Anda di halaman 1dari 21

REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

dan SII Jendela 0695 – 82 atau setara.( Bersetifikat)


e. Kedap suara : 40DB. f.
Ketahanan terhadap kebakaran 60 menit.
g. Ketahanan terhadap air untuk setiap tipe harus disertai hasi test, aluminium yaitu100 kg/m².
h. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m³/hr dan terhadap tekanan air 15 kg/m² yang harus disertai hasil
test.
i. Pewarnaan : Colour
j. Tebal Anodizet : 18 micron. k.
Acssesories
l. Rangka penguat profil : Steel tube 40 x 40 . m.
Glassing bead : Neoprane.
n. Weather strip : Fabricat.
o. Screw assembled : Stainless steel.
p. Bahan pengikat lain : Dipakai bahan baja lapis zinc 20 micron.
q. Kaca : Float grey glass tebal 5 mm, produksi ASAHIMAS atau setaraf. r.
Sealant : DOW CORNING atau setara.
s. Sekrup – sekrup, engsel – engsel dan karet yang digunakan adalah sesuai dengan ketentuan pabrik pembuat
aluminium dengan model pembukaan jendela dan bouvenlight adalah projected system ( dengan menggunakan tuas
fabric ).
t. Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu membuat shop drawing yang menggambarkan detail hubungan
– hubungan dan sambungan – sambungan, pengangkeran konstrusi dan pemasangan semua komponen, lengkap
dengan ukuran – ukurannya.

27
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

3. Syarat – Syarat Pelaksanaan.


a. Pekerjaan pembuatan, penyetelan dan pemasangan aluminium profil beserta kaca harus dilaksanakan
oleh ahlinya.
b. Kontraktor harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan pekerjaan tembok, dan
memberitahukan Pengawas seandainya permukaan – permukaan yang bersangkutan dalam keadaan tidak
memungkinkan untuk mendapatkan pemasangan kusen dan harus diperbaiki.
c. Kontraktor harus mengukur setempat semua dimensi yang mempengaruhi pekerjaannya. Ukuran lapangan
yang berbeda dengan shop drawing, untuk demikian/ diselesaikan bersama dengan Pengawas untuk mendapatkan
kepastian.
d. Kontraktor harus memberikan perhitungan kekuatan atas syarat – syarat yang ditentukan.
e. Diseleksi dahulu sesuai dengan bentuk, toleransi ukuran ketebalan yang dipersyaratan, kesikuan kelengkungan
dan pewarnaan yang dipersyaratkan kemudian dikerjakan secara maximal dengan mesin potong, mesin, punc,
drill, sehingga hasil yang telah dirangkai mempunyai ukuran yang presisi.
f. Hubungan antara aluminium pada sambungan – sambungannya harus diberi lapisan mastic dan pada bagian
– bagian dalam sambungannya harus ditutup dengan coulking.
g. Pemasangan kosen aluminium ke bangunan harus dengan angker yang kuat.
h. Antara tembok / kolom / beton dan kosen aluminium harus diisi dengan “ seal “ yang elastis, pd seluruh
jendela luar dan dalam.
i. Pemasangan kaca – kaca terhadap kosen aluminium juga harus menggunakan “ seal “ yang berupa alur karet.
j. Kaca harus dipasang lurus dan tegak lurus dan harus disetel tengah – tengah dengan hati – hati sampai kerenggangan
( fabricato ) yang sama.
k. Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran dan bekas minyak harus dibersihkan sehingga tidak menggangu
pekerjaan perekatan.
l. Metal / aluminium harus dilindungi dari kemungkinan cacat misalnya dengan clear vinyl protective coating.
m. Kaca di identifisir dengan tanda – tanda peringatan dengan tape atau cara lain yang tidak membekas pada kaca
setelah dibersihkan.
n. Semua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari pengaruh – pengaruh pekerjaan lain seperti cipratan cat,
plesteran, noda teraso waktu memoles atau percikan las.
o. Sambungan – sambungan fabricat maupun fabricator, sambungan sudut maupun silang, demikian juga
pengkombinasian profil – profil aluminium harus dipasang sempurna, bila perlu dengan sekrup – sekrup pemaku
Sekrup – sekrup tidak boleh kelihatan.
p. Dalam keadaan ditutup atau dibuka, kaca – kaca tidak boleh bergetar, yang menandakan kurang sempurnanya
pemasangan seal keliling.
q. Selain tidak boleh bergetar, pemasangan seal harus menjamin bahwa tidak akan terjadi kebocoran yang
diakibatkan oleh air hujan maupun udara luar.
r. Pemasangan kaca / panel kaca sebaiknya dari arah dalam bangunan, untuk memudahkan penggantian.
s. Menjelang penyerahan pekerjaan, dilakukan pembersihan – pembersihan semua alat – alat pelindung,
tanda – tanda, label – label di bersihkan dan kaca – kaca dicuci dengan larutan acid ( acid solution ) ringan atau
sesuai yang dianjurkan oleh manufactuter kaca.

