Anda di halaman 1dari 9

Metode Pelaksanaan

METODE PELAKSANAAN
Nama Paket Pekerjaan : PEMBANGUNAN PUSAT KEGIATAN MAHASISWA POLTEKKES
SORONG TAHAP I –
Instansi Pemberi Kerja : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG

1. Lingkup Pekerjaan
Secara Umum Lingkup pekerjaan “Pembangunan Pusat Kegiatan Mahasiswa Poltekkes
Sorong Tahap I” ini meliputi
A. Pekerjaan Gedung Kantor.
I. Pekerjaan Pendahuluan
II. Pekerjaan Tanah dan Pondasi
III. Pekerjaan Beton
IV. Pekerjaan Besi dan Baja
V. Pekerjaan Kap dan Atap
VII. Pekerjaan Pengecatan dan Aluminium Composit Panel
VIII. Pekerjaan Lain-Lain

Namun mengacu pada RKS maka kami akan menguraikan metode pelaksaaan secara keseluruhan
sesuai dengan rincian pada RKS.

Secara Garis Besar Uraian Lingkup pekerjaan terdiri dari Jenis Pekerjaan Sebagai Berikut:
I. Pekerjaan Pendahuluan
II. Pekerjaan Tanah dan Pondasi
III. Pekerjaan Beton
IV. Pekerjaan Besi dan Baja
V. Pekerjaan Dinding, Plesteran, Lapisan Dinding dan Lantai
VI. Pekerjaan Kap dan Atap
VII. Pekerjaan Plafond
VIII. Pekerjaan Pintu Aluminium, Partisi dan Kaca
IX. Pekerjaan Pengunci dan Penggantung
X. Pekerjaan Pengecatan dan Aluminium Composit Panel
XI. Pekerjaan Instalasi Listrik dan AC
XII. Pekerjaan Sanitair
XIII. Pekerjaan Lain-Lain
1. Dokumentasi dan Pelaporan dan Mobilisasi
Dokumentasi kegiatan dimulai dari progress 0%, 30%, 60%, 90% dan 100%.
Site Manager dan Pelaksana lapangan akan mendokumentasikan laporan kerjaan tiap
harinya yang akan dituangkan dalam laporan harian dan ditanda tangani oleh wakil
penyedia jasa (Site Manager), Konsultan pengawas dan Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan. Laporan harian akan dirangkum menjadi laporan minggua dan bulanan yang
akan menunjukkan persentase progress pekerjaan.
Mobilisasi peralatan kerja berupa excavator, dump truck, alat tukang batu, mesin las,
genset 5 kva, alcon, scaffolding dan mixer molen akan disewa pada perusahaan lokal di
sorong, dengan guna melibatkan pengusaha UMKM di kota sorong.

2. Papan nama proyek


Papan nama proyek akan kami cetak dengan ukuran 2 meter x 1 meter yang
mencantumkan informasi nama pekerjaan, waktu pelaksanaan, nama penyedia jasa,
nomor kontrak, nilai kontrak dan informasi lainya yang dikehendaki pengawas. Papan nama
proyek akan kami letakan di depan direksi keet.

3. Pembuatan Direksi Keet dan Gudang Kerja


Pembuatan direksi keet kami tempatkan pada areal masuk lokasi pekerjaan. Pembuatan
direksi keet menggukana strukur kayu kelas II, dilengkapi dengan pintu dan jendela kecil.
Gudang alat kerja juga dibangun dan ditempatkan disamping direksi keet untuk
menyimpan peralatan kerja dan material yang tidak boleh kenah basah. Salinan laporan
dan kontrak akan di simpan di dalam direksi keet untuk memudahkan pengawas dan
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan bila ingin mengecek progress pekerjaan.

4. Pembersihan Lokasi
Pembersihan lokasi bila memungkingkan akan menggunakan alat berat excavator
namun bila tidak memungkinkan maka akan dilakukan oleh tenaga manusia secara manual.

