PROGRAM :
KEGIATAN :
Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase yang
Terhubung Langsung dengan Sungai
dalam Daerah Kabupaten/Kota
SUB KEGIATAN :
Pembangunan Sistem Drainase Perkotaan
PEKERJAAN :
Revitalisasi/Rehabilitasi/Peningkatan Saluran Drainase
Jalan Veteran Desa Sungai Sipai Kec. Martapura
Peserta tender harus membaca dan mempelajari seluruh gambar kerja, rencana kerja,
dan syarat-syarat kerja dengan seksama untuk memahami benar-benar maksud dan isi
dokumen tersebut secara keseluruhan maupun setiap bagian. Tidak ada gugatan yang akan
dipertimbangkan jika gugatan itu disebabkan karena peserta tidak membaca, tidak
memahami, tidak memenuhi petunjuk, ketentuan dalam gambar, atau pernyataan
kesalahpahaman apapun mengenai arti dari isi dokumen ini.
PASAL 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Instansi : Pemerintah Kabupaten Banjar, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Ruang, dan Pertanahan, Bidang Sumber Daya Air
Kegiatan : Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase yang Terhubung Langsung
dengan Sungai dalam Daerah
Sub Kegiatan : Pembangunan Sistem Drainase Perkotaan
Pekerjaan : Revitalisasi/Rehabilitasi/Peningkatan Saluran Drainase Jalan Veteran
Desa Sungai Sipai Kec. Martapura
PASAL 2
IZIN BANGUNAN
2.1. Setelah Surat Perintah Kerja (SPK) dikeluarkan, apabila ada maka izin bangunan dan
izin lainnya akan diurus oleh Pemberi Tugas, namun pelaksanaan dan pembiayaannya
akan ditanggung oleh Kontraktor.
2.2. Kontraktor diharuskan membuat Papan Nama Proyek sesuai dengan persyaratan yang
berlaku dan harus dipasang paling lambat 7 hari setelah dimulai pekerjaan.
PASAL 3
TENAGA KERJA/BAHAN/PERALATAN
3.1. Kontraktor harus mendatangkan tenaga kerja yang berpengalaman dan ahli dibidang
pekerjaannya masing- masing, seperti tukang pasang batu gunung, tukang kayu, tukang
beton dan besi, tukang plesteran dan tenaga kerja lainnya sesuai item pekerjaan.
3.2. Sebelum bahan bangunan didatangkan ke lokasi Proyek, maka Pelaksana harus
memberikan contoh bahan bangunan kepada Pihak Proyek dan bila sesuai dengan
persyaratan dan disetujui maka barulah boleh didatangkan dalam jumlah yang
besar menurut keperluan Proyek.
3.3. Mengenai jumlah contoh bahan bangunan yang diberikan dapat dikonsultasikan
dengan pihak proyek atau konsultan.
3.4. Mendatangkan bahan-bahan bangunan untuk pelaksanaan Proyek, harus tepat
pada waktunya dan kwalitetnya.
3.5. Bahan bangunan yang tidak sesuai dengan persyaratan akan ditolak, harus
segera dikeluarkan dari lokasi Proyek, paling lambat 24 jam sesudah penolakan
dikeluarkan.
3.6. Bahan bangunan yang berada dilokasi Proyek dan akan dipergunakan untuk
pelaksanaan bangunan, tidak boleh dikeluarkan dari lokasi Proyek.
3.7. Pelaksana harus menyediakan alat - alat yang diperlukan untuk pelaksanaan
bangunan agar supaya pelaksanaannya dapat selesai sesuai dengan waktu yang
disediakan.
3.8. Alat - alat yang disediakan oleh Kontraktor, harus dapat dimanfaatkan semaksimal
mungkin dan bila rusak harus segera diperbaiki dan bila tidak dapat dipakai, maka
harus segera dikeluarkan dari lokasi Proyek.
PASAL 4
KEAMANAN PROYEK
4.1. Kontraktor diharuskan menjaga keamanan terhadap barang- barang milik Proyek,
Konsultan Pengawas dan Pihak ketiga yang ada dilapangan, baik terhadap pencurian
maupun pengrusakkan.
