2015
dilaksanakan sesuai gambar yang telah ditetapkan dengan Syarat-syarat Teknis sebagaimana
tercantum dalam pasal demi pasal di bawah ini.
2. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Tim Pelaksana adalah Pembangunan Ruang Kelas Baru
(RKB) SMK Negeri ................, Kendal, Jawa Tengah dengan konstruksi sebagai berikut :
- Pondasi
Batu belah
- Kerangka
Beton bertulang
- Dinding
Batu Merah
- Kosen-kosen
Kayu Bangkirai
- Lantai
- Langit-langit
- Rangka Atap
Baja Ringan
- Atap
- Nok / Reuter
Baja Ringan
- Usuk / Reng
Baja Ringan
- Lisplank
Kayu Bangkirai
- Daun Pintu
a. Piket-piket guna penunjuk, titik duga dan lain sebagainya dibuat dari kayu tahun yang baik dan
kering ukuran 5 x 7 x 100 cm.
b. Bouwplank harus dipasang pada patok-patok.
Bouwplank dibuat dari kayu tahun yang baik dengan ukuran 2 x 20 cm sebelah atasnya diserut
rata, tinggi bouwplank menunjukkan tinggi lantai 0.00 dari bangunan.
c. Profil untuk pasangan harus dari kayu kalimantan / kayu yang tua, kering dan lurus, sedang
untuk pekerjaan tanah dan pondasi boleh memakai bambu.
d. Papan nama dibuat dari rangka kayu kalimantan dan dilapisi dengan seng.
PASAL III. 04
AIR KERJA
Tim Pelaksana harus memperhitungkan penyediaan air kerja untuk keperluan bangunan baik dari
sumur pompa atau cara-cara lain yang memenuhi syarat.
PASAL III. 05
PEKERJAAN TANAH GALIAN DAN URUGAN PONDASI
1. Galian tanah untuk pondasi harus mencapai tanah keras (sesuai gambar), lereng galian
harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mudah longsor.
2. Tim Pelaksana diharuskan melapor pada Pengawas dan dimintakan persetujuan
keputusannya, sebelum pekerjaan pondasi dimulai.
3. Tanah galian harus (ditimbun) di luar bouwplank dan diratakan sedemikian rupa , sehingga
air hujan lekas dapat mengalir ke saluran pembuang.
PASAL III. 06
PEKERJAAN PONDASI BATU BELAH
1. Pondasi batu belah :
a. Sebelum pondasi dipasang, jika parit-parit tergenang air, maka air tersebut harus dikuras
/
dipompa keluar dahulu sehingga kering.
b. Sebelum dipasang aanstamping batu belah, dasar galian harus diberi pasir setebal 10
cm, dibasahi dan ditumbuk sampai padat.
c. Aanstamping dibuat dari batu belah kosongan yang dipasang berdiri (diatur tegak) dan rapat
sehingga merupakan jaringan ceracah setebal 20 cm dan tidak ada batu-batu yang tertumpuk.
d. Sela-sela antara batu belah tersebut diisi dengan pasir sampai padat, sehingga permukaan rata
dan datar sebagai lantai kerja dan disiram air sampai rata.
e. Pondasi dibuat dari batu belah sebesar maksimum 20 cm dengan adukan / spesi 1Pc : 6 Psr
dan dibraben dengan adukan yang sama.
2. Pondasi Rollag :
Pondasi rollag dari pasangan batu merah dengan spesi 1Pc : 3 Psr yang dibawahnya diberi
lapisan pasir pasang setebal 5 cm.
PASAL III. 07
PEKERJAAN PASANGAN TEMBOK
1. Seluruh pasangan tembok dibuat dari pasangan batu merah tebal dan rata. Sebelum
dipasang, batu merah harus direndam di dalam air dahulu / disiram hingga jenuh.
2. Pasangan batu merah untuk dinding mulai dari permukaan atas sloff sampai setinggi 50 cm di atas
permukaan lantai dalam ruangan dan dinding ruang yang tidak terlindung menggunakan adukan
1Pc : 3 Psr
.
Untuk pasangan dinding lainnya digunakan adukan campuran 1Pc:6Psr
3. Mengerjakan pasangan batu merah setiap harinya tidak boleh lebih dari 100 cm tingginya
dari permukaan memasang dan harus selalu dibasahi sekurang-kurangnya selama 2 minggu.
