Anda di halaman 1dari 12

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PERBAIKAN GEDUNG

KANTOR BALAI KB MAOS

PENDAHULUAN
Metode Pelaksanaan direncanakan agar dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan
dapat dilaksanakan secara sistematis, terkoordinasi dan dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis, sesuai spesifikasi teknis yang telah ditetapkan
MOBILISASI
Kontraktor/pelaksana mengirimkan time lapangan serta akan memobilisasi
peralatan, personil, dan material sesuai dengan kebutuhan. Jadwal pekerjaan akan
dilakukan 7 hari setelah terbitnya SPMK dari direksi untuk melaksanakan kegiatan
sesuai dengan paket kegiatan dengan semaksimal mungkin.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Papan Nama Proyek
Kontraktor/Pelaksana wajib membuat papan nama proyek dengan ukuran
sesuai yang disyaratkan dan petunjuk direksi lapangan dan memasang papan
nama proyek di tempat yang ditunjuk/ditentukan oleh pengawas, adapun isi
dari papan nama proyek tersebut berisikan informasi proyek tersebut, tentang
nama pemilik proyek/instansii terkait, nama kontraktor pelaksana, nilai kontrak,
nomor dan tanggal kontrak, waktu pelaksanaan. Setelah pekerjaan seluruhnya
selesai diserahkan, maka kontraktor/pelaksana harus membongkar papan
nama proyek tersebut.
2. Peralatan K3
Kontraktor/pelaksana menyediakan peralatan K3 untuk setiap personil yang
bekerja dilokasi pekerjaan. Peralatan mencangkup sepatu boots, helm safety,
Rompi, Masker, dan Kotak P3K. Personil yang bekerja harus selalu memakai
alat keselamatan kerja tersebut.
3. Rambu-Rambu Keselamatan
Kontraktor/Pelaksana membuat rambu-rambu keselamatan, dan
mensosialisakan kepada para personil dan pihak terkait keselamatan pada
lokasi pekerjaan.
4. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Tentukan luas bangunan yang direncanakan dan ambil jarak keluar dari
pinggiran bangunan minimal 1 meter untuk memasangkan patok tiang
bowplank. Kelebihan 1 meter untuk pemasangan bowplank ini dipakai untuk
mempermudah pergerakan tukang ketika pekerjaan galian fondasi nantinya.
Pasangkan kayu patok/tiang patok yang sudah diruncingkan pada setiap sudut
bangunan. Jika luas bangunannya kecil hanya perlu di pasangkan pada sudut -
sudut bangunan namun jikalau luas bangunannya cukup besar maka perlu
dipasangkan beberapa tiang patok yang sesuai dengan ukuran panjang
papan. Ukur ketinggian fondasi planning dengan memakai selang waterpass.
Caranya yaitu berikan tanda pada tiang patok sesuai tinggi pondasi planning
dan lalu dengan memakai selang waterpass diukur seluruh ketinggian pada
tiang patok, pastikan elevasinya sudah sama tinggi alasannya yaitu tanda
tersebut akan dipakai untuk memasang papan. Pasangkan paku dan tarik
benang membentuk Pondasi planning kita. Benang tersebut akan menjadi
tanda bagi tukang untuk menggali fondasi dan menyusun kerikil fondasi.
5. Pekerjaan Bongkaran Pagar Lama
Pekerjaan pembongkaran dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
Direksi/Pengawas Lapangan. Pembongkaran dilaksanakan secara manual oleh
beberapa pekerja menggunakanalat bantu. Pembersihan areal lokasi dari sisa
bongkaran dilakukan oleh beberapa pekerjadiangkut keluar, menggunakan
lorilori(dum trcuk dan diletakkan pada suatu tempat yangsudah ditentukan
II. PEKERJAAN BANGUNAN MUSHOLLA
PEKERJAAN GALIAN DAN TANAH
1. Galian Tanah Biasa
Pekerjaan galian dilakukan untuk Pasangan Batu Pondasi. Pekerjaan Galian
terdiri dari pengupasan bagian atas tanah, pembersihan rumput, dan pohon
sampai dengan pembersihan ke akar pohon. Galian Tanah sesuai dengan
gambar rencana. Penggalian menggunakan tenaga manusia karena setelah
galian pekerjaan utama dilanjutkan secara paralel bersamaan dengan
pekerjaan pasangan batu belah untuk pondasi.
