LINGKUP PEKERJAAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah disiapkan di lokasi
sebelum melaksanakan pekerjaan.
Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta kelengkapan
administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.
Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan penempatan bahan /
material dan lalu lintas.
Situasi dan Ukuran-ukuran
Untuk Ruang kelurga dan ruang tamu didalamnya dilengkapi meja, kursi, meja makan, alat
pemadam kebakaran, buku telpon, Ruang ini digunakan sebagai tempat dimana kelurga
berbincang dan bersenda gurau.
Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya untuk
menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang penyimpanan semen, tempatnya
harus baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak.
Lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.
Letak direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai dalam
proses bongkar muat material yang akan digunakan.
II. pekerjaan galian tanah pondasi
Setelah pekerjaan Pendahuluan dan pekerjaan pemancangan selesai dilakukan, hal yang
dilakukan selanjutnya yaitu pekerjaan galian tanah pondasi. Galian tanah pondasi diperlukan
untuk perletakan pondasi plat, Dalam galian 2m menggunakan manual.
Pengalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana pondasi dan telah mendapat persetujuan
dari pengawas. Bidang horizontal galian tanah harus mempunyai jarak yang lebih besar dari
lebar pondasi, hal ini berfungi untuk memungkinkan pemasangannya, penopangan dan lain-
lain. Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar rencana. Tanah hasil galian ditumpuk
ditempat yang telah ditentukan oleh pengawas, karena tanah tersebut akan dipakai kembali.
Jika tulangan dan bekisting telah dipasang maka campuran beton dapat dituang. Ketinggian
curahan harus diperhatikan agar seluruh rongga dapat tertutupi oleh material.
Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton harus sesuai dengan job mix design yang
ada. Bebas dari material organik, debu dan telah mendapat persetujuan dari pengawas.
Dalam Proyek ini jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi tiang pancang Pondasi Tiang
Pancang Digunakan pada bangunan Utama.
Adapun Pelaksanaan Pekerjaan Tiang Pancang yaitu :
a. Pondasi mini pile
Tiang Pancang yang digunakan yaitu mini pile dengan ukuran 25x25 cm dan panjang
sekitar 30 m. Mini pile ini merupakan barang pabrikan. Sekitar 1 minggu sebelum
kegiatan pemancangan dilakukan, mini pile telah dipesan.
Pelaksanaan pemancangan yaitu sebagai berikut :
Melakukan pengukuran kembali dengan theodolit untuk mendapatkan titik-titik
yang akan dipancang dan sesuai dengan gambar kerja.
Setelah didapatkan titik-titik yang akan dipancang, selanjutnya diatur posisi atau
kedudukan dari crane.
Setelah itu dilakukan penyetelan tiang pancang agar tepat pada posisinya (Centre
Line).
Jika tiang pancang telah pas (Centre) maka selanjutnya tiang pancang dipukul
dengan menggunakan hammer. Jika tiang pancang tersebut telah hampir tertancap
seluruhnya namun setelah dilakukan tes calendering (PDA Test) masih belum
mencapai tanah keras, maka tiang pancang disambung dengan menggunakan las.
Kegiatan pemancangan dapat dihentikan jika hasil tes calendering (PDA Test) telah
menunjukkan nilai yang diinginkan atau telah mencapai tanah keras. Untuk
mengetahui tiang pancang telah mencapai tanah keras yaitu jika dipukul hammer
(alat pemukul) akan membalik.
Sisa tiang pancang yang muncul di permukaan tanah dipotong dan dibobok dengan
menggunakan alat potong, kemudian besi dari tiang pancang yang muncul
disambungkan ke balok Sloof dan Kolom.
Pengecoran balok sloof dilakukan setelah pondasi plat setempat dan pile cap selesai
dilakukan. Pada dasarnya pelaksanaan balok sloof sama dengan pelaksanaan Pondasi Plat
Setempat. Begel menggunakan diamater 8 dan tulangan diameter 13. Bekisting dan tulangan
besi dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop drawing. Setelah itu barulah campuran beton
dituangkan, campuran beton yang digunakan sama dengan campuran beton Pondasi yaitu
mutu beton K-275. Campuran beton tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job mix design
dan nilai slump tesnya sesuai dengan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini
perlu adanya persetujuan dari pengawas.
Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat
berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete mixer Truck diambil sampelnya.
Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.
Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi pada
posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level balok dan
pelat dapat dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah (Scafolding). Proses
pemasangan bekisting ini dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan
pelat.
Pekerjaan Pembesian
pembesian dilakukan di tempat menggunakan besi diameter 8 pelat lantai setebal 12 cm
dengan jarak pembesian sejajar tulangan pokok, setelah bekisting siap, besi tulangan
yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok dilakukan terlebih
dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai. Panjang penjangkaran
dipasang 30xD Tulangan Utama.
Leveling Pengecoran pelat lantai
Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaan
tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran. Leveling
pengecoran dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang ditumpukan pada beberapa titik besi
beton. Besi beton ini ditancapkan hingga posisi besi siku tidak lagi bergeser.
Penempatan besi siku diukur dengan waterpass dan diukur pada level sesuai gambar
desain.
Pekerjaan Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan pada
pekerjaan kolom.
Pengecoran beton
Pengecoran dilakukan dengan molen dengan K-100. Dalam hal ini pengecoran
dilakukan secara sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Pengecoran dibantu dengan
alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing lantai
cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan
lantai.
