Anda di halaman 1dari 32

BAB 5 Pekerjaan Arsitektur

PEMBANGUNAN KOMPLEK KANTOR PENGELOLA


DALAM RANGKA PEMBANGUNAN JRSCA
5.1 PASAL (I) PEKERJAAN PENUTUP ATAP GENTENG UPVC
1. Lingkup Pekerjaan.
a.Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, pekerjaan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar rencana dengan
hasil yang baik dan sempurna.
b.Pekerjaan ini meliputi pengadaan, penyetelan dan pemasangan penutup atap
genteng UPVC yang dinyatakan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan
a. Deskripsi : Lembaran UPVC
b. Korugasi / gelombang : 3.1 cm
c. Berat : 4,8 Kilogram per meter
d. Warna : Putih, biru, hijau merah, hitam dan Transparan

 Pemasangan dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan.


 Pemasangan dilakukan oleh tenaga terlatih disertai supervisi dari pihak UPVC atau
distributor secara berkala.
 Syarat dan ketentuan lain terdapat pada surat garansi.

3. Syarat - Syarat Pelaksanaan.


Tata cara pemasangan atap:
a. Pemasangan Atap
1. Pastikan kemiringan kuda-kuda atap adalah minimal 10 derajat.
2. Tutuplah bagian didi atas sistem sambungan anti bocor atau antir
leakage Coupling System pada bagian atas lapisan bawahnya
3. Panjang jarak sambungan sisi panjang (length Overlap) sebaiknya 200
mm untuk atap yang landai dan 150 mm untuk sudut kemiringan atap
yang lebih curam
4. Jarak Maksimum overhang sebaiknya 100 mm

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 1


5. jarak maksimum reng / Purlin sebaiknya 1200 mm.
b. Pemasangan Nok.
Nok menggunakan aksesoris nok standar dari UPVC.
Penyekrupan pada nok pada setiap yang bersentuhan dengan genteng.
4. Hasil Yang Di Harapkan.
Memasang penutup atap Genteng Metal betul-betul tersusun rapi dalam segala
arah, kaitan dan saling menutupnya harus cocok dan rapat. Kaitan dan kedudukan
genteng mpada reng dan kaso baja ringan sesuai ketentuan pabrik. yang di
terangkan Di gambar detail agar Pekerjaan Tersebut sesuai gambar, speksikasi dan
Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh konsultan pengawas.

5.2 PASAL (II) PEKERJAAN LISTPANG GRC

1. Lingkup Pekerjaan.
Meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja serta alat-alat yang berhubungan
dengan pekerjaan Lisplang dengan alat-alat bantu dari pabrik yang bersangkutan.
2. Spesifikasi Bahan / Material.
Bahan Lisplang GRC, bentuk dan ukuran listplank harus sesuai dengan yang
ditentukan dalam gambar dengan kualitas yang baik dan mempunyai kaitan besi.
3. Syarat – Syarat Pelaksanaan.
a. Pemasangan listplank harus sesuai dengan gambar serta harus rapi.
b. Penyambungan Listplang harus dikerjakan dengan lurus, rapi tidak boleh
bergelombang dan listplang harus utuh dengan sambungan menggunakan
polyuterun.
c. Finishing listplang disesuaikan dengan yang ditentukan dalam gambar.
d. Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih
dahulu, untuk mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat
Komitmen).
4. Metode Pelaksanaan.
a. Sebelum Pemasangan listplang Pelaksana harus menarik benang terlebih
dahulu agar pemasanganya lurus.
b. Pada sambungan Lisplank GRC dibuat sambungan lurus rapih tidak terlihat
adanya sambungan.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 2
c.Setelah selesai pemasangan tahap berikutnya yaitu dilakukan pendempulan dan
finising pengecatan.
5. Hasil Yang Di Harapkan.
Memasang Lisplank betul-betul Lurus rapi Dalam Setiap Sambungan, atau sesuai
ketentuan pabrik. yang di terangkan Di gambar detail agar Pekerjaan Tersebut sesuai
gambar, Spesifikasi

5.3 PASAL (III) PEKERJAAN DINDING BATA HEBEL DAN PLESTERAN


1. Lingkup Pekerjaan.
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan,
peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan.
b. Memasang Dinding Dan Plesteran Pada ruangan-ruangan yang sudah
dinyatakan dalam gambar.
c. Memasang Plesteran Sebagai Pengikat Dan Perapih Dari Pasangan Dinding
tersebut.
2. Spesifikasi Bahan / Material.
a. MORTAR UTAMA (MU – 380)
Mortar yang digunakan untuk pemasangan bata hebel adalah MU- 380

b. MORTAR UTAMA (MU – 301)


Mortar yang digunakan untuk plesteran bata hebel adalah MU- 301

c. Air
Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran sama dengan di pekerjaan
beton (lihat pasal sebelumnya ).

d. Batu Bata Ringan / Hebel


Batu bata ringan / Hebel yang dipakai adalah batu bata dengan standard
mutu setaraf HEBEL. Bata R tersebut ukurannya harus memenuhi
persyaratan NI – 10 dan PUBB 1970 (NI-3).

3. Syarat – Syarat Pelaksanaan.


a. Adukan untuk pasangan dan plesteran dibuat dengan macam- macam ukuran
perbandingan campuran tersebut di bawah ini:
Macam Perbandingan Penggunaan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 3


M1 1 Pc : 2 Ps 1. Untuk pemasangan batu belah, dinding batu bata
yang kedap air.
2. Untuk pekerjaan pasangan ubin plint, Ubin keramik, ubin
Porselen.
M2 1 Pc : 3 Ps 1. Untuk plesteran beton bertulang yang tidak kedap air.
2. Untuk rollag pasangan batu bata.
3. Untuk Pemasangan dinding secara keseluruhan
M3 1 Pc : 4 Ps 1. Untuk pasangan pondasi dari batu gunung belah.
2. Untuk adukan tegel di bawah lantai.
3. Untuk plesteran lingir (skonengan).
4. Untuk pasangan tegel yang menempel pada pasangan batu
beton.
b. Pasangan batu bata ringan / hebel.
Batu bata yang akan dipasang harus direndam dalam air hingga jenuh dan
sebelum dipasang harus bebas dari segala jenis kotoran. Cara pemasangannya
harus lurus dan batu bata yang pecah tidak boleh melebihi 10%. Semua
campuran adukan harus dicampur dengan mesin pengaduk. Tempat adukan
tidak boleh langsung di atas tanah tapi harus menggunakan alas (kayu dan
lain-lain).

