Anda di halaman 1dari 46

"PEMELIHARAAN PERKERASAN SISI

UDARA"
PRAKTIKUM TARUNA/I
POLITEKNIK PENERBANGAN
PALEMBANG
DI
BANDARA SULTAN MAHMUD
BADARUDDIN II PALEMBANG
TAHUN 2022

Palembang, 08 Agustus 2022


BANDAR
Kawasan UDARA
di daratan dan/atau perairan
dengan batas-batas tertentu yang
digunakan sebagai tempat pesawat
udara untuk mendarat dan lepas landas,
naik turun penumpang, bongkar muat
barang, dan tempat perpindahan intra
dan antarmoda transportasi, yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
dan keamanan penerbangan, serta
fasilitas pokok dan fasilitas penunjang
lainnya
(Ref : UU NO.1/2009, tentang Penerbangan)
AIRSIDE &
LANDSIDE
AREA PARKIR
LAYOUT

.
AIRSTRIP COMPONENT

Exit Taxiway
Runway
Apron

Pavement Shoulder

Runway Strip

Paralel Taxiway

Stop Way

RESA
PERAWATAN PERKERASAN DI AREA
PERGERAKAN PESAWAT UDARA
1. INSPEKSI RUTIN :

Inspeksi daerah pegerakan pesawat udara ini adalah untuk mengetahui dan
memastikan kondisi movement area yang sesungguhnya dengan tujuan agar
pesawat udara tetap aman pada saat melewati atau mempergunakan
movement area tersebut.
 
Waktu Pelaksanaan Inspeksi Rutin adalah* :
a. Pagi Hari
Dilaksanakan 30 menit sebelum operasional penerbangan atau dilaksanakan sesuai dengan
kondisi traffic penerbangan;

b. Siang hari
Dilaksanakan sesuai dengan kondisi traffic penerbangan.

*Sumber : KP 326 tahun 2019 Pasal 9.15.1.3


INSPEKSI RUTIN2
INSPEKSI RUTIN3
Inspeksi R/W Inspeksi T/W Inspeksi A/P

FOD (Bangkai Ular)


CHECKLIST INSPEKSI RUTIN
2. Evaluasi Kekesatan Perkerasan
Jadwal untuk survey dan evaluasi kekesatan perkerasan prasarana sisi udara
sebagaimana tersaji pada tabel berikut:
Pendaratan Per hari Pembersihan Rutin
<; 15 1Tahun
16-30 6 Bulan Bandara SMB II
31 -90 3 Bulan Palembang memiliki
91- 150 1 Bulan jumlah pendaratan
sebesar 70 pesawat
151-210 2 Minggu
per hari
>210 1 Minggu

(Sumber : KP 94 Tahun 2015)


Evaluasi Kekesatan Perkerasan²
Klasifikasi tingkat kekesatan permukaaan perkerasan landas pacu
untuk berbagai alat ukur yang digunakan
65 km/h (40 mph) 95 km/h (60 mph)
Jenis Alat Minimal Perawatan Konstruksi Minimal Perawatan Konstruksi
Uji Baru Baru

Mᶙ Meter 0,40 0,52 0,72 0,26 0,34 0,66

Skiddomet 0,50 0,60 0,82 0,34 0,47 0,74


er

(Sumber : KP 94 Tahun 2015)


Evaluasi Kekesatan Perkerasan³
29

11
Evaluasi Kekesatan Perkerasan4
3. Pekerjaan Pembersihan Rubber Deposite
Mengacu pada FAA AC No 150/5320-12C Measurement, Construction, and
Maintenance of Skid-Resistant Airport Pavement Surfaces, maka Kementerian
Perhubungan merekomendasikan jadwal pembersihan endapan karet (rubber
removal) tersebut sebagaimana tersaji dalam tabel berikut ini.

Pendaratan Per hari Pembersihan Rutin


<; 15 Setiap 2 Tahun
Bandara SMB II
16-30 Setiap 1 Tahun Palembang memiliki
31 -90 6 bulan sekali jumlah pendaratan
91- 150 4 bulan sekali sebesar 70 pesawat
per hari
151-210 1 bulan sekali
>210 2 bulan sekali
(Sumber : KP 94 Tahun 2015)
Pekerjaan Pembersihan Rubber Deposite²
Metode pembersihan endapan karet (rubber removal)
Banyak metode yang dapat digunakan untuk membersihkan
endapan karet yang menempel pada permukaan perkerasan.

