Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA SELATAN

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN


Jalan Raya Mandala Merauke
Kode Pos.
RAKYAT
Tlp/Fax
Email
:
:
(0971)
dpupr.papuaselatan@gmail.com Provinsi Papua Selatan

RENCANA KERJA DAN


SYARAT-SYARAT

Pekerjaan : Pembangunan Rumah Masyarakat


Permanen Type 45 M2
Lokasi : Kelurahan Kamahedoga, Distrik
Merauke,
Kabupaten Merauke
T.A. : 2023
SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal – 1. Persyaratan Umum


Sebagai persyaratan/peraturan umum dalam teknis pelaksanaan pekerjaan adalah :
1. Semua ketentuan/petunjuk termuat dalam RKS, Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
dan Gambar Rencana.
2. Petunjuk lisan maupun tertulis dari direksi.
3. Peraturan Pemerintah Daerah Setempat.
4. SNI (Standar Nasional Indonesia) 03-2835-2002 Tentang Tata cara perhitungan
harga satuan pekerjaan konstruksi bagunan Gedung dan Perumahan.
5. SNI (Standar Nasional Indonesia) 2835:2008 Tentang Tata cara perhitungan harga
satuan pekerjaan konstruksi bagunan Gedung dan Perumahan.
6. Peraturan Pemerintah yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini.

Pasal – 2. Lingkup Pekerjaan


1. Pekerjaan yang harus dikerjakan dan diselesaikan oleh pemborong adalah
PEMBANGUNAN RUMAH MASYARAKAT PERMANEN TYPE 45 M2 KELURAHAN
KAMAHEDOGA
2. Pemborong dianggap telah mengetahui lokasi proyek lengkap dengan kondisinya.
3. Pekerjaan ini meliputi :
- Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan Tanah Dan Pasir
- Pekerjaan Pas. Batu dan beton
- Pekerjaan Atap
- Pekerjaan Langit-langit
- Pekerjaan Finishing lantai keramik
- Pekerjaan Kayu, Pintu dan Jendela
- Pekerjaan Pengecatan
- Pekerjaan Instalasi Listrik
- Pekerjaan Sanitair

1
Pasal – 3. Pembersihan Lokasi
Lokasi pekerjaan harus dibersihkan dari bekas kayu-kayu tumbang, rerumputan, alang-
alang, dan kotoran-kotoran yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan,
lokasi yang bersih akan menciptakan kenyamanan dalam bekerja. Untuk Pekerjaan
Pembersihan Pada Penataan Halaman merupakan pembersihan dan perapihan besi
jembatan serta besi rongsokan yang ada didaerah sekitar, dilakukan menggunakan alat.

Pasal – 4. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank


Setelah lokasi pekerjaan dibersihkan maka pemborong dapat segera melakukan
pekerjaan pengukuran yang diikuti dengan pemasangan Bouwplank.Dalam pekerjaan
inikontraktor harus benar-benar memperhatikan ketepatan ukuran serta bagian-bagian
siku dari bangunan agar nantinya tidak menimbulkan kesulitan-kesulitan pada
pekerjaan tahap selanjutnya.

Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank meliputi pengukuran titik-titik


bangunan dari batas tanah yang ada maupun Garis sempadan dan menentukan peil /
elevasi bangunan dari titik yang telah ditentukan oleh Direksi / Pengawas Lapangan.

Cara pengerjaan :
Pertama, Menentukan/Memperkirakan pemasangan Papan Duga/Bouwplank dengan
mengambil patokan/acuan elevasi/ peil dan batas-batas bengunan yang ditentukan
oleh Direksi/Pengawas Lapangan,
Kedua, Menentukan As bangunan sesuai petunjuk Direksi dan harus diperhatikan cara
menentukan siku/sudut bangunan sehingga sesuai dengan ukuran Denah Gambar
Rencana.

Pasal – 5. Galian Tanah


Tanah digali berdasarkan ukuran dari konstruksi yang akan dibangun dengan
memperhatikan ruang gerak yang cukup untuk bekerja, di dalam penggalian perlu
diperhatikan kemiringan lereng galian agar tidak terjadi longsoran yang akan
menyebabkan pendangkalan dari galian sebelumnya.