5. Air Kerja dan Penerangan


Air kerja akan diambil dari saluran air terdekat bila ada, namun bila tidak ada, kami akan
melakukan pengeboran air sumur bor guna menunjang pekerjaan kami.
Penerangan bila memungkinkan akan mencari sumber listrik terdekat dengan kapasitas
minimal 5000 watt namun apabila tidak terdapat sumber listrik yang bisa disewa, kami
akan melakukan pemasangan meteran PLN guna menunjang pekerjaan kami. Adapun
kami akan menyediakan genset untuk membackup supply listrik kami.

6. Pembongkaran Bangunan Existing


Pembongkaran bangunan akan dilakukan apabila ada permintaan dari pemilik /
pengawas pekerjaan dan bangunan tersebut berada di lokasi pekerjaan.
Pembongkaran dapat dilakukan secara mekanik menggunakan excavator ataupun
secara manual bila tidak memungkinkan menggunakan alat berat.
7. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Pengukuran dan pemasangan bouwplank akan menggunakan theodolite. Persiapan
awal akan dilakukan pembuatan 2 titik patok paten yang akan dibuat menggukana
pipa besi dan di cor. Titik patok tersebut akan disimpan koordinatnya sehingga titik
patok tersebut yang akan menjadi acuan dalam pengukuran jarak dan elevasi tinggi
bangunan.

Pemasangan bowuplank menggunakan kayu kelas II, yang dipasang dengan


jarak 2-3 meter dari dinding bangunan terluar sehingga memberikan jarak apabila
alat berat akan melakukan penggalian atau erection struktur baja , sehingga
bowplank yang sudah terpasangan tidak perlu dicabut.
8. Galian Tanah
Galian tanah dilakukan menggukana excavator. Pengukuran titik galian berdasarkan
dari data bouwplank yang telah dibuat sebelumnya. Penggalian dilakukan dengan kedalaman
sesuai dengan gambar kerja. Galian tanah untuk pondasi poor plat dan pondasi batu kali.
Galian tanah dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti aba-aba pelaksana lapangan.

9. Urugan Tanah Kembali


Urugan tanah kembali dilakukan saat pondasi telah selesai di cor dan beton sudah
berumur minimal 14 hari dimana kekuatan beton sudah mencapa 88%. Sisa tanah
urugan yang lebih akan dibuang menggunakan dump truck sesuai petunjuk direksi.
Urugan tanah kembali akan dipadatkan dengan stamper setelah umur beton mencapai
21 hari. Pemadatan dilakukan sambil memberi siraman air.

10. Urugan / Timbunan Tanah


Bahan urugan tanah akan kami ajukan kepada direksi, apabila direksi menyetujui
maka bahan urugan tanah tersebut dapat kami pesan dan letakan disekitar areal
yang akan dtimbun / diurug. Pengurugan / penimbunan dilakukan dengan bantuan
excavator. Setelah selesai kami pada setiap lapisnya kami akan melakukan
pemadatan menggunakan stamper dan diberi air secukupnya untuk membantu
pemadatan.
11. Urugan Pasir
Bahan urugan pasir akan kami ajukan terdahulu kepada direksi apabila disetujui
barulah kami akan memasukan material urugan pasir pada lokasi kerja. Sama halnya
dengan urugan tanah, material urugan pasir ini dihampar menggunakan excavator
dan dipadatkan menggunakan stamper dan diberi air secukupnya.

