Anda di halaman 1dari 11

METODE PELAKSANAAN

PROGRAM : WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN


KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN ANGGARAN 2015
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN TK NEGERI BANGKO PUSAKO KEP. BANGKO MUKTI
LOKASI : KECAMATAN BANGKO PUSAKO

Setelah kami menerima Surat Perintah Kerja maka kami akan segera melaksanakan rapat direksi
guna membahas langkah – langkah apa saja yang akan kami ambil dalam pelaksanaan pekerjaan
nanti. Dalam rapat itu juga kami akan menyusun bahan – bahan dan peralatan yang akan kami
gunakan,. Kami akan memberikan contoh brosur bahan kepada pihak Owner ataupun pihak
Konsultan Supervisi untuk mendapatkan izin penggunaan bahan tersebut.

Dalam pelaksanaan proyek tersebut kami akan menggunakan tenaga yang benar – benar ahli
dalam bidang – bidang pekerjaan yang akan dilaksanakan. Tenaga yang kami gunakan sebagian
kami ambil dari penduduk setempat yang berada disekitar lokasi proyek jika memungkinkan.
Kami juga akan membuat atau menentukan jalan sirkulasi kendaraan proyek yang bertujuan
agar nanti tidak menggangu sirkulasi jalan umum. Dalam pelaksanaan proyek nantinya kami
juga harus memperhatikan keselamatan pekerja.

Kami selaku kontraktor pelaksana akan selalu berkoordinasi ke tim teknis ataupun konsultan
supervisi dalam proses pelaksanaan pekerjaan, agar hasil yang dicapai dapat berjalan dengan
lancar, aman, dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak.
Adapun rapat direksi yang kami lakukan lebih rincinya akan membahas hal- hal sebagai berikut
:

1. jadwal pelaksanaan kegiatan


2. bahan atau material yang akan dibutuhkan
3. peralatan yang akan digunakan
4. tenaga yang akan dipakai
5. mobilisasi dan demobilisasi
6. dan hal hal lain yang dianggap perlu

Sebelum kami melaksanakan pekerjaan Pembangunan terlebih dahulu kami menyiapkan buku
direksi, buku tamu dan juga catatan bahan masuk dan keluar, setelah itu kami selaku Kontraktor
Pelaksana akan melaksanakan pekerjaan yang dimulai dengan pekerjaan :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pembuatan Direksi Keet dan Gudang


Walaupun dalam Item pekerjaan ini tidak ada, Pembuatan direksi keet dan gudang kami
anggap perlu bertujuan sebagai Kantor Lapangan dan gudang penimpanan Material
beserta peralatan kerja untuk memperlancar pekerjaan kami dilapangan. Direksi keet ini
kami buat tidak berjauhan dengan lokasi pekerjaan agar mudah untuk melakukan supply
bahan-bahan yang diperlukan dalam pekerjaan.

2. Pembuatan Papan Nama Proyek


Papan Nama Proyek dibuat dari kayu Kls II, dicat rapi dan berisikan data-data proyek
yaitu : nama pekerjaan, Dinas pemilik proyek, Pagu dana, Lama Pekerjaan, Nama
kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas.
Papan nama kegiatan ditempatkan ditempat terbuka agar masyarakat dapat melihat
dengan jelas.
3. Pengukuran dan Pematokan serta pembersihan lokasi
Sebelum Pekerjaan Utama dimulai, kami harus melakukan pengukuran lokasi terlebih
dahulu , melakukan pematokan terhadap titik-titik bangunan, elevasi perkerasan, elevasi
saluran dan batas-batas perkerasan. Jika ada ketidaksesuaian antara desain yang
diberikan oleh konsultan perencana dengan kondisi dilapangan dapat dikoordinasikan
dengan Direksi atau konsultan Pengawas. Pekerjaan awal yang harus kami lakukan
adalah pekerjaan pembersihan lokasi, dimana lokasi kami bersihkan dari hal – hal yang
dapat menggangu kelancaran pekerjaan nantinya. Pembersihan lokasi kami lakukan
sesuai dengan luas lahan yang telah ditentukan. Sampah atau kotoran hasil dari
pembersihan tersebut kami buang pada tempat yang telah mendapat persetujuan dari
direksi pengawas.