28
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

t. Pekerjaan yang selesai, harus bebas dari noda / cacat dan kerusakan baik pada bahan maupun cara pengerjaannya
dan adalah watertight, dan perlu jaminan pemeliharaan.
u. Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu, untuk mendapatkan
ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

4. Metode Pelaksanaan.
a. Pada saat pemasangan dinding entah itu batu bata atau gypsum maka harus kita persiapkan lobang kusen agar
tidak perlu melakukan pembongkaran, ukuran lobang disesuaikan dengan ukuran kusen ditambah 1 cm untuk
tempat sealent.
b. Lalu kita masukan kusen kedalam lobang, mengatur agar posisinya pas dengan menggunakan alat beji, setelah
posisi pas maka kita stel kelurusan kusen dengan dinding, ketegakan dan kedataran sampai benar-benar bagus.
c. Kita buat lubang untuk tempat skrup pada dinding melalui lobang kusen dengan menggunakan alat bor, kemudian
kita masukan fischer kedalam lubang bor yang telah kita buat. lalu kita ambil obeng untuk mengencangkan fischer.
d. Kita siapkan daun pintu atau jendela yang sudah dirangkai penuh, misalnya sudah terpasang kaca dengan
sempurna.
e. Daun pintu atau jendela tersebut kita masukan ke lobang kusen, kemudian kita pasang semua aksesorisnya
seperti engsel, roda, rel, hendle, door closer dan yang lainya.
f. Kemudian kita lakukan finishing tembok dengan menggunakan bahan mortar/ semen dan sealent. pengisian
dilakukan sampai tertutup semua celah antara dinding dan kusen.
g. Selama proses pelaksanaan pembangunan berlangsung maka rawan terjadi goresan atau benturan sehingga terjadi
kerusakan kusen. oleh karena itu kita buat pelindung dengan bahan isolaso plastik atau kertas.

5. Hasil Yang Di Harapkan.


a. Memasang Kusen Pintu Dan Jendela Bahan Alumunium diperhatikan Ukuran Setiap Kusen Di gambar detail agar
Pekerjaan Tersebut sesuai gambar dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh Konsultan MK ( Manajemen Kontruksi
).

PASAL 3
PEKERJAAN DAUN PINTU KAYU

1. Lingkup Pekerjaan.
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat lainnya untuk melaksanakan pekerjaan
sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu seperti yang ditunjukkan dalam gambar detail.

2. Spesifikasi Bahan / Material.


a. Spesifikasi bahan daun pintu double teakwood dan krepyak dengan ukuran disesuaikan dengan yang telah
tercantum dalam gambar perencanaan.
b. Bahan daun pintu rangka Kayu Kamper dengan kualitas baik,
c. Kaca mati pada daun pintu harus digunakan kaca dengan ketebalan minimal 5 mm. d.
29
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

3. Syarat – Syarat Pelaksanaan.


a. Pemasangan daun pintu harus presisi dengan bentuk dan ukuran yang tertera dalam gambar perencanaan.
b. Pemasangan daun pintu minimal menggunakan 3 ( tiga ) engsel sedangkan daun jendela minimal 2 (dua ) engsel,
Pemasangan engsel pada pintu di perkuat dengan klos kayu kamper.
c. Setiap daun pintu harus dilengkapi dengan kunci tanam double slag setara logo warna silver dengan spesifikasi
sesuai dengan gambar perencanaan dan sebelum dipasang harus mendapat persetujuan perencana.
d. Pemasangan kusen dan daun pintu dari bahan PVC komplit harus disesuaikan dengan persyaratan dan ketentuan
teknis dari pabrik dan sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari perencana.
e. Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu, untuk mendapatkan
ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

4. Metode Pelaksanaan.
a. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu/jendela. b.
Ukur lebar dan tinggi daun pintu/jendela.
c. Ketam dan potong daun pintu/jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
d. Masukkan/pasang daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran
3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
e. Lepaskan daun pintu/jendela, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal) dengan jarak
dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu/jendela dengan 2 engsel), dan pada
bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)
f. Masukkan/pasang lagi daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian beri tanda
pada tiang kusen pintu/jendela tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu/jendela.
g. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu/jendela dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam
pada tiang kusen
h. Pasang kembali daun pintu/jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan
pennya sampai pas, sehingga
i. terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
j. Coba daun pintu/jendela dengan cara membuka dan menutup.
k. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu/jendela dengan cara melepaskan pen.
l. Stel lagi sampai daun pintu/jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan kusen
5. Hasil Yang Di Harapkan.
Memasang Daun Pintu Kayu diperhatikan Ukuran, kualitas kayu yang di pakai untuk daun pintu, yang di terangkan Di
gambar detail agar Pekerjaan Tersebut sesuai gambar, speksikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh Konsultan
MK ( Manajemen Kontruksi ).

30
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

PASAL 4
PEKERJAAN JENDELA KACA RANGKA ALUMINIUM

1. Lingkup Pekerjaan .
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat lainnya untuk melaksanakan pekerjaan
sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela bouvenlight kaca seperti yang ditunjukkan dalam
gambar.

2. Spesifikasi Bahan / Material.


a. Bahan Rangka
Dari bahan aluminium framing system, dari produk dalam negeri setara ALASKA ( d/h ALCAN )
atau yang setara.
Bentuk dan ukuran profil disesuaikan dengan terhadap shop drawing yang telah disetujui
Perencana.
Pewarnaan Black anodized 18 micron, tebal bahan minimal 1,8 mm.
Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama sesuai dengan bentuk toleransi,
ukuran ketebalan, kesikuan, kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan oleh perencana / Pegawas.
Peryaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat – syarat dari pekerjaan aluminium
serta memenuhi ketentuan - ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka aluminium, seperti yang ditunjukkan dalam gambar, termasuk
bentuk dan ukurannya.
b. Penjepit Kaca
Digunakan penjepit kaca dari bahan sealent yang bermutu baik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan
dari pabrik, pemasangan di syaratkan hanya 1 ( satu ) sambungan serta harus kedap air.

3. Syarat – Syarat Pelaksanaan.


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuik meneliti gambar – gambar yang ada dan kondisi
di lapangan ( ukuran dan lubang – lubang ), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay out / penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail – detail sesuai gambar dan Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-
contoh material terlebih dahulu, untuk mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat
Komitmen).
b. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan – bahan pintu ditempat pekerjaan harus ditempatkan

pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban.
c. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka aluminium dan penguat lain yang diperlukan hingga
terjamin kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga kerapian terutama untuk bidang – bidang tampak tidak
boleh ada cacat bekas penyetelan.