12. Pasangan Batu Kali/Belah


Sebelum pemasangan batu kali, dimensi ukuran pasangan batu kalu akan kami
bouwplank terlebih dahulu sehingga dimensi dan level ketinggian batu kali sesuai
dengan gambar kerja. Pemasangan batu kali menggukan campuran spesi (1
Semen : 4 pasir). Pemasukan spesi pada pasangan batu kali harus dipastikan
padat agar tidak ada rongga kosong antar batu.
13. Pasangan Batu Kosong
Pemasangan batu kosong ditempatkan diatas urugan pasir yang telah dipadatkan.
Pemilihan material batu kosong harus diajukan kepada direksi, bila disetujui material batu
kosong dapat didatangkan dan dipasangan diatas urugan pasir.
14. Pancang Kayu Dolken / Mangi-mangi
Pemancangan menggunakan kayu mangi-mangi / dolken dengan ukuran diameter
minimal 10 cm, jika diameter kayu tidak sampai 10 cm maka kayu harus diganti dengan
minimal diameter 10 cm. Pemancanganan memperhatikan titik pondasi. Setiap titik pancang
harus masuk dalam areal poor plat. Pemancangan dilakukan menggunakan alat berat bila
memungkinkan namun bila tidak makan akan menggukan tenaga manusia (manual). Ujung
kepala kayu pancang akan dipotong rata dan diletakan dibawah poorplat yang akan di
cor.Jumlah titik pancang disesuaikan dengan gambar kerja.

15. Pekerjaan Beton


Pekerjaan beton disini terbagi atas 3 mutu beton yaitu F’c 7.4 MPa (K100), 19.3
MPa(K225), dan 26.4 MPa (K300). Job Mix Design dan Trial Mix akan kami lakukan
terlebih dahulu untuk menemukan formula sesuai dengan mutu beton yang
direncanakan. Material Pasir dan batu split semua diajukan kepada direksi keet
sebelum dilakukan trial mix.
Pekerjaan beton dilakukan dengan mixer molen setelah pemasangan besi dan
bekisting sudah siap. Pencampuran material pasir, air dan batu pecah ditakar sesuai
dengan ukuran pada berhasil pada trial mix. Air yang kami gunakan harus bebas dari
zat kimia dan garam. Pada saat pengecoran vibrator harus disiapkan guna membantu
pemdatan pengecoran. Water cement ratio juga sangat kami jaga untuk menajaga
mutu beton kami.
Salah satu factor lain yang mempengaruhi mutu beton adalah proses curing beton,
oleh karena itu setiap beton yang telah dicor akan kami tutup dengan karung basah
minimal sampai umur 7 hari, untuk menjaga suhu selama proses curing beton
tersebut.
Untuk mutu beton K225 dan K300, setiap 5 kubik pengecoran akan dibuat 2 sample
beton yang akan dimasukan ke dalam box cube 15 x 15 x 15 dan akan dilakukan uji
beton.
Beton mutu K100 digunakan untuk lantai kerja pondasi poorplate dengan tebal 5cm.

16. Pekerjaan Besi Beton Tulangan


Besi beton yang akan kami gunakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang di
persyaratkan. Besi beton yang kami gunakan adalah besi yang memiliki sertifikat SNI.
Kami sudah bekerja sama dengan Besi beton PERWIRA yang memiliki toleransi 0.2mm.
Pekerjaan pemasangan begel dibengkokan dengan sudut sampai 45 derajat.
Pemasangan overlap besi akan kami sambung minimal 40 x diameter besi yang dipakai.
Pemasangan begel dengan kawat beton diikat sampai 4 lilitan. Hasilpemasangan besi
beton akan di ajukan kepada pengawas dan direksi sebelum dilakukan pengecoran.
Pekerjaan besi beton juga menggukana wiremesh pada plat lantai 2. Wiremesh di gelar
di atas bondeck dengan overlap minimal 30 cm.
17. Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan bekisting terbagi menjadi 2 bagian yakni bekisting kayu dan bekisting
bondek untuk plat lantai 2. Bekisting kayu akan kami lakukan menggukana kayu kelas
III dengan plywood 9 mm. Bekisting kayu akan kami lapisi dengan plastic cor guna
menjaga water cement ratio pada beton. Pengolesan minyak beksiting dilakukan pada
plywood untuk menjaga kekuatan ply wood bila terkena hujan sebelum pengecoran.
Pekerjaan bekisting bondek dilakukan pada bekisting plat lantai 2. Pemasangan
bondek diberi penahan dari scaffolding atau kayu gelagar dan di skor ke lantai
dasardengan jarak minimal tiap 80 cm. Bondeck juga berfungsi sebagai tulangan
bawah plat. Pemasangan bondek diberikan stud bolt pada sambungan bondeck.
18. Pekerjaan Dinding Pasangan Batu Bata Ringan/Hebel
Pekerjaan dinding batu terbagi dua yaitu batu bata merah dan bata ringan (Hebel).
Pemasangan bata merah dilakukan pada dinding lantai dasar, sedangkan bata ringan
dipasang pada dinding lantai 2 dengan tujuan mengurangi beban bangunan.
Pemasangan bata merah dilakukan menggunakan campuran 1:2 untuk dinding yang
terpasang 20cm dr lantai sedangan untuk dinding 20 cm dapat menggunakan
campuran 1 : 4. Pemasangan bata merah menggukana marking benang sehingga
pemasangan bata merah lurus dan rapi. Pemilihan material bata merah sesuai dengan
persetujuan direksi.
Pemasangan bata ringan, perlu diperhatikan kelembatan bata ringan. Bata ringan
harus direndam terlebih dahulu sebelum dipasang. Perekat Antara bata ringan
menggunakan mortar khusus bata ringan dan dilapisi dengan tebal 2-3mm.
Pemasangan bata ringan harus memperhatikan keutuhan bata, ujung sisi bata ringan
harus dipastikan rata sehingga pemasangan bata ringan tidak menyisahkan lubang
kosong.