4. Pemasangan bouwplank
Setelah pembersihan lokasi dilakukan maka kami akan melakukan pemasangan
bowplank, bowplank dipasang pada setiap jarak 10 m dengan lebar 1.5 s/d 3 m.
Bowplank terbuat dari papan ukuran 3 x 20 cm yang dipakukan dengan patok ukuran
5/7 cm.

5. Dokumentasi
Setiap pekerjaan apapun yang dilakukan selama pekerjaan berlangsung harus
didokumentasikan untuk memperlihatkan kemajuan pekerjaan mulai dari 0% sampai
100%. Pekerjaan dokumentasai ini berlangsung selama Pelaksanaan Proyek.
Setelah Pekerjaan umum selesai dapat berlanjut ke Pekerjaan utama.

II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI


A. Lingkup Pekerjaan Meliputi : Pekerjaan Galian Tanah Pondasi, Pek. Urugan
Pasir Bawah Pondasi, Pek. Cor Lantai Kerja 1 : 3 : 5, Pekerjaan Pondasi Bata 1
Bata 1 : 4, Pek. Raben Pondasi 1 : 4, Pek. Urugan kembali bekas galian.
B. Metode Pelaksanaan :
I. Pekerjaan Tanah dan Pondasi
Setelah Pembersihan lokasi dilaksanakan dan Penentuan tinggi peil bangunan
telah ditetapkan serta pemasangan papan bouwplank sudah kami kerjakan maka
kami melanjutkan dengan menarik benang yang dipaatok kayu-kayu penahan
benang, benang yang ditarik harus benar-benar lurus dengan menggunakan siku
untuk menentukan garis galian yang akan dilaksanakan pekerjaan galian
pondasi. Beberapa item yang masuk dalam pekerjaan tanah dan pondasi adalah
sebagai berikut :

1.1. Pekerjaan Galian Tanah


Dimulai dengan pengalian Pondasi yang dilaksanakan sesuai dengan ketinggian dan
elevasi yang ditentukan oleh direksi teknik dan sesuai dengan gambar bestek,
pengalian mencakup pembuangan seluruh material dalam bentuk apapun yang
dijumpai termasuk batu cadas, beton, bata dan perkerasan yang tidak diperlukan.
Tanah hasil galian kami tempatkan tidak jauh dari lobang galian hal ini untuk
mempermudah saat pekerjaan pengurugan tanah kembali nantinya. Untuk dimensi
dan panjang galian kami berpedoman pada gambar bestek.
1.2. Pekerjaan Urugan Pasir
Pekerjaan timbunan pasir urug dilakukan setelah pekerjaan galian telah selesai
dilaksanakan dan galian benar-benar telah bersih dari sampah atau kotoran.
Penimbunan harus dilakukan pada saat kondisi tanah tidak basah setelah
penimbunan baru pasir dipadatkan hingga mencapai ketebalan sesuai dengan yang
tercantum dalam gambar bestek.
Gambar 1. Timbunan Pasir Urug

1.3. Pekerjaan Lantai Kerja 1 : 3 : 5


Dilanjutkan dengan Pengecoran lantai kerja dengan campuran 1: 3 : 5 dengan
ketebalan 5 cm. Bahan yang digunakan Semen, Pasir, Kerikil yang sudah disetujui
oleh direksi terlebih dahulu. Pondasi setempat ini bertujuan untuk kedudukan
pasangan pondasi setempat ataupun pondasi lajur nantinya.

Lantai kerja 1:3:5

Gambar 2. Contoh Pek. Lantai Kerja beton

1.4. Pekerjaan Pondasi Setempat


Setelah lantai kerja beton mengering kami lanjutkan dengan pekerjaan pondasi
setempat. Untuk ukuran dimensi dan pembesian pondasi kami berpedoman pada
gambar detail pondasi. Sebelum pekejaan pengeocoran pondasi kami lakukan
terlebih dahulu kami membuat bekisting pondasi. Pada bekesting kami beri skor
pengaku agar saat pengecoran tidak mengalami pergeseran ataupun perubahan
bentuk. Setelah bekesting dan besi terpasang dengan kuat dan sesuai dengan
ketentuan yang diminta baru pengecoran kami lakukan. Untuk adukan pengecoran
adalah sesuai dengan spesifikasi teknis

