Anda di halaman 1dari 2

UKL-UPL Fly Over Simpang Kabil Kota Batam

Dokumen UKL-UPL
TABEL 3.2
MATRIKS PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PEMBANGUNAN FLY OVER SIMPANG KABIL KOTA BATAM

Sumber
Dampak
Kegiatan
mobilisasi
peralatan dan
material, serta
mobilisasi
tenaga kerja

Jenis Dampak
Penurunan
Kualitas Udara
Terbukanya
kesempatan kerja
dan peluang
usaha
Kemacetan
Lalulintas

Besaran
Dampak
Berskala
kecil.
Cukup
banyak
Cukup
signifikan

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan
Lokasi Pengelolaan
Hidup
Lingkungan Hidup
Penurunan Kualitas Udara
1) Dampak yang diakibatkan oleh
penggunaan kendaraan, dilakukan
dengan pengaturan jadwal mobilisasi;
2) Dampak dari penggunaan peralatan
konstruksi, dilakukan dengan perawatan
dan pengaturan jadwal penggunaannya;
3) Diwajibkan penggunaan kendaraan
angkut yang dilengkapi dengan uji emisi,
serta dilengkapi dengan penutup terpal
bagi truk yang mengangkut material
tanah dan pasir;
4) Penyiraman secara berkala pada ruas
jalan yang dilalui oleh kendaraan
pengangkut.

Sepanjang rencana
pembangunan fly over
Simpang Kabil

Periode
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Selama tahap
konstruksi
berlangsung.

relatif
Penurunan Kualitas Udara
1) Dampak dari penggunaan peralatan
signifikan
konstruksi, dilakukan dengan perawatan
relatif kecil
dan pengaturan jadwal penggunaannya;
2) Membatasi lingkungan kerja
kecil
pembangunan;
3) Penyiraman secara berkala pada ruas
jalan yang dilalui oleh kendaraan
kecil
konstruksi.
kecil
Gangguan lingkungan biologi
1) Mempertahankan tegakan di areal lain

cuk
yang tidak termasuk lokasi peningkatan
jalan.
up
Gangguan prasarana dan sarana umum
signifikan
1) Pemasangan rambu-rambu pada
beberapa lokasi, terutama di
persimpangan ruas jalan eksisting yang
menjadi jalur lalu lintas kendaraan

1)

Melakukan pengukuran
kandungan debu, gas SO2, NO2,
CO serta kebisingan di
lingkungan sepanjang jalan yang
dilalui kendaraan angkut yang
mengacu pada Peraturan
Pemerintah No. 41 Tahun 1999;

Lingkungan di
sepanjang jalan
yang dilalui
kendaraan
angkut

Melakukan pengukuran tingkat


kebisingan di lingkungan
sepanjang ruas jalan yang dilalui
kendaraan angkut yang mengacu
pada Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. Kep48/MENLH/11/1996;
3) Melakukan wawancara dengan
pengguna jalan terkait dengan
penurunan kualitas udara.
Kemacetan Lalulintas
1) Memantau kelengkapan
kendaraan angkut yang
digunakan pelaksana kegiatan
seperti knalpot, terpal, dan
lampu emergency;
2) Memantau kecepatan kendaraan
angkut yang digunakan untuk
mobilisasi material, peralatan
dan tenaga kerja;
3) Melakukan wawancara dengan
masyarakat pengguna jalan
sehubungan dengan kemacetan
dan penambahan waktu tempuh
selama Tahap Konstruksi
berlangsung;
4) Melakukan pendataan intensitas
gangguan kemacetan lalu lintas
pada Kantor Polisi Kota Batam.
Kesempatan Kerja
Pendataan dan melakukan
wawancara dengan masyarakat
pengguna jalan berkaitan dengan
kesempatan kerja atau keterlibatan
mereka sebagai pekerja (buruh dan
tukang) pada Tahap Konstruksi,
termasuk nilai upah yang diterima;

Kesempatan Kerja
1) Membuka sebesar-besarnya kesempatan
kepada masyarakat setempat untuk
dapat bekerja dan membuka usaha
selama Tahap Konstruksi;
2) Memberikan pelatihan di bidang
konstruksi sesuai kebutuhan yang
tersedia.
Penurunan
Kualitas Udara
Gangguan
lingkungan
biologi
Gangguan
prasarana dan
sarana umum
Getaran
Timbulnya
limbah padat
non B3, limbah
padat B3 dan
limbah cair B3
Timbulnya
kemacetan lalu
lintas

Penurunan Kualitas Udara

Periode
Pemantauan
Lingkungan Hidup
Dilaksanakan pada
saat tahap
konstruksi
berlangsung,
Dilaksanakan
setiap 3(tiga)
bulan.

2)

Kemacetan Lalulintas
1) Pemasangan rambu-rambu pada
beberapa lokasi, terutama di
persimpangan ruas jalan eksisting yang
menjadi jalur lalu lintas kendaraan
proyek;
2) Penempatan traficman saat kendaraan
keluar masuk lokasi kegiatan;
3) Melakukan pengawasan terhadap
pengemudi kendaraan angkut untuk
selalu disiplin serta memenuhi aturan
yang ditetapkan bagi kegiatan mobilisasi,
seperti kecepatan kendaraan dan
lainnya;
4) Pembatasan tonase kendaraan angkut
yang digunakan, untuk skema
pengaturan lalu lintas dapat dilihat pada
lampiran 7;
5) Mengatur jadwal mobilisasi.

a. Penyiapan
dan
Pembersihan
Lahan;
b. Pemasangan
tiang
pancang dan
Penumbukan;
c. Pekerjaan
Drainase;
d. Perkerasan
Badan Jalan;
e. Pengaspalan
Jalan.

