Anda di halaman 1dari 10

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEMBANGUNAN JALAN PRODUKSI, DESA MEHALAAN BARAT,


KEC. MEHALAAN, KABUPATEN MAMASA
TAHUN ANGGARAN 2022

BAB 1. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Jalan Produksi merupakan salah satu jalan pertanian yang merupakan


prasarana transportasi pada kawasan perkebunan rakyat untuk memperlancar
mobilitas alat mesin pertanian, pengangkutan sarana produksi menuju lahan
perkebunan dan mengangkut hasil produksi perkebunan dari lahan menuju
tempat penyimpanan, tempat pengolahan atau pasar. Pembangunan jalan
produksi merupakan pembukaan atau pembuatan jalan baru sesuai
kebutuhan. Setiap pelaksanaan pekerjaan

pekerjaan pembangunan jalan produksi perlu disiapkan secara matang


mampu mendorong perwujudan karya konstruksi yang sesuai dengan
kepentingan kebutuhan masyarakat dan memenuhi standar terknis. Sebagai
salah satu penggerak ekonomi wilayah dengan berkontribusi hingga 17,22%
dari total PDRB Sulawesi Barat, maka upaya pembangunan sub sector
perkebunan perlu menjadi prioritas utama. Di tahun 2020, pertumbuhan PDRB
sub sektor perkebunan

Untuk prasarana, peningkatan aksesibilitas ke lahan-lahan kebun menjadi


salah satu dukungan ke petani/kelompok tani agar dapat meningkatkan
aktivitas pengendalian OPT dan pemeliharaan kebun sesuai anjuran teknis.
Selama ini, akses yang kurang baik dan sulit dilewati kendaraan menyebabkan
frekuensi petani ke kebun tergolong rendah, sehingga kegiatan pengendalian
OPT dan pemeliharaan kebun yang dilaksanakan petani jauh di bawah standar
dan anjuran teknis. Pembangunan jalan produksi dilaksanakan melalui
kerjasama dengan penyedia jasa konstruksi. Agar pembangunan ini dapat
terlaksana secara menyeluruh, memenuhi kriteria/standar teknis dan
berfungsi secara optimal serta memenuhi persyaratan berlaku, maka
pembangunan jalan produksi dilaksanakan oleh penyedia.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pelaksanaan ini adalah untuk
menjelaskan secara garis besar uraian tahapan pelaksanaan dari pekerjaan
umum, pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang, sehingga dapat dilihat
keterkaitan dari masing - masing pekerjaan maupun antar pekerjaan
terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan. Dalam metode ini juga akan
digambarkan pelaksanaan pekerjaan dengan memperkecil gangguan
terhadap lingkungan dan lalu lintas pekerjaan dan tetap memperhatikan hal
terpenting dalam penerapan sistem kesehatan dan keselamatan kerja
(SMK3K) Atau RK3K

3. LOKASI DAN LINGKUP PEKERJAAN .

Lokasi pekerjaan berada di Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan,


Kabupaten Mamasa

4. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan Paket Pembangunan Jalan Produksi, Desa Mehalaan


Barat, Kec. Mehalaan, Kabupaten Mamasaadalah sebagai berikut:

DIVISI 1. UMUM

 Mobilisasi dan Demobilisasi


 Papan Nama Proyek
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

DIVISI 2. DRAINASE

 Galian Untuk Selokan Drainase dan Saluran Air

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK

 Galian Biasa
BAB II
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

A. DIVISI 1 UMUM

1. Mobilisasi dan Demobilisasi

Pekerjaan ini meliputi semua acara mobilisasi peralatan dan personil yang
di perlukan dan semua falitas pendukung selama dalam masa
pelaksanaan pekerjaan serta melaksanakan demobilisasi kembali terhadap
semua terhadap semua peralatan dan personil pada ketika pekerjaan
selesai.