31
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

d. Semua ukuran harus sesuai dengan gambar dan merupakan ukuran jadi. e. Daun
Jendela :
Jika diperlukan harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Perencana / Pengawas tanpa
meninggalkan bekas cacat pada permukaan yang tampak.

4. Metode Pelaksanaan.
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi
dilapangan (ukuran dan lubang-lubang bukaan), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka aluminium dan penguat lain yang diperlukan
hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan terutamaa untuk bidang-bidang tampak
tidak boleh ada cacat berkas penyetelan.
c. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. d.
Daun pintu.
- Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Perencana/Konsultan
Management Konstruksi tanpa meninggalkan bekas cacat pada permukaan yang tampak.

5. Hasil Yang Di Harapkan.


a. Memasang Jendela Kaca Rangka Aluminium diperhatikan Ukuran, yang di terangkan Di gambar detail agar
Pekerjaan Tersebut sesuai gambar, speksikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh Konsultan MK (
Manajemen Kontruksi ).

PASAL 5
PEKERJAAN KACA

1. Lingkup Pekerjaan.
a. Lingkup pekerjaan adalah pengadaan bahan, alat pemotong, pembersih, pengosok tepi dan tenaga kerja untuk
jendela pemasangan kaca.
b. Pemasangan kaca pada jendela kaca mati.

2. Spesifikasi Bahan / Material.


a. Semua kaca yang digunakan adalah kaca bening kualitas baik dengan kekuatan dapat menahan beban angin
sebesar 122 kg/m2 Dari Kualitas Setara Produksi ASAHI.
b. Tebal kaca yang dipakai adalah 5 mm.
c. Karet/Sealent yang digunakan untuk memasang kaca pada kosen, daun jendela, dan pintu, agar

tidak menimbulkan suara pada waktu menerima getaran, harus dari kualitas terbaik, produksi dari pabrik
yang disetujui Pengawas.
d. Karet/Sealent untuk memasang kaca, pada waktu diterima dikaleng, tidak boleh kering, atau sudah mengeras.
e. Bahan untuk membersihkan kaca

32
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
a. Kaca harus dipotong menurut ukuran kosen dengan kelonggaran cukup, sehingga pada waktu kaca
berkembang tidak pecah.
b. Kaca yang telah dipasang harus dapat tertanam rapih dan kokoh pada rangka terutama pada sudut- sudutnya.
c. Kaca yang dipasang pada kosen dan kaca daun naco semua sudutnya harus ditumpulkan dan sisi tepinya
digosok hingga tidak tajam.
d. Pemasangan kaca pada kosen, daun pintu, daun jendela, dan lain-lain harus mengikuti petunjuk pabrik.
e. Setelah selesai dipasang, kaca harus dibersihkan dan yang sudutnya retak / pecah atau tergores harus
diganti.
f. Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu, untuk mendapatkan ACC Ke
Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

4. Metode Pelaksanaan.
a. Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas. Usahakan letakkan pada meja yang
luasnya minimal sama dengan luas daun pintu. Atau letakkan pada lantai yang datar.
b. Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
c. Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk memegang kaca.
d. Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisi daun pintu/jendela. e.
Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil.
f. Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang dipasang lis kayu. Ini untuk
menghindari goresan pada permukaan kaca karena gerakan martil

5. Hasil Yang Di Harapkan.


Memasang Kaca diperhatikan Ukuran, kualitas Kaca yang di pakai tidak ada cacat untuk daun Jendela, Seperti yang di
terangkan Di gambar detail agar Pekerjaan Tersebut sesuai gambar, speksikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh
Konsultan MK ( Manajemen Kontruksi )

PASAL 6
PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. Lingkup Pekerjaan.
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan.
b. Memasang kunci pada semua pintu sesuai rencana pada gambar.

c. Memasang 3 (tiga) buah engsel pada setiap daun pintu, dan 2 (dua) buah engsel pada setiap daun jendela.
d. Memasang grendel pada daun pintu, grendel dan hak angin pada daun jendela.

2. Spesifikasi Bahan / Material.

33
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

a. Kunci Dan Hak Angin Jendela Dari Kualitas Setara Produksi Logo.
b. Engsel Yang Digunakan Dari Kualitas Setara Produksi Logo, Untuk Engsel Pintu Dan Engsel
Jendela.
c. Grendel Dari Kualitas Setara Produksi Logo. d.
Besi Neut Dan Angker Dari Besi Beton ø 3/8".
e. Untuk Alat-Alat Penggantung Dan Kunci Khusus.

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan .
a. Semua pemasangan harus rapih, sehingga pintu-pintu dan jendela dapat ditutup dan dibuka dengan
mudah, lancar dan ringan.
b. Sebelum penyerahan pekerjaan semua kunci-kunci diminyaki sehingga dapat bekerja dengan baik. c.
Pastikan pemasangan sudah sesuai dengan persyaratan.
d. Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu, untuk
mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

4. Metode Pelaksanaan.
a. Pemasangan Kunci
Ukur ketinggian daun pintu yang akan dipasang.
Ukur lebar daun pintu.
Masukan dan pasang daun pintu pada kusenya, yang telah distell untuk menentukan kedudukan atau posisi
dari pemasangan alat pengunci yaitu kunci terbenam.
Ukur tinggi pemasangan alat pengunci dengan cara mengukur dari lantai 90 cm sampai 100 cm.
Lepaskan daun pintu panil dari kusen untuk melukis tempat yang akan kita pasang alat pengunci
(dalamnya, lebarnya lubang ).
Lubanglah tempat induk kunci tersebut dengan menggunakan pahat tusuk sesuai gambar kerja baik
dalamnya maupun lebarnya.
Cobalah lubang induk kunci tersebut dengan cara mencoba memasukan induk kunci bila sudah bisa
masuk dan keluar dengan mudah berarti lubang sudah benar.

