Anda di halaman 1dari 7

METODE 

PELAKSANAAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
Metode Pelaksanaan
1. Pekerjaan Pengukuran & Bouwplank.
 Sebelum pengukuran dimulai harus membersihkan lokasi dari pohon,   rumput/semak atau
sesuatu yang dapat mengganggu pelaksaan pekerjaan
 mengadakan  pengukuran  kembali  terhadap semua gambar yang akan dikerjakan dengan
teliti untuk mengetahui jumlah volume yang dilaksanakan.
 Menyediakan  semua  peralatan dan tenaga  kerja yang dibutuhkan sehubungan dengan
pekerjaan pengukuran dan pematokan untuk setiap pekerjaan yang memerlukannya.
 Memelihara patok-patok serta tugu  – tugu ukur utama selama masa pembangunan.
Pemeriksaan dan Pemeliharaan tugu patok dasar yang digunakan :
a. Sebagai referensi ketinggian permukaan dan patok–patok yang telah ada dilapangan.
b. Pemeriksaan dan pengecekan ketinggian elevasi bangunan.
c. Pemeriksaan dan pemeliharaan sumbu-sumbu, bukaan atau lubang yang terdapat pada
bangunan yang ada hubungannya dengan pekerjaan struktur dan Arsitektur.
 Bila  terdapat ketidak sesuaian antara  ukuran  gambar -gambar   dengan  kondisi  lapangan,
Maka harus memberitahukan kepada Pengawas.
 Pengukuran didampingi oleh Pihak Direksi
 Papan Bouplank di pasang sekitar 1meter keliling mengikuti bentuk luar dari bangunan yang
akan dikerjakan.
 Balok  di  potong  sesuai kebutuhan dan di tanam sehingga tidak bergeser selama
pekerjaan berjalan.
 Papan diserut dengan rata bagian rata bagian atasnya di paku pada patok balok dan  bagian
atas papan diberi tanda ukuran yang permanent, sesuai dengan ketentuan ukuran/kebutuhan
2. Papan Nama Proyek
Papan   nama  proyek   diletakkan  pada   tempat   yang   mudah  dilihat   umum.   Papan nama
proyek memuat :
a. Nama Proyek
b. Pemilik Proyek
c. Lokasi Proyek
d. Jumlah Biaya (Kontrak)
e. Sumber Dana
f. Nama Pelaksana (Kontraktor)
g. Proyek dimulai bulan, tanggal dan tahun

3. Administrasi dan Asbuilt Drawing


Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan dan untuk mendukung kelengkapan
data administrasi menyediakan foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan sebagai kelengkapan
administrasi Penyerahan Pertama (Profesional Hand Over) atau Penyerahan Kedua
(Final Hand Over).
 Foto dokumentasi dilakukan pada saat Kondisi pekerjaan 0%, 50% dan 100% pada lokasi
yang sama
 pengambill  foto dilakukan dari empat sisi jika memungkinkan
 Foto 0% adalah diambil pada saat pekerjaan belum dimulai yang dipakai untuk mengetahui
kondisi awal sebenarnya dari lokasi yang akan dikerjakan
 Foto 50% diambil pada saat sementara pelaksanaan pekerjaan pada kondisi 50%.
 Foto 100% diambil pada kondisi akhir pekerjaan yang telah selesai

Sebagai kelengkapan Berita Acara Serah Terima Pertama Dibuat Asbuilt drawing sebagai
gambar Purna Laksana.yang menggambarkan hasil dari semua kegiatan pelaksanaan yang
telah dikerjakan

5. Direksi Keet + Gudang Pengaman


Guna efisiensi pelaksanaan pekerjaan Membuat tempat disekitar lokasi pekerjaan sebagai Direksi
Keet. Direksi keet ini sebaiknya berukuran agak luas supaya bisa juga berfungsi sebagai gudang
tempat bahan, peralatan dan tenaga kerja