 UMUM

Sebelum kontraktor memulai pekerjaan fisik di lapangan, Pimpro /


Pimbagpro bersama konsultan supervisi (kalau ada) dan kontraktor
mengadakan rapat yang disebut rapat pra-pelaksanaan (Pre
Construction Meeting - PCM). Salah satu mata
acara yang dibahas dalam rapat itu adalah mobilisasi. Mobilisasi dalam
hal ini meliputi :

 Mobilisasi Alat

1. Mendatangkan peralatan-peralatan berat dan kendaraan-


kendaraan yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek.
2. Mempersiapkan fasilitas lapangan ”base camp”, dimana
terdapat kantor proyek, kantor konsultan, kantor kontraktor,
rumah-rumah staf dan karyawan untuk proyek, konsultan dan
kontraktor, bengkel, gudang dan sebagainya yang telah
disebutkan dalam spesifikasi umum kontrak.
3. Mendatangkan (mobilisasi) alat alat berat dan
mengembalikannya kembali (demobilisasi)
4. Pemberitahukan dan permintaan persetujuan terhadap jenis /
kapasitas excavator yang akan digunakan kepada konsultan
pengawas lapangan oleh kontraktor
5. Sebelum dilakukan mobilisasi, kontraktor harus
memberitahukan dan meminta persetujuan terhadap jenis /
kapasitas excavator yang akan digunakan kepada konsultan
pengawas lapangan.
6. Segala resiko yang diakibatkan oleh pekerjaan mobilisasi dan
demobilisasi menjadi tanggung jawab kontraktor.

 Mobilisasi Personil

1. Mendatangkan personil-personil kontraktor sesuai kebutuhan.

 Mobilisasi Material
1. Pemeriksaan sumber barang/ suplier
2. Pengurusan menggunakan angkutan

2. Papan Nama Proyek

Menyiapkan papan nama proyek agar masyarakat sekitar mengetahui


bahwa tempat tersebut akan dibangun sebuah bangunan serta jenis
kegiatan dan informasi mengenai pekerjaan yang akan dikerjakan.
Papan nama proyek merupakan informasi dan wujud transparansi
kegiatan kepada masyarakat.

Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan
kegiatan. Papan Nama Proyek ini dibuat dari triplek t. 6 mm dengan
ukuran 100 x 120 cm, ditopang kayu kaso (5/7) kelas 2
(borneo)dengan tinggi 250 cm dari permukaan tanah dan dicat dasar
warna yang sesuai dan huruf cetak berwarna hitam yang berisi
informasi mengenai cakupan kegiatan yang akan dilaksanakan

Papan Nama berisi informasi mencantumkan informasi mengenai


cakupan kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain :

 Nama Kegiatan
 Pekerjaan yang harus dilaksanakan
 Nilai kontrak
 Sumber dana
 Jangka waktu
 Nama penyedia jasa
 Nama Konsultan Pengwawas

3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan


kerja dan perlindungan kesehatan kerja konstruksi maupun
penyediaan personil yang kompeten dan organisasi pengendalian K3
Konstruksi sesuai dengan tingkat resiko yang ditetapkan oleh
Pengawas pekerjaan.

Sistem Manajemen K3 Konstruksi Membuat, menerapkan dan


memelihara prosedur untuk identifikasi bahaya, penilaian risiko dan
pengendaliannya secara berkesinambungan sesuai dengan Rencana K3
Kontrak (RK3K) yang telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.

Pelaksanaan:

Rapat Persiapan Keselamatan Kerja

Membuat Rencana Manajemen dan keselamtan Kerja (RMKK)


berdasarkan tahapan-tahapan dan metode pelaksanaan, sesuai
ketentuan dan panduan Direktorat Jendral Bina Marga. Sosialisasi dan
Promosi K3 Penyediaan Alat-alat Pelindung diri (APD) beserta
berlengkapan keselamatan kerja selama periode konstruksi sesuai
dengan ketentuan di dalam kontrak Penyediaan personil dan fasilitas
serta sarana K3 Menyediakan, memasang dan memelihara
perlengkapan K3 Melengkapi RK3K dengan rencana penerapan K3
Konstruksi untuk seluruh tahapan pekerjaan.Mempresentasikan RK3K
pada rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk
disahkan dan ditanda tangani oleh Wakil Pengguna Jasa sesuai
ketentuan Permen PUPR No.02/PRT/M/2018 atau perubahannya (jika
ada) tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

melibatkan Ahli K3 Konstruksi pada paket pekerjaan dengan potensi


risikotinggi dan harus melibatkan Petugas K3 Konstruksi pada paket
pekerjaan dengan potensi bahaya rendah. Identifikasi dan potemsi
bahaya K3 ditetapkan oleh Wakil Pengguna Jasa.

