PEKERJAAN PASANGAN
Pasal 1: Lingkup Pekerjaan
2. Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir, tajam dan keras.
Kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar
dari 5% dan pasir harus memenuhi persyaratan PUBB NI 1970 atau
NI-3.
3. Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran sama dengan untuk
pekerjaan beton (lihat pasal sebelumnya).
4. Batu bata yang dipakai adalah batu bata dengan standard mutu
setaraf Jatiwangi. Bata merah tersebut ukurannya harus memenuhi
persyaratan NI-10 dan PUBB 1970 (NI-3)/lebih kurang 5,5 x 11 x 22
cm.
2. Semua plesteran dinding bata yang tidak kedap air, dimana semua
dinding kamar mandi, WC, setinggi 1.8 m di atas lantai diperbolehkan
dengan adukan macam M2.
1. Batu bata yang akan dipasang harus direndam dalam air hingga jenuh
dan sebelum dipasang harus bebas dari segala jenis kotoran.
2. Cara pemasangan harus lurus dan batu bata yang pecah tidak boleh
melebihi 10%. Pemasangan dalam satu hari tidak boleh melebihi 1
meter tingginya. Untuk pasangan setengah bata yang luasnya
melebihi 12 m2 harus diberi kerangka penguat dari beton bertulang
dengan pembesian 4 Ø 10 mm dan begel Ø 8 mm – 20 cm. Pasangan
tidak boleh diterobos perancah. Dalam proses pengeringannya harus
selalu dibasahi air minimal 7 hari. Semua campuran adukan harus
dicampur dengan mesin pengaduk. Tempat adukan tidak boleh
langsung di atas tanah, tapi harus pakai alas (kayu dan lain-lain)..
11. Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang
akan difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian di atas
permukaan plesterannya).
18. Jika terjadi keretakan sebagati akibat pengeringan yang tidak baik,
plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan
dapat diterima oleh Konsultan Supervisi dengan biaya atas
tanggungan Kontraktor Pelaksana.
23. Naad/tali air pada listrik untuk setiap bidang/lisplank yang kena air
hujan supaya diberi naad/tali air untuk memutuskan rambatan air
hujan tersebut.