Tahapan Pelaksanaan dapat dilihat pada Jadwal Pelaksanaan yang kami lampirkan
PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
Metode Pelaksanaan
 Menyiapkan peralatan dan tenaga kerja
 Galian pondasi untuk pasangan batu dilakukan dengan terlebih dahulu dengan menetapkan
lay out pada titik as pondasi
 Dimensi galian sesuai dengan gambar kerja
 Setelah galian disetujui dilanjutkan dengan pemasangan pondasi batu gunung
 Dibagian bawah pondasi diisi pasir urug dengan ketebalan sesuai gambar kerja yang berfungsi
sebagai pasir alas pondasi.dan dipadatkan, diatas pasir urug dipasang pondasi batu kosong yang
terdiri dari batu gunung dan pasir urug lapisan ini harus dipadatkan dengan menyiram air
diatasnya, sehingga pasir mengisi rongga-rongga batu gunung tersebut.
 Kemudian dipasang pondasi batu gunung adukan 1Pc : 4Ps yang dibuat dengan dimensi sesuai
gambar
 Setelah pondasi selesai maka dilakukan pengurugan kembali dengan menggunakan
bahan tanah hasil galian yang disetujui oleh direksi.
 Bahan urugan dihampar disisi pasangan batu yang telah terpasang
 Untuk pekerjaan urugan tanah untuk peninggian lantai dan urugan pasir dikerjakan
sebelum pekerjaan pemasangan lantai keramik dikerjakan
Tahapan Pelaksanaan dapat dilihat pada Jadwal Pelaksanaan yang kami lampirkan

PEKERJAAN  STRUKTUR BETON 


Metode Pelaksanaan
Meliputi pekerjaan beton seperti sloef, Kolom,Kolom Praktis Ringbalk Praktis.
Bekesting/Acuan
 Semua bagian bekisting atau cetakan pembentuk beton harus direncanakan dan
dilaksanakan sebaik mungkin dan sesuai dengan ketentuan dari Direksi.
 Semua bagian dari bekisting atau cetakan pembentuk beton harus benar-benar kuat dan
kukuh serta harus dilengkapi pula dengan ikatan-ikatan silang dan penguat lainnya. Hal
tersebut dimaksudkan agar supaya tidak terjadi adanya perubahan bentuk sewaktu
dilakukan pekerjaan pengecoran, pemadatan dan pengetaran beton.
 Bekisting yang dibuat dari kayu atau Plywood harus benar-benar dibuat sebaik mungkin.
Semua sambungan harus benar-benar cukup terikat dan rapat untuk menghindari adanya
kebocoran beton.
 Untuk menghindari melekatnya beton pada bekisting, maka lapiskan minyak pelumas
yang tipis atau bahan lainnya yang telah disetujui Direksi Dalam hal ini harus dijaga pula
bahwa besi beton tidak boleh sama sekali terkena lapisan minyak tadi, ataupun
lapisan penutup lainnya yang dapat mempengaruhi daya lekat beton terhadap besi
Pembesian
Pemotongan dan pembengkokan besi beton.
 Gunakanlah meja yang kuat dan rata
 Siapkanlah gambar acuan
 Cek diameter besi
 Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Pemasangan besi beton.
 Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
 Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses
pemadatan beton
 Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan
atau spesifikasi teknis.
 Rakitan pembesian kolom yang telah dipasang harus diikat ke bekisting supaya kuat, 
Pengecoran
Semen, Pasir, Air, kerikil  cor  atau  batu  pecah yang Dipergunakan Dalam Pekerjaan Ini harus sesuai
dengan spesifikasi yang dipersyaratkan dan mendapat persetujuan dari Pihak Direksi
 Pencampuran adukan dilakukan dengan mesin pengaduk(Molen),pencampuran menggunakan
tenaga manusia harus mendapat persetujuan Direksi
 Semua volume dan berat agregat, semen dan air harus ditakar dengan seksama
 Pipa, angker dan bahan lain yang dibuat dari besi yang ditanam dalam beton harus
dipasang  cukup  kuat  sebelum pelaksanaan pengecoran beton, kecuali jika ada perintah
lain dari Direksi. 
 Sebelum adukan beton dicor,semua ruang-ruang yang akan diisi dengan beton harus dibersihkan
dari kotoran-kotoran,kemudian cetakan-cetakan dan pasangan-pasangan dinding yang akan
berhubungan dengan beton harus dibasahi dengan air sampai jenuh. Permukaan tanah atau lantai
kerja harus dibasahi dengan siraman air sebelum pengecoran, permukaan tersebut harus  tetap
basah dengan penyiraman air terus  menerus  sampai tiba  saat pengecoran.  
 Setiap kali akan mulai mengecor harus mendapatkan izin dari Direksi.
 Pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai mencapai siar-siar pelaksanaan yang ditetapkan
menurut gambar atau dengan persetujuan Direksi.
 Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran harus dilakukan
dengan cara-cara denga mana tidak terjadi pemisahan dan kehilangan bahan-bahan. Cara
pengangkutan adukan beton harus lancar dan kontinyu sehingga  tidak terjadi  perbedaan  waktu
Pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang belum dicor.
 Pekerjaan pengecoran harus dipadatkan sebaik-baiknya sehingga tidak terjadi cacat beton seperti
kropos,adanya kantong  udara dan sarang koral yang akan memperlemah kekuatan beton
 Selama perawatan, bekesting kayu dibiarkan tetap tinggal agar beton tetap basah untuk mencegah
retak pada sambungan beton lama dan baru karena pengeringan beton yang terlalu cepat
 Perbaikan cacat permukaan harus dilakukan segera setelah cetakan dilepaskan, semua permukaan
”exposed” (terbuka) harus diperiksa secara teliti, bagian yang tidak rata harus segera digosok atau
diisi secara baik agar diperoleh suatu permukaan yang seragam dan merata.