4.2. Untuk maksud diatas maka Kontraktor harus membuat pagar pengaman dari
bahan kayu dan seng serta perlengkapan lainnya yang dapat menjamin keamanan.
4.3. Bila terjadi kehilangan atau pengrusakan barang-barang, alat- alat dan hasil pekerjaan,
maka akan menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat diperhitungkan dalam
pekerjaan tambah/kurang atau pengunduran waktu pelaksanaan.
4.4. Apabila terjadi kebakaran, maka Kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya.
Untuk mencegah bahaya kebakaran tersebut, Kontraktor harus menyediakan alat
pemadam kebakaran yang siap dipakai dan ditempatkan pada tempat- tempat yang
strategis dan mudah dicapai.
PASAL 5
KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN
5.1. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja,
Kontraktor harus menjamin sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu
melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Oleh karena itu
Kontraktor harus mengikutkan pekerja sebagai peserta asuransi sebagaimana yang
telah diatur oleh peraturan Pemerintah yang berlaku.
5.2. Untuk melaksanakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), maka
Kontraktor harus menyediakan sejumlah obat-obatan dan perlengkapan medis
lainnya yang siap dipakai apabila diperlukan.
5.3. Bila terjadi musibah atau kecelakaan dilapangan yang memerlukan perawatan yang
serius, maka Kontraktor/Pelaksana harus segara membawa korban ke Rumah Sakit
yang terdekat dan segera melaporkan kejadian tersebut kepada Pemberi Tugas.
5.4. Kontraktor harus menyediakan air minum yang bersih, cukup dan memenuhi
syarat- syarat kesehatan bagi semua pekerja/petugas, baik yang berada dibawah
tanggung jawabnya maupun yang berada dibawah pihak ketiga.
BAB II
URAIAN PEKERJAAN
Pasal 1
IKHTISAR PEKERJAAN
Pekerjaan Pembangunan Sarana Drainase Jalan Pintu Air Kelurahan Tanjung Rema Darat,
meliputi :
A. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
Penyiapan RK3K
Sosilaisasi, Promosi dan Pelatihan
Alat Pelindung Kerja
Alat Pelindung Diri (APD)
Asuransi dan Perizinan
Personil K3 Konstruksi
Fasilitas Sarana dan Prasarana Kesehatan
Rambu – rambu
Lain – lain terkait Pengendalian Resiko Keselamatan Konstruksi
B. Saluran Drainase
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Tanah dan Pancangan
C. Pekerjaan Struktur dan Pasangan
Drainase Pas. Batu Gunung
Pasal 2
2.1. Semen
a. Semua yang di pakai portland semen satu merk yang telah disahkan/disetujui
oleh yang berwenang, dan memenuhi syarat sebagai mana diuraikan dalam PBI
1971. Merk semen berdasarkan perintah PPK dalam hal ini ditetapkan Semen
Tiga Roda,Semen Tonasa Dan Atau Semen Gresik.
d. Semen yang sebagian sudah membatu dalam kantong sama sekali tidak
diperbolehkan untuk dipergunakan.
e. Harus di simpan dalam gudang yang mempunyai ventilasi cukup dan tidak
terkena air, diletakan pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari
lantai, tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melebihi 2 m, dan setiap
pengiriman baru harus dipisahkan dan diberi tanda dengan maksud agar
pemakaian semen dilakukan menurut pengirimannya.
2.2. Pasir
a. Pasir harus bersih dan bebas dari segala macam kotoran baik bahan organik
maupun lumpur, tanah, karang, garam dan sebagainya. Sesuai dengan syarat
PBI 1971.
c. Bahan pengisi harus disimpan ditempat yang bersih, yang keras permukaannya
dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain.
a. Batu gunung harus bersih dan bebas dari segala macam kotoran baik bahan
organik maupun lumpur, tanah, karang, garam dan sebagainya.
b. Batu gunung yang sudah lapuk sama sekali tidak boleh dipergunakan.