c. Plesteran dinding dan skonengan / plester sudut


Semua dinding yang diplester harus bersih dari kotoran dan disiram dengan
air. Sebelumnya dibuat kepala plesteran dengan ketebalan plester yang
direncanakan. Tebal plesteran paling sedikit 1,5 cm dan paling tebal 2 cm,
plesteran yang baru saja selesai didiamkan beberapa hari sebelum proses
pengacian dan pegecatan. boleh langsung diselesaikan. Penyelesaian plesteran
menggunakan pasta semen yang sejenis / acian. Selama proses pengeringan
plesteran harus disiram dengan air agar tidak terjadi retak-retak rambut
akibat proses pengeringan yang terlalu cepat. Penyampuran adukan hanya
boleh menggunakan mesin pengaduk. Pengadukan harus dilakukan diatas alas
seperti papan dan lain-lain. Dinding yang akan dicat tembok harus digosok
dengan amplas bekas pakai atau kertas semen. Semua beton yang akan
diplester harus dibuat kasar dulu agar plesteran dapat merekat. Untuk

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 4


semen skonengan harus digunakan campuran M3, rata, siku dan tajam
pada sudutnya.
d. Mengorek sambungan
Semua sambungan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm agar penyelesaian
dinding dapat melekat dengan baik.

e. Perlindungan
Pada waktu hujan dinding yang tidak terlindung harus diberi perlindungan
dengan menutupi bagian atas temboknya dengan menggunakan terpal plastik
yg tahan air supaya pasangan yang belum kering tidak rusak kena air.

4. Metode Pelaksanaan.
a. Pekerjaan pasangan batu bata ringan
 Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang
akan dipasang.
 Di ukur dan di tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata / batako dan di
kontrol kesetimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
Basahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.
 Beri adukan mortar (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara batu
bata dan pada setiap sambungan atas dan bawah dari batu bata tidak boleh
membentuk garis lurus/vertikal.
 Usahakan potongan batu bata yang besarnya kurang dari setengahnya tidak
dipakai atau tidak dipasang.
b. Pekerjaan plesteran dinding
 Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis
dari dinding yang akan di plester.
 Siram  permukaan   bata ringan   dengan  air  sampai   basah  secara 
merata   (  curing  ).
 Buat  adukan   untuk   kamprotan   dengan   perbandingan tertentu (adukan
MU)
 Setelah  itu  mulailah   membuat  cetakan skoneng dengan adukan  1  pc  : 
3  ps.
 Buat  kepalaan  dengan  ketebalan  15  mm.
 Lanjutkan   dengan   penyiraman   jika   kepalaan  telah mengering.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 5
 Pastikan  bidang  yang  akan  diplester  telah  dicuring.
 Buat  adukan   dari MU dan air .
 Lakukan  plesteran   pada  bidang – bidang  yang  telah ada  kepalaannya 
sampai  selesai  seluruh  permukaan pada  setiap bagian   dengan   cara  
dilempar  dari   jarak ±  50 cm
 Gunakan   jidar   untuk   meratakan   permukaan  sesuai dengan  kepalaan.
 Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok permukaan
dinding sampai halus & rata.
 Lanjutkan dengan curing selama 7 hari : pagi, siang dan sore  sampai 
permukaan  plesteran benar – benar basah seluruhnya.
 Setelah  cukup  usia  curing,  keringkan  bidang  tersebut  selama  1  hari.
 Haluskan permukaan  dinding  dengan  Pasta semen/ acian sampai halus.
 Setelah acian benar-benar kering di amplas sampai halus.
 Plamir   bidang – bidang  Acian  yang  telah  kering  dengan  menggunakan 
plamir  yang baik.
 Lakukan   sebanyak   3   lapis   ( tiga  kali  pelaksanaan ) sampai  dinding 
benar – benar  rata  dan  halus
5. Hasil Yang Diharapkan.
a. Memasang Dinding diperhatikan siku setiap sudut ruangan, tegak dan lurus
Waterpas agar mendapat kan hasil yang maksimal sebagai mana fungsinya Dan
Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh konsultan pengawas.
b. Memasang Dinding diperhatikan jarak setiap 3 meter di seling dengan kolom
praktis.
c. Memasang Plesteran diperhatikan siku setiap sudut ruangan dan rata tidak
bergelombang.

5.4 PASAL (IV) PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA


1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 6


pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari
Kontraktor.
2. Persyaratan Bahan
a. Kusen alumunium yang digunakan :
1) Bahan
Dari bahan alumunium framing system buatan Dolpin, Alexindo,
ALCAN, INKALUM, atau yang setara.
2) Bentuk profil

Sesuai shop drawing yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.


3) Warna profil
Ditentukan kemudian (contoh warna diajukan
Kontraktor).
4) Ukuran profil
a) Untuk kusen yang tingginya kurang dari 3 meter digunakan
ukuran 100 x 45 x 1 -1,2 mm.
b) Untuk kusen yang tingginya lebih dari 3 meter digunakan
ukuran 100 x 45 x 1,35 mm.
c) Pewarnaan :
Colour Anodized 18 micron, dengan tebal minimal 1,8 mm
Ditentukan sama dengan yang sudah ada.
5) Nilai deformasi : Diizinkan maksimal 2 mm.
a. Persyaratan bahan-bahan yang digunakan harus memenuhi
uraian dan syarat dari pekerjaan alumunium serta memenuhi
ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
b. Konstruksi kusen alumunium yang dikerjakan seperti yang
ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
c. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih
dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan,
kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang disyaratkan.
d. Untuk keseragaman warna yang diisyaratkan, sebelum

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 7


proses fabrikasi warna profil-profil harus diseleksi secermat
mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela,
pintu partisi dll, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga
dalam tiap unit didapatkan warna yang sama

Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin harus


sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai
untuk jendela, dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran
sebagai berikut :
1) Untuk tinggi dan lebar 1
mm.
2) Untuk diagonal 2 mm.
e. Aksesoris
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather
strip dari vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan
dengan alumunium harus ditutup caulking dan sealant, angkur-
angkur untuk rangka/ kusen alumunium terbuat dari steel plate
tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 micron
sehingga dapat bergeser.
f. Bahan Finishing.
Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang
bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau
plester dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari laquer
yang jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating
varnish seperti asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya.

