Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA KONSULTANSI

PEKERJAAN : PENGAWASAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU, AULA


SEKOLAH, MCK DAN LAPANGAN

1 LATAR Animo masyarakat terhadap mutu pendidikan di Madrasah pada saat


BELAKANG ini sangatlah meningkat, hal ini dapat dilihat dari jumlah masyarakat
yang mendaftar ke Madrasah terus bertambah. Setiap awal tahun mata
ajaran para orang tua ada kecenderungan menyekolahkan putra-
putrinya di Madrasah. Ada nilai tambah dalam kurikulum
pembelajaran di Madrasah yang langsung dapat dirasakan oleh
masyarakat yaitu nilai-nilai agama selalu ditanamkan kepada siswa/i
di Madrasah sehingga para lulusannya memiliki akhlak yang baik
disamping siswa/i di Madrasah tersebut dapat bersaing dalam mata
pelajaran umum terhadap sekolah umum lainnya. Ketersediaan
prasarana pembelajaran berupa ruang kelas yang semakin banyak
sangat dibutuhkan oleh siswa/i dalam proses belajar mengajar, untuk
mengatasi bertambahnya jumlah pendaftar yang semakin banyak.
Sehingga Pemerintah Provinsi Banten selalu memberi dukungan
berupa Bantuan Dana Pembangunan Ruang Kelas Baru pada tahun
2020 untuk Madrasah Tsanawiyah Nurul Hidayah Kandangpalon
Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
Diharapkan Bantuan Hibah tersebut dapat mengatasi salah satu
kendala yaitu kurangnya ruang kelas belajar terhadap minat
masyarakat terhadap pendidikan di Madrasah yang dari tahun ke
tahunsemakin meningkat. Bantuan pembangunan ruang kelas baru
untuk Madrasah Tsanawiyah Nurul Hidayah Kandangpalon
Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak Provinsi Banten merupakan
Bantuan Hibah yang diberikan secara utuh dan dilaksanakan secara
swakelola dengan melibatkan unsur dari masyarakat. Dengan bantuan
tersebut diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada
siswa/i dalam menjalan proses belajar mengajar, disamping itu
bantuan tersebut dapat meningkatkan akses pendidikan di Madrasah.
Di sisi lain, pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, guna
menjamin terjaminnya standar pendidikan memadai. Salah satu aspek
dari standar nasional pendidikan adalah Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana
SD/MI, SLTP/MTs, SMA/MA. Dalam peraturan tersebut disebutkan
bahwa standar pada sebuah SMA/MA sekurang-kurangnya memiliki
18 aspek prasarana: ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium biologi, ruang laboratorium fisika, ruang laboratorium
kimia, ruang laboratorium 5 komputer, ruang laboratorium bahasa,
ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha, tempat beribadah,
ruang konseling, ruang UKS, ruang organisasi kesiswaan, jamban,
gudang, ruang sirkulasi, tempat bermain/berolahraga. Ruang kelas
merupakan aspek yang pertama dimana ruang kelas merupakan
sebuah tempat proses pembelajaran dan interaksi langsung antara
tenaga pendidik dengan peserta didik. Proses belajar mengajar akan
berjalan dengan baik apabila peserta didik akan merasakan aman dan
nyaman dalam mengikuti pembelajaran, dan hal ini akan
menghasilkan mutu pendidikan yang lebih baik
2 MAKSUD DAN a. Maksud
TUJUAN 1) Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi
konsultan pengawas yang memuat masukan, azas, kriteria dan
proses keluaran yang dipenuhi dan diperhatikan
2) Dengan penugasan ini diharapkan agar konsultan pengawas
dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik guna
menghasilkan keluaran yang memenuhi syarat teknis sesuai
KAK ini.

b. Tujuan
1) Pelaksanaan pembangunan Mako Sat Polair yang
menghasilkan suatu bangunan yang dapat berfungsi sebagai
mana mestinya dan memenuhi syarat-syarat teknis yang
ditetapkan serta dapat dipertanggung jawab kandari segi
arsitektur, struktur (konstruksi) dan fungsional serta tahan
untuk jangka waktu tertentu.
2) Selama  masa  pelaksanaan konstruksi fisik dapat 
dikendalikan  dan  dimonitor guna memenuhi waktu, biaya dan
mutu yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan teknis
dan dokumen kontrak.

