Anda di halaman 1dari 6

METODE PELAKSANAAN

PROGRAM : PEMBANGUNAN RUMAH IBADAH DAN FASILITAS SOSIAL


KEGIATAN : PEMBANGUNAN RUMAH IBADAH DAN FASILITAS SOSIAL DI
KAB. KOTAWARINGIN BARAT
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN/REHAB MASJID USWATUN HASANAH KM. 10
DESA SEI, PAKET KEC. PANGKALAN BANTENG KAB.
KOTAWARINGIN BARAT
LOKASI : KAB. KOTAWARINGIN BARAT
T.A : 2020

A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pekerjaan pada paket Pembangunan/Rehab Masjid Uswatun Hasanah Km. 10
Desa Sei Paket Kec. Pangkalan Banteng Kab. Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah
diantaranya jenis yaitu:

No. URAIAN PEKERJAAN

I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pek. Pas. Papan Nama Kegiatan
2 Pek. Pelaksanaan Sistem Manajemen Konstruksi (SMKK)

II PEKERJAAN PASANGAN DINDING


1 Pasangan Dinding Batu Bata

III PEKERJAAN STRUKTUR


1 Beton Kolom Mutu Sedang Fc’ 20,75 Mpa
2 Pembesian Kolom
3 Bekisting Kolom
4 Beton Balok Mutu Sedang Fc’20,75 Mpa
5 Pembesian Balok
6 Bekisting Balok
Dalam setiap item pekerjaan tersebut masih dipecahkan lagi menjadi sub-sub pekerjaan.
Pelaksanaan setiap item pekerjaan ini dikerjakan oleh beberapa group tenaga kerja yang dibagi
menurut keahlian masing-masing sehingga jadwal pelaksanaan pekerjaan selama 120 (Seratus Dua
Puluh) hari kalender bisa tercapai sesuai dengan yang telah dijadwalkan.Item pekerjaan diatas
merupakan lingkup pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan pada Pembangunan/Rehab Masjid
Uswatun Hasanah Km. 10 Desa Sei Paket Kec. Pangkalan Banteng Kab. Kotawaringin Barat,
Provinsi Kalimantan Tengah. Masing-masing item pekerjaan tersebut memiliki jangka waktu yang
berbeda diantaranya terdapat waktu yang bersamaan dan ada juga yang dilaksanakan berkelanjutan,
disesuaikan dengan jadwal yang telah diatur dalam time scedul pekerjaan. Metode pelaksanaan ini
bertujuan untuk menggambarkan pekerjaan secara menyeluruh dimana menggabungkan beberapa
uraian pekerjaan yang sama didalam item pekerjaan di atas.

B. Metode Kerja
I. Pekerjaan Persiapan
1. Adapun lingkup pekerjaan pendahuluan dan persiapan adalah:
a. Pek. Pas. Papan Nama Kegiatan
dibuat untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang proyek yang akan
dikerjakan. Dilaksanakan dengan disertakan nama kegiatan, nilai paket pekerjaan,
waktu pelaksanaan, nama perusahaan Dinas/Instasi yang mengeluarkan anggaran
proyek ataupun data lain yang disetujui oleh direksi teknis. Letak Papan Kegiatan
berada di depan lokasi pekerjaan dapat menggunakan tiang dari besi/kayu dengan
ukuran yang disepakati oleh konsultan supervisi atau direksi teknis
b. Biaya Pelaksanaan SMK3 Konstruksi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dari mencakup ketentuan-ketentuan penanganan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) konstruksi kepada setiap orang yang berada di
tempat kerja yang berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan
peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja.
Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan kerja dan
perlindungan kesehatan kerja konstruksi maupun penyediaan personil yang kompeten
dan organisasi pengendalian K3 Konstruksi sesuai dengan tingkat resiko yang ada dan
Peralatannya, pengadaan barang alat perlindungan diri (APD) dilaksanakan sebelum
pelaksanaan pekerjaan, hal ini bertujuan untuk keselamatan para pekerja dalam
melaksanakan setiap kegiatan pekerjaan. Perlengkapan tersebut diantaranya topi
pelindung, sepatu keselamatan, sarung tangan, rompi keselamatan, dan kotak pelindung
untuk pekerjaan pengelasan, peralatan tersebut harus telah sesuai dengan persetujuan
oleh direksi teknis/pengawasan supervisi