Untuk di Bandara SMB II sendiri menggunakan bahan kimia


(magnus) Metode ini melibatkan alat pembersih yang berputar dan
disikatkan ke permukaan perkerasan untuk kemudian dicuci bersih
dengan air. Ada jeda waktu antara proses penyikatan dengan
pembersihan untuk menunggu bahan kimia menyerap dan
menghancurkan sisa-sisa karet tersebut. Pembersihan dengan metode
ini meski memiliki biaya yang cukup besar untuk penggunaan bahan
kimia yang digunakan tetapi mempunyai efek jangka panjang.
Pekerjaan Pembersihan Rubber Deposite³
Pekerjaan Pembersihan Rubber Deposite4
4. Pekerjaan Pelapisan Ulang (overlay)
Pemeliharaan dengan pelapisan ulang (overlay)
Secara umum, metode FAA AC 150/5320-6E bagian 4 Pelapisan Ulang dan
Rekonstruksi dijelaskan bahwa Pelapisan Ulang atau Rekonstruksi dapat dilakukan
dengan beberapa pertimbangan diantaranya adalah :
a. Umur perkerasan yang sudah atau akan terlampaui; atau
b. Terjadinya kerusakan dan adanya perubahan asumsi desain
sehingga perlu dilakukan rekonstruksi, hal ini lebih disebabkan
karena penggunaan prasarana sisi udara yang melebihi kapasitas
sehingga perlu dilakukan pemulihan dan peningkatan.

(Sumber : KP 94 Tahun 2015)


Pekerjaan Pembongkaran Konstruksi Eksisting

Pembongkaran tapering temporary Pembongkaran tapering temporary


Pekerjaan Pembersihan Area

Persiapan lokasi pekerjaan (Pemasangan mal ) Persiapan lokasi pekerjaan (Pembersihan permukaan aspal
Kondisi : 0% existing dengan Compressor
Kondisi : 0%
Pekerjaan Penghamparan Asphalt

Penyemprotan Prime Coat Penyemprotan Tack Coat


Pekerjaan Penghamparan Hotmix

Pembongkaran hotmix dari dump truck Penghamparan hotmix dgn finisher

Penghamparan hotmix dgn finisher Penghamparan hotmix dgn finisher


Pekerjaan Pemadatan

Pemadatan dengan Tandem Roller Pemadatan dengan Tandem Roller

Pemadatan dengan Tyre Roller Pemadatan dengan Tyre Roller


Kondisi setelah pemadatan 100%
Dokumentasi Peralatan

STA. 00+000 KIRI

ASPHALT MIXING PLANT (AMP) BACTHING PLANT


Dokumentasi Peralatan2

TANDEM ROLLER, TIRE ROLEER WATER TANK

ASPHALT SPRAYER
GENSET DAN COMPRESSOR
Dokumentasi Peralatan3

ASPHALT FINISHER TRACK ASPHALT FINISHER RODA


Data Historis Pekerjaan Overlay

(Sumber : Airport Pavement Management System Bandara SMB II Palembang Tahun 2021)
5. Pekerjaan Pengecatan Marka
Untuk pekerjaan pengecatan marka fasilitas sisi udara kita mengacu ke Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: Kp 326 Tahun 2019 Tentang
“Standar Teknis Dan Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian
139 {Manual Ofstandard Casr -Part 139) Volume I Bandar Udara (Aerodrome)”

Diantaranya yaitu:
a. Marka Runway;
b. Marka Taxiway;
c. Marka Apron;
d. Dll.
Pekerjaan Pengecatan Marka²
Pekerjaan Pengecatan Marka3
6. Perbaikan Weakspot
Perbaikan weakspot dilakukan sebagai penanganan segera terhadap kerusakan-kerusakan dengan area yang relatif kecil yang
terjadi pada runway/taxiway. Perbaikan dilakukan dengan cara:
 Mengupas bagian permukaan yang mengalami kerusakan dengan Asphalt Cutter dan Jackhammer
 Penghamparan Aspal dengan penetrasi yang sesuai dengan spek perkerasan (Layer by Layer)
 Pemadatan aspal menggunakan Stamper dan Mini-Roller
7. PERBAIKAN JOINT SEALANT PERKERASAN RIGID / KAKU DI
APRON
a. Faktor Penyebab Kerusakan :
► Aus dan lapuknya bahan sealant
► Persiapan pemasangan sealant buruk
► Kualitas bahan sealant rendah
► Kurangnya adhesi bahan sealant terhadap dinding sambungan
► Balm sealant kurang, atau terlalu banyak di dalam sealant
► Bentuk sealant tidak bagus.

b. Cara Perbaikan :
Pada setiap kondisi kerusakan ringan, sedang dan berat perlu dilakukan penggantian bahan sealant
dengan sebelumnya dibersihkan terlebih dahulu bila terdapat rumput atau material lain yang ada di
antara plat beton.

