Anda di halaman 1dari 9

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN : Pemeliharaan Jaringan Listrik, Air dan Parit/(selokan)


LOKASI : Kantor Mako Polda NTT, Jln. Soeharto 3, Kota Kupang
TAHUN ANGGARAN : 2022

A. INFORMASI UMUM
Bagunan adalah suatu lingkungan buatan atau lingkungan binaan yang di buat oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidup nya sehari-hari, seperti tempat istirahat, Bekerja dan lain –lain.
Berkaitan dengan itu maka pembuatan suatu bangunan di butuh suatu cara atau metode pelaksanaannya.
Metode Pelaksanaan bangunan gedung di adalah suatu rangkaian kegiatan yang mengikuti prosedur proses
pembuatan suatu bangunan. Sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar , ekonomis dan
kuat/kokoh.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka proses pembangunan di butuhkan suatu proses, mula dari disain ( gambar
& spesifikasi ) menggunaan material/bahan, waktu pelaksanaan, kesediaan tenaga kerja dan lain-lain.
B. URAIAN TEKNIS KEGIATAN

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
 Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah disiapkan di
lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan dalam hal ini penyediaan dan mobilisasi tenaga kerja,
peralatan, alat bantu, bahan-bahan yang di butuh dalam melaksanakan pekerjaan.
 Pembersihan ; membersihkan lapangan/Lokasi pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak
pelaksanaan pembangunan. Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas sampai pada akar-
akarnya.
 papan nama proyek, papan nama proyek ini dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan
mencantumkan data-data proyek antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek,
waktu pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll.
 Pembuatan Gudang Kerja, Gudang kerja ini di buat untuk menyimpan material yang sifatnya
menjaga keselamatan dari bahan tersebut seperti seman tempatnya harus baik sehingga
terlindungi dari kelembaman yang dapat merusak semen. Lantai berbuat dari lantai semen
dengan jarak minimal 30 cm dari tanah

Kegiatan Pengukuran dan Pemasangan Bowplank dilakukan secara manual dengan tenaga
manusia dan alat bantu seperlunya secara bersama-sama dengan Konsultan.
Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm
yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank
secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass horizontal dan siku),
sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meter. Setiap titik
pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan
bouwplank agar mudah di cek kembali

Contoh cara pemasangan Bawplank


 Peil Ketinggian Lantai (+ 0,00) sesuai dengan gambar rencana. Penentuan titik-titik ketinggian
dilakukan dengan selang air ukuran 1/4" .
 Pengadaan Air Kerja dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan dilapangan berjalan dan
ketersediaan air kerja tidak boleh kurang khususnya pada pekerjaan pemadatan dan
pengecoran
 Pengadaan Air kerja untuk Pelaksanaan Pekerjaan dan Air minum Pekerja diambil dari
sumber air bersih, lalu ditampung pada penampungan yang telah disediakan. Air ini adalah air
tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, bahan organis ataupun bahan-bahan lain
seperti lumpur.
 Dokumentasi dilakukan sebelum pekerjaan dimulai 0 % dan bertahap sampai 100 % yang
dapat menggambarkan tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan. Dokumentasi dicetak dan dijilid
sesuai dengan tahapan pekerjaan dan tanggal pengambilan gambar dan dibuat sebagai laporan
fisual dan diserahkan ke proyek.
 Situasi dan Ukuran-ukuran

2. PEKERJAAN GALIAN DAN URUNGAN


Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam gambar sudah
dipastikan benar dan harus mendapat persetujuan Direksi / Pengawas lapangan. Penggalian tanah
pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan patok-patok disetujui Direksi / Pengawas
lapangan
Lingkup Pekerjaan Galian dan urungan :
 Pekerjaan Galian Tanah Pondasi Menerus
 Urugan Tanah galian kembali
 Urugan Sirtu Peninggian Peil Lantai
 Urugan Pasir Bawah Pondasi
 Urugan Pasir Bawah Lantai
 Urungan Tanah Humus

Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan Galian dan urungan akan di laksanakan seperti
yang isyarat kan dalam spesifikasi teknis. Tahapan pelaksanaan galian dan urungan sebagai berikut :
a. Galian ondasi meerus di sesuaikan dengan Gambar Rencana
b. Siapkan peralatan dan tenaga yang akan digunakan
c. Pasang patok – patok / bowplank pada lokasi yang akan di kerjakan sesuai dengan ukuran pada
gambar kerja.
d. Lakukan penggalian tahap demi tahap secara keseluruhan sesuai yang tertera pada gambar dan cek
kedalamannya / elevasi dasar dengan dibantu oleh tim surveyor.
e. Bila lokasi galian didaerah dengan muka air tanah tinggi, perlu dipasang kistdam yang kuat dan
kokoh
Dan sediakan pompa untuk menguras air
f. Setelah selesai pada galian pertama, maka dilanjutkan pada galian kedua
g. Material hasil galian dipindahkan ke dekat lokasi galian sehingga memudahkan penimbunan
kembali.
Bahan urugan yang diperlukan harus dari pasir urug atau bahan pasir yang baik, banyak
mengandung butir-butiran serta tidak banyak mengandung bahan organik seperti misalnya akar
tumbuh-tumbuhan sampah serta bahan-bahan lainnya.
Sebelum diadakan pengurugan, tanah dipermukaan sedalam lebih kurang 20 cm harus dibuang,
kemudian baru diadakan pengurugan
h. Lakukan urugan kembali terhadap pondasi yang telah terpasang.

3. PEKERJAAN PASANGAN & PLESTERAN


Lingkup Pasangan & Plesteran :
 Aanstamping
 Pasangan Pondasi Batu Karang (1 pc : 4 psr)
 Pasangan tembok batako (1 Pc : 4 Psr)
 Pasangan Batu Alam
 Plesteran (1 Pc : 4 Psr) tebal 15 mm
 Acian

3.1. Pekerjaan Pondasi


Pelaksanaan pekerjaan Pondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baik.
Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam
lainnya dengan adukan.. Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.

Tahapan pelaksanaan Pondasi sebagai berikut :


a. Pasang Patok / bowplang untuk menggetahui ketinggian muka tanah setelah itu pasang benang
agar pondasi bisa tegak dan lurus.
b. Gali tanah yang akan di buat pondasi dengan kedalaman sesau dengan gambar rencana
c. Landasan tanah harus diberi anstamping dengan ketinggian sekitar 20cm, dengan posisi batu tegak.
d. Pasir dan semen di campur dengan menggunakan perbandingan 1pc : 4ps kemudian campur
dengan air secukupnya sebagai pengikat dengan menggunakan alat pengaduk molen.
e. Susun batu kali diatas anstamping dengan ketinggian sesuai gambar kerja, sambail menuangkan
campuran semen pasir dan di padatkan, bagian yang berlubang pada susunan batu harus di beri
campuran semen pasir dengan menggunakan tongkat besi agar benar- benar padat.

Garis tengah Pondasi

Pondasi Batu gunung

Pas Batu Kosong

Contoh cara pemasangan Pondasi

3.2. Pekerjaan Dinding Batako, Plesteran dan Acian


3.2.1 Pelaksanaan pekerjaan pasangan batako, :
a. Siapkan adukan mortar sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Taruh adukan mortar dalam
wadah sedemikian rupa sehingga mortar tidak berceceran
b. Rendam batako dalam air sampai jenuh sebelum dipasang
c. Siapkan benang dan tonggak kayu sebagai acuan pemasangan yang sebelumnya telah dileveling
baik secara horizontal maupun vertikal
d. Memulai pemasangan batako dengan memperhatikan hal sbb :
 Setiap pertemuan/sambungan batako yang membatasi dinding harus dibuatkan perkuatan,
baik dengan kolom praktis maupun plester dan setiap luasan lebih dari 12 m2 harus diberi
perkuatan
 Pasangan batako yang baru dan hindari hujan untuk menjaga mortar tidak terkikis.
 Apabila terdapat kolom struktur atau kolom praktis yang sudah terpasang sebelum
pasangan batako, maka hubungan antara batako dengan kolom tersebut harus diberi
anchor besi minimum setiap jarak 3 batako (± 60 cm)
 Untuk menjamin kekuatannya, pemasangan kusen pintu dan jendela dipasang bersamaan
dengan pasangan batako kecuali untuk kondisi tertentu.
 Semua Pasangan Dinding/Tembok dipasang rata dan diukur menggunakan waterpas dan
benang. Untuk pengukuran dengan benang, untuk satu kali menaikkan benang tidak boleh
melebihi 30 cm dari pasangan batako yang telah selesai dipasang.