II. Pekerjaan Pasangan Dinding


1. Adapun lingkup pekerjaan Pasangan Dinding
a. Pasangan Dinding Batu Bata
b. Plesteran
c. Acian
2. Bahan Material dan Peralatan
Seluruh bahan material dan peralatan harus dalam keadaan baik(tidak rusak), tanpa cacat
dan telah disetujui oleh direksi teknis/konsultan.
3. Metode Kerja
a. Pasangan Dinding Batu Bata, Proses pekerjaan pasangan dinding batu bata dalam
proyek ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat acuan vertical dan horizontal menggunakan benang yang dikaitkan
dengan kayu yang cukup kuat dan tegak lurus.
2. Batu bata yang akan dipasang direndam atau dibasahi hingga jenuh air.
3. Diberikan angkur untuk pemasangan dinding bata yang menempel pada kolom.
4. Dipasang bertahap dengan menggunakan adukan sebagai spasinya sesuai
persyaratannya. Untuk dinding yang kedap air menggunakan adukan 1 : 2 dan
untuk pasangan bata merah yang lainnya menggunakan adukan 1 : 5
b. Plasteran, Plasteran dilakukan apabila pelaksanaan pasangan dinding batu bata telah
selesai dilaksanakan.
Berikut ini adalah uraian singkat mengenai proses pekerjaan plesteran:
1. Plesteran biasanya menggunakan adukan 1PC : 5Psr dan plesteran transram
menggunakan adukan 1PC : 3Psr.
2. Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus
terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
3. Tentukan dahuli titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
4. Sebelum diplester, lakukan penyiraman terlebih dahulu pada permukaan dinding
bata untuk menghindari keretakan.
5. Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
6. Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1m dan lebar 5cm, dengan alat
bantu unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium.
7. Letakan adukan plesteran pada permukaan dinding sekitarnya, kemudian ratakan
dengan raskam dan jidar.
8. Lalu ratakan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
c. Acian, Acian dilakukan apabila pekerjaan plesteran telah selesai dilaksanakan.
Berikut ini uraiaan singkat mengenai proses pekerjaan acian:
1. Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup
umur).
2. Permukaan plesteran sebelum di aci terlebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen,
permukaan acian sebelum mengerin digosok dengan menggunakan kertas gosok.

III. Pekerjaan Struktur


1. Adapun lingkup pekerjaan Struktur adalah:
a. Beton Kolom Mutu Sedang Fc’20,75 Mpa
b. Pembesian Kolom
c. Bekisting Kolom
d. Beton Balok Mutu Sedang Fc’20,75 Mpa
e. Pembesian Balok
f. Bekistik Balok

2. Bahan Material dan Peralatan


Seluruh bahan material dan peralatan harus dalam keadaan baik(tidak rusak), tanpa cacat
dan telah disetujui oleh direksi teknis/konsultan

3. Metode Kerja
a. Pembesian Kolom, Proses pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai
berikut
1. Pembesian atau perakitan tulangan kolom adalah precast atau dikerjakan di tempat
lain yang lebih aman
2. Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja
3. Selanjutnua adalah pemasangan tulangan utama. Sebelum pemasangan sengkang,
terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
4. Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan
utama dan sengkang diikat oleh kawat dengan sistem silang.
5. Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan precast diangkut ke lokasi
yang akan dipasang
6. Setelah terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking
sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton.

b. Pemasangan Bekisting Kolom, Pemasangan bekisting kolom dilaksanakan apabila


pelaksanaan pembesian tulangan telah selesai dilaksanakan.
Berikut ini adalah uraian singkat mengenai proses pembuatan bekisting kolom.
1. Bersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom.
2. Membuat garis pinjmana dengan menggunakan sipatan dari as kolom
sebelumnnya sampai dengan kolom berikutnya.
3. Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada lantai sesuai dengan
dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini berfungsi sebagai acuan dalam
penempatan bekisting kolom
4. Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting
5. Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan sengkang.
6. Pasang Sepatu Kolom dengan marking yang ada.
7. Setelah tahapan diatas dikerjakan, maka kolom tersebut siap dicor.

c. Pengecoran Kolom (Beton Kolom Mutu Sedang Fc’20,75 Mpa)


Penuangan dilakukan dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton.
Selama proses pengecoran berlangsung, pemadatan beton bisa menggunakan alat
manual atau vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-ronga
udara serta untuk mencapai pemadatan yang maksimal.

d. Pembuatan Bekisting Balok


Pembuatan panel bekisting balok harus sesuai dengan gambar kerja. Dalam
pemotongan plywood/papan harus cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuain
dengan luasan balok yang akan dibuat

e. Pembesian Balok
Pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai kebutuhan dengan bar cutter
dan bar bending. Pembesian balok ada dilakukan dengan sistem pabrikasi di los besi
da nada yang dirakit diatas bekisting yang sudah jadi.
f. Pengecoran Balok (Beton Balok Mutu Sedang Fc’20,75 Mpa)
Penuangan dilakukan dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton.
Selama proses pengecoran berlangsung, pemadatan beton bisa menggunakan alat
manual atau vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-ronga
udara serta untuk mencapai pemadatan yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai