PEKERJAAN
Pembangunan Jaringan Irigasi Akelamo Kiri D.I Akelamo (Tahap III)
Metode pelaksanaan ini dibuat sebagai syarat untuk memenuhi administrasi teknis pelelangan dengan
maksud agar dalam penilaian apakah penyedia jasa bisa melaksanakan pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
Metode Pelaksanaan adalah suatu rencana kerja yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan suatu proyek konstruksi. Metode pelaksanaan mencakup pengelompokan kegiatan
berdasarkan aktivitas, alokasi waktu dan metoda kerja untuk pekerjaan – pekerjaan utama. Dasar
pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah terwujudnya bangunan
sesuai perencanaan dengan pertimbangan efektifitas waktu dan efisiensi biaya.
Metode Pelaksanaan ini berisi tentang uraian-uraian mengenai strategi dari kontraktor dari pra
pekerjaan s/d pasca pekerjaan (masa pemeliharaan), untuk melaksanakan pekerjaan agar sesuai
dengan gambar perencanaan, persyaratan dan selesai tepat waktu sesuai dengan kontrak.
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan ini meliputi :
Mobilisasi dan Demobilisasi
Bangunan/Fasilitas Proyek
Administrasi Proyek, Dokumentasi dan
Lain-Lain
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Konstruksi
Pompanisasi
Pembersihan (Clearing & Grubbing)
Stripping
Gebalan Rumput
2. Bangunan/Fasilitas Proyek
Kontraktor membuat bangunan dan fasilitas proyek pada dalam area lokasi
pekerjaan atau yang berdekatan dengan pekerjaan.
Sebelum membangun kontraktor mengajukan desain pembuatan bangunan
fasilitas proyek dan di setujui oleh konsultan dan dinas
2.Pedoman Standar
Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 1135/MEN/1987 tentang
Bendera Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: Kep.245/MEN/1990 tentang
Hari Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Nasional
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Kesehatan Keselamatan Kerja
Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa
pemeliharaan, Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan dan
keamanan pekerja, material dan peralatan teknis serta konstruksi.
Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan
perlengkapan keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan
promosi keselamatan, dan lain - lain.
Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam
pelaksanaan pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi
aturan dan ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku
(Jamsostek).
Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan,
untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dari
pekerja lapangan.
Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan
di lokasi harus disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt,
safety helmet, masker/kedok las terutama untuk dipakai pada pekerjaan
pemasangan kuda-kuda baja dan pekerjaan yang beresiko tertimpa benda keras.
Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi
semua petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan
pekerjaan untuk para pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada
Konsultan danmengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban korban
kecelakaan itu.
5. Pompanisasi
Pekerjaan pompanisasi dimaksudkan pekerjaan pemompaan atau penyedotan air di lokasi yang
akan dikerjakan sam[pai kering..
Untuk keperluan pengukuran dan pembayaran pekerjaan penebasan dan pembersihan semak
belukar diklasifikasikan sebagai berikut:
Tipe-A : semak belukar atau tanah pertanian sawah, tanaman pangan lain dan buah-buahan.
Tipe-B : hutan ringan atau hutan sekunder termasuk perkebunan karet atau kelapa sawit
termasuk tanaman sela.
Tipe-C : hutan rimba atau hutan lebat yang masih asli.
Tipe-D : rumput, semak dan belukar untuk normalisasi saluran.
Penjelasan berkaitan dengan hal diatas akan diberikan oleh PPK berdasarkan kondisi
lokasi pekerjaan.
Bila lahan dalam batas wilayah garis sempadan didominasi tanaman yang tingginya kurang
dari 2,0 m atau tanaman dengan diameter batas setinggi dada (DSD) kurang dari 10 cm, maka
pembukaan dan pembersihan lahan didaerah tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai
pekerjaan ”penebasan dan pembersihan semak belukar” dalam Spesifikasi Teknik ini,
tetapi sebagai pekerjaan stripping yaitu pengupasan tanah organik: lapisan rumput, tanah
bagian atas, akar-akaran dan bahan non-organik yaitu sisa bangunan, fondasi dan lain-lain
serta mengeluarkannya dari lokasi pekerjaan.
7. Stripping
Yang dimaksud dengan Stripping adalah Pekerjaan pengupasan tanah lapis atas yang
banyak mengandung bahan organik: rumput, akar- akaran maupun bahan non-organik: sisa
bangunan fondasi dan lain-lain dan membuang material hasil kupasan tersebut dari lokasi
pekerjaan saluran dan bangunan dan lokasi pengambilan tanah bahan timbun (borrow-pit) atau
lokasi lain sesuai dengan gambar kerja atau perintah PPK.