Tahapan Pelaksanaan dapat dilihat pada Jadwal Pelaksanaan yang kami lampirkan

PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN


Metode Pelaksanaan
1. Pasangan Batu Merah
- Menyiapkan peralatan dan tenaga kerja
- Penembokan harus dipasang dengan ukuran seperti pada gambar rencana, begitu juga mengenai
tinggi dan tebalnya.
- Sebelum pemasangan, bata merah harus dibasahi dulu dengan air untuk menjamin perlekatan
yang lebih baik antara mortar dan bata merah
- Sebelum pemasangan batu hendak memasang benang sebagai penuntun Untuk mendapatkan
pasangan batu merah yang rapi
- Menakar air, semen dan pasir sesuai kebutuhan. Adukan yang dipakai yaitu campuran 1 Pc : 5Psr.
- Mencampur bahan dan material secara merata selama kurang lebih 2 – 3 menit
- Setelah adonan spesi tersebut sudah merata, lalu dituang kedalam tong yang tersedia, kemudian
diteruskan ketempat yang membutuhkan
- Pada posisi seperti yang ditunjuk dalam gambar disediakan tempat untuk kusen Pintu, jendela dan
juga pemasangan lubang ventilasi
- Pasangan batu merah diikat dengan kolom beton
- Antara kolom dan pasangan batu merah dipasang angker
- Pasangan batu merah yang telah selesai diikat dengan pasangan beton Ringbalk
2. Plesteran + Acian
- Menyiapkan peralatan dan tenaga kerja
- Meliputi pekerjaan plesteran dinding dan pondasi batu gunung bagian luar
- Semua permukaan Dinding bata dan pondasi yang akan diplester harus dibuat kasar dan
dibersihkan dari segala macam kotoran, disiram kemudian diplester dengan adukan 1 PC : 5 Psr
- Pekerjaan plesteran harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus. Jika plesteran 
menunjukkan hasil yang tidak memuaskan seperti tidak rata, tidak tegak lurus atau bengkok,
adanya pecahan atau retak, keropos, maka bagian tersebut harus dibongkar kembali untuk
diperbaiki.
- Permukaan dinding maupun beton yang telah diplester kemudian dilicinkan dengan saus semen
semen (Acian)