1.5. Pekerjaan Pondasi Lajur 1 Bata dan Raben Pondasi


Untuk pondasi menerus pasangan batu bata 1 batu adukan 1 : 4 diplester kasar
(rabben) dengan adukan 1 : 4. Tinggi dan lebar pondasi kami berpedoman pada
gambar bestek. Pekerjaan pondasi 1 bata ini kami lakukan dibawah dan diatas sloof
sesuai dengan gambar rencana. Bata yang kami gunakan harus sudah mendapat
persetujuan dari direksi terlebih dahulu. Fungsi dari pasangan pondasi 1 bata ini
adalah sebagai kedudukan Sloof beton dan Penahan beban yang disalurkan oleh
Sloof dan dinding.
1.6. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali
Pekerjaan urugan tanah kembali ini kami lakukan setelah pekerjaan pondasi lajur 1
bata selesai ataupun seltelah pekerjaan sloof telah selesai. Pekerjaan urugan tanah
kembali ini tidak bersifat mendatangkan tanah tetapi mengurug tanah hasil dari
galian pondasi kedalam lobang- lobang yang telah diberi pondasi. Setelah kami
urug tanah kemudian kami padatkan dengan menggunakan alat bantu manual, agar
tidak menyebabkan getaran pada pasangan pondasi bata.
Gambar 3. Contoh Pek. Pondasi Lajur 1 Bata

III. PEKERJAAN BETON STRUKTUR


A. Lingkup Pekerjaan Meliputi : Pondasi Plat Setempat, Sloof 20/25, Kolom Praktis,
Kolom 15/20 dan Ring Balok 10/20.
B. Metode Pelaksanaan :
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian dapat kami lakukan sejak dari awal pelaksanaan proyek
dikarenakan pekerjaan pembesian dapat dilakukan pada tempat lokasi yang berbeda
dan tidak tergantung dengan item pekerjaan lainnya. Besi yang kami gunakan harus
Memenuhi persyaratan PBI-1971 dan SII 0136-84. Bebas dari kotoran, karat dan
bahan lainnya yang dapat mengurangi daya lekat beton terhadap besi. Diameter besi
yang kami gunakan untuk pembesian kami sesuaikan dengan gambar detail
pembesian yang tercantum dalam gambar bestek.

Pekerjaan Bekisting
Untuk pekerjaan bekesting kami menggunakan kayu kelas II. Bekesting harus kuat,
kokoh dan rapat agar saat pengecoran nanti tidak terjadi rembesan dan berubah
bentuk. Dalam pembuatan bekesting ini terutama untuk bekesting Kolom, Sloof dan
Ring balok .
Untuk ukuran bekesting kami sesuaikan dengan ukuran konstruksi beton yang akan
dibuat

Pekerjaan Pengecoran beton


Sebelum pengecoran dilaksanakan, maka tulangan harus dicek kembali apakah
sudah terpasang dengan baik dan diberi pasak pengunci sehingga sebelum dan
selama pengecoran tidak berubah tempatnya. cetakan beton harus sudah terpasang
dengan baik sehingga masa waktu pengecoran dilaksanakan tidak terjadi
pembocoran dan pembongkaran pada cetakan beton Sebelum pengecoran
dilaksanakan, maka ruang-ruang yang akan diisi dengan beton harus kami bersihkan
dari segala macam kotoran, kemudian cetakan-cetakan dan pasangan-pasangan
dinding yang berhubungan dengan beton harus dibasahi sampai jenuh. Pengecoran
beton harus dilakukan sedekat-dekatnya dengan tujaun terakhir agar tidak terjadi
pemisahan-pemisahan bahan-bahan akibat pemindahan adukan didalam cetakan
Untuk mencegah terjadinya rongga-rongga dan sarang-sarang kerikil, maka adukan
beton harus didapatkan dengan menumbuk-numbuk adukan atau memukul-mukul
cetakan untuk menggunakan alat pemadat .
Pengecoran Beton harus berkelanjutan sampai batas yang direncanakan tanpa
berhenti. Untuk mencegah pengeringan bidang-bidang beton, selama paling sedikit
dua minggu, permukaan beton harus dibasahi terus menerus ( untuk beton struktur )
Batang-batang tulangan, jangkar-jangkar dan plat-plat yang akan berfungsi
menjamin kuntinuitas dengan bagian-bagian perluasan konstruksi dikemudian hari,
tidak boleh dibiarkan keluar dari permukaan-permukaan beton tanpa dilindingi
terhadap pengaratan.