3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-
gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang) dan membuat contoh
jadi untuk semua detail sambungan dan profil alumunium yang berhubungan
dengan sistem konstruksi bahan lain
b. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai,
dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuan
Konsultan Pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 8
ukuran.
c. Semua frame/ kusen baik untuk di dinding, jendela dan pintu dikerjakan
secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan
agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan
d. Pemotongan alumunium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk
mengerjakan pada tempat yang aman dengan hati- hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya

e. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah


bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.
f. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup,
rivet, stap dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas
dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
g. Diisyaratkan bahwa kusen alumunium dilengkapi oleh kemungkinan-
kemungkinan sebagai berikut :
1) Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.
2) Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar/swing, dan lain-lain.
3) Sistem kusen dapat menampung kaca
4) Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus
dimatikan secara
penuh, yang dapat merusak baik lantai maupun langit- langit.
5) Mempunyai aksesoris yang mampu mendukung kemungkinan di atas.
j. Untuk fitting hard ware dan reinforcing material yang mana kusen
alumunium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka
permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk
menghindari kontak korosi.
k. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi
sealant supaya kedap air dan kedap suara.

5.5 PASAL (V) PEKERJAAN DAUN PINTU


1. Lingkup Pekerjaan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 9


a. Menyediakan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu seperti yang ditunjukkan dalam
gambar detail.
2. Spesifikasi Bahan / Material.
a. Spesifikasi bahan daun pintu panel dengan ukuran disesuaikan dengan yang
telah tercantum dalam gambar perencanaan.
b. Bahan daun pintu rangka Kayu Kamper dengan kualitas baik,
c. Kaca mati pada daun pintu harus digunakan kaca dengan ketebalan minimal 5
mm.
3. Syarat – Syarat Pelaksanaan.
a. Pemasangan daun pintu harus presisi dengan bentuk dan ukuran yang tertera
dalam gambar perencanaan.
b. Pemasangan daun pintu minimal menggunakan 3 ( tiga ) engsel sedangkan
daun jendela minimal 2 ( dua ) engsel, Pemasangan engsel pada pintu di
perkuat dengan kloss kayu kamper.
Setiap daun pintu harus dilengkapi dengan kunci tanam double slag
setara logo warna silver
c. dengan spesifikasi sesuai dengan gambar perencanaan dan sebelum dipasang
harus mendapat persetujuan perencana.
d. Pemasangan kusen dan daun pintu dari bahan PVC komplit harus disesuaikan
dengan persyaratan dan ketentuan teknis dari pabrik dan sebelum dipasang
harus mendapat persetujuan dari perencana.
e. Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih
dahulu, untuk mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat
Komitmen).
4. Metode Pelaksanaan.
a. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu/jendela.
b. Ukur lebar dan tinggi daun pintu/jendela.
c.Ketam dan potong daun pintu/jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 10


d. Masukkan/pasang daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai masuk
dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah
tinggi.
e. Lepaskan daun pintu/jendela, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang
daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi
bagian atas 25 cm (untuk pintu/jendela dengan 2 engsel), dan pada bagian
tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)
f. Masukkan/pasang lagi daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai baik
kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu/jendela tempat
engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu/jendela.
g. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu/jendela dengan cara melepas
pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
h. Pasang kembali daun pintu/jendela pada kusennya dengan memasangkan
engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga
i. terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
j. Coba daun pintu/jendela dengan cara membuka dan menutup.
k.Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu/jendela dengan cara
melepaskan pen.
l. Stel lagi sampai daun  pintu/jendela dapat membuka dan menutup dengan  baik,
rata dan lurus dengan kusen
5. Hasil Yang Di Harapkan.
Memasang Daun Pintu Kayu diperhatikan Ukuran, kualitas kayu yang di pakai
untuk daun pintu, yang di terangkan Di gambar detail agar Pekerjaan Tersebut
sesuai gambar, speksikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh
konsultan pengawas.

5.6 PASAL (VI) PEKERJAAN JENDELA KACA RANGKA ALUMUNIUM


1. Lingkup Pekerjaan .
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
baik dan sempurna.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 11


b. Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu dan jendela bouvenlight kaca
seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
2. Spesifikasi Bahan / Material.
a. Bahan Rangka
 Dari bahan aluminium framing system, dari produk dalam negeri.
 Bentuk dan ukuran profil disesuaikan dengan terhadap shop drawing yang
telah disetujui Perencana.
 Pewarnaan Black anodized 18 micron, tebal bahan minimal 1,8 mm.
 Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama
sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran ketebalan, kesikuan, kelengkungan,
pewarnaan yang disyaratkan oleh perencana / Pegawas.
 Peryaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat – syarat
dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan - ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan.
 Daun pintu dengan konstruksi panel kaca rangka aluminium, seperti yang
ditunjukkan dalam gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.
b. Penjepit Kaca
Digunakan penjepit kaca dari bahan sealent yang bermutu baik dan memenuhi
persyaratan yang ditentukan dari pabrik, pemasangan di syaratkan hanya 1
( satu ) sambungan serta harus kedap air.
3. Syarat – Syarat Pelaksanaan.

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuik meneliti


gambar – gambar yang ada dan kondisi di lapangan ( ukuran dan
lubang – lubang ), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay out /
penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail – detail sesuai
gambar dan Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh
material terlebih dahulu, untuk
a. mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
b. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan – bahan pintu ditempat pekerjaan
harus ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak
terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
c. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka aluminium dan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 12


penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan / menjaga kerapian terutama untuk bidang – bidang tampak
tidak boleh ada cacat bekas penyetelan.
d. Semua ukuran harus sesuai dengan gambar dan merupakan ukuran jadi.
e. Daun Jendela :
 Jika diperlukan harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan
Perencana / Pengawas tanpa meninggalkan bekas cacat pada permukaan
yang tampak.
4. Metode Pelaksanaan.
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-lubang
bukaan), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka aluminium dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan terutamaa untuk bidang-bidang tampak
tidak boleh ada cacat berkas penyetelan.
c. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
d. Daun pintu.
- Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan
Perencana/Konsultan Management Konstruksi tanpa meninggalkan bekas
cacat pada permukaan yang tampak.
5. Hasil Yang Di Harapkan.

Memasang Jendela Kaca Rangka Aluminium diperhatikan Ukuran, yang di


terangkan Di gambar detail agar Pekerjaan Tersebut sesuai gambar,
speksikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh konsultan
pengawas.