Galian tanah pondasi dikerjakan setelah ditentukan As bangunan dengan mengikuti


garis yang dibuat menggunakan tali nilon sesuai dimensi dalam gambar rencana.

2
Pasal – 6. Urugan Tanah/Pasir
1. Tanah/pasir diurug lapis per lapis dengan ketebalan tiap lapis 20 cm. Tanah/pasir
pada lapis sebelumnya harus dipadatkan dengan baik, hingga didapatkan ketebalan
urugan yang disyaratkan.
2. Pekerjaan urugan tanah kembali dilakukan setelah pekerjaan pondasi selesai
dikerjakan dan pondasi telah cukup kuat menerima tekanan tanah urugan kembali
tersebut.
3. Urugan tanah peninggian lantai dikerjakan hingga mencapai elevasi permukaan
lantai yang ditentukan. Tanah dipadatkan menggunakan stamper setiap 15 cm,
dengan perlakuan sebagai berikut : tanah dihamparkan setebal 15 cm, kemudian di
siram air merata hingga jenuh yang dilanjutkan dengan Stamper vibrator ped yang
melintas minimal 6 kali lindasan sesuai petunjuk Direksi/Pengawas Lapangan.
4. Urugan Pasir Bawah Pondasi/lantai, Sebelum dilakukan pemasangan pondasi
maupun lantai permukaan tanahnya perlu diurug dengan pasir pasang untuk
meratakan dan memudahkan pengerjaan dengan ketebalan sesuai dengan gambar
rencana

Pasal – 7. Pekerjaan Pasangan/Beton


1. Lantai kerja merupakan beton campuran 1Pc : 5Ps dengan ketebalan 5 cm. Lantai
kerja dikerjakan setelah tanah diberi urugan pasir urug, permukaan lantai harus
rata (horisontal). Ukuran dan letak sesuai gambar rencana.
2. Pondasi menerus, pondasi tepi rabat, merupakan pondasi pasangan batu campuran
1Pc:3Ps. Ukuran dan letak sesuai gambar rencana.
Cara Pengerjaan: Batu bata yang akan digunakan terlebih dulu direndam atau
dicelup dalam air agar tidak menyerap air semen dari campuran mortar, campuran
mortar tidak boleh terlalu encer, penggunaaan air secukupnya sesuai petunjuk
direksi atau pengawas lapangan.
3. Pondasi titik merupakan pondasi telapak beton bertulang 1Pc : 3Ps menggunakan
besi Beton dia 10, membuat cetakan cor/begesting kayu papan klas III ukuran
2x20 cm sesuai panjang yang akan di cor dan diapit balok kayu 5x5 cm. Begesting
boleh dibuka ketika beton sudah mengeras,ketika cetakan beton masih basah/belum
kering dan cuaca pada saat pekerjaan dalam kondisi hujan,maka kontraktor wajib