4. Pasangan batu merah yang dipasang harus batu merah yang utuh, kecuali pada tempat yang
membutuhkan pasangan batu merah patahan.
5. Pasangan batu merah rollag di atas kosen pintu / jendela yang bentangnya kurang dari 1,20 m
memakai campuran 1Pc : 3 Psr.
PASAL III. 08
PEKERJAAN BETON BERTULANG
1. Syarat-syarat Umum untuk pekerjaan beton ini berlaku PBI 1971 serta peraturan untuk
pemeriksaan bahan bangunan NI. 2 (PBI-71).
2. Konstruksi beton harus dibuat dengan campuran 1Pc : 2 Psr : 3 Split.
3. Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi :
Sloof, kolom praktis, ringbalk dan balok dengan campuran 1Pc : 2 Psr : 3
Split.
Sedang untuk pelaksanaannya harus disesuaikan dengah gambar detail . Bekisting dibuat dari kayu
sengon tebal 2-3 cm, sebelum dicor bekisting dibersihkan dari kotoran-kotoran dan disiram dengan
air hingga basah semua.
4. Tulangan sengkang / beugel tidak boleh melekat pada bekisting atau tumpuan lain, untuk itu harus
dibuat ganjal-ganjal beton blok dengan syarat pemasangan dan tebal sesuai PBI 1971.
5.
Sebelum pengecoran dilakukan, Tim Pelaksana diwajibkan melapor kepada Pengawas untuk
persetujuannya.
6. Bahan beton yang digunakan untuk split, digunakan split yang cukup kekerasannya, tidak berpori
dan rapuh. Pasir yang digunakan adalah pasir yang sejenis dan atau yang tidak mengandung
lumpur. Semen yang digunakan adalah semen PC Merk Nusantara / sejenis.
7. Semua penulangan-penulangan dan ukuran-ukuran beton harus disesuaikan dengan gambar detail.
8. Balok latei digunakan di atas kosen pada bentang-bentang yang lebih besar dari 1,20 m.
PASAL III. 09
PEKERJAAN PLESTERAN
1.
Semua pasangan dinding batu merah yang kelihatan harus diplester dengan ketentuan :
pasangan dinding batu merah campuran 1Pc : 5 Psr dan plester dengan campuran sama.
2. Semua pekerjaan beton bertulang yang terlihat, dimana permukaannya kelihatan , harus diplester
dengan campuran 1Pc : 3 Psr dengan tebal tidak boleh lebih dari 2 cm, kecuali ditentukan lain.
3. Semua pasangan yang akan dimulai diplester, harus disiram air sampai basah dan bersih dari
kotoran-kotoran.
4. Plesteran harus menghasilkan bidang yang rata serta sponengan harus kelihatan rapi, dimana
setiap sponengan harus menghasilkan garis yang lurus.
Lain-lain sesuai dengan gambar dan sesuai dengan petunjuk Pengawas. Untuk sponengan harus
menghasilkan garis yang lurus.
5. Dinding batu merah yang akan diplester, nadnya harus dikorek dahulu, dibasahi air baru diplester.
6. Pekerjaan plesteran baru boleh dikerjakan sesudah bangunan tertutup atap.
7. Pasangan tembok yang tidak tampak juga harus diplester.
PASAL III. 10
PEKERJAAN LANTAI
1. Pekerjaan lantai seluruh ruangan dan selasar menggunakan keramik kualitas baik dan mendapat
persetujuan dari Pengawas.
2. Keramik yang dipasang sudah melalui proses pemilihan / seleksi yang mana bentuk dan ukuran
sama., tidak ada bagian yang gumpil atau cacat / retak dan persetujuan Pengawas secara tertulis.
3. Setelah tegel terpasang, nad-nadnya harus betul-betul lurus. Bidang permukaan lantai harus rata
waterpass dan tidak ada bagian yang bergelombang.
4. Setelah pemasangan selesai dengan rapi dan telah dilaporkan kepada Pengawas untuk
pemeriksaan dan persetujuannya, kemudian dilakukan pengecoran lobang antara masing-masing
unit dengan menggunakan semen sesuai dengan warna tegelnya.
5. Pada bagian tertentu digunakan tegel plint dan harus diratakan dengan baik.
6. Pemotongan dilakukan dengan baik dan rapi dan harus diratakan dengan baik.
7. Seluruh bidang lantai harus dibersihkan, sehingga permukaan tegel bebas dari noda-noda semen
dan seluruh permukaan menjadi bersih dan rata.
PASAL III. 11
PEKERJAAN KOSEN
1. Kosen pintu / jendela bangunan dengan ukuran 5,5 x 11,5 cm dan krepyak kayu Kruing dengan
bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar detail, kayu harus betul-betul tua, kering, lurus dan
tidak terdapat mata kayu ataupun cacat-cacat yang lain.
2. Kosen dibuat sesuai dengan gambar, kosen tidak boleh dimeni dahulu sebelum diperiksa
oleh
Pengawas di tempat pekerjaan.
Penyetelan kosen betul-betul dijaga agar permukaan kosen yang kelihatan tidak cacat. Kayu-kayu
penyokong sementara tidak boleh dipakukan pada bidang-bidang luar dari pada kosen-kosen.
3. Tiap kosen yang berhubungan dengan dinding, diberi angkur dari besi sebanyak 8 buah.
Untuk kosen jendela sebanyak 6 buah dan dimatikan dengan campuran 1Pc:3 Psr.
4. Pemasangan kosen pintu/jendela harus betul-betul lot dan waterpass. Bidang yang berhubungan
langsung dengan tembok sebelum dipasang harus dicat terlebih dahulu dengan meni 2 kali.
PASAL III. 12
PEKERJAAN DAUN PINTU PANIL DAN JENDELA
1. Semua daun pintu menggunakan daun pintu panil multiplek 9 mm dengan kerangka kayu Kruing
kualitas baik, dengan ukuran disesuaikan dengan gambar detail.
2. Kaca untuk jendela menggunakan kaca bening, ukuran 5 mm, pemasangannya dilakukan dengan
baik dan diberi toleransi untuk memungkinkan menyusut
(diberi renggang).
Sebelum dipasang, kaca harus sudah mendapat persetujuan / diseleksi oleh Pengawas
terlebih dahulu. Pemasangan kaca harus rapat dan rapi.
3. Pemberian tanda pada kaca memakai kapur, tidak diperbolehkan memakai potonganpotongan kertas yang ditempel dengan lem.
PASAL III. 14
PEKERJAAN RANGKA ATAP
1.
Lingkup Pekerjaan
a.
kuda-kuda),
desain
kuda-kuda,
pembuatan kuda-kuda
steelfast sampai siap dipasangi bahan penutup atap sesuai dengan surat
2.
3.
Ikatan angin
4.
b.
c.
2.
Persyaratan bahan
a.
Bahan baja yang digunakan untuk rangka kuda-kuda, struktur pengaku dan reng
adalah baja high tensile strength, dengan mechanical properties seperti table 1.
Tabel 1 :
Steel grade
b.
G550
550 Mpa
550 Mpa
Modulus of Elasticity
200.000 Mpa
Shear moduluss
80.000 Mpa
Lapisan anti karat baja ringan ( coating ) berupa Zinkgalum dengan cara Hot-dip Zinccoated, dengan spesifikasi teknis pada table 2.
Tabel 2 :
Coating class
G22
220 gr/m2
220 gr/m2
187 gr/m2
Sesuai dengan kode JIS G 3302 Hot Dipped ZincCoated for Struktural Sheet and
Coils.
1) Batang utama kuda-kuda (bottom chord dan top chord) menggunakan profil Z-Section
dengan dimensi 95 x 33Z08, 95 x 33Z10, dan 74 x 33Z08.
2) Rangka batang pengisi kuda-kuda ( web ) menggunakan profil C-Section dengan dimensi
65 x 26C08 dan profil W-Section dengan dimensi
3) Struktur pengaku kuda-kuda ( braching ) terdiri dari Bottom chord braching mengunakan
profil B-Section 45 x 27B50, top chord braching mengunakan profil B-Section 45 x
27B50 atau strab brace sesuai kebutuhan desain,
Section 45 x
27B50.
Alat sambung kuda-kuda baja ringan berupa sekrup khusus yaitu self drilling screw dengan
spesifikasi teknis seperti pada table 3.
Tabel 3 :
Minimum rating corosi
16 mm
Kepadatan alur
16 mm
4,80 mm
3,80 mm
Kekuatan mekanikal
5,10 KN
Gaya aksial
8,60 KN
Gaya torsi
6,90 KN
Alat sambung ( connector ) kuda-kuda baja ringan ke struktur pendukung top plate
menggunakan alat MGN ( multigrip ), yang berfungsi untuk menahan beban vertical dan
horizontal. Jika dipandang perlu alat tambat kuda-kuda untuk menahan up-lift atau beban
angin yang terlalu besar dapat mengunakan Cyclone strap.
Pemasangan angkur top plate/murplat ke ring balok beton menggunakan dynabolt, yang
dipasang setiap jarak tertentu sesuai kebutuhan, seperti gambar dibawah.
3.
Persyaratan pelaksanaan
a.
Pembuatan dan pemasangan bahan baja yang digunakan untuk rangka kuda-kuda dan
bahan lain terkait harus dilaksanakan sesuai dengan gambar desain yang telah
dihitung dengan computer menggunakan software Pryda Computaroof sesuai dengan
Pryda truss Systems Standards and Specifikations atau peraturan (code) rujukan yang
berlaku.
b.
Perakitan kuda-kuda dilakukan di workshop dengan mesin perakit / jig dengan alat
sambung Self drilling screw.
c.
d.
Pihak kontraktor bersedia menyiapkan semua struktur ring balok penopang kuda-kuda
dengan kondisi rata air ( waterpass level )
e.
Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang
dipakai untuk
konsultan perencana
g.
Penambatan kuda-kuda ke top plate / murplate menggunakan alat sambung multi grip
utuk menahan gaya vertical dan horizontal. Top plate / murplate harus diangkur
ke struktur ring balok tumpuan kuda-kuda dengan dynabolt.
h.
Pemasangan brancing rangka atap harus dipasang secara benar sesuai desain
sehingga system rangka atap dapat bekerja secara bersama-sama (as in integral
structure)
i.
j.
dipakai sesuai
Jaminan Structural
a.
Jaminan yang dimaksud adalah jika terjadi deformasi yang melebihi ketentuan maupun
keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap steelfast, meliputi : kuda-kuda,
struktur pengaku dan reng.
b.
Kekuatan rangka atap steelfast dijamin dengan kondisi sesuai peraturan pembebanan
Indonesia dan mengacu pada persyaratan - persyaratan seperti yang tercantum pada
Cold formed code for structural steel (Australian Standard/new Zealand
standard
4600:1996) dengan desain structural berdasarkan Dead and Live Loads and Load
Hasil uji kadar coating galvanishing dari laboratorium Uji bahan dan barang Teknik
Jakarta, Tahun 2006.
PASAL III. 15
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1. Bahan penutup atap keseluruhannya adalah genteng press eks Kebumen atau Jatiwangi dan baik
kualitasnya serta disetujui Pengawas.
2. Untuk genteng bubungan harus menggunakan genteng merk dan kualitas sama, dipasang rapi dan
rata.
PASAL III. 16
PEKERJAAN LISTPLANK
1.
Listplank bawah genteng seluruhnya dibuat dari kayu Bangkirai ukuran lebar 20 cm dan tebal 2
cm dengan konstruksi dan pelaksanaan sesuai dengan gambar detail.
2. Kayu dipasang harus tua, lurus, kering tanpa cacat-cacat dan disetujui oleh Pengawas.
3.
Pemasangan listplank bawah genteng harus menghasilkan bidang yang rata dan dijamin
kekuatannya. Sambungan-sambungan harus betul-betul rapi dan tidak ada bagian yang
bergelombang dan harus diwaterpass. Kemudian harus dicat dengan cat kayu.
PASAL III. 17
PEKERJAAN PLAFOND DAN LANGIT-LANGIT
1. Rangka langit-langit untuk balok induk plafond dengan kayu kruing ukuran 6x12 cm tiap jarak 300
cm sedang untuk balok anak dipakai kayu sejenis ukuran 4/6 cm.
2. Rangka langit-langit dibut dengn bentuk sedemikian rupa sehingga tidak lentur. Pada bagian
tertentu dari tiap ruangan yang bagian atas berbatas dinding tembok dipasang lubang control
dengan lebar 50/100 cm. untuk semua kayu diserut hingga halus dan rata.
3. Rangka langit-langit menggunakan kayu kruing dan sejenis. Kayu cacat kropos, kayu yang dimakan
bubuk, dan kayu yang cacat lentur pada bagian ujung maupun tengahnya akan ditolak.
4.
Balok anak dipasang dengan system klos yang dibuat dengan kayu kruing ukuran 2/3 cm
dengan perkuatan sedemikin rupa sehingga kuat dan kokoh.
5. Hubungan dengan klos pengikat harus rapih dan urus, sudut pertemuan harus siku, sambungansambungan tidak boleh lentur.
6. Penutup Langit-Langit seluruhnya menggunakan Gypsum tebal 9 mm
7. Untuk List-List Penutup antara langit-Langit dan tepi dinding menggunakan list Gypsum.
PASAL III. 18
PEKERJAAN BESI PENGGANTUNG DAN PENGUNCI DLL
1. Semua kunci tanam digunakan merk Kuda Terbang yang dapat 2 kali mengunci dan verchroom.
2.
Untuk setiap daun pintu dipasang engsel NYLON 3 (tiga) buah ukuran 14 cm dan pada tiap
jendela dipasang 2 (dua) buah engsel H dengan ukuran 8 cm dilengkapi 2 (dua) buah kait angin,
tarikan 1 buah dan grendel 1 buah.
3. Untuk daun pintu double harus dipasang expagnolete tanam 2 (buah) untuk bagian atas dan
bawah.
4. Sebelum penyerahan pertama terjadi, semua peralatan termasuk tersebut di atas harus diberi
minyak olie, supaya semua alat-alat tersebut bisa berjalan dengan lancar dan berfungsi.
PASAL III. 19
PEKERJAAN LISTRIK
1. Pekerjaan instalasi listrik :
a. Yang dimaksud pekerjaan listrik ialah pemasangan instalasi listrik dalam bangunan
lengkap dengan stop kontak, sakelar dan lain-lain, tidak termasuk dalam penyambungan listrik.
b. Pelaksanaan pekerjaan listrik harus oleh badan usaha yang terdaftar sebagai instalator yang
telah mendapat pengesahan dari PLN.
c. Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disebutkan dalam VDE/DIN
dan Peraturan Umum Instalasi Listrik yang dikeluarkan oleh PLN.
d. Penilaian baik terhadap hasil pekerjaan diputuskan oleh pemeriksaan Pengawas.
e. Pengadaan jasa diwajibkan menyedikan gambar-gambar revisi sesuai dengan standart PLN
setelah terlebih dahulu disetujui Pengawas.
f.
Untuk instalasi listrik / titik lampu / stop kontak biasa digunakan kabel jenis dan ukuran yang
sesuai dengan gambar serta memenuhi persyaratan untuk tegangan 220 Volt.
g. Stop kontak dan sakelar digunakan merk dan kualitas yang baik dan disetujui oleh Pengawas.
Dipasang pada ketinggian 1,50 m dari muka lantai untuk sakelar dan stop kontak.
h. Semua titik lampu dan stop kontak dilengkapi dengan arde, untuk lampu-lampu dan stop
kontak dilakukan untuk setiap group.
Arde pada panel utama ditanam kira-kira 5 m mencapai muka air tanah dengan menggunakan
pipa besi galvanis 1 serta dengan kawat BC 15 mm2 dan dilengkapi dengan bak kontrol.
2. Pekerjaan lampu :
Dalam ruang kelas yang digunakan ialah SL x 23 watt merk Philips. dengan daya untuk
lampu sesuai dengan gambar, sedangkan stop kontak dan sakelar dengan merk Broco.
Khusus untuk selasar dan emperan digunakan lampu pijar SL x 18 watt merk Philips.
PASAL III. 20
PEKERJAAN CAT
1. Pekerjaan cat kayu
Seluruh pekerjaan kayu yang kelihatan, termasuk kosen pintu / seluruh jendela dan daun pintu
panil, listplank, krepyak dan lain-lain, dicat 2 kali dengan cat lot menie dan diplamir serta digosok
pakai amplas dan dicat dasar 1 kali, setelah diamplas halus ditutup dengan cat sekualitas Emco.
2. Pekerjaan cat tembok / plafond
Semua dinding yang kelihatan luar maupun dalam, semuanya dicat sekualitas merk Decolith
sampai baik menurut penilaian Pengawas.
Begitu pula untuk plafond eternit seluruhnya dicat tembok warna ditentukan kemudian. Sebelum
dilakukan pengecatan, pemasangan plafond harus baik, rata dan waterpass.
Tim Pelaksana harus melapor kepada Pengawas untuk pemeriksaan dan persetujuannya.
Pengecatan dilakukan sekurang-kuranya 2 kali sedemikian rupa sehingga pengecatan dapat
berhasil dengan baik.
PASAL III. 21
BAHAN-BAHAN DAN ALAT BANGUNAN
1. Ketentuan Umum :
a. Semua bahan yang diperlukan harus dengan ketentuan-ketentuan PUBBI-171 atau ketentuan
yang sudah diajukan dalam bidang pembangunan pada umumnya.
b. Semua bahan-bahan atau perlengkapan yang dipasang ataupun dikerjakan dalam
pembangunan ini harus seijin dengan Pengawas jika diminta data yang wajar.
c.
Bahan alat-alat dan perlengkapan yang telah dibeli untuk pekerjaan ini, diletakkan pada
tempat yang mudah diperiksa ini Pengawas. Untuk itu Tim Pelaksana wajib mempersiapkan
segalanya agar pemeriksaan tersebut terlaksana.
Untuk pembangunan, air yang digunakan haruslah air tawar yang bersih dan bebas dari mineral,
zat organik, bebas lumpur, larutan air kali dan lain-lain.
3. Untuk beton struktur dipakai sekualitas semen Holzim yang memenuhi persyaratan SNI 8.
4. Pasir, split dan bekisting :
a. Pasir harus bersih, bebas kotoran, tercuci
b.
Split harus pecahan dan bebas dari
kotoran
c. Kayu bekisting dari kayu, sedemikian rupa harus sesuai dengan PBI 1971, kuat dan
cukup tebal, sehingga gejala melengkung tidak terjadi.
5. Kayu
Untuk semua pekerjaan kayu harus digunakan kualitas baik, kering, tua serta lurus. Kayu jenis
Kalimantan harus diawetkan dengan teer atau residu dan kayu yang digunakan memenuhi
persyaratan NI 5 PPKI 1971.
6. Batu bata
Menggunakan batu bata dari persetujuan Pengawas
7. Ubin
Lantai yang digunakan untuk proyek ini adalah lantai keramik ukuran 30 x 30 cm, untuk lantai R.
Teori, Kantor, Lab dan Lantai Beton untuk Bengkel / R. Praktek.
Untuk itu Tim Pelaksana mengajukan contoh-contoh keramik ubin di atas.
8. Eternit
Eternit 100 x 100 cm T= 3mm merek kerang untuk langit-langit dipakai cap Kalsi kualitas baik,
bebas dari asbes dengan ketebalan 3 mm.
9. Untuk pekerjaan kayu, semua ukuran yang tertera pada RKS ini adalah ukuran yang ada di pasaran
/ perdagangan umum sebelum diserut. Khusus untuk kosen 6/12 cm diberikan toleransi ukuran jadi
5,5 / 11,5 cm, daun jendela / pintu ukuran sebelum
diserut.
10. Semua bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini dapat bersifat pabrikasi, yang dimaksud
adalah besi, baja, PVC dimensi yang dipakai sesuai yang ada dan beredar di perdagangan
umum, toleransi sesuai yang tertera di SII (standart Industri Indonesia).
11. Lain-lain :
a. semua bahan dan alat perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada bangunan ini
sebelum dipergunakan, harus diperiksa dan diluluskan oleh Pengawas.
b. Pemasangan dan penggunaan bahan-bahan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat
seperti tersebut di atas akan ditolak atau dikeluarkan atas perintah Pengawas.
Dibuat oleh
Perencana
..
NIP. .
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri ................
.
NIP. .