5.7 PASAL (VII) PEKERJAAN KACA


1. Lingkup Pekerjaan.
a. Lingkup pekerjaan adalah pengadaan bahan, alat pemotong, pembersih,
pengosok tepi dan tenaga kerja untuk jendela pemasangan kaca.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 13


b. Pemasangan kaca pada jendela kaca mati.
2. Spesifikasi Bahan / Material.
a. Semua kaca yang digunakan adalah kaca bening kualitas baik dengan
kekuatan dapat menahan beban angin sebesar 122 kg/m2.
b. Tebal kaca yang dipakai adalah 5 mm.
c. Karet/Sealent yang digunakan untuk memasang kaca pada kosen, daun
jendela, dan pintu, agar tidak menimbulkan suara pada waktu menerima
getaran, harus dari kualitas terbaik, produksi dari pabrik yang disetujui
Pengawas.
d. Karet/Sealent untuk memasang kaca, pada waktu diterima dikaleng, tidak boleh
kering, atau sudah mengeras.
e. Bahan untuk membersihkan kaca
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
a. Kaca harus dipotong menurut ukuran kosen dengan kelonggaran cukup,
sehingga pada waktu kaca berkembang tidak pecah.
b. Kaca yang telah dipasang harus dapat tertanam rapih dan kokoh pada rangka
terutama pada sudut-sudutnya.
c. Kaca yang dipasang pada kosen dan kaca daun naco semua sudutnya harus
ditumpulkan dan sisi tepinya digosok hingga tidak tajam.
d. Pemasangan kaca pada kosen, daun pintu, daun jendela, dan lain-lain harus
mengikuti petunjuk pabrik.
e. Setelah selesai dipasang, kaca harus dibersihkan dan yang sudutnya retak /
pecah atau tergores harus diganti.
Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu, untuk
mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)
4. Metode Pelaksanaan.
a. Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas.
Usahakan letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun
pintu. Atau letakkan pada lantai yang datar.
b. Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
c.Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain
untuk memegang kaca.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 14


d. Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisi daun
pintu/jendela.
e. Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil.
f. Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang dipasang
lis kayu. Ini untuk menghindari goresan pada permukaan kaca karena gerakan
martil
5. Hasil Yang Di Harapkan.
Memasang Kaca diperhatikan Ukuran, kualitas Kaca yang di pakai tidak ada cacat
untuk daun Jendela, Seperti yang di terangkan Di gambar detail agar Pekerjaan
Tersebut sesuai gambar, speksikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh
konsultan pengawas

5.8 PASAL (VIII) PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI


1. Lingkup Pekerjaan.
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan,
peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan.
b. Memasang kunci pada semua pintu sesuai rencana pada gambar.
c. Memasang 3 (tiga) buah engsel pada setiap daun pintu, dan 2 (dua) buah
engsel pada setiap daun jendela.
d. Memasang grendel pada daun pintu, grendel dan hak angin pada daun
jendela.
2. Spesifikasi Bahan / Material.
a. Kunci Dan Hak Angin Jendela yang berkualitas.
b. Engsel Yang Digunakan yang berkualitas, Untuk Engsel Pintu Dan Engsel
Jendela.
c. Grendel yang berkualitas.
d. Besi Neut Dan Angker Dari Besi Beton ø 3/8".
e. Untuk Alat-Alat Penggantung Dan Kunci Khusus.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan .
a. Semua pemasangan harus rapih, sehingga pintu-pintu dan jendela dapat
ditutup dan dibuka dengan mudah, lancar dan ringan.
b. Sebelum penyerahan pekerjaan semua kunci-kunci diminyaki sehingga dapat

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 15


bekerja dengan baik.
c. Pastikan pemasangan sudah sesuai dengan persyaratan.
d. Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih
dahulu, untuk mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat
Komitmen).
4. Metode Pelaksanaan.
a. Pemasangan Kunci
 Ukur ketinggian daun pintu yang akan dipasang.
 Ukur lebar daun pintu.
 Masukan dan pasang daun pintu pada kusenya, yang telah distell untuk
menentukan kedudukan atau posisi dari pemasangan alat pengunci yaitu
kunci terbenam.
 Ukur tinggi pemasangan alat pengunci dengan cara mengukur dari lantai 90
cm sampai 100 cm.
 Lepaskan daun pintu panil dari kusen untuk melukis tempat yang akan kita
pasang alat pengunci ( dalamnya, lebarnya lubang ).
 Lubanglah tempat induk kunci tersebut dengan menggunakan pahat tusuk
sesuai gambar kerja baik dalamnya maupun lebarnya.
 Cobalah lubang induk kunci tersebut dengan cara mencoba memasukan induk
kunci bila sudah bisa masuk dan keluar dengan mudah berarti lubang sudah
benar.
 Buatlah lubang untuk pelat yang menempel pada induk kunci dibuat rata
pada permukaan tiang daun pintu.
 Buatlah lubang handel kunci dan anak kunci dengan dengan menggunakan
mesin bor tangan listrik.
 Stelah induk kunci dengan tiang daun pintu dengan cara menyekrup pelat
pengunci pada tiang pintu.
Pasanglah handel pengunci bagian dalam dan luar dengan memasang sekrup
pada tiang daun pintu
 Cobalah handle pengunci dengan menekan handlenya bila bisa keluar masuk
lidah siang maka sudah berfungsi.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 16


 Cobalah anak kunci dengan cara memasukan anak kunci kedalam lubang
kunci dan putar bila lidah malam bisa keluar masuk makan penguncian malam
berati sudah berfungsi.
 Buatlah lubang lidah siang dan lidah malam pada ibu pintu dengan cara
mengemal kedudukan lidah siang dan lidah malamdengan menggunakan
pahat tusuk sesuai bentuk lidah siang dan lidah malam.
 Pasanglah pelat kunci pada ibu pintu dan sekruplah dengan kuat karena
fungsi pelat ini untuk ibu pintu tidak cepat rusak.
 Stelah antara daun pintu dengan ibu pintu sekalian mencoba fungsi lidah
siang dan lidah malam bisa berfungsi apa tidak.
b. Pemasangan Engsel
 Ukur lebar dan tinggi kusen pintu/jendela.
 Ukur lebar dan tinggi daun pintu/jendela.
 Ketam dan potong daun pintu/jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
 Masukkan/pasang daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai masuk
dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah
tinggi.
 Lepaskan daun pintu/jendela, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang
daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari
sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu/jendela dengan 2 engsel), dan pada
bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)
 Masukkan/pasang lagi daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai baik
kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu/jendela tempat
engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu/jendela.
 Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu/jendela dengan cara
melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
 Pasang kembali daun pintu/jendela pada kusennya dengan memasangkan
engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga
 terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
 Coba daun pintu/jendela dengan cara membuka dan menutup.
 Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu/jendela dengan cara
melepaskan pen.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 17