Buatlah lubang untuk pelat yang menempel pada induk kunci dibuat rata pada permukaan tiang daun pintu.
Buatlah lubang handel kunci dan anak kunci dengan dengan menggunakan mesin bor tangan listrik.
Stelah induk kunci dengan tiang daun pintu dengan cara menyekrup pelat pengunci pada tiang pintu.

Pasanglah handel pengunci bagian dalam dan luar dengan memasang sekrup pada tiang daun pintu.
Cobalah handle pengunci dengan menekan handlenya bila bisa keluar masuk lidah siang maka sudah
berfungsi.
Cobalah anak kunci dengan cara memasukan anak kunci kedalam lubang kunci dan putar bila lidah malam
bisa keluar masuk makan penguncian malam berati sudah berfungsi.

34
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

Buatlah lubang lidah siang dan lidah malam pada ibu pintu dengan cara mengemal kedudukan lidah siang
dan lidah malamdengan menggunakan pahat tusuk sesuai bentuk lidah siang dan lidah malam.
Pasanglah pelat kunci pada ibu pintu dan sekruplah dengan kuat karena fungsi pelat ini untuk ibu pintu tidak
cepat rusak.
Stelah antara daun pintu dengan ibu pintu sekalian mencoba fungsi lidah siang dan lidah malam bisa berfungsi
apa tidak.

b. Pemasangan Engsel
Ukur lebar dan tinggi kusen pintu/jendela.
Ukur lebar dan tinggi daun pintu/jendela.
Ketam dan potong daun pintu/jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
Masukkan/pasang daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran
3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
Lepaskan daun pintu/jendela, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal) dengan jarak
dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu/jendela dengan 2 engsel), dan pada
bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)
Masukkan/pasang lagi daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian
beri tanda pada tiang kusen pintu/jendela tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu/jendela.
Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu/jendela dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam
pada tiang kusen
Pasang kembali daun pintu/jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan
pennya sampai pas, sehingga
terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
Coba daun pintu/jendela dengan cara membuka dan menutup.
Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu/jendela dengan cara melepaskan pen.Stel lagi sampai daun
pintu/jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan kusen

5. Hasil Yang Di Harapkan.


a. Memasang Penggantung Dan Pengunci diperhatikan Kerapihan dalam Pemasangnya, kualitas Penggantung
Dan Pengunci yang di pakai, Jumlah perkuatan yang di terangkan Di gambar detail agar Pekerjaan Tersebut
sesuai gambar, speksikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh Konsultan MK ( Manajemen Kontruksi ).

35
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

PASAL 7
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

1. Lingkup Pekerjaan .
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan.
b. Memasang langit-langit pada ruangan-ruangan yang sudah dinyatakan dalam gambar.
c. Memasang kerangka langit-langit dengan menggunakan rangka Hollow Galvanis 40 x 40 x 0.35 mm dengan
dimensi sesuai dengan gambar bestek sehingga membentuk bidang datar.

2. Spesifikasi Bahan / Material.


Langit-langit yang digunakan dari bahan GRC t = 4 mm dari kualitas Setara Produksi Jaya Board dengan
menggunakan rangka Galvanis 40 x 40 x 0.35 mm, untuk bagian dalam ruangan, luar ruangan dan Kamar mandi,
sesuai dengan Keterangan Gambar Kerja

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
a. Pemasangan Kerangka.
1) Modul rangka dengan hollow Galvanis 40 x 40 x 0.35 mm
2) Langit-langit GRC atau Setara 60 x 60 cm kecuali bila dalam gambar dinyatakan lain dan digantung
dengan besi ke plat diatasnya
3) Kerangka-kerangka tersebut harus sesuai dengan tinggi permukaan, corak-corak sesuai dengan yang dinyatakan
pada gambar.
4) Semua bagian-bagiannya harus saling bersambungan secara seksama dan struktur keseluruhannya harus
merupakan penopang yang baik dari rangka atap yang dikokohkan pada tembok.
5) Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu, untuk mendapatkan ACC
Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
b. Pemasangan langit-langit.
Seluruh permukaan langit-langit ini harus datar air (water pass). Celah-celah harus benar-benar lurus dengan
polanya sesuai dengan petunjuk gambar, pada pertemuan dengan dinding dibuat sesuai dengan gambar. Langit-
langit tersebut harus dipaku dengan paku sekrup, pada kerangka-kerangka hollow dengan mempergunakan
sekrup yang cukup jumlahnya. Letak sekrup tersebut harus diatur agar rapih dan beraturan jaraknya.

4. Metode Pelaksanaan.
a. Tentukan / marking elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu ruangan serta titik
– titik paku kait pada langit- langit dengan jarak sesuai shop drawing.
b. Pasang paku kait. tembakan paku – paku kait pada marking titik – titik yang telah ada 600 x
1200 mm.
c. Pasang penggantung rangka plafond ( rod ) yang terdiri dari hanger dan clip adjuster ( ex.
Boral type 223 ), dengan posisi tegak lurus.