2.4. Air
Air untuk adukan dan merawat beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang
merusak atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen.
Pasal 3
RINCIAN PEKERJAAN
B. SALURAN DRAINASE
1. Sebelum dimulainya pekerjaan, tempat proyek harus dibersihkan dari pohon, semak,
lumpur, akar pohon, puing-puing dan segala sesuatu yang tidak diperlukan.
2. Segala macam barang bongkaran harus dikeluarkan dari tapak proyek, selambat-
lambatnya sebelum pekerjaan galian tanah di mulai dan tidak diperkenankan untuk
menimbunnya diluar pagar proyek.
3. Pekerjaan dewatering dilakukan apabila terjadi genangan air pada jalur pekerjaan yang
menghambat proses pekerjaan itu.
4. Untuk memastikan volume pekerjaan sesuai rencana, kontraktor harus melakukan
pengukuran awal didampingi konsultan dan pihak proyek.
5. Pembayaran pekerjaan ini dengan cara lumpsum.
1. Kontraktor diwajibkan memasang Papan Nama Proyek ditempat lokasi proyek dan
dipasang yang mudah dilihat umum.
2. Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan proyek
dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan Kepala Proyek.
3. Bentuk, ukuran dan isi papan nama proyek sesuai ketentuan dari pihak proyek.
4. Pembayaran pekerjaan ini dengan satuan buah.
B.I.3. Pembongkaran
1. Pekerjaan ini meliputi galian menggunakan alat berat excavator (pc 50-75), mengingat
Lalu lintas harian Yang Cukup Padat di Lokasi Pekerjaan sehingga Pemakaian alat
tidak menganggu Lalu Lintas dan Manuver alat tidak banyak memakai badan jalan
pada Saat pelakasanaan. Spesifikasi alat excavator (pc 50-75) sebagai beikut : Berat
Operasional (5040-7400) Kg, Kapasitas Bucket (0.10-0.4) m³, Kedalaman Galian (3.800-
4250) m, Tinggi (2.63-2.66) m, Panjang (5.555-6.01) m dan lebar (1.94-20.5) m, tenaga
Mesin (39.4-68.4) Hp, penanganan, pembuangan dan pengangkutan hasil galian
dengan dump truk.
2. Semua pekerjaan galian tanah dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja dan tanah
kelebihannya harus digunakan untuk urugan kembali atau di buang.
3. Tanah hasil galian yang tidak terpakai harus segera diangkut dari lokasi proyek.
4. Dalam penggalian harus dilakukan sesuai gambar, dan kemiringan lereng galian harus
secukupnya untuk mencegah kelongsoran tanah.
5. Galian tanah tidak boleh dibiarkan sampai lama, tetapi setelah galian disetujui
pengawas lapangan, segera di mulai dengan tahap pelaksanaan berikutnya.
6. Galian yang berada didekat suatu bangunan yang sudah ada, harus diadakan dan
dipasang penyangga/pengaman pinggiran galian. Kontraktor bertanggung jawab bila
terjadi longsoran atau kerusakan-kerusakan yang diakibatkannya.
7. Galian menyesuaikan kondisi existing agar konstruksi di atasnya stabil.
8. Pembayaran galian tanah dihitung berdasarkan volume terlaksana dengan satuan
meter kubik.
1. Pekerjaan urugan pasir yang dimaksud adalah urugan di bawah konstruksi pas.batu
dan lantai kerja.
2. Sampel material urugan pasir harus sudah mendapat persetujuan dari Pihak Proyek.
Material urugan pasir diangkut dengan dump truk dan ditumpah ditempat
penumpukan sementara yang sudah disiapkan disekitar lokasi pekerjaan yang tidak
menggangu aktifitas warga sekitar.
3. Pembayaran hasil urugan pasir dihitung berdasarkan volume terpasang dengan satuan
meter kubik.
1. Pekerjaan ini meliputi galian dengan cara manual, yaitu galian normalisasi saluran
pada sedimen tanah yang membuat saluran menjadi dangkal sehingga aliran air
kurang lancar.
2. Semua pekerjaan galian tanah atau normalisasi dilaksanakan sesuai dengan gambar
kerja.
3. Tanah hasil galian yang harus segera diangkut dari lokasi proyek.
4. Galian menyesuaikan kondisi existing agar konstruksi drainase yang ada tetap stabil.
5. Pembayaran galian tanah atau normalisasi saluran ini dihitung berdasarkan volume
terlaksana dengan satuan meter kubik.
1. Pekerjaan ini merupakan tutup plat beton bertulang yang pengadaannya melalui
supllyer. Dimana Kontraktor harus memesan untuk pembuatan tutup beton
tersebut pada sebuah pabrik, yang telah disetujui oleh pihak Direksi
2. Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan pas. Batu gunung selesai dan siap untuk
ditutup.
3. Dimensi tutup plat beton bertulang adalah 150x100x15 cm K-250.
4. Pembayaran pekerjaan ini berdasarkan volume terpasang dalam satuan unit.
1. Pekerjaan ini diperuntukkan untuk cor beton pengunci pada plat beton dengan type
segitiga/sisi miring antara plat beton ke badan jalan.
2. Syarat, ketentuan dan proses pengecoran dijelaskan pada pasal 4.
3. Pembayaran cor beton dasar saluran berdasarkan volume terpasang dalam satuan
meter kubik.
Pasal 4
PEKERJAAN BETON
a. Beton mutu fc’ = 7,4 Mpa dilaksanakan untuk dasar atau lantai saluran.
b. Beton mutu fc’ = 14,5 Mpa dilaksanakan untuk pengunci
c. Beton mutu fc’ = 21,7 Mpa dilaksanakan untuk plat beton bertulang
d. Kerangka atau bak penakar pasir atau kerikil harus disesuaikan kapasitas
muatnya terhadap isi satu sak semen, sehingga dapat ditentukan komposisi
campuran yang tepat. Komposisi campuran tidak boleh berubah, proporsi semen
adalah minimal jadi tidak diperkenankan untuk dikurangi.
e. Pemakaian bahan-bahan tambahan kimiawi kecuali yang disebut dalam gambar
atau persyaratan harus seijin tertulis dari pengawas lapangan.
f. Penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk teknis dari pabrik yang
dimaksudkan ke dalam mesin pengaduk bersamaan dengan air pengaduk yang
terakhir ke dalam mesin pengaduk
g. Pemakaian aditive tidak boleh menyebabkan dikuranginya volume semen dalam
adukan.
a. Proporsi semen, pasir dan kerikil adalah minimal. Jadi tidak diijinkan untuk
dikurangi.
b. Sebelum adukan beton dicor, kayu-kayu bekisting harus bersih dari kotoran
seperti sebuk gergaji, tanah, minyak dan lain-lain, serta harus dibasahi
secukupnya. Perlu di adakan tindakan-tindakan untuk menghindarkan
mengumpalnya air, pembasahan tersebut pada sisi bawah.
c. Selama melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian utama dari
pekerjaan, pemborong harus memberitahukan direksi dan mendapat
persetujuan. Jika tidak ada pemberitahuan semestinya atau persiapan
pengecoran tidak disetujui oleh pemberi tugas, maka pemborong mungkin
diperintahkan untuk menyingkirkan beton yang baru dicor atas biaya sendiri.
d. Pengadukan beton harus dilakukan dengan mesin pengaduk sekurang-
kurangnya 5 menit setelah semua bahan – bahan di masukan ke dalam drum
pengaduk. Adukan harus memperlihatkan susunan dan warna yang merata /
sama.
e. Adukan beton sudah harus di cor dalam waktu 1 jam, setelah pengadukan
dengan air di mulai. Bila adukan digerakan secara kontiyu, jangka waktu ini
dapat diperpanjang hingga 2 jam.
f. Pengecoran suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan tanpa
berhenti dan tidak boleh terputus tanpa adanya persetujuan Pemberi Tugas.