3
mengamankan/melindungi beton tersebut dari air hujan. Ukuran dan letak sesuai
gambar rencana.
Cara pengerjaan : tulangan utama besi beton dipotong sesuai ukuran, beugel
diperhitungkan selimut beton 2,5 cm, kemudian dibengkokkan empat persegi
panjang sesuai gambar rencana dan diikat dengan ikatan silang agar tidak bergeser.
Tulangan yang telah selesai dirakit diletakkan sesuai gambar rencana.
4. Sloof merupakan beton bertulang 1Pc : 3Ps menggunakan besi Beton dia 10 untuk
tulangan utama dan besi dia 8 untuk begel, membuat cetakan cor/begesting kayu
papan klas III ukuran 2x20 cm sesuai panjang yang akan di cor dan diapit balok kayu
5x5 cm. Begesting boleh dibuka ketika beton sudah mengeras,ketika cetakan beton
masih basah/belum kering dan cuaca pada saat pekerjaan dalam kondisi hujan,maka
kontraktor wajib mengamankan/melindungi beton tersebut dari air hujan. Ukuran
dan letak sesuai gambar rencana.
Cara pengerjaan : tulangan utama besi beton dipotong sesuai ukuran, beugel
diperhitungkan selimut beton 2,5 cm, kemudian dibengkokkan empat persegi
panjang sesuai gambar rencana dan diikat dengan ikatan silang agar tidak bergeser.
Tulangan yang telah selesai dirakit diletakkan sesuai gambar rencana.
5. Pedestal/Kolom/Balok merupakan beton bertulang 1Pc : 3Ps, tulangan yang
digunakan yaitu besi Beton dia 12 untuk tulangan utama dan besi dia 8 untuk begel
Membuat cetakan cor/begesting kayu papan klas III uk.2 x 20 cmx sesuai panjang
yang akan di cor dan diapit balok kayu 5x5 cm. Begesting boleh dibuka ketika beton
sudah mengeras,ketika cetakan beton masih basah/belum kering dan cuaca pada
saat pekerjaan dalam kondisi hujan,maka kontraktor wajib
mengamankan/melindungi beton tersebut dari air hujan. Ukuran dan letak sesuai
gambar rencana.
Cara pengerjaan : tulangan utama besi beton dipotong sesuai ukuran, beugel
diperhitungkan selimut beton 2 cm, kemudian dibengkokkan empat persegi panjang
sesuai gambar rencana dan diikat dengan ikatan silang agar tidak bergeser.
Tulangan yang telah selesai dirakit diletakkan sesuai gambar rencana.
6. Lantai beton menggunakan campuran 1Pc : 3Ps dengan, permukaan lantai di aci.
Lantai harus dikerjakan hingga permukaannya rata (horisontal). Pertemuan antara
dinding dan lantai harus membentuk lengkungan sesuai dengan gambar rencana.
Ukuran dan letak sesuai gambar rencana.

4
Cara Pengerjaan: pasangan cor lantai dikerjakan setelah urugan tanah peninggian
lantai, dipadatkan dengan baik kemudian diurug dengan pasir pasang, permukaan
yang akan dicor terlebih dahulu dibuat kepala pasangan untuk acuan agar lantai
yang dicor dapat rata ketebalannya.
7. Dinding pasangan bata ringan / hebel ukuran 7 cm, yang direkatkan dengan
menggunakan mortar Drymix perekat bata ringan Ex.MU-210 setara @40 kg
Cara Pengerjaan: sebelum hebel disusun langkah pertama adalah hebel direndam
dalam wadah berisi air, dengan tujuan agar pada saat pemasangan proses
pengerasan semen tidak terlalu cepat. Lakukan perendaman dalam waktu yang
tidak terlalu lama / secukupnya. Langkah kedua membuat adukan perekat dari
semen instan atau mortar. Perbandingannya adalah 6-7 liter air untuk 40 kg semen
atau mortar yang digunakan. Aduk campuran mortar sampai benar-benar merata.
Langkah Ketiga memasang benang dengan garis lurus, dengan tujuan agar hebel
terpasang dengan lurus dan sesuai dengan ukuran. Pengukuran dapat dilakukan
mengguakan penggaris atau besi siku supaya pengukuran lebih tepat. Langkah ke
empat mengaplikasikan adukan perekat atau semen pada area pemasangan dengan
menggunakan trowel agar rata dan rapi. Ketebalan untuk adukan perekat ini adalah
3 mm. Setelah adukan mortar diaplikasikan dilanjutkan dengan memasang hebel.
Pastikan hebel terpasang dengan lurus dan rata sesuai dengan benang. Agar rata
bias menggunakan palu karet dengan cara mengetukkan pada hebel dan juga bias
dipastikan kerataan hebel dengan menggunakan waterpass.
8. Setelah dinding disusun batu, dilakukan plesteran luar dalam, dengan campuran
1Pc : 3Ps, permukaan plesteran yang dihasilkan haruslah rata, tidak
bergelolombang, dan pertemuan plesteran antar dinding haruslah tegak lurus.
Cara pengerjaan: pasir yang digunakan diayak terlebih dahulu dengan ayakan kawat
ram halus kemudian dicampur semen dengan ayak kawat ram halus kemudian
dicampur semen dengan air secukupnya, pasangan plesteran harus dikerjakan oleh
tukang yang berpengalaman agar diperoleh hasil yang baik.