19. Pekerjaan Pasangan Dinding eksterior bangunan dan Dinding Partisi


Aluminium Composit Panel dan Rangka Aluminium
Pemasangan dinding exterior dilakukan dengan pemasangan rangka aluminium terlebih
dahulu. Rangka aluminiun menggunakan hollow alumini 4 x 4 yang di tanam
menggunakan dynabolt pada dinding. Ukuran rangka aluminium disesuaikan dengan
ukuran dimensi Aluminium Composite Panel yang akan dipasang. Pada tahap I belum
ada pekerjaan rangka aluminium dan dinding partisi ACP.
20. Pekerjaan Kusen dan Bingkai Aluminium Pintu dan Jendela.
Pemasangan kusen dan bingkai aluminiun pintu dan jendelak dapat dilakukan
setelah pasangan bata ataupun setelah pekerjaan finishing acian dinding selesai.
Kusen dan bingkai aluminium di tanam pada dinding menggukan fischer / dynabolt.
Pabrikasi kusen dan bingkai aluminiun harus siku dan presisi sehingga pada saat
pemasangan, kusen dapat terpasangan dengan rapi. Pertemuan Antara kusen dan
dinding akan diberi silicon untuk menjaga air tidak tembus ke dalam. Pembungkus
kusen aluminium tidak dibuka sebelum pekerjaan finishin cat selesai. Dimensi ukuran
kusen dan warna disesuaikan dengan gambar kerja yang disetujui direksi.
21. Pekerjaan Kaca dan Assesoriess
Pemasangan kaca dilakukan menggunakan alat kop kaca. Pertemuan Antara kaca
dengan kusen dilapisi karet atau silicon. Pemasangan kaca harus dilakukan dengan
hati-hati. Kaca yang telah terpasang diberi tanda silang untuk menjaga keamanan
kaca.
22. Pekerjaan Penutup Atap, Rangka Atap , Bracing, Trekstang dan Gording
Pekerjaan rangka kuda atap menggunakan Pipa SGP 3” dengan dibengkokan
menggunakan pipe bender. Derajat kemiringan pipa dan jarak bracing mengacu pada
gambar kerja. Setelah Pemasangan rangka kuda pipa SGP 3”, dilanjutkan dengan
pemasangan gording Canal C. Sebelum pemasangan gording, canal C dilubangi untuk
pemasangan trekstang. Pemasangan gording canal C di las pada kuda-kuda atap dan
dibaut pada stopper menggunakan siku 5/5. Setelah gording terpasang, trekstang dapat
dipasang. Trekstang menggunakan besi 12 mm dan ujung diberi drat. Pemasangan
trekstang dilakukan secara langsung dan dikuatkan dengan baut. Setelah itu penutup atap
galvalum dapat dipasang dengan menggunaka Skrup SDS. Skrup SDS harus dipastikan
memiliki seal karet agar air tidak tembus. Pemasangan over atap minimal jarak 30cm.
Setelah pemasangan atap selesai dilanjutkan dengan pemasangan bracing yang
menghubungkan masing kuda-kuda. Pemasangan bracing menggunakan besi beton dia.
16 mm dan diberi jarum keras untuk mengancing.
23. Pekerjaan Profil Baja dan Base Plate
Pekerjaan pabrikasi besi baja kami lakukan di tempat sehingga ukuran sesuai dengan real
di lapangan untuk mencegah terjadi salah ukuran pabrikasi, Pengelasan menggunakan
mesin las dengan daya 150 A smpai 250 A.
Kawat las yang digunakan yaitu kawat las LB dengan AWS Classfication E7106 yang
mempunya daya sambung 70.000 PSI.
Base plat dipotong menggunakan plasma cutter dan disambung pada profil baja IWF dan
H-Beam. Sebelum disambung pada profil baja, Base plate dilubang terlebih dahulu untuk
angkur atau baut. Erection profil baja dibantu dengan excavator. Penyetelan kemiringan
kolom profil baja menggunakan mur pada bagian dasar dudukan base plate. Mur dapat
diputar untuk menaikan kemiringa profil baja kolom. Setelah penyetinggan kolom selesai
celah Antara kolom pedestal dan base plate profil kolom baja akan digrouting mengginakan
semen grouting.
Erecetion balok baja dibantu dengan excavator dan tali tambang untuk membantu
penyetelan posisi balok baja.
Pada pekerjaan ini terdapat 2 profil kolom baja yaitu H-Beam 400x400 dan H-Beam
350x350. Sedangkan pada balok bentangan terdapat 6 macam ukuran besi profil IWF yaitu
600x200, 400x200, 350x200, 125x200, 100 x 180, 150x 75. Balok baja di pasang dengan
bantuan excavator dan menara boom.