Pengupasan lapisan tanah bagian atas dilaksanakan setebal 20 cm atau sesuai dengan
gambar kerja kecuali bila ditentukan lain oleh PPK. Penyedia sebelum melaksanakan
pekerjaan ini terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan PPK tentang batas wilayah yang
tanah lapisan atasnya akan dikupas dan lokasi pembuangan material hasil kupasan.
8. Gebalan Rumput
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengadaan, pengangkutan dan memasang Rumputdilokasi
pada tebing sebelah luar / dalam saluran agar tidak terjadi erosi. GebalanRumput yang
digunakan harus sesuai spesifikasi yang disyaratkan dengan kualitasGebalan harus berakar
dan dicangkul setebal ± 4 cm. Dan Gebalan Rumput harusditanamkan dalam jajaran
bersambung dan segera disiram air. Agar gebalan tidak tergelincir, maka harus dipasang
pasak bambu sedalam 10 cm. Rumput yang ditanamadalah jenis rumput Pait- paitan
dengan pola tanam papan catur. Metode Pelaksanaandan peralatan yang digunakan harus
sesuai petunjuk Direksi
1. Galian Biasa
oGalian tanah dilakukan cara mekanik dengan menggunakan Excapatordan Bulldozer.
Kontraktor terlebih dahulu menentukan titik galian tanah sesuai denganbestek dan mendapat
persetujun direksi Tehnik.
Excapator melakukan galian tanah sesuai dengan dimensi pada gambar kerja , lalu bulldozer
menggusur tanah hasil galian kelokasi yang ditentukan dan mendapat persetujuan dari
direksi Tehnik
oSetelah selesai selanjutnya pekerja merapikan hasil galian tanah tersebut
2. Timbunan Tanah Biasa Dipadatkan
Timbunan dilakukan sesuai dengan gambar kerja.
Timbunan di padatkan menggunakan stamper
Pekerja mengangkut tanah timbunan dan di timbun pada lokasi sesuai dengan gambar
4. Pembuatan Lahan Produksi Tebal 10 cm, Beton Mutu fc = 14,5 MPa, Slump (1202)
mm, w/c = 0,66
Pembuatan lahan produksi dilakukan pada area yang telah ditentukan.
Lahan produksi terlebih dahulu dibersihkan.
Setelah bersih kemudian dilakukan penghamparan cor beton mutu fc’14,5 Mpa dengan
ketebalan 10 cm.
Hamparan di getar menggunakan concrete vivbrator.
Permukaan beton dirapikan menggunakan alat bantu.
10. Pembesian/Tulangan
Pekerja mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan terlebih dahulu.
Pekerja memotong besi sesuai dengan gambar kerja.
Besi yang telah dipotong kemudian dirakit pada lokasigambar.
Pada setia pertemuan besi diikat menggunakan kawat beton sebagai pengikat dan perkuatan.
Untuk keperluan pengukuran dan pembayaran pekerjaan penebasan dan pembersihan semak
belukar diklasifikasikan sebagai berikut:
Tipe-A : semak belukar atau tanah pertanian sawah, tanaman pangan lain dan buah-buahan.
Tipe-B : hutan ringan atau hutan sekunder termasuk perkebunan karet atau kelapa sawit
termasuk tanaman sela.
Tipe-C : hutan rimba atau hutan lebat yang masih asli.
Tipe-D : rumput, semak dan belukar untuk normalisasi saluran.
Penjelasan berkaitan dengan hal diatas akan diberikan oleh PPK berdasarkan kondisi
lokasi pekerjaan.
Bila lahan dalam batas wilayah garis sempadan didominasi tanaman yang tingginya kurang
dari 2,0 m atau tanaman dengan diameter batas setinggi dada (DSD) kurang dari 10 cm, maka
pembukaan dan pembersihan lahan didaerah tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai
pekerjaan ”penebasan dan pembersihan semak belukar” dalam Spesifikasi Teknik ini,
tetapi sebagai pekerjaan stripping yaitu pengupasan tanah organik: lapisan rumput, tanah
bagian atas, akar-akaran dan bahan non-organik yaitu sisa bangunan, fondasi dan lain-lain
serta mengeluarkannya dari lokasi pekerjaan.
2. Stripping
Yang dimaksud dengan Stripping adalah Pekerjaan pengupasan tanah lapis atas yang
banyak mengandung bahan organik: rumput, akar- akaran maupun bahan non-organik: sisa
bangunan fondasi dan lain-lain dan membuang material hasil kupasan tersebut dari lokasi
pekerjaan saluran dan bangunan dan lokasi pengambilan tanah bahan timbun (borrow-pit) atau
lokasi lain sesuai dengan gambar kerja atau perintah PPK.