36
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

d. Pasang rangka tepi ( steel hollow ) & wall angle profil l 40 x 40 mm atau moulding profil w
sebagai list tepi tepat pada sipatan marking elevasi plafond.
e. Tentukan jarak penempatan kait penggantung.
f. Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafon g.
Pasang rangka utama / top cross rail ( ex.boral type 201 ) dengan jarak 1200 mm.
h. Pasang rangka pembagi / furing chanel ( ex.boral type 204 ) dengan jarak 600 mm
menggunakan locking clip ( ex. Boral type 210 ).
i. Pasang dan kencangkan clip / rod.
j. Pasang panel kalsiboard pada rangka dengan sekrup ceiling menggunakan screw driver dengan
jarak 60 cm dan setiap sambungan harus tepat pada rangka.
k. Cek kerapihan dan kerataan bidang plafond dengan menggunakan waterpass. l.
Perataan sambungan plafond dengan mengunakan ceiling net / lakban.
m. Kemudian ditutup dengan paper tape dan compound ceiling. n.
Setelah itu diamplas
o. Finish permukaan plafond gypsum tersebut dengan cat.
p. Ratakan permukaan plafon gypsum menggunakan plamur sampai terlihat rata dan lurus. q.
Haluskan dengan amplas sampai rata dan benar – benar halus.
r. Cat seluruh permukaan plafond secara merata dengan kuas untuk bagian tepi dan sudut, serta rol
cat untuk bidang luas

5. Hasil Yang Di Harapkan.


a. Memasang Langit-Langit diperhatikan Kerapihan dalam Pemasangnya tidak bergelombang, rata, datar, di
perhatikan Jarak antara Grid, perkuatan gantungan yang di terangkan Di gambar detail agar Pekerjaan Tersebut
sesuai gambar, speksikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh Konsultan MK ( Manajemen Kontruksi ).

PASAL 8
PEKERJAAN WATER PROOFING COATING

1. Lingkup Pekerjaan.
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan.
b. Memasang Water Proofing Meliputi Area yang basah seperti Toilet ,Dak selasar dan dak atap.

2. Spesifikasi Bahan / Material.


a. Bahan yang digunakan adalah setara Produksi HITCHINS, Sika Raintite, dan Serat kassa berkualitas baik dan
bahan - bahan yang digunakan harus sesuai dengan standard.

3. Syarat – Syarat Pelaksanaan.


a. Pelaksanaan pemasangan harus di kerjakan oleh ahli berpengalaman (ahli dari pihak pemberi garansi
pekerjaan waterproofing) .
37
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

b. Pelaksana terlebih dahulu harus mengajukan metode pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi produsen
untuk mendapatkan persetujuan dari pengawas.
c. untuk bahan waterproofing yang di pasang di tempat yang berhubungan langsung dengan matahari tetapi tidak
mempunyai lapis pelindung terhadap ultra violet atau apabila disyaratkan dalam gambar pelaksanaan atau
spesifikasi arsitektur, maka di bagian lapisan atas dari lembar waterproofing ini harus di beri lapisan pelindung
sesuai gambar pelaksanaan dimana lapisan ini dapat berupa screed ataupun material finising lainya.
d. Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh material terlebih dahulu, untuk mendapatkan
ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

4. Metode Pelaksanaan.
a. Untuk plat / dak baru, maka plat / dak tersebut harus dibersikan terlebih dahulu sampai bersih.
b. Untuk plat / dak lama yang telah dipasangi water pfoofing, maka harus dilakukan pengupasan sceeding
dari water proofing lama sampai plat / dak beton bersih, kemudian disikat sampai bersih.
c. Waterproofing system coating dengan perbandingan 3 kg: 1 ltr air bersih aduk hingga rata selama 2-3 menit.
d. Pengaturan leveling / kemiringan dilakukan dengan scread kurang lebih 0.3%.
e. Setelah itu dilakukan primer coating dengan bahan cat cair primer, dan setelah lapis pertama dilapisi dengan serat
kassa dan dilapis waterproofing coating ulang lagi.
f. Pada pertemuan dengan dinding bata, maka harus dilakukan bobokan plesteran setinggi 20 cm.
g. Semua pertemuan 90 derajat atau sudut yang lebih tajam harus dibuat tumpul, yaitu menutup sepanjang
sudut tersebut dengan adukan kedap air 1 : 3.
h. Setelah water proofing dilaksanakan, plat / dak beton tersebut harus dites dengan menggenangi plat /
dak tersebut dengan air selama 2 x 24 jam dan dilihat dibagian bawah plat / dak, jika masih bocor /
rembes maka harus dilakukan injeksi pada retakan yang menyebabkan kebocoran tersebut. i.
Dilakukan pemanasan pada area yang akan dipasang
j. Proses Coating harus dilakukan selama 3 x Proses.

5. Hasil Yang Di Harapkan.


a. Memasang Water Proofing Dengan dengan coating diperhatikan Kerapihan,sambungan kerapatan dalam
Pemasangnya agar tidak terjadi kebocoran di area ruangan tersebut dan Pekerjaan Tersebut sesuai gambar,
Spesifikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh Konsultan MK ( Manajemen Kontruksi ).

38
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

PASAL 9
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING

1. Lingkup Pekerjaan.
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan.
b. Pekerjaan Lantai dan Dinding meliputi pemasangan Keramik lantai, Plint Step Nozing dan Keramik
Dinding, Pada ruangan-ruangan yang sudah dinyatakan dalam gambar.

