Anda di halaman 1dari 29

DRAINASE

LAPANGAN
TERBANG

Kuliah DRAINASE
Unsoed
PENGERTIAN
Beberapa istilah kebandarudaraan yang perlu diketahui adalah
sebagai berikut (Basuki, 1996; Sartono, 1996 dan PP No. 70
thn 2001):

• Airport: Area daratan atau air yang secara regular


dipergunakan untuk kegiatan tinggal landas (take-off) dan
mendarat (landing) pesawat udara, dilengkapi dengan
fasilitas untuk pendaratan, parkir pesawat, perbaikan
pesawat, naik turun penumpang, bongkar muat barang,
dilengkapi dengan fasilitas keamanan dan terminal building
untuk mengakomodasi keperluan penumpang dan barang
dan sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi.

• Kebandarudaraan: meliputi segala sesuatu yang


berkaitan dengan penyelenggaraan bandar udara (bandara)
dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi sebagai
bandara dalam menunjang kelancaran, keamanan dan
ketertiban arus lalulintas pesawat udara, penumpang,
barang dan pos.
• Airfield: Area daratan atau air yang dapat
dipergunakan untuk kegiatan tinggal landas
(take-off) dan mendarat (landing) pesawat
udara. Fasilitas untuk pendaratan, parkir
pesawat, perbaikan pesawat dan terminal
building untuk mengakomodasi keperluan
penumpang pesawat.

• Aerodrom: Area tertentu baik di darat maupun


di air (meliputi bangunan sarana dan
prasarana, instalasi infrastruktur dan peralatan
penunjang) yang dipergunakan baik sebagian
maupun keseluruhannya untuk kedatangan &
keberangkatan penumpang dan barang, serta
pergerakan pesawat terbang. Namun aerodrom
belum tentu dipergunakan untuk penerbangan
yang terjadwal.
• Landing area: Bagian dari lapangan terbang
yang dipergunakan untuk tinggal landas dan
mendarat. Tidak termasuk terminal area.

• Landing strip: Bagian yang berbentuk panjang


dengan lebar tertentu yang terdiri atas bahu
(shoulders) dan landas pacu (runway) untuk
tempat tinggal landas dan mendarat pesawat
terbang.

• Runway (landas pacu): Bagian memanjang dari


sisi darat aerodrom yang disiapkan untuk tinggal
landas dan mendarat pesawat terbang.

• Taxiway: Bagian sisi darat dari aerodrom yang


dipergunakan pesawat untuk berpindah (taxi)
dari runway ke apron atau sebaliknya.
• Apron: bagian aerodrom yang
dipergunakan oleh pesawat terbang untuk
parkir, menunggu, mengisi bahan bakar,
mengangkut dan membongkar muat
barang dan penumpang. Perkerasannya
dibangun berdampingan dengan terminal
building.
• Holding apron: bagian dari aerodrom area
yang berada di dekat ujung landasan yang
dipergunakan oleh pilot untuk pengecekan
terakhir dari semua instrumen dan mesin
pesawat sebelum take off. Dipergunakan
juga untuk tempat menunggu sebelum
take off.
Sketsa umum fasilitas bandara
Manchester Pitsburg
Bandara Soekarno-Hatta

Bandara Padang
Landas Pacu (Runway)

•Runway adalah jalur perkerasan


yang dipergunakan oleh pesawat
terbang untuk mendarat (landing)
atau lepas landas (take off).
Menurut Horonjeff (1994) sistem
runway di suatu bandara terdiri
dari perkerasan struktur, bahu
landasan (shoulder), bantal
hembusan (blast pad), dan daerah
aman runway (runway end safety
area).
Perkerasan & Bahu
1) Perkerasan struktur mendukung
pesawat sehubungan dengan beban
struktur, kemampuan manuver, kendali,
stabilitas dan kriteria dimensi dan
operasi lainnya.