 Stel lagi sampai daun  pintu/jendela dapat membuka dan menutup dengan
baik, rata dan lurus dengan kusen
 Hasil Yang Di Harapkan.
 Memasang Penggantung Dan Pengunci diperhatikan Kerapihan dalam
Pemasangnya, kualitas Penggantung Dan Pengunci yang di pakai, Jumlah
perkuatan yang di terangkan Di gambar detail agar Pekerjaan Tersebut sesuai
gambar, speksikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh konsultan
pengawas.

5.9 PASAL (IX) PEKERJAAN LANGIT-LANGIT


1. Lingkup Pekerjaan .
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan,
peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan.
b. Memasang langit-langit pada ruangan-ruangan yang sudah dinyatakan dalam
gambar.
c. Memasang kerangka langit-langit dengan menggunakan rangka Hollow 40 x 40
x 0.5 mm dengan dimensi sesuai dengan gambar bestek sehingga membentuk
bidang datar.
2. Spesifikasi Bahan / Material.
Langit-langit yang digunakan di dalam ruangan dari bahan PVC yang berkualitas
dengan menggunakan rangka Galvanis 40 x 40 x 0.5 mm, untuk bagian dalam
ruangan, luar ruangan dan Kamar mandi, menggunakan PVC sesuai dengan
Keterangan Gambar Kerja
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan.
a. Pemasangan Kerangka.
1) Modul rangka hollow 40 x 40 x 0.3 mm
2) Langit-langit PVC kecuali bila dalam gambar dinyatakan lain dan digantung
dengan besi ke plat diatasnya
3) Kerangka-kerangka tersebut harus sesuai dengan tinggi permukaan, corak-
corak sesuai dengan yang dinyatakan pada gambar.
4) Semua bagian-bagiannya harus saling bersambungan secara seksama dan
struktur keseluruhannya harus merupakan penopang yang baik dari rangka

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 18


atap yang dikokohkan pada tembok.
5) Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih
dahulu, untuk mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat
Komitmen).
b. Pemasangan langit-langit.
Seluruh permukaan langit-langit ini harus datar air (water pass). Celah-celah
harus benar-benar lurus dengan polanya sesuai dengan petunjuk gambar, pada
pertemuan dengan dinding dibuat sesuai dengan gambar. Langit-langit
tersebut harus dipaku dengan paku sekrup, pada kerangka-kerangka hollow
dengan mempergunakan sekrup yang cukup jumlahnya. Letak sekrup tersebut
harus diatur agar rapih dan beraturan jaraknya.
4. Metode Pelaksanaan.
a. Tentukan / marking  elevasi   plafond  dan   buat garis  sipatan   pada  dinding
& as  sumbu  ruangan   pada   langit- langit  dengan  jarak  sesuai  shop 
drawing.
b. Pasang  paku  kait.
c.Pasang  penggantung  rangka  plafond  (  rod  ) yang  terdiri   dari   hanger  dan 
clip  adjuster  dengan   posisi  tegak  lurus.
d. Pasang  rangka  tepi    (  steel  hollow  )  &   wall angle    profil    l    40  x  40  
mm    atau    moulding profil  w   sebagai   list  tepi  tepat  pada  sipatan
marking  elevasi  plafond.
e. Tentukan  jarak  penempatan  kait  penggantung.
f. Pasang  tarikan   benang  sebagai  pedoman   penentu  kelurusan  dan 
ketinggian  rangka  plafon
g. Pasang  rangka  utama  /  top  cross  rail  dengan  jarak  1200  mm.
h. Pasang  rangka  pembagi  /  furing  chanel  dengan  jarak  600  mm 
menggunakan  locking  clip 
i. Pasang  dan  kencangkan  clip /  rod.
j. Pasang  panel  kalsiboard  pada  rangka  dengan sekrup  ceiling  menggunakan 
screw  driver dengan  jarak   60  cm  dan  setiap  sambungan harus  tepat 
pada  rangka.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 19


k.Cek  kerapihan  dan  kerataan  bidang  plafond dengan  menggunakan 
waterpass.

5. Hasil Yang Di Harapkan.


a. Memasang Langit-Langit diperhatikan Kerapihan dalam Pemasangnya tidak
bergelombang, rata, datar, di perhatikan Jarak antara Grid, perkuatan
gantungan yang di terangkan Di gambar detail agar Pekerjaan Tersebut sesuai
gambar, speksikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh konsultan
pengawas

5.10 PASAL (X) PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING

1. Lingkup Pekerjaan.
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan,
peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan.
b. Pekerjaan Lantai dan Dinding meliputi pemasangan Keramik lantai dan Keramik
Dinding, Pada ruangan-ruangan yang sudah dinyatakan dalam gambar.
2. Spesifikasi Bahan / Material.
a. Lantai Ubin Granit ukuran 60X60 cm untuk area yang di terangkan dalam
gambar kerja Sesuai Gambar warna ditentukan kemudian.
b. Lantai Keramik ukuran 30X30 cm untuk yang di terangkan dalam gambar kerja
Sesuai Gambar, dan warna ditentukan kemudian.
c. Rabat Beton
Dibuat dari beton dgn Campuran 1 : 3 : 5
d. Adukan
Harus mempunyai bahan dasar PC, pasir dan air sesuai dengan syarat-
syarat pada pasal di muka dengan perbandingan adukan 1 : 2
e. Pasir.
Dasar untuk lantai (termasuk juga lantai beton) harus terdiri dari pasir urug
yang dipadatkan merata dan pasir yang digunakan sesuai standard PUBB atau
NI-3