Tidak boleh mengecor beton waktu hujan, kecuali jika pemborong mengambil
tindakan – tindakan pencegahan kerusakan yang telah disetujui oleh pemberi
tugas.
g. Apabila diperintahkan pihak proyek dalam pekerjaan ini, adukan harus
dipadatkan dengan baik dengan memakai alat penggetar (vibrator) yang
berfrekwensi dalam adukan paling sedikit 3.000 putaran dalam satu menit.
h. Dalam permukaan yang vertikal vibrator harus dekat kecetakan tepi tidak
menyentuh, tidak boleh menggetar pada satu bagian adukan lebih dari 20 detik.
i. Penggetar tidak boleh dilakukan langsung menembus tulangan-tulangan
kebagian-bagian yang sudah mengeras . Kecepatan menaruh adukan harus
disesuaikan dengan kapasitas vibrator dan tidak boleh ada adukan yang
tergetarkan lebih dari 7,5 cm tebalnya karena terlalu banyak yang harus
dipadatkan.
j. Adukan beton harus diangkut sedemikian rupa hingga dapat dicegah adanya
pemisahan bagian-bagian bahan dan tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih
dari 2 meter. Untuk kolom yang tinggi, jendela-jendela harus di buat pada
cetakan untuk mengurangi terlalu tinggi jatuhnya adukan.
k. Apabila ada pertemuan dengan beton yang sudah dicor, bidang pertemuan harus
disiram dengan air semen kental.
4.4. Toleransi-Toleransi
Posisi masing-masing bagian konstruksi harus tepat dalam 1 cm, tapi toleransi
ini tidak boleh bertambah (comulative).
Untuk melindungi beton yang dicor dari cahaya matahari, angin dan hujan,
sampai beton ini mengeras dengan baik dan untuk mencegah pengeringan terlalu
cepat
a. Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai satu kekuatan kubus
yang cukup untuk 2 x beban sendiri. Bila mana akibat pembongkaran cetakan
pada bagian-bagian konstruksi akan bekerja beban-beban yang lebih tinggi dari
pada beban rencana , maka cetakan tidak boleh dibongkar selama keadaan
tersebut tetap berlangsung.
Kualitas beton yang digunakan adalah sesuai dengan mutu yang ada di daftar
kuantitas atau gambar rencana.
Untuk mengetahui agar beton yang dikerjakan sesuai dengan kualitas yang
diharapkan, kontraktor harus melakukan tes uji beton.
Pasal 5
Pasal 6
Pada saat Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, pihak calon penyedia yang dinyatakan
sebagai pemenang Tender oleh Pokja harus/wajib memenuhi beberapa ketentuan sebagai
berikut:
1. Menunjukan persyaratan teknis khusus berupa dokumen asli, yaitu Surat pernyataan
telah melakukan peninjauan lokasi dibuktikan dengan dokumentasi lokasi pekerjaan yang
diketahui oleh pejabat/tokoh setempat;
3. Calon Penyedia Wajib Menyerahkan Spesifikasi Teknis dan mutu tutup plat beton sesuai
dengan spesifikasi yang dipersyaratkan.
Apabila salah satu atau semua ketentuan tersebut di atas tidak dapat dilaksanakan oleh calon
penyedia, maka PPK berhak untuk menggugurkan calon penyedia secara sepihak dan memilih
cadangan pemenang selanjutnya dan berhak untuk mengenakan sanksi daftar hitam sesuai
dengan ketentuan yang berlaku apabila pihak calon penyedia menyatakan mundur dengan
alas an yang tidak dapat diterima oleh PPK.
Pasal 7
PENUTUP
Peraturan ini harus dipelajari seksama oleh Penyedia Barang/Jasa yang selanjutnya
akan merupakan bagian yang mengikat dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Hal-hal
yang belum diatur dalam RKS ini, akan dijelaskan pada pelaksanaan penjelasan
pekerjaan dan semua tambahan atas Penjelasan dalam dokumen pengadaan, akan
dibuat dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan yang ditanda tangani Gugus Tugas
Pengadaan dan merupakan pedoman dalam proses pelaksanaan berikutnya.