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup


Bentuk Upaya Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup

Sepanjang rencana
pembangunan fly over
Simpang Kabil

Selama tahap
Konstruksi
berlangsung.

Penurunan Kualitas Udara


1) Melakukan pengukuran kandungan
debu, gas SO2, NO2, CO serta
kebisingan di lingkungan
sepanjang jalan yang dilalui
kendaraan angkut yang mengacu
pada Peraturan Pemerintah No. 41
Tahun 1999;
2) Melakukan pengukuran tingkat
kebisingan di lingkungan
sepanjang ruas jalan yang dilalui
kendaraan angkut yang mengacu
pada Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. Kep48/MENLH/11/1996;
3) Melakukan wawancara dengan
pengguna jalan terkait dengan
penurunan kualitas udara.

Sepanjang rencana
pembangunan fly
over Simpang Kabil

Institusi Pengelolaan dan


Pemantauan Lingkungan
Hidup
a.
Pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
hidup menjadi tanggung
jawab oleh Balai Besar
Pelaksanaan Jalan
Nasional II;

b.

Biaya
pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
dialokasikan oleh Balai
Besar Pelaksanaan Jalan
Nasional II.

Dilaksanakan
selama tahap
konstruksi
berlangsung,
Dilaksanakan
setiap 3(tiga)
bulan.

Ket

UKL-UPL Fly Over Simpang Kabil Kota Batam

Sumber
Dampak

Jenis Dampak

Besaran
Dampak

Dokumen UKL-UPL

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan
Lokasi Pengelolaan
Hidup
Lingkungan Hidup

Periode
Pengelolaan
Lingkungan Hidup

proyek;
2) Penempatan traficman saat kendaraan
keluar masuk lokasi kegiatan;
3) Melakukan pengawasan terhadap
pengemudi kendaraan angkut untuk
selalu disiplin serta memenuhi aturan
yang ditetapkan bagi kegiatan mobilisasi,
seperti kecepatan kendaraan dan
lainnya;
4) Pembatasan tonase kendaraan angkut
yang digunakan;
5) Mengatur jadwal mobilisasi.
Getaran
1) Mengganti alat yang menghasilkan
getaran yang cukup besar dengan bor
pile;
2) Mengatur jadwal pengoperasian alat.

Kemacetan Lalu lintas

Sangat
signifikan

Pemasangan rambu-rambu pada beberapa


lokasi

pada

saat

pemeliharaan

terutama di persimpangan ruas jalan.

jalan,

Institusi Pengelolaan dan


Pemantauan Lingkungan
Hidup

Kemacetan Lalu Lintas

Pekerjaan konstruksi yang dilakukan selama


3 tahun ini, akan menyebabkan kemcetan
kalau kegiatan pembangunan fly over ini
dilakukan secara bersamaan atau sejalan
dengan pembangunan fly over pada
Simpang Jam. Maka dari itu di sarankan agar
pekerjaan dilakukan tidak secara bersamaan,
agar tidak terjadi kemacetan yang siigifikan.
Memperbaiki
kualitas udara
Kecelakaan lalu
lintas
Kemacetan lalu
lintas

Periode
Pemantauan
Lingkungan Hidup

Gangguan lingkungan Biologi


1) Melakukan observasi luas wilayah
pembangunan terhadap
perencanaan;
2) Melakukan inventarisasi kehadiran
jenis flora di sekitar lokasi
konstruksi
Gangguan prasarana dan sarana
umum
1)Melakukan pengamatan intensitas
kemacetan lalu lintas pada ruas
jalan Simpang Kabil;
2)Wawancara dengan masyarakat
pengguna jalan berkaitan dengan
kemacetan lalu lintas dan
penambahan waktu tempuh.
Getaran
melakukan pengukuran besarnya
getaran
Limbah Padat Non B3, limbah padat
dan cair B3
Melakukan pengukuran timbulan
terhadap limbah B3

Limbah Padat Non B3, limbah padat dan cair


B3 : Pembuatan TPS dengan kriteria dapat
menyimpan limbah B3 dan membuat tempat
penampungan sampah

Kegiatan
pengoperasian
dan
pemeliharaan

Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup


Bentuk Upaya Pemantauan
Lokasi Pemantauan
Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup

Mengatur jadwal pelaksanaan proyek


pembangunan simpang jam dan
simpang kabil agar dilakukan secara
bergantian

lokasi pembangunan
fly over Simpang
Kabil.

Selama tahap
pasca konstruksi
berlangsung.

Penurunan volume kendaraan dan


kecelakaan lalu lintas
Memantau intensitas kecelakaan
lalu lintas ruas jalan fly over
Simpang Kabil terkait dengan
keberadaan rambu-rambu pada
lokasi rawan kecelakaan;
Melakukan inventarisasi data
kecelakaan lalu lintas pada
Kantor Polisi Sektor Kota Batam;
Melakukan wawancara dengan
masyarakat pengguna jalan
sehubungan dengan intensitas
kecelakaan lalu lintas dan
keresahan masyarakat pengguna
jalan sendiri.

Sepanjang ruas fly


over Simpang Kabil

Dilaksanakan pada
saat tahap
prakonstruksi
berlangsung,
Dilaksanakan
setiap 6 (enam)
bulan.

Ket

Anda mungkin juga menyukai