2. Urugan Pasir Bawah Pondasi Dan Lantai
Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian
dipadatkan dengan menggunakan stemper. Urugan pasir ini berfungsi untuk
menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan pasir
dipadatkan berlapis hingga mencapai ketebalan Urugan Pasir yang sesuai
dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis yang ada yaitu sekitar 5 cm.
3. Urugan Kembali
Urugan tanah kembali dilakukan setelah pondasi selesai dan telah mengeras.
Tanah hasil galian di kembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun
pondasi. Tanah tersebut dipadatkan lapis demi lapis secara manual.
4. Urugan Tanah
Urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah mengeras. Tanah
mendatangkan, dan digunakan untuk menimbun area pondasi. Tanah
tersebut dipadatkan lapis demi lapis secara manual sampai batas tinggi
sesuai dengan gambar rencana.
PEKERJAAN PASANGAN
1. Pasangan Aanstamping
Aanstamping merupakan susuan batu-batu diatas lapisan pasir urug dengan
tinggi sesuai gambar rencana dan spesifikasi teknis yaitu setinggi 10 cm.
Dalam susunan batu -batu tersebut disi pasir ke dalam celah-celahnya
sehingga tidak ada rongga antar batu. Untuk menguatkan perekatannya, batu
kosong tersebut disiram menggunakan air.
2. Pasangan Batu Belah
Untuk pondasi dipakai batu belah yang berkualitas baik, keras, tidak polos
dan permukaan tajam. Batu belah yang dipakai dipecah-pecah sehingga
diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm. Pasangan batu belah
dipasang dengan adukan 1 PC : 5 PP yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu belah dibuat sesuai gambar
rencana. Batu belah disusun sedemikian rupa sehingga dudukanya kokoh
serta terikat baik satu sama lainya dengan adukan. Dimensi batu belah
disesuaikan dengan gambar rencana.
PEKERJAAN DINDING
1. Pemasangan Dinding Bata Merah 1 PC : 3 PP (trasram)
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan Kolom selesai dilaksanakan
pengecoran dan bekistingnya telah dibongkar. Untuk pekerjaan ini
dilaksanakan selapis demi selapis agas pasangan bata merah hasil yang
maksimal dan rapi. Pekerjaan pemasangan bata merah dengan cara
menarik benang agar tidak terjadi kemiringan pada pasangan bata merah.
2. Pemasangan Dinding Bata Merah 1 PC : 5 PP
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan Kolom selesai dilaksanakan
pengecoran dan bekistingnya telah dibongkar. Untuk pekerjaan ini
dilaksanakan selapis demi selapis agas pasangan bata merah hasil yang
maksimal dan rapi. Pekerjaan pemasangan bata merah dengan cara
menarik benang agar tidak terjadi kemiringan pada pasangan bata merah.
3. Pemasangan GRC Krawangan
Dilakukan survey dan marking untuk menentukan posisi rangka. Pastikan
lokasi sudah bersih dan rata. Pemasangan rangka yang ada dengan angkur.
Modul GRC dibawa dan dipasang ke posisi dimana GRC tersebut akan
dipasang. Selanjutnya dilakukan sealant pada sambungan antar GRC.
4. Pemasangan Rooster 20x20x10 cm
Tentukan pola pada roster. Lakukan pengukuran pada bagian yang akan
dipasang rooster. Tarik benang khusus untuk pemasangan rooster. Susun
rooster sesuai pola yang diinginkan dengan mengikuti benang. Setelah
selesai bersihkan dari sisa adukan semen.
PEKERJAAN PLESTERAN
1. Pemasangan Plesteran tb 15 mm
Pekerjaan plesteran dilaksanakan setelah pekerjaan pemasangan bata
merah selesai, pada pekerjaan plesteran harus menyitam pada permukaan
yang akan diplester sampai basah. Plesteran ini dikerjakan dengan material
1 PC : 5 PP.
2. Pemasangan Acian
Pekerjaan acian dilakukan setelah pekerjaan plesteran selesai dan kering
sempurna. Permukaan yang akan diaci harus dibasahi terlebih dahulu agar
saat penghamparan acian dapat merekat pada permukaan plesteran. Acian
dilaksanakan setipis mungkin dan rapi, halus dan merata.