2. Spesifikasi Bahan / Material.


a. Lantai Keramik ukuran 30X30 cm Polis untuk area yang di terangkan dalam gambar kerja Sesuai
Gambar, Dari Kualiatas Setara Produksi Roman dan warna ditentukan kemudian.
b. Lantai Keramik ukuran 30X30 cm Unpolis untuk yang di terangkan dalam gambar kerja Sesuai
Gambar, setara Mulia dan warna ditentukan kemudian.
c. Plint Keramik ukuran 10X 30 cm Polis untuk area yang di terangkan dalam gambar kerja Sesuai
Gambar, Dari Kualiatas Setara Produksi Roman dan warna ditentukan kemudian.
d. Plint Keramik ukuran 10X 30 cm Unpolis untuk area yang di terangkan dalam gambar kerja Sesuai
Gambar, Dari Kualiatas Setara Produksi Roman, dan warna ditentukan kemudian.
e. Step Nozing ukuran 10X30 cm Unpolis untuk area yang di terangkan dalam gambar kerja Sesuai
Gambar, dan warna ditentukan kemudian.
f. Lantai Keramik ukuran 20X30 cm Polis untuk Anak Tanga, Sesuai Gambar, Dari Kualiatas Setara
Produksi Roman Mulia dan warna ditentukan kemudian.
g. Border Keramik ukuran 10X20 cm Artistik untuk kamar mandi Sesuai Gambar, Dari Kualiatas Setara
Produksi Mulia dan warna ditentukan kemudian
h. Lantai Keramik ukuran 20X20 cm Unpolis untuk kamar mandi Sesuai Gambar, setara Mulia dan warna
ditentukan kemudian.
i. Dinding Keramik ukuran 20X25 cm Wall Tile untuk kamar mandi Sesuai Gambar, Dari Kualiatas
Setara Produksi Roman, dan warna ditentukan kemudian. j.
Rabat Beton
Dibuat dari beton dgn Campuran 1 : 2 : 3 k.
Adukan
Harus mempunyai bahan dasar PC, pasir dan air sesuai dengan syarat-syarat pada pasal di muka dengan
perbandingan adukan 1 : 2
l. Pasir.
Dasar untuk lantai (termasuk juga lantai beton) harus terdiri dari pasir urug yang dipadatkan merata
dan pasir yang digunakan sesuai standard PUBB atau NI-3

3. Syarat - Syarat Pelaksanaan .


a. Keramik

39
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

Lantai keramik dipasang di atas pasangan semen M1 (Untuk pekerjaan pasangan ubin plint, Ubin keramik,
ubin Porselen, floor). Bila pemasangan keramik dilakukan di atas dinding, maka dinding tersebut harus
diplester dahulu dengan plesteran kasar, agar diperoleh dinding yang lurus dan vertikal.
Pemasangan keramik harus dengan adukan M1 (Untuk pekerjaan pasangan ubin plint, Ubin keramik,
ubin Porselen, floor). setebal minimum 1,5 cm, Dalam pemasangan bagian bawah dari Keramik harus terisi
padat dengan semen.
Pola pemasangan harus disesuaikan dengan pola yang dibuat pada gambar.
Jarak antara keramik (naat) Maksimal 2 mm atau bila ditentukan lain pada gambar. Untuk mengisi
naat Keramik digunakan pasta semen (semen campur dengan air sampai diperoleh bahan plastis). Untuk
keperluan khusus dapat dipergunakan bahan kimia tertentu sebagai isian naat, misalnya agar naat tahan
asam, tahan air dan sebagainya.
Pengisian/pengecoran naat dilakukan paling cepat 24 jam setelah Keramik dipasang, sewaktu mengecor
naat, Keramik sudah benar-benar melekat dengan kuat pada dinding/lantai, celah-celah antara
Keramik yang satu dengan yang lain harus bersih dari debu dan kotoran lain sebelum dicor.
Kotoran semen dan lainnya yang menempel pada permukaan Keramik, khusus pada waktu pengecoran
naat harus dibersihkan sebelum menjadi keras / kering.
Bila pada keseluruhannya pemasangan Keramik telah selesai, maka dinding / lantai tersebut harus dilap
/ disapu bersih, kemudian dilakukan penelitian, apakah seluruh Keramik tersebut telah terpasang dengan rapih
dan baik (tidak miring , tidak lepas dan lain-lain).
Bila pekerjaan pemasangan rapih dan teliti , begitu selesai saat pemasangan tidak perlu lagi dibersihkan,
tetapi bila masih diperlukan Keramik dapat dibersihkan dengan lap basah atau bahan-bahan pembersih
lunak yang ada di pasaran. ( misalnya : air dicampur dengan 15 % cuka). Bila sangat terpaksa, untuk
menghilangkan kotoran yang sukar terlepas, dapat digunakan sikat baja (untuk menyikatnya ) atau bahan
pembersih spesial disesuaikan dengan jenis kotorannya.
Pasangan keramik diberi kemiringan untuk daerah service ( kamar mandi ) dan selasar.
Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu, untuk mendapatkan
ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

4. Metode Pelaksanaan.
a. Pemasangan lantai keramik
Siapkan peralatan dan bahan – bahan yang akan digunakan.
Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain – lain.
Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman :
- ukuran / dimensi.
- presisi.
- warna.
Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air ( ember ) selama 1 jam.
Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan / tatakan keramik, setelah proses
perendaman.
Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk seluruh kesatuan

40
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada shop drawing.

Kedudukan benang harus datar dan siku , apabila dinding yang ada adalah dinding keramik,
maka kedudukan naat lantai harus disesuaikan dengan yang ada pada dinding.
Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan , sepanjang garis dasar yang telah terpasang
Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan waterpass.
Isi bagian / daerah permukaan lantai yang lain nya dengan adukan / spesi.
Setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai, usahakan supaya tidak ada
las – lasan
Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk per mukaan keramik dengan palu karet untuk
mendatarkan / meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak / cacat.
Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass
Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan kain / lap basah sampai
bersih.
Untuk menghindari naiknya lantai ( menggelembungnya lantai ) maka plat lantai dilapisi pasir sebelum
pemasangan keramik.
Kemudian siapkan isian / bahan cor naat pada bak air ( ember ) dan aduklah hingga rata
Setelah adukan rata , isi sela – sela naat dengan bahan cor naat dengan menggunakan sendok spesi
( sekop ). Pengisian naat dilakukan apabila kedudukan keramik telah kuat atau spesi telah kering
Kemudian rapikan naat tersebut dengan cape.
Diamkan dan tunggu sampai naat tersebut benar -benar kering.
Setelah kering, bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudah dipasang naat dari sisa
– sisa bahan cor naat dengan menggunakan kain / lap basah sampai bersih b.