Pekerjaan Sloof
Pekerjaan sloof kami lakukan setelah pekerjaan pondasi 1 batu bata telah selesai
dikerjakan. Sloof dibuat dengan ukuran yang beragam sesuai dengan gambar kerja
dan detail sloof. Campuran adukan dengan pembesian tulangan kami sesuaikan
dengan gambar detail penulangan sloof dan spesifikasi teknis. Sloof dipasang
diatas pasangan pondasi batu bata yang berfungsi untuk menghubungkan/mengikat
antara pondasi setempat yang satu dengan yang lain.kolom juga sebagai penyalur
beban dinding ke pondasi. Hasil akhir yang diharpakan adalah sloof terpasang lurus
dengan dimensi sesuai ukuran yang telah ditentukan.

Pekerjaan Kolom
Untuk pekerjaan kolom utama bangunan atau kolom struktur kami laksanakan
setelah pekerjaan sloof telah selesai kami kerjakan. Sebelum pelaksanaan
pengecoran kolom kami harus membuat bekesting kolom terlebih dahulu. Bekesting
kami buat harus dalam kondisi yang kuat dan kokoh dengan diberi skor- skor
pengunci agar saat pengecoran kolom dapat menghasilkan hasil yang baik sesuai
dengan gambar dan ketentuan yang telah ditetapkan.
 Kolom Utama/ konstruksi bangunan berukuran 15 x 20 cm dibuat dengan dengan
pembesian kami sesuaiakan denga gambar detail pembesian kolom. Kualitas
campuran adukan beton juga kami berpedoman pada spesifikasi teknisnya.
 Kolum Praktis dibuat dengan dengan pembesian kami sesuaiakan denga gambar
detail pembesian kolom. Kualitas campuran adukan beton juga kami berpedoman
pada spesifikasi teknisnya.

Pekerjaan Ring balok


Pekerjaan ini kami laksanakan setelah pekerjaan pasangan dinding batu bata telah
selesai terpasang. Hal ini bertujuan agar dinding batu bata dapat menjadi penopang
pemasangan bekesting balok. Sehingga kami tidak perlu banyak menggunakan kayu
perancah/ scaffolding sebagai penyangga. Terkecuali jika ada balok gantung.

IV. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA


A. Lingkup Pekerjaan Meliputi : Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela, Pek. Angker
Kosen, Pek. Neut Kusen, Pek. Menie Kosen.

B. Metode Pelaksanaan
Kayu kozen dibelah dan diserut menjadi ukuran sesuai gambar rencana, dihaluskan
pada seluruh permukaannya. Pemasangan harus siku, waterpas dan penempatan
kozen harus sesuai dengan gambar rencana penempatan kozen. Angker kozen
dipasang pada sisi yang menempel ke dinding. Sebelum dipasang dimeni terlebih
dahulu dan dipasang angker kozen dengan jarak 40 cm antara satu dengan yang
lain. Untuk bagian bawah kozen pintu dipasang cor neut setebal 10 cm.
V. PEKERJAAN DINDING DAN PLESETERAN
A. Lingkup Pekerjaan Meliputi : Pek. Dinding Bata 1 : 2, Pek. Dinding Bata 1 : 4,
Pek. Pleseteran Dinding 1 : 2 dan Pleseteran Dinding 1 : 4

B. Metode Pelaksanaan :
Batu-bata yang kami gunakan untuk pasangan dinding harus berkualitas baik
memenuhi persyaratan yang tercantum dalam SII 00221-78. harus matang
pembakarannya tidak pecah atau hancur bila direndam dalam air. Direksi/Pengawas
berhak menolak batu bata yang dianggap tidak memenuhi syarat.
Pekerjaan pasangan dinding batu bata ini kami laksanakan setelah pekerjaan sloof
dan kolom struktur telah kami kerjakan. Beberapa bagian yang termasuk dalam
pekerjaan dinding batu bata antara lain :

