Anda di halaman 1dari 5

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU (RKB) SD YPK
ERMASU

LOKASI
SD YPK ERMASU KABUPATEN MERAUKE

TAHUN ANGGARAN
2022

1
SPESIFIKASI TEKNIS
Pasal – 1. Persyaratan Umum
Sebagai persyaratan/peraturan umum dalam teknis pelaksanaan pekerjaan adalah :
1. Semua ketentuan/petunjuktermuat dalam RKS, Berita Acara Penjelasan Pekerjaan dan Gambar Rencana.
2. Petunjuk lisan maupun tertulis dari direksi.
3. Peraturan Pemerintah Daerah Setempat.
4. SNI (Standar Nasional Indonesia) 03-2835-2002 Tentang Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
konstruksi bagunan Gedung dan Perumahan.
5. SNI (Standar Nasional Indonesia) 2835:2008 Tentang Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
konstruksi bagunan Gedung dan Perumahan.
6. Peraturan Pemerintah yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini.

Pasal – 2. Pekerjaan SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


Sistem manajemen ini mengatur tentang kesejahteraan karyawan secara menyeluruh. Salah satunya dengan
memastikan keselamatan dan kesehatan para pekerja selagi menjalankan kegiatan produktifnya di perusahaan
atau lokasi proyek. Dalam hal ini Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) menjalankan
peran pentingnya di perusahaan. Tujuan perusahaan dalam menerapkan Sistem SMK3 yakni untuk mencegah
dan mengurangi tingkat kecelakaan kerja serta penyakit yang mungkin timbul yang diakibatkan oleh kegiatan
kerja perusahaan, menciptakan tempat kerja yang aman dan terjamin bagi karyawan sehingga dapat bekerja
dengan lebih produktif dan efisien, serta menciptakan sistem K3 yang tepat di perusahaan. Dalam pekerjaan
ini SMK3 mencakup pekerjaan:
- Penyiaan RKK
Pembuatan manual, prosedur konstruksi kerja, ijin kerja dll
- Sosialisasi dan Promosi K3
Membuat Papan informasi K3
- Alat Pelindung Diri: Topi pelindung (Safety Helmet, Pelindung pernapasan dan mulut (masker), sarung tangan
(safety gloves), sepatu keselamatan (Rubber safety shoes anda toe cap, Rompi keselamatan (safety vest)
- Fasilitas Prasarana Kesehatan
Peralatan P3K (Kotak P3K, obat luka, perban dll)
- Rambu-rambu (Rambu petunjuk, rambu larangan, rambu informasi)
- Lain-lain terkait pengendalia resiko K3 (penambahan lampu darurat)

Pasal – 3. Lingkup Pekerjaan


1. Pekerjaan yang harus dikerjakan dan diselesaikan oleh pemborong adalah PEMBANGUNAN RUANG
KELAS BARU (RKB) SD YPK ERMASU Pemborong dianggap telah mengetahui lokasi proyek lengkap dengan
kondisinya.
2. Pekerjaan ini meliputi :
• Pekerjaan Persiapan,
• Pekerjaan Tanah,
• Pekerjaan Beton/Batu/Plesteran,
• Pekerjaan Kayu/Atap/Penggantung,
• Pekerjaan Pasangan Pintu/Jendela/Jalusi,
• Pekerjaan Pengecatan,
• Pekerjaan Instalasi Listrik,

2
Pasal – 4. Pembuatan Barak Kerja dan Gudang
1. Untuk melindungi pekerja dari hujan dan terik matahari serta menciptakan kondisi nyaman dalam bekerja
serta untuk tempat istirahat maka kontraktor harus membuat barak kerja yang cukup lapang dan disesuaikan
dengan kebutuhan di lapangan.
2. Mobilisasi bahan khususnya bahan logam seperti seng, paku, pengantung dan lainnya, harus terlindung dari
air garam yang dapat menyebabkan korosi baik pada saat pengangkutan, pembongkaran maupun
penyimpanan. Bahan logam yang telah mengalami korosi tidak diperkenankan untuk dipergunakan.
3. Bahan-bahan yang didatangkan ke lokasi pekerjaan sebelum digunakan harus disimpan di dalam gudang
agar terhindar dari pengaruh perubahan cuaca.

Pasal – 5. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank


Setelah lokasi pekerjaan dibersihkan maka pemborong dapat segera melakukan pekerjaan pengukuran yang
diikuti dengan pemasangan Bouwplank. Dalam pekerjaan ini kontraktor harus benar-benar memperhatikan
ketepatan ukuran serta bagian-bagian siku dari bangunan agar nantinya tidak menimbulkan kesulitan-kesulitan
pada pekerjaan tahap selanjutnya.