Pengupasan lapisan tanah bagian atas dilaksanakan setebal 20 cm atau sesuai dengan
gambar kerja kecuali bila ditentukan lain oleh PPK. Penyedia sebelum melaksanakan
pekerjaan ini terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan PPK tentang batas wilayah yang
tanah lapisan atasnya akan dikupas dan lokasi pembuangan material hasil kupasan.
3. Galian Biasa
oGalian tanah dilakukan cara mekanik dengan menggunakan Excapatordan Bulldozer.
Kontraktor terlebih dahulu menentukan titik galian tanah sesuai denganbestek dan mendapat
persetujun direksi Tehnik.
Excapator melakukan galian tanah sesuai dengan dimensi pada gambar kerja , lalu bulldozer
menggusur tanah hasil galian kelokasi yang ditentukan dan mendapat persetujuan dari
direksi Tehnik
oSetelah selesai selanjutnya pekerja merapikan hasil galian tanah tersebut
4. Timbunan Tanah Biasa Dipadatkan
Timbunan dilakukan sesuai dengan gambar kerja.
Timbunan di padatkan menggunakan stamper
Pekerja mengangkut tanah timbunan dan di timbun pada lokasi sesuai dengan gambar
6. Siaran 1 Pc 2 Psr
Semen, pasir dan air dicampur dengan perbandingan 1 PC : 2 PP (17,2 Mpa) dan diaduk
menjadi mortar dengan menggunakan Concrete Mixer.
Sebelum disiar bidang muka pasangan dibasahi dulu dan dibersihkan dari kotoran yang melekat
pada pasangan.
Pekerjaan siaran dengan ketentuan siar tenggelam (masuk ke dalam 1 cm), siar rata (rata dengan
muka batu), dan siar timbul (timbul dengan tebal 1 cm, lebar 2 cm)
Penyelesaian dan perapihan setelah siaran selesai.
Selama proses pengerjaan, bahan di tempatkan pada tempat yang tidak mengganggu lalulintas
kendaraan. Petugas lalu lintas memasang rambu peringatan adanya pekerjaan jalan sekaligus
mengatur arus lalu lintas.
Mendokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan laporan
7. Plesteran 1 Pc 3 Psr
Semen, pasir dan air dicampur dengan perbandingan 1 PC : 3 PP (12,5 Mpa) dan diaduk
menjadi mortar dengan menggunakan Concrete Mixer.
Sebelum plesteran dimulai, permukaan pasangan dibersihkan dan dibasahi dulu dengan air.
Pemelesteran dengan ketebalan rata-rata 1,5 cm
Penyelesaian dan perapihan setelah pelesteran.
Selama proses pengerjaan, bahan di tempatkan pada tempat yang tidak mengganggu lalulintas
kendaraan. Petugas lalu lintas memasang rambu peringatan adanya pekerjaan jalan sekaligus
mengatur arus lalu lintas.
Mendokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan laporan
10. Pembesian/Tulangan
Pekerja mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan terlebih dahulu.
Pekerja memotong besi sesuai dengan gambar kerja.
Besi yang telah dipotong kemudian dirakit pada lokasigambar.
Pada setia pertemuan besi diikat menggunakan kawat beton sebagai pengikat dan perkuatan.
Untuk keperluan pengukuran dan pembayaran pekerjaan penebasan dan pembersihan semak
belukar diklasifikasikan sebagai berikut:
Tipe-A : semak belukar atau tanah pertanian sawah, tanaman pangan lain dan buah-buahan.
Tipe-B : hutan ringan atau hutan sekunder termasuk perkebunan karet atau kelapa sawit
termasuk tanaman sela.
Tipe-C : hutan rimba atau hutan lebat yang masih asli.
Tipe-D : rumput, semak dan belukar untuk normalisasi saluran.
Penjelasan berkaitan dengan hal diatas akan diberikan oleh PPK berdasarkan kondisi
lokasi pekerjaan.
Bila lahan dalam batas wilayah garis sempadan didominasi tanaman yang tingginya kurang
dari 2,0 m atau tanaman dengan diameter batas setinggi dada (DSD) kurang dari 10 cm, maka
pembukaan dan pembersihan lahan didaerah tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai
pekerjaan ”penebasan dan pembersihan semak belukar” dalam Spesifikasi Teknik ini,
tetapi sebagai pekerjaan stripping yaitu pengupasan tanah organik: lapisan rumput, tanah
bagian atas, akar-akaran dan bahan non-organik yaitu sisa bangunan, fondasi dan lain-lain
serta mengeluarkannya dari lokasi pekerjaan.