Diatas balok sloof sampai ketinggian 30 cm dipasang dinding batu bata dengan
adukan kedap air 1 : 2. Sedangkan untuk pasangan biasa selain disebut diatas
dipasang adukan 1 : 4. Pemasangan bata harus lurus, tidak bergelombang. Sisi
vertikal tidak boleh condong. Permukaan pasangan harus bersih dari bekas adukan
dan dibersihkan dengan sendok semen . Kemudian dinding trassram diplester
dengan adukan 1 : 2 dan dibuat rata dengan kozen. Untuk dinding luar dan dalam
selain trassram diplester dengan adukan spesi 1 : 4. Sedangkan beton yang kelihatan
serta sudut-sudut dinding tembok dengan adukan 1 : 3. Seluruh Dinding dibuat dari
pasangan batu bata ½ batu dengan adukan 1 : 4 terkecuali untuk pasangan bata
trasraam 1 : 2. Siar – siar tegak harus membentuk garis vertical. Tebal siar bata 1,5
- 2cm. dalam pemasangan batu bata kami menggunakan benang nilon sebagai
pengacu agar pasangan bata lurus dan rata. Permukaan dinding pasangan batu bata
harus kami buat rapi dan rata agar memudahkan saat pekerjaan plasteran nanti.

Pekerjaan Plesteran tembok baru bisa dilaksanakan setelah penutup atap dan pipa-
pipa listrik sudah terpasang serta permukaan bidang tembok telah dibersihkan dari
kotoran-kotoran. Sebelum dilakukan plesteran dinding tembok terlebih dahulu
dibasahi sampai rata. Plesteran yang kami gunakan untuk dinding luar dan dalam
bangunan diplester dengan adukan 1 : 4. Sedangkan untuk plasteran trasraam/
kedap air kami gunakan 1 : 2. Plesteran harus menghasilkan permukaan dinding
yang rapi, lurus, halus, rata dan dikerjakan dengan penuh keahlian. Untuk
permukaan beton di afwerking dengan adukan 1 : 3 halus dan rapi dengan
menghasilkan sudut yang tajam.

VI. PEKERJAAN KUDA-KUDA


A. Lingkup Pekerjaan Meliputi : Pek. Pas. Baja Ringan, Pek. Reng.

B. Metode Pelaksanaan :
Untuk pekerjaan Rangka Atap kami laksanakan pelaksanaanya setelah pekerjaan
ring balok telah selesai kami kerjakan.
Sebelum dipasang diatas bangunan, Kuda-kuda harus dirakit terlebih dahulu di
tanah, supaya memudahkan pengerjaan dalam perakitan. Kuda-Kuda Baja Ringan
Smart Truss, tidak lapuk, anti rayap. Untuk kuda-kuda digunakan kayu 6/12,
sedangkan untuk gording dan skor digunakan 5/10. Agar didapat hasil permukaan
atap yang rapi dan rata, maka permukaan kuda-kuda dan gording harus di benang
pada waktu pemasangannya. Pada setiap sambungan kayu dan pertemuan dipasang
besi baut & mor. Tempat dan jumlah mor & baut dapat dilihat pada gambar detail
kuda-kuda. Kap atap diresidu seluruh bagian permukaannya. Pada sisi bagian
cucuran atap dipasang listplank GRC Board. Pemasangan listplank harus lurus dan
kuat.
VII. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
A. Lingkup Pekerjaan Meliputi : Pek. Pas. Atap Genteng Metal, Pek. Pas. Perabung
Metal, Pek. Pas. Bola-bola atap, Pek. Singap, Pas. Listplank dan Pek. pas.
Selembayung.