PEKERJAAN ALUMINIUM
1. Pekerjaan Kusen Aluminium (Warna Coklat)
Lakukan pengcekan dan pengukuran lapoangan. Kusen dan frame
difabriksai di lokasi proyek agar memudahkan apabila ada perbaikan.
Alumunium dipotong dan di sambung/dirangkai menggunakan sekrup
galvanis. Alumunium yang sudah di fabrikasi di proteksi dengan
menggunakan protection tape (blue sheet) dan diberi tanda untuk
memudahkan waktu pemasangan. Kusen alumunium yang telah difabrikasi
dipasang setelah kondisi lapangan siap yaitu pekerjaan plesteran dan acian
sudah selesai. Sistem pemasangan dengan di screw fisher menggunakan
fisher S8. Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi
dan kesikuan kusen alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting.
Apabila tidak lurus maka diganjal dengan bahan dari hardboard, sehingga
lebih kuat dan tahan lama. Untuk mencegah kebocoran maka hubungan
antara alumunium dengan dinding di isi silicone sealant. Setelah kusen
aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame untuk
pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame pintu/jendela dipasang pada kusen
dengan menggunakan penggantung engsel yang disekrup ke kusen.
Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar
aman dan tidak ada lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan
alumunium dan daunnya.
2. Pasang Kaca 5 mm
Bahan yang terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan
diberi tanda untuk gampang diketahui, tanda-tanda dilarang memakai kapur.
Tanda-tanda harus dibentuk dari potongan kertas yang direkatkan dengan
memakai lem aci. Pemotongan beling harus rapi dan lurus, diharuskan
memakai alat-alat pemotong beling khusus. Pemotongan beling harus
diadaptasi ukuran rangka, minimal 10 mm masuk kedalam alur beling pada
kusen. Pembersih selesai dari beling harus memakai kain katun yang lunak
dengan memakai cairan pembersih kaca. Hubungan beling dengan beling
atau beling dengan material lain tanpa melalui kusen, harus diisi dengan lem
silikon warna transparan cara pemasangan dan persiapan-persiapan
pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan pabrik. Kaca harus
terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak/
pecah, dan bebas dari segala noda dan bekas goresan.
PEKERJAAN BETON
1. SLOOF
Pekerjaan Sloof dilakukan setelah pemasangan Batu Pondasi selesai
terpasang, sloof beton bertulang ini dengan menggunakan bahan tulangan
besi berdiameter sesuai gambar rencana dan mutu beton K-175. Cor beton
sloof dengan menggunakan kayu papan dan karu bekisting.
a. Bekisting
Fabrikasi bekisting dikerjakan di lookasi proyek untuk memudahkan
pengukuran dan mempercepat pelaksanaannya.
Potong dan bentuk papan kayu sesuai dengan ukuran gambar kerja. Pasang
dan rangkai potongan papan kayu pada area struktur yang akan dicor dengan
memasang disisi kiri dan kanan sepanjang yang akan dicor dan telah selesai
pembersihan dan perataan. Pasangan bekesting diperhatikan kerapian, siku
dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat menghasilkan bidang yang
flat dan maksimal.
b. Pembesian
Pembesian dilakukan perakitan oleh sebagian pekerja lain disaat bersamaan
dengan pemasangan batu pondasi, setelah pondasi dan bekisting siap
dipasang selanjutnya pembesian dipasang dibagian atas pondasi yang telah
terpasang bekisting.
Pekerjaan perakitan pembesian sloof akan dilakukan bersamaan dengan
perakitan pembesian kolom, yang nantinya sebelum dilakukan pengecoran
Besi Sloof dan Kolom akan di ikat menyatu dengan pembesian Kolom.
c. Pengecoran Beton K-175
Bahan untuk beton semen, pasir, kerikil dan air dicampurkan ke dalam
Concrete Mixer. Setelah itu beton diangkut menggunakan gerobak di cor
kedalam bekisting yang telah disiapkan, dan digetarkan dengan concrete
vibrator agar keseluruhan adukan beton tidak berongga/rapat dan mengisi
keseluruhan volume.
Setelah pengecoran selesai dilanjutkan perapihan denghan menggunakan
roskam. Pelaksanaan setiap tahapan pekerjaan Beton ini harus sesuai
petunjuk Direksi Pekerjaan dan sesuai spesifikasi teknis.