(Sumber : KP 94 Tahun 2015)


7. PERBAIKAN JOINT SEALANT PERKERASAN RIGID / KAKU DI
APRON2
JENIS – JENIS KERUSAKAN PADA
KONSTRUKSI PERKERASAN
1. Umum
Pembahasan tentang kerusakan pada konstruksi perkerasan dibagi dalam 2 (dua) sub pokok bahasan
yaitu konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement) dan konstruksi perkerasan lentur (flexible pavement).
Namun demikian, meskipun terdapat perbedaan karateristik pada kedua konstruksi tersebut, tipe – tipe
kerusakan pada konstruksi perkerasan pada umumnya berupa salah satu dari kategori umum sebagai berikut :
a. Retak (cracking)
b. Kerusakan pada sambungan (joint seal damage)
c. Kerontokan (disintegration)
d. Perubahan permukaan konstruksi (distortion)
e. Hilangnya kekesatan permukaan konstruksi (loss of skid resistance)

(Sumber : KP 94 Tahun 2015)


2. Kerusakan Perkerasan Berdasarkan Jenis Perkerasannya
NO PERKERASAN LENTUR PERKERASAN KAKU
A Keretakan (Cracking)
1 Longitudinal Crack dan Transversal Longitudinal Crack dan Transversal
Crack Crack
2 Aligator Crack Diagonal Crack
3 Block Cracking Corner crack
4 Slippage Crack Durability “D” Cracking
5 Reflection Crack Shrinkage Crack
B Joint Seal Damage
C Kerontokan (Disintegration)
1 Raveling Scaling, Map Cracking and Crazing
2 Potholes Joint Spalling
3 Asphalt Stripping Corner Spalling
4 Jetblsat Erution Blowups
5 Kerusakan Pada Tepi Patching Shattered Slab
6 Scaling Popouts

(Sumber : KP 94 Tahun 2015)


2. Kerusakan Perkerasan Berdasarkan Jenis Perkerasannya2

NO PERKERASAN LENTUR PERKERASAN KAKU


D Perubahan Permukaan Konstruksi
1 Rutting Pumping
2 Corrugation and Shoving Settlement
3 Depression
4 Swiling
E Hilangnya Kekesatan Permukaan Konstruksi Perkerasan
1 Polished Agregate Polished Agregate
2 Contaminant Contaminant
3 Bleeding

(Sumber : KP 94 Tahun 2015)


Contoh Gambar Jenis Kerusakan Perkerasan Lentur (Flexible)

Longitudinal Crack Transversal Crack

Aligator Crack Block Cracking


Contoh Gambar Jenis Kerusakan Perkerasan Lentur (Flexible)2

Slippage Cracking Reflection Cracking

Raveling Potholes
Contoh Gambar Jenis Kerusakan Perkerasan Lentur (Flexible)3

Asphalt Stripping Jetblast Erution

Kerusakan Pada Tepi Patching Scaling


Contoh Gambar Jenis Kerusakan Perkerasan Lentur (Flexible)4

Rutting Corrugation and Shoving

Depression Swilling
Contoh Gambar Jenis Kerusakan Perkerasan Lentur (Flexible)5

Polished Agregate Contaminant

Bleeding
DASAR - DASAR PERATURAN
NO DASAR PERATURAN TENTANG
1 Undang - Undang No. 1 Tahun 2009 Penerbangan
2 KP 326 Tahun 2019 Standar Teknis dan Operasional Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil
3 KP 14 Tahun 2021 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Fasilitas Sisi
Udara Bandar Udara
4 KP 93 Tahun 2015 Pedoman Perhitungan PCN Perkerasan
Prasarana Bandar Udara
5 KP 94 Tahun 2015 Pedoman Pemeliharaan Konstruksi
Perkerasan Bandar udara
6 KP 37 Tahun 2016 Rencana Induk Bandar Udara SMB II

Anda mungkin juga menyukai