c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya kepada Direksi/Pengawas, Seluruh dinding dari pasangan batu merah dengan aduk
campuran 1 PC : 5Ps, kecuali untuk dinding trasraam/kedap air.
2. Untuk dinding trasraam/kedap air dengan aduk campuran 1 Pc : 3 ps, dipasang pada dinding dari
atas permukaan sloef sampai minimum 30 cm diatas permukaan lantai setempat, dan setinggi
150 cm diatas permukaan lantai setempat untuk sekeliling dinding ruang basah (toilet, kamar
mandi, dan WC).
3. Sebelum digunakan batu bata harus direndam air dalam bak atau drum hingga jenuh.
4. Dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar
dibersihkan.
5. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24 lapis/harinya,
serta diikuti dengan cor kolom praktis.
6. Pelubangan akibat pembuatan perancah/steger pada pasangan bata merah sama sekali tidak
diperkenankan.
7. Pasangan dinding batu bata harus menghasilkan dinding finish setebal 14 cm setelah diplester
(lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-
benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata.
8. Pasangan batu bata dapat diterima/diserahkan apabila deviasi bidang pada arah diagonal seluas
9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester). Adapun toleransi terhadap as dinding yang
diizinkan maksimal 1 cm (sebelum diaci/diplester).
B. PEKERJAAN PLESTERAN
a) Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya
yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik dan sempurna.
2. Meliputi seluruh plesteran Pondasi dan dinding batu bata/merah bagian dalam bangunan serta
seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar serta sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas/PPK.
b) Persyaratan Bahan
1. Semen yang digunakan harus dari satu merk produk dan memenuhi persyaratan/SNI yang
berlaku.
2. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung Lumpur/minyak/asam basa
serta memenuhi persyaratan yang berlaku.
3. Air harus memenuhi persyaratan/SNI yang berlaku.
4. Campuran (agregate) untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari segala
kotoran, harus diayak melalui ayakan dengan diameter lubang 1,6-2,0 mm.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Seluruh plesteran dinding batu bata dengan adukan campuran 1 PC : 5 Pasir, kecuali pada
dinding batu bata semen raam/kedap air.
2. Untuk plesteran pondasi dan Pasangan dinding saluran air hujan keliling bangunan dengan
adukan 1 PC : 3 Psr.
3. Untuk dinding batu bata kedap air diplester dengan aduk campuran 1 Pc : 3 Ps.
4. Semen Portland yang dikirim ke site harus dalam keadaan tertutup atau dalam kantong yang
masih disegel dan berlabel pabriknya, tertera tipenya, dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
5. Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai yang ditunjukkan
dalam detail gambar.
6. Plesteran halus (acian) digunakan PC dan Kapur sampai mendapatkan campuran yang
homogen, acian dikerjakan pada seluruh permukaan plesteran.
C. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan Sub Lantai
a) Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik dan sempurna.
2. Untuk Lantai baru pekerjaan sub lantai dilakukan pekerjaan rabat beton dibawah lapisan finishing
lantai pada lantai bawah/dasar serta pada seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam
gambar.
b) Persyaratan Bahan
1. Semen Portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASHTM-C 150-78A.
2. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PBBI 82 pasal 11 dan SII 0404-80.
3. Kerikil/split harus memenuhi PBBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/008-75/0075-75.
4. Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PBBI 82 pasal 9.
5. Mutu beton sub lantai yang disyaratkan K-125 dan pengendalian seluruh bahan dalam pekerjaan
ini harus memenuhi persyaratan dalam PBI 1971 (NI-2), PBBI 1982 dan (NI-8).pp
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang digunakan terlebih dahulu harus diserahkan contohnya kepada
Direksi/pengawas.
2. Lapisan sub lantai dilakukan setelah lapisan pasir urug di bawahnya telah selesai dikerjakan
dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan dan memenuhi ketebalannya), rata
permukaannya dan telah mempunyai daya dukung maksimal.
3. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan split/kerikil dengan
perbandingan 1 : 3 : 5 bagian.
4. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 3 cm tanpa penulangan, kecuali bila disebutkan lain atau
sesuai yang ditentukan/disyaratkan dalam detail gambar.
5. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas, kecuali pada ruangan-ruangan yang
disyaratkan dengan kemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai kemiringan sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi Pengawas.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Rangka langit-langit dipasang setelah sisi bagian bawah diratakan, pemasangan sesuai dengan
pola yang ditunjukkan dalam gambar.
2. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung, kaku, dan kuat,
kecuali dinyatakan lain oleh Direksi/Pengawas.
3. Jarak pemasangan antara unit penutup langit-langit dibuat maksimum 4 mm atau sesuai yang
ditunjukkan dalai gambar.
4. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata, tidak melentur.
5. Semua sambungan penutup langit-langit dipasang list termasuk keliling tembok dan sisi bagian
dalam lisplank.
6. Pada pekerjaan plafond ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam pelaksanaannya
sangat erat hubungannya dengan pekerjaan plafond ini. Sebelum dilaksanakan pemasangan
plafond, pekerjaan lain yang terletak di atasnya sudah terpasang dengan sempurna.
7. Pola pemasangan plafond sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
B. PEKERJAAN DAUN PINTU dan JENDELA
a) Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya
yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik dan sempurna.
2. Pekerjaan daun pintu dan daun jendela dipasang pada seluruh detail dalam bangunan ini yang
ditunjukkan dalam gambar/sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas.
b) Persyaratan Bahan
1. Daun Pintu dan Rangka Jendela dibuat dari Kayu Kelas I yang telah dikeringkan, dengan ukuran
sesuai dengan detail gambar.
2. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan/SNI yang berlaku.
3. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering, dengan permukaan rata, bebas dari cacat
seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana diwajibkan meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk pola
layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme, dan detail-detail sesuai gambar.
2. Rangka daun pintu dibuat dengan ukuran jadi tebal 2.5 cm dan lebar 10 cm, sedangkan untuk
daun pintu terbuat dari papan ukuran 2,0 cm, sedangkan untuk daun jendela dibuat dengan
ukuran tebal 2.5 cm dan lebar 7 cm. Pasangan kaca pada daun jendela digunakan kaca polos
tebal 5 mm.
3. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka kayu dan penguat lain agar tetap
terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan, tidak boleh ada lubang-
lubang atau cacat bekas penyetelan.
4. Penyambungan rangka daun pintu harus digunakan sistem lubang dengan pasak kayu.
5. Daun pintu dan jendela setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang, tidak melintir, dan
semua peralatan dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.
b) Persyaratan Bahan
1. Semua hardware dalam pekerjaan ini dari produk yang bermutu baik, seragam dalam pemilihan
warnanya serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Direksi teknik.
2. Kunci pintu digunakan merk “Series” 2x putar atau yang setara ukuran besar atau sejenis, yang
dipasang kuat pada rangka daun pintu. Seluruh kunci yang dipasang, lengkap dengan anak kunci
masing-masing minimal 2 (dua) buah anak kuncinya.
3. Engsel pintu yang dipakai adalah jenis cabut “H”, panjang 6” merk setara “Arch” ukuran 2 ½ x 3“.
Sedangkan untuk jendela dipasang engsel 2 buah ukuran sedang.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu
diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi/Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
2. Setiap daun pintu memakai 3 buah engsel yang dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas
pintu ke bawah. Engsel bawah tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas. Engsel
tengah dipasang pada sisi atas antara kedua engsel tersebut. Untuk daun jendela dipasang
masing-masing 2 buah engsel.
3. Gerendel jendela digunakan gerendel tanam kualitas baik.
b) Persyaratan Bahan
1. Cat Kayu
➢ Digunakan cat merk ”Avian” atau cat lain yang setara dan disetujui oleh Direksi/Pengawas.
➢ Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-4 serta
sesuai ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
➢ Warna cat akan ditentukan kemudian dan agar kontraktor pelaksana dapat berkonsultasi
dengan Direksi/Konsultan pengawas dalam menentukan warna cat.
2. Cat Dinding/Plafond
➢ Bahan cat adalah cat tembok merk “Metrolite” atau merk lain yang setara yang disetujui oleh
Direksi/Pengawas.
➢ Warna akan ditentukan kemudian.
➢ Kapasitas/daya sebar : 8 m2/kg.
➢ Pengencer : air bersih maksimum 20 %.
➢ Pengeringan : minimum setelah 2 jam lapis berikutnya dapat dilakukan.
➢ Sistem pengecatan : minimal dilakukan 2 kali untuk pekerjaan tembok & pelafond baru. Warna
harus merata/tidak membayang.
➢ Pengendalian pekerjaan in harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982 pasal 54, NI-4,
BS No. 3900-1970, AS K-41 dan sesuai ketentuan teknis dari pabrik yang bersangkutan.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Cat Kayu
➢ Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contohnya kepada
Direksi/Pengawas, minimal 2 (dua) jenis hasil produk yang berlainan, untuk mendapatkan
persetujuan.
➢ Bidang permukaan pengecatan harus diratakan/dihaluskan dengan bahan ampelas yang
bermutu baik, sampai merupakan bidang permukaan pengecatan yang halus dan licin, segala
persiapan pengecatan telah memenuhi persyaratan dengan baik dan telah disetujui
Direksi/Pengawas.
➢ Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, serbuk gergaji, benar-benar bebas dari
minyak, dan sebagainya serta benar-benar kering.
➢ Harus dihindarkan adanya celah-celah/pori-pori serat kayu pada permukaan pengecatan.
➢ Pengecatan dilakukan minimal 2 (dua) lapis atau hingga dicapai hasil pengecatan yang tebal,
rata dan sama warnanya. Lapis pengulangan dilakukan setelah minimum 4 jam kemudian
dan maksimum 2 hari daripengecatan awal.
2. Cat Dinding/Plafond
➢ Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada
Direksi/Pengawas.
➢ Sebelum pengecatan dimulai permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan bersih
dari segala kotoran, minyak dan debu.
➢ Sebelum pengecatan dilakukan, plesteran harus benar-banar kering, tidak ada retak-retak
dan telah disetujui Direksi/Pengawas.
➢ Pengecatan disyaratkan menggunakan roller. Untuk permukaan dimana pemakaian roller
tidak memungkinkan, dipakai kuas yang baik/halus.
➢ Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-benda dan
pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam.
PEKERJAAN AKHIR
Pekerjaan Pembersihan Akhir
a) Pembersihan Lokasi Kegiatan
Semua bahan sisa atau bahan yang tidak dimanfaatkan lagi di gedung ini agar dibersihkan dan
dihilangkan keluar dari gedung ini sehingga tidak ada satupun menjadi kotoran.
b) Pembersihan Keramik Lantai dan Dinding
Semua jenis keramik lantai dan dinding yang sudah terpasang harus dibersihkan dari bahan sisa
dengan menggunakan pembersih lantai yang aman untuk bahan sehingga lantai dan dinding bersih
dan mengkilap.