2. KOLOM 20 x 20
a. Pembesian
Pekerjaan kolom dilakukan setelah pekerjaan sloof telah dicor dan mengeras,
pekerjaan ini mencangkup pemasangan bekisting, untuk pemasangan
pembesian telah dilaksanakan bersamaan dengan perakitan besi sloof.
b. Bekisting
Untuk proses pembuatan bekisting balok setelah pekerjaan sloof selesai
dikerjakan dilakukan proses perakitan sehingga berbentuk kolom dan di
pasang/didirikan untuk melakukan pelurusan menggunakan batu lot,
waterpass dan selang timbang air agar kolom sama tingginya dengan yang
lainya.
c. Pengecoran Beton K-175
Bahan untuk beton semen, pasir, kerikil dan air dicampurkan ke dalam
Concrete Mixer. Setelah itu beton diangkut menggunakan gerobak di cor
kedalam bekisting yang telah disiapkan, dan digetarkan dengan concrete
vibrator agar keseluruhan adukan beton tidak berongga/rapat dan mengisi
keseluruhan volume.
Setelah pengecoran selesai dilanjutkan perapihan denghan menggunakan
roskam. Pelaksanaan setiap tahapan pekerjaan Beton ini harus sesuai
petunjuk Direksi Pekerjaan dan sesuai spesifikasi teknis.
3. BALOK 15/20
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan pasangan bata selesai dipasang.
Pekerjaan ini tidak jauh berbeda dengan pekerjaan sloof hanya saja
pekerjaan ini dilaksanakan dibagian atas pasangan bata merah.
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI
1. Pemasangan Lantai Keramik 40 x 40 cm
Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram
terlebih dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik. Rendam
keramik terlebih dahulu dalam air hingga jenuh sebelum dipasang. Buat
adukan untuk pasang keramik. Pasang benang untuk sumbangan mendapat
pasangan permukaan keramik yang rata dan garis siar/nat yang lurus. Buat
kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m supaya adukan yang ditebar
permukaannya yang rata/flat. Tebar adukan secara merata untuk
menghindarkan terjadi rongga. Pasang keramik kepalaan untuk tanda star
awal pemasangan pada adukan yang sudah ditebar dengan perekat acian.
Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan contoh
kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat. Pada ketika pemasangan,
tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapat permukaan
lantai keramik yang rata.
Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.
Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa ketika untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik.
Setelah itu gres dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.
Pekerjaan terakhir yaitu pencucian permukaan lantai keramik dari kotoran.
PEKERJAAN ATAP
1. Pemasangan Atap Kanopi Rangka Hollow Galvanis + Galvalum
Siapkan Alat dan bahan yang akan digunakan.ukur dan potong besi hollow
untuk atap kanopi. Rangkai dan sambungkan besi hollow sesuai pada
gambar rencana. Pasang penutup atap berbahan galvalum. Finishing cat
pada rangka hollow.
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pengecatan Tembok Baru Interior
Pekerjaan Pengecatan dinding akan dikerjakan dengan menggunakan cat
tembok, pengecatan ini dilaksanakan setelah dinding diplamit dan digosokan
dengan kertas amplas terlebih dahulu, supaya pori-pori dinding merata,
pengecatan dinding tembok pagar dilaksanakan mulai dari bagian dinding
paling tinggi ke bagian paling bawah.
Sebelum melaksanakan pengecatan permukaan dibersihkan dari kotoran
dan debu, pengecatan dilaksanakan bertahap selapis demi selapis sehingga
mendapatkan hasil yang memuaskan, untuk warna dan kualitas cat akan
mina persetujuan direksi.
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1. Instalasi Listrik
Kabel vetical ditanam pada dinding dengan pelindung pipa conduit yang
mana pipa conduit ditanam di dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya
tidak mudah berubah ketika dinding diplester. Kabel horizontal diletakan
ditray yang tergantung pada plat lantai atau dengan pipa conduit nyang
diklem ke plat lantai dengan jarak 1m. Pekerjaan saklar conduit, stop kotak
dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan acian dikerjakan agar ada
koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus rapih. Pekerjaan
pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya agar
tidak terjadi bongkar pasang. Pekerjaan pemasangan fitting, lampu serta
komponen lainnya membutuhkan koordinasi antara pekerjaan ME dan
pekerjaan plafon. Untuk komponen elektrikal yang tidak dipasangkan di
plafon dapat dilakukan dengan persetujuan direktur. Penyambungan
sparingan akan dilakukan serapih mungkin dan apabila ada pekerjaan
sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan coring. Panel utama dan
panel pembagi listrik dipasang pada dinding yang telah ditentukan rata dan
tidak miring. Semua pasangan instalasi listrik memiliki arde utama pada
panel yang berhubungan dengan Swicth grounding system. Pemasangan
arde / grounding sistem harus memenuhi spesifikasi teknis yang diatur.