3 TARGET/ Target / sasaran yang ingin dicapai adalahsebagai berikut :


SASARAN a. Penyelesaian pekerjaan konstruksi yang tepat waktu
b. Biaya pekerjaan konstruksi sesuai dengan anggaran kegiatan.
c. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan spesifikasi
teknis.
d. Terbangunnya rumdin bintara polsek kimaam yang memenuhi
syarat-syarat teknis bangunan
4 NAMA Nama organisasi yang menyelenggarakan /melaksanakan pekerjaan
ORGANISASI pengadaan jasa konsultasi :
PENGADAAN a. K/L/D/I :
BARANG b. SKPD :
c. PPK :
6 LINGKUP a. Lingkup Kegiatan :
KEGIATAN DAN Lingkup kegiatan adalah pengawasan teknis pembangunan Mako
LOKASI Sat Polair.
a. Lokasi pembangunan Mako Sat Polair di kabupaten Merauke

7 LINGKUP Lingkup pekerjaan yang harus dilakukan pengawas adalah :


PEKERJAAN a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi yang akan dijadikan dasar pengawasan pekerjaan
dilapangan.
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan,
serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.
d. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama proses pelaksanaan konstruksi.
e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat
laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan dengan
masukan hasil-hasil rapat lapangan, laporan harian, mingguan, dan
bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pemborong.
f. Menyusun Berita Acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan
pekerjaan, serah terima pertama dan serah terima kedua pekerjaan
konstruksi.
g. Meneliti gambar-gambar Soft Drawing
h. Meneliti  dan   menyetujui   gambar-gambar yang telah sesuai
dengan pelaksanaan (As-Built Drawings) sebelum serah   terima
pertama (PHO).
i. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan dan laporan
akhir pekerjaan pengawasan.
j. Menyampaikan surat teguran kepada pelaksana kegiatan ketika
terjadi keterlambatan pekerjaan dan/atau ditemukan ketidak
sesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan di lapangan.
k. Menyusun laporan akhir.

8 TANGGUNG Konsultan pengawas bertanggung jawab secara professional atas jasa


JAWAB pengawasan yang dilakukan sesuai ketentuan kode etik profesi yang
PENGAWASAN berlaku.
Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai
berikut :
a. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen
pelelangan /pelaksanaan yang dijadikan pedoman, serta peraturan,
standard dan pedoman teknis yang berlaku.
b. Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.
c. Penanggung jawab professional pengawasan adalah tidak hanya
konsultan sebagai suatu perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga
ahli professional pengawasan yang terlibat dalam proses
pekerjaan tersebut.
d. Hasil pengawasan yang dihasilkan harus telah memenuhi
peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang
berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus
untuk Bangunan Gedung Negara.

9 BIAYA DAN a. Biaya Pengawasan


SUMBER DANA b. Besarnya biaya konsultan pengawas merupakan biaya tetap
dan pasti (Lump Sum).
c. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian
pekerjaan pengawasan yang dibuat oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan Konsultan Pengawasan
d. Pagu Dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan
pengawasan ini adalah : Rp. 151.323.000,-
e. Sumber Dana
APBN 2022

10 WAKTU Jangka waktu pelaksanaan paket kegiatan ini adalah 6 (Enam) bulan,
PELAKSANAAN atau sampai dengan batas akhir serah terima I (PHO) seluruh paket
pekerjaan.