B. Metode Pelaksanaan :
Untuk pekerjaan Penutup Atap dan bagian- bagiannya kami laksanakan setelah
pekerjaan rangka atap telah selesai terpasang dengan kokoh , kuat dan sesuai
dengan konstruksi yang diinginkan.
 Untuk Penutup Rangka Atap menggunakan Atap Genteng Metal yang yelah
disetujui oleh direksi.
 Untuk Penutup Perabung dipasang nok bermotif raja
 Untuk Penutup pinggir atap dengan listplank dipasang Bola-bola genteng metal
 Dalam pemakaian atap perabung dan nok pinggir kami harus menggunakan
keluaran produk yang sama agar terlihat keseragaman
 Motif dan warna akan ditentukan kemudian oleh Direksi
 kami akan mengajukan contoh (sample) terlebih dahulu kepada Direksi guna
untuk mendapat persetujuan tentang motif, warna serta produk yang akan
dipakai.
 Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, segala sesuatu kesepakatan
ataupun persetujuan harus dituangkan kedalam bentuk tertulis dan
ditandatangani
 Pertemuan/pemotongan atap pada talang jurai ini harus dilaksanakan dengan
rapi dan lurus
 Paku yang dipakai untuk pemaku atap ini dipakai paku khusus yaitu paku anti
karat
 Hasil akhir yang diharpkan atap terpasang dengan rapi, rapat dan tidak bocor
nantinya.

VIII. PEKERJAAN LANTAI


A. Lingkup Pekerjaan Meliputi : Pek. Urugan Tanah bawah lantai, pek. Urugan pasir
bawah lantai, pek. Cor lantai kerja 1 : 3 : 5, pek. Pas. Lantai Keramik 30 x 30 cm

B. Metode Pelaksanaan :
Untuk pekerjaan lantai ini kami laksanakan pada ruang- ruang yang tercantum
dalam gambar kerja dan spesifikasi teknis.
 Untuk lantai bawah Sebelum pemasangan lantai terlebih dahulu dilakukan
penimbunan dengan tanah hingga rata dan padat kemudian diurug dengan
pasir urug setebal 5 cm.
 Pemadatan tanah dilakukan selapis demi selapis hingga padat dengan
menggunakan alat pemadat (stemper).
 Seluruh lantai dibuat dari beton cor 1 : 3 : 5, , permukaan lantai harus rata dan
bersih.
 Lantai dipasang Keramik dengan ukuran 30x30cm untuk ruang dalam dan
teras. Keramik yang kami gunakan harus berkualitas baik, pasangan harus siku
dan tidak ada cacat.
 Siar untuk pemasangan keramik minimal 3 mm dan diisi dengan semen warna
dan pasangan dengan adukan 1 : 4. siar keramik harus membentuk garis lurus,
dalam pelaksanaanya kami menggunakan alat Bantu benang dan waterpas agar
pasangan keramik menjadi rata dengan kemiringan tertentu agar tidak
menimbulakan genangan air nantinya
 Pada lantai atas pemasangan keramik tidak perlu lagi menggunakan timbunan
pasir, langsung ke pemasangan keramik. Ukuran keramik yang digunakan
dalam tiap ruang harus kami sesuaiakan dengan gambar rencana dan
ketentuanya.

IX. PEKERJAAN MEJA BETON


A. Lingkup Pekerjaan Meliputi : Pek. Cor meja beton 1 : 2 : 3, keramik meja 20x20
cm, Pas. Pintu + kunci lemari, pek. Vernis pintu lemari, instalasi pipa ¾” dan 1 ½”,
bak cuci dan pek. Pas. Kran ¾”.

B. Metode Pelaksanaan :
Meja beton di buat dari cor beton 1 : 2 : 3, setelah meja diselesaikan dipasang
keramik uk. 20 x 20 cm dan dilanjutkan dengan pemasangan pipa-pipa, kran dan
pintu lemari.

X. PEKERJAAN RABAT BETON


A. Lingkup Pekerjaan Meliputi : Pek. Urugan Tanah, pek. Urugan pasir bawah lantai,
pek. Cor rabat beton 1 : 3 : 5.

B. Metode Pelaksanaan :
Untuk lantai rabat Sebelum pengecoran rabat terlebih dahulu dilakukan penimbunan
dengan tanah hingga rata dan padat kemudian diurug dengan pasir urug setebal
5 cm. Seluruh lantai rabat dibuat dari beton cor 1 : 3 : 5 dan dihaluskan permukaan.