21. Pekerjaan Plafond


Pemasangan rangka plafon dilakukan terlebih dahulu. Rangka plafon dikaitkan pada
bondek untuk lantai 1 sedangkan untuk lantai 2 akan dikaitkan pada kuda-kuda atap. Pengait
rangka plafon diberi jarak 1.7 m x 1.7 m per satu pengait. Setelah it plafon gypsum dapat
langsugn dipasang. Pemasangan plafon gypsum harus memperhatikan lapisan bawah
gypsum dan sambungan Antara gypsum. Sambungan Antara gypsum terdapat kertas yang
akan disobek sebelum pemasangan dengan tujuan sebagai tempatnya kasa gypsum dan
akan diberikan compound gypsum untuk penyambungan. Setiap sambungan menggunakan
compound gypsum harus diamplas terlebih dahulu sebelum di cat untuk mendapatkan hasil
yang optimal.

22. Pekerjaan Plesteran dan Acian


Plesteran pada bagian bawah dinding dengan jarak 20 cm dari lantai menggukana
campuran 1:2 untuk menjaga rembesan air naik ataupun meresap ke dinding. Plesteran
di atas 20 cm dari lantai dapat menggunakan campuran 1 : 4. Sebelum melakukan
plesteran harus dipastikan kelembapan dinding dengan menyiramkan air. Plesteran
dinding dapat dilanjutkan dengan acian bila umur plesteran telah lebih dari 3 hari untuk
memastikan tidak ada penyusutan mortar plesteran. Sebelum dilakukan pengacian,
kelembapan dinding harus dijaga dengan menyirami air. Saat melakukan acian, dinding
harus di jaga dari sinar matahari langsung ataupun air dengan memberikan penutup
terpal pada bagian dinding yang di aci.
Acian harus dipastikan sudah kering sebelum melakukan pengecatan atau plamiran
dengan umur acian kurang lebih 28 hari untuk menjaga alkali atau air yang masih
terperangkan di dalam keluar.