Pasal – 8. Pekerjaan Pasang Memasang


1. Atap dan Nok/Jurai menggunakan Atap Seng Warna 0,25. Atap dan jurai harus
dipasang merata dan rapi.

5
Cara Pengerjaan: Setelah pemasangan rangka atap dilanjutkan dengan pemasangan
atap, pemotongan pada sudut-sudut harus tepat supaya tidak terjadi kebocoran,
lembaran atap seng disusun ke arah atas dengan dipaku/baut pada bagian atasnya.
2. Plafond memakai tripleks 3 mm, dipasang dengan merata pada segala jurusan (tidak
bergelombang) tanpa nat. Plafond di selesaikan dengan menutup permukaan
plafond menggunakan dempul, dan diberi list plafond menggunakan kayu profil.
3. Pintu menggunakan pintu panil kayu untuk pintu utama, pintu lainnya
menggunakan pintu dobel tripleks dan untuk pintu KM/WC menggunakan pintu
dobel tripleks dilapisi seng plat pada 1 sisi (sisi dalm). Pintu menggunakan kunci
tanam dua slagh satu buah, engsel 3 buah, grendel satu buah dan kait angin satu
buah.
4. Jendela menggunakan jendela panil kaca dengan bingkai dari kayu, dan dilengkapi
engsel dua buah, grendel satu buah dan kait angin 1 buah .Selengkapnya lihat
gambar rencana.

Pasal – 9. Pekerjaan Kayu


1. Kusen pintu/jendela/ventilasi menggunakan kayu klass II uk. 6/10 diserut halus
pada ke empat sisinya. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar rencana.
2. Rangka kuda-kuda, gording, kait angin menggunakan kayu klas III dengan posisi dan
letak sesuai gambar rencana. Bagian atas kuda-kuda yang bersentuhan langsung
dengan gording harus disekap merata, agar gording dapat dipasang dengan baik.
Gording harus lurus dan rata dua sisinya yaitu bagian yang bersentuhan langsung
dengan kuda-kuda dan bagian yang bersentuhan langsung dengan atap, dengan
demikian atap yang akan terpasang secara merata di segala jurusan. Agar kuda-kuda
kuat menahan gaya angin maka antara kuda-kuda yang satu dengan lainnya
diperkuat dengan ikatan angin (bracing).
3. Rangka plafond menggunakan kayu kelas III ukuran 5/8 cm dan 5/4 cm yang
dipasang ukuran 60x120 terhadap tripleks yang tdk dipotong.
4. Lisplank menggunakan papan kayu kelas II ukuran 2x2/20 yang diserut halus dan
dipasang lurus dan rata.

Pasal – 10. Pekerjaan Pengecatan


1. Rangka kuda-kuda, gording dan rangka plafond harus diresidu hingga merata pada
seluruh permukaannnya.

6
2. Semua kusen pintu, jendela, jalusi/ventilasi sebelum dipasang dimeni dengan meni
kayu terlebih dahulu.
3. Cat kilat kayu dipakai pada kusen pintu jendela, daun pintu yang dikerjakan dua kali
hingga merata. Warna dan merek ditentukan kemudian oleh direksi/pemberi tugas.
4. Cat tembok dikerjakan dua kali hingga merata. Cat tembok menggunakan cat
tembok biasa. Warna dan merek ditentukan kemudian oleh direksi/pemberi tugas.
5. Cat tembok dipakai pada plafond, dikerjakan dua kali hingga merata. Untuk cat
dinding lama dikupas terlebih dahulu. Warna dan merek yang digunakan ditentukan
kemudian oleh pemberi pekerjaan.