Benang/ Tali

Batako

Contoh cara pemasangan Dinding Batako

3.2.2 Pekerjaan Plesteran dengan memperhatikan hal sbb :


 Bersihkan dan ratakan permukaan yang akan diplester, kemudian basahi dengan air
hingga rata.
 Siapkan adukan/spesi sesuai spesifikasi, persyaratan.
 Untuk pekerjaan plesteran pada bidang yang luas (seperti pada dinding), buat
terlebih dahulu kepala plesteran dimulai dari kedua tepi dinding, kemudian setiap
jarak  150 cm (sepanjang alat seleran yang dipakai); kepala plesteran memanjang
dari atas kebawah sesuai kemiringan yang diinginkan. Kepala plesteran sudah
mengacu pada tebal plesteran yang diinginkan.
Laksanakan pekerjaan plesteran mengacu pada kepala plesteran yang sudah ada.
Plester segmen per segmen
 Bila diperlukan, pasang papan atau kertas semen dilantai menempel dinding sehingga
spesi sisa plesteran mudah dikumpulkan dan tidak bercampur dengan bahan lain
untuk didaur ulang.

Kepala Plesteran di tepi dinding

Contoh cara plester dinding


3.2.3 Pekerjaan Acian :
 Sebelum pelaksanaan acian dimulai, pastikan kerataan permukaan plesteran dengan
mistar panjang secara vertikal dan horizontal.
 Siapkan bahan , dari semen yang diayak dicairkan dengan air atau dari bahan sejenis
kapur/mil yang diayak atau semen dicampur mil dengan komposisi sesuai kondisi
lapangan. Penentuan bahan tergantung kebutuhan/persetujuan pihak I.
 Lakukan acian pada dinding dengan ketebalan maximal 3 mm

4. PEKERJAAN BETON
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan, Slof., kolom praktis , Ring balok,
dengan mutu beton K175 , Pembesian BJTP U-24 atau yang telah di tentukan oleh direksi. dan semua
komponen-konponenya yang ditunjuk dalam gambar rencana.
Bahan – bahan yang di gunakan seperti air, pasir, kerikil , besi harus memnuhi ketentuan PBI 1971,
Semua pelaksanaan pekerjaan beton di laksanakan seperti yang isyarat kan dalam spesifikasi teknis.
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus dilakukan dengan
cara yang disetujui oleh direksi, yaitu : Tidak berakibatkan pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan  beton
yang akan dicor, dan nilai slump  untuk berbagai pekerjan beton harus memenuhi SNI.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :
Bahan
a. Portland camen
- Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi ketentuan-ketentuan
dalam N1-1 atau menurut standart Portland cemen yang digariskan oleh Asosiasi Semen
Indonesia.
- Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan harus dalam
keadaan fresh (belum mulai mengeras)
- Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat-syarat
penyimpangan bahan tersebut.

b. Air
Air yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air tawar yang dipakai harus
bersih,
tidak mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan organis dan bahan-bahan lain yang dapat
menurungkan mutu beton

c. Kerikil/Batu Pecah
- Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
- Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous, memenuhi syarat
kekerasannya.
- Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap berat kering.
Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka kerikil harus dicuci.

d. Pasir
- Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971
- Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-
alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan mempunyai gradasi
yang baik, tidak porous cukup syarat kekerasannya.
- Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan terhadap berat kering.

e. Besi Beton
- Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan
dalam PBI 71.
- Besi beton harus bersih dari dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat-cacat
seperti
serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
- Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan
petujuk
gambar kerja (memenuhi batas toleransi minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI
71.
- Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak
bersepuh
Seng