Ahli K3 adalah seseorang yang mempunyai sertifikat dari yang


berwenang dan sudah berpengalaman sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun dalam pelaksanaan K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang
dibuktikan dengan referensi pengalaman kerja. Petugas K3 adalah
petugas di dalam organisasi Penyedia Jasa yang telah mengikuti
pelatihan/sosialisasi K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. Aplikasi
ahli K3 atau petugas K3 akan merujuk Permen PUPR
No.02/PRT/M/2018 atau perubahannya (jika ada).

B. DIVISI 2. DRAINASE

1. Galian Untuk Selokan Drainase dan Saluran Air

Pekerjaan ini adalah termasuk dalam divisi 2 item spesifikasi teknis untuk
pekerjaan jalan dan jembatan.

Tidak termasuk pekerjaan utama, namun sebagai bangunan penunjang


atau pelengkap jalan yang mendukung kinerja jalan fungsional.

Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut :

Pekerjaan Persiapan

Detail hasil pengukuran kelandaian untuk penampang saluran, harus


diberikan kepada konsultan dan direksi untuk diperiksa dan disetujui
sebelum pekerjaan dilakukan.

Pengajuan kesiapan kerja dan jadwal pelaksanaan diperlukan untuk


memastikan setiap pelaksanaan pekerjaan mendapatkan pengawasan dan
dilakukan sesuai rencana yang disetujui. Melaksanakan pembersihan
sebelum dimulainya proyek, selama pekerjaan berlangsung dan sebelum
selesainya proyek.
Menyiapkan dan medatangkan peralatan yang dibutuhkan di lokasi
pekerjaan. Peralatan tersebut disiapkan sesuai dengan analisa harga
satuan pekerjaan. Pengukuran dan peberian stack out pada area yang
akan dikerjakan.

Tahap Pelaksanaan

Pengerukan kedalaman galian sesuai gambar rencana kerja. Tinggi rendah


pada kedalaaman galian diukur dengan acuan elevasi tanah pada
pembuangan akhir.

Kanal, sungai dan sumber air yang berdekatan dengan lokasi galian tidak
boleh diganggutanpa persetujuan direksi pekerjaan. Namun bila pekerjaan
tidak dapat dihindari, kanal,sungai atau sumber air yang tercemar harus
dikembalikan pada kondisi semula. Bilamana terdapat utilitas atau
bangunan lain disekitar lokasi pekerjaan, maka pelaksana harus
mengupayakan untuk dilakukan relokasi atau penanganan secara khusus
agar tidak berdampak pada gangguan publik. Seluruh bahan hasil galian
dibuang sesuai petunjuk direksi pekerjaan, agar dapat mencegah dampak
lingkungan yang mungkin terjadi.

Pekerjaan Akhir

Pengukuran untuk pekerjaan ini dilakukan untuk pembayaran dalam


satuan meter kubik. Dan perbaikan penampang harus dilakukan bilamana
terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian penampang dengan garis elevasi
dalam gambar kerja.

 Pembersihan akhir dan perapian area galian.

 Pengembalian perlatan dan demobilisai alat berat.

Catatan :
Pemakaian alat pada dasarnya digunakan sesuai dengan peralatan yang
tercantum dalam analisa harga satuan pekerjaan.

Namun pada kondisi dimana pekerjaan mengalami keterlambatan atau


akan dilakukan percepatan, maka kontraktor pelaksana dapat
menggunakan excavator atau alat berat lainnya sesuai kebutuhan agar
waktu pelaksanaan pekerjaan dapat maksimal. Sedangkan untuk
pembayarannya, tetap mengikutiharga satuan pekerjaan dalam analisa
harga satuan yang disepakati.

C. DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK

UMUM
1. Uraian
 Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan,
pembuangan atau penumpukan tanah atau batu atau bahan lain
dari jalan atau sekitarnya yang diperlukan untuk penyelesaian dari
pekerjaan dalam Kontrak ini.