XI. PEKERJAAN PLAFOND DAN PIRI-PIRI


A. Lingkup Pekerjaan Meliputi : Pek. Pas. Rangka Plafond, Pek. Pas. Plafond
Triplek, Pek. Pas. List Plafond, Pek. Pas. Plafond Piri-piri + rangka, pas. List
palfond piri-piri.

B. Metode Pelaksanaan :
Pekerjaan rangka plafond dan penutupnya kami laksanakan setelah pekerjaan
pasangan atap benar – benar telah selesai kami kerjakan, hal ini bertujuan untuk
mencegah terjadi keadaan yang dapat menggangu pelaksanaan seperti hujan dan
sebagainya.
Rangka plafond bagian bawah diketam rata sedangkan ketinggian pemasangan
rangka plafond disesuaikan dengan gambar kerja. Pemasangan rangka plafond
harus benar-benar water pas. Penutup plafond dipakai triplek dengan ukuran 60 x
120 cm diberi naat 4 mm. Dan pertemuan plafond dengan dinding dipasang les
profil. Untuk Luar Bangunan dipasang piri-piri. Kayu piri-piri diketam licin dan
ukurannya dibuat sama. Plafond piri-piri dipasang siku antara dinding dan listplank.
XII. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
A. Lingkup Pekerjaan Meliputi : Pek. Pas. Pintu Panil, Pek. Pas. Pintu Panil Double,
Pek. Pas. Jendela Kaca Bingkai, dan Pas. Ventilasi Jalusi Papan..

B. Metode Pelaksanaan :
Pemasangan Pintu dan Jendela sesuai dengan denah penempatan pintu dan jendela.
Dimensi dan bentuk pintu dan jendela sesuai dengan gambar kerja. Pemasangan
Pintu dan Jendela sesuai dengan denah penempatan pintu dan jendela. Dimensi dan
bentuk pintu dan jendela sesuai dengan gambar kerja. Untuk setiap pintu digantung
dengan 3 buah engsel. Setiap pintu dipasang kunci tanam 2 x putar yang berkualitas
baik. Pada tiap daun jendela bingkai digantung dengan 2 buah engsel, dilengkapi
dengan 2 gerendel, 2 kait angin dan 1 buah tangan-tangan jendela

XIII. PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG


A. Lingkup Pekerjaan Meliputi : Kunci tanam 2 slag, engsel pintu 4”, gerendel pintu,
engsel jendela, gerendel jendela, hak angin jendela dan pas. Handle jendela.

B. Metode Pelaksanaan :
Untuk setiap pintu digantung dengan 3 buah engsel. Setiap pintu dipasang kunci
tanam 2 x putar yang berkualitas baik. Pada tiap daun jendela bingkai digantung
dengan 2 buah engsel, dilengkapi dengan 2 gerendel, 2 kait angin dan 1 buah
tangan-tangan jendela

XIV. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


A. Lingkup Pekerjaan Meliputi : Kunci tanam 2 slag, engsel pintu 4”, gerendel pintu,
engsel jendela, gerendel jendela, hak angin jendela dan pas. Handle jendela.

B. Metode Pelaksanaan :
Untuk pekerjaan Instalasi Listrik kami laksanakan sebelum pekerjaan plasteran dan
penutup plafond selesai kami kerjakan. Hal ini bertujuan untuk mengefisiensikan
waktu dan biaya.
 Pekerjaan instalasi listrik harus dikerjakan oleh Biro Instalatur yang memiliki
surat izin (PAS) dari PLN Distribusi setempat dan memiliki Surat Izin kerja
yang masih berlaku.
 Bahan-bahan yang dipakai harus produksi dalam dan sesuai dengan
persayaratan yang berlaku pada Perusahaan Listrik Negara dan mempunyai
Standart Industri Indonesia (SII)
 Pipa yang digunakan pipa PVC diameter 5/8 “ , sedangkan kabel-kabel yang
berada diatas plafond dipasang sejajar dengan memakai Rel Glass.
 Saklar dan stop kontak dipakai dari bahan plastik putih tahan panas untuk
kemampuan stop kontak disesuaikan dengan kebutuhan.