Pasal – 6. Galian Tanah


Tanah digali berdasarkan ukuran dari konstruksi yang akan dibangun dengan memperhatikan ruang gerak
yang cukup untuk bekerja, di dalam penggalian perlu diperhatikan kemiringan lereng galian agar tidak terjadi
longsoran yang akan menyebabkan pendangkalan dari galian sebelumnya.
Galian tanah pondasi dikerjakan setelah ditentukan As bangunan dengan mengikuti garis yang dibuat
menggunakan tali nilon sesuai dimensi dalam gambar rencana.

Pasal – 7. Urugan Tanah/Pasir


1. Tanah/pasir diurug lapis per lapis dengan ketebalan tiap lapis 20 cm. Tanah/pasir pada lapis sebelumnya
harus dipadatkan dengan baik, hingga didapatkan ketebalan urugan yang disyaratkan.
2. Pekerjaan urugan tanah kembali dilakukan setelah pekerjaan pondasi selesai dikerjakan dan pondasi telah
cukup kuat menerima tekanan tanah urugan kembali tersebut.
3. Urugan tanah peninggian lantai dikerjakan hingga mencapai elevasi permukaan lantai yang ditentukan.
Tanah dipadatkan menggunakan stamper setiap 15 cm, dengan perlakuan sebagai berikut : tanah
dihamparkan setebal 15 cm, kemudian di siram air merata hingga jenuh yang dilanjutkan dengan Stamper
vibrator ped yang melintas minimal 6 kali lindasan sesuai petunjuk Direksi / Pengawas Lapangan.
4. Urugan Pasir Bawah Pondasi/lantai, Sebelum dilakukan pemasangan pondasi maupun lantai permukaan
tanahnya perlu diurug dengan pasir pasang tebal 5 cm untuk meratakan dan memudahkan pengerjaan
dengan ketebalan sesuai dengan gambar rencana.

Pasal – 8. Pekerjaan Pasangan/Beton/Lantai


1. Pondasi yang dipakai adalah pondasi menerus dan pondasi rolag pasangan batu bata campuran 1 Pc : 3
Pslokal. Cuaca pada saat pekerjaan dalam kondisi hujan, maka kontraktor wajib mengamankan/melindungi
pasangan bata tersebut dari air hujan. Ukuran dan letak sesuai gambar rencana.
Cara Pengerjaan: setelah selesai dilakukan galian dan urugan pasir, maka disiapkan batu bata yang telah
direndam air dan campuran pasir semen dengan perbandingan 1 Pc : 3 Ps. Susun batu dan campuran pasir
semen lapis per lapis secara teratur dan merata tepat pada As.
diikat dengan ikatan silang agar tidak bergeser. Tulangan yang telah selesai dirakit diletakkan sesuai gambar
rencana.

3
2. Lantai adalah lantai cor yang menggunakan campuran 1 pc : 3 pslokal dengan ketebalan 5 cm, Lantai harus
dikerjakan hingga permukaannya rata (horisontal). Pertemuan antara dinding dan lantai harus membentuk
lengkungan sesuai dengan gambar rencana. Ukuran dan letak sesuai gambar rencana.
Cara Pengerjaan: pasangan cor lantai dikerjakan setelah urugan tanah peninggian lantai, dipadatkan dengan
baik kemudian diurug dengan pasir pasang, permukaan yang akan dicor terlebih dahulu dibuat kepala
pasangan untuk acuan agar lantai yang dicor dapat rata ketebalannya.
3. Dinding adalah susunan Batu Bata 1/4 batu, dengan campuran 1 Pc : 3 Pslokal. Sebelum dipasang batu bata
harus direndam air hingga jenuh terlebih dahulu agar dalam pemasangannya tidak menyerap air dari
campuran air semen.
Cara pengerjaan : Batu bata yang akan digunakan terlebih dulu direndam atau dicelup dalam air agar tidak
menyerap air semen dari campuran mortar, campuran mortar tidak boleh terlalu encer, penggunaaan air
secukupnya sesuai petunjuk Direksi atau Pengawas lapangan, pemasangan batu batu posisi tidur
memanjang dan lurus dengan as kayu / rangka dinding.
4. Setelah dinding disusun batu, dilakukan plesteran luar dalam, dengan campuran 1 Pc : 3 Pslokal,
permukaan plesteran yang dihasilkan haruslah rata, tidak bergelombang, dan pertemuan plesteran antar
dinding haruslah tegak lurus.
Cara pengerjaan : pasir yang digunakan diayak terlebih dahulu dengan ayakan kawat ram halus kemudian
dicampur semen dengan ayak kawat ram halus kemudian dicampur semen dengan air secukupnya,
pasangan plesteran harus dikerjakan oleh tukang yang berpengalaman agar diperoleh hasil yang baik.