11 MASUKAN a. Informasi
1) Untuk melaksanan tugasnya konsultan pengawas harus
mencari sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari
informasi yang diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini
2) Konsultan pengawas harus memeriksa kebenaran informasi
yang digunakan dalam pelaksnaaan tugasnya, baik yang
berasal dari kegiatan maupun yang dicari sendiri. Kesalahan
pengawasan/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Konsultan
Pengawas.
3) Informasi pengawasan antara lain :
a) Dokumen pelaksanaan yaitu :
 Gambar-gambar pelaksanaan
 Rencana Kerja dan Syarat-syarat
 Berita acara aanwijzing sampai dengan penunjukan
pemborong
 Dokumen kontrak pelaksanaan/pemborongan
b) Bar Chart dan S-Curve serta Net work Planning dari
pekerjaan yang dibuat oleh pemborong (setelah disetujui)
c) Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan
d) Peraturan-peraturan, standard dan pedoman yang berlaku
untuk pekerjaan pengawasan teknis konstruksi, termasuk
petunjuk teknis simak pengawasan mutu pekerjaan dll.
e) Informasi lainnya.

b. Tenaga
Untuk melaksanakan tugasnya konsultan pengawas harus
menyediakan tenaga yang memenuhi kebutuhan kegiatan, baik
ditinjau dari lingkup (besar) kegiatan maupun tingkat
kompleksitas pekerjaan.

Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan


ini minimal terdiri dari :
1) Tenaga Ahli (Site Enggener) selaku penanggung jawab
pengawasan
a) Pendidikan S1(Teknis Sipil/Arsitektur),
b) Mempunyai SKA Ahli Bangunan Gedung Muda, yang
dikeluarkan oleh pihak yang berwenang.
c) Berpengalaman di bidangnya minmal 2 tahun
d) Memiliki KTP dan NPWP
2.) Ahli K3 Konstruksi
a) Pendidikan S1
b) Mempunyai SKA Ahli K3 Konstruksi Muda, yang
dikeluarkan oleh pihak yang berwenang
c) Mempunyai pengalaman minimal 1 tahun
d) Memiliki KTP dan NPWP
2) Tenaga Sub Profesional (Inspector)
a) Pendidikan minimal D3 Teknik Sipil
b) Mempunyai pengalaman minimal 1 tahun

KELUARAN Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawasan berupa laporan


kemajuan pekerjaan sekurang-kurangnya meliputi Laporan mingguan
dan bulanan serta laporan pembobotan mengenai pelaksanaan
pekerjaan pembangunan selama jangka waktu penugasan sesuai surat
perjanjian pelaksanaan. Lebih lanjut akan diatur dalam surat
perjanjian.
a. Buku   harian,   yang   memuat   semua   kejadian, perintah  / 
petunjuk yang  penting  dari  Pemberi Tugas Kontraktor
Pelaksanadan  Konsultan Pengawas
b. Laporan harian, berisi keterangan tentang :
1) Tenaga Kerja,
2) Bahan-bahan   yang   datang,   Diterima   atau ditolak,
3) Alat-alat,
4) Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan,
5) Waktu pelaksanaan pekerjaan.
6) Kondisi cuaca pada saat pelaksanaan pekerjaan
c. Laporan  mingguan dan  bulanan sebagai resume laporan harian.
d. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk angsuran pembayaran
e. Surat  Perintah  Perubahan  pekerjaan  dan  Berita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan Tambah Kurang.
f. Gambar-gambar  sesuai  dengan  pelaksanaan  (as-built  drawings) 
dan  manual  Peralatan-peralatan yang dibuat oleh Kontraktor
Pelaksana
g. Laporan Rapat di lapangan (site meeting).
h. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan Time Schedule
yang   dibuat   oleh   Kontraktor Pelaksana.
i. Laporan Akhir Pekerjaan Pelaksanaan.

13 KRITERIA Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan pengawas seperti


dimaksud pada KAK harus memperhatikan persyaratan-persyaratan
sebagai berikut :
a. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksankan secara
benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah
ditetapkan dan diterima dengan baik oleh pejabat pembuat
komitmen (PPK)
b. Persyaratan Objektif
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang objektif
untuk kelancaran pelaksanaan baik yang menyangkut macam,
kualitas dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuai standar
hasil kerja pengawasan yang berlaku
c. Persyaratan Fungsional
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan
profesionalisme yang tinggi sebagai konsultan pengawas yang
secara fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja kegiatan.
d. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di
lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku.
e. Persyaratan Teknis Lainnya
Selain kriteria umum di atas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku
pula ketentuan ketentuan seperti standar, pedoman dan peraturan
yang berlaku antara lain:
1) Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang
bersangkutan yaitu Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan
beserta kelengkapannya, dan ketentuan ketentuan sebagai dasar
perjanjiannya.

2) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :45/PRT/M/2007


tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

14 PROSES Konsultan pengawas harus membuat uraian kegiatan secara rinci yang
PENGAWASAN sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan Pelaksanaan yang
PEKERJAAN dihadapi di lapangan, secara garis besarnya adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Persiapan
1) Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan
2) Memeriksa Time schedule, Bar Chart, S-Curve, dan Net Work
Planning yang diajukan oleh kontraktor pelaksana untuk
selanjutnya diteruskan kepada pengelola kegiatan untuk
mendapatkan persetujuan.
b. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
1) Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum,
pengawasan lapangan, koordinasi dan inpeksi kegiatan-kegiatan
pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi
teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai
dengan pekerjaan diserahkan untuk yang kedua kalinya.
2) Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan
atau komponen bangunan, peralatan, dan perlengkapan selama
pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau ditempat kerja lainnya.
3) Mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan mengambil
tindakan yang tepat dan cepat agar batas waktu pelaksanaan
minimal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
4) Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan
atau pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya
dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak,
untuk mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat
Komitmen.
5) Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai
pengurangan dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta
tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung disampaikan
kepada pemborong, dengan pemberitahuan tertulis kepada
pengelola kegiatan.
6) Memberikan bantuan dan petunjuk kepada pelaksana pekerjaan
dalam mengusahakan perijinan sehubungan dengan
pelaksanaan pembangunan.
c. Konsultasi
1) Melakukan konsultasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) untukmembahas segala masalah dan persoalan yang
timbul selama masa pembangunan.
2) Mengadakan rapat lapangan secara berkala, dengan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), Pelaksana Pekerjaan serta unsur
wilayah (jika diperlukan) dengan tujuan untuk membicarakan
masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan baik
secara teknis maupun sosial untuk kemudian membuat risalah
rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 3 (tiga) hari
kerja kemudian.
3) Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila
dianggap mendesak.
d. Laporan
1) Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan
teknis teknologis kepada Pejabat Pembuat Komitmen
mengenai volume presentasi dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pemborong.
2) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
3) Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah
tenaga kerja dan alat yang digunakan.
4) Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
pemborong terutama yang mengakibatkan tambah dan
berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar
konstruksi yang dibuat oleh pemborong (Shop drawing).
e. Dokumen
1) Menerima   dan   menyiapkan   Berita   Acara sehubungan
dengan penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk
keperluan pembayaran angsuran.
2) Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan
dilapangan serta penambahan atau pengurangan  pekerjaan 
guna  keperluan pembayaran.
3) Mempersiapkan   formulir,   laporan   harian, mingguan dan
bulanan, Berita Acara kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama
dan kedua serta formulir - formulir lainnya yang
diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan

15 PROGRAM a. Sebelum melaksanakan tugasnya, konsultan pengawas harus


KERJA segera menyusun :
1) Program kerja, termasuk jadwal kegiatan secara detail
2) Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan jumlahnya).
Tenaga- tenaga yang diusulkan oleh konsultan pengawas harus
mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK).
3) Konsep penanganan pekerjaan pengawasan kegiatan.
b. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan
dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), setelah sebelumnya
dipresentasikan oleh konsultan pengawas dan mendapatkan
pendapat teknis dari pengelola teknis kegiatan.

16 PENUTUP a. Kerangka  Acuan  Kerja  ini  dibuat  sebagai  pedoman dan bahan
tanggapan bagi  calon Konsultan Pengawas untuk melaksanakan
penawaran biaya/nilai pekerjaan kepada pemberi tugas
b. Setelah Kerangka Acuan Kerja sebagai pedoman untuk tugas
nantinya  apabila ditetapkan sebagai  Konsultan Pengawas
Kegiatan  Pembangunan Mako Sat Polair.
Dibuat di : Merauke
Pada tanggal : Maret 2022
Mengetahui :
Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen

Anda mungkin juga menyukai