A. INFORMASI UMUM
Bagunan adalah suatu lingkungan buatan atau lingkungan binaan yang di buat oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidup nya sehari-hari, seperti tempat istirahat, Bekerja dan lain –lain.
Berkaitan dengan itu maka pembuatan suatu bangunan di butuh suatu cara atau metode pelaksanaannya.
Metode Pelaksanaan bangunan gedung di adalah suatu rangkaian kegiatan yang mengikuti prosedur proses
pembuatan suatu bangunan. Sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar , ekonomis dan
kuat/kokoh.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka proses pembangunan di butuhkan suatu proses, mula dari disain ( gambar
& spesifikasi ) menggunaan material/bahan, waktu pelaksanaan, kesediaan tenaga kerja dan lain-lain.
B. URAIAN TEKNIS KEGIATAN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah disiapkan di
lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan dalam hal ini penyediaan dan mobilisasi tenaga kerja,
peralatan, alat bantu, bahan-bahan yang di butuh dalam melaksanakan pekerjaan.
Pembersihan ; membersihkan lapangan/Lokasi pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak
pelaksanaan pembangunan. Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas sampai pada akar-
akarnya.
papan nama proyek, papan nama proyek ini dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan
mencantumkan data-data proyek antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek,
waktu pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll.
Pembuatan Gudang Kerja, Gudang kerja ini di buat untuk menyimpan material yang sifatnya
menjaga keselamatan dari bahan tersebut seperti seman tempatnya harus baik sehingga
terlindungi dari kelembaman yang dapat merusak semen. Lantai berbuat dari lantai semen
dengan jarak minimal 30 cm dari tanah
Kegiatan Pengukuran dan Pemasangan Bowplank dilakukan secara manual dengan tenaga
manusia dan alat bantu seperlunya secara bersama-sama dengan Konsultan.
Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm
yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank
secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass horizontal dan siku),
sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meter. Setiap titik
pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan
bouwplank agar mudah di cek kembali
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan Galian dan urungan akan di laksanakan seperti
yang isyarat kan dalam spesifikasi teknis. Tahapan pelaksanaan galian dan urungan sebagai berikut :
a. Galian ondasi meerus di sesuaikan dengan Gambar Rencana
b. Siapkan peralatan dan tenaga yang akan digunakan
c. Pasang patok – patok / bowplank pada lokasi yang akan di kerjakan sesuai dengan ukuran pada
gambar kerja.
d. Lakukan penggalian tahap demi tahap secara keseluruhan sesuai yang tertera pada gambar dan cek
kedalamannya / elevasi dasar dengan dibantu oleh tim surveyor.
e. Bila lokasi galian didaerah dengan muka air tanah tinggi, perlu dipasang kistdam yang kuat dan
kokoh
Dan sediakan pompa untuk menguras air
f. Setelah selesai pada galian pertama, maka dilanjutkan pada galian kedua
g. Material hasil galian dipindahkan ke dekat lokasi galian sehingga memudahkan penimbunan
kembali.
Bahan urugan yang diperlukan harus dari pasir urug atau bahan pasir yang baik, banyak
mengandung butir-butiran serta tidak banyak mengandung bahan organik seperti misalnya akar
tumbuh-tumbuhan sampah serta bahan-bahan lainnya.
Sebelum diadakan pengurugan, tanah dipermukaan sedalam lebih kurang 20 cm harus dibuang,
kemudian baru diadakan pengurugan
h. Lakukan urugan kembali terhadap pondasi yang telah terpasang.
Benang/ Tali
Batako
4. PEKERJAAN BETON
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan, Slof., kolom praktis , Ring balok,
dengan mutu beton K175 , Pembesian BJTP U-24 atau yang telah di tentukan oleh direksi. dan semua
komponen-konponenya yang ditunjuk dalam gambar rencana.
Bahan – bahan yang di gunakan seperti air, pasir, kerikil , besi harus memnuhi ketentuan PBI 1971,
Semua pelaksanaan pekerjaan beton di laksanakan seperti yang isyarat kan dalam spesifikasi teknis.
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus dilakukan dengan
cara yang disetujui oleh direksi, yaitu : Tidak berakibatkan pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan beton
yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjan beton harus memenuhi SNI.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :
Bahan
a. Portland camen
- Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi ketentuan-ketentuan
dalam N1-1 atau menurut standart Portland cemen yang digariskan oleh Asosiasi Semen
Indonesia.
- Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan harus dalam
keadaan fresh (belum mulai mengeras)
- Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat-syarat
penyimpangan bahan tersebut.
b. Air
Air yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air tawar yang dipakai harus
bersih,
tidak mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan organis dan bahan-bahan lain yang dapat
menurungkan mutu beton
c. Kerikil/Batu Pecah
- Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
- Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous, memenuhi syarat
kekerasannya.
- Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap berat kering.
Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka kerikil harus dicuci.
d. Pasir
- Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971
- Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-
alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan mempunyai gradasi
yang baik, tidak porous cukup syarat kekerasannya.
- Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan terhadap berat kering.
e. Besi Beton
- Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan
dalam PBI 71.
- Besi beton harus bersih dari dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat-cacat
seperti
serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
- Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan
petujuk
gambar kerja (memenuhi batas toleransi minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI
71.
- Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak
bersepuh
Seng
Proses Pengecoran
Pekerjaan Berkesting ;
o Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting atau
pun acuan
yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
o Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
o Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
o Pengontrolan terhadap bekisting :
Kedudukan bekisting harus kukuh dan kuat
Periksa posisi tegak dan kerataan dari bekisting yang terpasang
Periksa ketepatan posisi bekisting terhadap as bangunan
Periksa skur-skur dan klem-klem pada bekisting
Tidak diperbolehkan adanya lubang sehingga menimbulkan kebocoran
Cek apakah bekisting sudah dilapisi oleh kantong semen/plastic atau belum
Bersihkan bekisting dari kotoran seperti daun, tanah dll ( Bekisting harus
dalam keadaan bersih )
Pekerjaan Pembesian ;
- Mengukur tulangan sesuai dengan panjang yang dibutuhkan, kemudian di potong dengan
menggunakan gunting potong atau gergaji besi.
- Membuat behel, bengkokan dan kait pada pada tulangan sesuai dengan bentuk dan ukuran
pada gambar kerja
- Merangkai tulangan yang di ikat dengan kawat bendrat atau kawat beton
Pekerjaan Pengecoran ;
- Papan bekisting di siram dengan air pada bagian dalam sebelum di lakukan pengecoran
- Mengaduk bahan sesuai dengan mutu yang di perisyaratkan
- Pengecoran dilaksanakan dengan menggunakan mesin molen sebagai alat pngaduk
- Mengangkat dengan ember kemudian di tuangkan ke dalam cetakan/ bekisting
- Padatkan adukan dengan menggunakan vibrator beton
Proses pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan direksi. Selama
pengecora berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penulangan. Untuk
dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papa-papa berkaki yang
tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton
dicor. Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat penghentiannya harus
disetujui oleh direksi. Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus tersebut, bagian
permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang
memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak tidak boleh
dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 M.
Besi beton bekas dan yang sudah berkarat tidak diperkenankan dipakai dalam konstruksi.
Perawatan beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit
14 (empat belas) hari.
5. PEKERJAAN KUSEN, PINTU/JENDELA, KACA, KUNCI DAN PENGANTUNG
Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk menentukan
kedudukan kusen.
Pasang angker pada kusen secukupnya.
Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu/jendela.
Setel kedudukan kusen pintu/jendela sehingga berdiri tegak dengan menggunakan unting-unting.
Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh.
Cek kembali kedudukan kusen pintu/jendela, apakah sudah sesuai pada tempatnya, ketinggian dan
ketegakan dari kusen.
6. Pekerjaan Atap
Lingkup Pekerjaan Atap :
Kuda- kuda Rangka Baja Ringan, Atap seng BJLS 30 mm, Penutup Atap Metal Roof 0.25 mm pada
Pos Jaga
Pekerjaan ini meliputi seluruh detail yang disebutkan dalam ganbar rencana untuk mendapatkan hasil
yang baik sesuai dengan petunjuk Direksi .
Pekerjaan konstruksi rangka atap juga harus dari bahan/ material yang bermutu baik, pekerja yang
terampil dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik.
Pelaksanaan pekerjaan Atap dan Plafond
a. Fabrikasi kuda-kuda Rangka Baja Ringan
Fabrikasi/perangkaian kuda-kuda rangka baja ringan dilakukan di lokasi proyek oleh
supplier kami
b. Pemasangan kuda-kuda
- Setekah perangkaian kuda-kuda pekerjaan menaikan kuda-kuda keatas atap
- Mendudukan kuda – kuda rangka baja ringan pada ring balok
- Memasang Reng baja ringan dengan profil reng, jarak dan ukuran di
sesuainkan dengan gambar rencana
d. Pemasangan Plafond
- Setelah pemasangan penutup atap dilanjutkan dengan pemasangan plafond.
Memasang penggantung plafond. pengecekan harus terus dilakukan untuk
memastikan setiap penggantung terikat kuat dan berada pada posisi yang
aman.
- Mengukur kedataran penggantung dengan waterpass dan rambu ukur. posisi
yang datar diperlukan agar hasil akhir pemasangan plafond rapi tidak
bergelombang. Menentukan batas- batas pemasangan.
- Memasang rangka plafond , Rangka penggantung plafond (plafond hanger)
menggunakan Metal Hollow uk. 40 x 40 , 20 x 40 kualitas baik
Pemasangan Sunda Plafaon
7. Pekerjaan Lantai
Pekerjaan pemasangan tegel keramik lantai baru diperkenankan untuk dipasang setelah semua
Pekerjaan-pekerjaan dinding/plesteran dan plafond telah selesai dikerjakan
Lantai yang dipakai berkualitas baik sesuai dalam Rencana anggaran biaya atau petunjuk direksi
Pemasangan lantai keramik di lakukan seperti yang isyaratkan dalam spesifikasi teknis.
Lingkup Pekerjaan Lantai :
a. Pek. antai rabat beton 1 : 3 : 5
b. Pek. Keramik 20/40 Dinding Km/Wc (bermotif )
c. Pek. Keramik 20/20 wafel untuk lantai Km/Wc Tektur Kasar (Keramik bermotif)
d. Pas. Lantai Keramik 40/40 Polish (Ruangan ,Teras ) PADA Pos Jaga
e. Pek. Lantai keramik 30 x 30 cm
f. Keramik 20/25 Dinding Km/Wc (bermotif)
9. Pekerjaan Pembersihan
Sebelum diadakan Serah Terimakan kepada Pihak I (Pertama) , Penyedia wajib membersihkan semua
bagian Pekerjaan, terutama pada atap, lantai dinding, pintu/jendela, plafond dan lain-lain. Penyedia
juga harus membersihkan barang bekas/peralatan yang diperlukan. Semua sisa material yang tidak
digunakan lagi harus dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga halaman benar-benar bersih
dan rapih.