2) Bahu landasan (shoulder) yang


terletak berdekatan dengan pinggir
perkerasan struktur menahan erosi
hembusan jet dan menampung
peralatan untuk pemeliharaan dan
keadaan darurat.
Bantal Hembus
3) Bantal hembusan (blast pad) adalah
suatu daerah yang dirancang untuk mencegah
erosi permukaan yang berdekatan dengan
ujung-ujung runway yang menerima hembusan
jet yang terus-menerus atau yang berulang.
ICAO menetapkan panjang bantal hembusan
100 feet (30 m), namun dari pengalaman
untuk pesawat-pesawat transport sebaiknya
200 feet (60 m), kecuali untuk pesawat
berbadan lebar panjang bantal hembusan yang
dibutuhkan 400 feet (120 m). Lebar bantal
hembusan harus mencakup baik lebar runway
maupun bahu landasan (Horonjeff , 1994).
Daerah Aman Runway
4) Daerah aman runway (runway end
safety area) adalah daerah yang bersih
tanpa benda-benda yang mengganggu,
diberi drainase, rata dan mencakup
perkerasan struktur, bahu landasan,
bantal hembusan dan daerah perhentian,
apabila disediakan. Daerah ini harus
mampu untuk mendukung peralatan
pemeliharaan dan dalam keadaan darurat
juga harus mampu mendukung pesawat
seandainya pesawat karena sesuatu hal
keluar dari landasan.
Tampak atas unsur-unsur runway
• Terminal Building: Bagian dari
aerodrom difungsikan untuk
memenuhi berbagai keperluan
penumpang dan barang, mulai dari
tempat pelaporan ticket, imigrasi,
penjualan ticket, ruang tunggu,
cafetaria, penjualan souvenir,
informasi, komunikasi, dan
sebagainya.
SISTEM DRAINASE
• Sistem drainase lapangan terbang
biasanya terdiri dari :
a. drainase permukaan
b. drainase bawah permukaan
Dua tipe tampang melintang
lapangan terbang

Saluran
Drainase

Shoulder Run way Shoulder

Saluran
Drainase
FUNGSI DRAINASE LAPANGAN TERBANG

1. Intersepsi dan mengalirkan air


permukaan dan air tanah yang
berasal dari lokasi di sekitar
lapangan terbang.
2. Membuang air permukaan
(genangan) dari lapangan terbang
3. Membuang air bawah tanah dari
lapangan terbang
DRAINASE PERMUKAAN
• Berfungsi untuk menangani air permukaan
di sekitar lapangan terbang, khususnya
yang berasal dari hujan.
• Langkah perencanaan :
a. menentukan debit rencana (berupa
aliran permukaan/runoff)
b. menentukan layout drainase
permukaan
Debit Rencana
• Debit rencana sama dengan besarnya aliran
permukaan.
• Dapat ditentukan dengan Rumus Rasional.
• Hujan rencana harus mempertimbangkan
faktor teknis dan ekonomis.
• FAA menyarankan :
- untuk lapangan terbang sipil digunakan
hujan rencana dengan kala ulang 5 tahun
- untuk lapangan terbang militer digunakan
hujan rencana dengan kala ulang 2 tahun.
Layout Drainase Permukaan
• Penentuan layout sistem drainase permukaan
didesain berdasarkan hasil akhir peta kontur
landasan pacu (runway), landasan taksi
(taxiway), dan apron.
• Layout harus dapat menghindari gerusan dan
pengendapan saluran.
• Jika digunakan saluran bulat maka diameter
minimumnya tidak boleh kurang dari 12 inchi (30
cm).
• Jarak antar inlet (lubang pemasukan) ke arah
memanjang berkisar antara 60 – 120 m
sedangkan jauhnya tidak lebih dari 75 ft (22,5 m)
dari tepi perkerasan.
• Inlet pada apron diletakkan pada perkerasan.
Contoh bagian dari layout drainase
lapangan terbang

Taxiway Jarak dari perkerasan


max 22,5 m

Runway Outlet
Jarak antar inlet
60-120 m

= inlet
DRAINASE BAWAH PERMUKAAN

Berfungsi :
1. membuang air dari base course
2. membuang air dari subgrade di
bawah permukaan
3. menerima, mengumpulkan, dan
membuang air dari mata air
atau lapisan tembus air.
• Untuk saluran bawah tanah dapat
dipakai pipa berlubang dengan
bahan pipa terbuat dari metal,
beton, PVC,dll. Lubang-lubang
biasanya meliputi sepertiga dari
keliling pipa. Berdasarkan
pengalaman, pipa dengan
diameter 6 in (15 cm) sudah
cukup untuk mengalirkan air.
Detail potongan melintang drainase bawah
permukaan lapangan terbang

Perkerasan

Turf
Base course drainage

Subgrade

Material filter dipadatkan

Muka air tanah setelah drainase

6” Pipa 6”

18”
Pedoman/Peraturan2 :
• FAA (Federal Aviation Administration)
• ICAO (International Civil Aviation
Organization)
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 70 Tahun 2001 tentang
Kebandarudaraan
• Kepmen Perhubungan No. KM 44 Tahun
2002 tentang Tatanan Kebandarudaraan
Nasional.
Selanjutnya,
silakan cari
ilmu sendiri
ya….

Anda mungkin juga menyukai