Pasal - 11. Pekerjaan Instalasi Listrik


1. Pekerjaan Listrik meliputi :
- Pemasangan Instalasi lampu SL 18 watt
- Pemasangan lampu SL 12 watt
- Pemasangan Saklar Tunggal
- Pemasangan Saklar Ganda
- Pemasangan Instalasi Stop kontak
- Pemasangan MCB 4A – 6A
- Penyambungan Listrik Baru PLN Daya 900 VA, box meter prabayar, merupakan
paket pemasangan dari PLN.
2. Kontraktor harus menempatkan instalateur listrik yang ahli dan sesudah
pemasangan dilakukan pengujian terlebih dahulu

Pasal - 12. Pekerjaan Sanitair


Pekerjaan Sanitair meliputi:
- Pemasangan closet duduk porselin
- Pemasangan floor drain
- Pemasangan bak Air Fiber
- Pemasangan kran air Ø3/4”
- Pengadaan dan pemasangan instalasi air bersih
- Pembuatan Septictank dan bak resapan
- Pemasangan talang pipa PVC di.3”
- Menara air konstruksi kayu + 1 Profiltank 1100 liter

7
Pasal – 13. Penyedia jasa
Penyedia Jasa yang dibutuhkan adalah penyedia jasa kualifikasi kecil yang memiliki
Sertifikasi Badan Usaha Klasifikasi Bangunan Gedung . Subklasifikasi Pekerjaan
Konstruksi Gedung Hunian dengan Kode Sub Kualifikasi BG 001 KBLI 2020 - 41011.
Dengan lingkup Pekerjaan Pelaksanaan (termasuk didalamnya pembangunan baru,
penambahan, serta peningkatan) dari bangunan perumahan yang terdiri dari satu atau
dua tempat tinggal maksimum 2 lantai.

Pasal – 14. Jabatan Tenaga Ahli yang dikompetisikan

NO POSISI JABATAN JUMLAH TINGKAT PENDIDIKAN/IJAZAH SERTIFIKAT KOMPETENSI


KERJA (SKK)
1 Ahli Teknik SI Teknik Sipil Memiliki Serttifikat
Bangunan Kompetensi Kerja SKK
Gedung (SI011001) dengan
kualifikasi (Ahli Muda)
Jenjang 7 yang
dikeluarkan oleh Lembaga
Sertifikat Profesi dengan
mendapatkan lisensi
dari Kementerian PUPR
2 Ahli K3 1 S1/ S1 Terapan/D4 Terapan dan Memiliki Serttifikat
pengalaman Minimal 2 tahun Kompetensi Kerja SKK
(S.941200.011.01)
dengan kualifikasi Jenjang
7 (Ahli Muda) yang
dikeluarkan oleh Lembaga
Sertifikat Profesi dengan
mendapatkan lisensi
dari Kementerian PUPR

Pasal -15. Produk yang dihasilkan


Produk yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah Pembangunan Pembangunan Rumah
Masyarakat Permanen Type 45 M2

Pasal – 16. Pekerjaan Penyelesaian


1. Semua sisa-sisa pekerjaan yang ada harus dibersihkan dari lokasi bangunan.
2. Selama masa pemeliharaan, kerusakan dan kekurangan yang timbul masih menjadi
tanggung jawab kontraktor dan harus segera disempurnakan sebelum penyerahan
kedua pekerjaan.

8
Pasal – 17. Penutup
1. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam RKS ini akan ditambahkan dalam Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan.
2. Jika terdapat bagian pekerjaan yang belum dijelaskan dalam RKS ini, pemborong
dapat menanyakan terlebih dahulu kepada direksi atau pemberi tugas.

Merauke, ……………………..2023

MENGETAHUI/MENYETUJUI: DIPERIKSA OLEH :


Plt. KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN KEPALA BIDANG PERUMAHAN RAKYAT
PERUMAHAN RAKYAT DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
PROVINSI PAPUA SELATAN RAKYAT
PROVINSI PAPUA SELATAN

RAMSES KAMBUAYA, S.Pd., ST., MT DARIUS GEWILOM, S. AP


NIP. 19720222 199610 1 001 PENATA TK. I (III/d)
NIP. 19660130 199703 1 004

Anda mungkin juga menyukai