Pasal – 9. Pekerjaan Pasang Memasang


1. Atap yang dipakai pada pekerjaan ini adalah atap Aluminium Gelombang, dengan Nokstuk memakai Nok
Atap Aluminium. Atap harus dipasang secara merata ke segala jurusan.
Cara Pengerjaan: Setelah pemasangan gording selesai dilanjutkan dengan pemasangan atap aluminium
gelombang, pemotongan pada sudut-sudut harus tepat supaya tidak terjadi kebocoran, Lembar atap yang
satu dengan yang lain pada arah horisontal bertindihan minimal 2 gelombang, sedang pada arah vertikal
minimal 15 cm. Pada tiap lembar diperkuat dengan 3 buah paku seng/paying dilapisi karet.
2. Plafond memakai tripleks 3 mm dengan ukuran 122 x 244 cm yang dipasang dengan merata pada segala
jurusan (tidak bergelombang) dengan nad-nya saling tegak lurus. Dan dipasang list plafond dari bahan
tripleks 3 mm.
3. Pintu menggunakan pintu Panil Kayu. Rangka pintu terbuat dari kayu klas II. Pintu menggunakan kunci
tanam dua slagh satu buah, engsel H tiga buah, grendel satu buah dan kait angin satu buah. Selengkapnya
lihat gambar rencana.
4. Jendela menggunakan Jendela Kisi-Kisi, Yang terbuat dari kayu Lat 2/4 cm, klas II. Selengkapnya lihat
gambar rencana.

Pasal – 10. Pekerjaan Kayu


1. Rangka pintu, jendela dan ventilasi menggunakan kayu klas II yang diserut halus pada keempat sisinya.
Selengkapnya dapat dilihat pada gambar rencana.
2. Rangka kuda-kuda dan gording memakai kayu klas III ukuran 4/8 cm dengan posisi dan letak sesuai gambar
rencana.
3. Rangka plafond terbuat dari kayu klas III ukuran 5/5 dan tata letak sesuai gambar rencana.
4. Ventilasi/Jalusi memakai kayu klas II yang diserut halus dan dipasang dengan rapi, pada bagian dalam
dipasang has nyamuk nilon dan diberi lis dengan rapi.
5. Rangka dinding menggunakan kayu klas III ukuran 4/8 dan 8/8. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar
rencana.

4
Pasal – 11. Pekerjaan Pengecatan
1. Rangka kuda-kuda, gording dan rangka plafond harus diresidu hingga merata pada seluruh permukaannya.
2. Semua rangka kusen, jalusi/ventilasi dan lysplank sebelum dipasang dimeni dengan meni kayu terlebih
dahulu.
3. Cat kilat kayu dipakai pada kusen pintu dan jendela, daun pintu dan lysplank yang dikerjakan dua kali
hingga merata. Warna dan merek ditentukan kemudian oleh direksi/pemberi tugas.
4. Cat tembok dipakai pada dinding dan plafond, dikerjakan dua kali hingga merata. Warna dan merek
ditentukan kemudian oleh direksi/pemberi tugas.

Pasal - 12. Pekerjaan Instalasi Listrik


1. Pekerjaan Ini meliputi :
- Pemasangan Lampu SL 23 Watt
- Pemasangan Saklar Ganda
- Pemasangan Stop Kontak
- Pemasangan MCB
- Pemasangan Kabel NYA 2,5 mm
- Instalasi dan assesoris
2. Kontraktor harus menempatkan instalateur yang ahli dan sesudah pemasangan dilakukan pengujian
terlebih dahulu

Pasal – 13. Pekerjaan Penyelesaian


1. Semua sisa-sisa pekerjaan yang ada harus dibersihkan dari lokasi bangunan.
2. Selama masa pemeliharaan, kerusakan dan kekurangan yang timbul masih menjadi tanggung jawab
kontraktor dan harus segera disempurnakan sebelum penyerahan kedua pekerjaan.

Pasal – 14. Penutup


1. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam RKS ini akan ditambahkan dalam Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan.
2. Jika terdapat bagian pekerjaan yang belum dijelaskan dalam RKS ini, pemborong dapat menanyakan
terlebih dahulu kepada direksi atau pemberi tugas.

DIBUAT OLEH :
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN MERAUKE
SD YPK ERMASU MERAUKE

SONYA LAMERA, S.Pd, SD


NIP. 197209091991082001

Anda mungkin juga menyukai