3. Timb. Tanah Bawah Lantai


- Bahan timbunan yang digunakan sesuai dengan yang dipersyaratkan dan persetujuan pihak Direksi
- Dihampar lapis demi lapis dan dipadatkan sampai mencapai kepadatan maksimum
4. Pekerjaan Urugan dan Rabat Lantai
- Menyiapkan peralatan dan tenaga kerja
- lantai dibersihkan dari kotoran dan dihampar pasir dengan ketebalan sesuai gambar kerja
- Sebelum pengecoran lantai disiram
- Pengecoran rabat menggunakan adukan 1Pc : 3Ps : 5Kr
5. Pekerjaan Pasangan Keramik
- Menyiapkan peralatan dan tenaga kerja
- Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup kering dan rata
- Keramik yang akan dipasang sebaiknya direndam terlebih dahulu agar daya rekat semen dengan
keramik bagus sehingga keramik yang terpasang nantinya tahan lama
- Adukan  semen  untuk  pemasangan  keramik  harus penuh,  baik  permukaan  dasar maupun 
dibadan belakang  keramik lantai  atau dinding  yang terpasang
- Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata
- Keramik yang digunakan untuk lantai dalam ruangan, selasar dan teras adalah keramik dengan
ukuran 40 x 40 cm polos dan spesifikasinya harus disetujui oleh Pihak Direksi
- Untuk keramik KM/WC dan Meja beton digunakan keramik 20x20 cm warna dan spesifikasinya
harus disetujui oleh Pihak Direksi
- Dinding kamar mandi dipasang keramik 20x25 cm
- Pada dinding bagian bawah dipasang pling kermaik ukuran 10x40 cm
- Pada saat dipasang keramik ditumbuk secara hati-hati sehingga keramik menempel dengan kuat
- Semua neut/pertemuan antar keramik diisi dengan semen warna sesuai dengan warna keramik
yang terpasang
Tahapan Pelaksanaan dapat dilihat pada Jadwal Pelaksanaan yang kami lampirkan

Pekerjaan Rangka Kap dan Atap
Metode Pelaksanaan
1.   Pekerjaan Rangka Kap
- Rangka dibuat dari Rangka Baja Ringan(Zinccalium)
- Semua Bahan Baja Ringan yang akan dipasang harus disetujui Pihak Direksi
- Jumlah,  sistem  dan  kemiringan  pemasangan  kuda – kuda  disesuaikan  dengan  gambar
rencana dan mendapatkan persetujuan dari Pihak Direksi
- Setiap  pertemuan  pada  kuda-kuda  diikat  dengan  kuat  dengan  baut,  angker  dan  beugel.
Setiap sambungan harus sesuai dengan aturan konstruksi baja Ringan.
- Semua  jenis  pasangan  dengan  dimensi,  posisi,  jarak  dan  bentuk  harus  sesuai  dengan
Gambar
2.   Pekerjaan Lisplank
- Listplank dibuat dari superplank
- Diketam lurus dan licin pada semua sisinya sehingga didapat ukuran bersih 2/18 cm
- Listplank dipasang harus lurus rapi dan sejajar dengan dinding
- Listplank sebaiknya dipaku dengan baik agar listplank tersebut terpasang dengan kuat
- Jenis Sambungan listplank yang digunakan sesuai dengan persetujuan Pihak direksi
3.   Pekerjaan Atap
- Atap yang dipasang adalah atap spandek
- Sebelum  memasang  atap  spandek,  dipasang  benang  secara  vertikal  dan  horisontal
sebagai penuntun agar pasangan seng menjadi lurus dan rapi
- Setiap spandek yang terpasang dipaku/sekrup sebagai penguat. dipaku dengan hati-hati 
agar tidak menimbulkan kebocoran pada atap
- Setelah pemasangan atap maka dilanjutkan dengan pemasangan bubungan yang
bahannya sama dengan atap spandek yang digunakan
- Cara pemasangan atap dan bubungan harus disesuaikan dengan ketentuan yang
dipersyaratkan.
Tahapan Pelaksanaan dapat dilihat pada Jadwal Pelaksanaan yang kami lampirkan
PEKERJAAN   PINTU DAN JENDELA
Metode Pelaksanaan
- Kayu yang dipakai untuk pekerjaan adalah kayu kelas I yang bermutu baik dengan ukuran jadi
sesuai yang tercantum dalam gambar dan yang disetujui oleh Direksi
- Semua kayu yang akan dipasang harus diserut dulu
- Model pintu dan jendela sesuai dengan Gambar kerja dan petunjuk Direksi
- Pada Km/WC dipasang pintu alumunium
- Dipasang kaca bening 5 mm
- Kunci tanam dipasang pada semua pintu
- Semua  kunci-kunci,  grendel,engsel  dan  Hak  Angin  harus  dikerjakan  dengan  memperhatikan
letak/posisi kunci-kunci,grendel engsel dan Hak angin agar kelihatan baik dan rapi