 Pekerj aan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan saluran air


dan selokan, untuk formasi galian atau fondasi pipa, gorong-
gorong, pembuangan atau struktur lainnya, untuk pekerjaan
stabilisasi lereng dan pembuangan bahan longsoran, untuk galian
bahan konstruksi dan pembuangan sisa bahan galian, untuk
pengupasan dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dan
/atau perkerasan beton pada perkerasan lama, dan umumnya
untuk pembentukan profil dan penampang yang sesuai dengan
Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian dan penampang
melintang yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.

 Kecuali untuk keperluan pembayaran, ketentuan dari Seksi ini


berlaku untuksemua jenis galian yang dilakukan sehubungan
dengan Kontrak, dan pekerjaan galian dapat berupa:

1. Galian Biasa
2. Galian Batu Lunak
3. Galian Batu
4. Galian Struktur
5. Galian Perkerasan Beraspal
6. Galian Perkerasan Berbutir
7. Galian Perkerasan Beton

 Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasi


sebagai galian batu lunak, galian batu, galian struktur, galian
sumber bahan (borrow excavation), galian perkerasan beraspal,
galian perkerasan berbutir, dan galian perkerasan beton, serta
pembuangan bahan galian biasa yang tidak terpakai seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Pengawas Pekerjaan.

Pekerjaan Persiapan

Mengajukan dokumen request, shop drawing/gambar penampang


melintang yang menunjukan elevasi dan cek list peralatan untuk diperiksa
konsultan dan disetujui direksi pekerjaan.

Dokumen lain yang diajukan seperti metode kerja disertai gambar


penanganan galian seperti gambar penyokong (shoring), pengaku
(braching), cofferdam, dan dinding penahan rembesan air (Cut Wlall).

Mobilisasi alat berat (Excavator dan Dump Tuck) kelokasi pekerjaan, serta
melakukan pembersihan sebelum di mulai pekerjaan.

Menentukan kedalaman galian dengan melakukan pengukuran dan


pemasangan patok-patok batas galian. Pengukuran dilakukan dengan
ukur yang berpedoman pada hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh
konsultan dan pihak proyek.

Tahap Pelaksanaan

1. Manajemen

 Pengamanan lokasi kerja serta menjamin keselamatan pekerja dan


penduduk sekitar selama proses aktivitas berlangsung.
Menyediakan pengawas keamanan dan perlengkapan P3K
sepanjang waktu dilokasi pekerjaan galian.
 Memasang rambu peringatan dan penghalang (barikade) untuk
mencegah orang terjatuh kedalam galian terbuka. Rambu lalu
lintas dipasang pada malam hari berupa drum yang dicat putih
atau sejenisnya, serta lampu lalu lintas (merah atau kuning) untuk
menjamin keselamatan para pengguna jalan.

Tahap Pekerjaan

 Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan patok


batas galian, baik terhadap elevasi maupun kedalaman galian.

 Tanah yang digali secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan


selanjutnya dimuat ke dalam Dump Truck, dan diangkut keluar
lokasi proyek atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan.
 Galian dimulai dari bagian atas, dilakukan bertahap dengan
ketinggian sesuai drawing.

 Tebing diberikan perkuatan (Solid Sodding).

 Setelah satu sisi tebing selesai,maka dilanjutkan dengan sisi lain


dengan perubahan letak jalan.

Pekerjaan Akhir

 Setelah selesai pekerjaan, maka dilakukan pembersihan atau


pengembalian kondisi semula.

 Mengajukan proses opname kepada konsultan untuk hasil galian


bersama-sama dapat di periksa dan disetujui, kemudian membuat
berita acara opname pekerjaan.

 Alat-alat berat dikembalikan lagi atau di demobilisasi.


METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Digunakan untuk Usulan Pembangunan Jalan Produksi, Desa Mehalaan Barat, Kec. Mehalaan,
Kabupaten Mamasa

NAMA KEGIATAN
PENATA PRASARANA PERTANIAN

CV. MAJAPAHIT
TAHUN ANGGARAN
2022

Anda mungkin juga menyukai