 Proses Pengecoran

Pekerjaan Berkesting ;
o Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting atau
pun acuan
yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
o Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
o Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
o Pengontrolan terhadap bekisting :
 Kedudukan bekisting harus kukuh dan kuat
 Periksa posisi tegak dan kerataan dari bekisting yang terpasang
 Periksa ketepatan posisi bekisting terhadap as bangunan
 Periksa skur-skur dan klem-klem pada bekisting
 Tidak diperbolehkan adanya lubang sehingga menimbulkan kebocoran
 Cek apakah bekisting sudah dilapisi oleh kantong semen/plastic atau belum
 Bersihkan bekisting dari kotoran seperti daun, tanah dll ( Bekisting harus
dalam keadaan bersih )

Pekerjaan Pembesian ;
- Mengukur tulangan sesuai dengan panjang yang dibutuhkan, kemudian di potong dengan
menggunakan gunting potong atau gergaji besi.
- Membuat behel, bengkokan dan kait pada pada tulangan sesuai dengan bentuk dan ukuran
pada gambar kerja
- Merangkai tulangan yang di ikat dengan kawat bendrat atau kawat beton

Pekerjaan Pengecoran ;
- Papan bekisting di siram dengan air pada bagian dalam sebelum di lakukan pengecoran
- Mengaduk bahan sesuai dengan mutu yang di perisyaratkan
- Pengecoran dilaksanakan dengan menggunakan mesin molen sebagai alat pngaduk
- Mengangkat dengan ember kemudian di tuangkan ke dalam cetakan/ bekisting
- Padatkan adukan dengan menggunakan vibrator beton

Proses pengecoran  beton  hanya  dapat  dilaksanakan atas persetujuan direksi. Selama
pengecora berlangsung pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan diatas penulangan. Untuk
dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papa-papa berkaki yang
tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton
dicor. Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat penghentiannya harus
disetujui oleh direksi. Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus tersebut, bagian
permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi additive yang
memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak tidak boleh
dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 M.
Besi beton bekas dan yang sudah berkarat tidak diperkenankan dipakai dalam konstruksi.
 Perawatan beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit
14 (empat belas) hari.
5. PEKERJAAN KUSEN, PINTU/JENDELA, KACA, KUNCI DAN PENGANTUNG

 Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
 Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk menentukan
kedudukan kusen.
 Pasang angker pada kusen secukupnya.
 Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu/jendela.
 Setel kedudukan kusen pintu/jendela sehingga berdiri tegak dengan menggunakan unting-unting.
 Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
 Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh.
 Cek kembali kedudukan kusen pintu/jendela, apakah sudah sesuai pada tempatnya, ketinggian dan
ketegakan dari kusen.

Contoh cara pemasangan Kusen

Pemasangan daun pintu dan jendela:


 Ukur lebar dan tinggi kusen pintu/jendela.
 Ketam dan potong daun pintu/jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
 Masukkan/pasang daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran
3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
 Lepaskan daun pintu/jendela, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal) dengan
jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu/jendela dengan 2
engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)
 Masukkan/pasang lagi daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian
beri tanda pada tiang kusen pintu/jendela tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun
pintu/jendela.
 Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu/jendela dengan cara melepas pennya, kemudian
pasang/tanam pada tiang kusen
 Pasang kembali daun pintu/jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian
masukkan pennya sampai pas
 daun pintu dan jendela sudah terpasang pada kusen pintunya.
 Coba daun pintu/jendela dengan cara membuka dan menutup.

