A. UMUM
b. Gudang
Tempat penyimpanan material dan peralatan yang akan dipergunakan
selama pekerjaan yang lokasinya disekitar lokasi pekerjaan.
c. Bengkel
Tempat pemeliharaan peralatan sehingga tidak menggangu terhadap
aktipitas pekerjan yang diakibatkan kerusakan peralatan.
d. Laboratorium
Tempat pengujian matrial yang akan dipergunkan serta Quality Control
terhadap hasil pekerjaan
e. Mobilisasi
Mobilisasi peralatan yang diperlukan serta personil inti peroyek serta
pekerja.
g. Rambu-rambu Lalulintas
Karena lokasi pekerjaan pada jalan raya yang mempunyai arus lalulintas
yang sangat tinggi maka pengaturan lalulintasnya akan benar-benar
diperhatikan. Sehingga arus lalulintas tidak begitu terganngu akibat
adanya pekerjaan dan juga sebaliknya arus lalulintas tidak menggangu
terhadap kelangsungan pekerjan. Dengan demikian rambu-rambu
pengatur dan rambu- rambu peringatan akan dibuat sehingga pengguna
jalan akan lebih berhati-hati supaya tidak terjadi kecelakaan.
Hal -1
2. Pra Konstruksi
Kegiatan Pra Konstruksi dilakukan sebelum pekerjaan-pekerjaan konstruksi
dilakukan. Kegiatan-kegiatan tersebut yaitu diantaranya :
Selain itu juga, dalam rapat ini akan menyerahkan Program Mobilisasi
yaitu didalamnya berisi tentang : Personil Inti yang akan ditempatkan
berikut surat tugas, nama dan jabatan, struktur organisasi serta jadwal
penempatannya, Jadwal Pelaksanaan, Jadwal Mobilisasi Tenaga Kerja,
daftar peralatan yang akan digunakan lengkap dengan jenis, kapasitas,
jumlah kuantitas serta jadwal mobilisasinya.
B. Mobilisasi:
1.2 Mobilisasi
Mobilisasi Peralatan;
Peralatan yang akan dimobilisasi kelapangan yaitu peralatan yang akan
menunjang dalam pelaksanaan pekerjaan serta jenis, type dan kuantitas
Hal -2
alat sesuai dengan kebutuhan pekerjaan seperti yang tercantum didalam
dokumen Pekerjaan yaitu;
Managemen;
1. Project Manager /General Super Itenden
2. Pelaksana Jalan/ Ahli Pelaksana Jalan
3. Alhi Kendali Mutu /Quality Control (QE)/Ahli Kendali Mutu
4. HSE/ Healt Safety and Evironment/SMK3/ Petugas K3
Pelaksana ;
1. Mandor; Mandor Jalan, Mandor Beton, Mandor Pasangan Batu
2. Tukang;Tukang Beton, Besi, Batu, Jalan/Hotmix
3. Pekerja; Jalan, Beton, Besi, Batu
4. K3; Plagman, Pekerja K3
5. QE; Pembantu Pengendali Mutu
Hal -3
Struktur Organisasi :
PROJECT
MANAGER/GS
PELAKSANA
QUALITY/QE HSE/K3
JALAN
1. Sewa Tanah
2. Mobilisasi fasilitas kontraktor ; Base Camp, Kantor, Barak, Bengkel dan
Gudang
3. Mobilisasi Fasilitas Laboraturium; 1 Set (laboraturium building)
4. Papan Nama Proyek
Tenaga/Personil
1. Pekerja (Plagman)
2. Koordinator/Pengtur
Hal -5
1.21 Manajemen Mutu
Urutan Kerja;
1. Penyedia setelah menerima SPMK mengusulkan personil.
2. Tenaga Ahli dibantu oleh Asisten Kendali Mutu yang berpengalaman
dibidangnya dan tenaga pendukung
3. Membuat RMK dan laporan mutu yg disetujui PPK
4. Melakukan pengendalian mutu semua pekerjaan dan
5. membuat laporan secara berkala
Hal -7
yang bersertifikat Teknis Rekayasa atau Ilmu Teknologi Terapan atau yang
mempunyai keterampilan yang dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan, dan
QCM tidak terlibat dalam kegiatan Produksi dan tidak merangkap sebagai
Manajer Pelaksana dan tidak bertanggung jawab terhadap Kepala
Pelaksana/GS.
Tugas QCM :
Melakukan Implementasi Rencana Pengendalian Mutu (QC Plan)
Sebagai Penanggung Jawab dalam mengukur kesesuaian semua aspek dari
mutu kontrak.
Menghentikan Pekerjaan ketika bahan, Produk, Proses atau pengajuan tidak
mencukupi.
Mengembangkan Rencana Inspeksi dan Pengujian untuk setiap Elemen
Pekerjaan.
Memastikan semua Survei yang dilaksanakan sudah sesuai dengan Kaidah
Pengukuran Ilmu Ukur tanah dan Penggunakaan Peralatan Geodesi yang
terkalibrasi.
Memastikan semua ketentuan tentang Manajemen mutu telah diketahui dan
difahami oleh semua Pekerja dilapangan.
Memastikan semua Daftar Simak Pengendalian mutu sudah sesuai dengan
ketentuan kontrak.
Menelaah Rencana Pengendalian Mutu Beroperasi ,Peran Pekerja dalam
manajemen Mutu ,spesifikasi kontrak dan prosedur kerja yang dilaksanakan.
Menelaah, menandatangani dan bertanggung jawab untuk seluruh bahan dan
hasil pengujian
Melakukan Konsultasi dengan Direksi teknis mengenai bahan dan pengujian.
Menerima Pemberitahuan dari Direksi Teknis mengenai kekurang sempurnaan
dan memastikan pengujian ulang maupun penolakan.
Menyiapkan ringkasan Laporan
Memparaf prose ketika bahan atau hasil produk yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi.
Berkonsultasi dengan GS untuk melkukan tindakan perbaikan mutu yang tidak
sesuai.
Menanggapi Laporan yang tidak sesuai (Non Conformance, NCR) yang
dikeluarkan oleh Direksi Pekerjaan .
Melakukan Koordinasi mengenai
Memantau prosedur pengujian dan Inspeksi Pengendalian mutu dan prosedur
mutu dari sub penyedia.
Bekerja langsung dengan Direksi Pekerjaan yang berkaitan dengan
Pengendalian mutu.