3. Syara - Syarat Pelaksanaan .

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 20


a. Keramik
 Lantai keramik dipasang di atas pasangan semen M1 (Untuk pekerjaan
pasangan ubin plint, Ubin keramik, ubin Porselen, floor). Bila pemasangan
keramik dilakukan di atas dinding, maka dinding tersebut harus diplester
dahulu dengan plesteran kasar, agar diperoleh dinding yang lurus dan
vertikal.
Pemasangan keramik harus dengan adukan M1 (Untuk pekerjaan
pasangan ubin plint, Ubin
 keramik, ubin Porselen, floor). setebal minimum 1,5 cm, Dalam pemasangan
bagian bawah dari Keramik harus terisi padat dengan semen.
 Pola pemasangan harus disesuaikan dengan pola yang dibuat pada
gambar.
 Jarak antara keramik (naat) Maksimal 2 mm atau bila ditentukan lain pada
gambar. Untuk mengisi naat Keramik digunakan pasta semen (semen campur
dengan air sampai diperoleh bahan plastis). Untuk keperluan khusus dapat
dipergunakan bahan kimia tertentu sebagai isian naat, misalnya agar naat
tahan asam, tahan air dan sebagainya.
 Pengisian/pengecoran naat dilakukan paling cepat 24 jam setelah Keramik
dipasang, sewaktu mengecor naat, Keramik sudah benar-benar melekat
dengan kuat pada dinding/lantai, celah-celah antara Keramik yang
satu dengan yang lain harus bersih dari debu dan kotoran lain sebelum
dicor.
 Kotoran semen dan lainnya yang menempel pada permukaan Keramik,
khusus pada waktu pengecoran naat harus dibersihkan sebelum menjadi
keras / kering.
 Bila pada keseluruhannya pemasangan Keramik telah selesai, maka
dinding / lantai tersebut harus dilap / disapu bersih, kemudian dilakukan
penelitian, apakah seluruh Keramik tersebut telah terpasang dengan rapih
dan baik (tidak miring , tidak lepas dan lain-lain).
 Bila pekerjaan pemasangan rapih dan teliti , begitu selesai saat pemasangan
tidak perlu lagi dibersihkan, tetapi bila masih diperlukan Keramik dapat
dibersihkan dengan lap basah atau bahan-bahan pembersih lunak yang ada di

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 21


pasaran. ( misalnya : air dicampur dengan 15 % cuka). Bila sangat terpaksa,
untuk menghilangkan kotoran yang sukar terlepas, dapat digunakan sikat baja
(untuk menyikatnya ) atau bahan pembersih spesial disesuaikan dengan jenis
kotorannya.
 Pasangan keramik diberi kemiringan untuk daerah service ( kamar mandi )
dan selasar.
 Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih
dahulu, untuk mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat
Komitmen).
4. Metode Pelaksanaan.
a. Pemasangan lantai keramik
 Siapkan   peralatan   dan   bahan – bahan   yang  akan  digunakan.

 Pahami  gambar  kerja,  pola  pemasangan  dan   lain – lain.


 Sortir  keramik  agar  menghasilkan  keseragaman  :

-   ukuran / dimensi.


-   presisi.
-   warna.
 Rendam  keramik  yang  akan  dipasang  kedalam  bak  air  ( ember )  selama  1 

jam.
 Keramik  dianginkan   dengan  cara  diletakan   pada  tempat  dudukan  / tatakan 

keramik,  setelah  proses  perendaman.


 Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil  ini  untuk 

seluruh  kesatuan
 Pasang  benang  arah  horizontal  dan   vertikal   pada  lantai  sesuai  elevasi 

pada  shop  drawing. Kedudukan   benang  harus datar   dan   siku , apabila   


dinding   yang   ada   adalah    dinding keramik,  maka  kedudukan naat  lantai   
harus disesuaikan  dengan  yang  ada  pada  dinding.
 Pasang  keramik   sebagai   pasangan  kepalaan ,  sepanjang  garis  dasar  yang 

telah  terpasang
 Cek  kesikuan keramik  dengan   besi   siku   dan  kerataan  elevasi  keramik 

dengan  waterpass.
 Isi  bagian  /  daerah  permukaan  lantai  yang  lain nya  dengan  adukan / spesi.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 22


 Setelah   itu   pasang   keramik  berikutnya   sesuai  posisinya  sampai  selesai, 
usahakan  supaya  tidak  ada  las – lasan
 Jika  keramik  sudah  terpasang  semua,  ketuk  per mukaan  keramik  dengan 
palu  karet untuk  mendatarkan  /  meratakan   permukaan   keramik   supaya  
tidak  rusak  /  cacat.
 Setelah  itu   cek  kerataan  elevasi  keramik  dengan waterpass

 Bersihkan   permukaan   pasangan   keramik   yang telah  terpasang  dengan  


kain  /  lap  basah  sampai  bersih.
 Untuk  menghindari  naiknya  lantai  (  menggelembungnya  lantai  )  maka  plat
lantai dilapisi pasir sebelum pemasangan keramik.
 Kemudian  siapkan  isian  /  bahan  cor  naat  pada  bak air  ( ember )   dan 
aduklah  hingga  rata
 Setelah  adukan  rata ,  isi  sela – sela  naat  dengan bahan   cor   naat  
dengan    menggunakan    sendok  spesi   (  sekop  ). Pengisian   naat 
dilakukan   apabila   kedudukan keramik  telah  kuat  atau  spesi  telah  kering
 Kemudian  rapikan  naat  tersebut  dengan  cape.

 Diamkan  dan  tunggu  sampai  naat  tersebut  benar -benar  kering.


 Setelah   kering,   bersihkan   permukaan   pasangan keramik   yang  sudah  

dipasang  naat dari  sisa – sisa bahan  cor   naat   dengan   menggunakan  
kain  /  lap basah  sampai  bersih
b. Pemasangan dinding keramik
 Siapkan   peralatan   dan   bahan – bahan   yang  akan  digunakan.
 Pahami  gambar  kerja,  pola  pemasangan  dan   lain – lain.
 Sortir  keramik  agar  menghasilkan  keseragaman  : 
- ukuran / dimensi.
- presisi.
- warna.
 Rendam  keramik  yang  akan  dipasang  kedalam  bak  air  ( ember )  selama 
1  jam.
 Keramik  dianginkan   dengan  cara  diletakan   pada  tempat  dudukan  /
tatakan  keramik,  setelah  pro ses  perendaman.
 Membuat garis-garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/- 1m
untuk menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan keramik.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 23
 Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuannya serta garis
pertengahan dinding untuk pembagian keramik.
 Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian-
bagian yang terpasang pada ruangan tersebut.
 Berdasarkan data – data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk
pembagian pemasangan keramik dinding tersebut.
 Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya
sebagai acuan kerja.
 Pada pelaksanaan pekerjaan keramik dinding, sebaiknya keramik lantai belum
terpasang sehingga nantinnya mendapat naat yang segaris antara dinding dan
lantai.
 Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan
spesi kosong
 Membuat kepalaan keramik baik secara horizontal maupun vertikal mengikuti
garis sipatan dan lot ketegakan yang telah dibuat sebelumnya.
 Sebelum keramik dipasang sebelumnya dinding dibasahi terlebih dahulu dengan
air.