Tahapan Pelaksanaan dapat dilihat pada Jadwal Pelaksanaan yang kami lampirkan
PEKERJAAN PLAFOND
Metode Pelaksanaan
A.  Pemasangan Rangka Plafond
1.  Lokasi/ruangan yang akan dipasang terlebih dahulu ditimbang dengan slang timbangan
untuk mendapatkan ketinggian plafond yang akan dipasang nantinya.Letak Ketinggian
plafond terpasang harus sesuai dengan petunjuk Pihak Direksi
2.  Setelah didapatkan ketinggian yang diinginkan kemudian dilanjutkan dengan pemasangan
rangka plafond
3.  Rangka plafond yang dipasang pertama adalah Rangka induk plafond berupa besi hollow
4x4 cm. Rangka induk tersebut digantungkan kekuda-kuda atap dengan menggunakan
kawat penggantung
4.  Rangka induk tersebut dipasang secara melintang dengan jarak sesuai dalam gambar atau
persetujuan direksi
5.  Setelah rangka induk terpasang kemudian dibawahnya dipasang rangka pembagi yang
dipasang secara membujur dengan menggunakan besi hollow ukuran 4x2 cm.
6.   Pertemuan antara rangka harus di ikat dengan sekrup dengan baik
B.   Pemasangan Plafond
1.   Setelah Rangka terpasang kemudian ditutup dengan plafond calsiboard
2.   Pemasangan  plafond  harus  menyiapkan  letak  titik  lampu  jaringan  instalasi  listrik  yang  ak
an
dipasang.Kabel-kebel instalasi listrik harus sudah terpasang sebelum dipasang palfond
3.   Pemasangan plafond diikat dengan menggunakan sekrup
4.   Semua jenis  material  yang  digunakan pada  item  pekerjaan  ini  harus  mendapat  persetujua
n
Pihak Direksi sebelum dipasang
5.   Pada sudut pertemuan antara dinding tembok dan pasangan plafond diberi list profil calsiboard
Tahapan Pelaksanaan dapat dilihat pada Jadwal Pelaksanaan yang kami lampirkan
PEKERJAAN SANITASI
 Semua kran yang dipasang adalah merk yang berkwalitas baik, harus dipasang pada pipa air dengan
kuat,siku, penempatan harus sesuai dengan gambar rencana dan tidak ada kebocoran-kebocoran.
 Diameter pipa yang digunakan disesuaikan ukuran dalam gambar rencana.
 Memasang kloset jongkok dan westapel
 Semua lubang pembuangan air kotor harus memakai saringan air (floor drain)
 Pada dinding KM/Wc dipasangt tempat sabun
 Pemasangan alat sanitasi harus dilakukan secermat dan serapih mungkin dengan
 penempatan dan ukuran sesuai dengan gambar serta tidak boleh terdapat kebocoran,
 sebelum dipasang harus telah diperiksa dan mendapat persetujuan Direksi.