Memastikan persetujuan dan izin yang dikeluarkan oleh Direksi Pekerjaan.
melakukan verifikasi semua peralatan pengujian
Melakukan peng arsifan mengenai
Menerbitkan Peninjauan untuk Gambar Konstruksi, Perhitungan dan gambar
kerja serta memastikan gambar terbaru sudah diterapkan dilapangan.
Memberitahu Direksi Pekerjaan atas setiap Perubahan
Memberitahukan kepada setiap pengambil Keputusan untuk setiap
permasalahan mengenai sistem manajemen mutu.
Menyediakan jejak yang dapat diaudit untuk perhitungan hasil survei kepada
Direksi Pekerjaan.
Hal -8
Rencana Pengendalian Mutu (QC Plan ) meliputi Informasi sebagai berikut :
Nama Manajer Kendali Mutu (QCM) dan Kualifikasi untuk menyediakan jasa
Pelayanan khusus dalam bidang mutu.
Nama Badan Penguji Pengendali Mutu serta kemampuan dalam Pelayanan
khusu mutu.
Staf Kendali mutu dengan kualifikasi dan Pengalaman yang sesuai dalam
melaksanakan pengendalian mutu
Daftar Peralatan Pengujian yang digunakan.
Manajemen mutu melekat pada seluruh item pekerjaan dengan tahap tahapan
pekerjaan sesuai Dokumen Kualifikasi untuk pengendalain Bahan, Alat alat
pekerjaan.
Gambaran umum Pekerjaan pada paket ini sesuaii dengan gambar rencana dan
daptar kuantitas sesuai dengan Dokumen lelang dapat diuraikan sebagai berikut :
Lokasi Pekerjaan :
Hal -9
Skema penanganan pekerjaan sebagai berikut :
Gbr.Penanganan Pelebaran.
Seluruh pekerjaan ini pada saat setelah tanda tangan kontrak akan dilakukan Field
Engineering yaitu (FE) penyesuian gambar rencana terhadap kondisi lapangan
sebenarnya, dengan dilakukannya FE dimungkinkan terjadi perubahan kuantitas
pekerjaan atau item pekerjaan yang dianggap kurang sesuai keperluan lapangan.
Hal -10
D. JADWAL WAKTU PELAKSANAAN
Sesuai dengan ketentuan didalam Dokumen Lelang Jadwal waktu pelaksanaan
pekerjaan untuk menyelesasikan semua item pekerjaan adalah selama 120
(seratus dua puluh) hari kalender
Selain itu volume atau kuantitas dari masing-masing pekerjaan juga akan
diperhitungkan karena akan berpengaruh kepada jumlah tenaga yang
diperlukan, jenis dan kapasitas alat yang akan dipergunakan serta jadwal
pengiriman bahan material yang diperlukan.
Tantangan yang dihadapi pada lokasi pekerjaan ini adalah waktu pelaksanaan
yang terbatas selama 4 bulan, sehingga jam kerja pelaksanaan pekerjaan akan
harus lebih dari 7 jam/lembur dengan penerangan yang cukup (penambahan
kapasitas produksi harian).
E. METODA PELAKSANAAN
I. PEKERJAAN UTAMA
Pekerjaan Utama adalah pekerjaan pokok dengan jumlah bobot presentasi
komulatif mencapai 80% dan merupakan prioritas utama dalam urutan pekerjaan.
Pada pelaksanaan pekerjaan, item pekerjaan utama ini didukung oleh bangunan
pendukung lainnya. Tahapan urutan pekerjaan tergambarkan didalam barchart
diagram batang dalam jadual pelaksanaan sebagaimana dilampirkan dalam
penawaran ini. Adapum pekerjaan utama pada paket pekerjaan ini adalah sebagai
berikut ;
Hal -11
Uraian metoda seluruh pekerjaan diuraikan sebagai berikut;
Divisi 2 Drainase
Divisi ini terdiri dari pekerjaan :
1. 2.3(4) Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang, diameter dalam 95 - 105
cm
2. 2.3(11). Saluran berbentuk U Tipe Ds3 (Precast)
3. 2.4(1) bahan Porous Untuk Bahan Penyaring (filter)
4. 2.4(2) Anyaman Filter Plastik
5. 2.4(3) Pipa berlubang banayak (Perrforated Pipe) untuk Pekerjaan
Drainase
6. SKH 1.2.3(3) Box Culvert Ukuran 3m x 3m Terpasang
Pelaksanaan pekerjaan gorong gorong harus disiapkan terlebih dahulu parit atau
galian yang diperlukan sesuai dengan dimensi Gorong-gorong beton bertulang
diameter 90-105 cm, landasan disiapkan dengna lean concrete. Pipa beton
dipasang dengan hati-hati lindah sambungan diletakan di bagian hilir, lidah
sambungan dimasukan sepenuhnya ke dalam alur sambungan dan sesuai dengan
arah serta kelandaiannya. Sebelum melanjutkan pemasangan bagian pipa beton
berikutnya maka sisi dalam dari setengah bagian bawah alur sambungan harus
diberi adukan yang cukup pada saat yang sama setengah bagian atas lidah
sambungan pipa berikutnya juga harus diberi adukan yang sama.
Penimbuanan kembali dan pemadata sekeliling diatas gorong-gorong beton
menggunakan bahan yang memenuhi ketentuan untuk timbunana pilihan,
penimbunan kembali dilakukan sampai minimum 30 cm diatas puncak pipa dan
kecuali kalau bukaan suatu galian parit maka jarak sumbu pipa ke pipa sisi
minimum satu setengah kali diameter.
pelaksanaan ;
- Siapkan bahan dan material, tetapi sebelumnya ajukan sampel bahan kepada
pengawas/direksi.
- Untuk bahan landasan dipergunakan bahan berbutir setelah material dan bahan
disetujui oleh pengawas/direksi.
Hal -12
- Pemasangan saluran beton pracetak dilaksanakan sesuai dengan elevasi hasil
pengukuran (rekayasa lapangan) yang tertuang dalam shop drawing.
- Setelah selesai pemasangan Saluran beton pracetak maka dilanjutkan dengan
pemasangan tutup saluran (apabila diperlukan), sesuai dengan gambar
rencana.
- Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis rencana.