Pemasangan dinding keramik


Siapkan peralatan dan bahan – bahan yang akan digunakan.
Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain – lain.
Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman :
- ukuran / dimensi.
- presisi.
- warna.
Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air ( ember ) selama 1 jam.
Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan / tatakan keramik, setelah pro ses
perendaman.
Membuat garis-garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/- 1m untuk menentukan ketinggian
dan kedataran pemasangan keramik.
Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuannya serta garis pertengahan dinding untuk
pembagian keramik.
Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian-bagian yang terpasang pada ruangan
tersebut.

41
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

Berdasarkan data – data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk pembagian pemasangan
keramik dinding tersebut.
Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan kerja.
Pada pelaksanaan pekerjaan keramik dinding, sebaiknya keramik lantai belum terpasang sehingga nantinnya
mendapat naat yang segaris antara dinding dan lantai.
Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi kosong
Membuat kepalaan keramik baik secara horizontal maupun vertikal mengikuti garis sipatan dan lot ketegakan
yang telah dibuat sebelumnya.
Sebelum keramik dipasang sebelumnya dinding dibasahi terlebih dahulu dengan air.

5. Hasil Yang Diharapkan.


a. Memasang Lantai keramik dan Dinding keramik agar di perhatikan pengisian adukan agar tidak ada rongga
kosong dan perhatikan pegisian nat untuk kerapihan sambung antara keramik.
b. Memasang Lantai keramik dan Dinding keramik dengan hasil rapih, setiap sudut siku, tidak bergelombang,
dan rata.
c. Memasang Lantai keramik dan Dinding keramik agar di perhatikan kualitas dari keramik tersebut supaya terjaga
kualitas warnanya, dapat menahan beban dari benda yang ada di ruangan, sebagai mana fungsinya Dan Pekerjaan
tersebut dapat di terima oleh Konsultan MK ( Manajemen Kontruksi ).

PASAL 10
PEKERJAAN CAT, DAN FINISHING LAINNYA

1. Lingkup pekerjaan.
a. Area Pengecatan pada seluruh bidang dengan cat tembok pada bidang dinding exterior dan interior seperti
dinyatakan pada gambar.
b. Finishing dengan cat minyak untuk bidang permukaan kayu seperti panel-panel daun pintu, kosen, papan
lisplang, usuk dan sebagainya seperti tertera di gambar. Mengecat semua tembok bidang langit-langit .

2. Spesifikasi Bahan / Material.

a. Pengertian cat disini meliputi emulsi, sealer sement- emulsion filler dan pelapis-pelapis lain yang dipakai sebagai cat
dasar, cat perantara dan cat akhir.
b. Cat pigmen harus dimasukkan dalam kaleng dimana tertera nama perusahaan pembuat, petunjuk pemakaian, formula,
warna nomor seri dan tanggal pembuatannya.
c. Untuk cat tembok luar Ruangan produk vinilex atau setara, warna disesuaikan Dan Untuk cat tembok Dalam
Ruangan produk vinilex atau setara, warna disesuaikan.
d. Plamur dan dempul ( Bagian Dalam) untuk pekerjaan cat tembok dan cat kayu digunakan merk yang sama dengan
merk cat Jadi yang dipilih matex atau setara.
e. Bahan pengencer digunakan dari produksi pabrik yang sama dengan bahan yang diencerkan.

42
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

f. Untuk pengecatan semua komponen berbahan Baja Terutama Rangka Atap Kuda- kuda Baja Siku Mengunakan
Zinkromat 2 Lapis (+ 125 micron) Dan 2 Lapis (+ 150 micron) cat Penutup), Dengan Produk yang Digunakan Dapat
Melindungi komponen tersebut dari korosif dengan jangka waktu selama 10 tahun.

3. Syarat - Syarat Pelaksanaan.


Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecatan harus mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana. a. Cat tembok
Bidang yang akan dicat sebelumnya harus dibersihkan dengan cara menggosok memakai kain yang dibasahi air,
setelah kering didempul pada tempat yang berlubang sehingga permukaannya rata dan licin untuk kemudian dicat
paling sedikit 3 kali dengan roller 20 cm sampai baik atau dengan cara yang telah ditentukan oleh pabrik
b. Rencana pengecatan
INTERIOR EXTERIOR
1. Dinding, Beton Expose, 1 Lapis Cat dasar alkali 1 Lapis Cat dasar alkali
Dan GRC +1 Lapis cat emulsi + 1 Lapis cat emulsi
2 Langit - Langit 2 Lapis cat emulsi 2 Lapis cat emulsi
3 Kayu Dempul kayu Dempul kayu
1 Lapis Cat Meni dasar 1 Lapis Cat Meni dasar
+ 2 kali cat dasar + 3 kali cat dasar

4 Daun Pintu Cat Melamik


5 Lantai Mesin Cat Epoxy 300 Micron

c. Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu, untuk mendapatkan


ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).

4. Metode Pelaksanaan.
a. Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dengan kain lap.

b. Lindungi bahan – bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat dengan kertas
semen / koran dan lakban.
c. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian – bagian dinding yang retak & kurang rata dengan plamir,
kemudian tunggu sampai kering.
d. Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata. e.
Cek, kerataan permukaan dinding.
f. Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas
& dengan kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ).
g. Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
h. Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua / terakhir ( jumlah pelapisan
cat sesuai dengan spesifikasi ).
43
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

i. Cek kerataan pengecatan yang terakhir.


j. Apabila sudah rata, bersihkan cat – cat yang mengotori bahan – bahan / pekerjaan lain yang seharusnya
tidak terkena cat dengan kain lap.