 Pembuatan septitank dengan ukuran sesuai gambar kerja
 Pengujian seluruh sistem sebelum pekerjaan diserahkan.
 Pemasangan bak kontrol sesuai gambar   kerja untuk mengantisipasi penyumbatan pada pipa
 Pengobaran air tanah sebagai sarana untuk mendapatkan air yang dilengkapi dengan pompa air
 Pengeboaran sebaiknya dilakukan diawal yang bertujuan sebagai penunjang kebutuhan air kerja
Tahapan Pelaksanaan dapat dilihat pada Jadwal Pelaksanaan yang kami lampirkan
PEKERJAAN CAT
Metode Pelaksanaan
A.  Cat kayu
1.   Semua kayu yang kelihatan harus dicat
2.   Bidang kayu yang kelihatan tersebut didempul untuk menutup lobang atau sambungan pada
permukaan kayu kemudian dilanjutkan dengan mengamplasnya dengan kertas pasir hingga
licin dan bersih
3.   Setelah  kayu  licin  lalu  dimeni  hingga  rata  kemudian  dicat  dengan  cat  dasar.  Setelah  cat
dasar sudah kering kemudian dicat kembali sebgai cat penutup sebanyak  2 kali dengan cat
kayu/cat warna
B.  Cat tembok
1.   Sebelum  dicat,  Permukaan  dinding  tembok  yang  telah  diplester  dilincinkan  dengan  plamur
diamplas menggunakan kertas pasir agar cat dapat merekat kedinding dengan baik
2.   Agar  lebih efisien pengecetan dilakukan dengan menggunakan kuas  rol sedangkan bagian-
bagian yang tidak dapat dijangkau oleh kuas rol dicat menggunakan kuas biasa.
3.   Pengecetan   dilakukan dengan cat  dasar 1 kali setelah kering dilanjutkan dengan cat
penutup/cat warna sebanyak 2 kali
C. Cat Plafond
1.  Sebelum dicat, Pertemuan antar plafond diberi isolasi agar sambungan tidak kelihatan
kemudian  didempul  dengan  compoun  lalu  diamplas  menggunakan  kertas  pasir  agar  cat
dapat merekat kepermukaan plafond dengan baik
2.  Agar  lebih efisien pengecetan dilakukan dengan menggunakan kuas  rol sedangkan bagian-
bagian yang tidak dapat dijangkau oleh kuas rol dicat menggunakan kuas biasa.
3.  Pengecetan   dilakukan   dengan   cat   dasar 1 kali setelah kering dilanjutkan dengan cat
penutup/cat warna sebanyak 2 kali
D. Cat Lestplank
Lestplank yang telah dipasang dicat dengan menggunakan cat yang telah disetujui Pihak Direksi
Tahapan Pelaksanaan dapat dilihat pada Jadwal Pelaksanaan yang kami lampirkan

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Metode Pelaksanaan
1. Pengabelan instalasi dalam menggunakan kabel NYM 2,5 mm
2. Instalasi  yang  berada  dalam  pasangan  tembok  dilindungi  dengan  menggunakan  pipa
PVC 5/8” yang berkualitas baik
3. Setiap sock-sock, teedos dan kruis dos diisolasi ban
4. Pemasangan  zekring/MCB,  saklar  dan  stop  kontak  dilengkapi  dengan  inbow  dos  dari
plastik
5. Kabel yang disambung harus dilindungi dengan isolasi lasdop
6. Pemasangan  instalasi  dan  stop  kontak  harus  menggunakan  tiga  kawat  dimana  salah
satu kawatnya adalah kabel Arde
7. Tinggi  pasangan  saklar  lampu  dan  stop  kontak  dari  lantai  hingga  titik  as  saklar/stop
kontak adalah 155 cm kecuali ditentukan lain oleh pihak direksi
8. Pemasangan fitting lampu disesuaikan dengan gambar dan penempatannya disesuaikan
kondisi ruangan
9. Setelah   jaringan   instalasi   telah   siap   maka   terakhir   dipasang   bola   lampu   dengan
menggunakan lampu TL
10.  Semua  proses  pengerjaan  harus  dikerjakan  oleh  tenaga(instalator)  yang  disetujui  oleh
Pihak Direksi
Tahapan Pelaksanaan dapat dilihat pada Jadwal Pelaksanaan yang kami lampirkan

PEKERJAAN PEMBERSIHAN
Metode Pelaksanaan
1.  Setelah semua item pekerjaan diselesaikan lokasi pekerjaan tersebut harus dibersihkan   agar
kelihatan seperti semula
2.  Semua  sisa-sisa  material  dan  alat-alat  kerja  disingkirkan  dari  lokasi  kerja  diangkut  dengan
menggunakan mobil

MASA PEMELIHARAAN
Selama masa pemeliharaan Kontraktor Pelaksana berkewajiban untuk mengganti material yang
tidak berfungsi dengan baik, dan bertanggung jawab atas semua kekurangan dari item pekerja yan
g
telah dikerjakan

Anda mungkin juga menyukai