23. Pekerjaan Lapis Lantai dan Dinding Keramik


Pemasangan keramik harus memperhatikan level 0 lantai. Sebelum pemasangan
keramik level lantai harus ditimbang terlebih dahulu. Pemasangan keramik lantai
dimulai dari depan pintu masuk untuk memberikan tampak estetika potongan keramik
yang baik dan rapi. Sebelum pemasangan marking arah dan jarak keramik dilakukan
menggunakan benang. Lantai yang akan dilapisi keramik harus diberikan lantai kerja
setebal minimal untuk mencegah penurunan tanah yang akan mengakibatkan
rusaknya keramik. Persiapan pemasangan keramik biasa dilakukan dengan merendam
keramik di dalam air, setelah keramik meresap air, landasan keramik diberikan acian
semen guna memberi efek rekat pada campuran pasir semen setengah kering yang di
taruh pada dasar keramik.
Pada pemasangan keramik granite, tidak perlu dilakukan perendaman melainkan
dapat langsung diberikan acian. Pemasangan granit lebih diperhatikan pada arah
panah pemasangan guna mendapatkan hasil kerapian sambungan motif granit.

Pemasangan keramik pada dinding menggunakan stopper pengganjal agar sebelum


campuran kering, keramik tidak bergeser. Pemasangan keramik pada dinding hanya
menggunakan semen acian dan langsung dilekatkan pada permukaan dinding.
Permukaan dinding harus agak kasar guna memberi daya rekat pada keramik.
24. Pekerjaan Kunci dan alat Penggantung Lainnya
- Pemangan kunci dan alat penggantung harus memperhatikan kerapian dan presisi
engsel sehingga pintu dapat tertutup dengan rapat. Material engsel dan kunci sangat
mempengaruhi kerapian dan kekuatan pemasangan kunci.Standard Penggunaan kunci
dan alat penggantung kami adalah merk dekson atau solid.

25. Pekerjaan Pengecatan


a) Pekerjaan pengecatan dibagi menjadi 3 bagian
1. Kayu
Permukaan kayu yang akan dicat harus dibersihkan dari debu. Permukaan kayu
yang akan dicat dapat diberikan dempul kayu apabila tedapat cacat kayu ataupun bila ingin
menutup pori kayu. Namun apabila tidak dapat langsung memberikan cat dasar/ meni
kayu. Penggunaan cat kayu dapat menggunakan water based atau oil based. Water based
lebih gampang digunakan karena bahan pelarut air mudah didapatkan. Untuk water based
pengecatan dilakukan menggunakan kuas yang ditutupi kain untuk memberi efek mulus
pada hasil cat. Sedangkan cat oil based dapat menggunakan kompresor untuk memberi
hasil yang maksimal. Pelapisan cat warna ada kayu dilakukan minimal 2 lapis dengan
mengamplas permukaan kayu sebelum melakukan pengecatan lapisan berikutnya.
Finishing cat kayu dapat menggunakan gloss clear untuk memberi efek mengkilat atau doff
clear untuk memberi efek warna doff.
2. Besi
Pengecatan pada besi umum sama dengan kayu. Awal permukaan besi harus
dibersihkan dari debu dan minyak. Sebelum di cat, sambungan besi dapat diberi dempul
besi seperti sanpolac. Dempul besi berguna untuk menghilangkan tampak sambungan besi
. Hasil dempulan harus digosok ulang menggunakan gurinda kikis setelah kering guna
memberikan hasil permukaan yang rapi. Pengecatan pada besi hanya menggunakan oil
based. Cat dasar / meni dilarutkan menggunakan thinner, lalu dapat dilakukan pengecatan
2 lapis dan selanjutnya dapat menggunakan cat warna. Sambungan antar masing lapisan
cat harus memastikan bahwa cat pada lapisan sebelumnya telah kering. Cat warna pada
besi sudah memiliki cat finishing yang umumnya memberi efek glossy. Pengecatan besi
pada areal dekat laut baik menggunakan cat marine yang memberi daya tahan terhadap
garam lebih tinggi dari cat besi biasa.