Pekerjaan curing
Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari setelah
dilakukan pengecoran.
I. PEKERJAAN ARSITEKTURAL
1. PEKERJAAN DINDING
Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat segera dimulai.
Sebelum dinding dipasang, batako dengan ukuran 15/30/7 cm cetak mesin
Proses Pengerjaan dinding batako yaitu :
Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan campuran yang terdapat pada
gambar kerja dan spesifikasi teknis.
Dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi batako.
Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian ditarik benang
Batako yang akan dipasang , harus siku dan ditegak luruskan oleh surveyor.
batako disatukan dengan menggunakan spesi yang sudah disiapkan.
Terakhir dilakukan penguukuran dengan menggunakan waterpass. Hal ini bertujuan
untuk melihat apakah batako yang dipasang telah lurus.
Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember, benang, sipatan, pacul,
dan cetok.
2. PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat juga
dilakukan sehari setelah dinding dipasang. Bahan yang digunakan portland cemen dan pasir
pasang. Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran yaitu :
Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini untuk menghilangkan
sampah-sampah yang ada pada pasir.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap dilakukan proses pengacian
dengan menggunakan campuran semen dan air.
Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga halus.
Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan yang digunakan pada
pekerjaan dinding.
3. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan lantai yang dilakukan dalam proyek ini meliputi pekerjaan cor lantai, pekerjaan
Plint Keramik, Pekerjaan Pemasangan keramik lantai, pekerjaan pemasangan keramik
dinding kamar mandi.
Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu :
Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh.
Kemudian campuran beton lantai diletakkan diatas permukaan tanah. Campuran beton
yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada.
Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersma dengan konsultan pengawas. Setelah
beton mengeras barulah dapat dipasang keramik.
Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik.
Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di dalam air terlebih dahulu.
Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan sampah organiik lainnya.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan.
Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi dari keramik.
Letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton, kemudian ratakan.
Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkan dengan cara sedikit memukul
keramik agar tepat menempel.
Bersamaan dengan pemasangan pintu dan jendela, dipasang juga aksesoris dari pintu dan
jendela seperti, kunci tanam, handle jendela, handle pintu, dan lain sebagainya.
5. PEKERJAAN PLAFOND
Dalam proyek ini plafond yang digunakan ada dua jenis yaitu plafond gypsum. Plafond
gypsum digunakan pada bangunan rumah. Dimana rangka plafond menggunakan rangka
besi hollow.
Adapun cara pelaksanaan Plafond Gypsum yaitu :
Rangka hollow dipasang terlebih dahulu sesuai dengan gambar kerja (Shop Drawing).
Biasanya pemasangan rangka plafond ini beriringan dengan pemasangan rangka atap
baja ringan.
Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih dahulu.
Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan memiliki roda
supaya tidak merusak keramik.
Kemudian pasang papan gypsum sesuai dengan gambar kerja.
Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan.
6. PEKERJAAN PENGECATAN
Pada permukaan dinding luar dan dalam, gypsum dilakukan pekerjaan pengecatan dengan
cat air dengan terlebih dahulu membersihkan permukaan dari kotoran-kotoran, dinding-
dinding diratakan/dihaluskan dengan plamir, sebelum dicat dengan cat air dilakukan
pengecatan dengan cat dasar.
Untuk bahan-bahan dari kayu seperti : piri-piri, lisplank, Kozen kayu dan Pintu panel
dilakukan pengecatan dengan cat minyak, sebelum dicat permukaan bahan -bahan tersebut
dibersihkan terlebih dahulu lalu diberi alkali kemudian dicat dengan cat dasar untuk
kemudian baru di cat dengan cat minyak.
Untuk bahan-bahan dari Besi seperti : railing tangga, penutup besi, dan lain sebagainy.
sebelum dicat permukaan bahan-bahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu lalu diberi
minayk cat kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru di cat dengan cat minyak.
Jenis, mutu dan bahan cat serta pengerjaan pengecatan disesuaikan dengan spesifikasi teknis
dan gambar-gambar rencana.
7. PEKERJAAN SANITAIR
Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan pipa air bersih dan air
kotor, pipa buangan air hujan, pemasangan kran air, Floor Drain,Kloset, dan lain
sebagainya. Pemasangan ini berdasarkan persetujuan pemilik dan dilihat oleh konsultan
pengawas.
1. Penjelasan Umum
Pekerjaan konstruksi rangka atap harus dari bahan/ material yang bermutu baik, pekerja yang terampil
dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan kuda-kuda, gording, atap penutup dan seluruh detail yang disebutkan
/ ditunjuk dalam ganbar rencana untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan petunjuk Direksi /
Pengawas.
Bahan atap yang dipakai adalah atap Genteng metal roof dan Nok mental roof dengan kualitas
Baik stadart SNI atau sesuai petunjuk Direksi Pelaksana. Pemasangan atap harus sesuai
dengan petunjuk teknis pemakaian bahan tersebut yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
Untuk rangka atap menggunakan Kayu Kls 11 sesuai dengan syarat-syarat, Sambungan-
sambungan dilengkapi beugel / mur / baut / plat penyampung sesuai gambar rencana.
Balok Gording menggunakan kayu Kls 11
Listplank kayu harus memakai bahan papan Kayu Kelas-11 dengan ukuran 2/25 cm.