6. Pekerjaan Atap
Lingkup Pekerjaan Atap :
Kuda- kuda Rangka Baja Ringan, Atap seng BJLS 30 mm, Penutup Atap Metal Roof 0.25 mm pada
Pos Jaga
Pekerjaan ini meliputi seluruh detail yang disebutkan dalam ganbar rencana untuk mendapatkan hasil
yang baik sesuai dengan petunjuk Direksi .
Pekerjaan konstruksi rangka atap juga harus dari bahan/ material yang bermutu baik, pekerja yang
terampil dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik.
Pelaksanaan pekerjaan Atap dan Plafond
a. Fabrikasi kuda-kuda Rangka Baja Ringan
Fabrikasi/perangkaian kuda-kuda rangka baja ringan dilakukan di lokasi proyek oleh
supplier kami

b. Pemasangan kuda-kuda
- Setekah perangkaian kuda-kuda pekerjaan menaikan kuda-kuda keatas atap
- Mendudukan kuda – kuda rangka baja ringan pada ring balok
- Memasang Reng baja ringan dengan profil reng, jarak dan ukuran di
sesuainkan dengan gambar rencana

c. Pemasangan Penutup Atap


- Setelah reng baja ringan terpasang di lanjutkan dengan pemasangan
Aluminium foil baru dilakuakan pemasangan penutup atap, bahan yang di
pakai yaitu ; Genteng Metalroof colour 0,30 mm
- Genteng metal dipasang secarah horisontal terlebih dahulu pada bagian atas.
- Setelah pada bagian paling atas terpasang diteruskan pada bagian bawahnya
secara horizontal.

d. Pemasangan Plafond
- Setelah pemasangan penutup atap dilanjutkan dengan pemasangan plafond.
Memasang penggantung plafond. pengecekan harus terus dilakukan untuk
memastikan setiap penggantung terikat kuat dan berada pada posisi yang
aman.
- Mengukur kedataran penggantung dengan waterpass dan rambu ukur. posisi
yang datar diperlukan agar hasil akhir pemasangan plafond rapi tidak
bergelombang. Menentukan batas- batas pemasangan.
- Memasang rangka plafond , Rangka penggantung plafond (plafond hanger)
menggunakan Metal Hollow uk. 40 x 40 , 20 x 40 kualitas baik
Pemasangan Sunda Plafaon

7. Pekerjaan Lantai
Pekerjaan pemasangan tegel keramik lantai baru diperkenankan untuk dipasang setelah semua
Pekerjaan-pekerjaan dinding/plesteran dan plafond telah selesai dikerjakan
Lantai yang dipakai berkualitas baik sesuai dalam Rencana anggaran biaya atau petunjuk direksi
Pemasangan lantai keramik di lakukan seperti yang isyaratkan dalam spesifikasi teknis.
Lingkup Pekerjaan Lantai :
a. Pek. antai rabat beton 1 : 3 : 5
b. Pek. Keramik 20/40 Dinding Km/Wc (bermotif )
c. Pek. Keramik 20/20 wafel untuk lantai Km/Wc Tektur Kasar (Keramik bermotif)
d. Pas. Lantai Keramik 40/40 Polish (Ruangan ,Teras ) PADA Pos Jaga
e. Pek. Lantai keramik 30 x 30 cm
f. Keramik 20/25 Dinding Km/Wc (bermotif)

8. Pekerjaan Instalasi Listrik


Penyediaan dan persiapan seluruh material, peralatan harus dilaksanakan mengikuti standart
sehingga dapat beropersai secara sempurna.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik, pemasangan sistim kelistrikan di dasarkan pada Standar PUIL 2000
( Peraturan Umum Instalasi Listrik.) Tahun 2000
Lingkup Pekerjaan listrik meliputi:
pengadaan dan pemasangan semua komponen listrik termasuk lampu, saklar, stop kontak, instalasi
pengkabelan lengkap dengan pipa conduit, panel listrik

9. Pekerjaan Pembersihan
Sebelum diadakan Serah Terimakan kepada Pihak I (Pertama) , Penyedia wajib membersihkan semua
bagian Pekerjaan, terutama pada atap, lantai dinding, pintu/jendela, plafond dan lain-lain. Penyedia
juga harus membersihkan barang bekas/peralatan yang diperlukan. Semua sisa material yang tidak
digunakan lagi harus dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga halaman benar-benar bersih
dan rapih.

10. Masa Pemeliharaan


Selama masa pemeliharaan Penyedia wajib mengganti material yang tidak berfungsi dengan baik, dan
bertanggung jawab atas semua kekurangan dari setiap item pekerja yang telah dikerjakan. FHO

Anda mungkin juga menyukai