Hal -13
Bahan drainse porous berbutir pada saluran vertikal yang dipasang di dalam
timbunan baru, harus dihampar dalam lapisan horisontal pada waktu bersamaan
dengan penghamparan lapisan timbunan.
dimana D85 dan D50 adalah yang didefinisikan dalam Pasal 2.4.2.(1).(b) di atas.
Pemasangan Anyaman Penyaring (Filter) Plastik :
Anyaman penyaring (filter) plastik harus dipasang sesuai dengan prosedur yang
direkomendasi pabrik pembuatanya dan sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
Bilamana lubang sulingan akan dibentuk pada suatu tembok atau bangunan
lainnya tanpa harus menyertakan secara permanen pipa atau acuan lainnya,
maka metode pembentukan lubang sulingan harus menurut persetujuan
dari Direksi Pekerjaan.
o Seluruh acuan yang tidak awet harus dibuang saat struktur selesai
dikerjakan.
o Lubang sulingan harus dibuat mendatar kecuali diperintahkan lain oleh
Direksi Pekerjaan.
o Pipa yang akan ditanam dalam beton sebagai lubang sulingan, atau sebagai
acuan lubang sulingan, harus ditambat atau diikat kuat selama pengecoran
beton
Kecuali ditentukan atau diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, lubang
sulingan harus dipasang dengan interval masing-masing untuk horisontal
dan vertikal tidak lebih dari 2 m dan 1 m.
Bilamana kantung penyaring (filter) diperlukan untuk dibuat pada belakang
lubang sulingan, maka bahan penyaring (filter) harus diperpanjang sampai
landasan atau bahan porous untuk penimbunan kembali paling sedikit 30
cm dari ujung lubang ke segala arah, kecuali ditentukan atau diperintahkan
lain oleh Direksi Pekerjaan.
Hal -15
- Pemasangan saluran beton pracetak dilaksanakan sesuai dengan elevasi hasil
pengukuran (rekayasa lapangan) yang tertuang dalam shop drawing.
- Setelah selesai pemasangan dilakukan pengisian celah hasil galian dan diurug
dengan menggunakan slacted material dan dipadatkan sesuai ketentuan yang
berlaku..
Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis rencana.
1. 3.1.(1a)Galian Biasa
Pekerjaan ini akan mencakup penggalian, penanganan, pembuangan
ataupenumpukan tanah dari jalan atau sekitarnya yangdiperlukan untuk
penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak ini. Pekerjaan ini umumnya diperlukan
untuk pembuatan saluran air dan selokan,untuk formasi galian atau pondasi pipa,
gorong-gorong, pembuangan ataustruktur lainnya, untuk pembuangan bahan yang
tak terpakai dan tanah humus,untuk pekerjaan stabilisasi lereng dan pembuangan
bahan longsoran, untukgalian bahan konstruksi dan pembuangan sisa bahan
Hal -16
galian, untuk pengupasandan pembuangan bahan perkerasan beraspal pada
perkerasan lama, dan umumnya untuk pembentukan profil dan penampang yang
sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian dan penampang
melintang yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.
Hal -17
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Penerimaan bahan
Jumlah data pendukung hasil pengujian yang diperlukan untuk persetujuan awal
mutu bahan akan ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan dan Direksi Teknis, tetapi
bagaimanapun juga harus mencakup seluruh pengujian yang disyaratkan dengan
satu rangkaian pengujian bahan yang lengkap untuk setiap jenis tanah dari setiap
sumber bahan.
Setelah persetujuan terhadap mutu bahan timbunan yang diusulkan, Direksi
Pekerjaan dan Direksi Teknis dapat memintakan pengujian mutu bahan ulang agar
bila terjadi perubahan bahan dapat diamati.
Percobaan Pemadatan
Penyedia Jasa harus menyampaikan metode penghamparan dan
bertanggungjawab dalam memilih metode dan peralatan untuk mencapai tingkat
kepadatan yang disyaratkan. Bilamana Penyedia Jasa tidak sanggup mencapai
kepadatan yang disyaratkan, prosedur pemadatan berikut
ini harus diikuti :
peralatan pemadat dan kadar air sampai kepadatan yang disyaratkan tercapai
sehingga dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan dan Direksi Teknis.
Hasil percobaan lapangan ini selanjutnya dapat digunakan Penyedia Jasa untuk
ancar-ancar menetapkan pola lintasan pemadatan, jumlah lintasan, jenis alat
pemadat dan kadar air untuk seluruh pemadatan berikutnya.
Hal -18
3.2.(3a)Timbunan Pilihan Berbutir)
Penerimaan bahan
Jumlah data pendukung hasil pengujian yang diperlukan untuk persetujuan awal
mutu bahan akan ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan dan Direksi Teknis, tetapi
bagaimanapun juga harus mencakup seluruh pengujian yang disyaratkan dengan
satu rangkaian pengujian bahan yang lengkap untuk setiap jenis tanah dari setiap
sumber bahan.
Setelah persetujuan terhadap mutu bahan timbunan yang diusulkan, Direksi
Pekerjaan dan Direksi Teknis dapat memintakan pengujian mutu bahan ulang agar
bila terjadi perubahan bahan dapat diamati.
Percobaan Pemadatan
Penyedia Jasa harus menyampaikan metode penghamparan dan
bertanggungjawab dalam memilih metode dan peralatan untuk mencapai tingkat
kepadatan yang disyaratkan. Bilamana Penyedia Jasa tidak sanggup mencapai
kepadatan yang disyaratkan, prosedur pemadatan berikut
ini harus diikuti :
peralatan pemadat dan kadar air sampai kepadatan yang disyaratkan tercapai
sehingga dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan dan Direksi Teknis.
Hasil percobaan lapangan ini selanjutnya dapat digunakan Penyedia Jasa untuk
ancar-ancar menetapkan pola lintasan pemadatan, jumlah lintasan, jenis alat
pemadat dan kadar air untuk seluruh pemadatan berikutnya.