5. Hasil Yang Diharapkan.


a. Memasang Lantai keramik dan Dinding keramik agar di perhatikan pengisian
adukan agar tidak ada rongga kosong dan perhatikan pegisian nat untuk
kerapihan sambung antara keramik.
b. Memasang Lantai keramik dan Dinding keramik dengan hasil rapih, setiap sudut
siku, tidak bergelombang, dan rata.
c. Memasang Lantai keramik dan Dinding keramik agar di perhatikan kualitas dari
keramik tersebut supaya terjaga kualitas warnanya, dapat menahan beban dari
benda yang ada di ruangan, sebagai mana fungsinya Dan Pekerjaan tersebut
dapat di terima oleh konsultan pengawas.

5.11 PASAL (XI) PEKERJAAN CAT DAN FINISHING LAINNYA

1. Lingkup pekerjaan.
Area Pengecatan pada seluruh bidang dengan cat tembok pada bidang
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 24
dinding exterior dan interior seperti dinyatakan pada gambar.
a. Finishing dengan cat minyak untuk bidang permukaan kayu seperti panel-
panel daun pintu, papan lisplang, usuk dan sebagainya seperti tertera di
gambar. Mengecat semua tembok bidang langit-langit .
2. Spesifikasi Bahan / Material.
a. Pengertian cat disini meliputi emulsi, sealer sement- emulsion filler dan
pelapis-pelapis lain yang dipakai sebagai cat dasar, cat perantara dan cat
akhir.
b. Cat pigmen harus dimasukkan dalam kaleng dimana tertera nama perusahaan
pembuat, petunjuk pemakaian, formula, warna nomor seri dan tanggal
pembuatannya.
c. Untuk cat tembok luar Ruangan produk vinilex atau setara, warna disesuaikan
Dan Untuk cat tembok Dalam Ruangan produk vinilex atau setara, warna
disesuaikan.
d. Plamur dan dempul ( Bagian Dalam) untuk pekerjaan cat tembok dan cat kayu
digunakan merk yang sama dengan merk cat Jadi yang dipilih matex atau
setara.
e. Bahan pengencer digunakan dari produksi pabrik yang sama dengan bahan
yang diencerkan.
f. Untuk pengecatan semua komponen berbahan Baja Terutama Rangka Atap
Kuda- kuda Baja Siku Mengunakan Zinkromat 2 Lapis (+ 125 micron) Dan 2
Lapis (+ 150 micron) cat Penutup), Dengan Produk yang Digunakan Dapat
Melindungi komponen tersebut dari korosif dengan jangka waktu selama 10
tahun.
3. Syarat - Syarat Pelaksanaan.
Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecatan harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Perencana.
a. Cat tembok
Bidang yang akan dicat sebelumnya harus dibersihkan dengan cara
menggosok memakai kain yang dibasahi air, setelah kering didempul pada
tempat yang berlubang sehingga permukaannya rata dan licin untuk

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 25


kemudian dicat paling sedikit 3 kali dengan roller 20 cm sampai baik atau
dengan cara yang telah ditentukan oleh pabrik

b. Rencana pengecatan
INTERIOR EXTERIOR
1. Dinding, Beton 1 Lapis Cat dasar alkali 1 Lapis Cat dasar alkali
Expose, Dan GRC +1 Lapis cat emulsi + 1 Lapis cat emulsi
2. Kayu Dempul kayu Dempul kayu
1 Lapis Cat Meni dasar 1 Lapis Cat Meni dasar
+ 2 kali cat dasar + 3 kali cat dasar

c. Sebelumnya Pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih


dahulu, untuk mendapatkan ACC Ke Perencana Dan PPK (Pejabat Pembuat
Komitmen).
4. Metode Pelaksanaan.
a. Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran
dengan   kain lap.
b. Lindungi bahan – bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang
akan  dicat dengan kertas semen / koran dan lakban.
c.Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian – bagian dinding yang retak & kurang  
rata dengan plamir, kemudian tunggu sampai kering.
d. Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
e. Cek, kerataan permukaan dinding.
f. Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada
bidang yang luas & dengan kwas untuk  bidang yang sempit ( sulit  ).
g. Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
h. Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang
kedua / terakhir ( jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi  ).
i. Cek kerataan pengecatan yang terakhir.
j. Apabila sudah rata, bersihkan cat  –  cat   yang mengotori bahan – bahan  / 
pekerjaan  lain yang seharusnya  tidak  terkena  cat dengan  kain  lap.
5. Hasil Yang Di Harapkan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 26


Pengecatan, Dan Finishing Lainnya diperhatikan kerapihannya, warna timbul terang,
tidak luntur, tidak terkelupas, dan tidak ada bercak Pekerjaan Tersebut sesuai
Spesifikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh konsultan pengawas

5.12 PASAL (XII) PEKERJAAN DINDING TERAWANGAN (ROSTER)


1. Lingkup Pekerjaan.
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan –
bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan.
Memasang Dinding Terawangan yang sudah dinyatakan dalam gambar.
2. Spesifikasi Bahan / Material.
a. MORTAR UTAMA (MU – 380)
Mortar yang digunakan untuk pemasangan bata hebel adalah MU- 380 setara
produk HOLCIM

b. A i r
Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran sama dengan di pekerjaan
beton (lihat pasal sebelumnya ).

c. Roster
Roster yang dipakai adalah yang sesuai dengan standard mutu dan sesuai
gambar yang ada di gambar perencana

3. Syarat – Syarat Pelaksanaan.


a. Adukan untuk pasangan dan plesteran dibuat dengan macam- macam ukuran
perbandingan campuran tersebut di bawah ini:
b. Pasangan Roster
Roster yang akan dipasang harus direndam dalam air hingga jenuh dan
sebelum dipasang harus bebas dari segala jenis kotoran. Cara pemasangannya
harus lurus Semua campuran adukan harus dicampur dengan mesin
pengaduk. Tempat adukan tidak boleh langsung di atas tanah tapi harus
menggunakan alas (kayu dan lain-lain).

c. Perlindungan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 27


Pada waktu hujan dinding yang tidak terlindung harus diberi perlindungan
dengan menutupi bagian atas temboknya dengan menggunakan terpal plastik
yg tahan air supaya pasangan yang belum kering tidak rusak kena air.