XV. PEKERJAAN PENGECATAN


A. Lingkup Pekerjaan Meliputi : Kunci tanam 2 slag, engsel pintu 4”, gerendel pintu,
engsel jendela, gerendel jendela, hak angin jendela dan pas. Handle jendela.
B. Metode Pelaksanaan :
Ketika pekerjaan fisik bangunan sudah mencapai tahap penyelesaian baru kami
akan melakuan pekerjaan pengecatan. Hal ini kami lakukan agar bidang yang baru
diberi cat tidak kotor kembali akibat masih ada pekerjaan fisik yang dilaksanakan
pada bangunan.
 Seluruh bidang yang akan dicat dibersihkan terlebih dahulu dari segala kotoran,
digosok dan diamplas sampai halus.
 Bidang kayu yang akan dicat didempul terlebih dahulu, sedangkan untuk bidang
tembok diplamir dengan rata dan diamplas sampai halus.
 Komponen yang dicat dengan cat air adalah pada bidang dinding luar dan dalam,
plafond triplek, dicat dengan 3 x sapuan hingga rata dan halus.
 Bahan cat yang dipakai adalah produksi dalam negeri kualitas baik. Warna cat
untuk dinding tembok, plafond dan bidang yang di cat dengan cat tembok dan cat
minyak ditentukan kemudian sesuai dengan petunjuk pemberi tugas.
 Pengecatan dinding luar kami lakukan dari lantai atas terlebih dahulu karena jika
kami lakukan dari dinding luar lantai bawah maka saat pengecatan dinding lantai
atas kami khawatirkan akan mengotori dinding bawah yang telah tercat.
 Untuk pengecatan kayu, permukaan kayu dihaluskan dengan amplas kayu,
kemudian kayu cat dicat dengan cat dasar. Setelah proses ini selesai baru
dilanjutkan dengan pengecatan selanjutnya hingga mendapat hasil yang baik
 Apabila Pengecatan sudah rata maka kami bersihkan bekas cat- cat yang mengotori
bahan/pekerjaan yang seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap.

XVI. PEKERJAAN FINISHING


A. Lingkup Pekerjaan Meliputi : Relief tiang selasar dan Pembersihan Akhir.

B. Metode Pelaksanaan :
Relief tiang selasar dibuat sesuai dengan gambar perencanaan. Setelah pekerjaan
telah selesai seluruhnya maka lokasi proyek akan kami bersihkan dari sisa-sisa
bahan bangunan yang tidak terpakai.
Penyerahan kunci akan kami lakukan setelah pekerjaan benar- benar selesai, dimana
seluruh lantai, dinding, kaca, daun pintu dan jendela sudah bersih dari segala
kotoran baik bekas cat dan kotoran lain. Instalasi listrik sudah terpasang dan telah
diuji. Pintu dan jendela dapat dibuka dan ditutup/dikunci dengan baik.
Setelah semua persyaratan telah kami penuhi, penyerahan pertama dapat
dilaksanakan, maka kami selaku kontraktor pelaksana akan membuat permohonan
secara tertulis (PHO) kepada Pihak Pemberi tugas bersama-sama dengan Pengawas
untuk melakukan pemeriksaan dengan menyerahkan dokumen- dokumen sebagai
berikut :
a. Surat tanda KIR Instalasi listrik
b. Tiga set foto dokumentasi mulai dari 0 % sampai 100 % fisik bangunan

Semua biaya untuk perbaikan selama masa pemeliharaan akan menjadi tanggung
jawab kami selaku kontraktor pelaksana dan merupakan bagian dari kesepakan
perjanjian kontrak.
Demikianlah metode pelaksanaan ini kami sampaikan, semoga dapat menjadi acuan
dan gambaran terhadap penilaian bagi tim teknis terhadap kami selaku rekanan. Jika
kami nanti dipercaya untuk menjadi kontraktor pelaksananya maka kami akan
bekerja dengan profesionalisme dan dengan penuh tanggung jawab.
Hormat Kami,
CV. SINAR ROKAN PUSAKO

ROHMAN
Direktur

Anda mungkin juga menyukai