Hal -19
3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan
Pekerjaan ini meliputi galian minor atau penggaruan serta pekerjaan timbunan
minor yang diikuti dengan pembentukan, pemadatan, pengujian tanah atau bahan
berbutir, dan pemeliharaan permukaan yang disiapkan sampai bahan perkerasan
ditempatkan diatasnya, yang semuanya sesuai dengan Gambar dan Spesifikasi ini
atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Pekerjaan ini
terdapat pada Rehabilitasi Mayor Jalan dan Pemeliharaan Rutin Kondisi Jalan
Jadwal Kerja
Gorong-gorong, tembok kepala dan struktur minor lainnya di bawah elevasi tanah
dasar atau permukaan jalan, termasuk pemadatan sepenuhnya atas bahan yang
dipakai untuk penimbunan kembali, harus telah selesai sebelum dimulainya
pekerjaan pada tanah dasar atau permukaan jalan. Seluruh pekerjaan drainase
harus berada dalam kondisi berfungsi sehingga menjamin keefektifan drainase,
dengan demikian dapat mencegah kerusakan tanah dasar atau permukaan jalan
oleh aliran air permukaan.
Bilamana permukaan tanah dasar disiapkan terlalu dini tanpa segera diikuti oleh
penghamparan lapis pondasi bawah, maka permukaan tanah dasar dapat menjadi
rusak. Oleh karena itu, luas pekerjaan penyiapan tanah dasar yang tidak dapat
dilindungi pada setiap saat harus dibatasi sedemikian rupa sehingga daerah
tersebut yang masih dapat dipelihara dengan peralatan yang tersedia dan
Penyedia Jasa harus mengatur penyiapan tanah dasar dan penempatan bahan
perkerasan dimana satu dengan lainnya berjarak cukup dekat.
Hal -20
3.5(3) Geotextile Separator
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pencampuran antara tanah
dasar dengan agregat penutupnya (lapis pondasi bawah, lapis pondasi, timbunan
pilihan dan sebagainya).
Geotektile di gelar dan tidak boleh terekpos selama lebih dari 14 hari, sambungan
dilakukan dengan keliman menggunakan tali yang terbuat dari polyester. Metode
pekerjaan adalah sebagai berikut :
1. Ratakan permukaan agregat atau tanah yang akan dipasang geotektile
dengan menggunakan motor grader.
2. Setelah permukaan rata hampar geotektile, apabila ada smabungan klem
dengan menggunakan tali polyester
3. Setelah geotektile terhamapar ddan sambungan dianggap kuat maka dapat
dilakukan penimbunan dengan material selanjutnya sesuai dengan gambar
rencana.
Bahan yang digunakan terdiri dari agregat kasar dan agregat halus dengan
komposisi campuran sesuai jobmix untuk agregat B sesuai spesifikasi. Bahan
dicampur di lokasi Crusher, diangkut dengan menggunakan Dump Truck,
dihampar dengan menggunakan Motor Grader untuk lokasi penanganan badan
jalan penuh dan manual dengan menggunakan tenaga manusia untuk lokasi
petching non minor, pekerjaan pemadatan menggunakan Alat Vibrator Roller 6-8
Ton. Penghamparan, pemadatan dan penyiraman dengan air perlapis tidak
melebihi ketebalan 15 cm. Pengujian test kepadatan (CBR) dengan Sand Cone
dilakukan sesuai dengan ketentuan spesipikasi untuk setiap lapisan dan lokasi
pemadatan.
Hal -21
Setelah persetujuan terhadap mutu bahan timbunan yang diusulkan, Direksi
Pekerjaan dan Direksi Teknis dapat memintakan pengujian mutu bahan ulang agar
bila terjadi perubahan bahan dapat diamati.
Percobaan Pemadatan
Penyedia Jasa harus menyampaikan metode penghamparan dan
bertanggungjawab dalammemilih metode dan peralatan untuk mencapai tingkat
kepadatan yang disyaratkan. BilamanaPenyedia Jasa tidak sanggup mencapai
kepadatan yang disyaratkan, prosedur pemadatan berikut
ini harus diikuti :
Hal -22
5.1.(1)Lapis Pondasi Agregat Kelas A
Pekerjaan ini hanya terdiri Lapis Pondasi Agregat Kelas A, Pekerjaan ini akan
meliputi pemasokan, pemrosesan, pengangkutan,penghamparan,pembasahan dan
pemadatan agregat bergradasi di atas permukaan yang telahdisiapkan dan telah
diterima sesuai dengan detil yang ditunjukkan dalam Gambar atausesuai dengan
perintah Direksi Pekerjaan, dan memelihara lapis pondasi agegrat yangtelah
selesai sesuai yang disyaratkan. Pemrosesan akan meliputi, bila perlu,pemecahan,
pengayakan, pemisahan, pencampuran dan operasi lainnya yang perluuntuk
menghasilkan suatu bahan yang memenuhi ketentuan Spesifikasi ini
Bahan yang digunakan terdiri dari agregat kasar dan agregat halus dengan
komposisi campuran sesuai jobmix untuk agregat A sesuai spesifikasi. Bahan
dicampur di lokasi Crusher, diangkut dengan menggunakan Dump Truck,
dihampar dengan menggunakan Motor Grader untuk lokasi penanganan badan
jalan penuh dan manual dengan menggunakan tenaga manusia untuk lokasi
petching non minor, pekerjaan pemadatan menggunakan Alat Vibrator Roller 6-8
Ton. Penghamparan, pemadatan dan penyiraman dengan air perlapis tidak
melebihi ketebalan 20 cm. Pengujian test kepadatan (CBR) dengan Sand Cone
dilakukan sesuai dengan ketentuan spesipikasi untuk setiap lapisan dan lokasi
pemadatan.
Gbr. Agregat A
Hal -23
5.1.(1)Lapis Pondasi Agregat Kelas B
Pekerjaan ini hanya terdiri Lapis Pondasi Agregat Kelas B, Pekerjaan ini akan
meliputi pemasokan, pemrosesan, pengangkutan,penghamparan,pembasahan dan
pemadatan agregat bergradasi di atas permukaan yang telahdisiapkan dan telah
diterima sesuai dengan detil yang ditunjukkan dalam Gambar atausesuai dengan
perintah Direksi Pekerjaan, dan memelihara lapis pondasi agegrat yangtelah
selesai sesuai yang disyaratkan. Pemrosesan akan meliputi, bila perlu,pemecahan,
pengayakan, pemisahan, pencampuran dan operasi lainnya yang perluuntuk
menghasilkan suatu bahan yang memenuhi ketentuan Spesifikasi ini
Bahan yang digunakan terdiri dari agregat kasar dan agregat halus dengan
komposisi campuran sesuai jobmix untuk agregat A sesuai spesifikasi. Bahan
dicampur di lokasi Crusher, diangkut dengan menggunakan Dump Truck,
dihampar dengan menggunakan Motor Grader untuk lokasi penanganan badan
jalan penuh dan manual dengan menggunakan tenaga manusia untuk lokasi
petching non minor, pekerjaan pemadatan menggunakan Alat Vibrator Roller 6-8
Ton. Penghamparan, pemadatan dan penyiraman dengan air perlapis tidak
melebihi ketebalan 20 cm. Pengujian test kepadatan (CBR) dengan Sand Cone
dilakukan sesuai dengan ketentuan spesipikasi untuk setiap lapisan dan lokasi
pemadatan.