5. Hasil Yang Di Harapkan.


Pengecatan, Dan Finishing Lainnya diperhatikan kerapihannya, warna timbul terang, tidak luntur, tidak terkelupas,
dan tidak ada bercak Pekerjaan Tersebut sesuai Spesifikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh Konsultan MK
( Manajemen Kontruksi )

44
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

BAB I V
KETENTUAN TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL

PASAL 1
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK & SPESIFIKASI TEKNIS

1.1. PEKERJAN SISTEM LISTRIK A.


Penjelasan Umum :
Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian pekerjaan sistem Elektrikal ini, meliputi : Penyediaan seluruh
pekerjaan sistem listrik (sesuai gambar) sehingga dapat beroperasi secara baik dan sempurna;
a. Gambar-gambar, Spesifikasi teknis dan Bill of Quantity (BQ) adalah merupakan bagian yang saling melengkapi dan
sesuatu yang tercantum didalam gambar dan spesifikasi teknis ini bersifat mengikat;
b. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan dan dikerjakan oleh Penyedia Jasa/Pemborong maupun Instalatur
haruslah oleh Badan atau Institusi yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi kerja baik dan memiliki pekerja-pekerja yang
cakap, berpengalaman dalam bidangnya serta perusahaan tersebut terdaftar sebagai instalatir resmi PLN, memegang Sertifikasi
Penanggung Jawab Teknik (SPJT) golongan (D) dari AKLI dan Surat Ijin Usaha Penunjang Tenaga Listrik (SIUPTL)
dari Departemen Pertambangan dan Energi golongan (D) bidang pemasangan konstruksi yang masih berlaku untuk tahun
terakhir berjalan dan Penyedia Jasa/Pemborong dapat bekerja sama dengan kepemilikan sertifikasi tersebut.
c. Seluruh pekerjaan instalasi listrik harus dikerjakan sesuai SNI 04-0225-2000 "Persyaratan Umum Instalasi Listrik” di
Indonesia edisi terakhir tahun 2000 (PUIL tahun 2000), SNI 04-7019-2004 ”Sistem pasokan daya listrik darurat menggunakan
energi tersimpan” dan Peraturan PLN (SPLN)" sebagai petunjuk dan juga peraturan yang berlaku pada daerah setempat dan
standar-standar/kode-kode lainnya yang diakui (VDE, DIN);
d. Penyedia Jasa/Pemborong harus menempatkan Pengawas yaitu seorang atau lebih sarjana teknik yang dianggap ahli sebagai
wakil dari perusahaan yang dapat memberikan keputusan-keputusan perihal kegiatan proyek ini, apabila sewaktu-waktu
diperlukan;

B. Gambar-gambar
a. Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi listrik dalam Dokumen Tender ini adalah gambar-gambar
dengan nomor kode gambar EE;
b. Penyedia Jasa/Pemborong wajib memeriksa design terhadap kemungkinan kesalahan/ketidak cocokan, baik dari segi besaran-
besaran listriknya maupun pemasangan dan lain-lain. Jika ditemukan hal-hal yang kurang berkenan perihal diatas harus diajukan
dalam bentuk tertulis atau gambar pada waktu penjelasan tender/aanwijzing.
Sebelum pekerjaan diserahkan seluruhnya ataupun secara bertahap, Penyedia Jasa/Pemborong wajib menyerahkan kepada MK
sebanyak 4 (empat) set gambar yang disebut "As Built Drawings" yaitu gambar dari semua material, peralatan dan
instalasi sistem listrik yang terpasang, (1 set kalkir, 3 set

blueprint dan 1 set shop copy dalam bentuk Compact Disk);


c. Gambar listrik menunjukkan keseluruhan besaran dan jumlahnya serta persyaratan dari keperluan instalasi sesuai
kondisinya atau pelaksanaan di lapangan;

46
REVIEW PERENCANAAN TOWER CROSS I RUSUNAWA RANCACILI

d. Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur berkaitan dengan kontruksi dan detail akhir dari proyek menjadi acuan,
sedangkan gambar-gambar lainnya harus berkaitan dengan kontruksi dan detail yang berhubungan dengan masing-
masing pekerjaan. Penyedia Jasa/Pemborong harus melengkapi seluruh keperluan lebih lanjut seperti "Shop Drawings"
dan gambar-gambar detail lainnya setiap akan memulai pekerjaannya;

C. Klausal yang disebutkan kembali


Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain maka hal ini harus diartikan bukan untuk
menghilangkan satu terhadap yang lain tetapi untuk lebih menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal yang saling
bertentangan antara gambar dan spesifikasi teknis maupun Bill Of Quantity (BQ), maka yang diambil sebagai patokan
adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi;

D. Koordinasi pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan ini Penyedia Jasa/Pemborong harus mengadakan koordinasi dengan seluruh bagian seperti;
Arsitek, Struktur dan yang terlibat didalam kegiatan proyek ini.
Seluruh aktivitas yang menyangkut bagian pekerjaan instalasi listrik di dalam proyek ini harus dikoordinasikan terlebih
dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan, termasuk melokalisasi/memperinci setiap
pekerjaan sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan ACS, MK dan Perencana;

E. Daftar Material
Pada waktu mengajukan penawaran, Penyedia Jasa/Pemborong harus menyertakan, melampirkan "Daftar Material" yang
lebih dahulu diperinci dari seluruh bahan yang akan dipasangkan pada proyek ini, dan harus disebutkan pabrik,
merk, manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog;
Daftar pengajuan material ini adalah mengikat dan harus diajukan lengkap tidak boleh sebagian-sebagian untuk diperiksa
dan disetujui Pemilik, MK dan Perencana;

F. Nama Pabrik / Merk yang ditentukan :


Apabila dalam spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari satu jenis bahan/komponen tertentu maka
Penyedia Jasa/Pemborong wajib menawarkan dan memasangkan sesuai dengan yang ditentukan; Jadi tidak ada
alasan bagi Penyedia Jasa/Pemborong pada waktu pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak
diproduksi lagi ataupun sukar didapat dipasaran. Untuk barang-barang yang harus diimport, Penyedia
Jasa/Pemborong setelah ditunjuk sebagai pemenang harus segera memesannya pada keagenan di Indonesia;

47

Anda mungkin juga menyukai