Semua kabel yang masuk kedalam panel harus diberi tanda sesuai
kegunaannya dan lubang dilindungi karet agar debu tidak dapat masuk.
Kabel diberi dia 16mm2 harus sepatu kabel pada panel. Pada pintu bagian
dalam dari pada setiap panel dibuatkan diagram instalasinya termasuk daya
cadangan yang sudah direncanakan, serta pada komponen mcb di buat
notasi/tanda. Tes ketahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta fitting
dan armature selam -/+ 1 x 24 jam.
2. Instalasi Stop Kontak
Tentukan posisi di mana stop kontak akan dipasang di dinding. Jarak
minimal stop kontak dari lantai yang kondusif yaitu 30 cm. Tandai posisi
tersebut menggunakan pensil. Kemudian tandai pula jalur pemasangan
kabel dari sumber listrik ke lokasi stop kontak. Jalur ini nantinya berkhasiat
sebagai daerah penanaman pipa di dalam dinding. Kini saatnya
melaksanakan pembobokan dinding. Proses ini tidak mengecewakan
membutuhkan tenaga ekstra alasannya yaitu Anda harus menciptakan
lubang di dalam tembok yang kedalamannya sesuai dengan pipa dan tedus.
Setelah dinding berhasil dibobok sesuai dimensi pipa dan tedus, kini
waktunya untuk memasang kedua komponen ini. Pastikan sumber listrik
sudah dalam keadaan off. Ambil kabel kemudian sambungkan dengan
sumber listrik dari kabel terdekat. Jangan lupa tutup sambungan kabelnya
menggunakan isolasi. Pipa sebaiknya dirangkai terlebih dahulu sampai
panjang dan bentuknya sudah pas. Kemudian kabel yang sudah tersambung
dengan sumber listrik tadi dimasukkan ke dalam pipa. Pastikan masih ada
ujung kabel di ujung pipa. Ujung kabel ini nantinya akan dihubungkan ke
stop kontak. Selanjutnya letakkan pipa tersebut ke dalam lubang dinding.
Tahan posisinya menggunakan beberapa paku. Setelah itu, masukkan pula
tedus ke dalam lubang posisinya di dinding. Sumpal tedus tersebut
menggunakan kertas yang diremas-remas biar tidak kotor oleh gabungan
plesteran beton. Buatlah gabungan plesteran beton. Tambal kembali seluruh
lubang dinding yang sebelumnya dibentuk untuk jalur instalasi listrik.
Pastikan semua pipa tertutup penuh oleh plesteran. Adonan plesteran cukup
diaplikasikan di sepanjang pipa terlebih dahulu. Tunggu selama beberapa
dikala biar plesteran tersebut mengering. Setelah plesteran dinding sudah
kering, Anda dapat membuka kertas yang menutupi tedus. Ambil stop
kontak, kemudian buka baut yang ada di belakangnya. Sambungkan kutub
nyata pada kontak dengan kabel nyata serta kutub negatif dengan kabel
negatif. Ambil seutas kabel lagi untuk menghubungkan titik ground ke dalam
tembok. Lindungi sambungan kabel ini menggunakan isolasi. Lakukan
pengetesan apakah listrik sudah mengalir ke stop kontak dengan cara
menyalakan sumber listrik. Lalu tempelkan ujung tespen ke kutub nyata atau
kutub negatif pada stop kontak. Jika lampu di tespen menyala artinya listrik
sudah tersambung dengan baik. Jangan lupa matikan kembali sumber listrik
tersebut sebelum berlanjut ke proses instalasi berikutnya. Setelah semua
kabel sudah terpasang pada posisinya, Anda dapat memasukkan bab
belakang stop kontak ke dalam tedus. Tahan posisi stop kontak ini dengan
mengencangkan kedua sekrup yang melengkapinya.