Gbr. Agregat B
Hal -24
Divisi 6 Perkerasan Aspal
Alat yang diginakan untuk pekerjaan ini adalah asphalt sprayer, Dump Truck untuk
menarik dan pensuplai aspal emulsi. Sebelum lahan yang akan dilapisi resap
pengikat disemprot dulu dengan menggunakan compressor supaya bersih dari
debu dan kotoranSetelah lahan bersih dari kotoran dan debu lalu aspal lapis resap
pengikat disemprotkan dengan menggunakan aspalt spayer secara merata dengan
takaran sesuai dengan spesifikasi teknis.
Hal -25
6.1 (2a) Lapis Perekat - Aspal Cair
Pekerjaan ini akan mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada
permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal
berikutnya. Lapis Perekatakan dihampar di atas permukaan yang yang beraspal.
Lapisan yang telah selesai akan menutup keseluruhan permukaan yang dilapisi dan
tampak merata, tanpa adanya bagian-bagian yang beralur atau kelebihan aspal
Untuk Lapis Perekat, akan melekat dengan cukup kuat di atas permukaan
yangdisemprot. Untuk penampilan yang kelihatan berbintik-bintik, sebagai akibat
daribahan aspal yang didistribusikan sebagai butir-butir tersendiri dapat diterima
asalkanpenampilannya kelihatan rata dan keseluruhan takaran pemakaiannya
memenuhi ketentuan.
Alat yang diginakan untuk pekerjaan ini adalah asphalt sprayer, Dump Truck untuk
menarik dan pensuplai aspal emulsi. Sebelum lahan yang akan dilapisi resap
pengikat disemprot dulu dengan menggunakan compressor supaya bersih dari
debu dan kotoranSetelah lahan bersih dari kotoran dan debu lalu aspal lapis resap
pengikat disemprotkan dengan menggunakan aspalt spayer secara merata dengan
takaran sesuai dengan spesifikasi teknis. Pekerjaan ini terdapat pada rehabilitasi
Jalan.
Pekerjaan Lataston Lapis Aus (AC-WC) digunakan sebagi lapisan akhir perkerasan
aspal sebagai Lapis penutup permukaan perkerasan jalan,dilakukan secara
mekanik (dengan alat berat), manusia dan alat bantu.Lokasi pekerjaan: sepanjang
badan jalan (overlay) atau pada lokasi yang telah ditentukan dalam gambar
rencana. Pekerjaan ini meliputi pencampuran aggregate dan aspal (bitumen) pada
instalasi pencampur, penghamparan dan pemadatannya pada permukaan yang
telah dipersiapkan menurut spesifikasi dan garis kelandaian, ketebalan dan bentuk
tampak melintang yang tercantum pada gambar atau instruksi konsultan
pengawas.
Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan, dibuat Job Mix Formula untuk pekerjaan
Hotmix dengan indeks kekuatan menurut pengujian sifat-sifat Marshall (AASHTO T
245 atau SNI 06-2489-1990), pengujian Kepadatan Membal (Refusal Density)
Campuran Rancangan dengan prosedur BS 598 Part 104-1989 dan berat jenis
maksimum campuran aspal menurut AASHTO T 209 -90.
JMF tersebut akan menunjukan angka-angka pasti mengenai :
Prosentase aggregat hasil pengayakan dari masing-masing saringan.
Prosentase aspal yang ditambahkan berdasarkan berat total aggregat.
Suhu campuran ketika keluar dari mixer.
Suhu ketika penghamparan.
Hal -26
Grade/jenis material bitumen (aspal).
Trial Compaction :
Setelah percobaan komposisi campuran hot mix dilaksanakan dan disetujui oleh
Direksi, dilanjutkan dengan percobaa trial compaction yang dilakukan pada dasar
pondasi yang telah disiapkan, untuk menentukan tebal hotmix (belum padat) dan
kombinasi pemakaian Tandem Roller dan Pneumatic Tired Roller, sehingga didapat
ketebalan padat yang dipersyaratkan.
Hot Mix Production :
Selanjutnya hasil-hasil yang didapat dari trial mix di AMP dan trial mix compaction
tersebut dipakai sebagai dasar / acuan untuk memproduksi hotmix di AMP dan
pelaksanaan di lapangan.
Delivery Of Hotmix :
Spreading Of Hotmix :
Compacting :
Breakdown Rolling dilaksanakan pada suhu min 130 °C atau sesuai dengan
tabel viskositas yang ditunjukan dalam spesifikasi teknis dalam Dokumen
pelelangan, dengan Tandem Roller kecepatan ≤ 4 km/jam.
Intermediate Rolling dilaksanakan pada suhu min 100°C atau sesuai dengan
tabel viskositas yang ditunjukan dalam spesifikasi teknis dalam Dokumen
pelelangan, dengan Pneumatic Tired Roller kecepatan ≤ 10 km/jam.
Finish Rolling menggunakan Tandem Roller, dilaksanakan pada suhu ≥ 95 °C
atau sesuai dengan tabel viskositas yang ditunjukan dalam spesifikasi teknis dalam
Dokumen pelelangan.Dilaksanakan sementara bahan yang bersangkutan masih
berada dalam kondisi yang cukup dapat dikerjakan sehingga semua bekas jejak
roda mesin gilas dapat dihilangkan.OPEN TRAFFIC dilakukan sebaiknya apabila
Hal -27
memungkinkan minimum 12 jam setelah selesai Finish Rolling dan suhu berada
pada titik lembek aspal yang digunakan.
Pekerjaan Lataston Lapis Antara (Ac - Bc), digunakan sebagi lapisan antara
Hotmix pondasi dan Lapis penutup Permukaan, perkerasan aspal dilakukan secara
mekanik (dengan alat berat), manusia dan alat bantu. Lokasi pekerjaan: sepanjang
badan jalan (overlay) atau pada lokasi yang telah ditentukan dalam gambar
rencana.Pekerjaan ini meliputi pencampuran aggregate dan aspal (bitumen) pada
instalasi pencampur, penghamparan dan pemadatannya pada permukaan yang
telah dipersiapkan menurut spesifikasi dan garis kelandaian, ketebalan dan bentuk
tampak melintang yang tercantum pada gambar atau instruksi konsultan
pengawas.
Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan, dibuat Job Mix Formula untuk pekerjaan
Hotmix dengan indeks kekuatan menurut pengujian sifat-sifat Marshall (AASHTO T
245 atau SNI 06-2489-1990), pengujian Kepadatan Membal (Refusal Density)
Campuran Rancangan dengan prosedur BS 598 Part 104-1989 dan berat jenis
maksimum campuran aspal menurut AASHTO T 209 -90.
JMF tersebut akan menunjukan angka-angka pasti mengenai :
Prosentase aggregat hasil pengayakan dari masing-masing saringan.
Prosentase aspal yang ditambahkan berdasarkan berat total aggregat.
Suhu campuran ketika keluar dari mixer.
Suhu ketika penghamparan.
Grade/jenis material bitumen (aspal).
Trial Mix di AMP :
Setelah kalibrasi alat AMP yang antara lain meliputi kalibrasi:
Timbangan, rencana bukaan Cold Bin, pengukur suhu, dll. Disetujui oleh Direksi,
maka dilanjutkan dengan trial mix yang dilaksanakan di lokasi AMP merujuk pada
Job Mix Formula yang telah disetujui Direksi, sehingga didapatkan mutu campuran
yang baik.
Trial Compaction :
Setelah percobaan komposisi campuran hot mix dilaksanakan dan disetujui oleh
Direksi, dilanjutkan dengan percobaa trial compaction yang dilakukan pada dasar
pondasi yang telah disiapkan, untuk menentukan tebal hotmix (belum padat) dan
kombinasi pemakaian Tandem Roller dan Pneumatic Tired Roller, sehingga didapat
ketebalan padat yang dipersyaratkan.
Delivery Of Hotmix :
Spreading Of Hotmix :
Compacting :
Breakdown Rolling dilaksanakan pada suhu min 130 °C atau sesuai dengan
tabel viskositas yang ditunjukan dalam spesifikasi teknis dalam Dokumen
pelelangan, dengan Tandem Roller kecepatan ≤ 4 km/jam.
Intermediate Rolling dilaksanakan pada suhu min 100°C atau sesuai dengan
tabel viskositas yang ditunjukan dalam spesifikasi teknis dalam Dokumen
pelelangan, dengan Pneumatic Tired Roller kecepatan ≤ 10 km/jam.
Finish Rolling menggunakan Tandem Roller, dilaksanakan pada suhu ≥ 95 °C
atau sesuai dengan tabel viskositas yang ditunjukan dalam spesifikasi teknis dalam
Dokumen pelelangan.Dilaksanakan sementara bahan yang bersangkutan masih
berada dalam kondisi yang cukup dapat dikerjakan sehingga semua bekas jejak
roda mesin gilas dapat dihilangkan.OPEN TRAFFIC dilakukan sebaiknya apabila
memungkinkan minimum 12 jam setelah selesai Finish Rolling dan suhu berada
pada titik lembek aspal yang digunakan.
Hal -29
Pengajuan Job Mix Formula :
Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan, dibuat Job Mix Formula untuk pekerjaan
Hotmix dengan indeks kekuatan menurut pengujian sifat-sifat Marshall (AASHTO T
245 atau SNI 06-2489-1990), pengujian Kepadatan Membal (Refusal Density)
Campuran Rancangan dengan prosedur BS 598 Part 104-1989 dan berat jenis
maksimum campuran aspal menurut AASHTO T 209 -90.
JMF tersebut akan menunjukan angka-angka pasti mengenai :
Prosentase aggregat hasil pengayakan dari masing-masing saringan.
Prosentase aspal yang ditambahkan berdasarkan berat total aggregat.
Suhu campuran ketika keluar dari mixer.
Suhu ketika penghamparan.
Grade/jenis material bitumen (aspal).
Trial Mix di AMP :
Setelah kalibrasi alat AMP yang antara lain meliputi kalibrasi:
Timbangan, rencana bukaan Cold Bin, pengukur suhu, dll. Disetujui oleh Direksi,
maka dilanjutkan dengan trial mix yang dilaksanakan di lokasi AMP merujuk pada
Job Mix Formula yang telah disetujui Direksi, sehingga didapatkan mutu campuran
yang baik.
Trial Compaction :
Setelah percobaan komposisi campuran hot mix dilaksanakan dan disetujui oleh
Direksi, dilanjutkan dengan percobaa trial compaction yang dilakukan pada dasar
pondasi yang telah disiapkan, untuk menentukan tebal hotmix (belum padat) dan
kombinasi pemakaian Tandem Roller dan Pneumatic Tired Roller, sehingga didapat
ketebalan padat yang dipersyaratkan.
Delivery Of Hotmix :
Spreading Of Hotmix :
Hal -30
Compacting :
Breakdown Rolling dilaksanakan pada suhu min 130 °C atau sesuai dengan
tabel viskositas yang ditunjukan dalam spesifikasi teknis dalam Dokumen
pelelangan, dengan Tandem Roller kecepatan ≤ 4 km/jam.
Intermediate Rolling dilaksanakan pada suhu min 100°C atau sesuai dengan
tabel viskositas yang ditunjukan dalam spesifikasi teknis dalam Dokumen
pelelangan, dengan Pneumatic Tired Roller kecepatan ≤ 10 km/jam.
Finish Rolling menggunakan Tandem Roller, dilaksanakan pada suhu ≥ 95 °C
atau sesuai dengan tabel viskositas yang ditunjukan dalam spesifikasi teknis dalam
Dokumen pelelangan.Dilaksanakan sementara bahan yang bersangkutan masih
berada dalam kondisi yang cukup dapat dikerjakan sehingga semua bekas jejak
roda mesin gilas dapat dihilangkan.OPEN TRAFFIC dilakukan sebaiknya apabila
memungkinkan minimum 12 jam setelah selesai Finish Rolling dan suhu berada
pada titik lembek aspal yang digunakan.
Divisi 7 Struktur.