2. Stripping
Yang dimaksud dengan Stripping adalah Pekerjaan pengupasan tanah lapis atas yang
banyak mengandung bahan organik: rumput, akar- akaran maupun bahan non-organik: sisa
bangunan fondasi dan lain-lain dan membuang material hasil kupasan tersebut dari lokasi
pekerjaan saluran dan bangunan dan lokasi pengambilan tanah bahan timbun (borrow-pit) atau
lokasi lain sesuai dengan gambar kerja atau perintah PPK.
Pengupasan lapisan tanah bagian atas dilaksanakan setebal 20 cm atau sesuai dengan
gambar kerja kecuali bila ditentukan lain oleh PPK. Penyedia sebelum melaksanakan
pekerjaan ini terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan PPK tentang batas wilayah yang
tanah lapisan atasnya akan dikupas dan lokasi pembuangan material hasil kupasan.
3. Galian Biasa
oGalian tanah dilakukan cara mekanik dengan menggunakan Excapatordan Bulldozer.
Kontraktor terlebih dahulu menentukan titik galian tanah sesuai denganbestek dan mendapat
persetujun direksi Tehnik.
Excapator melakukan galian tanah sesuai dengan dimensi pada gambar kerja , lalu bulldozer
menggusur tanah hasil galian kelokasi yang ditentukan dan mendapat persetujuan dari
direksi Tehnik
oSetelah selesai selanjutnya pekerja merapikan hasil galian tanah tersebut
6. Siaran 1 Pc 2 Psr
Semen, pasir dan air dicampur dengan perbandingan 1 PC : 2 PP (17,2 Mpa) dan diaduk
menjadi mortar dengan menggunakan Concrete Mixer.
Sebelum disiar bidang muka pasangan dibasahi dulu dan dibersihkan dari kotoran yang melekat
pada pasangan.
Pekerjaan siaran dengan ketentuan siar tenggelam (masuk ke dalam 1 cm), siar rata (rata dengan
muka batu), dan siar timbul (timbul dengan tebal 1 cm, lebar 2 cm)
Penyelesaian dan perapihan setelah siaran selesai.
Selama proses pengerjaan, bahan di tempatkan pada tempat yang tidak mengganggu lalulintas
kendaraan. Petugas lalu lintas memasang rambu peringatan adanya pekerjaan jalan sekaligus
mengatur arus lalu lintas.
Mendokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan laporan
7. Plesteran 1 Pc 3 Psr
Semen, pasir dan air dicampur dengan perbandingan 1 PC : 3 PP (12,5 Mpa) dan diaduk
menjadi mortar dengan menggunakan Concrete Mixer.
Sebelum plesteran dimulai, permukaan pasangan dibersihkan dan dibasahi dulu dengan air.
Pemelesteran dengan ketebalan rata-rata 1,5 cm
Penyelesaian dan perapihan setelah pelesteran.
Selama proses pengerjaan, bahan di tempatkan pada tempat yang tidak mengganggu lalulintas
kendaraan. Petugas lalu lintas memasang rambu peringatan adanya pekerjaan jalan sekaligus
mengatur arus lalu lintas.
Mendokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan laporan
8. Beton K-225
Pekerja mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan terlebih dahulu.
Kemudian sebelum beton dihampar dilakukan pengambilan sampel slump terlebih dahulu.
Setelah slump test memenuhi keriteria baru bisa dilanjutkan dengan pengecoran pada
bekisting yang telah di cetak.
Pada saat pengecoran concrete vibrator di gunakan pada lokasi pengecoran agudakn
beton maksimal.
10. Pembesian/Tulangan
Pekerja mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan terlebih dahulu.
Pekerja memotong besi sesuai dengan gambar kerja.
Besi yang telah dipotong kemudian dirakit pada lokasigambar.
Pada setia pertemuan besi diikat menggunakan kawat beton sebagai pengikat dan perkuatan.
Pekerjaan Finishing
a. Pada saat akhir masa proyek, semua item dari masing-masing pekerjaan akan
disempurnakan sehingga memenuhi semua persyaratan kelengkapan suatu proyek.
c. Apabila masih juga didapatkan pekerjaan-pekerjaan yang belum sempurna maka,
Pemborong harus segera menyempurnakannya. Penelitian sempurna pekerjaan ditentukan
oleh Team dari Direksi.
..........,.................. 20....
Penawar
PT.............................
...............................
Direktur