Tutupi stop kontak menggunakan selembar kertas yang ditahan oleh isolasi.
Terapkan gabungan plester di sekitar stop kontak sampai menutupi semua
lubang yang ada di sekelilingnya. Pastikan gabungan tersebut mempunyai
permukaan yang rata. Biarkan gabungan plester mengering tepat selama 6-
8 jam. Barulah kemudian Anda dapat menggunakan stop kontak ini.
3. Lampu SL 18 Watt
Tentukan jenis lampu yang akan digunakan. Survey lokasi pemasangan
lampu sesuai dengan gambar rencana. Pasang lampu sesuai dengan
arahan direksi/pengawas lapangan.
III. PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela Kayu Laban
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakna. Retangkan benang untuk
menentukan lokasi pemasangan kusen. Pasang angker pada kusen
secukupnya. Dirikan dan pasang kusen. Setel kedudukan kusen agar tidak
miring.pasang skur sehingga posisi kusen stabil.
2. Pengecatan Bidang kayu
Bersihkan bidang kayu yang akan dicat. Lakukan pengecatan dengan cat
dasar kayu yang diencerkan dengan tinner. Menutup cat dasar dengan
plamur kayu. Kerjakan plamur kayu dengan teliti dan rapi agar permukaan
benar-benar rata dan menutup pori-pori kayu. Amplas permukaan cat
plamur. Pengecatan dengan cat finishing 3 lapis atau sesuai persetujuan
direksi/pengawas lapangan.
3. Engsel Pintu
Ukur posisi pemasangan engsel pintu. Pasang engsel pintu bersihkan dari
sisa kotoran pada kayu.
4. Pemasangan Kanopi Hollow Galvanis + galvalum Tempat Parkir
Siapkan Alat dan bahan yang akan digunakan.ukur dan potong besi hollow
untuk atap kanopi. Rangkai dan sambungkan besi hollow sesuai pada
gambar rencana. Pasang penutup atap berbahan galvalum. Finishing cat
pada rangka hollow.
5. Pemasangan Identitas Nama Balai Penyuluhan KB
Pasang papan nama dari beton pada lokasi yang disetuji pengawas/direksi
lapangan. Pasang tidak miring dan rata. Penulisan pada identidas harus
jelas dan dapat dibaca.

IV. PEKERJAAN AKHIR


1. Pembersihan Akhir
Sebelum diadakan Serah Terima Pekerjaan, terlebih dahulu melakukan
pembersihan semua bagian pekerjaan, membersihkan barang
bekas/peralatan yang digunakan. Semua sisa material yang digunakan lagi
harus dibawa keluar dari lingkungan pekerjaan, sehingga
halaman/sepanjang jalan benar-benar bersih dan rapih.
2. Demobilisasi
Pekerjaan demobilisasi dilaksanakan apabila semua pekerjaan dilapangan
telah selesai. Semua peralatan dan sisa bahan dikembalikan dan
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
3. Pelaporan dan Dokumentasi
a. Pelaporan
Administrasi proyek disini pembuatan laporan harian, mingguan, dan
kemajuan proses pekerjaan dilapangan.
b. Dokumentasi
Dokumentasi terdiri dari foto-foto selama pelaksanaan pekerjaan
berlangsung dan sampai selesai. Foto-foto memperhatikan kemajuan
pekerjaan, ciri-ciri tertentu dari pekerjaan, peralatan atau hal-hal yang
menarik perhatian sehubungan dengan pekerjaan atau lingkunganya
harus dibuat sedikitnya tiga kali, 0%, 50%, dan 100%
Setelah pekerjaan penyiapan pelaporan, dokumentasi dan As Built Drawing selesai,
selanjutnya membuat permohoan untuk melakukan tinjauan lapangan dan
pengukuran kembali hasil pekerjaan.
Demikian rencana kerja dan metode yang telah dijelaskan. Pekerjaan ini dapat
dilaksanakan sebaik-bainya, sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan
dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.
Cilacap, April 2023
Tim Teknis
Dinas KB, PP dan PA
Kabupaten Cilacap

WALUYO, S.Kom.
NIP. 19751020 201001 1 011

Anda mungkin juga menyukai