasan pacu dengan lebar 180
meter, slope 2%, panjang total 15.000 meter, lebar final 1.800 meter dan tinggi
terjauh 300 meter. Pada kawasan ini yang meliputi area sepanjang 3.000 meter
dari ujung landasan pacu merupakan Kawasan Kemungkinan Bahaya
Kawasan ini ditentukan oleh lingkaran dengan radius 4.000 meter dari titik
tengah setiap ujung permukaan utama. Batas ketinggian pada kawasan ini
ditentukan +45 meter di atas ketinggian ambang landasan. Kawasan ini
digunakan antara lain untuk visual circling (berputar di atas bandar udara
menunggu kesempatan mendarat).
Kawasan ini ditentukan oleh lingkaran dengan radius 4.000 meter s/d 6.000
meter dari titik tengah setiap ujung permukaan utama dengan sudut kemiringan
sebesar 5%. Batas ketinggian ditentukan +45 meter s/d +145 meter di atas
ketinggian ambang landasan. Kawasan ini melindungi pergerakan pesawat
terutama dalam posisi manuver untuk melakukan pendekatan.
Kawasan ini ditentukan oleh lingkaran dengan radius 6.000 meter s/d
15.000 meter dari titik tengah setiap ujung permukaan utama. Batas ketinggian
ditentukan + 150 meter di atas ketinggian ambang landasan. Kawasan ini
melindungi pergerakan pesawat terutama dalam posisi missed approach climb
parts. (misalnya : kegagalan pendaratan akibat cuaca buruk).
(Sumber : https://perizinanrealestate.wordpress.com)
Berbagai faktor yang mempengaruhi penetapan letak dan arah landasan dalam
rangka menentukan besaran fasilitas adalah sebagai berikut :
- Bila melebihi 20 Kts dalam hal pesawat terbang dengan “reference field
length” 1.500 M atau lebih, kecuali apabila kondisi “braking action” adalah
“poor” karena koefisien kekesatan longitudinal landasan tidak mencukupi,
Gambar
Gambar 2.
2. 13 Kerangka
Kerangka Berpikir
Berpikir