Pekerjaan penunjang pada pekerjaan struktur ini terdiri dari :
1. 7.1 (5)b Beton mutu sedang fc’30 Mpa
2. 7.1 (10) Beton mutu rendah fc’10 Mpa
3. 7.3 (4) Baja Tulangan U 39
4. 7.6(1) Pondasi Cerucuk Penyediaan dan Pemasangan
5. 7.9 (1) Pasangan Batu
5. Tahapan Pekerjaan :
a. Bahan material yang akan digunakan Agregat Kasar, Agregta Halus dan
Semen.
b. Material tersebut dicampur dengan menggunakan concrete mixer dan
diberi air yang telah disediakan dengan alat water tank truck.
Hal -31
c. Komposisi campuran sesuai dengan spesifikasi teknik
d. Sebelum pemasangan harus dibuatkan bekisting dengan menggunakan
kayu perancah dan profil terlebih dahulu untuk memudahkan
pemasangan sesuai dengan gambar.
e. Setelah bekisting dan tulangan ssudah dipasang, maka pengecoran
dilaksanakan dan pemadatannya menggunakan alat concrete vibrator
agar beton padat dan karakteristik (kuat tekan) beton tercapai.
f. Dalam proses pengecoran harus dibuatkan benda uji kubus beton untuk
dilakukan pengetesan dilaboratorium.
5. Tahapan Pekerjaan :
a. Bahan material yang akan digunakan Agregat Kasar, Agregta Halus dan
Semen.
b. Material tersebut dicampur dengan menggunakan concrete mixer dan
diberi air yang telah disediakan dengan alat water tank truck.
c. Komposisi campuran sesuai dengan spesifikasi teknik
d. Sebelum pemasangan harus dibuatkan bekisting dengan menggunakan
kayu perancah dan profil terlebih dahulu untuk memudahkan
pemasangan sesuai dengan gambar.
e. Setelah bekisting dan tulangan ssudah dipasang, maka pengecoran
dilaksanakan dan pemadatannya menggunakan alat concrete vibrator
agar beton padat dan karakteristik (kuat tekan) beton tercapai.
f. Dalam proses pengecoran harus dibuatkan benda uji kubus beton untuk
dilakukan pengetesan dilaboratorium.
Hal -32
7.3(1) Baja Tulangan U 39 Uril
Merupakan baja tulangan Bentuk polos dengan baja mutu sedang yang memiliki
tegangan leleh karekteristik 3900 kg/cm2.Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan
pemasangan baja tulangan pada acuan cetakan sesuai dengan Spesifikasi dan
Gambar. Pekerjaan utama yang menggunakan Baja tulangan adalah untuk struktur
Jembatan dan bangunan pelengkap lainya seperti pada gambar dokumen lelang.
Mutu Pekerjaan dan Perbaikan Atas Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan
Persetujuan atas daftar pesanan dan diagram pembengkokan dalam segala
hal tidak membebaskan Penyedia Jasa atas tanggung jawabnya untuk
memastikan ketelitian dari daftar dan diagram tersebut. Revisi bahan yang
disediakan sesuai dengan daftar dan diagram, untuk memenuhi rancangan
dalam Gambar, menjadai tanggung jawab dan atas biaya Penyedia Jasa.
Baja tulangan yang cacat sebagai berikut tidak akan diijinkan dalam
pekerjaan :
1) Panjang batang, ketebalan dan bengkokan yang melebihi toleransi
pembuatan yang disyaratkan dalam ACI 315;
2) Bengkokan atau tekukan yang tidak ditunjukkan pada Gambar atau
Gambar KerjaAkhir (Final Shop Drawing);
3) Batang dengan penampang yang mengecil karena karat yang
berlebih atau oleh sebablain.
Bilamana terjadi kesalahan dalam membengkokkan baja tulangan, batang
tulangan tidak boleh dibengkokkan kembali atau diluruskan tanpa
persetujuan Direksi Pekerjaan atau yang sedemikian sehingga akan
Hal -33
merusak atau melemahkan bahan. Pembengkokan kembali dari batang
tulangan harus dilakukan dalam keadaan dingin terkecuali disetujui lain oleh
Direksi Pekerjaan. Dalam segala hal batang tulangan yang telah
dibengkokkan kembali lebih dari satu kali pada tempat yang sama tidak
diijinkan digunakan pada Pekerjaan. Kesalahan yang tidak dapat diperbaiki
oleh pembengkokan kembali, atau bilamana pembengkokan kembali tidak
disetujui oleh Direksi Pekerjaan, harus diperbaiki dengan mengganti seluruh
batang tersebut dengan batang baru yang dibengkokkan dengan benar dan
sesuai dengan bentuk dan dimensi yang disyaratkan.
Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas di tempat kerja untuk pemotongan
danpembengkokan tulangan, baik jika melakukan pemesanan tulangan yang telah
dibengkokan maupun tidak, dan harus menyediakan persediaan (stok) batang
lurus yang cukup di tempat, untuk pembengkokan sebagaimana yang diperlukan
dalam memperbaiki kesalahan atau kelalaian
Hal -34
Divisi 8 Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minnor.
Pekerjaan penunjang pada pekerjaan struktur ini terdiri dari :
1. 8.3(1a) Stabilisasi dengan Tanaman
2. 8.4(1) Marka Jalan
3. 8.4(1) Rambu Jalan Tunggal dengan permukaan pemantul Engineer Grade
4. 8.4(3b) Rambu Jalan Ganda dengan permukaan pemantul Engineer Grade
5. 8.4(5) Patok Pengarah
6. 8.4(6a) Patok Kilometer
7. 8.4(6b) Patok Hektometer
8. 8.4(6b) Rel Pengaman
9. 8.4(10b) Kerb Pracetak Jenis 2 (Penghalang/Barrier)
10. 8.4(15) Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan Ganda Tipe LED
11. 8.4(21) Pagar Pemisah Pedestrian Galvanised
7. 8.4.(1)Marka Termoplastick
Pekerjaan Marka Jalan sebaiknya dilaksanakan setelah selesainya pekerjaan
Hotmix dengan aspal telah jenuh menguap (cukup umur 2-4 minggu).Hal ini
dilakukan agar aspal telah mengalami penguapan yang cukup sehingga tidak
mempengaruhi kualitas pekerjaan Marka Jalan yang dipasang.Bahan yang
digunakan cat marka jalan type thermoplastic, Lokasi pekerjaan disepanjang jalan
penanganan dan dipasang ditengah jalan sebagai rambu pembatas lajur jalan.
Lebar serta panjang tiap marka disesuaikan dengan gambar pelaksanaan dan
jarak putus antara marka sesuai gambar pelaksanaan.Sebelum pemasangan
permukaan jalan dibersihkan dari kotoran dan debu.Bahan matrial yang digunakan
terdiri dari Thermoplastik dan Glasbit dicampur pada alat pencampur cat.Lokasi
yang akan dipasang di mal supay menjaga bentuk dan kelurusanlebih
merata.Dalam pemasangan karena treffic sangat padat maka pengaturan lalulintas
akan diperhatikan sehingga arus lalulintas dan pekerjaan tidak terganggu.
Hal -35
Gambar Pekerjaan Marka Thermoplastick
Pemasangan Rambu
1. Posisi Daun Rambu Menurut Arah lalu-lintas
2. Rambu lalu-lintas yang ditempatkan pada sisi jalan sebelah kiri menurut
arah lalu-lintas, pemasangan/posisi daun rambu diputar 15 derajat
berlawanan dengan arah jarum jam dari posisi tegak lurus menurut arah
lalu-lintas.
3. Rambu lalu-lintas yang ditempatkan pada sisi jalan sebelah kiri menurut
arah lalu-lintas, pemasangan/posisi daun rambu diputar 15 derajat searah
dengan arah
4. jarum jam dari posisi tegak lurus menurut arah lalu-lintas.
5. Rambulalu-lintas jalan yang ditempatkan pada awal pemisah jalan dan di
atas manfaat jalan, pemasangan/posisi daun rambu tegak lurus terhadap
arah lalu-lintas.
6. Pemasanganan daun rambu dalam satu tiang maksimal 2 buah daun
rambu.
Hal -36
8.4(3b) Rambu Jalan Ganda dengan permukaan pemantul Engineer
Grade
Hal -37
GBR. Patok Pengarah
Pekerjaan ini meliputi Pemasangan Rel Pengaman yang ditunjukkan dalam Gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Teknik.
a) Bahan
Rel Pengaman
Patok Beton K-175
Baja Tulangan
Hal -38
Baut, dan material lain
2. Urutan Kerja
Material dan peralatan disiapkan
Rel Pengaman dipasang sesuai dengan gambar rencana
Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Pegendalian Mutu
Penerimaan bahan
Bahan yang diterima harus diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan
dengan mengecek/memeriksa bukti tertulis yang menunjukkan bahwa
bahan-bahan yang telah diterima harus sesuai dengan ketentuan
persyaratan bahan pada pasal 8.4.(7).
Jaminan Mutu
Mutu bahan yang dipasok, kecakapan kerja dan hasil akhir harus dipantau
dan dikendalikan sebagaimana yang disyaratkan dalam Standar Rujukan
dalam Pasal 8.4(7)
Hal -39
Sandaran yang mengalami kerusakan pada galvanisasi atau pengecatan
harusdikembalikan ke bengkel dan diperbaiki sampai baik. Kerusakan kecil
pada pekerjaan cat mungkin dapat diperbaiki di lapangan, sesuai dengan
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Lokasi yang diperlukan untuk pekerjaan ini harus dibersihkan dan digali bentuk
dan kedalaman yang diperlukan dan landasan kerb ini harus dipadatkan satu
permukaan yang rata. Semua bahan yang lunak dan tidak sesui harus dibuang dan
diganti dengan bahan yang memenuhi serta harus dipadatkan sampai
merata.Pemasangan kerb harus dipasang dengan teliti sesui dengan detail, garis
elevasi yang ditunjukan dalam Gambar nsebagaimana yang diperinyahlan Direksi
Pekerjaan. Setiap kerbyang akan dipasang pasa suatu kurva atau radius kurang
dari 20 m harus dibuat dengan menggunakan cetakan lengkung atau unit unit
pracetak yang melengkung.
Hal -40
Pekerjaan ini meliputi Pemasangan Rel Pengaman yang ditunjukkan dalam Gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Teknik.
a) Bahan
Rel Pengaman
Patok Beton K-175
Baja Tulangan
Baut, dan material lain
4. Urutan Kerja
Material dan peralatan disiapkan
Rel Pengaman dipasang sesuai dengan gambar rencana
Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Pegendalian Mutu
Penerimaan bahan
Bahan yang diterima harus diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan
dengan mengecek/memeriksa bukti tertulis yang menunjukkan bahwa
bahan-bahan yang telah diterima harus sesuai dengan ketentuan
persyaratan bahan pada pasal 8.4.(7).
Jaminan Mutu
Mutu bahan yang dipasok, kecakapan kerja dan hasil akhir harus dipantau
dan dikendalikan sebagaimana yang disyaratkan dalam Standar Rujukan
dalam Pasal 8.4(7)
Hal -41
Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia Jasa untuk melaksanakan perbaikan
terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan atau gagal
sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 8.4&7) di atas, Penyedia Jasa juga
harus bertanggungjawab atas pemeliharaan rutin dari semua sandaran
jembatan yang telah selesai dan diterima selama Periode Kontrak termasuk
Periode Pemeliharaan. Pekerjaan pemeliharaan rutin tersebut harus
dilaksanakan sesuai dengan Seksi 10.1 dari Spesifikasi ini dan harus dibayar
terpisah menurut Pasal 10.1.5.
Hal -42
F. PENUTUP
Uraian rangkain pekerjaan pada peket pekerjaan ini diselesaikan sesuai dengan
urutan dan jadwal pekerjaan, setiap item pekerjan dilengkapi dengan dokumen
dokume administrasi; Request, pendukung Quality, Pendukung Kuantitas, Shop
drawing dan asbuild drawing, Dokumentasi foto pelaksanaan.
Setelah pekerjaan mencapai 100% akan diajukan permohonan Serah terima
Pekerjaan Pertama (FHO) kepada PPK paket pekerjaan dan dilakukan pemeriksaan
bersama dengan Panitia Peniliti yang telah dibentuk oleh Satker Kuasa Pengguna
Aggaran. Apabila dianggap belum sempurna akan dilakukan perbaikan perbaikan
sampai dengan pekerjaan tersebut dapat diserahterimakan dan selanjutnya apabila
telah diterima dilanjutkan dengan masa pemeliharaan sesuai dengan ketentuan
Dokumen Lelang.
ACHMAD HANAFIAH
Direktur
Hal -43