4. Metode Pelaksanaan.
a. Pekerjaan pasangan Roster
 Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang
akan dipasang.
 Di ukur dan di tandai jarak setiap ketinggian pasangan roster dan di kontrol
kesetimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
 Basahi roster yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.
 Beri adukan mortar (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara roster .
5. Hasil Yang Diharapkan.
a. Memasang Dinding terawangan diperhatikan siku setiap sudut ruangan, tegak dan
lurus Waterpas agar mendapat kan hasil yang maksimal sebagai mana fungsinya
Dan Pekerjaan tersebut dapat di terima oleh konsultan pengawas.
b. Memasang Dinding diperhatikan jarak setiap 3 meter di seling dengan kolom
praktis.
c. Memasang Plesteran diperhatikan siku setiap sudut ruangan dan rata tidak
bergelombang.

5.13 PASAL (XIII) PEKERJAAN PEMASANGAN ALUMUNIUM COMPOSITE


PANEL (ACP)
1. Lingkup pekerjaan.
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga
dapat diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan Alumunium Komposit Panel ini dilakukan pada penutup dinding dan
kolom tampak luar bangunan utama  dan seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
2. Spesifikasi Bahan / Material.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 28


a. Merk : Seven, Mark Seven atau setara
b. Jenis : Alumunium type tray panel atau setara, tebal 4 mm composite,
finish PVDF coating.
c. Warna : a. Menggunakan warna merah Biru
b. Warna yang ditentukan harus seragam.
d. Ukuran : Sesuai dengan gambar rencana.
e. Karakteristik : Alumunium Komposit Panel memiliki ukuran standar 1220 (W) x
2440 (L) x 4 mm (T), tebal 4 mm (ASTM D792) 5-6 Kg/m 2 , Sound
Insulation 24-39 dB.
f. Rangka : Alumunium Profil
g. Pengendalian  pekerjaan   harus  sesuai   standar ASTM A D747m D903, D790
dan E330, BS 476 Part 5, 6, 7 untuk Cubicle High Density Board .
h. Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi oleh
perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman
yang sukses dan diterima oleh Pemberi Tugas.
i. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk
yang berlainan) kepada Direksi Pengawas/MK.
j. Kontraktor harus memberi garansi untuk kerapihan kerja, kebenaran sistem,
kekokohan, ketahanan partisi terhitung 1 tahun dari telah selesainya
pemasangan ruang interior dan alat-alat yang menempel pada partisi atau atas
petunjuk Pemberi Tugas.
Kontraktor harus dapat menyertakan jaminan mutu selama 10 tahun terhadap sinar
matahari dari pabrik pembuatnya berupa sertifikat jaminan
3. Syarat - Syarat Pelaksanaan.
a. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat gambar dari pola
Alumunium Komposit Panel yang disetujui Direksi Pengawas/MK.
b. Kontraktor harus menyimpan dan merawat bahan-bahan yang akan dipakai
pada tempat yang kering, terlindung, dan ventilasi secukupnya.
c. Rangka pasangan besi harus sudah dicat dasar zynchromate untuk
memudahkan dan menghemat waktu kerja.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 29


d. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini
dengan menunjukan surat keternagan referensi pekerjaan yang pernah
dikerjakan untuk mendapatkan persetujuan MK / Pemberi Tugas.
e. Panel yang dipakai harus bebas dari cacat dan pada saat pemasangan,
permukaan yang difinish harus dilindungi dengan lapisan PVC yang melekat
pada permukaan panel.
f. Penyambungan panel dengan rangkanya ataupun dengan panel lainnya hanya
dilakukan pada naad-naad yang telah disediakan. Pada permukaan panel sama
sekali tidak diperkenankan diadakan pelubangan-pelubangan.
g. Rangka panel terdiri dari profil-profil besi siku yang dipasang sehingga
memungkinkan penyetelan panel secara vertikal maupun horisontal.
h. Sealant dipasang setelah permukaan-permukaan yang akan dilapisi telah
dibersihkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pembersihan yang dikeluarkan
pabrik.
i. Pemasangan sealant, back up material dan lain-lain semua harus mengikuti
ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan pabrik pembuat bahan sealant.
4. Metode Pelaksanaan.
a. Sebelum pemasangan panel, pemborong harus menyerahkan shop drawing
kepada Pemberi Tugas dan Perencana untuk diperiksa.
b. Shop drawings tersebut minimal harus memperlihatkan :
 Type-type panel yang akan dipasang, lengkap dengan dimensi dan bentuk-
bentuk lipatannya serta tempat-tempat di mana tiap type panel tersebut
akan dipasang.
 Bagian-bagian dari hubungan panel yang akan dilapisi sealant, naad-naad,
hubungan dengan kusen aluminium dan lain-lain.
 Profil-profil besi yang akan dipakai untuk memegang panel serta cara
hubungannya dengan panel.
Pertemuan panel tidak boleh dilaksanakan sebelum shop drawing di atas mendapat
persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas dan Perencana.
 Gambar-gambar tersebut dibuat dengan skala yang cukup besar sehingga
memudahkan pemeriksaan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 30


c. Pemasangan panel tidak boleh dilaksanakan sebelum shop drawing diatas
mendapat persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas dan Perencana.
d. Cleaning/pembersihan dilakukan untuk menghilangkan bekas-bekas noda yang
masih lengket dan metode maupun bahan sesuai petunjuk dari pabrik.
e. Selama pemasangan, pekerjaan ini harus dilindungi terhadap kerusakan yang
disebabkan operasi konstruksi.
5. Hasil Yang Di Harapkan.
Memasang Alumunium Composite Panel harus betul-betul Lurus rapi Dalam Setiap
Sambungan, atau sesuai ketentuan pabrik. yang di terangkan Di gambar detail agar
Pekerjaan Tersebut sesuai gambar, Spesifikasi dan Pekerjaan tersebut dapat di
terima oleh konsultan pengawas.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat | 5 - 31

Anda mungkin juga menyukai