3. Dinding / Plafon
Permukaan dinding / plafon yang akan dicat harus diamplas terlebih dahulu
menggunakan amplas no 240, lalu dibersihkan dengan air. Pengecatan dilakukan dengan
memberikan cat dasar / cat alkali primer untuk melindungi dari alkali pada dinding.
Permukaan dinding yang di cat harus dipastikan sudah kering dengan jangka waktu 28 hari
sejak pengacian guna memberikan hasil cat yang optimal. Cat luar menggunakan cat
exterior yang mempunyai daya tahan warna lebih dari 5 tahun.

26. Pekerjaan Listrik dan Instalasinya


Pekerjaan listrik menggunakan material yang memiliki SPLN. Kabel yang ditanam di
dinding dimasukan ke dalam pipa conduit. Kabel di atas plafon di letakan dalam ducting
cable yang ditempatkan di sisi dinding. Sambungan Antara kabel diletakan dalam junction
box / tee dos. Instalasi kabel semua disambungan ke circuit breaker pada box panel.
Setiap instalasi stop kontak dan saklar lampu terhubung grounding. Pemasangan ground
menggunakan earth checker dengan tahanan max 5 ohm.
Penangkal petir dipasang di atas rangka atap, dan disambungkan langsung dengan kabel
BC yang terbungkus conduit dan disambung ke grounding yang telah ditanam.
27. Pekerjaan Sanitair
Pekerjaan sanitari untuk pemipaan air kotor menggunakan pipa 4” untuk closed dan pipa 3”
untuk air kotor kamar mandi. Untuk pembuangan air talang digunakan pipa 3”.
Penggabungan 3 sumber air kotor 3” disambungkan ke pipa 4”. Kemiringan elevasi pipa air
kotor adalah 1% sampai 2%, sedangkan pada pipa closed kemiringan Antara 2% sampai
3%. Pipa digunakan standard SNI WAVIN AW. Untuk akses pipa air kotor yang ditanam
dalam tanah harus diberikan bak kontrol guna memudahkan dalam menemukan masalah
penyumbatan.

28. Pekerjaan Railing Tangga


Railing tangga dibuat berdasarkan gambar kerja menggunakan hollow stainless dan
proses pengelasa menggunaka kawat las stainless.

29. Pekerjaan Huruf Papan Nama Gedung


Papan nama dibuat dengan acrylic dan terdapat lampe LED didalamnya.
30. Pekerjaan Neon Box Tifa
Pembuatan Neon Box Tifa sesuai gambar kerja yang diberikan.

31. Pekerjaan Kalsiboard Motif dan Gypsum


Pemasangan kalsiboard motif mengikuti gambar kerja yang diberikan.

32. Pekerjaan Pemasangan Lapisan Wallpaper dan Hight Presure Laminating


Dinding yang akan dipasangi wallpaper harus dalam keadaan bersih dan tidak lembab.
Lem wallpaper diencerkan dan dilapisi pada dinding yang akan ditempeli wallpaper,
Ketika lem sudah setengah kering, wallpaper baru dapat ditempelkan. Proses
sambungan wallpaper harus dilakukan dengan rapi dan teliti guna memberi hasil akhir
yang baik.
Pemasangan HPL menggunakan lem fox. Permukaan dibersihkan lalu di olesi lem. HPL
ditempelkan ketika lem sudah hamper kering guna memberi daya lekat optimal.

33. Pekerjaan Akhir


Pekerjaan akhir adalah pekerjaan pembersihan sisa-sisa material dan puing-puing yang
dibuang pada lokasi yang disetujui oleh direksi dan pengawas.

Anda mungkin juga menyukai